PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA,...

153
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PELAYANAN DAN INOVASI PRODUK TERHADAP DAYA SAING BANK BNI SYARIAH CABANG FATMAWATI SKRIPSI Oleh: HALIZA DELI GAYO 1113085000012 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA,...

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PELAYANAN

DAN INOVASI PRODUK TERHADAP DAYA SAING BANK BNI

SYARIAH CABANG FATMAWATI

SKRIPSI

Oleh:

HALIZA DELI GAYO

1113085000012

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

ii

Lembar Pengesahan Skripsi

iii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif

iv

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi

v

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

vi

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

1. Nama : Haliza Deli Gayo

2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 05 Januari 1996

3. Agama : Islam

4. Alamat : Jl. Baru Andan Sari Kel. Terjun Kec. Medan Marelan

Sumatera Utara

5. No. Hp : 085761735336

6. Nama Ayah : Fajar Erfani, SH.

7. Nama Ibu : Dra. Siti Asiah

B. Pendidikan

2000-2001 : TK Nurul Ikhwah Tg. Morawa Sumatera Utara

2001-2007 : SD Swasta Melati Medan Marelan Sumatera Utara

2007-2010 : Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Langkat

Binjai Sumatera Utara

2010-2013 : Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Langkat

Binjai Sumatera Utara

2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

C. Pengalaman Organisasi

1. Sekretaris I Ikatan Pelajar Muhammadiyah Pondok Pesantren Modern

Muhammadiyah Langkat-Binjai Sumatera Utara 2012-2013

2. Ketua Bidang Kader PK. FEIS Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang

Ciputat Periode 2014-2015

3. Ketua Bidang Organisasi PK. FEIS Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang

Ciputat 2015-2016

vii

ABSTRACT

This study found the affects of simultaneously and partially between the human

resources quality, services quality, and product innovation on competitiveness of

BNI Syariah Fatmawati, to analyze the most affects of independent variables on

competitiveness. The data used in this study using primary data obtained from the

answers of the customers BNI Syariah Fatmawati. The method of analysis used in this

study using multiple linear regression analysis consisting of the classical assumption,

t test, F test, test determination and test of multiple linear regression equation. The

results of this study indicate that there are significant simultaneously at variable

human resources quality, services quality, and product innovation on

competitiveness of BNI Syariah Fatmawati. The results also showed variable human

resources quality, services quality, and product innovation partially significant affect

on on competitiveness of BNI Syariah Fatmawati. There is an affects on the

determination test of 80,5% which affects competitiveness are explained by the

variable human resources quality, services quality, and product innovation , while

the remaining 19,5% are affected by other variables and are not included in the

regression analysis.

Keywords: human resources quality, services, product innovation, competitiveness

viii

ABSTRAK

Penelitian ini menemukan pengaruh secara simultan dan parsial antara kualitas

sumber daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dan menganalisis variabel independen

manakah yang paling mempengaruhi daya saing. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban nasabah Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan

analisis regresi linier berganda yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji t, uji F, uji

determinasi dan uji persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel kualitas sumber

daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel sumber

daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Pada uji

determinasi terdapat pengaruh sebesar 80,5% yang mempengaruhi daya saing yang

dijelaskan oleh variabel kualitas sumber daya manusia (SDM), kualitas pelayanan dan

inovasi produk, sedangkan sisanya 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak

termasuk ke dalam analisis regresi ini.

Kata kunci: Kualitas Sumber Daya Manusia, kualitas pelayanan, inovasi produk, daya

saing.

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Tulisan ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap pertumbuhan

perbankan syariah di Indonesia yang semakin pesat. Perbankan syariah yang bisa

dikatakan lebih muda umurnya dari perbankan konvensional, dituntut untuk mampu

bersaing dengan lembaga keuangan non syariah dalam hal ini perbankan

konvensional. Lebih jauh dari itu, sebagai lembaga intermediasi keuangan, perbankan

syariah juga dituntut untuk memainkan peranan yang sangat vital dalam

menggerakkan roda perekonomian bangsa sebagaimana perbankan konvensional.

Tumbuhnya perbankan syariah diharapkan dapat menjadi solusi bagi umat

Islam dalam aktivitas ekonomi. Maka dari itu dibutuhkan sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan dan pengetahuan serta memiliki keimanan dalam hatinya agar

tercipta sumber daya insani yang diharapkan oleh perbankan syariah. Dengan kualitas

sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keimanan tersebut, maka akan

memberikan pelayanan yang baik bagi para nasabah dan memiliki keterampilan

dalam berinovasi, membuat inovasi produk yang dibutuhkan oleh masyarakat

sehingga masyarakat tertarik untuk bertransaksi di perbankan syariah dan akan

meningkatkan daya saingnya.

Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini ada saja hambatan dan kendala yang

senantiasa datang setiap waktunya. Namun, alhamdulillah atas izin Allah SWT, atas

rahmat dan kasih sayang-Nya, skripsi ini dapat terselesaikan. Selain itu, penyelesaian

penulisan skripsi ini tidak terlepas juga dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang

tuaku Fajar Erfani, S.H dan Dra. Siti Asiah yang telah rela mengorbankan segalanya

demi penulis, tiada henti-hentinya memberikan doa dan kasih sayangnya hingga saat

x

ini. Kakak-kakakku Fajriah Deli Gayo, Chalila Deli Gayo dan adikku Syahmunatur

Bahtera yang telah mendukung dan memberikan doa kepada penulis.

Terima kasih kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr. Arief

Mufraini, Lc., M.Si., CA., QIA., BKP beserta jajaran. Ketua dan Sekretaris Jurusan

Prodi Perbankan Syariah FEB UIN Jakarta, Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, MBA dan

Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si, terima kasih atas segala bantuan dan kebijakan yang

telah diberikan. Terima kasih kepada Ibu Aini Masruroh, SEI., MM selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan saran sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Asyari Hasan,

M.Ag selaku Penguji Ahli yang telah memberikan kritik dan saran demi

kesempurnaan penulisan ini. Terima kasih juga kepada civitas akademika FEB UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memberikan fasilitas demi

terselesaikannya skripsi ini.

Terima kasih juga yang sebesar-besarnya kepada sahabat-sahabatku, Syarifa

Rahmi, Rahma Bellani, Adella Rianty, Neng nadiyya Syaima yang telah memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis. Sahabat FIQ (Forum Insan Qur’an) Alfi

Hidayatin, Ka Endah, Ka Pika, Ka Tirta serta kakak dan teman-teman lain yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa dan motivasi. Terima

kasih juga saya ucapkan kepada sahabat-sahabat Perbankan Syariah 2013 yang telah

mendoakan, memotivasi, dan mendukung penulis hingga saat ini. Terima kasih atas

kebersamaan selama 4 tahun ini, semoga persahabatan ini tiada akhir hingga bertemu

di surga-Nya. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin...

Jakarta, April 2014

Haliza Deli Gayo

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi....................................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................................ v

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 11

A. Strategi Bersaing (Competitive Startegy) ......................................................... 11

B. Kualitas Sumber Daya Manusia ....................................................................... 13

C. Kualitas Pelayanan ........................................................................................... 19

D. Inovasi Produk ................................................................................................. 27

E. Daya Saing ....................................................................................................... 33

F. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 44

H. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 52

xii

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 52

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 52

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 53

D. Metode Analisis Data ....................................................................................... 55

1. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................................. 55

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................... 57

3. Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................................... 61

E. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 67

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 67

B. Analisis Deskriptif ........................................................................................... 70

1. Karakteristik Responden ......................................................................................... 70

2. Tanggapan Responden ............................................................................................ 75

C. Hasil dan Pembahasan...................................................................................... 89

1. Uji kualitas Data ..................................................................................................... 89

2. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................................ 100

a. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2) ........................................................ 100

3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................ 104

E. Interpretasi ................................................................................................... 107

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 111

A. Kesimpulan .................................................................................................... 111

B. Saran ............................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 113

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 118

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ......................................................................... 119

Lampiran 2: Data Responden ................................................................................ 122

Lampiran 3: Data Mentah Jawaban Responden .................................................... 124

Lampiran 4: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS ............................................... 132

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Perkembangan Bank Syariah ...................................................................... 1

Tabel 1.2: Statistik Perbankan Syariah ........................................................................ 2

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ................................................................................. 46

Tabel 3.1: Skala Likert Point ..................................................................................... 53

Tabel 3.2: Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 64

Tabel 4.1: Data Responden ........................................................................................ 69

Tabel 4.2 – 4.21: Tanggapan Responden .............................................................. 74-86

Tabel 4.22: Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia ................ 89

Tabel 4.23: Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan .................................... 89

Tabel 4.24: Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk .......................................... 90

Tabel 4.25: Hasil Uji Validitas Variabel Daya Saing ................................................ 91

Tabel 4.26: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia ............ 92

Tabel 4.27: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan ................................ 92

Tabel 4.28: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inovasi Produk ....................................... 93

Tabel 4.29: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Daya Saing ............................................ 93

Tabel 4.30: Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnof Test ............................................... 96

Tabel 4.31: Uji Multikolinieritas................................................................................ 97

Tabel 4.32: Uji Heteroskedastisitas............................................................................ 99

Tabel 4.33: Uji Determinasi (Adjusted R2) .............................................................. 100

Tabel 4.34: Uji Regresi Linier Berganda ................................................................. 101

Tabel 4.35: Hasil Uji F (Simultan) ........................................................................... 103

Tabel 4.36: Hasil Uji t (Parsial) ............................................................................... 104

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran .............................................................................. 49

Gambar 4.1: Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 70

Gambar 4.2: Data Responden Berdasarkan Usia ....................................................... 70

Gambar 4.3: Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............................. 71

Gambar 4.4: Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................... 72

Gambar 4.5: Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah BNI Syariah

Cabang Fatmawati ...................................................................................................... 73

Gambar 4.6: Uji Normalitas Data (P-P Plot) ............................................................. 94

Gambar 4.7: Uji Normalitas Histogram ..................................................................... 95

Gambar 4.8: Scatter Plot (Uji Heteroskedastisitas) ................................................... 98

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri keuangan syariah telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegaiatan usahanya.

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual

banking system atau sistem perbankan ganda yang secara bersama-sama dengan

perbankan konvensional melayani kebutuhan masyarakat. (Dhika, 2015: 1-2)

Tabel 1.1: Perkembangan Bank Syariah

Sumber: www.ojk.go.id

2

Dari data di atas dapat diamati bahwa adanya perkembangan perbankan syariah

dilihat dari jumlah bank dan kantor mengalami kenaikan setiap tahunnya sampai

tahun 2015. Hal ini membuktikan bahwa Perbankan Syariah mencoba untuk lebih

dekat dan mempermudah akses bagi nasabahnya dalam usahanya untuk

mengembangkan perekonomian demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Namun dalam perkembangannya di tahun berikutnya perbankan syariah

mengalami fluktuasi dilihat dari total kantor BUS dan UUS, total ATM BUS dan

UUS, serta total tenaga kerja BUS dan UUS seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.2: Statistik Perbankan Syariah

Sumber: www.ojk.go.id

3

Dari tabel di atas terjadi kenaikan dan penurunan pada total jaringan kantor dan

tenaga kerja perbankan syariah. Hal ini terjadi karena mayoritas masyarakat muslim

di Indonesia masih belum bisa memahami secara penuh tentang operasionalisasi bank

syariah sebagai bagian dari konsep Islam di dunia perekonomian, termasuk sumber

daya manusia yang ada di dalam Perbankan Syariah, cenderung masih berlatar

belakang pendidikan konvensional sehingga dalam melakukan operasionalnya pun

masih perlu untuk dievaluasi, apakah sudah sesuai dengan budaya Islami atau hanya

berbasis menghasilkan profit bagi perusahaan Perbankan Syariah, selain itu

perkembangan teknologi dan pelayanan pada Perbankan Syariah masih cenderung

lebih rendah dari pada Perbankan Konvensional. (Fani dan Putri, 2016: 275)

Perbankan syariah di Indonesia yang masih muda umurnya, dituntut untuk

bersaing dengan perbankan konvensional. Lebih jauh dari itu, sebagai lembaga

intermediasi keuangan, perbankan syariah juga dituntut untuk memainkan peranan

yang sangat vital dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa sebagaimana

perbankan yang berbasis sistem bunga. (Inni Basyarah, 2016: 133)

Perkembangan pesat yang terjadi dalam usaha bisnis perbankan berbasis

syariah mengakibatkan meningkatnya daya saing lembaga perbankan syariah dan

membuat lebih ketat persaingan yang terjadi di antara bank yang berbasis syariah.

Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan terus berupaya merumuskan dan

menyempurnakan strategi bisnisnya dalam rangka memenangkan persaingan.

Perusahaan berusaha memberikan perhatian pada penciptaan dan pemeliharaan

4

keunggulan bersaing melalui penyampaian produk dan layanan yang lebih baik bagi

nasabah (Mujayanah, 2014: 38)

Pertumbuhan industri keuangan syariah belum diimbangi dengan ketersediaan

sumber daya manusia yang memadai, yang berdampak pada praktik atau transaksi

keuangan syariah di lapangan yang sering kali menyimpang. Padahal di satu sisi,

kualitas SDM sebuah organisasi merupakan salah satu faktor utama baik atau

buruknya organisasi termasuk di dalamnya perbankan syariah. Jika SDM lemah,

maka perkembangan organisasi dapat terhambat dan produktivitasnya menjadi

terbatas sehingga organisasi tidak mampu bersaing. Di sisi lain, masalah persaingan

bank yang semakin ketat, membuat bank-bank berusaha untuk memberikan

pelayanan dengan menawarkan berbagai produk yang dapat memberikan kemudahan

kepada nasabah dalam menjalankan transaksi perbankan. Hal-hal itu pula haruslah

ditunjang oleh kesiapan sumber daya manusia yang ada pada bank tersebut.

Profesionalisme karyawan dalam bekerja tentu akan menentukan sejauh mana usaha-

usaha tersebut akan tercapai (Budi dkk, 2015: 625)

Berbagai penyebab yang menjadi penghalang laju pertumbuhan ini telah

menjadi perhatian khusus oleh para pemerhati perbankan syariah. Sebab yang paling

utama adalah karena masih kurangnya sumber daya manusia yang benar-benar

berkompeten di bidang ekonomi syariah. Kekurangan sumber daya manusia tersebut

menyebabkan perbankan syariah seolah hanya menjadi follower dari perbankan

konvensional, mulai dari jenis produk perbankan, layanan, dan dijadikannya tingkat

bunga yang berlaku sebagai acuan terhadap penentuan rate of return bank syariah.

5

Semestinya, dengan adanya perbedaan prinsip operasional dengan perbankan

konvensional, perbankan syariah mampu memberikan nilai lebih, menonjolkan unsur-

unsur syariahnya, kemitraan, keterbukaan dan transparannya dan mengambil peluang

yang dapat diciptakannya sendiri melalui produk-produknya, ataupun mengambil

peluang yang tercipta secara alamiah mengingat mayoritas penduduk negara ini

adalah beragama Islam. (Akbar, 2013)

Industri perbankan syariah membutuhkan sumber daya manusia berkualitas

yang memiliki multi pengetahuan dan multi keterampilan. SDM yang berkualitas

dibutuhkan oleh industri perbankan syariah untuk mengelola bank dalam

meningkatkan keuntungan industri perbankan syariah. Sumber daya manusia di bank

syariah harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan dan memodifikasi produk

perbankan. Sumber daya manusia di industri perbankan syariah harus memiliki

kompetensi sebagai keahlian dalam perbankan dan keuangan Islam, selain itu harus

memahami kontrak syariah, sehingga ia dapat memodifikasi produk yang memenuhi

kepatuhan syariah. Sumber daya manusia yang islami harus mampu memberikan

layanan bahwa produk perbankan syariah sesuai dengan prinsip dan etika Islam.

Sumber daya manusia di industri perbankan syariah harus memiliki kompetensi

dalam investasi yang ditanamkan keuangan, perbankan, soft skill, dan syariah. Tapi

kondisi ini jarang terjadi di industri perbankan syariah. Masalah ini didirikan karena

keterbatasan lembaga pendidikan dan pelatihan perbankan syariah.

Pertumbuhan bank syariah tersebut harus diiringi dengan usaha yang

profesional untuk menyiapkan layanan yang memuaskan nasabah. Kondisi pasar

6

sekarang lebih berorientasi kepada buyer market sehingga bank konvensional maupun

bank syariah harus mulai berbenah diri dalam menghadapi persaingan yang

kompetitif. Selain itu, bank syariah juga perlu terus melakukan inovasi produk dan

dapat mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa

menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional. Beberapa inisiatif yang

dilakukan oleh bank syariah misalnya melakukan mirroring produk dan jasa bank

syariah internasional serta mendorong bank syariah milik asing untuk membawa

produk-produk yang sukses di luar negeri ke Indonesia. Program ini menjadi

keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan

konvensional terlihat jelas. (Hudaya, 2011: 2)

Banyak para pakar atau ahli manajemen yang menyatakan bahwa inovasi

merupakan salah satu jaminan untuk perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan

daya saingnya. Pernyataan tersebut banyak didukung dengan hasil penelitian atau

bukti empiris. Berbagai indikator menunjukkan bahwa ketertinggalan dalam hal

inovasi atau faktor terkaitnya lainnya bisa menyebabkan sebuah negara relatif

tertinggal perkembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi bagaimana

menyikapi dan mengantisipasi ketertinggalan tersebut melalui sebuah inovasi

bukanlah suatu jawaban yang sederhana dan mudah (Hermana, 2006: 10)

Daya saing organisasi bank syariah mutlak diperlukan untuk meningkatkan

persaingan bisnis keuangan syariah. Daya saing bank syariah harus berlomba untuk

menciptakan berbagai macam inovasi yang sesuai dengan tuntutan bisnis. Beberapa

tipe inovasi dibutuhkan untuk melihat apakah kebutuhan bisnis bank syariah sudah

7

mampu menjawab kebutuhan konsumen. Inovasi produk merupakan tantangan

bagaimana perbankan syariah mampu menciptakan produk, jasa, atau kombinasi

sesuai kebutuhan nasabah dalam menjalankan mobilitas aktivitas sehingga bank

syariah selalu digunakan dalam setiap kegiatan konsumen. Inovasi proses merupakan

kesempatan bank syariah untuk menemukan proses bisnis yang baru yang memiliki

nilai tambah bagi proses bisnis bank syariah. Inovasi organisasional harus melakukan

adaptasi dengan produk dan proses bisnis melalui metode dalam mengelola sumber

daya manusia yang memahami inti proses bisnis sehingga pegawai mampu

memberikan kontribusi positif dan kinerja maksimal bagi sustainabilitas organisasi.

Terakhir, inovasi bisnis bagaimana industri perbankan syariah bisa menggabungkan

ketiga inovasi ini menjadi keunggulan kompetitif dan model bisnis sehingga mampu

bersaing pada industri secara global dan internasional. Jadi, daya saing organisasi

merupakan strategi bisnis harus sejalan dengan strategi pengembangan sumber daya

manusia sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan bisnis

perbankan syariah dan menciptakan keunggulan kompetitif (Azmy, 2015: 81)

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Mulya E.

Siregar menjelaskan, saat ini adalah saatnya perbankan syariah untuk tidak terlampau

terbuai dengan pertumbuhan yang terjadi pada periode 2009-2013. "Dalam periode

lima tahun, yaitu 2009-2013 pertumbuhan aset bank syariah rata-rata 43 persen,

namun harus diakui saat ini pertumbuhan tersebut turun drastis”. Mulya menjelaskan,

turunnya pertumbuhan ini pasti ada penyebabnya. Setidaknya ada lima hambatan

yang menyebabkan pertumbuhan perbankan syariah melambat. Adapun kelima hal

8

tersebut adalah permodalan yang kecil, biaya dana yang mahal, biaya operasional

yang belum efisien, layanan yang belum memadai serta kualitas SDM dan teknologi

yang masih tertinggal jauh," terang dia. Sebanyak lima tantangan ini, menurut Mulya

harus disikapi dengan strategi yang tepat. Misalnya, dengan melakukan inovasi

produk, meningkatkan pemahaman masyarakat, meningkatkan permodalan,

komitmen pemegang saham serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM.

BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula bernama

Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT.

BNI, Persero, Tbk. Sejak 2010, Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi Bank

Umum Syariah dengan nama PT. Bank BNI Syariah.

Bank yang memiliki visi “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang

unggul dalam layanan dan kinerja” saat ini (Juni 2014) memiliki jumlah cabang

mencapai 65 kantor cabang BNI Syariah, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor

Kas, 22 Mobil Layanan Gerak san 20 Payment Point.

Dengan adanya berbagai permasalahan di atas, diharapkan bank BNI Syariah

dapat bertahan dengan keunggulan yang dimiliki dan dapat meningkatkan daya saing

di antara bank syariah lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia,

pelayanan dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing bank BNI Syariah.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul

“Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Inovasi Produk

Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati”

9

B. Perumusan Masalah

Untuk mempermudah penulisan ini, maka penulis merumuskan terlebih dahulu

permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

a) Bagaimana pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas

pelayanan dan inovasi produk secara parsial terhadap daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati?

b) Bagaimana pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas

pelayanan dan inovasi produk secara simultan terhadap daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati?

c) Variabel manakah yang paling berpngaruh dominan terhadap daya saing Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menguji pengaruh kualitas SDM terhadap peningkatan daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati

2. Menguji pengaruh pelayanan terhadap peningkatan daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati

3. Menguji pengaruh inovasi produk terhadap peningkatan daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati

4. Menguji pengaruh kualitas sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi

produk secara simultan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati

10

Dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat menstimulus

untuk terus belajar mengenai perkembangan perbankan syariah dalam

meningkatkan daya saing di Indonesia.

2. Bank BNI Syariah, sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan

keputusan perencanaan dan pengimplementasian SDM, pelayanan dan inovasi

produk dalam meningkatkan daya saing bank syariah.

3. Akademisi, diharapkan dapat menjadi inspirasi lanjutan untuk mengembangkan

ekonomi Islam dan memperluas informasi khususnya industri perbankan

syariah.

4. Masyarakat, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

perbankan syariah dan dapat ikut serta dalam membumikan produk perbankan

syariah, sehingga dapat meningkatkan daya saingnya.

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi Bersaing (Competitive Startegy)

1. Pengertian Strategi Bersaing

Menurut Michael E. Porter (2008) menyatakan strategi bersaing adalah

kombinasi antara akhir (tujuan) yang diperjuangkan oleh perusahaan dengan

alat (kekuatan) dimana perusahaan berusaha sampai kesana. Perumusan strategi

bersaing harus mempertimbangkan empat faktor utama yang menentukan batas-

batas yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan berhasil. Kekuatan dan

kelemahan perusahaan merupakan profil dari kekayaan dan keterampilannya

relatif terhadap pesaing, yang meliputi sumber daya keuangan, posisi teknologi,

identifikasi merk, dan lain-lain. Kekuatan dan kelemahan yang dikombinasikan

dengan nilai-nilai tersebut menentukan batas intern (bagi perusahaan) terhadap

strategi bersaing yang dapat diterapkan oleh perusahaan dengan berhasil. Batas-

batas ekstern ditentukan oleh industri dan lingkungannya yang lebih luas.

Peluang dan ancaman industri menentukan lingkungan persaingan, dengan

resiko serta imbalan potensial yang menyertainya.

2. Analisis Strategi Bersaing

Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau

disebut juga Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter

mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost

12

Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan Fokus. (Fred, 2011:

146-147)

a. Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership)

Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya

memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per

unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan

kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga

(price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.

Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan

pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement, ketika

konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak

membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar

konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.

b. Strategi Pembedaan Produk (Differentiation)

Strategi pembedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan

untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi

sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini

memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari

konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke

pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau

pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh

konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features

13

tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit

ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini

biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak

mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya.

c. Strategi Fokus (Focus)

Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing

dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan

untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam

pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh

harga. Dalam pelaksanaannya terutama pada perusahaan skala menengah

dan besar , strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi

generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik

produk.

B. Kualitas Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sumber daya adalah faktor

produksi yang terdiri dari tanah, tenaga kerja dan modal yang dipakai dalam

kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa serta

mendistribusikannya. Modal manusia adalah kumpulan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dalam menghasilkan nilai ekonomi.

Kemampuan dan pengetahuan tersebut didapat oleh karyawan dengan

pendidikan dan pengalaman. Menurut definisi tersebut diatas, manusia adalah

14

komponen yang sangat penting di dalam proses inovasi sehingga dapat

meningkatkan competitive advantage perusahaan (Rosniar, 2010: 149)

Menurut Wiley (2002) dalam Febriady (2013: 2) mendefinisikan bahwa

“Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak

roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari

organisasi tersebut”. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen

organisasi yang sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa

pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu

memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi.

Menurut Tjiptoherijanto (2001) Kualitas sumber daya manusia adalah

kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan

pengalaman yang cukup memadai. (Febriady, 2013: 2)

Menurut Hasibuan (dalam Hermanto, 2013: 79) kualitas karyawan atau

SDM yang baik itu harus memiliki pengetahuan akademik yang luas serta

keterampilan yang handal, karena pengetahuan dan keterampilan merupakan

kunci utama seorang SDM yang berkualitas pengembangan pengetahuan dan

keterampilan harus dilakukan agar pelayanan terhadap nasabah dapat

ditingkatkan, tidak hanya pengetahuan dan wawasan saja yang menjadi faktor

penting dalam kualitas seorang SDM, pelayanan yang diberikan oleh seorang

SDM merupakan kualitas SDM itu sendiri, pelayanan yang diberikan dari satu

15

pihak kepada pihak lainya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang

dilakukan secara tamah, adil, cepat tepat, dan dengan etika yang baik sehingga

memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi nasabah itu sendiri

2. Ruang Lingkup Kualitas Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen utama organisasi

dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi, sebab manusia

itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Manusia memilih teknologi, manusia

yang mencari modal, manusia yang menggunakan dan memeliharanya, di

samping manusia dapat menjadi salah satu sumber keunggulan bersaing yang

langgeng (Hidayat, 2013: 90-91)

Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi

menjadi suatu hal yang sangat penting. Pengelolaan sumber daya manusia

dalam organisasi menjadi suatu bidang ilmu manajemen khusus yang dikenal

dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM), disamping manajemen

pemasaran, produksi, keuangan, dan lain-lain. Manajemen sumber daya

manusia sangatlah penting dan memiliki banyak tantangan, sebab manusia

memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan sumber daya

yang lain. Manusia mempunyai perasaan dan pikiran, tidak seperti mesin atau

sumber daya lain yang dapat diatur sesuka hati pengaturnya. Manajemen

sumber daya manusia merupakan program, aktivitas untuk mendapatkan

sumber daya manusia, mengembangkan, memelihara dan mendaya-

16

gunanakannya, untuk mendukung organisasi mencapai tujuannya. (Saleh, 2013:

90-91)

Berbicara mengenai kualitas SDM maka kita berbicara mengenai

pendidikan, keterampilan, beserta berbagai sisi psikologis manusia yang

mempengaruhinya dalam bekerja. Berbicara mengenai pendidikan dan

keterampilan maka akhirnya kita berbicara tentang pengetahuan, pengalaman,

dan wawasan. Menurut Cuganesan (2005), modal SDM atau kompetensi

karyawan berkaitan dengan ketrampilan, pendidikan dan pelatihan, serta

pengalaman dan karakteristik nilai dari tenaga kerja organisasi. (Hermana,

2006: 10)

Menurut Siamat (2005) kegiatan usaha bank secara umum menuntut

adanya profesionalisme yang tinggi guna mendukung proses pengambilan

keputusan dan pengendalian resiko usaha sekecil mungkin. Sesuai dengan

karakteristik kegiatan usahanya, sumber daya manusia perbankan syariah selain

harus mempunyai kemampuan teknis di bidang perbankan juga dituntut untuk

memiliki pengetahuan mengenai ketentuan dan prinsip syariah secara baik,

serta memiliki akhlak dan moral yang islami. Akhlak dan moral yang islami

dalam bekerja mempunyai empat ciri pokok yaitu: shiddiq (benar dan jujur),

tabligh (mengembangkan lingkungan/bawahan menuju kebaikan), amanah

(dapat dipercaya), dan fathonah (komperten dan profesional) keempat ciri

pokok tersebut hendaknya dapat menjadi ketentuan umum yang bersifat

normatif dalam penetapan kualitas sumber daya manusia baik pimpinan

17

maupun pelaksana pada bank syariah. Secara khusus Bank Indonesia mengatur

bahwa pimpinan bank syariah dan pimpinan kantor cabang bank syariah

diharuskan memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) Memiliki komitmen

dalam menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah secara

konsisten. (2) Memiliki integritas dan moral yang baik. (3) Mempunyai

pengalaman operasional perbankan syariah atau telah mendapatkan pendidikan

atau pelatihan perbankan syariah baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh

karena itu, bank syariah memerlukan kepercayaan masyarakat bahwa dalam

pelaksanaan kegiatan usahanya tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip

syariah serta mempertimbangkan aspek sosio-kultural masyarakat muslim

Indonesia, maka sebaiknya dalam tahap awal pengangkatan pimpinan unit

usaha syariah dan pimpinan kantor cabang syariah beragama Islam. (Ahmad

Azmy, 2015: 84)

Keseimbangan pertumbuhan bank syariah diikuti dengan kebutuhan

peningkatan jumlah tenaga kerja. Ini bertujuan untuk memberikan pelayanan

prima kepada konsumen dan edukasi produk perbankan syariah. Walau

demikian, ada sejumlah permasalahan dalam sumber daya manusia di bank

syariah. Menurut Permana (2012) dalam Ahmad Azmy (2015: 81) salah satu

masalah terbesar sumber daya manusia syariah adalah pihak perbankan

kesulitan untuk mencari SDM perbankan syariah yang kompeten dan mumpuni.

Perbankan syariah cenderung mengambil sumber daya manusia dari luar

18

perguruan tinggi syariah karena SDM di bank syariah biasanya justru lebih

mudah diberikan pengetahuan tentang perbankan syariah.

Paradigma organisasi yang memperkerjakan sumber daya manusia apa

adanya atau cukup sumber daya manusia yang disiplin dan kerja keras saja

harus diubah menjadi paradigma baru, yaitu memperkerjakan sumber daya

manusia yang disiplin, kerja keras dan cerdas, integritas, serta memiliki hasrat

atau ambisi tinggi dalam berkarier. Dengan demikian, semakin besarnya peran

manajemen sumber daya manusia dalam organisasi merupakan akibat yang

tidak dapat dihindarkan dari berbagai perubahan yang terjadi.

Bagi lembaga keuangan syariah adalah niscaya bahwa kehadiran dan

dukungan manajemen sumber daya manusia yang kuat itu sesungguhnya sangat

diharapkan. Bahkan, hal itu kini terasa sebagai kebutuhan yang sangat

mendesak, terutama dalam memperbaiki citra lembaga keuangan syariah

sebagai lembaga keuangan “kelas dua” dan juga untuk meraih keunggulan-

keunggulan kompetitif. (Saleh, 2013: 98-99)

Daya saing organisasi merupakan strategi bisnis harus sejalan dengan

strategi pengembangan sumber daya manusia sehingga mampu memberikan

kontribusi maksimal bagi pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan

menciptakan keunggulan kompetitif. (Ahmad Azmy, 2015: 81)

Bank Indonesia memiliki panduan rencana untuk mengembangkan

sumber daya manusia di bank syariah. Ada beberapa sasaran target yang

dijadikan untuk peningkatan sumber daya manusia antara lain adalah pertama,

19

sumber daya manusia berkualitas tinggi di bisnis syariah harus dilakukan

sebagai upaya peningkatan bisnis bank syariah. Ini dimaksudkan bahwa bank

syariah harus memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dengan bekerja

sama pada lembaga pendidikan atau pelatihan sehingga karyawan dapat

memberikan kontribusi positif kepada organisasi. Beberapa institusi perbankan

syariah sudah melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti STIE

TAZKIA, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia, dan berbagai

macam perguruan tinggi yang sudah memiliki program studi perbankan syariah

untuk mengisi posisi-posisi jabatan yang ada di bank syariah. Lembaga

pendidikan dituntut untuk membuat standar pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan bank syariah meliputi pengetahuan, skill, dan perilaku (Knowledge,

Skill, Attitude) sesuai dengan kebutuhan bank syariah. Ini bertujuan untuk

membangun konsep Link and Match dalam pengembangan sumber daya

manusia yang memiliki daya saing tinggi sebagai upaya peningkatan bisnis

bank syariah. (Ahmad Azmy, 2015: 86)

C. Kualitas Pelayanan

1. Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut American Society For Quality Control, kualitas adalah

keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa

dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah

ditentukan atau bersifat laten. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas

yang seharusnya konsisten satu sama lain seperti persepsi konsumen,

20

produk/jasa dan proses. Konsistensi kualitas suatu jasa untuk ketiga orientasi

tersebut menyumbang pasa keberhasilan suatu perusahaan ditinjau dari

kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan dan profitabilitas organisasi (Putri,

2015: 12)

Kata pelayanan, secara etimologis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

mengandung arti “usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada

dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau nasabah yang

dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan

pengertian tersebut, dapat dijabarkan karakteristik dari suatu pelayanan sebagai

berikut (IBI, 2014):

a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya

dengan barang jadi.

b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan

pengaruh yang bersifat tindakan sosial.

c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan

secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat

bersamaan.

Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai perbandingan antara

pelayanan yang diharapkan konsumen dengan pelayanan yang diterimanya

(Tjiptono, 2005). Berdasarkan definisi tersebut, kualitas pelayanan jasa

digambarkan sebagai bentuk sikap, tetapi tidak sama dengan kepuasan, yang

dihasilkan dari perbandingan antara harapan konsumen dengan kemampuan

21

perusahaan. Kualitas dari sebuah pelayanan sangat tergantung pada dua

variable, yaitu pelayanan yang diharapkan atas pelayanan yang didapatkan dan

pengalaman yang telah dialami sebelumnya, pada saat mendapat pelayanan.

Menurut Kotler (2002) menyebutkan pelayanan adalah tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu

sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut terjadi saat, sebelum

dan sesudah terjadinya transaksi. (Putri, 2015: 2)

2. Ruang Lingkup Kualitas Pelayanan

Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan

kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering, sehingga

meningkatkan hasil penjualan dan daya saing perusahaan.

Berikut ini adalah manfaat yang dapat diperoleh sebuah perusahaan atau

institusi perbankan dengan melaksanakan pelayanan bagi nasabahnya, yaitu:

a. Meningkatkan citra perusahaan, berawal dari tingkat persaingan semakin

tajam diantara pesaing, maka perusahaan harus meningkatkan pelayanan

terhadap nasabah dengan cara mengadakan pendidikan mengenai pelayanan

prima.

22

b. Promosi bagi bank, dengan memberikan pelayanan prima kepada nasabah,

dan apabila nasabah merasa terpuaskan kebutuhannya, maka nasabah akan

menyampaikannya kepada orang lain. Penyampaian informasi itu merupakan

promosi gratis bagi perusahaan.

c. Menciptakan kesan pertama yang baik, apabila kita terbiasa dengan

pelayanan prima yang kita berikan pada setiap nasabah, terutama calon

nasabah akan mendapatkan sesuatu kesan pertamanya yang lebih mendalam,

karena pelayanan yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan.

d. Meningkatkan daya saing, semakin tajam persaingan yang biasanya

perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan hadiah. Ada juga nasabah

yang senang dengan hadiah, tetapi pada umumnya nasabah akan tertarik

dengan hal itu. Tetapi ada nasabah yang senang apabila diberikan pelayanan

yang prima dengan senang hati.

e. Meningkatkan loyalitas nasabah, pelayanan prima yang diberikan kepada

para nasabah dan calon nasabah akan memberika dampak kepuasan nasabah

akan menjadi loyal sehingga memberika keuntungan bagi perusahaan dalam

jangka panjang.

Perkembangan dunia bisnis yang begitu pesat mendorong setiap

perusahaan untuk mengantisipasi persaingan yang ketat. Strategi yang tepat

diperlukan untuk menghadapi persaingan agar bisa bertahan di pasaran. Strategi

diperlukan terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau

23

pelayanan. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa harus mampu memberikan

pelayanan yang berkualitas agar tidak kehilangan pelanggan dalam jangka

panjang. Pelayanan yang berkualitas dapat tercipta apabila manajemen

perusahaan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yang dikembangkan

parasuraman, Zeithalm dan Berry (Zhou, 2004) adalah tangible, reliability,

assurance, responsiveness dan emphaty (Kusuma, 2015: 40)

Menurut Pasuraman terdapat lima dimensi pelayanan, yaitu: (Rafidah,

2015: 117)

a. Berwujud (tangible) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan

keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang

diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi ruang tunggu pelayanan,

perlengkapan yang digunakan dan Penampilan Petugas Pelayanan.

b. Keandalan (reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan, Keandalan petugas dalam

memberikan informasi pelayanan, Keadalan petugas dalam melancarkan

prosedur pelayanan, dan Keadalanan petugas dalam memudahkan teknis

pelayanan.

24

c. Ketanggapan (responsiviness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan

penyampaian informasi.

d. Jaminan dan Kepastian (assurance) yaitu pengetahuan, kesopan santunan

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi kemampuan

administrasi petugas pelayanan, kemampuan teknis petugas pelayanan dan

kemampuan sosial petugas pelayanan.

e. Empati (emphaty) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan

berupaya memahami keinginan konsumen. Hal ini meliputi perhatian

petugas pelayanan, kepedulian petugas dan keramahan petugas pelayanan.

Untuk meningkatkan pangsa pasar Perbankan Syariah juga dituntut

memiliki daya saing ( competitiveness). Hal ini tentu saja dapat ditempuh

dengan memiliki strategi pemasaran yang efektif. Ini juga ditujukan dengan

upaya pelayanan kepada nasabah. Kualitas produk dan layanan dianggap

sebagai faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena pasar global

dan internasional makin terus berkembang. Kualitas pelayanan konsumen

dipandang sebagai filosofi utama oleh para manager di Indonesia jika mereka

tetap ingin memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Upaya

peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan Bank Syariah harus berorientasi

pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Hal ini berkaitan

25

dengan harapan masyarakat , mereka ingin mendapatkan hubungan yang baik

dengan bank yang nyaman dan mudah melakukan transaksi.

Menurut Othman dan Owen (2001), alasan bank syariah harus sadar akan

pentingnya kualitas pelayanan adalah : pertama, produk dan layanan bank

syariah harus diterima sebagai produk dan layanan yang berkualitas tinggi oleh

konsumen. Allah senang melihat pekerjaan selesai pada tingat Itqan yang

artinya mempersiapkan dan memberikan hasil terbaik atau melakukan segala

sesuatu dengan kualitas tinggi. Kedua, menggunakan kualitas layanan dalam

bank syariah menjadi penting karena hubungannya dengan biaya, keuntungan,

kepuasan konsumen, ingatan konsumen, serta kata-kata positif dari mulut

konsumen. (Rafidah, 2014: 115)

Pelayanan merupakan rasa yang menyenangkan yang diberikan kepada

konsumen yang diikuti dangan sikap keramahan dan kemudahan dalam

memenuhi kebutuhan. Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau sikap

seseorang atau perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Tidak dapat dihindari hampir disemua produk yang ditawarkan di setiap

perusahaan memerlukan pelayanan yang baik, baik secara langsung maupun

tidak langsung. Dalam prakteknya konsumen memerlukan bantuan pelayanan

untuk memenuhi kepuasan kebutuhannya, dan ini terbagi atas 4 (empat) macam

(Rafidah, 2014: 116-117), yaitu:

a. Pelanggan/nasabah sangat perlu bantuan seseorang (customer service,

pramuniaga atau kasir) untuk menuntun atau memperoleh informasi tentang

26

segala sesuatu yang berhubungan dengan produk. mulai dari mencari dari

produk yang diinginkan, memilih produk, meminta penjelasan tantang

produk sampai dengan pembayaran di kasir.

b. Pelanggan/nasabah memerlukan bantuan hanya seperlunya saja, artinya

nasabah datang kemudian mencari sendiri, memilih sendiri baru terakhir

berhubungan dengan petugas pada saat membayar.

c. Pelanggan membutuhkan bantuan tetapi melalui telepon. jadi dalam hal ini

pelanggan tidak berhadapan langsung secara fisik dengan kita, akan tetapi

hanya melalui suara.

d. Pelanggan/nasabah tidak perlu meminta bantuan petugas jika tidak dalam

keadaan darurat, artinya yang dihadapi nasabah dalam hal ini adalah mesin

seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Manajemen berkualitas adalah kemampuan memberikan pelayanan dalam

bentuk jasa dan produk yang bisa memenuhi kepuasan konsumen/pelanggan.

Sebagai contoh perbankan berfungsi menerima simpanan dan memberikan

pinjaman. Menerima simpanan dan memberikan pinjaman adalah suatu bentuk

pelayanan kepada nasabah. Pelayanan yang berkualitas bisa diwujudkan dalam

bentuk kemampuan manajemen dalam mengelola aset perbankan serta dapat

dipercaya, pelayanan yang ramah, jenis/ variasi produk simpanan dan pinjaman

sesuai keinginan dan kebutuhan nasabah. Perbankan yang mampu memberikan

pelayanan berkualitas akan memberikan kepuasan kepada nasabahnya

(Kusuma, 2015: 40) dan dapat meningkatkan daya saing perbankan.

27

Bank yang ingin berkembang harus dapat memberikan kualitas pelayanan

yang baik dan memberikan rasa aman kepada nasabah, karena hal itu

merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari suatu bank. Bank yang

memberikan kualitas pelayanan yang baik dan rasa aman, akan menimbulkan

suatu kepuasan bagi nasabah dan sebaliknya. Ketika pelayanan dipenuhi

dengan baik, maka banyak nasabah yang akan merasa puas dengan kualitas

pelayanan yang diberikan sehingga meningkatkan daya saing bank syariah.

D. Inovasi Produk

1. Pengertian Inovasi Produk

Pada lingkungan global yang selalu berubah dewasa ini, industri bisnis

perbankan menghadapi persaingan yang ketat, oleh karena itu untuk mencapai

kinerja bisnis yang optimal harus mencari cara yang menguntungkan guna

mendiferensiasi diri untuk berinovasi di dalam mencari pasar baru sehingga

tercipta produk dan layanan yang superior bagi pelanggannya, agar diperoleh

keunggulan daya saing yang berkelanjutan (Sustainable Competitive

Advantage/SCA). Dari sisi regulasi persaingan antar bank juga semakin meningkat

yang antara lain didorong oleh teknologi perbankan yang makin canggih untuk

dapat melayani nasabah yang semakin demanding. Perubahan lingkungan bisnis

perbankan terus berlangsung mengingat bahwa konsolidasi perbankan akan secara

konsisten dijalankan. Konsolidasi perbankan ini bertujuan antara lain untuk

mendorong perbankan memiliki daya saing tinggi untuk mengatasi tantangan

eksternal yang semakin kompleks.

28

Dobni dan Luffman (2000) menambahkan bahwa sangat penting bagi

perusahaan untuk mengembangkan inovasi agar memungkinkannya untuk

bersaing di pasar yang baru, menyajikan yang signifikan bagi pelanggan, dan

menciptakan market-entry barriers terhadap pesaing potensial pada iklim bisnis

yang ketat dan berkelebihan dalam hal persaingan harga, produk, teknologi,

pembatasan peraturan, dan kekurangan sumber daya.

Sedangkan Lawson dan Samson (2004) mendefinisikan inovasi sebagai

kemampuan yang terus menerus dalam melakukan transformasi berbagai ide

dalam menciptakan produk, proses, dan sistem baru untuk kepentingan perusahaan

dan stakehoider yang berhubungan dengan faktor komunikasi antara perusahaan

dan lingkungannya. (Septiana dan Aris, 2016: 66-67)

Inovasi produk menurut Hurley & Hult (2012: 83) menjelaskan bahwa

inovasi produk merupakan salah satu dampak dari perubahan teknologi yang cepat

dan variasi produk yang tinggi akan menentukan keunggulan bersaing. Kemajuan

teknologi yang cepat dan tingginya tingkat persaingan menuntut setiap perusahaan

untuk terus menerus melakukan inovasi produk yang pada akhirnya akan

meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan tersebut.

Menurut Prajogo & Sohal (2003: 85) menyatakan bahwa inovasi produk

akan menciptakan berbagai desain produk, sehingga meningkatkan alternatif

pilihan, meningkatkan manfaat atau nilai yang diterima oleh pelanggan, yang pada

akhirnya akan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan yang diharapkan

pelanggan. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, maka

29

inovasi produk dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam mencapai

keunggulan bersaing.

2. Ruang Lingkup Inovasi Produk

Dengan perkembangan perbankan Syariah di Indonesia yang semakin

menggembirakan, maka perlu untuk dipahami segala hal yang berkaitan dengan

Perbankan Syariah di Indonesia ini. Salah satu hal penting adalah inovasi produk

perbankan syariah. Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan perbankan

syariah, maka kebutuhan pengembangan produk juga semakin bertambah. Seiring

dengan perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang semakin

menggembirakan, maka perlu untuk dipahami segala hal yang berkaitan dengan

Perbankan Syariah di Indonesia ini. Salah satu hal penting adalah inovasi produk

perbankan syariah. Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan perbankan

syariah, maka kebutuhan pengembangan produk juga semakin bertambah. Inovasi

dalam rangka pengembangan produk dan jasa perbankan yang baru dinilai penting

karena masih banyak bentuk-bentuk layanan jasa keuangan yang perlu

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan masyarakat secara

umum yang terus berkembang. Dalam rangka memastikan produk dan jasa baru

yang akan dikeluarkan, bank syariah dan Unit Usaha Syariah wajib menyampaikan

rencana pengeluaran produk dan jasa baru tersebut kepada Bank Indonesia melalui

salah satu dari dua mekanisme yaitu laporan rencana pengeluaran produk baru atau

mengajukan permohonan persetujuan produk baru (izin). (fahrur, 2014: 33)

30

Inovasi dalam suatu bisnis dinilai amat penting karena ini merupakan alat

pendukung dalam menghadapi persaingan dengan industri lain atau perusahaan

lain. Sebuah inovasi biasanya lahir dari proses terbentuknya ide, lalu menjadi

sebuah konsep, sehingga muncul penemuan baru. (Hasnin, 2014: 47)

Joseph Schumpeter dalam penelitian Hasnin mendenifisikan inovasi sebagai:

“The commercialization of all new combination based upon the aplication of:

a. New materials and components

b. The introduction of new processes

c. The opening of new markets

d. The introduction of new organizational forms

Konsep inovasi mempunyai sejarah yang panjang dan pengertian yang

berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan

dan strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing. Josef

Schumpeter sering dianggap sebagai ahli ekonomi pertama yang memberikan

perhatian pada pentingnya suatu inovasi. Pada tahun 1949 Schumpeter

menyebutkan bahwa inovasi terdiri dari lima unsur yaitu: (1) memperkenalkan

produk baru atau perubahan kualitatif pada produk yang sudah ada, (2)

memperkenalkan proses baru ke industri, (3) membuka pasar baru, (4)

Mengembangkan sumber pasokan baru pada bahan baku atau masukan lainnya,

dan (5) perubahan pada organisasi industri. (Hermana, 2006: 10)

Inovasi sebagai sebuah manajemen proses, membutuhkan sistem dan budaya

yang tepat agar berjalan efektif. Ketika inovasi perusahaan berjalan selayaknya,

31

maka inovasi menjadi sebuah sumber nilai bagi perusahaan, dari pada suatu

kegiatan yang terisolasi maupun aktivitas yang acak dalam sebuah perusahaan.

Inovasi sangat memerlukan pemikiran strategis dan kepemimpinan yang

kuat. Agar percikan kreativitas dapat ditransformasikan ke dalam semua tingkat,

ada aturan yang dibutuhkan agar proses inovasi sumber daya tidak hanya

tergantung kepada kepemimpinan dan strategi, namun juga terorganisasi secara

luas dalam proses maupun sumber daya di dalam perusahaan.

Inovasi adalah hasil kunci yang dicari dari perusahaan melalui

kewirausahaan dan sering kali merupakan sumber kompetitif bagi perusahaan

yang bersaing dalam perekonomian global. Dalam kata-kata Rosabeth Moss

Kanter, “Menjadi pemenang dalam bisnis saat ini menuntut inovasi. Perusahaan-

perusahaan yang melakukan inovasi mendapatkan imbalannya sebagai penggerak

pertama.” Oleh karena itu, inovasi ditujukan untuk meningkatkan daya saing

strategis perusahaan dan kinerja keuangannya. Hasil studi akademis juga

menunjukkan pentingnya inovasi misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa

perusahaan yang bersaing dalam industri global, yang melakukan investasi lebih

pada inovasi juga akan mendapatkan laba yang lebih tinggi.

Kenyataan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan yang berbeda untuk

menghasilkan inovasi penciptaan nilai, juga dalam kemampuan mereka

melindungi inovasi dari peniruan yang dilakukan oleh para pesaingnya, merupakan

indikator lain dari kemampuan inovasi sebagai sumber keunggulan kompetitif.

32

Dengan kata lain, karena inovasi relatif langka dalam organisasi,

dibandingkan rutinitas administrasi normal, perusahaan yang mampu melakukan

inovasi secara konsisten dan efektif berarti memiliki posisi yang tepat untuk

bersandar pada keahlian inovasinya sebagai keunggulan kompetitif.

Joseph Schumper beragumentasi bahwa perusahaan terlibat dalam tiga

aktivitas inovatif. Penemuan (invention) adalah tindakan menciptakan atau

mengembangkan suatu produk atau proses baru. Inovasi, merupakan proses

penciptaan produk komersiap dari penemuan. Oleh karena itu, suatu penemuan

membawa sesuatu yang baru menjadi ada, sementara inovasi membuat sesuatu

yang baru itu digunakan. Peniruan, adalah penggunaan suatu inovasi oleh

perusahaan-perusahaan serupa. Peniruan biasanya mengarah kepada standarisasi

produk atau proses, dan produk-produk yang didasarkan pada peniruan biasanya

ditawarkan pada harga yang lebih rendah, tetepi dengan fitur-fitur yang tidak

sepenuhnya sama. (Michael A. Hitt, 2002)

Untuk menjawab tantangan agar perusahaan dapat memenangkan

keunggulan bersaing, maka setiap perusahaan dituntut untuk melakukan kreativitas

produknya yang tinggi. Kreativitas produk memiliki kemampuan untuk

mengembangkan ide baru dari ide yang telah dimilikinya dan yang bersumber dari

pihak konsumen. selanjutnya menggabungkannya sehingga membentuk kreativitas

produk yang dapat memberi pengaruh terhadap keunggulan bersaing. Artinya

bahwa kreativitas produk akan menciptakan produk yang baru, serta produk baru

tersebut telah mendapat respon dari pihak konsumen pada saat di perkenalkan dan

33

kemudian akan berpengaruh terhadap kemampuan untuk unggul dalam bersaing.

(Rangga, 2013: 2)

Dalam rangka mendukung upaya inovasi produk yang dapat meningkatkan

daya saing perbankan syariah baik secara domestik, regional maupun kompetisi

global di era pasar bebas dengan antisipasi berbagai peluang dan tantangannya ke

depan, Bank Indonesia pada tahun 2010 telah melaksanakan Kajian Pemetaan

Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI (DSN) dan Identifikasi Kebutuhan Pasar

Perbankan Syariah. Kajian ini dilakukan melalui survey kepada pelaku industri

untuk memetakan fatwa DSN yang terkait dengan produk perbankan syariah.

Pemetaan tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi sejauh mana implementasi

fatwa yang ada dalam produk perbankan syariah, fatwa apa saja yang terkendala

dalam implementasinya dan produk apa saja yang diperlukan industri yang

memerlukan fatwa ataupun penegasan syariah yang belum difatwakan oleh DSN.

(fahrur, 2014: 42)

E. Daya Saing

1. Pengertian Daya Saing

Daya saing adalah produktivitas yang didefinisikan sebagai output yang

dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut World Economic Forum, suatu lembaga

yang secara rutin menerbitkan “Global Competitveness Report” mendefinisikan

daya saing sebagai kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. (Annisa, 2015: 2)

34

Teori daya saing lainnya adalah keunggulan daya saing Porter. Menurut

Porter (1994), keunggulan komparatif dapat dilakukan pada tingkat perusahaan

dan pada tingkat nasional. Ada empat hal dalam membangun keunggulan dari

suatu negara digambarkan oleh Porter suatu skema berbentuk berlian, yaitu

kondisi seperti tenaga terampil dan sarana prasarana, kondisi permintaan dan

tuntutan mutu dalam negeri untuk hasil industri tertentu, eksistensi industri terkait

dan pendukung yang berdaya saing, serta strategi, struktur dan persaingan antar

peusahaan. Tambunan mengungkapkan bahwa tingkat daya saing suatu negara di

kancah internasional pada dasarnya ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor

keunggulan komparatif (comparative advantage) dan faktor keunggulan

kompetitif (competitive advebtage).

Keunggulan komperatif adalah suatu kegiatan ekonomi yang menurut

perbandingan lebih menguntungkan bagi pengembangan daerah. Keunggulan

kompetitif adalah suatu keunggulan yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Ini

merupakan ukuran daya saing suatu aktifitas kemampuan suatu negara atau suatu

daerah untuk memasarkan produknya di luar daerah atau luar negeri. Tarigan

(2005:75)

Penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu: “Kata daya dalam kalimat

daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang

lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan

tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi

35

unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau institusi

tertentu.”

Daya saing menurut referensi Pusat Studi dan Pendidikan Kebanksentralan

Bank Indonesia harus mempertimbangkan beberapa hal:

a. Daya saing mencakup aspek yang lebih luas dari sekedar produktivitas atau

efisiensi pada level makro. Hal ini memungkinkan kita lebih memilih

mendefinisikan daya saing sebagai “Kemampuan suatu perekonomian”

daripada “Kemampuan sektor swasta atau perusahaan”

b. Pelaku ekonomi atau economic agent bukan hanya perusahaan, akan tetapi juga

rumah tangga, pemerintah, dan lain-lain. Semuanya berpadu dalam suatu sistem

ekonomi yang sinergis. Tanpa memungkiri peran besar sektor swasta

perusahaan dalam perekonomian, fokus perhatian akan diperluas, tidak hanya

terbatas akan hal itu saja dalam rangka menjaga luasnya cakupan konsep daya

saing.

c. Tujuan dan hasil akhir dari meningkatnya daya saing suatu perekonomian tak

lain adalah meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk di dalam

perekonomian tersebut. Kesejahteraan atau level of living adalah konsep yang

maha luas yang pasti tidak hanya tergambarkan dalam sebuah besaran variabel

seperti pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya satu aspek dari

pembangunan ekonomi dalam rangka peningkatan standar kehidupan

masyarakat.

36

d. Kata kunci dari konsep daya saing adalah kompetisi. Disinilah peran

keterbukaan terhadap kompetisi terhadap para kompetitor menjadi relevan.

Kata daya saing menjadi kehilangan maknanya pada suatu perekonomian yang

tertutup.

Berkaitan dengan penjelasan konsep daya saing, secara tidak langsung setiap

organisasi atau kemitraan memiliki konsep membuka jaringan agar akses

perluasan produk dapat dinikmati masyarkat luas, beberapa alasan organisasi

melakukan sinergi atau kemitraan antara lain: (a) memperoleh akses ke dalam

pasar baru, (b) memasuki bisnis baru, (c) memperkenalkan produk baru, (d)

mengatasi halangan perdagangan, (e) menghindari persaingan tidak sehat, (f)

menggabungkan sumber daya, keahlian dan modal risiko, (h) berbagi risiko, dan

(i) berbagi biaya penelitian dan pengembangan. (Sumihardjo, 2008)

Daya saing merupakan salah satu kriteria untuk menentukan keberhasilan

dan pencapaian sebuah tujuan yang lebih baik oleh suatu negara dalam

peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Daya saing diidentifikasikan

dengan masalah produktifitas, yakni dengan melihat tingkat output yang dihasilkan

untuk setiap input yang digunakan. Meningkatnya produktifitas ini disebabkan

oleh peningkatan jumlah input fisik modal dan tenaga kerja, peningkatan kualitas

input yang digunakan dan peningkatan teknologi (Porter, 1990 dalam Abdullah,

2002).

37

2. Ruang Lingkup Daya Saing

Daya saing merupakan suatu konsep mekanisme yang mempertimbangkan

sekelompok indikator diluar perusahaan yang menekankan kinerja relatif antar

perusahaan. Daya saing harus ditempatkan dalam konteks komparatif, dalam arti

harus dibandingkan dengan perusahaan lain. (Priyanto, 2006: 24)

Daya saing organisasi bank syariah mutlak diperlukan untuk meningkatkan

persaingan bisnis keuangan syariah. Daya saing bank syariah harus berlomba

untuk menciptakan berbagai macam inovasi yang sesuai dengan tuntutan bisnis

(Ahmad Azmy: 2015)

Bank syariah di Indonesia ke depannya harus bisa memilki kekuatan

tersendiri dalam menarik nasabah Indonesia dan masyarakat dunia, baik dari segi

produk yang inovatif, profit margin kepada nasabah maupun bagi hasil yang

bersaing. Untuk itulah, salah satu upaya bersaing dengan bank asing perlu adanya

strategi-strategi khusus bank syariah Indonesia untuk meningkatkan daya saing

dan nantinya pangsa pasar akan lebih luas tidak hanya berkutat pada penduduk

Indonesia yang mayoritas muslim. (Inni Basyarah, 2016: 139)

Menurut Kasmir untuk menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif,

bank diharapkan terus-menerus memantau setiap gerak-gerik pesaingnya.

Informasi mengenai kegiatan pesaing ini dapat dicari melalui berbagai cara, baik

melalui intelegensi pemasaran maupun sumber informasi lainnya. Tujuannya

adalah agar bank mampu mengetahui keunggulan dan kelemahan pesaing (Kasmir,

2009). Sedangkan menurut Porter dalam menghadapi persaingan di masa kini

38

tidak hanya cukup dilihat dari efektifitas operasionalnya. Perusahaan perlu

melakukan lebih daripada sekedar efektivitas operasional dalam hal kinerjanya.

Perusahaan perlu mengembangkan competitive strategy yang akan menjadikan

perusahaan berbeda dibandingkan dengan pesaingnya. Porter berpendapat bahwa

competitiveness (daya saing) perusahaan dapat dilihat melalui competitve

advantage yang dimiliki dibandingkan dengan pesaingnya, melalui cost

advantage, dengan elemen utama yaitu produktvitas.

Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di

Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif

pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan visi 2010

sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan citra baru

perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar

secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan

layanan, serta strategi komunikasi baru yang memposisikan perbankan syariah

lebih dari sekedar bank.

Selanjutnya berbagai program konkrit telah dan akan dilakukan sebagai

tahap implementasi dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan

syariah, antara lain adalah sebagai berikut:

Pertama, menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah pada fase I

tahun 2008 membangun pemahaman perbankan syariah sebagai Beyond Banking,

dengan pencapaian target asset sebesar Rp.50 triliun dan pertumbuhan industri

39

sebesar 40%, fase II tahun 2009 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai

perbankan syariah paling atraktif di ASEAN, dengan pencapaian target asset

sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 75%. Fase III tahun 2010

menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah terkemuka di

ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan

industri sebesar 81%.

Kedua, program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek

positioning, differentiation, dan branding. Positioning baru bank syariah sebagai

perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, aspek diferensiasi

dengan keunggulan kompetitif dengan produk dan skema yang beragam,

transparans, kompeten dalam keuangan dan beretika, teknologi informasi yang

selalu up-date dan user friendly, serta adanya ahli investasi keuangan syariah yang

memadai. Sedangkan pada aspek branding adalah “bank syariah lebih dari sekedar

bank atau beyond banking”.

Ketiga, program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar

perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah

sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat dan semua

segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.

Keempat, program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi

produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling

menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar

nama produk yang mudah dipahami.

40

Kelima, program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM

yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi

kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan produk dan

jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap memenuhi

prinsip syariah; danKeenam, program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara

lebih luas dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak

langsung (media cetak, elektronik, online/web-site), yang bertujuan untuk

memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan syariah

yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Daya saing perusahaan merupakan sumber yang utama untuk menghasilkan

perbedaan dalam laba antara perusahaan dalam sebuah industri. Maka dapat

dikatakan bahwa daya saing pada bank syariah adala sejauh mana manajemen di

bank syariah yang bersangkutan dalam menghasilkan perbedaan dalam laba

dengan lembaga pesaing berdasarkan beberapa faktor pendukung dan potensi yang

dimiliki bank syariah seperti kualitas SDM, sarana dan prasarana serta strategi

dalam kegiatan usaha (Budi dkk, 2016: 626)

Ada empat strategi khusus bank syariah dalam meningkatkan daya saing di

era globalisasi: (Inni, 2016: 140-141)

a. Membentuk SDI Berkualitas

Hal ini merupakan peluang yang sangat prospektif, sekaligus merupakan

tantangan bagi kalangan akademisi dan dunia pendidikan untuk menyiapkan

Sumber Daya Insani (SDI) yang berkualitas yang ahli di bidang ekonomi

41

syari’ah, bukan karbitan seperti yang banyak terjadi selama ini. Tingginya

kebutuhan SDI bank syari’ah ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi syariah

semakin dibutuhkan oleh masyarakat karena Sumber Daya Insani menjadi aset

terpenting dalam dunia industri manapun termasuk perbankan syariah.

Peningkatan kuantitas jumlah bank syari’ah yang cepat tersebut, tanpa

diiringi dengan peningkatan kualitas SDI syari’ah, hanya akan bersifat

fatamorgana dan artifisial. Hal ini ini perlu diperhatikan dalam pengembangan

bank syariah. Selama ini praktisi perbankan syari’ah didominasi mantan

praktisi perbankan konvensional yang hijrah kepada bank syari’ah atau berasal

dari alumni perguruan tinggi umum yang berlatar belakang ekonomi

konvensional. Umumnya mereka biasanya hanya diberi training singkat (2

minggu) mengenai ekonomi syari’ah atau asuransi syari’ah lalu diterjunkan

langsung sebagai praktisi ekonomi syari’ah. Selanjutnya, sebagian mereka

mengikuti training MODP selama satu bulan. Seringkali training seperti ini

kurang memadai, karena yang perlu di-upgrade bukan hanya knowledge

semata, tetapi juga paradigma syari’ah, visi dan missi, serta kepribadian

syari’ah, bahkan sampai kepada membangun militansi syariah.

Selain itu, materi ekonomi syari’ah tidak mungkin bisa dipelajari hanya

dalam waktu 2 minggu atau 2 bulan. SDM bank syariah haruslah SDM yang

multi dimensi, yang memiliki kompetensi lintas keilmuan. Ia harus memiliki

kompetensi sebagai seorang ahli investasi, sekaligus ahli keuangan dan

perbankan, beretika, serta memahami sharia compliancy. Pemenuhan SDM

42

dengan kompetensi lengkap seperti ini harus dilakukan, baik secara kualitatif

maupun kuantitatif, melalui proses rekruitmen dan pelatihan.

b. Ekspansi Segmen Pasar Syariah

Disadari atau tidak, segmentasi pasar perbankan syariah di Indonesia

masih terfokus kepada masyarakat muslim saja. Padahal universalitas ekonomi

Islam tidak hanya sebatas masyarakat muslim saja. Hal yang paling penting

adalah bahwa perbankan syariah bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat

muslim saja, tetapi non-muslim pun bisa menikmatinya. Apabila masyarakat

non-muslim ingin menikmati layanan perbankan syariah, maka perlu diatur

secara jelas teknis transaksinya (ijab-qabul) yang disesuaikan dengan nilai-nilai

yang dianut oleh pribadi konsumen. Belajar dari negara barat, bahwa sistem

ekonomi Syariah, atau adakalanya disebut “ekonomi Islam”, semakin populer

bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat.

Ini ditandai dengan makin banyaknya beroperasi bank-bank yang menerapkan

konsep syari’ah. Ini membuktikan bahwa nilai-nilai Islam yang diterapkan

dalam perekonomian bisa diterima di berbagai kalangan, karena sifatnya yang

universal dan tidak eksklusif. Jika pangsa pasar non-muslim di garap, maka

besar kemungkinan bank syariah memilki bargaining power yang bagus

sehingga bukan hanya 78% saja target pangsa pasar bank syariah akan tetapi

menjadi 100% dari total keseluruhan masyarakat Indonesia.

43

c. Akselerasi Produk Perbankan Syariah

Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank syariah. Bank

syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi

kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan

perbedaan dengan perbankan konvensional. Beberapa inisiatif yang dapat

dilakukan oleh bank syariah, misalnya melalui mirroring produk dan jasa bank

syariah internasional serta mendorong bank syariah milik asing untuk

membawa produk-produk yang sukses di luar negeri ke Indonesia. Program ini

menjadi keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan

perbankan konvensional lebih terlihat jelas.

d. Penggunaan Sistem IT Modern

Dukungan sistem IT yang modern sangat mendukung peningkatan daya

saing bank syariah secara nasional. Kebanyakan nasabah memilih bank karena

adanya kemudahan bertransaksi, misalkan adanya ATM yang tersebar di

seluruh Indonesia. Akan tetapi, sistem IT memilki investasi yang tinggi

sehingga bank syariah yang asetnya masih tidak terlalu besar perlu

menyiasatinya dengan cepat.

44

F. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu

No. Referensi Judul Metode Penelitian

Hasil

Persamaan Perbedaan

1. Ahmad Vian

Abdul Fatah

(2012)

Pengaruh

Inovasi Produk

dan Orientasi

Pasar

Terhadap

keunggulan

bersaing

- Menggunakan

metode

analisis

regresi linier

berganda

- Variabel

inovasi

produk,

keunggulan

bersaing

- Variabel

orientasi

pasar

- Objek

penelitian

- Jumlah

sampel yang

digunakan

Secara

simultan dan

parsial

menunjukan

bahwa

terdapat

pengaruh

yang

signifikan

antara

Inovasi

Produk dan

Orientasi

Pasar secara

bersama-

sama

terhadap

Keunggulan

Bersaing.

1. Gita Sugiyarti

(2015)

Membangun

Keunggulan

Bersaing

Produk

Melalui

Orientasi

Pembelajaran,

Orientasi Pasar

dan Inovasi

Produk

- Menggunakan

metode

analisis

regresi linier

berganda

- Variabel

inovasi

produk

- Objek

penelitian

- Jumlah

sampel

- Variabel

orientasi

pembelajaran

,orientasi

pasar

Orientasi

pembelajaran,

orienjtasi

pasar, inovasi

produk

berpengaruh

signifikan

terhadap

keunggulan

bersaing.

2. Annisa Diana

Haq (2015)

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Daya Saing

- Menggunakan

analisis

regresi linier

berganda

- Variabel

- Objek

penelitian

- Jumlah

sampel

- Variabel

Keunggulan

produk,

inovasi,

SDM dan

pemasaran

45

Usaha Kecil

dan Menengah

(UKM) di

Kabupaten

Bantul

SDM dan

inovasi

keunggulan

produk,

pemasaran

dengan

pemanfaatan

teknologi

dengan

pemanfaatan

teknologi

informasi

berpengaruh

positif

terhadap

daya saing

3. Budi Fitriani,

Neneng

Nurhasanah,

Nunung

Nurhayati

(2015)

Pengaruh etos

kerja terhadap

peningkatan

daya saing

perusahaan

pada BPRS

Amanah

Rabbaniah

Banjaran

- Analisis

regresi

- Variabel daya

saing

- Objek

penelitian

- Jumlah

sampel yang

digunakan

- Variabel etos

kerja

Penerapan

etos kerja

islami secara

umum

memberikan

dampak

positif

terhadap

BPRS

Amanah

Rabbaniyah

secara

organisasi.

4. Ahmad Azmy

(2015)

Mengembangk

an Human

Resource

Management

yang Strategis

untuk

Menunjang

Daya Saing

Organisasi:

Perspektif

Manajemen

Kinerja

(Performance

Management)

di Bank

Syariah

- Variabel

sumber daya

manusia dan

daya saing

- Analisis

deskriptif

- Objek

penelitian

Nasabah

memerlukan

pelayanan

berbasis

syariah yang

diimbangi

dengan

ketersediaan

sumber daya

manusia di

bank syariah.

5. Tan Lay Hong,

Chew Boon

Cheong,

Hamid Syaiful

Service

Innovation in

Malaysian

Banking

- Mengetahui

strategi

inovasi

layanan untuk

- Analisis

deskriptif

- Objek

penelitian

Maybank

tidak hanya

menerapkan

strategi

46

Riza (2015) Industry

towards

Sustainable

Competitive

Advantage

through

Environmental

ly and

Socially

Practices

meningkatkan

keunggulan

bersaing

inovasi pada

produk, akan

tetapi

mengembang

kan inovasi

pada layanan,

bisnis model,

operasional,

inovasi pasar,

dan

paradigma.

6. Rima Turk

Ariss (2010)

Competitive

conditions in

Islamic and

conventional

banking: A

global

perspective

- Variabel daya

saing

- Menggunaka

n Index

Lerner

- Jumlah

sampel yang

digunakan

- Objek

penelitian

Bank syariah

memiliki

daya saing

yang lebih

rendah

daripada

bank

konvensional

G. Hubungan Antar Variabel Independen dengan Variabel Dependen

1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Daya Saing Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati

Menurut Wiley (2002) dalam Febriady (2013: 2) mendefinisikan bahwa

“Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak

roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari

organisasi tersebut.” Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen

organisasi yang sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa

pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu

memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi.

47

Menurut penelitian Inni Basyaroh (2016: 140) menunjukkan bahwa

peningkatan kuantitas jumlah bank syari’ah yang cepat tanpa diiringi dengan

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang Islami (SDI syari’ah), hanya

akan bersifat fatamorgana dan artifisial. Untuk itulah, salah satu upaya bersaing

dengan bank asing perlu adanya strategi-strategi khusus bank syariah Indonesia

untuk meningkatkan daya saing dan nantinya pangsa pasar akan lebih luas tidak

hanya berkutat pada penduduk Indonesia yang mayoritas muslim.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan

kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering, sehingga

meningkatkan hasil penjualan dan daya saing perusahaan. Upaya peningkatan

kualitas pelayanan yang diberikan Bank Syariah harus berorientasi pasar atau

masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Hal ini berkaitan dengan harapan

masyarakat, mereka ingin mendapatkan hubungan yang baik dengan bank yang

nyaman dan mudah melakukan transaksi.

Menurut penelitian Rafidah (2014: 114) menunjukkan bahwa peningkatan

kualitas pelayanan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pangsa

pasar perbankan syariah yang dituntut untuk memiliki daya saing

(competitivness). Ini juga ditujukan dengan upaya pelayanan kepada nasabah.

Kualitas produk dan layanan dianggap sebagai faktor yang sangat penting

48

dalam suatu perusahaan karena pasar global dan internasional makin terus

berkembang.

3. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Menurut Hurley & Hult (2012: 83) menjelaskan bahwa inovasi produk

merupakan salah satu dampak dari perubahan teknologi yang cepat dan variasi

produk yang tinggi akan menentukan keunggulan bersaing. Kemajuan teknologi

yang cepat dan tingginya tingkat persaingan menuntut setiap perusahaan untuk

terus menerus melakukan inovasi produk yang pada akhirnya akan

meningkatkan keunggulan bersaing pada perusahaan tersebut.

Menurut Gita Sugiyarti (2015: 119) menunjukkan bahwa inovasi produk

memiliki pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Perusahaan yang

mampu mendesain produknya sesuai keinginan pelanggan akan mampu bertahan di

tengah persaingan karena produknya tetap diminati oleh pelanggan. Hasil penelitian

yang sama juga dikemukakan oleh Bharadwaj et al (1993) bahwa kemampuan

perusahaan untuk terus melakukan inovasi terhadap produk – produknya akan menjaga

produk tetap sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Produk inovasi pada

dasarnya adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi

merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi

perusahaan (Han et al.,1998: 35).

49

H. Kerangka Pemikiran Teoritis

Lemahnya daya saing bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional di

Indonesia membuat bank-bank syariah harus memiliki strategi untuk meningkatkan

daya saing. Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh

kualitas sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing

Bank BNI syariah Cabang Fatmawati. Bagan 2.1 menyajikan kerangka pemikiran

teoritis untuk pengembangan hipotesis pada penelitian ini. Variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu daya saing bank

syariah. Sedangkan variabel independennya adalah kualitas sumber daya manusia,

pelayanan dan inovasi produk.

50

Bagan 2.1

Kerangka Pemikiran

Kualitas SDM (X1) Pelayanan (X2)

Daya Saing Bank (Y)

Inovasi Produk (X3)

Interpretasi

Kesimpulan

;;;;

Uji Validitas dan Realibilitas

Metode Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

b. Uji Realibilitas

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonieritas

c. Uji Heterokedatisitas

3. Uji Hipotesis

a. Uji Determinasi

b. Uji t

c. Uji F

4. Uji Regresi Liniear Berganda

51

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang

diajukan dan jawaban itu masih iuji secara empirik kebenarannya. Berdasarkan pada

kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. H0 : β₁ = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara kualitas sumber daya manusia

terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Ha : β₁ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara kualitas sumber daya manusia terhadap

daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

2. H0 : β₂ = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap daya

saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Ha : β₂ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap daya saing

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

3. H0 : β₃ = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara inovasi produk terhadap daya saing

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Ha : β₃ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara inovasi produk terhadap daya saing Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian maka kita melihat batasan lokasi

dan waktu agar tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya. Dengan ini ruang lingkup

penelitian dilakukan pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Desember 2016. Variabel-variabel yang diteliti untuk dianalisis

adalah kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan, dan inovasi produk sebagai

variabel independen (X), dan pengaruhnya terhadap daya saing bank sebagai variabel

dependen (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Populasi

yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BNI Syariah

cabang Fatmawati.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 115). Teknik sampling yang digunakan yaitu

teknik convenience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi,

tidak meyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif. Adapun

53

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Roscoe

(Sugiyono, 2015: 90) ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30

sampai dengan 500 atau dengan cara jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah

variabel (independen + dependen) yang diteliti. Berdasarkan pendapat Roscoe,

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 x 4 = 40, ini adalah

jumlah anggota sampel minimal. Sehingga penggunaan sampel dalam penelitian

ini yaitu sebanyak 60 sampel kousioner lebih dari standar minimum.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a. Data Primer

Adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data ini didapat dengan menggunakan kuesioner melalui studi lapangan

atau metode survei (field studies) yang sering digunakan oleh peneliti dengan

tujuan untuk melihat keadaan yang menjadi objek penelitian apa adanya,

dengan melihat data dan informasi yang ada dari sampel, tanpa memberikan

perlakuan khusus (Rully, 2014: 117). Dalam kuisioner ini penulis

menggunakan skala Likert yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan

tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.

54

Tabel 3.1

Skala Likert Point

Bobot Kategori

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Netral

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

b. Data Sekunder

Merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Rully, 2014: 117).

Metode ini dilakukan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan

dengan variabel penelitian. Sumber ini diperoleh baik dari buku, jurnal, maupun

informasi secara online.

2. Jenis Data

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya akan

diolah dan dianalisis dengan cara sebagai berikut:

a. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan

cara mengklasifikasikan, membandingkan dan menghitung angka-angka dengan

rumus-rumus yang relevan. Pengolahan data dilakukan melalui pengujian

statistik, baik secara deskriptif maupun verifikatif.

55

b. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif merupakan metode analisis mencantumkan data yang

bukan merupakan angka atau data yang ketentuannya tidak dapat dinyatakan

dalam bentuk angka. Pengolahan data dilakukan dengan pengujian linguistik,

tujuannya untuk menggambarkan atau menguraikan gejala yang ditelitinya.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kousioner. Suatu kousioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kousioner

mampu untuk mengungkapkan ssesuatu yang akan diukur oleh kousioner

tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah

jumlah sample. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir

atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. ( Ghozali, 2016: 52)

Validitas menguji instrumen yang dipilih apakah memiliki tingkat ketepatan

mengukur apa yang semestinya diukur, atau tidak. Instrumen dapat dikatakan

memiliki skor yang tidak valid karena, antara lain:

1) Kurang baiknya desain penelitian;

2) Partisipan lelah, stres, dan tidak mengerti pertanyaan yang ada di instrumen;

3) Ketidakmampuan untuk memprediksi manfaat dari skor;

4) Kurangnya desain pertanyaan atau ukuran variabel;

56

5) Informasi itu bentuk dan keguanaannya kecil.

Langkah kerja untuk mengetahui valid tidaknya instrumen adalah

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada narasumber

yang bukan narasumber sesungguhnya;

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen;

3) Memeriksa kelengkapan data

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada butir yang

diperoleh, untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya;

5) Menghitung koefisien validitas dengan menggunakan koefisien korelasi

product moment untuk setiap butir;

6) Membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel.

Jika r hitung > atau = r tabel, maka butir dikatan valid. Jika r hitung < r

tabel, maka butir dikatakan tidak valid.

Rumus Product Moment:

𝒓𝒙𝒚 =𝑵 ∑ 𝑿𝒀 − ∑ 𝑿 ∑ 𝒀

√(𝑵 ∑ 𝒙𝟐 − (∑ 𝒙)𝟐) (𝑵 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐)

Dimana:

rxy = r hitung

X = skor-skor pada item ke-i

Y = Jumlah skor yang diperoleh tiap responden

N = Banyak responden

57

b. Uji Reliabilitas

Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kousiner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban sesorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPPS memberikan fasilitas untuk

mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (ά). Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70

(Ghozali, 2016: 47).

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu

alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Makin kecil kesalahan

pengukuran, maka makin reliabel alat pengukur dan sebaliknya. Besar kecilnya

kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari indeks korelasi antara

hasil pengukuran pertama dan kedua (Husein Umar, 2010).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variable atau penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik.

58

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal

dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal

yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika

data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak menunjukkan

pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016: 154). Selain dengan melihat

kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji

kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku

adalah:

Ho = Sampel berasal dari data/populasi yang terdistribusi normal

Ha = Sampel berasal dari data/populsi yang tidak terdistribusi normal

Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan

normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal

(Santoso, 2011: 60).

b. Uji Multikoloneritas

Menurut Ghozali uji multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel

ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang

nilaikorelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol. Untuk

59

mendeteksi ada atau tidaknya multikoloneritas didalam model regresi adalah

sebagai berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang

tidak signifikan mempengaruhi varibel dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka

hal ini merupakan indikasi adanya multikoloneritas.

3) Multikoloneritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawanya (2)

variance inflation factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunujukan setiap varibel independen manakah yang

dijelaskan oleh varibel independen lainya. Dalam pengertian sederhana setiap

variabel independen menjadi variabel dependen. Jadi nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai yang

umum dipakai untuk menujukan adanya multikoloneritas adalah nilai Tolerance

≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10.

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas

adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti

harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat di tolerir. Sebagai misal

nilai tolerance= 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupun

multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita

60

masih tetap tidak mengetahu variabel-variabel indepeden mana sajakah yang

saling berkorelasi. (Ghozali, 2016:103)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap

maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisits atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili beberapa

ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada cara mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas:

1) Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya dapat

dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y predisi -Y sesungguhnya)

yang telah di studentized.

Dasar analisis:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

menidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

61

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tidak hanya menggunakan gambar dengan pola tertentu namun juga

menggunakan statistik dengan uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres

nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati,2003: 128).

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika signifikansinya di

atas tingkat kepercayaan 5% dapat di simpulkan model regeresi tidak

mengandung adanya heterokedastisitas (Ghozali, 2016: 138).

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen

dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya

(Santoso, 2002). Variabel independen terdiri dari kualitas sumber daya manusia

(X1), pelayanan (X2), dan inovasi produk (X3), sedangkan variabel dependennya

adalah daya saing (Y). Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Keterangan:

Y = Peningkatan Daya Saing Bank Syariah

a = Konstanta

Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

62

b1-b3 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai

variabel independen.

X1 = Kualitas Sumber Daya Manusia

X2 = Kualitas Pelayanan

X3 = Inovasi Produk

e = Standar error

a. Uji Statistik t (Parsial)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. (Ghozali,2016: 171), menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Menurut Santoso (2002: 120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak,

ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima,

ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

63

b. Uji Statistik F (Simultan)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui

pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi

secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05 (Ghozali, 2016: 171).

Menurut Santoso (2002:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak,

ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima,

ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis

Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen

64

seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain

yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai Adjusted R2 berkisar

antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen

dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.

Semakin tinggi koefesien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya

(Suliyanto,2011) Koefesiensi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah

variabel bebas yang dimasukan dalam model regresi, dimana penambahan satu

variabel bebas dan pengamatan dalam model anak meningkatkan 𝑅2 meskipun

variabel yang dimasukan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikatnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefesien

determinasi yang telah disesuaikan, adjusted R square. Koefesien determinasi

yang telah disesuaikan berarti bahwa koefesien tersebut telah dikorelasi dengan

memasukan unsur jumlah variabel dan ukuran sample yang digunakan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh kualitas sumber daya manusia (X1), kualitas

pelayanan (X2), inovasi produk (X3), terhadap daya saing Bank BNI Syariah cabang

Fatmawati. Adapun penjelasan mengenai operasional variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

65

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Dependen

Daya saing bank

syariah.

Droge dan

Vickey (1994)

dalam Ahmad

Vian (2012)

1. Keunikan

produk

1. Berbeda dengan

produk lainnya

2. Keunggulan dari

produk

Likert

2. Kualitas

produk

3. Memiliki produk yang

sesuai dengan

kebutuhan

4. Diminati masyarakat

3. Harga saing 5. Memiliki tingkat harga

yang kompetitif

Independen

Kualitas sumber

daya manusia.

Cuganesan dalam

Hermana (2006)

1. Pengetahuan

1. Pendidikan

2. Pengalaman

Likert

2. Keterampilan 3. Keahlian

3. Kemampuan 4. Koordinasi

5. Motivasi

Kualitas

pelayanan

Parasuraman,

Zeithalm dan

Berry (Zhou,

2004: 536) dalam

Kusuma (2015)

1. Tangible

1. Sarana dan prasarana

fisik

Likert

2. Reliability

2. Pelayanan sesuai

dengan yang

dijanjikan secara

akurat dan terpercaya

3. Assurance

3. Pelayanan yang cepat

dan tepat kepada

pelanggan

66

4. Responsivenes

4. Pengetahuan, kesopan

santunan dan

kemampuan para

pegawai perusahaan

5. Emphaty 5. Perhatian tulus yang

diberikan kepada para

pelanggan

Inovasi produk.

Lukas dan Ferrel

(2000)

_ 1. Perluasan lini

2. Produk baru

3. Produk benar-benar

baru

Likert

67

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sekilas Mengenai Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem

perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan

dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan

yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998,

pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI

dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan

Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang

dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor

Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet

yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional

perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.

Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf

Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah

memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada

PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003

68

ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun

2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu

spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi

yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan

syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan

syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai

65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil

Layanan Gerak dan 20 Payment Point.

Selain adanya demand dari masyarakat terhadap perbankan syariah, untuk

mewujudkan visinya menjadi “universal banking”, BNI membuka layanan

perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan konsep dual- banking

system, yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal

ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum

untuk membuka layanan syariah. Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah

di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha

untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010, maka telah diperoleh izin usaha

bank umum syariah (BUS) PT Bank BNI Syariah atau BNI Syariah. Dengan izin

69

usaha ini, maka pada hari ini (18/6), manajemen BNI melakukan soft launching

operasional PT Bank BNI Syariah sebagai entitas independen hasil pemisahan

(spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) dari BNI dan efektif per tanggal 19 Juni

2010.

BNI Syariah merupakan anak perusahaan BNI dengan komposisi

kepemilikan saham 99,99% dimiliki oleh BNI dan sisanya dimiliki oleh PT BNI

Life. Hingga akhir Mei 2010, Unit Usaha Syariah BNI memiliki aset sebesar Rp

5,2 triliun, total dana masyarakat sebesar Rp 4,2 triliun, total pembiayaan Rp 3,2

triliun, modal sebesar Rp 1 triliun, dengan customer based lebih dari 420 ribu

nasabah.

Gatot menambahkan bahwa strategi jangka menengah-panjang setelah spin

off, BNI akan menjajaki kemungkinan menjalin kemitraan strategis dengan

berbagai pihak, baik institusi di dalam maupun di luar negeri dalam

mengembangkan PT Bank BNI Syariah, termasuk mengundang investor strategis

guna memperkuat permodalan, keahlian, dan jaringan global. Sementara itu,

Direktur Utama PT Bank BNI Syariah, Rizqullah, menjelaskan bahwa nasabah

tetap dapat menikmati layanan yang ada selama ini, seperti layanan e-channel BNI

(BNI ATM, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking), tarik setor di seluruh

kantor BNI, serta masih dapat melakukan pembukaan rekening BNI Syariah di

lebih dari 750 kantor cabang BNI yang telah menjadi Syariah Channeling Outlet

(SCO). Demikian juga dengan fitur produk tidak mengalami perubahan, bahkan ke

depan akan lebih bervariasi.

70

Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang

unggul dalam layanan dan kinerja”. Dan misi BNI Syariah adalah:

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian

lingkungan.

b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.

c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan

berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

B. Analisis Deskriptif

1. Karakteristik Responden

Objek dalam penelitian ini adalah nasabah BNI Syariah Cabang Fatmawati,

dan sampel yang ditarik berjumlah 60 responden dengan asumsi responden

menggunakan produk dan layanan Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Dari data yang diperoleh telah diklasifikasikan mengenai data responden

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data responden

Kategori Responden Persentase

Jenis Kelamin

Pria 15 orang 25%

Wanita 45 orang 75%

60 orang 100%

71

Usia

< 20 tahun 14 orang 23%

20-30 tahun 38 orang 63%

31-40 tahun 2 orang 3%

>40 tahun 6 orang 10%

60 orang 100%

Pendidikan Terakhir

SMA 41 orang 68%

S1 14 orang 23%

S2 4 orang 7%

S3 1 orang 2%

60 orang 100%

Pekerjaan

Mahasiswa 44 orang 73%

Karyawan Swasta 8 orang 13%

Wiraswasta 3 orang 5%

PNS 2 orang 3%

Lainnya 3 orang 5%

60 orang 100%

Lama Menjadi Nasabah BNI Syariah

<1 tahun 31 orang 52%

1-3 tahun 21 orang 35%

3-5 tahun 3 orang 5%

>5 tahun 5 orang 8%

60 orang 100%

72

Gambar 4.1

Data responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa wanita lebih

mendominasi dari pada pria, hal ini terlihat dengan angka persentase wanita

sebesar 45 responden dari 60 responden yang berarti 75% lalu pria sebesar 15

responden dari 60 responden yang berarti 25%.

Gambar 4.2

Data responden berdasarkan usia

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan usia responden, di sini

terlihat bahwa usia responden terbesar pada usia responden 20 – 30 tahun

0%

50%

100%

Pria Wanita

Jenis Kelamin

0%

20%

40%

60%

80%

< 20 tahun 20-30 tahun 31-40 tahun > 40 tahun

Usia Responden

73

sebanyak 38 responden dari 60 responden atau 63%, pada urutan kedua pada usia

responden di bawah 20 tahun sebanyak 14 responden dari 60 responden atau 23%,

pada urutan ke tiga pada usia responden di atas 40 tahun sebanyak 6 responden

dari 60 responden atau 10%, dan posisi terakhir terdapat pada usia responden 31-

40 tahun sebanyak 2 responden dari 60 responden atau 3%.

Gambar 4.3

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terkahir

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan pendidikan terakhir

responden, di sini terlihat bahwa responden dengan pendidikan terkahir SMA

sebanyak 41 responden dari 60 responden atau sebesar 68%, pendidikan terakhir

S1 sebanyak 14 responden dari 60 responden atau sebesar 23%, pendidikan

terakhir S2 sebanyak 4 responden dari 60 responden atau sebesaar 7%, dan

pendidikan terkahir S3 sebanyak 1 responden dari 60 responden atau sebesar 2%.

0

10

20

30

40

50

SMA S1 S2 S3

Pendidikan Terakhir

74

Gambar 4.4

Data responden berdasarkan pekerjaan

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan pekerjaan responden, di

sini terlihat bahwa responden dengan pekerjaan pelajar/mahasiswa sebanyak 41

responden dari 60 responden atau sebesar 73%, karyawan swasta sebanyak 8

responden dari 60 responden atau sebesar 13%, wiraswasta sebanyak 3 responden

dari 60 responden atau sebesar 5%, PNS sebanyak 2 responden dari 60 responden

atau sebesar 3%, Ibu Rumah Tangga sebanyak 2 responden dari 60 responden atau

sebesar 3% dan lainnya seperti dosen sebanyak 1 responden dari 60 responden

atau sebesar 2%.

74%

3%

13%

3% 5% 2%

Pekerjaan

Mahasiswa

PNS

Karyawan Swasta

IRT

Wiraswasta

Lainnya

75

Gambar 4.5

Data responden berdasarkan lama menjadi nasabah BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Sumber: Data primer yang telah diolah

Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan lama menjadi nasabah

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, di sini terlihat bahwa responden dengan

lama menjadi nasabah selama kurang dari 1 tahun sebanyak 31 responden dari 60

responden atau sebesar 52%, menjadi nasabah selama 1-3 tahun sebanyak 21

responden dari 60 responden atau sebesar 35%, menjadi nasabah selama 3-5 tahun

sebanyak 3 responden dari 60 responden atau sebesar 5%, dan menjadi nasabah

selama lebih dari 5 tahun sebanyak 5 responden dari 60 responden atau sebesar

8%.

2. Tanggapan Responden

a. Deskripsi Kualitas Sumber Daya Manusia (X1)

Adapun dalam variabel kualitas sumber daya manusia pada kuesioner

penulis memasukkan 5 pertanyaan, hasil outputnya sebagai berikut:

0

10

20

30

40

< 1 tahun 1-3 tahun 3-5 tahun > 5 tahun

Lama Menjadi Nasabah

76

Tabel 4.2

Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya dengan baik

dan cepat

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

8

43

9

60

13.3

71.7

15.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13% menjawab netral, 43

responden atau 71,7% menjawab setuju dan 9 responden atau 15% menjawab

sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai Bank BNI

Syariah melakukan pekerjaannya dengan baik dan cepat. Terlihat dari jumlah

responden yang menjawab setuju berjumlah 43 responden dan yang menjawab

sangat setuju berjumlah 9 responden.

Tabel 4.3

Pegawai Bank BNI Syariah dapat memberikan penjelasan dengan

jelas dan tepat

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

10

39

11

60

16.7

65.0

18.3

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7% menjawab netral,

39 responden atau 65% menjawab setuju dan 11 responden atau 18,3%

77

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai

Bank BNI Syariah memberikan penjelasan dengan jelas dan tepat. Terlihat dari

jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 39 responden dan yang

menjawab sangat setuju berjumlah 11 responden.

Tabel 4.4

Pegawai Bank BNI Syariah berpengalaman dalam melakukan

tugas dan pekerjaannya

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

16

35

9

60

26.7

58.3

15.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden atau 26,7% menjawab netral,

35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 9 responden atau 15%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai

Bank BNI Syariah berpengalaman dalam melakukan tugas dan pekerjaannya.

Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 35 responden

dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9 responden.

Tabel 4.5

Pegawai Bank BNI Syariah menguasai tugas dan pekerjaannya

dengan kemampuan yang dimiliki

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

11

45

4

60

18.3

75.0

6.7

100.0

78

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab netral,

45 responden atau 75% menjawab setuju dan 4 responden atau 6,7% menjawab

sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai Bank BNI

Syariah menguasai tugas dan pekerjaannya dengan kemampuan yang dimiliki.

Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 45 responden

dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4 responden.

Tabel 4.6

Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya sesuai

dengan fungsi dan peran masing-masing

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

7

44

9

60

11.7

73.3

15.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 7 responden atau 11,7% menjawab netral,

44 responden atau 73,3% menjawab setuju dan 9 responden atau 15%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai

Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya sesuai dengan fungsi dan peran

masing-masing. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju

berjumlah 44 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9

responden.

79

b. Deskripsi Kualitas Pelayanan (X2)

Untuk variabel kualitas pelayanan dalam kuesioner ini terdapat 5

pertanyaan. Hasil outputnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Bank BNI Syariah memiliki pegawai yang memberi perhatian

kepada nasabah

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

14

37

9

60

23.3

61.7

15.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab netral,

37 responden atau 61,7% menjawab setuju dan 9 responden atau 15%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI

Syariah memiliki pegawai yang memberi perhatian kepada nasabah. Terlihat

dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 37 responden dan yang

menjawab sangat setuju berjumlah 19 responden.

Tabel 4.8

Pegawai Bank BNI Syariah bersikap ramah dan sopan kepada

nasabah

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

12

30

18

60

20.0

50.0

30.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

80

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20% menjawab netral,

30 responden atau 50% menjawab setuju dan 18 responden atau 30%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa pegawai

Bank BNI Syariah bersikap ramah dan sopan kepada nasabah. Terlihat dari

jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan yang

menjawab sangat setuju berjumlah 18 responden.

Tabel 4.9

Pegawai Bank BNI Syariah memberikan pelayanan secara cepat

kepada nasabah

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Tidak Setuju

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

1

22

28

9

60

1.7

36.7

46.7

15.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel dia tas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7% menjawab tidak setuju, 22

responden atau 36,7% menjawab netral, 28 responden atau 46,7% menjawab

setuju dan 9 responden atau 15% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini

menunjukkan bahwa pegawai Bank BNI Syariah memberikan pelayanan secara

cepat kepada nasabah. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju

berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9

responden.

81

Tabel 4.10

Bank BNI Syariah memberikan pelayanan tepat waktu sesuai

dengan yang dijanjikan

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Tidak Setuju

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

3

18

35

4

60

5.0

30.0

58.3

6.7

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju, 3 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 18 responden

atau 30% menjawab netral, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 4

responden atau 6,7% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan

bahwa Bank BNI Syariah memberikan pelayanan tepat waktu sesuai dengan

yang dijanjikan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju

berjumlah 35 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 4

responden.

Tabel 4.11

Saya tidak pernah komplain dengan pelayanan yang diberikan

pegawai Bank BNI Syariah

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Tidak Setuju

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

2

19

30

9

60

3.3

31.7

50.0

15.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

82

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju, 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 19

responden atau 31,7% menjawab netral, 30 responden atau 50% menjawab

setuju dan 9 responden atau 15% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini

menunjukkan bahwa nasabah puas dengan pelayanan yang diberikan pegawai

Bank BNI Syariah. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju

berjumlah 30 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 9

responden.

2. Deskripsi Inovasi Produk (X3)

Untuk variabel inovasi produk dalam kuesioner ini terdapat 5 pertanyaan.

Hasil outputnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12

Bank BNI Syariah memiliki produk yang sesuai dengan

kebutuhan nasabah

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

15

38

7

60

25.0

63.3

11.7

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab netral,

38 responden atau 63,3% menjawab setuju dan 7 responden atau 11,7%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI

Syariah memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Terlihat dari

83

jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 38 responden dan yang

menjawab sangat setuju berjumlah 7 responden.

Tabel 4.13

Produk BNI Syariah memiliki keunggulan tersendiri

dibandingkan dengan bank syariah lain

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

15

39

6

60

25.0

65.0

10.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab netral,

39 responden atau 65% menjawab setuju dan 6 responden atau 10% menjawab

sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa produk BNI Syariah

memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bank syariah lain.

Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 39 responden

dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 responden.

Tabel 4.14

Produk BNI Syariah memiliki biaya operasional yang efisien

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

14

38

8

60

23.3

63.3

13.3

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab netral,

84

38 responden atau 63,3% menjawab setuju dan 8 responden atau 13,3%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa produk BNI

Syariah memiliki biaya operasional yang efisien. Terlihat dari jumlah

responden yang menjawab setuju berjumlah 38 responden dan yang menjawab

sangat setuju berjumlah 8 responden.

Tabel 4.15

Bank BNI Syariah memiliki variasi produk yang sesuai dengan

targetnya/ tepat sasaran

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

13

41

6

60

21.7

68.3

10.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7% menjawab netral,

41 responden atau 68,3% menjawab setuju dan 6 responden atau 10%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI

Syariah memiliki variasi produk yang sesuai dengan targetnya/tepat ssasaran.

Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 41 responden

dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 6 responden.

85

Tabel 4.16

Produk yang ditawarkan Bank BNI Syariah sesuai dengan

teknologi saat ini

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

17

36

7

60

28.3

60.0

11.7

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

tidak setuju dan sangat tidak setuju, 17 responden atau 28,3% menjawab netral,

36 responden atau 60% menjawab setuju dan 7 responden atau 11,7%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa produk yang

ditaarkan Bank BNI Syariah sesuai dengan teknologi saat ini. Terlihat dari

jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 36 responden dan yang

menjawab sangat setuju berjumlah 7 responden.

3. Variabel Daya Saing (Y)

Untuk variabel daya saing Bank BNI Syariah dalam kuesioner ini terdapat

5 pertanyaan. Hasil outputnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17

Bank BNI Syariah memberikan tingkat bagi hasil yang kompetitif

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Tidak Setuju

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

1

11

33

15

60

1.7

18.3

55.0

25.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

86

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7% menjawab tidak setuju, 11

responden atau 18,3% menjawab netral, 33 responden atau 55% menjawab

setuju dan 15 responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini

menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah memberikan tingkat bagi hasi yang

kompetitif. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 33

responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 15 responden.

Tabel 4.18

Bank BNI Syariah memudahla nasabah dalam melakukan setor

dan tarik online real time di seluruh kantor cabang BNI

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

5

36

19

60

8.3

60.0

31.7

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 5 responden atau 8,3% menjawab netral, 36

responden atau 60% menjawab setuju dan 19 responden atau 31,7% menjawab

sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah

memudahkan nasabah dalam melakukan setor dan tarik online real time di

seluruh kantor cabang BNI. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab

setuju berjumlah 36 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 19

responden.

87

Tabel 4.19

Produk BNI Syariah memiliki biaya yang lebih rendah

dibandingkan dengan produk bank syariah lain

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Tidak Setuju

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

2

6

31

21

60

3.3

10.0

51.7

35.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju, 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 6 responden

atau 10% menjawab netral, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 21

responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan

bahwa produk Bank BNI Syariah memiliki biaya yang lebih rendah

dibandingkan dengan bank syariah lain. Terlihat dari jumlah responden yang

menjawab setuju berjumlah 31 responden dan yang menjawab sangat setuju

berjumlah 21 responden.

Tabel 4.20

Bank BNI Syariah memiliki fasilitas yang memuaskan (ATM,

internet banking, sms banking, dsb.)

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

8

32

20

60

13.3

53.3

33.3

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3% menjawab netral,

88

32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 20 responden atau 33,3%

menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa Bank BNI

Syariah memiliki fasilitas yang memuaskan (ATM, internet banking, sms

banking, dsb.) Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah

32 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.

Tabel 4.21

Saya tidak pernah kecewa dengan layanan jasa Bank BNI Syariah

Kategori Frekuensi Persentase

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Total

9

30

21

60

15.0

50.0

35.0

100.0

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, terlihat tidak satu pun responden menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab netral, 30

responden atau 50% menjawab setuju dan 21 responden atau 35% menjawab

sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa nasabah tidak pernah

kecewa dengan layanan jasa Bank BNI Syariah. Terlihat dari jumlah responden

yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan yang menjawab sangat

setuju berjumlah 21 responden.

89

C. Hasil dan Pembahasan

1. Uji kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel,

Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output (Corrected Item- Total

Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaan

tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir

pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2016: 52)

Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran

kuesioner kepada responden pada sebanyak 60 responden. Sebelum kuesioner

disebarkan kepada 60 responden, penulis melakukan try out kepada 20

responden dengan memberikan 25 butir pertanyaan.

Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden

dengan 25 butir pertannyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu

kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan, inovasi produk, dan daya

saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Berikut ini adalah hasil

perhitungan validitas yang dijelaskan per variabel, yaitu:

90

1) Kualitas Sumber Daya Manusia

Adapun dalam pertanyaan kualitas sumber daya manusia terdapat 5

pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel kualitas

sumber daya manusia, yaitu:

Tabel 4.22

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia

Item Pertanyaan Corrected Item-

Total Correlation

rtabel Keterangan

SDM1 0,559 0,468 Valid

SDM2 0,844 0,468 Valid

SDM3 0,563 0,468 Valid

SDM4 0,834 0,468 Valid

SDM5 0,723 0,468 Valid

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada

variabel kualitas sumber daya manusia memiliki nilai rhitung > rtabel yang

dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai

penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

2) Kualitas Pelayanan

Adapun dalam pertanyaan kualitas pelayanan terdapat 5 pertanyaan yang

akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel kualitas pelayanan, yaitu:

91

Tabel 4.23

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

Item Pertanyaan Corrected Item-

Total Correlation

rtabel Keterangan

KP1 0,530 0,468 Valid

KP2 0,511 0,468 Valid

KP3 0,767 0,468 Valid

KP4 0,633 0,468 Valid

KP5 0,620 0,468 Valid

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada

variabel kualitas pelayanan memiliki nilai rhitung > rtabel yang dinyatakan seluruh

pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat

dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

3) Inovasi Produk

Adapun dalam pertanyaan inovasi produk terdapat 5 pertanyaan yang

akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel inovasi produk, yaitu:

Tabel 4.24

Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk

Item

Pertanyaan

Corrected Item-

Total Correlation

rtabel Keterangan

IP1 0,632 0,468 Valid

IP2 0,647 0,468 Valid

IP3 0,814 0,468 Valid

IP4 0,677 0,468 Valid

IP5 0,639 0,468 Valid

92

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada

variabel inovasi produk memiliki nilai rhitung > rtabel yang dinyatakan seluruh

pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai penelitian dapat

dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

4) Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Adapun dalam pertanyaan Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji

validitas variabel Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, yaitu:

Tabel 4.25

Hasil Uji Validitas Variabel Daya Saing Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Item Pertanyaan Corrected Item-

Total Correlation

rtabel Keterangan

DS1 0,667 0,468 Valid

DS2 0,752 0,468 Valid

DS3 0,615 0,468 Valid

DS4 0,705 0,468 Valid

DS5 0,528 0,468 Valid

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan pada

variabel daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati memiliki nilai rhitung

> rtabel yang dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap

layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

93

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi dari responden

melalui pertanyaan yang diberikan, hasil dari pengujian reliabilitas digunakan

untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan

berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah alat

untuk mengukur kuisoner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuisoner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2016: 47).

1) Kualitas Sumber Daya Manusia

Adapun dalam pertanyaan ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji

reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel kualitas sumber daya manusia, yaitu:

Tabel 4.26

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia

Cronbach’s Alpha N of items

0,820 5

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel kualitas

sumber daya manusia memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70 yang dinyatakan

reliabel maka jawaban responden dianggap layak sebagai penelitian dapat

dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

94

2) Kualitas Pelayanan

Adapun dalam pertanyaan ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji

reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel kualitas pelayanan, yaitu:

Tabel 4.27

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan

Cronbach’s Alpha N of items

0,738 5

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel kualitas

pelayanan memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70 yang dinyatakan reliabel

maka jawaban responden dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan

pada tahap selanjutnya.

3) Inovasi Produk

Adapun dalam variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji

reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel inovasi produk, yaitu:

Tabel 4.28

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inovasi Produk

Cronbach’s Alpha N of items

0,801 5

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel inovasi produk

memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70 yang dinyatakan reliabel maka jawaban

responden dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap

selanjutnya.

95

4) Daya Saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Adapun dalam variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang akan diuji

reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel daya saing Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati, yaitu:

Tabel 4.29

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Daya Saing

Cronbach’s Alpha N of items

0,769 5

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel daya saing

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati memiliki nilai Cronbach's Alpha > 0,70

yang dinyatakan reliabel maka jawaban responden dianggap layak sebagai

penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.

D. Hasil Analisa Data

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi

normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus

dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian,

analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data

adalah analisis statistik berupa uji normalitas.

96

Gambar 4.6

Uji Normalitas Data (P-P Plot)

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian menunjukkan

adanya titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran

titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa

data tersebut berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini digunakan pengujian histogram untuk menunjukkan

adanya normalitas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian

histogram.

Gambar 4.7

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Sumber: Data diolah dengan SPSS

97

Dari grafik histogram tersebut, tampak bahwa residual terdistribusi secara

normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri, dan untuk

lebih meyakinkan peneliti, maka akan diuji dengan Kolmogrov-Smirnov

dengan hasil di bawah ini.

Tabel 4.30

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean 0

Std. Deviation 0.78333355

Most Extreme Differences Absolute 0.084

Positive 0.084

Negative -0.063

Test Statistic 0.084

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel di atas, hasil asymp.sig sebesar 0,2 dengan nilai

signifikasi jauh di atas 0,05 (0,2 > 0,05) yang berarti nilai residual terdistribusi

secara normal atau memenuhi asumsi klasik.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam

satu model atau terdapat hubungan yang kuat di antara variabel independen di

dalam model. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan melihat nilai VIF

98

(Variance Inflation Factor) harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 4.31

Uji Multikolinieritas

coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(constant)

KSDM

KP

IP

.367

.431

.411

2.722

2.319

2.436

a. Dependent Variabel: DS

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala

multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan

melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 dan

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10. Maka data di atas membuktikan tidak

terjadi multikolinearitas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas dilakukan untuk memastikan bahwa data dapat

menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas ini akan

dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai berikut:

99

Gambar 4.8

Scatter Plot (Uji Heteroskedastisitas)

Sumber: Data primer yang telah diolah

Pada gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu seperti

bergelombang, melebar, dan menyempit. Dengan demikian pada persamaan

regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Tidak hanya menggunakan gambar dengan pola tertentu namun juga

menggunakan statistik dengan uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres

nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

terjadi heterokedastisitas. Jika signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%

100

dapat disimpulkan model regeresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.

(Ghozali, 2016: 138).

Tabel 4.32

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 0.093 0.718 0.130 0.897

X1 -0.037 0.055 -0.143 -0.661 0.511

X2 0.051 0.042 0.239 1.195 0.237

X3 0.016 0.054 0.059 0.287 0.775

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan hasil tabel di atas dari ketiga variabel independen (kualitas

sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi produk) diperoleh hasil nilai sig.

lebih besar dari 5%. Karena nilai sig. lebih besar dari 5% maka dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dan hasil uji dapat dilanjutkan.

2. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan

melalui pengujian nilai adjusted R² (adjusted R-Squared). Adapun hasil uji

determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

101

Tabel 4.33

Uji Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .903a .815 .805 .804 2.272

a. Predictors: (Constant), Inov.Produk, K.Pel, SDM

b. Dependent Variable: DS

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai adjusted R²

(adjusted R Squared) sebesar 0,805. Nilai tersebut dapat digunakan untuk

melihat besarnya pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas

pelayanan, dan inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati. Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh

variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen adalah

sebesar 80,5%. Sedangkan sisanya sebesar 19,5% dipengaruhi faktor lain selain

dalam penelitian ini, seperti sumber dana (modal), tingkat kesehatan bank, dll.

b. Uji Statistik F (Simultan)

Tabel 4.35

Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 159.447 3 53.149 82.212 .000b

Residual 36.203 56 0.646

Total 195.65 59

a. Dependent Variable: DS

b. Predictors: (Constant), IP, KP, Ksdm

Sumber: Data primer yang telah diolah

102

Pada tabel di atas diperoleh F hitung sebesar 82,212 dengan probabilitas

0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa ketiga variabel independen yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas

pelayanan, dan inovasi produk dengan signifikan memberikan kontribusi yang

besar terhadap variabel daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi.

Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

c. Hasil Uji t (Parsial)

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat dilakukan

melalui uji t. Hasil pengujian ini adalah:

Tabel 4.36

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .901 1.305 .691 .493

KSDM .581 .100 .548 5.783 .000

K.PEL .183 .077 .207 2.367 .021

Inov.Produk .254 .098 .232 2.591 .012

a. Dependent Variable: DS

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel di atas, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen adalah

sebagai berikut:

103

1) Pengaruh Antara Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Daya Saing

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien kualitas sumber daya manusia

adalah 5,783. Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0.05,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua

menjadi 0,025 dan df = 56 (didapat dari rumus n - k - 1, dimana n adalah

jumlah data, 60-3-1 = 56). Didapat t tabel adalah 2,00324 (positif).

Variabel kualitas sumber daya manusia memiliki nilai signifikansi

0,000 < 0,05 artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel,

(5,783 > 2,00324), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien kualitas sumber daya manusia secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati.

2) Pengaruh Antara Kualitas Pelayanan Terhadap Daya Saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati

Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien kualitas pelayanan adalah

2,367 Sedang t tabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0.05, karena

digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi

0,025 dan df = 56 (didapat dari rumus n - k - 1, dimana n adalah jumlah data,

60 - 3 - 1 = 56). Didapat ttabel adalah 2,00324 (positif).

Variabel kualitas pelayanan memiliki nilai signifikansi 0,021 < 0,05

artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel, (2,367 >

104

2,00324), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa koefisien kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

3) Pengaruh Antara Inovasi Produk Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati

Terlihat bahwa t hitung untuk koefisien inovasi produk adalah 2,591.

Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0.05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025 dan

df = 56 (didapat dari rumus n - k - 1, dimana n adalah jumlah data, 60-3-1 =

56). Didapat t tabel adalah 2,00324 (positif).

Variabel inovasi produk memiliki nilai signifikansi 0,012 < 0,05

artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel, (2,591 > 2,

2,00324), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa koefisien inovasi produk secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh kualitas sumber daya

manusia, kualitas pelayanan dan inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati adalah sebagai berikut:

105

Tabel 4.34

Uji Regresi Linier Berganda

Coeeficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .901 1.305 .691 .493

SDM .581 .100 .548 5.783 .000

K.PEL .183 .077 .207 2.367 .021

Inov.Produk .254 .098 .232 2.591 .012

a. Dependent Variable: DS

Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan dan

inovasi produk terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

adalah sebagai berikut:

Y= 0,901 + 0,581 X1 + 0,183 X2 + 0, 254 X3

Keterangan:

Y = Daya Saing

X1 = Kualitas SDM

X2 = Kualitas Pelayanan

X3 = Inovasi Produk

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat

diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 0,901 menunjukkan bahwa

jika variabel kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan dan inovasi

106

produk bernilai nol maka nilai daya saing meningkat sebesar 0,901 satuan atau

90,1%.

Variabel kualitas sumber daya manusia 0,581 menunjukkan bahwa jika

variabel kualitas sumber daya manusia meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan daya saing sebesar 0,581 satuan atau 58,1%, dengan catatan

variabel lain dianggap konstan. Berdasarkan tabel di atas variabel kualitas

sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap daya saing Bank BNI

Syariah Cabang Fatmawati, artinya semakin besar kualitas sumber daya

manusia, maka daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati akan

meningkat.

Variabel kualitas pelayanan 0,183 menunjukkan bahwa jika variabel

kualitas pelayanan meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan daya saing

sebesar 0,183 satuan atau 18,3%, dengan catatan variabel lain dianggap

konstan. Berdasarkan tabel di atas variabel kualitas pelayanan berpengaruh

positif terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, artinya

semakin besar kualitas layanan yang diberikan oleh Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati, maka daya saingnya akan meningkat.

Variabel inovasi produk 0,254 menunjukkan bahwa jika variabel inovasi

produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan daya saing sebesar 0,254

satuan atau 25,4%, dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Berdasarkan

tabel di atas variabel inovasi produk berpengaruh positif terhadap daya saing

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, artinya semakin besar inovasi produk

107

yang diberikan oleh Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, maka daya saingnya

akan meningkat.

E. Interpretasi

Berdasarkan uraian tersebut dimana interpretasi dari persamaan regresi liniear

berganda adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Daya Saing Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati

Variabel kualitas sumber daya manusia mempunyai nilai signifikan 0,000

< 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel kualitas sumber daya manusia secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Hasil ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa Diana Haq (2015) dalam

penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya

Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Bantul.” Hasil

penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel independen (keunggulan produk, inovasi, sumber daya manusia,

pemasaran secara IT) terhadap variabel dependen.

Hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel kualitas sumber daya

manusia berpengaruh terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati. Semakin tinggi kualitas SDM maka akan tinggi daya saing Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati. Jika kualitas SDM menurun, maka akan

menurun atau rendah daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Maka

108

diharapkan bank syariah dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

sehingga akan meningkatkan daya saing bank syariah dan memiliki tingkat

kompetisi yang lebih baik dibandingkan bank konvensional.

2. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel kualitas pelayanan

mempunyai nilai signifikan 0,021 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tengku Siti

Fatimah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Daya Saing

Ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai.” Hasil penelitian menyatakan bahwa

faktor faktor penentu daya saing ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai yang

paling berpengaruh adalah faktor infrastruktur fisik atau kualitas pelayanan.

Hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan

berpengaruh terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Semakin tinggi kualitas layanan yang diberikan oleh bank, maka akan tinggi

daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Jika kualitas layanan rendah,

maka akan rendah daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Maka

diharapkan bank syariah dapat meningkatkan kualitas layanan pada setiap

aktivitas bisnisnya, sehingga akan meningkatkan daya saing bank syariah dan

memiliki tingkat kompetisi yang lebih baik dibandingkan bank konvensional.

109

3. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, variabel inovasi produk

mempunyai nilai signifikan 0,012 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inovasi produk secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang

Fatmawati. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahrur

Ulum (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Inovasi Produk Perbankan

Syariah di Indonesia.” Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan inovasi

produk yang terus dilakukan oleh dunia perbankan syariah di Indonesia, maka

kebutuhan pasar dan dunia industri dapat segera dipenuhi sehingga bank

syariah mampu bersaing dalam skala nasional maupun global. Selain itu sesuai

juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Annisa Diana Haq (2015) dalam

penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya

Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Bantul.” Hasil

penelitian menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap daya saing UKM di Kabupaten Bantul.

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel inovasi produk

berpengaruh terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

Semakin tinggi inovasi produk, maka akan tinggi daya saing Bank BNI Syariah

Cabang Fatmawati. Jika inovasi produk rendah, maka akan rendah daya saing

Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Maka diharapkan bank syariah dapat

110

meningkaatkan inovasi produk, sehingga akan meningkatkan daya saing abnk

syariah dan memiliki tingkat kompetisi yang lebih baik dibankdingkan bank

konvensional.

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi kualitas

sumber daya manusia, pelayanan dan inovasi produk, maka akan meningkatkan daya

saing Bank BNI Syariah Cabang Ciputat dengan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Variabel kualitas sumber daya manusia secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati. Variabel

kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati. Dan variabel inovasi produk berpengaruh positif

dan signifikan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

2. Variabel kualitas sumber daya manusia, pelayanan, dan inovasi produk secara

simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap daya

saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati.

3. Variabel dominan terhadap daya saing Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati

adalah variabel kualitas sumber daya manusia. Dapat dibuktikan dengan nilai

koefisien regresi (β) sebesar 0,581 dibandingkan dengan nilai koefisien regresi

variabel kualitas pelayanan sebesar 0,183 dan variabel inovasi produk sebesar

0,254.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang

dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

112

1. Bagi Perbankan

a. Menjaga kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan dan

pengembangan agar memiliki kualitas yang mampu meningkatkan daya saing.

b. Mengembangkan segmen layanan dengan memberikan pelayanan prima yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

c. Menciptakan produk, jasa atau kombinasi sesuai kebutuhan nasabah dalam

menjalankan aktivitas ekonomi.

d. Memberikan kemudahan pada transaksi-transaksi yang dibutuhkan oleh

nasabah.

e. Memperhatikan faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap daya saing Bank

seperti sumber modal, pemasaran dengan pemanfaatan teknologi informasi, dll.

2. Bagi Akademisi

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi mengenai daya

saing bank syariah bagi peneliti dan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk

melakukan penelitian sejenis dengan topik kualitas sumber daya manusia,

pelayanan dan inovasi produk

b. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel penelitian

sehingga diperoleh informasi lebih lengkap mengenai faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi daya saing Bank Syariah.

113

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, Haris. 2014 “Pengaruh Kualitas SDM, Sarana Prasarana, dan Motivasi Kerja

Karyawan terhadap Kinerja Karyawan BMT Binal Ihsanul Fikri” Skripsi S1

Prodi Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Yogyakarta.

A. Hitt, Michael dkk. 2002 Manajemen Strategi: Daya Saing dan Globalisasi.

Jakarta: Salaemba Empat.

Ariss, Rima Turk. 2010 “Competitive conditions in Islamic and conventional

banking: A global perspective” Review of Financial Economic.

Awwallin, Dhika Putri. 2015 “Peluang, Tantangan, dan Prospek Perbankan Syariah

Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

2015” Universitas Negeri Surabaya.

Azmy, Ahmad. 2015 “Mengembangkan Human Resource Management yang

Strategis untuk Menunjang Daya Saing Organisasi: Perspektif Manajemen

Kinerja (Performance Management) di Bank Syariah”. Binus Business

Review. Vol. 6 No. 1.

Baysarah, Inni. 2016. “ Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Perbankan Syari’ah”.

Human Falah: Volume 3. No. 1

David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1. Edisi 12. Jakarta:

Salemba Empat.

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Ghalia.

Dismawan, Rangga. 2013 “Pengaruh Kreativitas Produk Dan Inovasi Produk

Terhadap Keunggulan Bersaing Produk Kue Soes” Jurusan Manajemen

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

114

Fatah, Ahmad Vian Abdul. 2012 “Pengaruh Inovasi Produk dan Orientasi Pasar

Terhadap keunggulan bersaing.”

Fitriani, Budi dkk. 2015 “Pengaruh Etos Kerja terhadap Peningkatan Daya Saing

Perusahaan pada BPRS Amanah Rabbaniah Banjaran”. Prosiding Keuangan

dan Perbankan Syariah.

Firmansyah, Fani dan Putri Kurnia Widiyati. 2016 “Maksimalisasi Nilai Perbankan

Syariah Melalui Teknologi Pelayanan Nasabah Terkini” Jurnal Keuangan dan

Perbankan, Vol. 20 No. 2.

Ghozali. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 23, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hastuti, Tuti dan Muhammad Nasri. 2014 “Kualitas Pelayanan, Kepuasan, dan

Loyalitas Nasabah, Jurnal Manajemen dan Akuntansi”, Vol. 3, No. 3.

Haq, Annisa Diana. 2015 “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Saing

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Bantul

Hermana, Budi. 2006. Mendorong Daya Saing Di Era Informasi Dan Globalisasi:

Pemanfaatan Modal Intelektual dan Teknologi Informasi Sebagai Basis

Inovasi DiPerusahaan. Universitas Gunadharma.

Hermanto. 2013 “Pengaruh Kualitas Pelayanan Sdm Bank Syariah Terhadap

Kepuasan Nasabah: Studi Pada BPRS Berkah Ramadhan” Jurnal Etikonomi

Vol. 12 No. 1 April.

Hidayat, Saleh. 2013 “Efektivitas Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga

Keuangan Syari’ah (KJKS Dan UJKS) dalam Peningkatan Mutu Pelayanan

dan Kredibilitas Lembaga” Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam Vol.3 No. 1.

115

Hudaya, Riandar Fata. 2011 “Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk

dalam Meningkatkan Daya Saing Antar Sesama Bank Syariah dan Bank

Konvensional”. Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

https://finance.detik.com diakses pada tanggal 6 Januari 2017

https://id.m.wikipedia.org diakses pada tanggal 20 November 2016

Indonesia, Ikatan Bankir. 2014. Mengelola Kualitas Layanan Perbankan. Jakarta: PT.

Gramedia.

Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung: PT.

Refika Aditama.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Lay Hong, Tan dkk. 2015 “Service Innovation in Malaysian Banking Industry

towards Sustainable Competitive Advantage through Environmentally and

Socially Practices” Procedia - Social and Behavioral Sciences 224.

Leonard, Febriady. 2013 “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia , Pemanfaatan

Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Keandalan

Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah”. Skripsi Mahasiswa

UNP.

Mujayanah, dkk. 2014. “Evaluasi Kinerja Perbankan dengan Perspektif Balanced

Scorecard: Studi pada Perbankan Syariah di Wilayah Purwokerto”. Jurnal

Studi Manajemen dan Bisnis, Vol. 1 No. 2.

Nurohman, Dede. 2008. “Undang-Undang Perbankan Syariah: Makna, Implikasi dan

Tantangan” Jurnal Ekonomi Islam la Riba Vol. II No. 2.

116

Porter, Michael A. 2001. Competitive Advantage. Jakarta: PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

Putri, Rahmawatuz Novriza. 2015. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Nasabah Produk Tabungan Sikemas” Skripsi Universitas

Muhammadiyah Malang.

Rafidah. 2014. “Kualitas Pelayanan Islami Pada Perbankan Syariah” Jurnal NALAR

FIQH Volume 10, Nomor 2, Desember.

Risfandi, Tastaftiyan dkk. 2016 “Daya Saing Bank Syariah di Sebuah Negara

Religius”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 20, No. 2.

Rosniar. 2010 “Analisis Pengaruh Efisiensi Sumber Daya Bank Umum Syariah

terhadap Kinerja Perusahaan” TAZKIA, Vol. 5 No. 2.

Rumenser, Peggy. 2014. “Pengaruh Komitmen, Kualitas Sumber Daya Manusia,

Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Penyusunan Anggaran Pada

Pemerintah Kota Manado”

Sugiyarti, Gita. 2015. “Membangun Keunggulan Bersaing Produk Melalui Orientasi

Pembelajaran, Orientasi Pasar dan Inovasi Produk.” Jurnal Ilmiah UNTAG

Semarang.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke 22.

Bandung :CV. Alfabeta.

----------. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. IKAPI.

Sumihardjo, Tumar. 2008. Penyelengga.raan Pemerintah Daerah Melalui

Pengembangan Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Bandung: Fokusme.

Tjiptono. 2011. Strategi Pemasaran, Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit Andi.

117

Yusuf, Burhanuddin. 2015 “Human Resources Development Of Sharia Banking:

Phenomenological Approach” Al-Iqtishad, Vo. VII, No 2.

www.bi.go.id diakses pada tanggal 20 November 2016

www.bnisyariah.co.id diakses pada tanggal 5 Desember 2016

www.ojk.go.id diakses pada tanggal 20 November 2016

www.syariahfinance.com diakses pada tanggal 6 Januari 2017

118

LAMPIRAN-LAMPIRAN

119

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris

tentang “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia,

Pelayanan dan Inovasi Produk terhadap Daya Saing Bank

BNI Syariah Cabang Fatmawati”. Demi terciptanya tujuan

tersebut, diharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk

dapat mengisi daftar pernyataan dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil

penelitian ini akan menjadi bahan masukan bagi semua pihak dalam

meningkatkan daya saing Bank Syariah.

Identitas Responden

Usia : a. < 20 tahun c. 20-30 tahun

b. 31-40 tahun d. >40 tahun

Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

Pendidikan Terakhir : a. SMP d. Strata-I (S1)

b. SMA e. Strata-II (S2)

c. Akademi/Diploma f. Strata-III (S3)

Pekerjaan : a. PNS d. Ibu Rumah Tangga

b. Karyawan Swasta e. Wiraswasta

c. Pelajar/Mahasiswa f. Lainnya

120

Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu cukup memberikan tanda centang ( √ ) pada pilihan jawaban yang tersedia

sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Setiap pernyataan diharapkan hanya satu jawaban

dengan keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Kualitas Sumber Daya Manusia

No Pernyataan Jawaban

STS TS N S SS

1 Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya

dengan baik dan cepat

2 Pegawai Bank BNI Syariah dapat memberikan

penjelasan dengan jelas dan tepat

3 Pegawai Bank BNI Syariah berpengalaman dalam

melakukan tugas dan pekerjaannya

4 Pegawai Bank BNI Syariah menguasai tugas dan

pekerjaannya dengan kemampuan yang dimiliki

5 Pegawai Bank BNI Syariah melakukan pekerjaannya

sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing

Kualitas Pelayanan

No Pernyataan Jawaban

STS TS N S SS

1 Bank BNI Syariah memiliki pegawai yang memberi

perhatian kepada nasabah

2 Pegawai Bank BNI Syariah bersikap ramah dan sopan

kepada nasabah

3 Pegawai Bank BNI Syariah memberikan pelayanan

secara cepat kepada nasabah

4 Bank BNI Syariah memberikan pelayanan tepat waktu

sesuai dengan yang dijanjikan

5 Saya tidak pernah komplain dengan pelayanan yang

diberikan pegawai Bank BNI Syariah

121

Inovasi Produk

No. Pernyataan Jawaban

STS TS N S SS

1 Bank BNI Syariah memiliki produk yang sesuai dengan

kebutuhan nasabah

2 Produk BNI Syariah memiliki keunggulan tersendiri

dibandingkan dengan bank syariah lain

3 Produk BNI Syariah memiliki biaya operasional yang

efisien

4 Bank BNI Syariah memiliki variasi produk yang sesuai

dengan targetnya/ tepat sasaran

5 Produk yang ditawarkan Bank BNI Syariah sesuai

dengan teknologi saat ini

Daya Saing

No Pernyataan Jawaban

STS TS N S SS

1 Bank BNI Syariah memberikan tingkat bagi hasil yang

kompetitif

2

Bank BNI Syariah memudahkan nasabah dalam

melakukan setor tunai dan tarik online real time di

seluruh kantor cabang BNI

3 Produk BNI Syariah memiliki biaya yang lebih rendah

dibandingkan dengan produk bank syariah lain

4

Bank BNI Syariah memiliki fasilitas yang memuaskan

(ATM, internt banking, mobile banking, sms banking,

dsb.)

5 Saya tidak pernah kecewa dengan layanan jasa Bank

BNI Syariah

122

Lampiran 2: Data Responden

No. Usia Jenis

Kelamin

Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

Lama Menjadi

Nasabah

1 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

2 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

3 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

4 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

5 20-30 tahun L SMA Mahasiswa < 1 tahun

6 20-30 tahun L SMA Mahasiswa < 1 tahun

7 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

8 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

9 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

10 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

11 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

12 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

13 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

14 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

15 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

16 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

17 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

18 < 20 tahun L SMA Karyawan s < 1 tahun

19 20-30 tahun P S1 Karyawan s < 1 tahun

20 20-30 tahun L S1 lainnya 1-3 tahun

21 31-40 tahun L SMA Karyawan s 3-5 tahun

22 20-30 tahun P S1 Mahasiswa 1-3 tahun

23 20-30 tahun P S1 Mahasiswa 1-3 tahun

24 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

25 20-30 tahun L SMA Karyawan s < 1 tahun

26 20-30 tahun L S1 Karyawan s 1-3 tahun

27 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

28 20-30 tahun L SMA Mahasiswa 1-3 tahun

29 31-40 tahun P S2 IRT 1-3 tahun

30 > 40 tahun P S3 PNS > 5 tahun

31 > 40 tahun L S1 PNS > 5 tahun

32 > 40 tahun L S2 Dosen 1-3 tahun

33 < 20 tahun P S1 Mahasiswa < 1 tahun

34 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

35 20-30 tahun P S1 Mahasiswa > 5 tahun

36 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 3-5 tahun

123

37 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

38 20-30 tahun P S1 Mahasiswa > 5 tahun

39 < 20 tahun P S1 Mahasiswa < 1 tahun

40 < 20 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

41 < 20 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

42 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

43 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

44 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 3-5 tahun

45 20-30 tahun P S2 Mahasiswa < 1 tahun

46 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

47 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

48 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

49 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

50 20-30 tahun L S1 Karyawan s 1-3 tahun

51 20-30 tahun P S1 IRT 1-3 tahun

52 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

53 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

54 20-30 tahun P SMA Mahasiswa 1-3 tahun

55 20-30 tahun P SMA Mahasiswa < 1 tahun

56 20-30 tahun L SMA Mahasiswa 1-3 tahun

57 20-30 tahun L SMA Mahasiswa < 1 tahun

58 > 40 tahun P S1 Wiraswasta < 1 tahun

59 > 40 tahun L S2 Karyawan s > 5 tahun

60 > 40 tahun L S3 Karyawan s > 5 tahun

124

Lampiran 3: Data Mentah Jawaban Responden

A. Kualitas Sumber Daya Manusia

Resp. Nomor Kuesioner

Total Average KSDM1 KSDM2 KSDM3 KSDM4 KSDM5

1 4 4 4 4 4 20 4

2 4 4 4 4 4 20 4

3 4 5 5 4 4 22 4.4

4 4 4 4 4 4 20 4

5 4 4 4 4 4 20 4

6 4 4 4 4 4 20 4

7 5 5 3 3 4 20 4

8 4 4 4 4 4 20 4

9 4 4 4 4 5 21 4.2

10 4 3 4 4 4 19 3.8

11 4 4 4 4 4 20 4

12 5 4 5 4 4 22 4.4

13 5 3 4 3 4 19 3.8

14 4 4 3 4 4 19 3.8

15 4 3 3 3 5 18 3.6

16 4 4 4 4 4 20 4

17 4 4 4 4 4 20 4

18 4 4 4 4 3 19 3.8

19 4 4 5 4 4 21 4.2

20 4 4 4 4 4 20 4

21 5 4 4 3 5 21 4.2

22 3 4 3 4 4 18 3.6

23 4 3 4 4 3 18 3.6

24 3 4 4 4 4 19 3.8

25 4 4 3 4 4 19 3.8

26 4 4 4 4 4 20 4

27 5 5 5 5 4 24 4.8

28 4 4 3 4 4 19 3.8

29 5 5 5 5 5 25 5

30 4 4 3 4 3 18 3.6

31 4 4 4 4 4 20 4

32 3 3 3 3 3 15 3

33 4 5 4 4 5 22 4.4

34 3 4 4 4 4 19 3.8

125

35 3 4 4 4 5 20 4

36 4 5 5 3 4 21 4.2

37 4 5 3 4 4 20 4

38 5 5 5 5 5 25 5

39 3 4 5 4 4 20 4

40 5 5 4 4 4 22 4.4

41 4 4 4 4 4 20 4

42 4 3 4 4 3 18 3.6

43 3 3 3 3 4 16 3.2

44 4 4 3 3 4 18 3.6

45 4 5 4 4 3 20 4

46 4 3 4 4 4 19 3.8

47 4 4 4 4 4 20 4

48 4 4 4 4 4 20 4

49 4 5 4 4 3 20 4

50 3 4 3 4 4 18 3.6

51 4 3 3 4 5 19 3.8

52 4 4 4 3 4 19 3.8

53 4 4 3 3 4 18 3.6

54 4 3 5 5 4 21 4.2

55 4 4 4 4 4 20 4

56 4 4 3 3 4 18 3.6

57 4 4 4 4 4 20 4

58 4 4 4 4 4 20 4

59 4 4 4 4 4 20 4

60 5 4 3 4 5 21 4.2

126

B. Kualitas Pelayanan

Resp. Nomor Kuesioner

Total Average KP 1 KP2 KP3 KP4 KP5

1 5 4 3 4 3 19 3.8

2 4 4 4 4 4 20 4

3 5 5 4 4 3 21 4.2

4 4 5 2 4 4 19 3.8

5 4 4 5 4 4 21 4.2

6 3 3 4 4 4 18 3.6

7 4 4 4 3 3 18 3.6

8 4 3 3 4 4 18 3.6

9 3 4 4 3 4 18 3.6

10 4 3 3 3 4 17 3.4

11 4 4 3 3 3 17 3.4

12 3 5 4 4 5 21 4.2

13 3 4 3 4 5 19 3.8

14 4 3 4 4 4 19 3.8

15 3 5 4 3 5 20 4

16 3 4 3 4 4 18 3.6

17 4 4 4 2 3 17 3.4

18 4 4 4 5 3 20 4

19 4 4 3 3 2 16 3.2

20 3 5 4 4 3 19 3.8

21 4 3 5 3 4 19 3.8

22 4 4 3 4 4 19 3.8

23 4 4 4 3 3 18 3.6

24 4 3 3 4 4 18 3.6

25 3 4 3 3 4 17 3.4

26 4 5 3 4 3 19 3.8

27 4 5 5 4 4 22 4.4

28 4 5 5 4 4 22 4.4

29 5 5 5 5 5 25 5

30 3 4 3 2 2 14 2.8

31 4 4 4 4 4 20 4

32 3 3 3 3 3 15 3

33 5 3 4 4 5 21 4.2

34 4 5 3 3 4 19 3.8

35 4 4 3 4 5 20 4

36 4 5 5 3 3 20 4

127

37 5 3 4 4 4 20 4

38 5 5 5 5 5 25 5

39 5 5 3 4 3 20 4

40 5 5 5 4 5 24 4.8

41 4 4 4 4 4 20 4

42 4 3 4 4 3 18 3.6

43 4 3 3 3 3 16 3.2

44 4 4 3 3 3 17 3.4

45 3 4 4 4 4 19 3.8

46 4 4 4 3 4 19 3.8

47 3 4 3 4 4 18 3.6

48 4 5 4 4 3 20 4

49 4 5 3 2 3 17 3.4

50 3 4 4 3 4 18 3.6

51 4 5 4 3 4 20 4

52 3 4 4 4 4 19 3.8

53 4 4 3 4 3 18 3.6

54 4 3 4 4 5 20 4

55 4 4 4 4 4 20 4

56 5 4 3 3 3 18 3.6

57 4 4 4 4 4 20 4

58 4 5 4 4 4 21 4.2

59 4 4 4 4 4 20 4

60 4 4 5 5 4 22 4.4

128

C. Inovasi Produk

Resp. Nomor Kuesioner

Total Average IP1 IP2 IP3 IP4 IP5

1 4 4 4 4 4 20 4

2 3 4 3 4 4 18 3.6

3 5 5 4 4 4 22 4.4

4 4 4 4 3 3 18 3.6

5 4 3 5 4 4 20 4

6 4 4 4 4 4 20 4

7 3 4 3 4 4 18 3.6

8 4 4 4 3 4 19 3.8

9 4 4 3 4 3 18 3.6

10 4 4 4 4 3 19 3.8

11 4 3 4 4 3 18 3.6

12 4 5 4 4 4 21 4.2

13 3 4 4 4 3 18 3.6

14 4 3 3 4 3 17 3.4

15 3 4 4 4 4 19 3.8

16 4 3 4 4 4 19 3.8

17 4 4 4 4 4 20 4

18 3 4 4 4 3 18 3.6

19 4 3 4 3 3 17 3.4

20 4 4 4 4 5 21 4.2

21 4 3 5 3 5 20 4

22 4 4 4 3 4 19 3.8

23 3 3 4 4 4 18 3.6

24 4 4 3 3 4 18 3.6

25 4 4 4 4 4 20 4

26 5 4 3 3 4 19 3.8

27 4 4 4 4 4 20 4

28 3 4 4 4 4 19 3.8

29 5 5 5 5 5 25 5

30 4 4 4 3 4 19 3.8

31 4 4 4 4 4 20 4

32 3 3 3 3 3 15 3

33 5 5 4 4 4 22 4.4

34 5 4 4 5 4 22 4.4

35 4 4 4 4 4 20 4

36 4 4 5 5 4 22 4.4

129

37 4 3 4 4 4 19 3.8

38 3 4 5 5 5 22 4.4

39 4 5 4 3 4 20 4

40 4 3 5 5 5 22 4.4

41 4 4 4 4 4 20 4

42 3 4 4 3 3 17 3.4

43 3 3 3 4 3 16 3.2

44 3 4 3 4 4 18 3.6

45 4 4 3 4 5 20 4

46 4 4 4 4 3 19 3.8

47 4 4 4 4 4 20 4

48 4 3 4 4 4 19 3.8

49 3 4 5 3 4 19 3.8

50 5 4 3 4 3 19 3.8

51 4 4 3 4 4 19 3.8

52 4 3 4 4 4 19 3.8

53 4 3 3 5 3 18 3.6

54 4 4 5 4 3 20 4

55 4 4 4 4 4 20 4

56 3 3 4 4 3 17 3.4

57 4 5 3 4 3 19 3.8

58 4 4 4 4 5 21 4.2

59 3 4 4 4 4 19 3.8

60 5 4 4 3 4 20 4

130

D. Daya Saing

Resp. Nomor Kuesioner

Total Average DS1 DS2 DS3 DS4 DS5

1 4 4 4 5 5 22 4.4

2 4 4 4 4 4 20 4

3 5 5 5 4 5 24 4.8

4 4 4 4 4 4 20 4

5 4 5 5 4 4 22 4.4

6 4 4 4 4 4 20 4

7 4 5 4 4 5 22 4.4

8 4 4 4 4 4 20 4

9 5 5 5 4 3 22 4.4

10 3 4 4 5 4 20 4

11 4 5 4 4 3 20 4

12 4 5 4 5 5 23 4.6

13 4 4 3 4 5 20 4

14 3 4 4 4 4 19 3.8

15 4 5 4 3 5 21 4.2

16 3 4 5 4 4 20 4

17 5 4 4 4 3 20 4

18 3 4 4 4 5 20 4

19 4 5 4 4 4 21 4.2

20 4 4 4 5 4 21 4.2

21 5 3 5 4 5 22 4.4

22 4 4 3 4 4 19 3.8

23 3 4 4 4 5 20 4

24 4 4 3 4 5 20 4

25 4 4 4 4 4 20 4

26 4 4 3 5 5 21 4.2

27 5 4 5 5 5 24 4.8

28 5 4 5 4 4 22 4.4

29 5 5 5 5 5 25 5

30 2 5 4 5 3 19 3.8

31 4 4 4 4 4 20 4

32 3 3 3 3 3 15 3

33 4 5 5 5 4 23 4.6

34 4 3 5 5 5 22 4.4

35 4 5 3 5 5 22 4.4

36 4 5 5 5 4 23 4.6

131

37 4 5 5 5 4 23 4.6

38 5 5 5 5 5 25 5

39 4 5 5 4 4 22 4.4

40 4 5 5 5 5 24 4.8

41 4 4 4 4 4 20 4

42 5 4 4 3 3 19 3.8

43 3 4 2 4 4 17 3.4

44 4 4 4 3 4 19 3.8

45 5 4 4 4 5 22 4.4

46 5 4 2 4 5 20 4

47 4 4 5 3 4 20 4

48 4 4 4 5 5 22 4.4

49 4 3 5 5 4 21 4.2

50 3 4 4 4 5 20 4

51 5 4 4 3 4 20 4

52 5 4 4 4 3 20 4

53 3 3 5 4 4 19 3.8

54 5 4 5 3 4 21 4.2

55 4 4 4 4 4 20 4

56 3 4 5 3 3 18 3.6

57 4 5 4 5 3 21 4.2

58 4 4 4 5 4 21 4.2

59 3 5 4 4 4 20 4

60 5 4 5 5 4 23 4.6

132

Lampiran 4: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

A. Validitas dan Reliabilitas

Kualitas Sumber Daya Manusia

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.820 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KSDM1 4.20 .410 20

KSDM2 4.25 .444 20

KSDM3 4.15 .489 20

KSDM4 4.20 .410 20

KSDM5 4.10 .447 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

SDM1 37.60 9.726 0.559 0.783

SDM2 37.55 8.892 0.844 0.743

SDM3 37.65 9.397 0.563 0.776

SDM4 37.60 9.095 0.834 0.750

SDM5 37.70 9.168 0.723 0.758

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

41.80 11.326 3.365 5

133

Kualitas Pelayanan

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.738 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KP1 4.15 0.587 20

KP2 4.45 0.510 20

KP3 3.95 0.686 20

KP4 3.95 0.686 20

KP5 4.10 0.641 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KP1 37.05 16.261 0.530 0.759

KP2 36.75 16.724 0.511 0.766

KP3 37.25 14.618 0.767 0.714

KP4 37.25 15.250 0.633 0.736

KP5 37.10 15.568 0.620 0.742

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

41.20 19.116 4.372 6

134

Inovasi Produk

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.801 5

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

IP1 4.00 0.562 20

IP2 3.80 0.616 20

IP3 3.90 0.553 20

IP4 3.85 0.489 20

IP5 3.95 0.605 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

IP1 35.00 14.842 0.632 0.765

IP2 35.20 14.484 0.647 0.758

IP3 35.10 14.200 0.814 0.742

IP4 35.15 15.082 0.677 0.766

IP5 35.05 14.576 0.639 0.760

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

39.00 17.895 4.230 6

135

Daya Saing

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.769 5

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

DS1 3.85 0.489 20

DS2 3.95 0.605 20

DS3 3.80 0.768 20

DS4 4.00 0.725 20

DS5 3.95 0.605 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

DS1 35.25 18.618 0.667 0.762

DS2 35.15 17.503 0.752 0.740

DS3 35.30 17.168 0.615 0.746

DS4 35.10 16.937 0.705 0.735

DS5 35.15 18.555 0.528 0.769

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

39.10 21.674 4.656 6

136

Hasil Output Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean 0.0000000

Std. Deviation 0.78333355

Most Extreme Differences Absolute 0.084

Positive 0.084

Negative -0.063

Test Statistic 0.084

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .769e

99% Confidence

Interval

Lower Bound 0.758

Upper Bound 0.779

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

e. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

137

Hasil Output Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 0.901 1.305 0.691 0.493

Ksdm 0.581 0.100 0.548 5.783 0.000 0.367 2.722

KP 0.183 0.077 0.207 2.367 0.021 0.431 2.319

IP 0.254 0.098 0.232 2.591 0.012 0.411 2.436

a. Dependent Variable: DS

Hasil Output Uji Heteroskdastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 0.093 0.718 0.130 0.897

X1 -0.037 0.055 -0.143 -0.661 0.511

X2 0.051 0.042 0.239 1.195 0.237

X3 0.016 0.054 0.059 0.287 0.775

a. Dependent Variable: RES2

Hasil Output Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .903a .815 .805 .804 2.272

a. Predictors: (Constant), Inov.Produk, K.Pel, SDM

138

b. Dependent Variable: DS

Hasil Output Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 159.447 3 53.149 82.212 .000b

Residual 36.203 56 0.646

Total 195.65 59

a. Dependent Variable: DS

b. Predictors: (Constant), IP, KP, Ksdm

Hasil Output Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 0.901 1.305 0.691 0.493

Ksdm 0.581 0.100 0.548 5.783 0.000 0.869 0.611 0.332

KP 0.183 0.077 0.207 2.367 0.021 0.761 0.302 0.136

IP 0.254 0.098 0.232 2.591 0.012 0.778 0.327 0.149

a. Dependent Variable: DS

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 0.901 1.305 0.691 0.493

Ksdm 0.581 0.100 0.548 5.783 0.000 0.869 0.611 0.332 0.367 2.722

KP 0.183 0.077 0.207 2.367 0.021 0.761 0.302 0.136 0.431 2.319

IP 0.254 0.098 0.232 2.591 0.012 0.778 0.327 0.149 0.411 2.436

a. Dependent Variable: DS