1 Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen Sumber Daya Manusia).ppt
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA,...
Transcript of PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA,...
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PELAYANAN
DAN INOVASI PRODUK TERHADAP DAYA SAING BANK BNI
SYARIAH CABANG FATMAWATI
SKRIPSI
Oleh:
HALIZA DELI GAYO
1113085000012
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
vi
Daftar Riwayat Hidup
A. Data Pribadi
1. Nama : Haliza Deli Gayo
2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 05 Januari 1996
3. Agama : Islam
4. Alamat : Jl. Baru Andan Sari Kel. Terjun Kec. Medan Marelan
Sumatera Utara
5. No. Hp : 085761735336
6. Nama Ayah : Fajar Erfani, SH.
7. Nama Ibu : Dra. Siti Asiah
B. Pendidikan
2000-2001 : TK Nurul Ikhwah Tg. Morawa Sumatera Utara
2001-2007 : SD Swasta Melati Medan Marelan Sumatera Utara
2007-2010 : Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Langkat
Binjai Sumatera Utara
2010-2013 : Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Langkat
Binjai Sumatera Utara
2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
1. Sekretaris I Ikatan Pelajar Muhammadiyah Pondok Pesantren Modern
Muhammadiyah Langkat-Binjai Sumatera Utara 2012-2013
2. Ketua Bidang Kader PK. FEIS Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang
Ciputat Periode 2014-2015
3. Ketua Bidang Organisasi PK. FEIS Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang
Ciputat 2015-2016
vii
ABSTRACT
This study found the affects of simultaneously and partially between the human
resources quality, services quality, and product innovation on competitiveness of
BNI Syariah Fatmawati, to analyze the most affects of independent variables on
competitiveness. The data used in this study using primary data obtained from the
answers of the customers BNI Syariah Fatmawati. The method of analysis used in this
study using multiple linear regression analysis consisting of the classical assumption,
t test, F test, test determination and test of multiple linear regression equation. The
results of this study indicate that there are significant simultaneously at variable
human resources quality, services quality, and product innovation on
competitiveness of BNI Syariah Fatmawati. The results also showed variable human
resources quality, services quality, and product innovation partially significant affect
on on competitiveness of BNI Syariah Fatmawati. There is an affects on the
determination test of 80,5% which affects competitiveness are explained by the
variable human resources quality, services quality, and product innovation , while
the remaining 19,5% are affected by other variables and are not included in the
regression analysis.
Keywords: human resources quality, services, product innovation, competitiveness
viii
ABSTRAK
Penelitian ini menemukan pengaruh secara simultan dan parsial antara kualitas
sumber daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dan menganalisis variabel independen
manakah yang paling mempengaruhi daya saing. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban nasabah Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan
analisis regresi linier berganda yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji t, uji F, uji
determinasi dan uji persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel kualitas sumber
daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel sumber
daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Pada uji
determinasi terdapat pengaruh sebesar 80,5% yang mempengaruhi daya saing yang
dijelaskan oleh variabel kualitas sumber daya manusia (SDM), kualitas pelayanan dan
inovasi produk, sedangkan sisanya 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak
termasuk ke dalam analisis regresi ini.
Kata kunci: Kualitas Sumber Daya Manusia, kualitas pelayanan, inovasi produk, daya
saing.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tulisan ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap pertumbuhan
perbankan syariah di Indonesia yang semakin pesat. Perbankan syariah yang bisa
dikatakan lebih muda umurnya dari perbankan konvensional, dituntut untuk mampu
bersaing dengan lembaga keuangan non syariah dalam hal ini perbankan
konvensional. Lebih jauh dari itu, sebagai lembaga intermediasi keuangan, perbankan
syariah juga dituntut untuk memainkan peranan yang sangat vital dalam
menggerakkan roda perekonomian bangsa sebagaimana perbankan konvensional.
Tumbuhnya perbankan syariah diharapkan dapat menjadi solusi bagi umat
Islam dalam aktivitas ekonomi. Maka dari itu dibutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan dan pengetahuan serta memiliki keimanan dalam hatinya agar
tercipta sumber daya insani yang diharapkan oleh perbankan syariah. Dengan kualitas
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keimanan tersebut, maka akan
memberikan pelayanan yang baik bagi para nasabah dan memiliki keterampilan
dalam berinovasi, membuat inovasi produk yang dibutuhkan oleh masyarakat
sehingga masyarakat tertarik untuk bertransaksi di perbankan syariah dan akan
meningkatkan daya saingnya.
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini ada saja hambatan dan kendala yang
senantiasa datang setiap waktunya. Namun, alhamdulillah atas izin Allah SWT, atas
rahmat dan kasih sayang-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan. Selain itu, penyelesaian
penulisan skripsi ini tidak terlepas juga dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang
tuaku Fajar Erfani, S.H dan Dra. Siti Asiah yang telah rela mengorbankan segalanya
demi penulis, tiada henti-hentinya memberikan doa dan kasih sayangnya hingga saat
x
ini. Kakak-kakakku Fajriah Deli Gayo, Chalila Deli Gayo dan adikku Syahmunatur
Bahtera yang telah mendukung dan memberikan doa kepada penulis.
Terima kasih kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr. Arief
Mufraini, Lc., M.Si., CA., QIA., BKP beserta jajaran. Ketua dan Sekretaris Jurusan
Prodi Perbankan Syariah FEB UIN Jakarta, Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, MBA dan
Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si, terima kasih atas segala bantuan dan kebijakan yang
telah diberikan. Terima kasih kepada Ibu Aini Masruroh, SEI., MM selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan saran sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Asyari Hasan,
M.Ag selaku Penguji Ahli yang telah memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan penulisan ini. Terima kasih juga kepada civitas akademika FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memberikan fasilitas demi
terselesaikannya skripsi ini.
Terima kasih juga yang sebesar-besarnya kepada sahabat-sahabatku, Syarifa
Rahmi, Rahma Bellani, Adella Rianty, Neng nadiyya Syaima yang telah memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis. Sahabat FIQ (Forum Insan Qur’an) Alfi
Hidayatin, Ka Endah, Ka Pika, Ka Tirta serta kakak dan teman-teman lain yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa dan motivasi. Terima
kasih juga saya ucapkan kepada sahabat-sahabat Perbankan Syariah 2013 yang telah
mendoakan, memotivasi, dan mendukung penulis hingga saat ini. Terima kasih atas
kebersamaan selama 4 tahun ini, semoga persahabatan ini tiada akhir hingga bertemu
di surga-Nya. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin...
Jakarta, April 2014
Haliza Deli Gayo
xi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi....................................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................................ v
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 11
A. Strategi Bersaing (Competitive Startegy) ......................................................... 11
B. Kualitas Sumber Daya Manusia ....................................................................... 13
C. Kualitas Pelayanan ........................................................................................... 19
D. Inovasi Produk ................................................................................................. 27
E. Daya Saing ....................................................................................................... 33
F. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 44
H. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................................... 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 52
xii
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 52
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 52
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 53
D. Metode Analisis Data ....................................................................................... 55
1. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................................. 55
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................... 57
3. Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................................... 61
E. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 67
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 67
B. Analisis Deskriptif ........................................................................................... 70
1. Karakteristik Responden ......................................................................................... 70
2. Tanggapan Responden ............................................................................................ 75
C. Hasil dan Pembahasan...................................................................................... 89
1. Uji kualitas Data ..................................................................................................... 89
2. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................................ 100
a. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2) ........................................................ 100
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................ 104
E. Interpretasi ................................................................................................... 107
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 111
A. Kesimpulan .................................................................................................... 111
B. Saran ............................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 113
xiii
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 118
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ......................................................................... 119
Lampiran 2: Data Responden ................................................................................ 122
Lampiran 3: Data Mentah Jawaban Responden .................................................... 124
Lampiran 4: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS ............................................... 132
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Perkembangan Bank Syariah ...................................................................... 1
Tabel 1.2: Statistik Perbankan Syariah ........................................................................ 2
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ................................................................................. 46
Tabel 3.1: Skala Likert Point ..................................................................................... 53
Tabel 3.2: Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 64
Tabel 4.1: Data Responden ........................................................................................ 69
Tabel 4.2 – 4.21: Tanggapan Responden .............................................................. 74-86
Tabel 4.22: Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia ................ 89
Tabel 4.23: Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan .................................... 89
Tabel 4.24: Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk .......................................... 90
Tabel 4.25: Hasil Uji Validitas Variabel Daya Saing ................................................ 91
Tabel 4.26: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia ............ 92
Tabel 4.27: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan ................................ 92
Tabel 4.28: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inovasi Produk ....................................... 93
Tabel 4.29: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Daya Saing ............................................ 93
Tabel 4.30: Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnof Test ............................................... 96
Tabel 4.31: Uji Multikolinieritas................................................................................ 97
Tabel 4.32: Uji Heteroskedastisitas............................................................................ 99
Tabel 4.33: Uji Determinasi (Adjusted R2) .............................................................. 100
Tabel 4.34: Uji Regresi Linier Berganda ................................................................. 101
Tabel 4.35: Hasil Uji F (Simultan) ........................................................................... 103
Tabel 4.36: Hasil Uji t (Parsial) ............................................................................... 104
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran .............................................................................. 49
Gambar 4.1: Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 70
Gambar 4.2: Data Responden Berdasarkan Usia ....................................................... 70
Gambar 4.3: Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............................. 71
Gambar 4.4: Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................... 72
Gambar 4.5: Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah BNI Syariah
Cabang Fatmawati ...................................................................................................... 73
Gambar 4.6: Uji Normalitas Data (P-P Plot) ............................................................. 94
Gambar 4.7: Uji Normalitas Histogram ..................................................................... 95
Gambar 4.8: Scatter Plot (Uji Heteroskedastisitas) ................................................... 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri keuangan syariah telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegaiatan usahanya.
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual
banking system atau sistem perbankan ganda yang secara bersama-sama dengan
perbankan konvensional melayani kebutuhan masyarakat. (Dhika, 2015: 1-2)
Tabel 1.1: Perkembangan Bank Syariah
Sumber: www.ojk.go.id
2
Dari data di atas dapat diamati bahwa adanya perkembangan perbankan syariah
dilihat dari jumlah bank dan kantor mengalami kenaikan setiap tahunnya sampai
tahun 2015. Hal ini membuktikan bahwa Perbankan Syariah mencoba untuk lebih
dekat dan mempermudah akses bagi nasabahnya dalam usahanya untuk
mengembangkan perekonomian demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Namun dalam perkembangannya di tahun berikutnya perbankan syariah
mengalami fluktuasi dilihat dari total kantor BUS dan UUS, total ATM BUS dan
UUS, serta total tenaga kerja BUS dan UUS seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.2: Statistik Perbankan Syariah
Sumber: www.ojk.go.id
3
Dari tabel di atas terjadi kenaikan dan penurunan pada total jaringan kantor dan
tenaga kerja perbankan syariah. Hal ini terjadi karena mayoritas masyarakat muslim
di Indonesia masih belum bisa memahami secara penuh tentang operasionalisasi bank
syariah sebagai bagian dari konsep Islam di dunia perekonomian, termasuk sumber
daya manusia yang ada di dalam Perbankan Syariah, cenderung masih berlatar
belakang pendidikan konvensional sehingga dalam melakukan operasionalnya pun
masih perlu untuk dievaluasi, apakah sudah sesuai dengan budaya Islami atau hanya
berbasis menghasilkan profit bagi perusahaan Perbankan Syariah, selain itu
perkembangan teknologi dan pelayanan pada Perbankan Syariah masih cenderung
lebih rendah dari pada Perbankan Konvensional. (Fani dan Putri, 2016: 275)
Perbankan syariah di Indonesia yang masih muda umurnya, dituntut untuk
bersaing dengan perbankan konvensional. Lebih jauh dari itu, sebagai lembaga
intermediasi keuangan, perbankan syariah juga dituntut untuk memainkan peranan
yang sangat vital dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa sebagaimana
perbankan yang berbasis sistem bunga. (Inni Basyarah, 2016: 133)
Perkembangan pesat yang terjadi dalam usaha bisnis perbankan berbasis
syariah mengakibatkan meningkatnya daya saing lembaga perbankan syariah dan
membuat lebih ketat persaingan yang terjadi di antara bank yang berbasis syariah.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan terus berupaya merumuskan dan
menyempurnakan strategi bisnisnya dalam rangka memenangkan persaingan.
Perusahaan berusaha memberikan perhatian pada penciptaan dan pemeliharaan
4
keunggulan bersaing melalui penyampaian produk dan layanan yang lebih baik bagi
nasabah (Mujayanah, 2014: 38)
Pertumbuhan industri keuangan syariah belum diimbangi dengan ketersediaan
sumber daya manusia yang memadai, yang berdampak pada praktik atau transaksi
keuangan syariah di lapangan yang sering kali menyimpang. Padahal di satu sisi,
kualitas SDM sebuah organisasi merupakan salah satu faktor utama baik atau
buruknya organisasi termasuk di dalamnya perbankan syariah. Jika SDM lemah,
maka perkembangan organisasi dapat terhambat dan produktivitasnya menjadi
terbatas sehingga organisasi tidak mampu bersaing. Di sisi lain, masalah persaingan
bank yang semakin ketat, membuat bank-bank berusaha untuk memberikan
pelayanan dengan menawarkan berbagai produk yang dapat memberikan kemudahan
kepada nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan. Hal-hal itu pula haruslah
ditunjang oleh kesiapan sumber daya manusia yang ada pada bank tersebut.
Profesionalisme karyawan dalam bekerja tentu akan menentukan sejauh mana usaha-
usaha tersebut akan tercapai (Budi dkk, 2015: 625)
Berbagai penyebab yang menjadi penghalang laju pertumbuhan ini telah
menjadi perhatian khusus oleh para pemerhati perbankan syariah. Sebab yang paling
utama adalah karena masih kurangnya sumber daya manusia yang benar-benar
berkompeten di bidang ekonomi syariah. Kekurangan sumber daya manusia tersebut
menyebabkan perbankan syariah seolah hanya menjadi follower dari perbankan
konvensional, mulai dari jenis produk perbankan, layanan, dan dijadikannya tingkat
bunga yang berlaku sebagai acuan terhadap penentuan rate of return bank syariah.
5
Semestinya, dengan adanya perbedaan prinsip operasional dengan perbankan
konvensional, perbankan syariah mampu memberikan nilai lebih, menonjolkan unsur-
unsur syariahnya, kemitraan, keterbukaan dan transparannya dan mengambil peluang
yang dapat diciptakannya sendiri melalui produk-produknya, ataupun mengambil
peluang yang tercipta secara alamiah mengingat mayoritas penduduk negara ini
adalah beragama Islam. (Akbar, 2013)
Industri perbankan syariah membutuhkan sumber daya manusia berkualitas
yang memiliki multi pengetahuan dan multi keterampilan. SDM yang berkualitas
dibutuhkan oleh industri perbankan syariah untuk mengelola bank dalam
meningkatkan keuntungan industri perbankan syariah. Sumber daya manusia di bank
syariah harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan dan memodifikasi produk
perbankan. Sumber daya manusia di industri perbankan syariah harus memiliki
kompetensi sebagai keahlian dalam perbankan dan keuangan Islam, selain itu harus
memahami kontrak syariah, sehingga ia dapat memodifikasi produk yang memenuhi
kepatuhan syariah. Sumber daya manusia yang islami harus mampu memberikan
layanan bahwa produk perbankan syariah sesuai dengan prinsip dan etika Islam.
Sumber daya manusia di industri perbankan syariah harus memiliki kompetensi
dalam investasi yang ditanamkan keuangan, perbankan, soft skill, dan syariah. Tapi
kondisi ini jarang terjadi di industri perbankan syariah. Masalah ini didirikan karena
keterbatasan lembaga pendidikan dan pelatihan perbankan syariah.
Pertumbuhan bank syariah tersebut harus diiringi dengan usaha yang
profesional untuk menyiapkan layanan yang memuaskan nasabah. Kondisi pasar
6
sekarang lebih berorientasi kepada buyer market sehingga bank konvensional maupun
bank syariah harus mulai berbenah diri dalam menghadapi persaingan yang
kompetitif. Selain itu, bank syariah juga perlu terus melakukan inovasi produk dan
dapat mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa
menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional. Beberapa inisiatif yang
dilakukan oleh bank syariah misalnya melakukan mirroring produk dan jasa bank
syariah internasional serta mendorong bank syariah milik asing untuk membawa
produk-produk yang sukses di luar negeri ke Indonesia. Program ini menjadi
keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan
konvensional terlihat jelas. (Hudaya, 2011: 2)
Banyak para pakar atau ahli manajemen yang menyatakan bahwa inovasi
merupakan salah satu jaminan untuk perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan
daya saingnya. Pernyataan tersebut banyak didukung dengan hasil penelitian atau
bukti empiris. Berbagai indikator menunjukkan bahwa ketertinggalan dalam hal
inovasi atau faktor terkaitnya lainnya bisa menyebabkan sebuah negara relatif
tertinggal perkembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi bagaimana
menyikapi dan mengantisipasi ketertinggalan tersebut melalui sebuah inovasi
bukanlah suatu jawaban yang sederhana dan mudah (Hermana, 2006: 10)
Daya saing organisasi bank syariah mutlak diperlukan untuk meningkatkan
persaingan bisnis keuangan syariah. Daya saing bank syariah harus berlomba untuk
menciptakan berbagai macam inovasi yang sesuai dengan tuntutan bisnis. Beberapa
tipe inovasi dibutuhkan untuk melihat apakah kebutuhan bisnis bank syariah sudah
7
mampu menjawab kebutuhan konsumen. Inovasi produk merupakan tantangan
bagaimana perbankan syariah mampu menciptakan produk, jasa, atau kombinasi
sesuai kebutuhan nasabah dalam menjalankan mobilitas aktivitas sehingga bank
syariah selalu digunakan dalam setiap kegiatan konsumen. Inovasi proses merupakan
kesempatan bank syariah untuk menemukan proses bisnis yang baru yang memiliki
nilai tambah bagi proses bisnis bank syariah. Inovasi organisasional harus melakukan
adaptasi dengan produk dan proses bisnis melalui metode dalam mengelola sumber
daya manusia yang memahami inti proses bisnis sehingga pegawai mampu
memberikan kontribusi positif dan kinerja maksimal bagi sustainabilitas organisasi.
Terakhir, inovasi bisnis bagaimana industri perbankan syariah bisa menggabungkan
ketiga inovasi ini menjadi keunggulan kompetitif dan model bisnis sehingga mampu
bersaing pada industri secara global dan internasional. Jadi, daya saing organisasi
merupakan strategi bisnis harus sejalan dengan strategi pengembangan sumber daya
manusia sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan bisnis
perbankan syariah dan menciptakan keunggulan kompetitif (Azmy, 2015: 81)
Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Mulya E.
Siregar menjelaskan, saat ini adalah saatnya perbankan syariah untuk tidak terlampau
terbuai dengan pertumbuhan yang terjadi pada periode 2009-2013. "Dalam periode
lima tahun, yaitu 2009-2013 pertumbuhan aset bank syariah rata-rata 43 persen,
namun harus diakui saat ini pertumbuhan tersebut turun drastis”. Mulya menjelaskan,
turunnya pertumbuhan ini pasti ada penyebabnya. Setidaknya ada lima hambatan
yang menyebabkan pertumbuhan perbankan syariah melambat. Adapun kelima hal
8
tersebut adalah permodalan yang kecil, biaya dana yang mahal, biaya operasional
yang belum efisien, layanan yang belum memadai serta kualitas SDM dan teknologi
yang masih tertinggal jauh," terang dia. Sebanyak lima tantangan ini, menurut Mulya
harus disikapi dengan strategi yang tepat. Misalnya, dengan melakukan inovasi
produk, meningkatkan pemahaman masyarakat, meningkatkan permodalan,
komitmen pemegang saham serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM.
BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula bernama
Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT.
BNI, Persero, Tbk. Sejak 2010, Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi Bank
Umum Syariah dengan nama PT. Bank BNI Syariah.
Bank yang memiliki visi “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam layanan dan kinerja” saat ini (Juni 2014) memiliki jumlah cabang
mencapai 65 kantor cabang BNI Syariah, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor
Kas, 22 Mobil Layanan Gerak san 20 Payment Point.
Dengan adanya berbagai permasalahan di atas, diharapkan bank BNI Syariah
dapat bertahan dengan keunggulan yang dimiliki dan dapat meningkatkan daya saing
di antara bank syariah lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia,
pelayanan dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing bank BNI Syariah.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul
“Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Inovasi Produk
Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati”
9
B. Perumusan Masalah
Untuk mempermudah penulisan ini, maka penulis merumuskan terlebih dahulu
permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
a) Bagaimana pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas
pelayanan dan inovasi produk secara parsial terhadap daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati?
b) Bagaimana pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas
pelayanan dan inovasi produk secara simultan terhadap daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati?
c) Variabel manakah yang paling berpngaruh dominan terhadap daya saing Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menguji pengaruh kualitas SDM terhadap peningkatan daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati
2. Menguji pengaruh pelayanan terhadap peningkatan daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati
3. Menguji pengaruh inovasi produk terhadap peningkatan daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati
4. Menguji pengaruh kualitas sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi
produk secara simultan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati
10
Dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat menstimulus
untuk terus belajar mengenai perkembangan perbankan syariah dalam
meningkatkan daya saing di Indonesia.
2. Bank BNI Syariah, sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan perencanaan dan pengimplementasian SDM, pelayanan dan inovasi
produk dalam meningkatkan daya saing bank syariah.
3. Akademisi, diharapkan dapat menjadi inspirasi lanjutan untuk mengembangkan
ekonomi Islam dan memperluas informasi khususnya industri perbankan
syariah.
4. Masyarakat, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
perbankan syariah dan dapat ikut serta dalam membumikan produk perbankan
syariah, sehingga dapat meningkatkan daya saingnya.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi Bersaing (Competitive Startegy)
1. Pengertian Strategi Bersaing
Menurut Michael E. Porter (2008) menyatakan strategi bersaing adalah
kombinasi antara akhir (tujuan) yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan
alat (kekuatan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana. Perumusan strategi
bersaing harus mempertimbangkan empat faktor utama yang menentukan batas-
batas yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan berhasil. Kekuatan dan
kelemahan perusahaan merupakan profil dari kekayaan dan keterampilannya
relatif terhadap pesaing, yang meliputi sumber daya keuangan, posisi teknologi,
identifikasi merk, dan lain-lain. Kekuatan dan kelemahan yang dikombinasikan
dengan nilai-nilai tersebut menentukan batas intern (bagi perusahaan) terhadap
strategi bersaing yang dapat diterapkan oleh perusahaan dengan berhasil. Batas-
batas ekstern ditentukan oleh industri dan lingkungannya yang lebih luas.
Peluang dan ancaman industri menentukan lingkungan persaingan, dengan
resiko serta imbalan potensial yang menyertainya.
2. Analisis Strategi Bersaing
Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau
disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter
mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost
12
Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Fokus. (Fred, 2011:
146-147)
a. Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya
memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per
unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan
kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga
(price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.
Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan
pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement, ketika
konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak
membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar
konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
b. Strategi Pembedaan Produk (Differentiation)
Strategi pembedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan
untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini
memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari
konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke
pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau
pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh
konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features
13
tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit
ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini
biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak
mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya.
c. Strategi Fokus (Focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing
dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan
untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam
pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga. Dalam pelaksanaannya terutama pada perusahaan skala menengah
dan besar , strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi
generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik
produk.
B. Kualitas Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sumber daya adalah faktor
produksi yang terdiri dari tanah, tenaga kerja dan modal yang dipakai dalam
kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa serta
mendistribusikannya. Modal manusia adalah kumpulan kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dalam menghasilkan nilai ekonomi.
Kemampuan dan pengetahuan tersebut didapat oleh karyawan dengan
pendidikan dan pengalaman. Menurut definisi tersebut diatas, manusia adalah
14
komponen yang sangat penting di dalam proses inovasi sehingga dapat
meningkatkan competitive advantage perusahaan (Rosniar, 2010: 149)
Menurut Wiley (2002) dalam Febriady (2013: 2) mendefinisikan bahwa
“Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak
roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari
organisasi tersebut”. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen
organisasi yang sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa
pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu
memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Tjiptoherijanto (2001) Kualitas sumber daya manusia adalah
kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan
pengalaman yang cukup memadai. (Febriady, 2013: 2)
Menurut Hasibuan (dalam Hermanto, 2013: 79) kualitas karyawan atau
SDM yang baik itu harus memiliki pengetahuan akademik yang luas serta
keterampilan yang handal, karena pengetahuan dan keterampilan merupakan
kunci utama seorang SDM yang berkualitas pengembangan pengetahuan dan
keterampilan harus dilakukan agar pelayanan terhadap nasabah dapat
ditingkatkan, tidak hanya pengetahuan dan wawasan saja yang menjadi faktor
penting dalam kualitas seorang SDM, pelayanan yang diberikan oleh seorang
SDM merupakan kualitas SDM itu sendiri, pelayanan yang diberikan dari satu
15
pihak kepada pihak lainya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang
dilakukan secara tamah, adil, cepat tepat, dan dengan etika yang baik sehingga
memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi nasabah itu sendiri
2. Ruang Lingkup Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen utama organisasi
dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi, sebab manusia
itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Manusia memilih teknologi, manusia
yang mencari modal, manusia yang menggunakan dan memeliharanya, di
samping manusia dapat menjadi salah satu sumber keunggulan bersaing yang
langgeng (Hidayat, 2013: 90-91)
Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi
menjadi suatu hal yang sangat penting. Pengelolaan sumber daya manusia
dalam organisasi menjadi suatu bidang ilmu manajemen khusus yang dikenal
dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM), disamping manajemen
pemasaran, produksi, keuangan, dan lain-lain. Manajemen sumber daya
manusia sangatlah penting dan memiliki banyak tantangan, sebab manusia
memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan sumber daya
yang lain. Manusia mempunyai perasaan dan pikiran, tidak seperti mesin atau
sumber daya lain yang dapat diatur sesuka hati pengaturnya. Manajemen
sumber daya manusia merupakan program, aktivitas untuk mendapatkan
sumber daya manusia, mengembangkan, memelihara dan mendaya-
16
gunanakannya, untuk mendukung organisasi mencapai tujuannya. (Saleh, 2013:
90-91)
Berbicara mengenai kualitas SDM maka kita berbicara mengenai
pendidikan, keterampilan, beserta berbagai sisi psikologis manusia yang
mempengaruhinya dalam bekerja. Berbicara mengenai pendidikan dan
keterampilan maka akhirnya kita berbicara tentang pengetahuan, pengalaman,
dan wawasan. Menurut Cuganesan (2005), modal SDM atau kompetensi
karyawan berkaitan dengan ketrampilan, pendidikan dan pelatihan, serta
pengalaman dan karakteristik nilai dari tenaga kerja organisasi. (Hermana,
2006: 10)
Menurut Siamat (2005) kegiatan usaha bank secara umum menuntut
adanya profesionalisme yang tinggi guna mendukung proses pengambilan
keputusan dan pengendalian resiko usaha sekecil mungkin. Sesuai dengan
karakteristik kegiatan usahanya, sumber daya manusia perbankan syariah selain
harus mempunyai kemampuan teknis di bidang perbankan juga dituntut untuk
memiliki pengetahuan mengenai ketentuan dan prinsip syariah secara baik,
serta memiliki akhlak dan moral yang islami. Akhlak dan moral yang islami
dalam bekerja mempunyai empat ciri pokok yaitu: shiddiq (benar dan jujur),
tabligh (mengembangkan lingkungan/bawahan menuju kebaikan), amanah
(dapat dipercaya), dan fathonah (komperten dan profesional) keempat ciri
pokok tersebut hendaknya dapat menjadi ketentuan umum yang bersifat
normatif dalam penetapan kualitas sumber daya manusia baik pimpinan
17
maupun pelaksana pada bank syariah. Secara khusus Bank Indonesia mengatur
bahwa pimpinan bank syariah dan pimpinan kantor cabang bank syariah
diharuskan memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) Memiliki komitmen
dalam menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah secara
konsisten. (2) Memiliki integritas dan moral yang baik. (3) Mempunyai
pengalaman operasional perbankan syariah atau telah mendapatkan pendidikan
atau pelatihan perbankan syariah baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh
karena itu, bank syariah memerlukan kepercayaan masyarakat bahwa dalam
pelaksanaan kegiatan usahanya tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip
syariah serta mempertimbangkan aspek sosio-kultural masyarakat muslim
Indonesia, maka sebaiknya dalam tahap awal pengangkatan pimpinan unit
usaha syariah dan pimpinan kantor cabang syariah beragama Islam. (Ahmad
Azmy, 2015: 84)
Keseimbangan pertumbuhan bank syariah diikuti dengan kebutuhan
peningkatan jumlah tenaga kerja. Ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
prima kepada konsumen dan edukasi produk perbankan syariah. Walau
demikian, ada sejumlah permasalahan dalam sumber daya manusia di bank
syariah. Menurut Permana (2012) dalam Ahmad Azmy (2015: 81) salah satu
masalah terbesar sumber daya manusia syariah adalah pihak perbankan
kesulitan untuk mencari SDM perbankan syariah yang kompeten dan mumpuni.
Perbankan syariah cenderung mengambil sumber daya manusia dari luar
18
perguruan tinggi syariah karena SDM di bank syariah biasanya justru lebih
mudah diberikan pengetahuan tentang perbankan syariah.
Paradigma organisasi yang memperkerjakan sumber daya manusia apa
adanya atau cukup sumber daya manusia yang disiplin dan kerja keras saja
harus diubah menjadi paradigma baru, yaitu memperkerjakan sumber daya
manusia yang disiplin, kerja keras dan cerdas, integritas, serta memiliki hasrat
atau ambisi tinggi dalam berkarier. Dengan demikian, semakin besarnya peran
manajemen sumber daya manusia dalam organisasi merupakan akibat yang
tidak dapat dihindarkan dari berbagai perubahan yang terjadi.
Bagi lembaga keuangan syariah adalah niscaya bahwa kehadiran dan
dukungan manajemen sumber daya manusia yang kuat itu sesungguhnya sangat
diharapkan. Bahkan, hal itu kini terasa sebagai kebutuhan yang sangat
mendesak, terutama dalam memperbaiki citra lembaga keuangan syariah
sebagai lembaga keuangan “kelas dua” dan juga untuk meraih keunggulan-
keunggulan kompetitif. (Saleh, 2013: 98-99)
Daya saing organisasi merupakan strategi bisnis harus sejalan dengan
strategi pengembangan sumber daya manusia sehingga mampu memberikan
kontribusi maksimal bagi pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan
menciptakan keunggulan kompetitif. (Ahmad Azmy, 2015: 81)
Bank Indonesia memiliki panduan rencana untuk mengembangkan
sumber daya manusia di bank syariah. Ada beberapa sasaran target yang
dijadikan untuk peningkatan sumber daya manusia antara lain adalah pertama,
19
sumber daya manusia berkualitas tinggi di bisnis syariah harus dilakukan
sebagai upaya peningkatan bisnis bank syariah. Ini dimaksudkan bahwa bank
syariah harus memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dengan bekerja
sama pada lembaga pendidikan atau pelatihan sehingga karyawan dapat
memberikan kontribusi positif kepada organisasi. Beberapa institusi perbankan
syariah sudah melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti STIE
TAZKIA, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia, dan berbagai
macam perguruan tinggi yang sudah memiliki program studi perbankan syariah
untuk mengisi posisi-posisi jabatan yang ada di bank syariah. Lembaga
pendidikan dituntut untuk membuat standar pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan bank syariah meliputi pengetahuan, skill, dan perilaku (Knowledge,
Skill, Attitude) sesuai dengan kebutuhan bank syariah. Ini bertujuan untuk
membangun konsep Link and Match dalam pengembangan sumber daya
manusia yang memiliki daya saing tinggi sebagai upaya peningkatan bisnis
bank syariah. (Ahmad Azmy, 2015: 86)
C. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Menurut American Society For Quality Control, kualitas adalah
keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa
dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas
yang seharusnya konsisten satu sama lain seperti persepsi konsumen,
20
produk/jasa dan proses. Konsistensi kualitas suatu jasa untuk ketiga orientasi
tersebut menyumbang pasa keberhasilan suatu perusahaan ditinjau dari
kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan dan profitabilitas organisasi (Putri,
2015: 12)
Kata pelayanan, secara etimologis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengandung arti “usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada
dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau nasabah yang
dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan
pengertian tersebut, dapat dijabarkan karakteristik dari suatu pelayanan sebagai
berikut (IBI, 2014):
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya
dengan barang jadi.
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan
pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan
secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat
bersamaan.
Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai perbandingan antara
pelayanan yang diharapkan konsumen dengan pelayanan yang diterimanya
(Tjiptono, 2005). Berdasarkan definisi tersebut, kualitas pelayanan jasa
digambarkan sebagai bentuk sikap, tetapi tidak sama dengan kepuasan, yang
dihasilkan dari perbandingan antara harapan konsumen dengan kemampuan
21
perusahaan. Kualitas dari sebuah pelayanan sangat tergantung pada dua
variable, yaitu pelayanan yang diharapkan atas pelayanan yang didapatkan dan
pengalaman yang telah dialami sebelumnya, pada saat mendapat pelayanan.
Menurut Kotler (2002) menyebutkan pelayanan adalah tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.
Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu
sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut terjadi saat, sebelum
dan sesudah terjadinya transaksi. (Putri, 2015: 2)
2. Ruang Lingkup Kualitas Pelayanan
Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan
kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering, sehingga
meningkatkan hasil penjualan dan daya saing perusahaan.
Berikut ini adalah manfaat yang dapat diperoleh sebuah perusahaan atau
institusi perbankan dengan melaksanakan pelayanan bagi nasabahnya, yaitu:
a. Meningkatkan citra perusahaan, berawal dari tingkat persaingan semakin
tajam diantara pesaing, maka perusahaan harus meningkatkan pelayanan
terhadap nasabah dengan cara mengadakan pendidikan mengenai pelayanan
prima.
22
b. Promosi bagi bank, dengan memberikan pelayanan prima kepada nasabah,
dan apabila nasabah merasa terpuaskan kebutuhannya, maka nasabah akan
menyampaikannya kepada orang lain. Penyampaian informasi itu merupakan
promosi gratis bagi perusahaan.
c. Menciptakan kesan pertama yang baik, apabila kita terbiasa dengan
pelayanan prima yang kita berikan pada setiap nasabah, terutama calon
nasabah akan mendapatkan sesuatu kesan pertamanya yang lebih mendalam,
karena pelayanan yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan.
d. Meningkatkan daya saing, semakin tajam persaingan yang biasanya
perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan hadiah. Ada juga nasabah
yang senang dengan hadiah, tetapi pada umumnya nasabah akan tertarik
dengan hal itu. Tetapi ada nasabah yang senang apabila diberikan pelayanan
yang prima dengan senang hati.
e. Meningkatkan loyalitas nasabah, pelayanan prima yang diberikan kepada
para nasabah dan calon nasabah akan memberika dampak kepuasan nasabah
akan menjadi loyal sehingga memberika keuntungan bagi perusahaan dalam
jangka panjang.
Perkembangan dunia bisnis yang begitu pesat mendorong setiap
perusahaan untuk mengantisipasi persaingan yang ketat. Strategi yang tepat
diperlukan untuk menghadapi persaingan agar bisa bertahan di pasaran. Strategi
diperlukan terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau
23
pelayanan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa harus mampu memberikan
pelayanan yang berkualitas agar tidak kehilangan pelanggan dalam jangka
panjang. Pelayanan yang berkualitas dapat tercipta apabila manajemen
perusahaan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yang dikembangkan
parasuraman, Zeithalm dan Berry (Zhou, 2004) adalah tangible, reliability,
assurance, responsiveness dan emphaty (Kusuma, 2015: 40)
Menurut Pasuraman terdapat lima dimensi pelayanan, yaitu: (Rafidah,
2015: 117)
a. Berwujud (tangible) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan
keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi ruang tunggu pelayanan,
perlengkapan yang digunakan dan Penampilan Petugas Pelayanan.
b. Keandalan (reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan, Keandalan petugas dalam
memberikan informasi pelayanan, Keadalan petugas dalam melancarkan
prosedur pelayanan, dan Keadalanan petugas dalam memudahkan teknis
pelayanan.
24
c. Ketanggapan (responsiviness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan
penyampaian informasi.
d. Jaminan dan Kepastian (assurance) yaitu pengetahuan, kesopan santunan
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya
para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi kemampuan
administrasi petugas pelayanan, kemampuan teknis petugas pelayanan dan
kemampuan sosial petugas pelayanan.
e. Empati (emphaty) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan konsumen. Hal ini meliputi perhatian
petugas pelayanan, kepedulian petugas dan keramahan petugas pelayanan.
Untuk meningkatkan pangsa pasar Perbankan Syariah juga dituntut
memiliki daya saing ( competitiveness). Hal ini tentu saja dapat ditempuh
dengan memiliki strategi pemasaran yang efektif. Ini juga ditujukan dengan
upaya pelayanan kepada nasabah. Kualitas produk dan layanan dianggap
sebagai faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena pasar global
dan internasional makin terus berkembang. Kualitas pelayanan konsumen
dipandang sebagai filosofi utama oleh para manager di Indonesia jika mereka
tetap ingin memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Upaya
peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan Bank Syariah harus berorientasi
pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Hal ini berkaitan
25
dengan harapan masyarakat , mereka ingin mendapatkan hubungan yang baik
dengan bank yang nyaman dan mudah melakukan transaksi.
Menurut Othman dan Owen (2001), alasan bank syariah harus sadar akan
pentingnya kualitas pelayanan adalah : pertama, produk dan layanan bank
syariah harus diterima sebagai produk dan layanan yang berkualitas tinggi oleh
konsumen. Allah senang melihat pekerjaan selesai pada tingat Itqan yang
artinya mempersiapkan dan memberikan hasil terbaik atau melakukan segala
sesuatu dengan kualitas tinggi. Kedua, menggunakan kualitas layanan dalam
bank syariah menjadi penting karena hubungannya dengan biaya, keuntungan,
kepuasan konsumen, ingatan konsumen, serta kata-kata positif dari mulut
konsumen. (Rafidah, 2014: 115)
Pelayanan merupakan rasa yang menyenangkan yang diberikan kepada
konsumen yang diikuti dangan sikap keramahan dan kemudahan dalam
memenuhi kebutuhan. Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau sikap
seseorang atau perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Tidak dapat dihindari hampir disemua produk yang ditawarkan di setiap
perusahaan memerlukan pelayanan yang baik, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam prakteknya konsumen memerlukan bantuan pelayanan
untuk memenuhi kepuasan kebutuhannya, dan ini terbagi atas 4 (empat) macam
(Rafidah, 2014: 116-117), yaitu:
a. Pelanggan/nasabah sangat perlu bantuan seseorang (customer service,
pramuniaga atau kasir) untuk menuntun atau memperoleh informasi tentang
26
segala sesuatu yang berhubungan dengan produk. mulai dari mencari dari
produk yang diinginkan, memilih produk, meminta penjelasan tantang
produk sampai dengan pembayaran di kasir.
b. Pelanggan/nasabah memerlukan bantuan hanya seperlunya saja, artinya
nasabah datang kemudian mencari sendiri, memilih sendiri baru terakhir
berhubungan dengan petugas pada saat membayar.
c. Pelanggan membutuhkan bantuan tetapi melalui telepon. jadi dalam hal ini
pelanggan tidak berhadapan langsung secara fisik dengan kita, akan tetapi
hanya melalui suara.
d. Pelanggan/nasabah tidak perlu meminta bantuan petugas jika tidak dalam
keadaan darurat, artinya yang dihadapi nasabah dalam hal ini adalah mesin
seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Manajemen berkualitas adalah kemampuan memberikan pelayanan dalam
bentuk jasa dan produk yang bisa memenuhi kepuasan konsumen/pelanggan.
Sebagai contoh perbankan berfungsi menerima simpanan dan memberikan
pinjaman. Menerima simpanan dan memberikan pinjaman adalah suatu bentuk
pelayanan kepada nasabah. Pelayanan yang berkualitas bisa diwujudkan dalam
bentuk kemampuan manajemen dalam mengelola aset perbankan serta dapat
dipercaya, pelayanan yang ramah, jenis/ variasi produk simpanan dan pinjaman
sesuai keinginan dan kebutuhan nasabah. Perbankan yang mampu memberikan
pelayanan berkualitas akan memberikan kepuasan kepada nasabahnya
(Kusuma, 2015: 40) dan dapat meningkatkan daya saing perbankan.
27
Bank yang ingin berkembang harus dapat memberikan kualitas pelayanan
yang baik dan memberikan rasa aman kepada nasabah, karena hal itu
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari suatu bank. Bank yang
memberikan kualitas pelayanan yang baik dan rasa aman, akan menimbulkan
suatu kepuasan bagi nasabah dan sebaliknya. Ketika pelayanan dipenuhi
dengan baik, maka banyak nasabah yang akan merasa puas dengan kualitas
pelayanan yang diberikan sehingga meningkatkan daya saing bank syariah.
D. Inovasi Produk
1. Pengertian Inovasi Produk
Pada lingkungan global yang selalu berubah dewasa ini, industri bisnis
perbankan menghadapi persaingan yang ketat, oleh karena itu untuk mencapai
kinerja bisnis yang optimal harus mencari cara yang menguntungkan guna
mendiferensiasi diri untuk berinovasi di dalam mencari pasar baru sehingga
tercipta produk dan layanan yang superior bagi pelanggannya, agar diperoleh
keunggulan daya saing yang berkelanjutan (Sustainable Competitive
Advantage/SCA). Dari sisi regulasi persaingan antar bank juga semakin meningkat
yang antara lain didorong oleh teknologi perbankan yang makin canggih untuk
dapat melayani nasabah yang semakin demanding. Perubahan lingkungan bisnis
perbankan terus berlangsung mengingat bahwa konsolidasi perbankan akan secara
konsisten dijalankan. Konsolidasi perbankan ini bertujuan antara lain untuk
mendorong perbankan memiliki daya saing tinggi untuk mengatasi tantangan
eksternal yang semakin kompleks.
28
Dobni dan Luffman (2000) menambahkan bahwa sangat penting bagi
perusahaan untuk mengembangkan inovasi agar memungkinkannya untuk
bersaing di pasar yang baru, menyajikan yang signifikan bagi pelanggan, dan
menciptakan market-entry barriers terhadap pesaing potensial pada iklim bisnis
yang ketat dan berkelebihan dalam hal persaingan harga, produk, teknologi,
pembatasan peraturan, dan kekurangan sumber daya.
Sedangkan Lawson dan Samson (2004) mendefinisikan inovasi sebagai
kemampuan yang terus menerus dalam melakukan transformasi berbagai ide
dalam menciptakan produk, proses, dan sistem baru untuk kepentingan perusahaan
dan stakehoider yang berhubungan dengan faktor komunikasi antara perusahaan
dan lingkungannya. (Septiana dan Aris, 2016: 66-67)
Inovasi produk menurut Hurley & Hult (2012: 83) menjelaskan bahwa
inovasi produk merupakan salah satu dampak dari perubahan teknologi yang cepat
dan variasi produk yang tinggi akan menentukan keunggulan bersaing. Kemajuan
teknologi yang cepat dan tingginya tingkat persaingan menuntut setiap perusahaan
untuk terus menerus melakukan inovasi produk yang pada akhirnya akan
meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan tersebut.
Menurut Prajogo & Sohal (2003: 85) menyatakan bahwa inovasi produk
akan menciptakan berbagai desain produk, sehingga meningkatkan alternatif
pilihan, meningkatkan manfaat atau nilai yang diterima oleh pelanggan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan yang diharapkan
pelanggan. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, maka
29
inovasi produk dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam mencapai
keunggulan bersaing.
2. Ruang Lingkup Inovasi Produk
Dengan perkembangan perbankan Syariah di Indonesia yang semakin
menggembirakan, maka perlu untuk dipahami segala hal yang berkaitan dengan
Perbankan Syariah di Indonesia ini. Salah satu hal penting adalah inovasi produk
perbankan syariah. Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan perbankan
syariah, maka kebutuhan pengembangan produk juga semakin bertambah. Seiring
dengan perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang semakin
menggembirakan, maka perlu untuk dipahami segala hal yang berkaitan dengan
Perbankan Syariah di Indonesia ini. Salah satu hal penting adalah inovasi produk
perbankan syariah. Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan perbankan
syariah, maka kebutuhan pengembangan produk juga semakin bertambah. Inovasi
dalam rangka pengembangan produk dan jasa perbankan yang baru dinilai penting
karena masih banyak bentuk-bentuk layanan jasa keuangan yang perlu
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan masyarakat secara
umum yang terus berkembang. Dalam rangka memastikan produk dan jasa baru
yang akan dikeluarkan, bank syariah dan Unit Usaha Syariah wajib menyampaikan
rencana pengeluaran produk dan jasa baru tersebut kepada Bank Indonesia melalui
salah satu dari dua mekanisme yaitu laporan rencana pengeluaran produk baru atau
mengajukan permohonan persetujuan produk baru (izin). (fahrur, 2014: 33)
30
Inovasi dalam suatu bisnis dinilai amat penting karena ini merupakan alat
pendukung dalam menghadapi persaingan dengan industri lain atau perusahaan
lain. Sebuah inovasi biasanya lahir dari proses terbentuknya ide, lalu menjadi
sebuah konsep, sehingga muncul penemuan baru. (Hasnin, 2014: 47)
Joseph Schumpeter dalam penelitian Hasnin mendenifisikan inovasi sebagai:
“The commercialization of all new combination based upon the aplication of:
a. New materials and components
b. The introduction of new processes
c. The opening of new markets
d. The introduction of new organizational forms
Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang
berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan
dan strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing. Josef
Schumpeter sering dianggap sebagai ahli ekonomi pertama yang memberikan
perhatian pada pentingnya suatu inovasi. Pada tahun 1949 Schumpeter
menyebutkan bahwa inovasi terdiri dari lima unsur yaitu: (1) memperkenalkan
produk baru atau perubahan kualitatif pada produk yang sudah ada, (2)
memperkenalkan proses baru ke industri, (3) membuka pasar baru, (4)
Mengembangkan sumber pasokan baru pada bahan baku atau masukan lainnya,
dan (5) perubahan pada organisasi industri. (Hermana, 2006: 10)
Inovasi sebagai sebuah manajemen proses, membutuhkan sistem dan budaya
yang tepat agar berjalan efektif. Ketika inovasi perusahaan berjalan selayaknya,
31
maka inovasi menjadi sebuah sumber nilai bagi perusahaan, dari pada suatu
kegiatan yang terisolasi maupun aktivitas yang acak dalam sebuah perusahaan.
Inovasi sangat memerlukan pemikiran strategis dan kepemimpinan yang
kuat. Agar percikan kreativitas dapat ditransformasikan ke dalam semua tingkat,
ada aturan yang dibutuhkan agar proses inovasi sumber daya tidak hanya
tergantung kepada kepemimpinan dan strategi, namun juga terorganisasi secara
luas dalam proses maupun sumber daya di dalam perusahaan.
Inovasi adalah hasil kunci yang dicari dari perusahaan melalui
kewirausahaan dan sering kali merupakan sumber kompetitif bagi perusahaan
yang bersaing dalam perekonomian global. Dalam kata-kata Rosabeth Moss
Kanter, “Menjadi pemenang dalam bisnis saat ini menuntut inovasi. Perusahaan-
perusahaan yang melakukan inovasi mendapatkan imbalannya sebagai penggerak
pertama.” Oleh karena itu, inovasi ditujukan untuk meningkatkan daya saing
strategis perusahaan dan kinerja keuangannya. Hasil studi akademis juga
menunjukkan pentingnya inovasi misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa
perusahaan yang bersaing dalam industri global, yang melakukan investasi lebih
pada inovasi juga akan mendapatkan laba yang lebih tinggi.
Kenyataan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan yang berbeda untuk
menghasilkan inovasi penciptaan nilai, juga dalam kemampuan mereka
melindungi inovasi dari peniruan yang dilakukan oleh para pesaingnya, merupakan
indikator lain dari kemampuan inovasi sebagai sumber keunggulan kompetitif.
32
Dengan kata lain, karena inovasi relatif langka dalam organisasi,
dibandingkan rutinitas administrasi normal, perusahaan yang mampu melakukan
inovasi secara konsisten dan efektif berarti memiliki posisi yang tepat untuk
bersandar pada keahlian inovasinya sebagai keunggulan kompetitif.
Joseph Schumper beragumentasi bahwa perusahaan terlibat dalam tiga
aktivitas inovatif. Penemuan (invention) adalah tindakan menciptakan atau
mengembangkan suatu produk atau proses baru. Inovasi, merupakan proses
penciptaan produk komersiap dari penemuan. Oleh karena itu, suatu penemuan
membawa sesuatu yang baru menjadi ada, sementara inovasi membuat sesuatu
yang baru itu digunakan. Peniruan, adalah penggunaan suatu inovasi oleh
perusahaan-perusahaan serupa. Peniruan biasanya mengarah kepada standarisasi
produk atau proses, dan produk-produk yang didasarkan pada peniruan biasanya
ditawarkan pada harga yang lebih rendah, tetepi dengan fitur-fitur yang tidak
sepenuhnya sama. (Michael A. Hitt, 2002)
Untuk menjawab tantangan agar perusahaan dapat memenangkan
keunggulan bersaing, maka setiap perusahaan dituntut untuk melakukan kreativitas
produknya yang tinggi. Kreativitas produk memiliki kemampuan untuk
mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimilikinya dan yang bersumber dari
pihak konsumen. selanjutnya menggabungkannya sehingga membentuk kreativitas
produk yang dapat memberi pengaruh terhadap keunggulan bersaing. Artinya
bahwa kreativitas produk akan menciptakan produk yang baru, serta produk baru
tersebut telah mendapat respon dari pihak konsumen pada saat di perkenalkan dan
33
kemudian akan berpengaruh terhadap kemampuan untuk unggul dalam bersaing.
(Rangga, 2013: 2)
Dalam rangka mendukung upaya inovasi produk yang dapat meningkatkan
daya saing perbankan syariah baik secara domestik, regional maupun kompetisi
global di era pasar bebas dengan antisipasi berbagai peluang dan tantangannya ke
depan, Bank Indonesia pada tahun 2010 telah melaksanakan Kajian Pemetaan
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI (DSN) dan Identifikasi Kebutuhan Pasar
Perbankan Syariah. Kajian ini dilakukan melalui survey kepada pelaku industri
untuk memetakan fatwa DSN yang terkait dengan produk perbankan syariah.
Pemetaan tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi sejauh mana implementasi
fatwa yang ada dalam produk perbankan syariah, fatwa apa saja yang terkendala
dalam implementasinya dan produk apa saja yang diperlukan industri yang
memerlukan fatwa ataupun penegasan syariah yang belum difatwakan oleh DSN.
(fahrur, 2014: 42)
E. Daya Saing
1. Pengertian Daya Saing
Daya saing adalah produktivitas yang didefinisikan sebagai output yang
dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut World Economic Forum, suatu lembaga
yang secara rutin menerbitkan “Global Competitveness Report” mendefinisikan
daya saing sebagai kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. (Annisa, 2015: 2)
34
Teori daya saing lainnya adalah keunggulan daya saing Porter. Menurut
Porter (1994), keunggulan komparatif dapat dilakukan pada tingkat perusahaan
dan pada tingkat nasional. Ada empat hal dalam membangun keunggulan dari
suatu negara digambarkan oleh Porter suatu skema berbentuk berlian, yaitu
kondisi seperti tenaga terampil dan sarana prasarana, kondisi permintaan dan
tuntutan mutu dalam negeri untuk hasil industri tertentu, eksistensi industri terkait
dan pendukung yang berdaya saing, serta strategi, struktur dan persaingan antar
peusahaan. Tambunan mengungkapkan bahwa tingkat daya saing suatu negara di
kancah internasional pada dasarnya ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor
keunggulan komparatif (comparative advantage) dan faktor keunggulan
kompetitif (competitive advebtage).
Keunggulan komperatif adalah suatu kegiatan ekonomi yang menurut
perbandingan lebih menguntungkan bagi pengembangan daerah. Keunggulan
kompetitif adalah suatu keunggulan yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Ini
merupakan ukuran daya saing suatu aktifitas kemampuan suatu negara atau suatu
daerah untuk memasarkan produknya di luar daerah atau luar negeri. Tarigan
(2005:75)
Penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: “Kata daya dalam kalimat
daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang
lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan
tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi
35
unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau institusi
tertentu.”
Daya saing menurut referensi Pusat Studi dan Pendidikan Kebanksentralan
Bank Indonesia harus mempertimbangkan beberapa hal:
a. Daya saing mencakup aspek yang lebih luas dari sekedar produktivitas atau
efisiensi pada level makro. Hal ini memungkinkan kita lebih memilih
mendefinisikan daya saing sebagai “Kemampuan suatu perekonomian”
daripada “Kemampuan sektor swasta atau perusahaan”
b. Pelaku ekonomi atau economic agent bukan hanya perusahaan, akan tetapi juga
rumah tangga, pemerintah, dan lain-lain. Semuanya berpadu dalam suatu sistem
ekonomi yang sinergis. Tanpa memungkiri peran besar sektor swasta
perusahaan dalam perekonomian, fokus perhatian akan diperluas, tidak hanya
terbatas akan hal itu saja dalam rangka menjaga luasnya cakupan konsep daya
saing.
c. Tujuan dan hasil akhir dari meningkatnya daya saing suatu perekonomian tak
lain adalah meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk di dalam
perekonomian tersebut. Kesejahteraan atau level of living adalah konsep yang
maha luas yang pasti tidak hanya tergambarkan dalam sebuah besaran variabel
seperti pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya satu aspek dari
pembangunan ekonomi dalam rangka peningkatan standar kehidupan
masyarakat.
36
d. Kata kunci dari konsep daya saing adalah kompetisi. Disinilah peran
keterbukaan terhadap kompetisi terhadap para kompetitor menjadi relevan.
Kata daya saing menjadi kehilangan maknanya pada suatu perekonomian yang
tertutup.
Berkaitan dengan penjelasan konsep daya saing, secara tidak langsung setiap
organisasi atau kemitraan memiliki konsep membuka jaringan agar akses
perluasan produk dapat dinikmati masyarkat luas, beberapa alasan organisasi
melakukan sinergi atau kemitraan antara lain: (a) memperoleh akses ke dalam
pasar baru, (b) memasuki bisnis baru, (c) memperkenalkan produk baru, (d)
mengatasi halangan perdagangan, (e) menghindari persaingan tidak sehat, (f)
menggabungkan sumber daya, keahlian dan modal risiko, (h) berbagi risiko, dan
(i) berbagi biaya penelitian dan pengembangan. (Sumihardjo, 2008)
Daya saing merupakan salah satu kriteria untuk menentukan keberhasilan
dan pencapaian sebuah tujuan yang lebih baik oleh suatu negara dalam
peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Daya saing diidentifikasikan
dengan masalah produktifitas, yakni dengan melihat tingkat output yang dihasilkan
untuk setiap input yang digunakan. Meningkatnya produktifitas ini disebabkan
oleh peningkatan jumlah input fisik modal dan tenaga kerja, peningkatan kualitas
input yang digunakan dan peningkatan teknologi (Porter, 1990 dalam Abdullah,
2002).
37
2. Ruang Lingkup Daya Saing
Daya saing merupakan suatu konsep mekanisme yang mempertimbangkan
sekelompok indikator diluar perusahaan yang menekankan kinerja relatif antar
perusahaan. Daya saing harus ditempatkan dalam konteks komparatif, dalam arti
harus dibandingkan dengan perusahaan lain. (Priyanto, 2006: 24)
Daya saing organisasi bank syariah mutlak diperlukan untuk meningkatkan
persaingan bisnis keuangan syariah. Daya saing bank syariah harus berlomba
untuk menciptakan berbagai macam inovasi yang sesuai dengan tuntutan bisnis
(Ahmad Azmy: 2015)
Bank syariah di Indonesia ke depannya harus bisa memilki kekuatan
tersendiri dalam menarik nasabah Indonesia dan masyarakat dunia, baik dari segi
produk yang inovatif, profit margin kepada nasabah maupun bagi hasil yang
bersaing. Untuk itulah, salah satu upaya bersaing dengan bank asing perlu adanya
strategi-strategi khusus bank syariah Indonesia untuk meningkatkan daya saing
dan nantinya pangsa pasar akan lebih luas tidak hanya berkutat pada penduduk
Indonesia yang mayoritas muslim. (Inni Basyarah, 2016: 139)
Menurut Kasmir untuk menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif,
bank diharapkan terus-menerus memantau setiap gerak-gerik pesaingnya.
Informasi mengenai kegiatan pesaing ini dapat dicari melalui berbagai cara, baik
melalui intelegensi pemasaran maupun sumber informasi lainnya. Tujuannya
adalah agar bank mampu mengetahui keunggulan dan kelemahan pesaing (Kasmir,
2009). Sedangkan menurut Porter dalam menghadapi persaingan di masa kini
38
tidak hanya cukup dilihat dari efektifitas operasionalnya. Perusahaan perlu
melakukan lebih daripada sekedar efektivitas operasional dalam hal kinerjanya.
Perusahaan perlu mengembangkan competitive strategy yang akan menjadikan
perusahaan berbeda dibandingkan dengan pesaingnya. Porter berpendapat bahwa
competitiveness (daya saing) perusahaan dapat dilihat melalui competitve
advantage yang dimiliki dibandingkan dengan pesaingnya, melalui cost
advantage, dengan elemen utama yaitu produktvitas.
Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di
Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi
Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif
pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan visi 2010
sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan citra baru
perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar
secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan
layanan, serta strategi komunikasi baru yang memposisikan perbankan syariah
lebih dari sekedar bank.
Selanjutnya berbagai program konkrit telah dan akan dilakukan sebagai
tahap implementasi dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan
syariah, antara lain adalah sebagai berikut:
Pertama, menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah pada fase I
tahun 2008 membangun pemahaman perbankan syariah sebagai Beyond Banking,
dengan pencapaian target asset sebesar Rp.50 triliun dan pertumbuhan industri
39
sebesar 40%, fase II tahun 2009 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai
perbankan syariah paling atraktif di ASEAN, dengan pencapaian target asset
sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 75%. Fase III tahun 2010
menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah terkemuka di
ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan
industri sebesar 81%.
Kedua, program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek
positioning, differentiation, dan branding. Positioning baru bank syariah sebagai
perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, aspek diferensiasi
dengan keunggulan kompetitif dengan produk dan skema yang beragam,
transparans, kompeten dalam keuangan dan beretika, teknologi informasi yang
selalu up-date dan user friendly, serta adanya ahli investasi keuangan syariah yang
memadai. Sedangkan pada aspek branding adalah “bank syariah lebih dari sekedar
bank atau beyond banking”.
Ketiga, program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar
perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah
sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat dan semua
segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.
Keempat, program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi
produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling
menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar
nama produk yang mudah dipahami.
40
Kelima, program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM
yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi
kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan produk dan
jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap memenuhi
prinsip syariah; danKeenam, program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara
lebih luas dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak
langsung (media cetak, elektronik, online/web-site), yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan syariah
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Daya saing perusahaan merupakan sumber yang utama untuk menghasilkan
perbedaan dalam laba antara perusahaan dalam sebuah industri. Maka dapat
dikatakan bahwa daya saing pada bank syariah adala sejauh mana manajemen di
bank syariah yang bersangkutan dalam menghasilkan perbedaan dalam laba
dengan lembaga pesaing berdasarkan beberapa faktor pendukung dan potensi yang
dimiliki bank syariah seperti kualitas SDM, sarana dan prasarana serta strategi
dalam kegiatan usaha (Budi dkk, 2016: 626)
Ada empat strategi khusus bank syariah dalam meningkatkan daya saing di
era globalisasi: (Inni, 2016: 140-141)
a. Membentuk SDI Berkualitas
Hal ini merupakan peluang yang sangat prospektif, sekaligus merupakan
tantangan bagi kalangan akademisi dan dunia pendidikan untuk menyiapkan
Sumber Daya Insani (SDI) yang berkualitas yang ahli di bidang ekonomi
41
syari’ah, bukan karbitan seperti yang banyak terjadi selama ini. Tingginya
kebutuhan SDI bank syari’ah ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi syariah
semakin dibutuhkan oleh masyarakat karena Sumber Daya Insani menjadi aset
terpenting dalam dunia industri manapun termasuk perbankan syariah.
Peningkatan kuantitas jumlah bank syari’ah yang cepat tersebut, tanpa
diiringi dengan peningkatan kualitas SDI syari’ah, hanya akan bersifat
fatamorgana dan artifisial. Hal ini ini perlu diperhatikan dalam pengembangan
bank syariah. Selama ini praktisi perbankan syari’ah didominasi mantan
praktisi perbankan konvensional yang hijrah kepada bank syari’ah atau berasal
dari alumni perguruan tinggi umum yang berlatar belakang ekonomi
konvensional. Umumnya mereka biasanya hanya diberi training singkat (2
minggu) mengenai ekonomi syari’ah atau asuransi syari’ah lalu diterjunkan
langsung sebagai praktisi ekonomi syari’ah. Selanjutnya, sebagian mereka
mengikuti training MODP selama satu bulan. Seringkali training seperti ini
kurang memadai, karena yang perlu di-upgrade bukan hanya knowledge
semata, tetapi juga paradigma syari’ah, visi dan missi, serta kepribadian
syari’ah, bahkan sampai kepada membangun militansi syariah.
Selain itu, materi ekonomi syari’ah tidak mungkin bisa dipelajari hanya
dalam waktu 2 minggu atau 2 bulan. SDM bank syariah haruslah SDM yang
multi dimensi, yang memiliki kompetensi lintas keilmuan. Ia harus memiliki
kompetensi sebagai seorang ahli investasi, sekaligus ahli keuangan dan
perbankan, beretika, serta memahami sharia compliancy. Pemenuhan SDM
42
dengan kompetensi lengkap seperti ini harus dilakukan, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, melalui proses rekruitmen dan pelatihan.
b. Ekspansi Segmen Pasar Syariah
Disadari atau tidak, segmentasi pasar perbankan syariah di Indonesia
masih terfokus kepada masyarakat muslim saja. Padahal universalitas ekonomi
Islam tidak hanya sebatas masyarakat muslim saja. Hal yang paling penting
adalah bahwa perbankan syariah bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat
muslim saja, tetapi non-muslim pun bisa menikmatinya. Apabila masyarakat
non-muslim ingin menikmati layanan perbankan syariah, maka perlu diatur
secara jelas teknis transaksinya (ijab-qabul) yang disesuaikan dengan nilai-nilai
yang dianut oleh pribadi konsumen. Belajar dari negara barat, bahwa sistem
ekonomi Syariah, atau adakalanya disebut “ekonomi Islam”, semakin populer
bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat.
Ini ditandai dengan makin banyaknya beroperasi bank-bank yang menerapkan
konsep syari’ah. Ini membuktikan bahwa nilai-nilai Islam yang diterapkan
dalam perekonomian bisa diterima di berbagai kalangan, karena sifatnya yang
universal dan tidak eksklusif. Jika pangsa pasar non-muslim di garap, maka
besar kemungkinan bank syariah memilki bargaining power yang bagus
sehingga bukan hanya 78% saja target pangsa pasar bank syariah akan tetapi
menjadi 100% dari total keseluruhan masyarakat Indonesia.
43
c. Akselerasi Produk Perbankan Syariah
Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank syariah. Bank
syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi
kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan
perbedaan dengan perbankan konvensional. Beberapa inisiatif yang dapat
dilakukan oleh bank syariah, misalnya melalui mirroring produk dan jasa bank
syariah internasional serta mendorong bank syariah milik asing untuk
membawa produk-produk yang sukses di luar negeri ke Indonesia. Program ini
menjadi keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan
perbankan konvensional lebih terlihat jelas.
d. Penggunaan Sistem IT Modern
Dukungan sistem IT yang modern sangat mendukung peningkatan daya
saing bank syariah secara nasional. Kebanyakan nasabah memilih bank karena
adanya kemudahan bertransaksi, misalkan adanya ATM yang tersebar di
seluruh Indonesia. Akan tetapi, sistem IT memilki investasi yang tinggi
sehingga bank syariah yang asetnya masih tidak terlalu besar perlu
menyiasatinya dengan cepat.
44
F. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu
No. Referensi Judul Metode Penelitian
Hasil
Persamaan Perbedaan
1. Ahmad Vian
Abdul Fatah
(2012)
Pengaruh
Inovasi Produk
dan Orientasi
Pasar
Terhadap
keunggulan
bersaing
- Menggunakan
metode
analisis
regresi linier
berganda
- Variabel
inovasi
produk,
keunggulan
bersaing
- Variabel
orientasi
pasar
- Objek
penelitian
- Jumlah
sampel yang
digunakan
Secara
simultan dan
parsial
menunjukan
bahwa
terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
Inovasi
Produk dan
Orientasi
Pasar secara
bersama-
sama
terhadap
Keunggulan
Bersaing.
1. Gita Sugiyarti
(2015)
Membangun
Keunggulan
Bersaing
Produk
Melalui
Orientasi
Pembelajaran,
Orientasi Pasar
dan Inovasi
Produk
- Menggunakan
metode
analisis
regresi linier
berganda
- Variabel
inovasi
produk
- Objek
penelitian
- Jumlah
sampel
- Variabel
orientasi
pembelajaran
,orientasi
pasar
Orientasi
pembelajaran,
orienjtasi
pasar, inovasi
produk
berpengaruh
signifikan
terhadap
keunggulan
bersaing.
2. Annisa Diana
Haq (2015)
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Daya Saing
- Menggunakan
analisis
regresi linier
berganda
- Variabel
- Objek
penelitian
- Jumlah
sampel
- Variabel
Keunggulan
produk,
inovasi,
SDM dan
pemasaran
45
Usaha Kecil
dan Menengah
(UKM) di
Kabupaten
Bantul
SDM dan
inovasi
keunggulan
produk,
pemasaran
dengan
pemanfaatan
teknologi
dengan
pemanfaatan
teknologi
informasi
berpengaruh
positif
terhadap
daya saing
3. Budi Fitriani,
Neneng
Nurhasanah,
Nunung
Nurhayati
(2015)
Pengaruh etos
kerja terhadap
peningkatan
daya saing
perusahaan
pada BPRS
Amanah
Rabbaniah
Banjaran
- Analisis
regresi
- Variabel daya
saing
- Objek
penelitian
- Jumlah
sampel yang
digunakan
- Variabel etos
kerja
Penerapan
etos kerja
islami secara
umum
memberikan
dampak
positif
terhadap
BPRS
Amanah
Rabbaniyah
secara
organisasi.
4. Ahmad Azmy
(2015)
Mengembangk
an Human
Resource
Management
yang Strategis
untuk
Menunjang
Daya Saing
Organisasi:
Perspektif
Manajemen
Kinerja
(Performance
Management)
di Bank
Syariah
- Variabel
sumber daya
manusia dan
daya saing
- Analisis
deskriptif
- Objek
penelitian
Nasabah
memerlukan
pelayanan
berbasis
syariah yang
diimbangi
dengan
ketersediaan
sumber daya
manusia di
bank syariah.
5. Tan Lay Hong,
Chew Boon
Cheong,
Hamid Syaiful
Service
Innovation in
Malaysian
Banking
- Mengetahui
strategi
inovasi
layanan untuk
- Analisis
deskriptif
- Objek
penelitian
Maybank
tidak hanya
menerapkan
strategi
46
Riza (2015) Industry
towards
Sustainable
Competitive
Advantage
through
Environmental
ly and
Socially
Practices
meningkatkan
keunggulan
bersaing
inovasi pada
produk, akan
tetapi
mengembang
kan inovasi
pada layanan,
bisnis model,
operasional,
inovasi pasar,
dan
paradigma.
6. Rima Turk
Ariss (2010)
Competitive
conditions in
Islamic and
conventional
banking: A
global
perspective
- Variabel daya
saing
- Menggunaka
n Index
Lerner
- Jumlah
sampel yang
digunakan
- Objek
penelitian
Bank syariah
memiliki
daya saing
yang lebih
rendah
daripada
bank
konvensional
G. Hubungan Antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen
1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Daya Saing Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati
Menurut Wiley (2002) dalam Febriady (2013: 2) mendefinisikan bahwa
“Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak
roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari
organisasi tersebut.” Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen
organisasi yang sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa
pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu
memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi.
47
Menurut penelitian Inni Basyaroh (2016: 140) menunjukkan bahwa
peningkatan kuantitas jumlah bank syari’ah yang cepat tanpa diiringi dengan
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang Islami (SDI syari’ah), hanya
akan bersifat fatamorgana dan artifisial. Untuk itulah, salah satu upaya bersaing
dengan bank asing perlu adanya strategi-strategi khusus bank syariah Indonesia
untuk meningkatkan daya saing dan nantinya pangsa pasar akan lebih luas tidak
hanya berkutat pada penduduk Indonesia yang mayoritas muslim.
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati
Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan
kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering, sehingga
meningkatkan hasil penjualan dan daya saing perusahaan. Upaya peningkatan
kualitas pelayanan yang diberikan Bank Syariah harus berorientasi pasar atau
masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Hal ini berkaitan dengan harapan
masyarakat, mereka ingin mendapatkan hubungan yang baik dengan bank yang
nyaman dan mudah melakukan transaksi.
Menurut penelitian Rafidah (2014: 114) menunjukkan bahwa peningkatan
kualitas pelayanan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pangsa
pasar perbankan syariah yang dituntut untuk memiliki daya saing
(competitivness). Ini juga ditujukan dengan upaya pelayanan kepada nasabah.
Kualitas produk dan layanan dianggap sebagai faktor yang sangat penting
48
dalam suatu perusahaan karena pasar global dan internasional makin terus
berkembang.
3. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati
Menurut Hurley & Hult (2012: 83) menjelaskan bahwa inovasi produk
merupakan salah satu dampak dari perubahan teknologi yang cepat dan variasi
produk yang tinggi akan menentukan keunggulan bersaing. Kemajuan teknologi
yang cepat dan tingginya tingkat persaingan menuntut setiap perusahaan untuk
terus menerus melakukan inovasi produk yang pada akhirnya akan
meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan tersebut.
Menurut Gita Sugiyarti (2015: 119) menunjukkan bahwa inovasi produk
memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang
mampu mendesain produknya sesuai keinginan pelanggan akan mampu bertahan di
tengah persaingan karena produknya tetap diminati oleh pelanggan. Hasil penelitian
yang sama juga dikemukakan oleh Bharadwaj et al (1993) bahwa kemampuan
perusahaan untuk terus melakukan inovasi terhadap produk – produknya akan menjaga
produk tetap sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Produk inovasi pada
dasarnya adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi
merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi
perusahaan (Han et al.,1998: 35).
49
H. Kerangka Pemikiran Teoritis
Lemahnya daya saing bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional di
Indonesia membuat bank-bank syariah harus memiliki strategi untuk meningkatkan
daya saing. Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh
kualitas sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing
Bank BNI syariah Cabang Fatmawati. Bagan 2.1 menyajikan kerangka pemikiran
teoritis untuk pengembangan hipotesis pada penelitian ini. Variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu daya saing bank
syariah. Sedangkan variabel independennya adalah kualitas sumber daya manusia,
pelayanan dan inovasi produk.
50
Bagan 2.1
Kerangka Pemikiran
Kualitas SDM (X1) Pelayanan (X2)
Daya Saing Bank (Y)
Inovasi Produk (X3)
Interpretasi
Kesimpulan
;;;;
Uji Validitas dan Realibilitas
Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
b. Uji Realibilitas
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolonieritas
c. Uji Heterokedatisitas
3. Uji Hipotesis
a. Uji Determinasi
b. Uji t
c. Uji F
4. Uji Regresi Liniear Berganda
51
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang
diajukan dan jawaban itu masih iuji secara empirik kebenarannya. Berdasarkan pada
kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. H0 : β₁ = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara kualitas sumber daya manusia
terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Ha : β₁ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara kualitas sumber daya manusia terhadap
daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
2. H0 : β₂ = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap daya
saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Ha : β₂ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap daya saing
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
3. H0 : β₃ = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara inovasi produk terhadap daya saing
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Ha : β₃ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara inovasi produk terhadap daya saing Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian maka kita melihat batasan lokasi
dan waktu agar tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya. Dengan ini ruang lingkup
penelitian dilakukan pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Desember 2016. Variabel-variabel yang diteliti untuk dianalisis
adalah kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan, dan inovasi produk sebagai
variabel independen (X), dan pengaruhnya terhadap daya saing bank sebagai variabel
dependen (Y).
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Populasi
yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BNI Syariah
cabang Fatmawati.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 115). Teknik sampling yang digunakan yaitu
teknik convenience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi,
tidak meyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif. Adapun
53
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Roscoe
(Sugiyono, 2015: 90) ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai dengan 500 atau dengan cara jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah
variabel (independen + dependen) yang diteliti. Berdasarkan pendapat Roscoe,
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 x 4 = 40, ini adalah
jumlah anggota sampel minimal. Sehingga penggunaan sampel dalam penelitian
ini yaitu sebanyak 60 sampel kousioner lebih dari standar minimum.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
Adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Data ini didapat dengan menggunakan kuesioner melalui studi lapangan
atau metode survei (field studies) yang sering digunakan oleh peneliti dengan
tujuan untuk melihat keadaan yang menjadi objek penelitian apa adanya,
dengan melihat data dan informasi yang ada dari sampel, tanpa memberikan
perlakuan khusus (Rully, 2014: 117). Dalam kuisioner ini penulis
menggunakan skala Likert yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan
tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
54
Tabel 3.1
Skala Likert Point
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Netral
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
b. Data Sekunder
Merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Rully, 2014: 117).
Metode ini dilakukan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan
dengan variabel penelitian. Sumber ini diperoleh baik dari buku, jurnal, maupun
informasi secara online.
2. Jenis Data
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya akan
diolah dan dianalisis dengan cara sebagai berikut:
a. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan
cara mengklasifikasikan, membandingkan dan menghitung angka-angka dengan
rumus-rumus yang relevan. Pengolahan data dilakukan melalui pengujian
statistik, baik secara deskriptif maupun verifikatif.
55
b. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan metode analisis mencantumkan data yang
bukan merupakan angka atau data yang ketentuannya tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk angka. Pengolahan data dilakukan dengan pengujian linguistik,
tujuannya untuk menggambarkan atau menguraikan gejala yang ditelitinya.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kousioner. Suatu kousioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kousioner
mampu untuk mengungkapkan ssesuatu yang akan diukur oleh kousioner
tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah
jumlah sample. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir
atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. ( Ghozali, 2016: 52)
Validitas menguji instrumen yang dipilih apakah memiliki tingkat ketepatan
mengukur apa yang semestinya diukur, atau tidak. Instrumen dapat dikatakan
memiliki skor yang tidak valid karena, antara lain:
1) Kurang baiknya desain penelitian;
2) Partisipan lelah, stres, dan tidak mengerti pertanyaan yang ada di instrumen;
3) Ketidakmampuan untuk memprediksi manfaat dari skor;
4) Kurangnya desain pertanyaan atau ukuran variabel;
56
5) Informasi itu bentuk dan keguanaannya kecil.
Langkah kerja untuk mengetahui valid tidaknya instrumen adalah
1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada narasumber
yang bukan narasumber sesungguhnya;
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen;
3) Memeriksa kelengkapan data
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada butir yang
diperoleh, untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya;
5) Menghitung koefisien validitas dengan menggunakan koefisien korelasi
product moment untuk setiap butir;
6) Membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel.
Jika r hitung > atau = r tabel, maka butir dikatan valid. Jika r hitung < r
tabel, maka butir dikatakan tidak valid.
Rumus Product Moment:
𝒓𝒙𝒚 =𝑵 ∑ 𝑿𝒀 − ∑ 𝑿 ∑ 𝒀
√(𝑵 ∑ 𝒙𝟐 − (∑ 𝒙)𝟐) (𝑵 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐)
Dimana:
rxy = r hitung
X = skor-skor pada item ke-i
Y = Jumlah skor yang diperoleh tiap responden
N = Banyak responden
57
b. Uji Reliabilitas
Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kousiner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban sesorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPPS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (ά). Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
(Ghozali, 2016: 47).
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu
alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Makin kecil kesalahan
pengukuran, maka makin reliabel alat pengukur dan sebaliknya. Besar kecilnya
kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari indeks korelasi antara
hasil pengukuran pertama dan kedua (Husein Umar, 2010).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable atau penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
58
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal
dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal
yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika
data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak menunjukkan
pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016: 154). Selain dengan melihat
kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku
adalah:
Ho = Sampel berasal dari data/populasi yang terdistribusi normal
Ha = Sampel berasal dari data/populsi yang tidak terdistribusi normal
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan
normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal
(Santoso, 2011: 60).
b. Uji Multikoloneritas
Menurut Ghozali uji multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel
ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang
nilaikorelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol. Untuk
59
mendeteksi ada atau tidaknya multikoloneritas didalam model regresi adalah
sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi varibel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka
hal ini merupakan indikasi adanya multikoloneritas.
3) Multikoloneritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawanya (2)
variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunujukan setiap varibel independen manakah yang
dijelaskan oleh varibel independen lainya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen menjadi variabel dependen. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai yang
umum dipakai untuk menujukan adanya multikoloneritas adalah nilai Tolerance
≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10.
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti
harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat di tolerir. Sebagai misal
nilai tolerance= 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupun
multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita
60
masih tetap tidak mengetahu variabel-variabel indepeden mana sajakah yang
saling berkorelasi. (Ghozali, 2016:103)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap
maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah homoskedastisits atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili beberapa
ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada cara mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas:
1) Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya dapat
dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y predisi -Y sesungguhnya)
yang telah di studentized.
Dasar analisis:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
menidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
61
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tidak hanya menggunakan gambar dengan pola tertentu namun juga
menggunakan statistik dengan uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati,2003: 128).
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika signifikansinya di
atas tingkat kepercayaan 5% dapat di simpulkan model regeresi tidak
mengandung adanya heterokedastisitas (Ghozali, 2016: 138).
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen
dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya
(Santoso, 2002). Variabel independen terdiri dari kualitas sumber daya manusia
(X1), pelayanan (X2), dan inovasi produk (X3), sedangkan variabel dependennya
adalah daya saing (Y). Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
Y = Peningkatan Daya Saing Bank Syariah
a = Konstanta
Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
62
b1-b3 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai
variabel independen.
X1 = Kualitas Sumber Daya Manusia
X2 = Kualitas Pelayanan
X3 = Inovasi Produk
e = Standar error
a. Uji Statistik t (Parsial)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. (Ghozali,2016: 171), menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
Menurut Santoso (2002: 120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak,
ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai
pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima,
ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai
pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
63
b. Uji Statistik F (Simultan)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui
pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi
secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05 (Ghozali, 2016: 171).
Menurut Santoso (2002:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak,
ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima,
ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat.
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis
Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen
64
seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain
yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai Adjusted R2 berkisar
antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen
dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.
Semakin tinggi koefesien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya
(Suliyanto,2011) Koefesiensi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah
variabel bebas yang dimasukan dalam model regresi, dimana penambahan satu
variabel bebas dan pengamatan dalam model anak meningkatkan 𝑅2 meskipun
variabel yang dimasukan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikatnya.
Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefesien
determinasi yang telah disesuaikan, adjusted R square. Koefesien determinasi
yang telah disesuaikan berarti bahwa koefesien tersebut telah dikorelasi dengan
memasukan unsur jumlah variabel dan ukuran sample yang digunakan.
E. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh kualitas sumber daya manusia (X1), kualitas
pelayanan (X2), inovasi produk (X3), terhadap daya saing Bank BNI Syariah cabang
Fatmawati. Adapun penjelasan mengenai operasional variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
65
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Dependen
Daya saing bank
syariah.
Droge dan
Vickey (1994)
dalam Ahmad
Vian (2012)
1. Keunikan
produk
1. Berbeda dengan
produk lainnya
2. Keunggulan dari
produk
Likert
2. Kualitas
produk
3. Memiliki produk yang
sesuai dengan
kebutuhan
4. Diminati masyarakat
3. Harga saing 5. Memiliki tingkat harga
yang kompetitif
Independen
Kualitas sumber
daya manusia.
Cuganesan dalam
Hermana (2006)
1. Pengetahuan
1. Pendidikan
2. Pengalaman
Likert
2. Keterampilan 3. Keahlian
3. Kemampuan 4. Koordinasi
5. Motivasi
Kualitas
pelayanan
Parasuraman,
Zeithalm dan
Berry (Zhou,
2004: 536) dalam
Kusuma (2015)
1. Tangible
1. Sarana dan prasarana
fisik
Likert
2. Reliability
2. Pelayanan sesuai
dengan yang
dijanjikan secara
akurat dan terpercaya
3. Assurance
3. Pelayanan yang cepat
dan tepat kepada
pelanggan
66
4. Responsivenes
4. Pengetahuan, kesopan
santunan dan
kemampuan para
pegawai perusahaan
5. Emphaty 5. Perhatian tulus yang
diberikan kepada para
pelanggan
Inovasi produk.
Lukas dan Ferrel
(2000)
_ 1. Perluasan lini
2. Produk baru
3. Produk benar-benar
baru
Likert
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sekilas Mengenai Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan
dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan
yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,
pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI
dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan
Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang
dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional
perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf
Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah
memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada
PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003
68
ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun
2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan
beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu
spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi
yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan
syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai
65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil
Layanan Gerak dan 20 Payment Point.
Selain adanya demand dari masyarakat terhadap perbankan syariah, untuk
mewujudkan visinya menjadi “universal banking”, BNI membuka layanan
perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan konsep dual- banking
system, yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal
ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum
untuk membuka layanan syariah. Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah
di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha
untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010, maka telah diperoleh izin usaha
bank umum syariah (BUS) PT Bank BNI Syariah atau BNI Syariah. Dengan izin
69
usaha ini, maka pada hari ini (18/6), manajemen BNI melakukan soft launching
operasional PT Bank BNI Syariah sebagai entitas independen hasil pemisahan
(spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) dari BNI dan efektif per tanggal 19 Juni
2010.
BNI Syariah merupakan anak perusahaan BNI dengan komposisi
kepemilikan saham 99,99% dimiliki oleh BNI dan sisanya dimiliki oleh PT BNI
Life. Hingga akhir Mei 2010, Unit Usaha Syariah BNI memiliki aset sebesar Rp
5,2 triliun, total dana masyarakat sebesar Rp 4,2 triliun, total pembiayaan Rp 3,2
triliun, modal sebesar Rp 1 triliun, dengan customer based lebih dari 420 ribu
nasabah.
Gatot menambahkan bahwa strategi jangka menengah-panjang setelah spin
off, BNI akan menjajaki kemungkinan menjalin kemitraan strategis dengan
berbagai pihak, baik institusi di dalam maupun di luar negeri dalam
mengembangkan PT Bank BNI Syariah, termasuk mengundang investor strategis
guna memperkuat permodalan, keahlian, dan jaringan global. Sementara itu,
Direktur Utama PT Bank BNI Syariah, Rizqullah, menjelaskan bahwa nasabah
tetap dapat menikmati layanan yang ada selama ini, seperti layanan e-channel BNI
(BNI ATM, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking), tarik setor di seluruh
kantor BNI, serta masih dapat melakukan pembukaan rekening BNI Syariah di
lebih dari 750 kantor cabang BNI yang telah menjadi Syariah Channeling Outlet
(SCO). Demikian juga dengan fitur produk tidak mengalami perubahan, bahkan ke
depan akan lebih bervariasi.
70
Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam layanan dan kinerja”. Dan misi BNI Syariah adalah:
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian
lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
B. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah nasabah BNI Syariah Cabang Fatmawati,
dan sampel yang ditarik berjumlah 60 responden dengan asumsi responden
menggunakan produk dan layanan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
Dari data yang diperoleh telah diklasifikasikan mengenai data responden
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data responden
Kategori Responden Persentase
Jenis Kelamin
Pria 15 orang 25%
Wanita 45 orang 75%
60 orang 100%
71
Usia
< 20 tahun 14 orang 23%
20-30 tahun 38 orang 63%
31-40 tahun 2 orang 3%
>40 tahun 6 orang 10%
60 orang 100%
Pendidikan Terakhir
SMA 41 orang 68%
S1 14 orang 23%
S2 4 orang 7%
S3 1 orang 2%
60 orang 100%
Pekerjaan
Mahasiswa 44 orang 73%
Karyawan Swasta 8 orang 13%
Wiraswasta 3 orang 5%
PNS 2 orang 3%
Lainnya 3 orang 5%
60 orang 100%
Lama Menjadi Nasabah BNI Syariah
<1 tahun 31 orang 52%
1-3 tahun 21 orang 35%
3-5 tahun 3 orang 5%
>5 tahun 5 orang 8%
60 orang 100%
72
Gambar 4.1
Data responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa wanita lebih
mendominasi dari pada pria, hal ini terlihat dengan angka persentase wanita
sebesar 45 responden dari 60 responden yang berarti 75% lalu pria sebesar 15
responden dari 60 responden yang berarti 25%.
Gambar 4.2
Data responden berdasarkan usia
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan usia responden, di sini
terlihat bahwa usia responden terbesar pada usia responden 20 – 30 tahun
0%
50%
100%
Pria Wanita
Jenis Kelamin
0%
20%
40%
60%
80%
< 20 tahun 20-30 tahun 31-40 tahun > 40 tahun
Usia Responden
73
sebanyak 38 responden dari 60 responden atau 63%, pada urutan kedua pada usia
responden di bawah 20 tahun sebanyak 14 responden dari 60 responden atau 23%,
pada urutan ke tiga pada usia responden di atas 40 tahun sebanyak 6 responden
dari 60 responden atau 10%, dan posisi terakhir terdapat pada usia responden 31-
40 tahun sebanyak 2 responden dari 60 responden atau 3%.
Gambar 4.3
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terkahir
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan pendidikan terakhir
responden, di sini terlihat bahwa responden dengan pendidikan terkahir SMA
sebanyak 41 responden dari 60 responden atau sebesar 68%, pendidikan terakhir
S1 sebanyak 14 responden dari 60 responden atau sebesar 23%, pendidikan
terakhir S2 sebanyak 4 responden dari 60 responden atau sebesaar 7%, dan
pendidikan terkahir S3 sebanyak 1 responden dari 60 responden atau sebesar 2%.
0
10
20
30
40
50
SMA S1 S2 S3
Pendidikan Terakhir
74
Gambar 4.4
Data responden berdasarkan pekerjaan
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan pekerjaan responden, di
sini terlihat bahwa responden dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa sebanyak 41
responden dari 60 responden atau sebesar 73%, karyawan swasta sebanyak 8
responden dari 60 responden atau sebesar 13%, wiraswasta sebanyak 3 responden
dari 60 responden atau sebesar 5%, PNS sebanyak 2 responden dari 60 responden
atau sebesar 3%, Ibu Rumah Tangga sebanyak 2 responden dari 60 responden atau
sebesar 3% dan lainnya seperti dosen sebanyak 1 responden dari 60 responden
atau sebesar 2%.
74%
3%
13%
3% 5% 2%
Pekerjaan
Mahasiswa
PNS
Karyawan Swasta
IRT
Wiraswasta
Lainnya
75
Gambar 4.5
Data responden berdasarkan lama menjadi nasabah BNI Syariah
Cabang Fatmawati
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan lama menjadi nasabah
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, di sini terlihat bahwa responden dengan
lama menjadi nasabah selama kurang dari 1 tahun sebanyak 31 responden dari 60
responden atau sebesar 52%, menjadi nasabah selama 1-3 tahun sebanyak 21
responden dari 60 responden atau sebesar 35%, menjadi nasabah selama 3-5 tahun
sebanyak 3 responden dari 60 responden atau sebesar 5%, dan menjadi nasabah
selama lebih dari 5 tahun sebanyak 5 responden dari 60 responden atau sebesar
8%.
2. Tanggapan Responden
a. Deskripsi Kualitas Sumber Daya Manusia (X1)
Adapun dalam variabel kualitas sumber daya manusia pada kuesioner
penulis memasukkan 5 pertanyaan, hasil outputnya sebagai berikut:
0
10
20
30
40
< 1 tahun 1-3 tahun 3-5 tahun > 5 tahun
Lama Menjadi Nasabah
76
Tabel 4.2
Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya dengan baik
dan cepat
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
8
43
9
60
13.3
71.7
15.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13% menjawab netral, 43
responden atau 71,7% menjawab setuju dan 9 responden atau 15% menjawab
sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai Bank BNI
Syariah melakukan pekerjaannya dengan baik dan cepat. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 43 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 9 responden.
Tabel 4.3
Pegawai Bank BNI Syariah dapat memberikan penjelasan dengan
jelas dan tepat
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
10
39
11
60
16.7
65.0
18.3
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7% menjawab netral,
39 responden atau 65% menjawab setuju dan 11 responden atau 18,3%
77
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai
Bank BNI Syariah memberikan penjelasan dengan jelas dan tepat. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 39 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 11 responden.
Tabel 4.4
Pegawai Bank BNI Syariah berpengalaman dalam melakukan
tugas dan pekerjaannya
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
16
35
9
60
26.7
58.3
15.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden atau 26,7% menjawab netral,
35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 9 responden atau 15%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai
Bank BNI Syariah berpengalaman dalam melakukan tugas dan pekerjaannya.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 35 responden
dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9 responden.
Tabel 4.5
Pegawai Bank BNI Syariah menguasai tugas dan pekerjaannya
dengan kemampuan yang dimiliki
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
11
45
4
60
18.3
75.0
6.7
100.0
78
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab netral,
45 responden atau 75% menjawab setuju dan 4 responden atau 6,7% menjawab
sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai Bank BNI
Syariah menguasai tugas dan pekerjaannya dengan kemampuan yang dimiliki.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 45 responden
dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden.
Tabel 4.6
Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya sesuai
dengan fungsi dan peran masing-masing
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
7
44
9
60
11.7
73.3
15.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 7 responden atau 11,7% menjawab netral,
44 responden atau 73,3% menjawab setuju dan 9 responden atau 15%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai
Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya sesuai dengan fungsi dan peran
masing-masing. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 44 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9
responden.
79
b. Deskripsi Kualitas Pelayanan (X2)
Untuk variabel kualitas pelayanan dalam kuesioner ini terdapat 5
pertanyaan. Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Bank BNI Syariah memiliki pegawai yang memberi perhatian
kepada nasabah
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
14
37
9
60
23.3
61.7
15.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab netral,
37 responden atau 61,7% menjawab setuju dan 9 responden atau 15%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI
Syariah memiliki pegawai yang memberi perhatian kepada nasabah. Terlihat
dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 37 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 19 responden.
Tabel 4.8
Pegawai Bank BNI Syariah bersikap ramah dan sopan kepada
nasabah
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
12
30
18
60
20.0
50.0
30.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
80
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20% menjawab netral,
30 responden atau 50% menjawab setuju dan 18 responden atau 30%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai
Bank BNI Syariah bersikap ramah dan sopan kepada nasabah. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 18 responden.
Tabel 4.9
Pegawai Bank BNI Syariah memberikan pelayanan secara cepat
kepada nasabah
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
1
22
28
9
60
1.7
36.7
46.7
15.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel dia tas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7% menjawab tidak setuju, 22
responden atau 36,7% menjawab netral, 28 responden atau 46,7% menjawab
setuju dan 9 responden atau 15% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini
menunjukkan bahwa pegawai Bank BNI Syariah memberikan pelayanan secara
cepat kepada nasabah. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9
responden.
81
Tabel 4.10
Bank BNI Syariah memberikan pelayanan tepat waktu sesuai
dengan yang dijanjikan
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
3
18
35
4
60
5.0
30.0
58.3
6.7
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju, 3 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 18 responden
atau 30% menjawab netral, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 4
responden atau 6,7% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan
bahwa Bank BNI Syariah memberikan pelayanan tepat waktu sesuai dengan
yang dijanjikan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 35 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4
responden.
Tabel 4.11
Saya tidak pernah komplain dengan pelayanan yang diberikan
pegawai Bank BNI Syariah
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
2
19
30
9
60
3.3
31.7
50.0
15.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
82
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 19
responden atau 31,7% menjawab netral, 30 responden atau 50% menjawab
setuju dan 9 responden atau 15% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini
menunjukkan bahwa nasabah puas dengan pelayanan yang diberikan pegawai
Bank BNI Syariah. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 30 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9
responden.
2. Deskripsi Inovasi Produk (X3)
Untuk variabel inovasi produk dalam kuesioner ini terdapat 5 pertanyaan.
Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12
Bank BNI Syariah memiliki produk yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
15
38
7
60
25.0
63.3
11.7
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab netral,
38 responden atau 63,3% menjawab setuju dan 7 responden atau 11,7%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI
Syariah memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Terlihat dari
83
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 38 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 7 responden.
Tabel 4.13
Produk BNI Syariah memiliki keunggulan tersendiri
dibandingkan dengan bank syariah lain
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
15
39
6
60
25.0
65.0
10.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab netral,
39 responden atau 65% menjawab setuju dan 6 responden atau 10% menjawab
sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa produk BNI Syariah
memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bank syariah lain.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 39 responden
dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 responden.
Tabel 4.14
Produk BNI Syariah memiliki biaya operasional yang efisien
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
14
38
8
60
23.3
63.3
13.3
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab netral,
84
38 responden atau 63,3% menjawab setuju dan 8 responden atau 13,3%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa produk BNI
Syariah memiliki biaya operasional yang efisien. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 38 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 8 responden.
Tabel 4.15
Bank BNI Syariah memiliki variasi produk yang sesuai dengan
targetnya/ tepat sasaran
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
13
41
6
60
21.7
68.3
10.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7% menjawab netral,
41 responden atau 68,3% menjawab setuju dan 6 responden atau 10%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI
Syariah memiliki variasi produk yang sesuai dengan targetnya/tepat ssasaran.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 41 responden
dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 responden.
85
Tabel 4.16
Produk yang ditawarkan Bank BNI Syariah sesuai dengan
teknologi saat ini
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
17
36
7
60
28.3
60.0
11.7
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
tidak setuju dan sangat tidak setuju, 17 responden atau 28,3% menjawab netral,
36 responden atau 60% menjawab setuju dan 7 responden atau 11,7%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa produk yang
ditaarkan Bank BNI Syariah sesuai dengan teknologi saat ini. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 36 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 7 responden.
3. Variabel Daya Saing (Y)
Untuk variabel daya saing Bank BNI Syariah dalam kuesioner ini terdapat
5 pertanyaan. Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17
Bank BNI Syariah memberikan tingkat bagi hasil yang kompetitif
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
1
11
33
15
60
1.7
18.3
55.0
25.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
86
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7% menjawab tidak setuju, 11
responden atau 18,3% menjawab netral, 33 responden atau 55% menjawab
setuju dan 15 responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini
menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah memberikan tingkat bagi hasi yang
kompetitif. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 33
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 15 responden.
Tabel 4.18
Bank BNI Syariah memudahla nasabah dalam melakukan setor
dan tarik online real time di seluruh kantor cabang BNI
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
5
36
19
60
8.3
60.0
31.7
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 5 responden atau 8,3% menjawab netral, 36
responden atau 60% menjawab setuju dan 19 responden atau 31,7% menjawab
sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah
memudahkan nasabah dalam melakukan setor dan tarik online real time di
seluruh kantor cabang BNI. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 36 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 19
responden.
87
Tabel 4.19
Produk BNI Syariah memiliki biaya yang lebih rendah
dibandingkan dengan produk bank syariah lain
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
2
6
31
21
60
3.3
10.0
51.7
35.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju, 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 6 responden
atau 10% menjawab netral, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan
bahwa produk Bank BNI Syariah memiliki biaya yang lebih rendah
dibandingkan dengan bank syariah lain. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 31 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 21 responden.
Tabel 4.20
Bank BNI Syariah memiliki fasilitas yang memuaskan (ATM,
internet banking, sms banking, dsb.)
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
8
32
20
60
13.3
53.3
33.3
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3% menjawab netral,
88
32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 20 responden atau 33,3%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI
Syariah memiliki fasilitas yang memuaskan (ATM, internet banking, sms
banking, dsb.) Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
32 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.
Tabel 4.21
Saya tidak pernah kecewa dengan layanan jasa Bank BNI Syariah
Kategori Frekuensi Persentase
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Total
9
30
21
60
15.0
50.0
35.0
100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab netral, 30
responden atau 50% menjawab setuju dan 21 responden atau 35% menjawab
sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa nasabah tidak pernah
kecewa dengan layanan jasa Bank BNI Syariah. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 21 responden.
89
C. Hasil dan Pembahasan
1. Uji kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel,
Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output (Corrected Item- Total
Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaan
tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir
pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2016: 52)
Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran
kuesioner kepada responden pada sebanyak 60 responden. Sebelum kuesioner
disebarkan kepada 60 responden, penulis melakukan try out kepada 20
responden dengan memberikan 25 butir pertanyaan.
Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden
dengan 25 butir pertannyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu
kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan, inovasi produk, dan daya
saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Berikut ini adalah hasil
perhitungan validitas yang dijelaskan per variabel, yaitu:
90
1) Kualitas Sumber Daya Manusia
Adapun dalam pertanyaan kualitas sumber daya manusia terdapat 5
pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel kualitas
sumber daya manusia, yaitu:
Tabel 4.22
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
rtabel Keterangan
SDM1 0,559 0,468 Valid
SDM2 0,844 0,468 Valid
SDM3 0,563 0,468 Valid
SDM4 0,834 0,468 Valid
SDM5 0,723 0,468 Valid
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada
variabel kualitas sumber daya manusia memiliki nilai rhitung > rtabel yang
dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai
penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
2) Kualitas Pelayanan
Adapun dalam pertanyaan kualitas pelayanan terdapat 5 pertanyaan yang
akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel kualitas pelayanan, yaitu:
91
Tabel 4.23
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
rtabel Keterangan
KP1 0,530 0,468 Valid
KP2 0,511 0,468 Valid
KP3 0,767 0,468 Valid
KP4 0,633 0,468 Valid
KP5 0,620 0,468 Valid
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada
variabel kualitas pelayanan memiliki nilai rhitung > rtabel yang dinyatakan seluruh
pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat
dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
3) Inovasi Produk
Adapun dalam pertanyaan inovasi produk terdapat 5 pertanyaan yang
akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel inovasi produk, yaitu:
Tabel 4.24
Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation
rtabel Keterangan
IP1 0,632 0,468 Valid
IP2 0,647 0,468 Valid
IP3 0,814 0,468 Valid
IP4 0,677 0,468 Valid
IP5 0,639 0,468 Valid
92
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada
variabel inovasi produk memiliki nilai rhitung > rtabel yang dinyatakan seluruh
pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat
dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
4) Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Adapun dalam pertanyaan Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji
validitas variabel Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, yaitu:
Tabel 4.25
Hasil Uji Validitas Variabel Daya Saing Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
rtabel Keterangan
DS1 0,667 0,468 Valid
DS2 0,752 0,468 Valid
DS3 0,615 0,468 Valid
DS4 0,705 0,468 Valid
DS5 0,528 0,468 Valid
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada
variabel daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati memiliki nilai rhitung
> rtabel yang dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap
layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
93
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari responden
melalui pertanyaan yang diberikan, hasil dari pengujian reliabilitas digunakan
untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan
berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur kuisoner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuisoner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2016: 47).
1) Kualitas Sumber Daya Manusia
Adapun dalam pertanyaan ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji
reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel kualitas sumber daya manusia, yaitu:
Tabel 4.26
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia
Cronbach’s Alpha N of items
0,820 5
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel kualitas
sumber daya manusia memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70 yang dinyatakan
reliabel maka jawaban responden dianggap layak sebagai penelitian dapat
dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
94
2) Kualitas Pelayanan
Adapun dalam pertanyaan ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji
reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel kualitas pelayanan, yaitu:
Tabel 4.27
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan
Cronbach’s Alpha N of items
0,738 5
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel kualitas
pelayanan memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70 yang dinyatakan reliabel
maka jawaban responden dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan
pada tahap selanjutnya.
3) Inovasi Produk
Adapun dalam variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji
reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel inovasi produk, yaitu:
Tabel 4.28
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inovasi Produk
Cronbach’s Alpha N of items
0,801 5
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel inovasi produk
memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70 yang dinyatakan reliabel maka jawaban
responden dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap
selanjutnya.
95
4) Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Adapun dalam variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji
reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel daya saing Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati, yaitu:
Tabel 4.29
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Daya Saing
Cronbach’s Alpha N of items
0,769 5
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel daya saing
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70
yang dinyatakan reliabel maka jawaban responden dianggap layak sebagai
penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
D. Hasil Analisa Data
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi
normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus
dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian,
analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data
adalah analisis statistik berupa uji normalitas.
96
Gambar 4.6
Uji Normalitas Data (P-P Plot)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian menunjukkan
adanya titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran
titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa
data tersebut berdistribusi normal.
Dalam penelitian ini digunakan pengujian histogram untuk menunjukkan
adanya normalitas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian
histogram.
Gambar 4.7
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Sumber: Data diolah dengan SPSS
97
Dari grafik histogram tersebut, tampak bahwa residual terdistribusi secara
normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri, dan untuk
lebih meyakinkan peneliti, maka akan diuji dengan Kolmogrov-Smirnov
dengan hasil di bawah ini.
Tabel 4.30
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean 0
Std. Deviation 0.78333355
Most Extreme Differences Absolute 0.084
Positive 0.084
Negative -0.063
Test Statistic 0.084
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas, hasil asymp.sig sebesar 0,2 dengan nilai
signifikasi jauh di atas 0,05 (0,2 > 0,05) yang berarti nilai residual terdistribusi
secara normal atau memenuhi asumsi klasik.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam
satu model atau terdapat hubungan yang kuat di antara variabel independen di
dalam model. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan melihat nilai VIF
98
(Variance Inflation Factor) harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 4.31
Uji Multikolinieritas
coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(constant)
KSDM
KP
IP
.367
.431
.411
2.722
2.319
2.436
a. Dependent Variabel: DS
Sumber: Data primer yang telah diolah
Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala
multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan
melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 dan
memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10. Maka data di atas membuktikan tidak
terjadi multikolinearitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas dilakukan untuk memastikan bahwa data dapat
menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas ini akan
dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai berikut:
99
Gambar 4.8
Scatter Plot (Uji Heteroskedastisitas)
Sumber: Data primer yang telah diolah
Pada gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu seperti
bergelombang, melebar, dan menyempit. Dengan demikian pada persamaan
regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Tidak hanya menggunakan gambar dengan pola tertentu namun juga
menggunakan statistik dengan uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadi heterokedastisitas. Jika signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%
100
dapat disimpulkan model regeresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
(Ghozali, 2016: 138).
Tabel 4.32
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 0.093 0.718 0.130 0.897
X1 -0.037 0.055 -0.143 -0.661 0.511
X2 0.051 0.042 0.239 1.195 0.237
X3 0.016 0.054 0.059 0.287 0.775
a. Dependent Variable: RES2
Berdasarkan hasil tabel di atas dari ketiga variabel independen (kualitas
sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi produk) diperoleh hasil nilai sig.
lebih besar dari 5%. Karena nilai sig. lebih besar dari 5% maka dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dan hasil uji dapat dilanjutkan.
2. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan
melalui pengujian nilai adjusted R² (adjusted R-Squared). Adapun hasil uji
determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
101
Tabel 4.33
Uji Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .903a .815 .805 .804 2.272
a. Predictors: (Constant), Inov.Produk, K.Pel, SDM
b. Dependent Variable: DS
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai adjusted R²
(adjusted R Squared) sebesar 0,805. Nilai tersebut dapat digunakan untuk
melihat besarnya pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas
pelayanan, dan inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati. Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh
variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen adalah
sebesar 80,5%. Sedangkan sisanya sebesar 19,5% dipengaruhi faktor lain selain
dalam penelitian ini, seperti sumber dana (modal), tingkat kesehatan bank, dll.
b. Uji Statistik F (Simultan)
Tabel 4.35
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 159.447 3 53.149 82.212 .000b
Residual 36.203 56 0.646
Total 195.65 59
a. Dependent Variable: DS
b. Predictors: (Constant), IP, KP, Ksdm
Sumber: Data primer yang telah diolah
102
Pada tabel di atas diperoleh F hitung sebesar 82,212 dengan probabilitas
0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa ketiga variabel independen yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas
pelayanan, dan inovasi produk dengan signifikan memberikan kontribusi yang
besar terhadap variabel daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi.
Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
c. Hasil Uji t (Parsial)
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat dilakukan
melalui uji t. Hasil pengujian ini adalah:
Tabel 4.36
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .901 1.305 .691 .493
KSDM .581 .100 .548 5.783 .000
K.PEL .183 .077 .207 2.367 .021
Inov.Produk .254 .098 .232 2.591 .012
a. Dependent Variable: DS
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen adalah
sebagai berikut:
103
1) Pengaruh Antara Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Daya Saing
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien kualitas sumber daya manusia
adalah 5,783. Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0.05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua
menjadi 0,025 dan df = 56 (didapat dari rumus n - k - 1, dimana n adalah
jumlah data, 60-3-1 = 56). Didapat t tabel adalah 2,00324 (positif).
Variabel kualitas sumber daya manusia memiliki nilai signifikansi
0,000 < 0,05 artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel,
(5,783 > 2,00324), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien kualitas sumber daya manusia secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati.
2) Pengaruh Antara Kualitas Pelayanan Terhadap Daya Saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati
Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien kualitas pelayanan adalah
2,367 Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0.05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi
0,025 dan df = 56 (didapat dari rumus n - k - 1, dimana n adalah jumlah data,
60 - 3 - 1 = 56). Didapat ttabel adalah 2,00324 (positif).
Variabel kualitas pelayanan memiliki nilai signifikansi 0,021 < 0,05
artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel, (2,367 >
104
2,00324), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
3) Pengaruh Antara Inovasi Produk Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati
Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien inovasi produk adalah 2,591.
Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0.05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025 dan
df = 56 (didapat dari rumus n - k - 1, dimana n adalah jumlah data, 60-3-1 =
56). Didapat t tabel adalah 2,00324 (positif).
Variabel inovasi produk memiliki nilai signifikansi 0,012 < 0,05
artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel, (2,591 > 2,
2,00324), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien inovasi produk secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh kualitas sumber daya
manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati adalah sebagai berikut:
105
Tabel 4.34
Uji Regresi Linier Berganda
Coeeficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .901 1.305 .691 .493
SDM .581 .100 .548 5.783 .000
K.PEL .183 .077 .207 2.367 .021
Inov.Produk .254 .098 .232 2.591 .012
a. Dependent Variable: DS
Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk
mengetahui pengaruh kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan dan
inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
adalah sebagai berikut:
Y= 0,901 + 0,581 X1 + 0,183 X2 + 0, 254 X3
Keterangan:
Y = Daya Saing
X1 = Kualitas SDM
X2 = Kualitas Pelayanan
X3 = Inovasi Produk
Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat
diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 0,901 menunjukkan bahwa
jika variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi
106
produk bernilai nol maka nilai daya saing meningkat sebesar 0,901 satuan atau
90,1%.
Variabel kualitas sumber daya manusia 0,581 menunjukkan bahwa jika
variabel kualitas sumber daya manusia meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan daya saing sebesar 0,581 satuan atau 58,1%, dengan catatan
variabel lain dianggap konstan. Berdasarkan tabel di atas variabel kualitas
sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap daya saing Bank BNI
Syariah Cabang Fatmawati, artinya semakin besar kualitas sumber daya
manusia, maka daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati akan
meningkat.
Variabel kualitas pelayanan 0,183 menunjukkan bahwa jika variabel
kualitas pelayanan meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan daya saing
sebesar 0,183 satuan atau 18,3%, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan. Berdasarkan tabel di atas variabel kualitas pelayanan berpengaruh
positif terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, artinya
semakin besar kualitas layanan yang diberikan oleh Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati, maka daya saingnya akan meningkat.
Variabel inovasi produk 0,254 menunjukkan bahwa jika variabel inovasi
produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan daya saing sebesar 0,254
satuan atau 25,4%, dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Berdasarkan
tabel di atas variabel inovasi produk berpengaruh positif terhadap daya saing
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, artinya semakin besar inovasi produk
107
yang diberikan oleh Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, maka daya saingnya
akan meningkat.
E. Interpretasi
Berdasarkan uraian tersebut dimana interpretasi dari persamaan regresi liniear
berganda adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Daya Saing Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati
Variabel kualitas sumber daya manusia mempunyai nilai signifikan 0,000
< 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel kualitas sumber daya manusia secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Hasil ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa Diana Haq (2015) dalam
penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya
Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Bantul.” Hasil
penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
variabel independen (keunggulan produk, inovasi, sumber daya manusia,
pemasaran secara IT) terhadap variabel dependen.
Hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel kualitas sumber daya
manusia berpengaruh terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati. Semakin tinggi kualitas SDM maka akan tinggi daya saing Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati. Jika kualitas SDM menurun, maka akan
menurun atau rendah daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Maka
108
diharapkan bank syariah dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
sehingga akan meningkatkan daya saing bank syariah dan memiliki tingkat
kompetisi yang lebih baik dibandingkan bank konvensional.
2. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel kualitas pelayanan
mempunyai nilai signifikan 0,021 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tengku Siti
Fatimah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Daya Saing
Ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai.” Hasil penelitian menyatakan bahwa
faktor faktor penentu daya saing ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai yang
paling berpengaruh adalah faktor infrastruktur fisik atau kualitas pelayanan.
Hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
Semakin tinggi kualitas layanan yang diberikan oleh bank, maka akan tinggi
daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Jika kualitas layanan rendah,
maka akan rendah daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Maka
diharapkan bank syariah dapat meningkatkan kualitas layanan pada setiap
aktivitas bisnisnya, sehingga akan meningkatkan daya saing bank syariah dan
memiliki tingkat kompetisi yang lebih baik dibandingkan bank konvensional.
109
3. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel inovasi produk
mempunyai nilai signifikan 0,012 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inovasi produk secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang
Fatmawati. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahrur
Ulum (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Inovasi Produk Perbankan
Syariah di Indonesia.” Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan inovasi
produk yang terus dilakukan oleh dunia perbankan syariah di Indonesia, maka
kebutuhan pasar dan dunia industri dapat segera dipenuhi sehingga bank
syariah mampu bersaing dalam skala nasional maupun global. Selain itu sesuai
juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa Diana Haq (2015) dalam
penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya
Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Bantul.” Hasil
penelitian menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap daya saing UKM di Kabupaten Bantul.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel inovasi produk
berpengaruh terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
Semakin tinggi inovasi produk, maka akan tinggi daya saing Bank BNI Syariah
Cabang Fatmawati. Jika inovasi produk rendah, maka akan rendah daya saing
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Maka diharapkan bank syariah dapat
110
meningkaatkan inovasi produk, sehingga akan meningkatkan daya saing abnk
syariah dan memiliki tingkat kompetisi yang lebih baik dibankdingkan bank
konvensional.
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi kualitas
sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi produk, maka akan meningkatkan daya
saing Bank BNI Syariah Cabang Ciputat dengan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Variabel kualitas sumber daya manusia secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Variabel
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati. Dan variabel inovasi produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
2. Variabel kualitas sumber daya manusia, pelayanan, dan inovasi produk secara
simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap daya
saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.
3. Variabel dominan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
adalah variabel kualitas sumber daya manusia. Dapat dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi (β) sebesar 0,581 dibandingkan dengan nilai koefisien regresi
variabel kualitas pelayanan sebesar 0,183 dan variabel inovasi produk sebesar
0,254.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang
dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
112
1. Bagi Perbankan
a. Menjaga kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dan
pengembangan agar memiliki kualitas yang mampu meningkatkan daya saing.
b. Mengembangkan segmen layanan dengan memberikan pelayanan prima yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Menciptakan produk, jasa atau kombinasi sesuai kebutuhan nasabah dalam
menjalankan aktivitas ekonomi.
d. Memberikan kemudahan pada transaksi-transaksi yang dibutuhkan oleh
nasabah.
e. Memperhatikan faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap daya saing Bank
seperti sumber modal, pemasaran dengan pemanfaatan teknologi informasi, dll.
2. Bagi Akademisi
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi mengenai daya
saing bank syariah bagi peneliti dan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
melakukan penelitian sejenis dengan topik kualitas sumber daya manusia,
pelayanan dan inovasi produk
b. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel penelitian
sehingga diperoleh informasi lebih lengkap mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi daya saing Bank Syariah.
113
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Haris. 2014 “Pengaruh Kualitas SDM, Sarana Prasarana, dan Motivasi Kerja
Karyawan terhadap Kinerja Karyawan BMT Binal Ihsanul Fikri” Skripsi S1
Prodi Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Yogyakarta.
A. Hitt, Michael dkk. 2002 Manajemen Strategi: Daya Saing dan Globalisasi.
Jakarta: Salaemba Empat.
Ariss, Rima Turk. 2010 “Competitive conditions in Islamic and conventional
banking: A global perspective” Review of Financial Economic.
Awwallin, Dhika Putri. 2015 “Peluang, Tantangan, dan Prospek Perbankan Syariah
Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
2015” Universitas Negeri Surabaya.
Azmy, Ahmad. 2015 “Mengembangkan Human Resource Management yang
Strategis untuk Menunjang Daya Saing Organisasi: Perspektif Manajemen
Kinerja (Performance Management) di Bank Syariah”. Binus Business
Review. Vol. 6 No. 1.
Baysarah, Inni. 2016. “ Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Perbankan Syari’ah”.
Human Falah: Volume 3. No. 1
David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1. Edisi 12. Jakarta:
Salemba Empat.
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Ghalia.
Dismawan, Rangga. 2013 “Pengaruh Kreativitas Produk Dan Inovasi Produk
Terhadap Keunggulan Bersaing Produk Kue Soes” Jurusan Manajemen
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
114
Fatah, Ahmad Vian Abdul. 2012 “Pengaruh Inovasi Produk dan Orientasi Pasar
Terhadap keunggulan bersaing.”
Fitriani, Budi dkk. 2015 “Pengaruh Etos Kerja terhadap Peningkatan Daya Saing
Perusahaan pada BPRS Amanah Rabbaniah Banjaran”. Prosiding Keuangan
dan Perbankan Syariah.
Firmansyah, Fani dan Putri Kurnia Widiyati. 2016 “Maksimalisasi Nilai Perbankan
Syariah Melalui Teknologi Pelayanan Nasabah Terkini” Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol. 20 No. 2.
Ghozali. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hastuti, Tuti dan Muhammad Nasri. 2014 “Kualitas Pelayanan, Kepuasan, dan
Loyalitas Nasabah, Jurnal Manajemen dan Akuntansi”, Vol. 3, No. 3.
Haq, Annisa Diana. 2015 “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Saing
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Bantul
Hermana, Budi. 2006. Mendorong Daya Saing Di Era Informasi Dan Globalisasi:
Pemanfaatan Modal Intelektual dan Teknologi Informasi Sebagai Basis
Inovasi DiPerusahaan. Universitas Gunadharma.
Hermanto. 2013 “Pengaruh Kualitas Pelayanan Sdm Bank Syariah Terhadap
Kepuasan Nasabah: Studi Pada BPRS Berkah Ramadhan” Jurnal Etikonomi
Vol. 12 No. 1 April.
Hidayat, Saleh. 2013 “Efektivitas Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga
Keuangan Syari’ah (KJKS Dan UJKS) dalam Peningkatan Mutu Pelayanan
dan Kredibilitas Lembaga” Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam Vol.3 No. 1.
115
Hudaya, Riandar Fata. 2011 “Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk
dalam Meningkatkan Daya Saing Antar Sesama Bank Syariah dan Bank
Konvensional”. Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.
https://finance.detik.com diakses pada tanggal 6 Januari 2017
https://id.m.wikipedia.org diakses pada tanggal 20 November 2016
Indonesia, Ikatan Bankir. 2014. Mengelola Kualitas Layanan Perbankan. Jakarta: PT.
Gramedia.
Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Lay Hong, Tan dkk. 2015 “Service Innovation in Malaysian Banking Industry
towards Sustainable Competitive Advantage through Environmentally and
Socially Practices” Procedia - Social and Behavioral Sciences 224.
Leonard, Febriady. 2013 “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia , Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keandalan
Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah”. Skripsi Mahasiswa
UNP.
Mujayanah, dkk. 2014. “Evaluasi Kinerja Perbankan dengan Perspektif Balanced
Scorecard: Studi pada Perbankan Syariah di Wilayah Purwokerto”. Jurnal
Studi Manajemen dan Bisnis, Vol. 1 No. 2.
Nurohman, Dede. 2008. “Undang-Undang Perbankan Syariah: Makna, Implikasi dan
Tantangan” Jurnal Ekonomi Islam la Riba Vol. II No. 2.
116
Porter, Michael A. 2001. Competitive Advantage. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Putri, Rahmawatuz Novriza. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Nasabah Produk Tabungan Sikemas” Skripsi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Rafidah. 2014. “Kualitas Pelayanan Islami Pada Perbankan Syariah” Jurnal NALAR
FIQH Volume 10, Nomor 2, Desember.
Risfandi, Tastaftiyan dkk. 2016 “Daya Saing Bank Syariah di Sebuah Negara
Religius”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 20, No. 2.
Rosniar. 2010 “Analisis Pengaruh Efisiensi Sumber Daya Bank Umum Syariah
terhadap Kinerja Perusahaan” TAZKIA, Vol. 5 No. 2.
Rumenser, Peggy. 2014. “Pengaruh Komitmen, Kualitas Sumber Daya Manusia,
Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Penyusunan Anggaran Pada
Pemerintah Kota Manado”
Sugiyarti, Gita. 2015. “Membangun Keunggulan Bersaing Produk Melalui Orientasi
Pembelajaran, Orientasi Pasar dan Inovasi Produk.” Jurnal Ilmiah UNTAG
Semarang.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke 22.
Bandung :CV. Alfabeta.
----------. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. IKAPI.
Sumihardjo, Tumar. 2008. Penyelengga.raan Pemerintah Daerah Melalui
Pengembangan Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Bandung: Fokusme.
Tjiptono. 2011. Strategi Pemasaran, Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit Andi.
117
Yusuf, Burhanuddin. 2015 “Human Resources Development Of Sharia Banking:
Phenomenological Approach” Al-Iqtishad, Vo. VII, No 2.
www.bi.go.id diakses pada tanggal 20 November 2016
www.bnisyariah.co.id diakses pada tanggal 5 Desember 2016
www.ojk.go.id diakses pada tanggal 20 November 2016
www.syariahfinance.com diakses pada tanggal 6 Januari 2017
119
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris
tentang “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia,
Pelayanan dan Inovasi Produk terhadap Daya Saing Bank
BNI Syariah Cabang Fatmawati”. Demi terciptanya tujuan
tersebut, diharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
dapat mengisi daftar pernyataan dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil
penelitian ini akan menjadi bahan masukan bagi semua pihak dalam
meningkatkan daya saing Bank Syariah.
Identitas Responden
Usia : a. < 20 tahun c. 20-30 tahun
b. 31-40 tahun d. >40 tahun
Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
Pendidikan Terakhir : a. SMP d. Strata-I (S1)
b. SMA e. Strata-II (S2)
c. Akademi/Diploma f. Strata-III (S3)
Pekerjaan : a. PNS d. Ibu Rumah Tangga
b. Karyawan Swasta e. Wiraswasta
c. Pelajar/Mahasiswa f. Lainnya
120
Petunjuk Pengisian
Bapak/Ibu cukup memberikan tanda centang ( √ ) pada pilihan jawaban yang tersedia
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Setiap pernyataan diharapkan hanya satu jawaban
dengan keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Kualitas Sumber Daya Manusia
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1 Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya
dengan baik dan cepat
2 Pegawai Bank BNI Syariah dapat memberikan
penjelasan dengan jelas dan tepat
3 Pegawai Bank BNI Syariah berpengalaman dalam
melakukan tugas dan pekerjaannya
4 Pegawai Bank BNI Syariah menguasai tugas dan
pekerjaannya dengan kemampuan yang dimiliki
5 Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya
sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing
Kualitas Pelayanan
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1 Bank BNI Syariah memiliki pegawai yang memberi
perhatian kepada nasabah
2 Pegawai Bank BNI Syariah bersikap ramah dan sopan
kepada nasabah
3 Pegawai Bank BNI Syariah memberikan pelayanan
secara cepat kepada nasabah
4 Bank BNI Syariah memberikan pelayanan tepat waktu
sesuai dengan yang dijanjikan
5 Saya tidak pernah komplain dengan pelayanan yang
diberikan pegawai Bank BNI Syariah
121
Inovasi Produk
No. Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1 Bank BNI Syariah memiliki produk yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah
2 Produk BNI Syariah memiliki keunggulan tersendiri
dibandingkan dengan bank syariah lain
3 Produk BNI Syariah memiliki biaya operasional yang
efisien
4 Bank BNI Syariah memiliki variasi produk yang sesuai
dengan targetnya/ tepat sasaran
5 Produk yang ditawarkan Bank BNI Syariah sesuai
dengan teknologi saat ini
Daya Saing
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1 Bank BNI Syariah memberikan tingkat bagi hasil yang
kompetitif
2
Bank BNI Syariah memudahkan nasabah dalam
melakukan setor tunai dan tarik online real time di
seluruh kantor cabang BNI
3 Produk BNI Syariah memiliki biaya yang lebih rendah
dibandingkan dengan produk bank syariah lain
4
Bank BNI Syariah memiliki fasilitas yang memuaskan
(ATM, internt banking, mobile banking, sms banking,
dsb.)
5 Saya tidak pernah kecewa dengan layanan jasa Bank
BNI Syariah
122
Lampiran 2: Data Responden
No. Usia Jenis
Kelamin
Pendidikan
Terakhir Pekerjaan
Lama Menjadi
Nasabah
1 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
2 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
3 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
4 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
5 20-30 tahun L SMA Mahasiswa < 1 tahun
6 20-30 tahun L SMA Mahasiswa < 1 tahun
7 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
8 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
9 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
10 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
11 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
12 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
13 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
14 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
15 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
16 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
17 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
18 < 20 tahun L SMA Karyawan s < 1 tahun
19 20-30 tahun P S1 Karyawan s < 1 tahun
20 20-30 tahun L S1 lainnya 1-3 tahun
21 31-40 tahun L SMA Karyawan s 3-5 tahun
22 20-30 tahun P S1 Mahasiswa 1-3 tahun
23 20-30 tahun P S1 Mahasiswa 1-3 tahun
24 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
25 20-30 tahun L SMA Karyawan s < 1 tahun
26 20-30 tahun L S1 Karyawan s 1-3 tahun
27 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
28 20-30 tahun L SMA Mahasiswa 1-3 tahun
29 31-40 tahun P S2 IRT 1-3 tahun
30 > 40 tahun P S3 PNS > 5 tahun
31 > 40 tahun L S1 PNS > 5 tahun
32 > 40 tahun L S2 Dosen 1-3 tahun
33 < 20 tahun P S1 Mahasiswa < 1 tahun
34 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
35 20-30 tahun P S1 Mahasiswa > 5 tahun
36 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 3-5 tahun
123
37 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
38 20-30 tahun P S1 Mahasiswa > 5 tahun
39 < 20 tahun P S1 Mahasiswa < 1 tahun
40 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
41 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
42 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
43 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
44 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 3-5 tahun
45 20-30 tahun P S2 Mahasiswa < 1 tahun
46 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
47 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
48 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
49 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
50 20-30 tahun L S1 Karyawan s 1-3 tahun
51 20-30 tahun P S1 IRT 1-3 tahun
52 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
53 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
54 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun
55 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun
56 20-30 tahun L SMA Mahasiswa 1-3 tahun
57 20-30 tahun L SMA Mahasiswa < 1 tahun
58 > 40 tahun P S1 Wiraswasta < 1 tahun
59 > 40 tahun L S2 Karyawan s > 5 tahun
60 > 40 tahun L S3 Karyawan s > 5 tahun
124
Lampiran 3: Data Mentah Jawaban Responden
A. Kualitas Sumber Daya Manusia
Resp. Nomor Kuesioner
Total Average KSDM1 KSDM2 KSDM3 KSDM4 KSDM5
1 4 4 4 4 4 20 4
2 4 4 4 4 4 20 4
3 4 5 5 4 4 22 4.4
4 4 4 4 4 4 20 4
5 4 4 4 4 4 20 4
6 4 4 4 4 4 20 4
7 5 5 3 3 4 20 4
8 4 4 4 4 4 20 4
9 4 4 4 4 5 21 4.2
10 4 3 4 4 4 19 3.8
11 4 4 4 4 4 20 4
12 5 4 5 4 4 22 4.4
13 5 3 4 3 4 19 3.8
14 4 4 3 4 4 19 3.8
15 4 3 3 3 5 18 3.6
16 4 4 4 4 4 20 4
17 4 4 4 4 4 20 4
18 4 4 4 4 3 19 3.8
19 4 4 5 4 4 21 4.2
20 4 4 4 4 4 20 4
21 5 4 4 3 5 21 4.2
22 3 4 3 4 4 18 3.6
23 4 3 4 4 3 18 3.6
24 3 4 4 4 4 19 3.8
25 4 4 3 4 4 19 3.8
26 4 4 4 4 4 20 4
27 5 5 5 5 4 24 4.8
28 4 4 3 4 4 19 3.8
29 5 5 5 5 5 25 5
30 4 4 3 4 3 18 3.6
31 4 4 4 4 4 20 4
32 3 3 3 3 3 15 3
33 4 5 4 4 5 22 4.4
34 3 4 4 4 4 19 3.8
125
35 3 4 4 4 5 20 4
36 4 5 5 3 4 21 4.2
37 4 5 3 4 4 20 4
38 5 5 5 5 5 25 5
39 3 4 5 4 4 20 4
40 5 5 4 4 4 22 4.4
41 4 4 4 4 4 20 4
42 4 3 4 4 3 18 3.6
43 3 3 3 3 4 16 3.2
44 4 4 3 3 4 18 3.6
45 4 5 4 4 3 20 4
46 4 3 4 4 4 19 3.8
47 4 4 4 4 4 20 4
48 4 4 4 4 4 20 4
49 4 5 4 4 3 20 4
50 3 4 3 4 4 18 3.6
51 4 3 3 4 5 19 3.8
52 4 4 4 3 4 19 3.8
53 4 4 3 3 4 18 3.6
54 4 3 5 5 4 21 4.2
55 4 4 4 4 4 20 4
56 4 4 3 3 4 18 3.6
57 4 4 4 4 4 20 4
58 4 4 4 4 4 20 4
59 4 4 4 4 4 20 4
60 5 4 3 4 5 21 4.2
126
B. Kualitas Pelayanan
Resp. Nomor Kuesioner
Total Average KP 1 KP2 KP3 KP4 KP5
1 5 4 3 4 3 19 3.8
2 4 4 4 4 4 20 4
3 5 5 4 4 3 21 4.2
4 4 5 2 4 4 19 3.8
5 4 4 5 4 4 21 4.2
6 3 3 4 4 4 18 3.6
7 4 4 4 3 3 18 3.6
8 4 3 3 4 4 18 3.6
9 3 4 4 3 4 18 3.6
10 4 3 3 3 4 17 3.4
11 4 4 3 3 3 17 3.4
12 3 5 4 4 5 21 4.2
13 3 4 3 4 5 19 3.8
14 4 3 4 4 4 19 3.8
15 3 5 4 3 5 20 4
16 3 4 3 4 4 18 3.6
17 4 4 4 2 3 17 3.4
18 4 4 4 5 3 20 4
19 4 4 3 3 2 16 3.2
20 3 5 4 4 3 19 3.8
21 4 3 5 3 4 19 3.8
22 4 4 3 4 4 19 3.8
23 4 4 4 3 3 18 3.6
24 4 3 3 4 4 18 3.6
25 3 4 3 3 4 17 3.4
26 4 5 3 4 3 19 3.8
27 4 5 5 4 4 22 4.4
28 4 5 5 4 4 22 4.4
29 5 5 5 5 5 25 5
30 3 4 3 2 2 14 2.8
31 4 4 4 4 4 20 4
32 3 3 3 3 3 15 3
33 5 3 4 4 5 21 4.2
34 4 5 3 3 4 19 3.8
35 4 4 3 4 5 20 4
36 4 5 5 3 3 20 4
127
37 5 3 4 4 4 20 4
38 5 5 5 5 5 25 5
39 5 5 3 4 3 20 4
40 5 5 5 4 5 24 4.8
41 4 4 4 4 4 20 4
42 4 3 4 4 3 18 3.6
43 4 3 3 3 3 16 3.2
44 4 4 3 3 3 17 3.4
45 3 4 4 4 4 19 3.8
46 4 4 4 3 4 19 3.8
47 3 4 3 4 4 18 3.6
48 4 5 4 4 3 20 4
49 4 5 3 2 3 17 3.4
50 3 4 4 3 4 18 3.6
51 4 5 4 3 4 20 4
52 3 4 4 4 4 19 3.8
53 4 4 3 4 3 18 3.6
54 4 3 4 4 5 20 4
55 4 4 4 4 4 20 4
56 5 4 3 3 3 18 3.6
57 4 4 4 4 4 20 4
58 4 5 4 4 4 21 4.2
59 4 4 4 4 4 20 4
60 4 4 5 5 4 22 4.4
128
C. Inovasi Produk
Resp. Nomor Kuesioner
Total Average IP1 IP2 IP3 IP4 IP5
1 4 4 4 4 4 20 4
2 3 4 3 4 4 18 3.6
3 5 5 4 4 4 22 4.4
4 4 4 4 3 3 18 3.6
5 4 3 5 4 4 20 4
6 4 4 4 4 4 20 4
7 3 4 3 4 4 18 3.6
8 4 4 4 3 4 19 3.8
9 4 4 3 4 3 18 3.6
10 4 4 4 4 3 19 3.8
11 4 3 4 4 3 18 3.6
12 4 5 4 4 4 21 4.2
13 3 4 4 4 3 18 3.6
14 4 3 3 4 3 17 3.4
15 3 4 4 4 4 19 3.8
16 4 3 4 4 4 19 3.8
17 4 4 4 4 4 20 4
18 3 4 4 4 3 18 3.6
19 4 3 4 3 3 17 3.4
20 4 4 4 4 5 21 4.2
21 4 3 5 3 5 20 4
22 4 4 4 3 4 19 3.8
23 3 3 4 4 4 18 3.6
24 4 4 3 3 4 18 3.6
25 4 4 4 4 4 20 4
26 5 4 3 3 4 19 3.8
27 4 4 4 4 4 20 4
28 3 4 4 4 4 19 3.8
29 5 5 5 5 5 25 5
30 4 4 4 3 4 19 3.8
31 4 4 4 4 4 20 4
32 3 3 3 3 3 15 3
33 5 5 4 4 4 22 4.4
34 5 4 4 5 4 22 4.4
35 4 4 4 4 4 20 4
36 4 4 5 5 4 22 4.4
129
37 4 3 4 4 4 19 3.8
38 3 4 5 5 5 22 4.4
39 4 5 4 3 4 20 4
40 4 3 5 5 5 22 4.4
41 4 4 4 4 4 20 4
42 3 4 4 3 3 17 3.4
43 3 3 3 4 3 16 3.2
44 3 4 3 4 4 18 3.6
45 4 4 3 4 5 20 4
46 4 4 4 4 3 19 3.8
47 4 4 4 4 4 20 4
48 4 3 4 4 4 19 3.8
49 3 4 5 3 4 19 3.8
50 5 4 3 4 3 19 3.8
51 4 4 3 4 4 19 3.8
52 4 3 4 4 4 19 3.8
53 4 3 3 5 3 18 3.6
54 4 4 5 4 3 20 4
55 4 4 4 4 4 20 4
56 3 3 4 4 3 17 3.4
57 4 5 3 4 3 19 3.8
58 4 4 4 4 5 21 4.2
59 3 4 4 4 4 19 3.8
60 5 4 4 3 4 20 4
130
D. Daya Saing
Resp. Nomor Kuesioner
Total Average DS1 DS2 DS3 DS4 DS5
1 4 4 4 5 5 22 4.4
2 4 4 4 4 4 20 4
3 5 5 5 4 5 24 4.8
4 4 4 4 4 4 20 4
5 4 5 5 4 4 22 4.4
6 4 4 4 4 4 20 4
7 4 5 4 4 5 22 4.4
8 4 4 4 4 4 20 4
9 5 5 5 4 3 22 4.4
10 3 4 4 5 4 20 4
11 4 5 4 4 3 20 4
12 4 5 4 5 5 23 4.6
13 4 4 3 4 5 20 4
14 3 4 4 4 4 19 3.8
15 4 5 4 3 5 21 4.2
16 3 4 5 4 4 20 4
17 5 4 4 4 3 20 4
18 3 4 4 4 5 20 4
19 4 5 4 4 4 21 4.2
20 4 4 4 5 4 21 4.2
21 5 3 5 4 5 22 4.4
22 4 4 3 4 4 19 3.8
23 3 4 4 4 5 20 4
24 4 4 3 4 5 20 4
25 4 4 4 4 4 20 4
26 4 4 3 5 5 21 4.2
27 5 4 5 5 5 24 4.8
28 5 4 5 4 4 22 4.4
29 5 5 5 5 5 25 5
30 2 5 4 5 3 19 3.8
31 4 4 4 4 4 20 4
32 3 3 3 3 3 15 3
33 4 5 5 5 4 23 4.6
34 4 3 5 5 5 22 4.4
35 4 5 3 5 5 22 4.4
36 4 5 5 5 4 23 4.6
131
37 4 5 5 5 4 23 4.6
38 5 5 5 5 5 25 5
39 4 5 5 4 4 22 4.4
40 4 5 5 5 5 24 4.8
41 4 4 4 4 4 20 4
42 5 4 4 3 3 19 3.8
43 3 4 2 4 4 17 3.4
44 4 4 4 3 4 19 3.8
45 5 4 4 4 5 22 4.4
46 5 4 2 4 5 20 4
47 4 4 5 3 4 20 4
48 4 4 4 5 5 22 4.4
49 4 3 5 5 4 21 4.2
50 3 4 4 4 5 20 4
51 5 4 4 3 4 20 4
52 5 4 4 4 3 20 4
53 3 3 5 4 4 19 3.8
54 5 4 5 3 4 21 4.2
55 4 4 4 4 4 20 4
56 3 4 5 3 3 18 3.6
57 4 5 4 5 3 21 4.2
58 4 4 4 5 4 21 4.2
59 3 5 4 4 4 20 4
60 5 4 5 5 4 23 4.6
132
Lampiran 4: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
A. Validitas dan Reliabilitas
Kualitas Sumber Daya Manusia
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.820 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KSDM1 4.20 .410 20
KSDM2 4.25 .444 20
KSDM3 4.15 .489 20
KSDM4 4.20 .410 20
KSDM5 4.10 .447 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SDM1 37.60 9.726 0.559 0.783
SDM2 37.55 8.892 0.844 0.743
SDM3 37.65 9.397 0.563 0.776
SDM4 37.60 9.095 0.834 0.750
SDM5 37.70 9.168 0.723 0.758
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
41.80 11.326 3.365 5
133
Kualitas Pelayanan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.738 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KP1 4.15 0.587 20
KP2 4.45 0.510 20
KP3 3.95 0.686 20
KP4 3.95 0.686 20
KP5 4.10 0.641 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KP1 37.05 16.261 0.530 0.759
KP2 36.75 16.724 0.511 0.766
KP3 37.25 14.618 0.767 0.714
KP4 37.25 15.250 0.633 0.736
KP5 37.10 15.568 0.620 0.742
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
41.20 19.116 4.372 6
134
Inovasi Produk
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.801 5
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
IP1 4.00 0.562 20
IP2 3.80 0.616 20
IP3 3.90 0.553 20
IP4 3.85 0.489 20
IP5 3.95 0.605 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
IP1 35.00 14.842 0.632 0.765
IP2 35.20 14.484 0.647 0.758
IP3 35.10 14.200 0.814 0.742
IP4 35.15 15.082 0.677 0.766
IP5 35.05 14.576 0.639 0.760
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
39.00 17.895 4.230 6
135
Daya Saing
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.769 5
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
DS1 3.85 0.489 20
DS2 3.95 0.605 20
DS3 3.80 0.768 20
DS4 4.00 0.725 20
DS5 3.95 0.605 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
DS1 35.25 18.618 0.667 0.762
DS2 35.15 17.503 0.752 0.740
DS3 35.30 17.168 0.615 0.746
DS4 35.10 16.937 0.705 0.735
DS5 35.15 18.555 0.528 0.769
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
39.10 21.674 4.656 6
136
Hasil Output Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000
Std. Deviation 0.78333355
Most Extreme Differences Absolute 0.084
Positive 0.084
Negative -0.063
Test Statistic 0.084
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .769e
99% Confidence
Interval
Lower Bound 0.758
Upper Bound 0.779
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
137
Hasil Output Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 0.901 1.305 0.691 0.493
Ksdm 0.581 0.100 0.548 5.783 0.000 0.367 2.722
KP 0.183 0.077 0.207 2.367 0.021 0.431 2.319
IP 0.254 0.098 0.232 2.591 0.012 0.411 2.436
a. Dependent Variable: DS
Hasil Output Uji Heteroskdastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 0.093 0.718 0.130 0.897
X1 -0.037 0.055 -0.143 -0.661 0.511
X2 0.051 0.042 0.239 1.195 0.237
X3 0.016 0.054 0.059 0.287 0.775
a. Dependent Variable: RES2
Hasil Output Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .903a .815 .805 .804 2.272
a. Predictors: (Constant), Inov.Produk, K.Pel, SDM
138
b. Dependent Variable: DS
Hasil Output Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 159.447 3 53.149 82.212 .000b
Residual 36.203 56 0.646
Total 195.65 59
a. Dependent Variable: DS
b. Predictors: (Constant), IP, KP, Ksdm
Hasil Output Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) 0.901 1.305 0.691 0.493
Ksdm 0.581 0.100 0.548 5.783 0.000 0.869 0.611 0.332
KP 0.183 0.077 0.207 2.367 0.021 0.761 0.302 0.136
IP 0.254 0.098 0.232 2.591 0.012 0.778 0.327 0.149
a. Dependent Variable: DS
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Correlations Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 0.901 1.305 0.691 0.493
Ksdm 0.581 0.100 0.548 5.783 0.000 0.869 0.611 0.332 0.367 2.722
KP 0.183 0.077 0.207 2.367 0.021 0.761 0.302 0.136 0.431 2.319
IP 0.254 0.098 0.232 2.591 0.012 0.778 0.327 0.149 0.411 2.436
a. Dependent Variable: DS