Pengaruh Kabus Asap Koas Saraf Fix

17
PENGARUH KABUT ASAP BAGI KESEHATAN A. Pengertian Kabut Asap Kabut asap (asap kabut) istilah adaptasi dari bahasa Inggris smog (smoke and fog), adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asap kabut atau kita singkat dengan “asbut”, merupakan salah satu koloid yang termasuk ke dalam aerosol padat yaitu partikel padat yang terdispersi didalam medium pendispersi berupa gas(udara). Asbut dapat mengurangi jarak pandang. Namun yang lebih penting dari itu adalah, asbut merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Asbut terbentuk sebagai hasil dari tingginya konsentrasi polutan yang terperangkap di dekat permukaan oleh inversi suhu. Banyak dari komponen pembentuk asbuk yang tidak hanya menyebabkan iritasi pernapasan, tetapi juga bersifat karsinogen (Anonim, 2013). B. Jenis Asap Kabut Terdapat dua jenis utama asbut. Asbut fotokimia, seperti kasus di Los Angeles, dan asbut industri seperti di London. 1. Asap Kabut Fotokimia Asap kabut jenis ini pada umumnya disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi oleh kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung: hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida

Transcript of Pengaruh Kabus Asap Koas Saraf Fix

PENGARUH KABUT ASAP BAGI KESEHATAN

A. Pengertian Kabut AsapKabut asap (asap kabut) istilah adaptasi dari bahasa Inggris smog (smoke and fog), adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asap kabut atau kita singkat dengan asbut, merupakan salah satu koloid yang termasuk ke dalam aerosol padat yaitu partikel padat yang terdispersi didalam medium pendispersi berupa gas(udara). Asbut dapat mengurangi jarak pandang. Namun yang lebih penting dari itu adalah, asbut merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Asbut terbentuk sebagai hasil dari tingginya konsentrasi polutan yang terperangkap di dekat permukaan oleh inversi suhu. Banyak dari komponen pembentuk asbuk yang tidak hanya menyebabkan iritasi pernapasan, tetapi juga bersifat karsinogen (Anonim, 2013).

B. Jenis Asap KabutTerdapat dua jenis utama asbut. Asbut fotokimia, seperti kasus di Los Angeles, dan asbut industri seperti di London.1. Asap Kabut FotokimiaAsap kabut jenis ini pada umumnya disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi oleh kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung: hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida ozon troposferik VOCs (volatile organic compounds) peroxyacyl nitrat (PAN)Asbut fotokimia biasanya terjadi di daerah-daerah industri atau kota padat mobil yang menghasilkan emisi berat dan terkonsentrasi. Tetapi asbut fotokimia tidak hanya menjadi masalah di kota-kota industri, sebab bisa menyebar ke daerah non industri.2. Asap Kabut IndustriMerupakan asbut yang terjadi di London setelah terjadinya revolusi industri yang menghasilkan pencemaran besar-besaran dari pembakaran batu bara. Pembakaran ini menghasilkan campuran asap dan sulfur dioksida.C. Komposisi kabut asapAsap kabut atau kita singkat dengan asbut, merupakan salah satu koloid yang termasuk ke dalam aerosol padat yaitu partikel padat yang terdispersi didalam medium pendispersi berupa gas(udara). Koloid ini mengandung zat-zat yang berbahaya terutama bagi kesehatan manusia. Zat-zat yang terkandung dalam asap kabut ini antara lain:1. Sulfur DioksidaPencemaran oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), dan keduanya disebut Sulfur Oksida (SOx).Sumber dan distribusi dari Sulfur Dioksida ini adalah berasal dari pembakaran arang,minyak bakar gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum,industri asam sulfat, industri peleburan baja,dsb.Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan terutama pada tenggorokan yang terjadi pada beberapa individu yang sensitif iritasi. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.2. Carbon MonoksidaKarbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, Karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk dari larutan, oksida metal dari atmosfer, pegunungan, kebakaran hutan, dan badai listrik alam.Dampak karbon monoksida bagi kesehatan adalah penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini dapat berakibat serius, bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan. 3. Nitrogen DioksidaOksigen Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari Nitrogen monoksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Sumber utama Nox yang diproduksi oleh manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas dan bensin.Dampak Nitrogen Dioksida terhadap kesehatan adalah NO2 bersifat racun terutama terhadap paru-paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru-paru (edema pulmonari).4. OksidanOksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidasi adalah komponen atmosfer yang diproses oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen. Oksidan terdiri dari Ozon, Peroksiasetilnitrat, dan Hidrogen Peroksida. Dampak dari O3 bagi kesehatan adalah Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,03,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin menyebabkaniritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.5. HidrokarbonHidrokarbon adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Sebagai bahan pencemar udara, Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara dan kemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon. Kegiatan industri yang berpotensi menimbulkan cemaran dalam bentuk HC adalah industri plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan karet. Diperkirakan emisi industri sebesar 10 % berupa HC.Tabel 1. Pengaruh hidrokarbon pada kesehatan manusia.Jenis HidrokarbonKosentarsi (ppm)Dampak Kesehatan

Benzene (C6H6)100Iritasi membran mukosa

3.000Lemas setelah setengah sampai satu jam

7.500Pengaruh sangat brbahaya setelah pemaparan satu jam

20.000Kematian setelah pemaparan 5-10 menit

Toluena (C7H8)200Pusing, lemah , dan bekunang-kunang setelahpemaparan 8 jam

600Kehiulangan koordinasi bola mata terbalik setelah pemaparan 8 jam

6. KhlorinGas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1. Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.7. Partikel DebuPartikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari Dampak partikel debu terhadap kesehatan dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.8. Timah HitamTimah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5C dan titik didih 1.740C pada tekanan atmosfer.Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, Kejang dan gangguan penglihatan. D. Penilaian Polusi UdaraBeberapa negara seperti Singapura dan Brunei Darusalam menggunakan pollutant standard index (PSI) yang dikeluarkan oleh United States Evironmental Protection Agency (USEPA) untuk melaporkan konsentrasi populasi udara sehari-hari. Indonesia menggunakan istilah Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) atau PSI dengan pembagian sebagai berikut: PSI 0 50 : sehat PSI 51- 100 : sedang PSI 101 199 : tidak begitu baik PSI 200 - 299 : tidak sehat PSI 300 399 : berbahaya PSI 400 : sangat berbahayaUdara tercemar akan masuk ke dalam tubuh manusia dan mungkin mempengaruhi paru dan saluran napas. Komponennya juga diedarkan ke seluruh tubuh; artinya selain terhisap langsung, manusia dapat menerima akibat buruk polusi ini dan secara tidak langsung dapat mengkonsumsi zat makanan atau air yang terkontaminasi. Penilaian polusi udara perlu memperhatikan beberapa hal meliputi : Partikel: TSP, PM 10, PM 2,5, PM 1,0 Gas: CO, NOx , SO2 Variasi geografis Variasi cuaca Faktor meteorologi.Asap biomassa yang keluar pada kebakaran hutan mengandung beberapa komponen yang dapat merugikan kesehatan baik dalam bentuk gas maupun partikel. Komponen gas dalam biomassa besar yang mengganggu kesehatan adalah karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan aldehid. Beberapa senyawa lain seperti ozon (O3), karbon dioksida (CO2) dan hidrokarbon juga mempunyai dampak buruk terhadap paru. Bebagai jenis gas golongan nitrit dan nitrogen organik bisa terbang jauh dan dapat dikonversi menjadi gas lain seperti ozon atau menjadi partikel dan nitrit organik. Partikel akibat asap kayu yang terbakar hampir seluruhnya berukuran 5 m juga berbahaya karena partikulat dapat menganggu saluran pernapasan bagian atas dan dapat menyebabkan iritasi. Keadaan ini akan bertambah parah apabila terjadi reaksi sinergis dengan gas SO2 di udara. Kondisi kronik terpajan polusi udara beracun dengan konsentrasi tinggi sedikit meningkatkan risiko kanker.

Tabel 2. Pengaruh polutan asap kebakaran pada sistem pernapasan dan organ lain.

Efek asap terhadap sistem saraf1. Stroke iskemikTelah diketahui bahwa polusi udara dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas pada sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan, dan baru-baru ini didapatkan bahwa memiliki efek merusak pada jaringan otak. Dampak polusi udara pertama kali dicatat dengan adanya peningkatan angka kejadian stroke iskemik pada inividu yang lama terpapar dengan asap batu bara. Di Amerika serikat, stroke merupakan penyebab nomor satu kecacatan dan penyebab nomor tiga kematian selain kanker dan penyakit jantung. Paparan polusi udara yang beragam di udara (misalnya partikulat, ozon, karbon monoksida dan nitrogen dioksida) secara epidemiologi dikaitkan dengan peningkatan resiko kejadian serebrovaskuler iskemik. Bahkan, laporan saat ini juga menunjukkan bahwa resiko peningkatan stroke iskemik juga terjadi pada konsentrasi polutan yang lebih rendah (dibawah standar keselamatan EPA).Walaupun mekanisme patologi masih belum jelas, materi ozon dan partikulat dapat mempercepat modulasi ekspresi gen pada jalur vasolegurator di otak, hal ini menguatkan gagasan bahwa menghirup polutan memiliki efek serebrovaskular. Selain berdampak pada neurovaskular, polusi udara juga dapat menyerang parenkim otak menyebabkan penyakit degenartif.2. Penyakit neurodegeneratifPolusi udara merupakan stimulus proinflamasi pada SSP. Di Amerika serikat diperkirakan 29 juta orang terpapar PM10 dan 88 juta terkena PM2,5. Jutaan orang yang terpapar PM di dapat dari bencana seperti peperangan dan kebakaran. Penyakit yang berpotensi timbul pada polusi udara adalah alzheimer dan parkonson. Alzheimer terjadi pada sekitar 4 juta penduduk di Amerika dan 27 juta penduduk di seluruh dunia. Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif kedua yang terjadi pada sekitar 1-2% populasi dengan usia di atas 50. Penelitian pertama kali dilakukan pada populasi alami hewan (anjing) yang terkena polusi udara. Anjing liar yang tinggal di daerah polusi tinggi menunjukkan peningkatan kerusakan oksidatif, munculnya plak amiloid dan peningkatan yang signifikan pada kerusakan DNA (apurinic/apyrimidinic) dalam area penciuman, otak bagian frontal, korteks dan bagian hipokampus. Selanjutnya, anjing yang tinggal di daerah perkotaan dengan polusi udara yang tinggi memperlihatkan adanya kerusakan jaringan dan akumulasi logam (nikel dan vanadium) pada otak (mukosa penciuman > bulbus olfaktory > korteks frontal) yang merupakan jalur penciuman. Kesamaan yang mencolok terjadi pada alzheimer dan parkinson dimana defisit penciuman merupakan temuan penting pada kedua penyakit ini. Sehingga penelitian ini memberikan hubungan antara paparan polusi dan percepatan timbulnya penyakit neurodegeneratif. Penelitian terbaru pada manusia dan hewan lainnya yang tinggal di daerah yang memiliki polusi udara tinggi memperlihatkan peningkatan CD-68, CD-163, dan sel HLA-DR, penanda pro-inflamasi (interleukin i, IL 1-, cycloxygenase 2, COX2), peningkatan deposisi A42 (jenis protein yang merupakan ciri dari penyakit alzheimer), kerusakan sawar darah otak, aktivasi sel endotel dan lesi pada lobus prefrontal. Penelitian lain u juga menyebutkan polusi udara meningkatkan produksi sitokin, peningkatan MAP kinase melalui perubahan neurokimia, peroksidasi lipid. Agregat filamen protein yang abnormal dan neuroinflamsi merupakan penyebab lain munculnya alzheimer dan parkinson. Walaupun belum ada penelitian yeng menemukan efek langsung polusi udara pada badan lewy (ciri patologis parkinson) atau plak beta amiloid (ciri patologis alzheimer), namun paparan polusi udara telah terbukti menyebabkan neuroinflamasi dan akumulasi A42 ( komponen beta amiloid plak ) dan synuclein (komponen badan lewy) yang merupakan area target pada penyakit alzheimer dan parkinson. Penelitian lain menunjukkan bahwa PM mulai berdampak pada SSP di awal masa kanak-kanak. Analisi MRI menunjukkan adanya kerusakan struktural (lesi hiperintense) di korteks prefrontal anak-anak yang terpajan konsentrasi tinggi polusi udara, yang mungkin berhubungan dengan disfungsi kognitif. Anjing yang terpajan polusi udara juga memperlihatkan lesi frontal dengan kerusakan vaskuler atau endotel dan neuroinflamasi. G. Pencegahan Kabut asap dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan, lingkungan, dan kelestarian hayati. Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru, jantung, lansia, dan anak-anak. Beberapa masalah kesehatan bagi masyarakat akibat kabut asap dapat dicegah. Menurut Prof. Tjandra, terdapat 8 tips untuk melindungi diri dari risiko gangguan kesehatan akibat kabut asap, yaitu: Menghindari atau mengurangi aktivitas di luar rumah/gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung, gangguan pernafasan, lansia dan anak-anak. Jika pergi ke luar rumah atau gedung maka sebaiknya menggunakan masker. Minumlah air putih lebih banyak dari biasanya. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain. Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti makan bergizi, jangan merokok, olahraga teratur dan istirahat yg cukup. Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah. Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan baik.

Upaya terbaik adalah mencegah kebakaran hutan, hal ini perlu jadi prioritas utama. Karena keterbatasan sarana kesehatan dalam mencegah bahaya kebakaran hutan maka usaha pencegahan paling utama adalah mengatasi sumbernya yaitu memadamkan kebakaran itu sendiri. Perlu dibina kerjasama lintas sektoral kesehatan, lingkungan hidup dan pihak meteorologi yang baik untuk memantau polusi akibat kebakaran hutan. Kalau asapnya telah menyebar, perlu dilakukan berbagai tindakan untuk melindungi masyarakat luas dari pajanan asap. Masyarakat sedapat mungkin melindungi dirinya sendiri dari pajanan asap dan pemerintah setempat memberikan penyuluhan tentang bahaya dan cara pencegahan kebakaran hutan.Saat ini cara pencegahan yang banyak digunakan adalah pemakaian masker karena relatif murah dan dapat disebarluaskan tetapi efektivitasnya masih dipertanyakan. National Institute of Occuposional Safety and Health (NIOSH) telah melakukan pengujian di Amerika Serikat dan menetapkan beberapa jenis masker yang mampu menyaring lebih dari 99% partikel silika berukuran 0,5 m. Beberapa badan kesehatan lain merekomendasikan masker yang baik yaitu mampu menyaring lebih dari 95% partikel > 0,3 m dan biasanya diberi kode R95, N95, atau P95. Masker ini harus dipasang dengan cukup rapat sehingga udara tidak dapat masuk di sela-sela pinggiran masker dan kulit wajah. Alat bantu napas bisa digunakan setelah penatalaksanaan lain yang lebih efektif, antara lain dengan mengurangi pajanan, termasuk tinggal di dalam rumah, dan mengurangi aktivitas, terutama pada individu yang sensitif.