X6 syadza adila putri

41
HAZARD PENJUAL BAKSO Syadza Adila Putri X IPA 6

description

 

Transcript of X6 syadza adila putri

Page 1: X6 syadza adila putri

HAZARD PENJUAL BAKSO

Syadza Adila Putri

X IPA 6

Page 2: X6 syadza adila putri

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: X6 syadza adila putri

LATAR BELAKANG

Kesehatan di Indonesia pada saat-saat belakangan ini terlihat semakin memburuk. Salah satu yang menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan ini adalah kebiasaan orang Indonesia yang selalu ingin mendapatkan sesuatu dengan cara mudah. Contohnya: mayoritas penduduk Indonesia lebih suka membeli makanan dari pada membuat makanan sendiri.

Kebiasaan tersebut sebenarnya adalah kebiasaan yang tidak baik. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, yaitu: keaslian bahan mentah/baku pembuatan makanan, kebersihan cara pembuatan makanan, keselamatan kerjanya, serta tingkat nutrisi pada makanan tersebut.

Dari faktor-faktor tersebut menyebabkan banyak masalah di Indonesia dan Riau pada khususnya. Karena kebanyakan makanan cepat saji yang di tawarkan mengandung banyak zat kimia yang sangat membahayakan kesehatan. Kebanyakan remaja dan anak-anak zaman sekarang menderita penyakit yang seharusnya tidak di derita oleh anak-anak seumur mereka. Kebanyakan penyebab utama dari penyakit-penyakit ini adalah karena mereka memakan makanan yang mengandung banyak zat kimia dan tidak higienis.

Penjualan bakso sudah banyak ditemukan di Indonesia termasuk di Riau. Kita dapat menemukan banyak hal yang berpotensi untuk menyebabkan berbagai dampak negatif dalam proses pembuatannya.

Page 4: X6 syadza adila putri

RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan

permasalahannya adalah bagaimana penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada industri non formal (pedagang bakso)?

Page 5: X6 syadza adila putri

TUJUANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini

adalah untuk mengetahui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada industri non formal (pedagang bakso).

Page 6: X6 syadza adila putri

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 7: X6 syadza adila putri

GAMBARAN LOKASIIndustri pedagang bakso ini terdapat di

Pekanbaru, tepatnya di Jalan Kinibalu. Disamping kanan lokasi terdapat percetakan dan fotocopy, disamping kirinya terdapat rumah penduduk dan di depannya adalah SMKN 1 Pekanbaru.

Page 8: X6 syadza adila putri

PROSES PRODUKSI Pemotongan daging 

Khusus di penjual bakso ini langsung membeli daging yang siap digiling Penggilingan daging

Menggunakan mesin penggiling daging/meat mincer  Pengolahan bumbu

Mengupas bawang putih, bawang merah, daun bawang dan yang lainnya Penghalusan daging giling 

Sekaligus pencampuran dengan bahan pembantu dan bumbu, pencampuran dengan tepung tapioka.

Pencetakan 

Manual maupun secara otomatis memakai Mesin Pencetak Bakso. Perebusan

Perebusan bakso dilakukan dalam dua tahap agar permukaan bakso yang dihasilkan tidak keriput dan tidak pecah akibat perubahan suhu yang terlalu cepat. Tahap pertama, bakso dipanaskan dalam panci berisi air hangat sekitar 60ºC sampai 80ºC, sampai bakso mengeras dan terapung. Tahap kedua, bakso direbus sampai matang dalam air mendidih.

Page 9: X6 syadza adila putri

NO KEGIATAN POTENSI HAZARDZ PENCEGAHAN

1 Pengolahan bumbu Luka / teriris Pakai sarung tangan atau tambahkan pencahayaan

Mata perih Usahakan tdk terlalu lama mengiris bumbunya karena dapat membuat mata iritasi /kecamata

Sakit punggung Pakai papan yang datar dan menghadap ke papan tidak membungkuk

Kaki kesemutan Gunakan tempat duduk yang baik, jangan jongkok

2 Penghalusan dan pencampuran

Tangan menjadi kaku Gunakan sarung tangan yang anti air

Terhirup tepung Gunakan maskerTangan lecet Berikan kain pada pengaduk adonan

3 Pencetakan Tangan pegal Bergantian dalam hal pencetakan

Kaki kesemutan Gunakan tempat dudukTangan terluka Gunakan sarung tangan

4 Perebusan Tangan melepuk Berikan kain pada pengangkat adonan

Terpapar panas Gunakan kipas anginTerkena asap panas Gunakan masker dan kecamata

     

Page 10: X6 syadza adila putri

TINJAUAN UMUM TENTANG PENGERTIAN BAKSO

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge,tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual dipasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.( Wikipedia,2012)

Page 11: X6 syadza adila putri

ASAL MULABakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa

Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging babi giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Seiring berkembangnya waktu, istilah bakso menjadi lebih dikenal dengan 'daging giling' saja.Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang.Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang. (Wikipedia,2012 )

Page 12: X6 syadza adila putri

JENIS BAKSO Bakso urat: bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging

tetelan kasar Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso berukuran bola tenis berisi

telur ayam rebus Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih Bakso ikan: bakso berbahan daging ikan Bakso udang: bakso berbahan dari udang Bakso Malang: hidangan bakso dari kota Malang , Jawa Timur;

lengkap dengan mi kuning, tahu, siomay, dan pangsit goring Bakso keju: bakso resep baru berisi kejo Bakso Bakar: bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar

langsung (tanpa arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu yang hangat dan bumbu kacang. Biasanya bumbu oles sebelum dibakar merupakan salah satu yang menentukan enak atau tidaknya bakso bakar. ( Wikipedia,2012)

Page 13: X6 syadza adila putri

TINJAUAN UMUM BAHAN BAKU PEMBUATAN BAKSO Daging

Menurut Varnam dan Sutherland (1996), daging adalah pangan tinggi protein, kualitas proteinnya sangat tinggi, tipe dan perbandingan asam aminonya menyetarai kebutuhan pertahanan dan pertumbuhan jaringan tubuh manusia.Daging mengandung asam amino esensial seperti lisin dan treonin dalam jumlah substansial serta metionin dan triptofan dalam jumlah yang cukup.

Tepung tapioca

Bahan pengisi merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk membuat bakso yaitu tepung tapioka. Bahan pengisi yang digunakan pada produkbertujuan untuk memperbaiki stabilitas emulsi, meningkatkan rendemen, memperbaiki daya iris, memperbaiki flavor dan juga mengurangi biaya produksi.Bahan pengisi mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi dan protein rendah. Hal ini menyebabkan bahan pengisi mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi, protein yang rendah dan menyebabkan bahan pengisi memiliki kemampuan mengikat air yang baik, tetapi tidak dapat mengemulsikan lemak (Sunarlim,1992).

Page 14: X6 syadza adila putri

Garam

Garam digunakan sebagai bahan pembuatan bakso. Garam dapur berfungsiuntuk memberi cita rasa, mengekstraksi miofibrial dan untuk meningkatkan dayasimpan karena dapat menghambat mikroorganisme pembusuk (Cross danOverby,1998). Menurut Sunarlim (1992), penambahan garam sebaiknya tidak kurangdari 2% dan lebih dari 4%, karena konsentrasi garam kurang dari 1,8%menyebabkan rendahnya protein terlarut

Page 15: X6 syadza adila putri

TINJAUAN UMUM TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Menurut Suma’mur, keselamatan kerja merupakan rangkaian

usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Simanjuntak (1994), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .

Mathis dan Jackson, menyatakan bahwa keselamatan kerja adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

Page 16: X6 syadza adila putri

3 FAKTOR UTAMA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJABeban kerja

Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran adalah merupakan beban bagi yang melakukan.Dengan sendirinya beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental, maupun beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku.

Beban tambahan

  Beban tambahan ini dapat dikelompokkan manjadi 5 faktor yakni : Faktor fisik, misalnya: penerangan/pencahayaan yang tidak cukup, suhu udara yang

panas, kelemahan yang tinggi atau rendah, suara yang bising dan sebaginya Faktor kimia, yaitu bahan-bahan kimia yang menimbulkan gangguan kerja, misalnya bau

gas, uap atau asap, debu dan sebagainya Faktor biologi, yaitu binatang atau hewan dan tumbuhan-tumbuhan yang menyebabkan

pendangan tidak enak atau menggangggu misalnya : nyamuk, kecoa, lumut, taman yang tidak teratur dan sebagainya

Faktor fisiologis, yakni peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh atau anggota badan (ergonomic), misalnya: meja atau kursi yang terlalu tinggi atau pendek

Faktor sosial-psikologis, yaitu suasana kerja yang tidak harmonis, misalnya: adanya klik, gossip, stress, cemas, cemburu dan sebagainya.

Page 17: X6 syadza adila putri

KEMAMPUAN KERJAKemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan

berbeda dengan seseorang yang lain, meskipun pendidikan dan pengalamannya sama, dan bekerja pada suatu pekerjaan atau tugas yang sama. Kemampuan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain gizi dan kesehatan ibu, genetik dan lingkungan.

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut:

Kelelahan (fatigue) Kondisi tempat kerja (enviromental aspects) dan pekerjaan

yang tidak aman (unsafe working condition) Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai

penyebab awalnya (pre-cause) adalah kurangnya training Karakteristik pekerjaan itu sendiri.

Page 18: X6 syadza adila putri

Hubungan antara karakter pekerjaan dan kecelakaan kerja menjadi fokus bahasan yang cukup menarik dan membutuhkan perhatian tersendiri. Kecepatan kerja (paced work), pekerjaan yang dilakukan secara berulang (short-cycle repetitive work), pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan "pemanasan prosedural", beban kerja (workload), dan lamanya sebuah pekerjaan dilakukan (workhours) adalah beberapa karakteristik pekerjaan yang dimaksud. Penyebab-penyebab di atas bisa terjadi secara tunggal, simultan, maupun dalam sebuah rangkain sebab-akibat (cause consequences chain).

Page 19: X6 syadza adila putri

Manajemen BahayaAktifitas, situasi, kondisi, kejadian, gejala, proses, material, dan segala sesuatu yang ada di tempat kerja atau berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi/ berpotensi menjadi sumber kecelakaan/cedera/penyakit/kematian disebut dengan Bahaya/ Resiko. Secara garis besar, bahaya/resiko dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:

Bahaya/ resiko lingkungan

Termasuk di dalamnya adalah bahaya-bahaya biologi, kimia, ruang kerja, suhu, kualitas udara, kebisingan, panas/termal, cahaya dan pencahayaan.dll.

Bahaya/resiko pekerjaan

Misalnya: pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual, peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan, getaran, faktor ergonomi, bahan/material kerja (PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan lain-lain.

Bahaya/ resiko manusia

Page 20: X6 syadza adila putri

Kejahatan di tempat kerja, termasuk kekerasan, sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya, umur pekerja, Personal Protective Equipment, kelelahan dan stress dalam pekerjaan, pelatihan, dan sebagainya.

Page 21: X6 syadza adila putri

Menurut Mangkunegara, bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah:

Keadaan tempat lingkungan kerja Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang

berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada

tempatnya. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:

Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman

yang baik Pengaturan penerangan.

Page 22: X6 syadza adila putri

Upaya-Upaya yang dapat dilakukan dalam Pengendalian Lingkungan Kerja yaitu:

Desain dan tata letak yg adekuat (konstruksi bangunan dan tata letak peralatan/material yang baik dan sesuai) sehingga pekerja dpt bekerja efisien & efektif serta dapat memberikan perlindungan yang optimal dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja.

Penghilangan atau pengurangan bahan berbahaya pada sumbernya, antara lain; penghentian proses, substitusi, isolasi, ventilasi, metode basah dan tata kerumahtanggaan yang baik

Page 23: X6 syadza adila putri

Upaya-Upaya yang dapat dilakukan dalam Pengendalian Perorangan yaitu Melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku serta disiplin kerja para pekerja dengan:

Cara kerja yang baik dan benar. Tersedianya Alat Pelindung Diri dan ketaatan dalam

pemakaiannya. Pembatasan waktu pajanan (Jam Kerja, Cuti, dll) Kebersihan perorangan. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan secara

berkala untuk penemuan dini gangguan kesehatan. Penerapan prinsip K3 dan ergonomi.

Page 24: X6 syadza adila putri

Selain pengendalian Lingkungan dan Perorangan, maka dalam menghadapi bahaya yang timbul ditempat kerja perlu diadakan Program Pelayanan Kesehatan kerja yang meliputi Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif.

Page 25: X6 syadza adila putri

BAB IIIPEMBAHASAN

Page 26: X6 syadza adila putri

PENGETAHUAN K3Dari hasil penelitian yang dilakukan,

peneliti mendapatkan bahwa ternyata pekerja yang ada di jalan poros sungguhminasa tidak mengetahui istilah kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 namun pekerjamengetahui sebagian tentang hal-hal yang harus dia lakukan untuk mencegah hal-hal yang kemungkinan akan terjadi di lingkungan kerja. Meski demikian masih ada beberapa hal yang belum mereka pahami sehingga penerapannya masih kurang.

Page 27: X6 syadza adila putri

KONDISI LINGKUNGAN KERJA Potensi hazardz pada lingkungan fisik

Dalam hal pencahayaan masih sangat kurang di bagian dapur sehingga potensi hazardznya sangat tinggi.

Potensi hasardz pada lingkungan kimia

Dalam hal ini peneliti tidak menemukan zat–zat kimia yang berbahaya. Namun jika dalam bahan tambahan makanan (BTM) diberikan secara berlebihan akan menimbulkan masalah bagi kesehatan. Contohnya Sodium Tripolifosfat (STPP) yg berfungsi untuk meningkatkan daya mengikat air oleh protein daging, mereduksi pengerutan daging dan menghambat ketengikan.0,3%

Page 28: X6 syadza adila putri

Potensi hazardz pada lingkungan biologis

Yaitu Shaphylococus eureus (keracunan makanan) yang terdapat pada daging yang telah dimasak atau diolah.Pencegahan keracunan staphylococcus tindakan utama yang harus dilakukan adalah mencegah terjadinya kontaminasi makanan oleh staphylococcus dengan mengahmbat pertumbuhan atau membunauh bakteri yang telah terlanjur mencemari makanan. Kontaminasi dapat dicegah dengan menjaga kebersihan atau sanitasi yang baik dengan menggunakan bahan mentah yang tidak terkontaminasi. Shalmonella (tipus) Pencegahannya dengan cara memasak makanan yang dibuat dri daging dengan pemanasan yang sempurna, penyimpanan makanan pada suhu yang sesuai, melindungi makanan darikontaminasi lalat, dan pemeriksaan berkala pada orang yang menangani makanan

Page 29: X6 syadza adila putri

Potensi hazardz pada lingkungan fisiologis

Di dalam ruangan itu terdapat gerobak tempat penyimpanan makanan. Meskipun demikian mereka masih tetap mengeluh jika sewaktu – waktu banyak pelanggang sehingga mereka pegal karena harus berdiri melayaninya.

Potensi hazardz pada lingkungan psikologis

Setiap pekerjaan akan ada perasaan psikologis terutama pada pedagang bakso. Pekerja atau pun pemilik stress jika sewaktu – waktu konsumen kurang sehingga makanan yang sudah di olah banyak yang tersisa.Dan hal ini mengakibatkan banyak kerugian bagi pemilik.Satu – satu jalan yang mereka lakukan adalah memanaskannya kembali.

Page 30: X6 syadza adila putri

PENGGUNAAN APDDari awal peneliti telah menjelaskan bahwa

pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja masih sangat kurang.Hal ini dibuktikan oleh peneliti ketika sedang melakukan observasi, terutama dibagian dapur.Namun dibagian luar tempat pelanggang menikmati makanan sudah cukup lumayan karena di lengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat membuat pelanggan nyaman.

Page 31: X6 syadza adila putri

FASILITAS KESEHATANSelama pekerja bekerja disana mereka

sering mengalami luka – luka ringan seperti luka teriris pisau dan itu terjadi karena mereka masih kurang mengetahui tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Tapi mereka selalu menanggapi luka – lukanya dengan melakukan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)

Page 32: X6 syadza adila putri

Tingkat

Keparahan

Kemungkinan Terjadi

Jarang

Terjadi

(1)

Kurang

mungkin

terjadi

(2)

Mungkin

terjadi

(3)

Sangat

Mungki

n terjadi

(4)

Hampir

Pasti

terjadi

(5)

(1)

Tidak ada

pengaruh

(2)

Pengaruh

sangat

ringan

Jam kerja

yang lama/

istirahat

kurang.

(2)

Mata

menjadi

perih

karena

kurang

hati hati

dalam

membuka

bungkis

bumbu

(4)

*Kaki

kesemut

an

karena

terlalu

lama

berdiri

Page 33: X6 syadza adila putri

(3)

Pengaru

h

ringan

Terhirup

tepung karena

tidak memakai

masker

(3)

1.) Tangan menjadi kaku karena terlalu lama mengolah bakso

(9)

*Tangan

menjadi

pegal

karena

terlalu

lama

membungk

us bakso

*Terhirup

asap

kompor

karena

tidak

memakai

masker

(9)

Berdiri

membungku

k terlalu

lama pada

saat

mengolah

adonan

bakso.

(15)

Page 34: X6 syadza adila putri

(4)

Pengaru

h serius

Pengolahan

bakso yang

tidak memakai

sarung tangan

Kurang

baiknya

komunikasi

antara penjual

dengan

pembeli

(4)

Peralatan

pengolah

adonan

yang

kurang

steril yang

bisa

menyebar

kan

penyakit

(8)

1.) Karena

tidak

memakai

sarung

tangan

tangan bisa

teriiris.

(12)

* Bakteri menempel pada makanan karena tidak mencuci tangan dengan

bersih

(16)

(5)

Pengaru

h fatal

Jari

terpotong

saat

mengolah

bakso

Page 35: X6 syadza adila putri

EVALUASI RESIKON

O

.

HAZARD SK

O

R

TAFSIRAN

1

.

Virus, bakteri, jamur 16 Sangat mungkin terjadi

Pengaruh serius

2

.

Duduk membungkuk terlalu lama. 15 Hampir pasti terjadi

3

.

Pencahayaan yang kurang/terlalu

kontras

Suhu panas

9 Mungkin terjadi

Pengaruh ringan

4

.

Perangai pengguna jasa warnet

yang bermacam-macam

4 Kurang mungkin terjadi

Pengaruh sangat ringan

5

.

Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.

2 Jarang terjadi

Pengaruh sangat ringan

Page 36: X6 syadza adila putri

PENGENDALIAN RESIKON

O

.

HAZARD PENGENDALIAN

1

.

Virus, bakteri,jamur Membersihkan semua

ruangan sehingga dapat

meminimalisir penyakit

akibat virus,bakteri,jamur

2

.

Duduk membungkuk terlalu lama. Wajib sesekali duduk

dengan tegak.

3

.

Pencahayaan yang kurang/terlalu kontras

Suhu panas

Dipasang lampu listrik yang

memadai dan mengatur

kontras pada komputer

secukupnya.

Minimal harus ada kipas

angin.

Page 37: X6 syadza adila putri

Perangai pengguna jasa warnet yang bermacam-

macam

Operator dan yang melayani harus

dibekali juga dengan ilmu

psikologi.

Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. Buka warnet dengan memakai

jadwal, dan selalu ada jadwal

istirahat atau relaksasi.

Page 38: X6 syadza adila putri

BAB IIIPENUTUP

Page 39: X6 syadza adila putri

Kebiasaan membeli makanan cepat saji sebenarnya adalah kebiasaan yang tidak baik. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, yaitu: keaslian bahan mentah/baku pembuatan makanan, kebersihan cara pembuatan makanan, keselamatan kerjanya, serta tingkat nutrisi pada makanan tersebut.

Dari faktor-faktor tersebut menyebabkan banyak masalah di Indonesia dan Riau pada khususnya. Karena kebanyakan makanan cepat saji yang di tawarkan mengandung banyak zat kimia yang sangat membahayakan kesehatan. Kebanyakan remaja dan anak-anak zaman sekarang menderita penyakit yang seharusnya tidak di derita oleh anak-anak seumur mereka. Kebanyakan penyebab utama dari penyakit-penyakit ini adalah karena mereka memakan makanan yang mengandung banyak zat kimia dan tidak higienis.

Page 40: X6 syadza adila putri

SARANUntuk dapat meminimalisir risiko

terhadap pembuatan bakso, sebaiknya lakukan pengendalian di atas

 

Page 41: X6 syadza adila putri

THANK YOU