PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengguna Produk Smartphone dan...

22
1 PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengguna Produk Smartphone dan Tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha) Nata Hendra Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung Ariesya Aprillia Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung [email protected] ABSTRAK Mudahnya pemasaran dalam era globalisasi akan mengakibatkan banyak produk internasional yang memasuki suatu negara dan mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Saat ini, setiap perusahaan yang bersaing di pasar dunia memproduksi dan mendistribusikan produk kepada pelanggan di seluruh dunia dengan mengakrabkan nama negara manufaktur yang telah memberikan efek citra pada produk tersebut. Tren terbaru dalam globalisasi menekankan perlunya untuk lebih memahami konsep country of origin, terutama di negara berkembang. Pada proses pembelian, konsumen tidak hanya mempertimbangkan pada faktor kualitas dan harga dari sebuah merek, tetapi juga faktor lain, termasuk country of origin. Dengan meningkatnya ketersediaan produk impor di sebagian besar pasar nasional, country of origin telah menjadi lebih penting, karena konsumen sering mengevaluasi barang impor secara berbeda dari yang mereka lakukan pada pesaing produk domestik. PT Samsung Electronics sebagai perusahaan elektronik terkemuka asal Korea Selatan sukses menjadikan Samsung sebagai salah satu pembuat smartphone dan tablet terbesar di dunia saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh country of origin terhadap keputusan pembelian produk smartphone dan tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha. Penelitian ini termasuk causal explanatory, karena dalam penelitian ini menjelaskan kausal atau pengaruh yang terjadi antara variabel bebas memengaruhi atau ”bertanggung jawab atas” variabel terikat dengan melakukan pengujian hipotesis. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Metode analisis data menggunakan Uji Regresi Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa country of origin berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk smartphone dan tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha. Kata-kata kunci: Country of Origin, Keputusan Pembelian, Samsung.

description

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN(Studi Pada Pengguna Produk Smartphone dan Tablet Samsung di Universitas KristenMaranatha

Transcript of PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengguna Produk Smartphone dan...

  • 1

    PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengguna Produk Smartphone dan Tablet Samsung di Universitas Kristen

    Maranatha)

    Nata Hendra Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung

    Ariesya Aprillia

    Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung [email protected]

    ABSTRAK

    Mudahnya pemasaran dalam era globalisasi akan mengakibatkan banyak produk internasional yang memasuki suatu negara dan mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Saat ini, setiap perusahaan yang bersaing di pasar dunia memproduksi dan mendistribusikan produk kepada pelanggan di seluruh dunia dengan mengakrabkan nama negara manufaktur yang telah memberikan efek citra pada produk tersebut. Tren terbaru dalam globalisasi menekankan perlunya untuk lebih memahami konsep country of origin, terutama di negara berkembang. Pada proses pembelian, konsumen tidak hanya mempertimbangkan pada faktor kualitas dan harga dari sebuah merek, tetapi juga faktor lain, termasuk country of origin. Dengan meningkatnya ketersediaan produk impor di sebagian besar pasar nasional, country of origin telah menjadi lebih penting, karena konsumen sering mengevaluasi barang impor secara berbeda dari yang mereka lakukan pada pesaing produk domestik. PT Samsung Electronics sebagai perusahaan elektronik terkemuka asal Korea Selatan sukses menjadikan Samsung sebagai salah satu pembuat smartphone dan tablet terbesar di dunia saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh country of origin terhadap keputusan pembelian produk smartphone dan tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha. Penelitian ini termasuk causal explanatory, karena dalam penelitian ini menjelaskan kausal atau pengaruh yang terjadi antara variabel bebas memengaruhi atau bertanggung jawab atas variabel terikat dengan melakukan pengujian hipotesis. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Metode analisis data menggunakan Uji Regresi Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa country of origin berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk smartphone dan tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha. Kata-kata kunci: Country of Origin, Keputusan Pembelian, Samsung.

  • 2

    ABSTRACT

    Easy marketing in the era of globalization will lead to a lot of international products into the country and encourage consumers to buy the product. This time, each firm competing in the world market produce and distribute products to customers around the world with the name of the country to familiarize manufacturing has affected the image of the product. Recent trends in globalization emphasizes the need to better understand the concept of country of origin, especially in developing countries. On the buying process, consumers not only consider the factor of quality and price of a brand, but also other factors including the country of origin. With the increasing availability of imported products in most national markets, country of origin has become more important, because consumers often evaluate imported goods differently than they do on domestic competitor products. Samsung Electronics, Inc. as a leading electronics company from South Korea, success as one of the biggest makers of smartphones and tablets in the world today. The purpose of this study is to examine and analyze whether country of origin effect on product purchasing decisions in the smartphone and tablet Samsung at Maranatha Christian University. This study is explanatory causal, this study decribes the effects that occur between independent variables affect the dependent variable. Sampling technique used nonprobability sampling with purposive sampling. Methods of data analysis using simple regression test. The results showed that the country of origin effect on purchasing decisions in products smartphones and tablet Samsung at Maranatha Christian University. Keywords: Country of Origin, Purchasing Decision, Samsung. PENDAHULUAN

    Mudahnya pemasaran dalam era globalisasi akan mengakibatkan banyak produk

    internasional yang memasuki suatu negara dan mendorong konsumen untuk membeli produk

    tersebut (Infantyasning, 2001). Saat ini, setiap perusahaan yang bersaing di pasar dunia

    memproduksi dan mendistribusikan produk kepada pelanggan di seluruh dunia dengan

    mengakrabkan nama negara manufaktur yang telah memberikan efek citra pada produk

    tersebut atau nama yang komersial (Paswan dan Sharma, 2004). Tren terbaru

    dalam globalisasi menekankan perlunya untuk lebih memahami konsep country of origin,

    terutama di negara berkembang. Pada proses pembelian, konsumen tidak hanya

  • 3

    mempertimbangkan pada faktor kualitas dan harga dari sebuah merek, tetapi juga faktor lain,

    termasuk country of origin (Lin dan Kao, 2004).

    Country of origin dapat didefinisikan sebagai negara manufaktur yang berpengaruh

    besar membuat persepsi konsumen menjadi positif atau negatif dari suatu produk (Cateora

    dan Graham, 1999). Dengan meningkatnya ketersediaan produk impor di sebagian besar

    pasar nasional, country of origin telah menjadi lebih penting, karena konsumen

    sering mengevaluasi barang impor secara berbeda dari yang mereka lakukan pada pesaing

    produk domestik (Bilkey dan Nes, 1982). Country of origin memiliki pengaruh yang lebih

    besar pada negara berkembang dibandingkan dengan negara barat (Verlegh dan Steenkamp,

    1997), sehingga efek country of origin di negara maju cenderung lebih kecil (Elliot dan

    Comoron, 1994) dalam Edward (2010). Wang dan Lamb (1985) dalam Okechuku (1994)

    berpendapat bahwa konsumen yang berasal dari negara maju lebih mengutamakan dan

    memprioritaskan memilih produk dari negaranya sendiri, kemudian negara maju lainnya dan

    yang terakhir memilih produk dari negara berkembang. Meskipun anggapan yang umum

    diyakini bahwa konsumen membuat pilihan yang rasional terhadap produk berdasarkan

    membandingkan dan membedakan berbagai alternatif berdasarkan atribut produk dan

    pengukuran kinerja (Maheswaran, 2006).

    Menurut Schweiger, Otter, dan Strebinger (1995) dalam Balabanis dan

    Diamantopoulos (2011), country of origin meliputi 4 faktor yang menjadi variabel penelitian,

    antara lain: evaluasi afektif terhadap country of origin, evaluasi kognitif terhadap

    country of origin, image made in country of origin, evaluasi individual produk country

    of origin. Secara praktis, hal tersebut penting karena banyak pengguna merek sengaja

    menggunakan merek asing untuk mengasosiasikan merek mereka dengan sebuah negara

    yang memiliki citra yang kuat (Dub, 1994) atau menyamarkan merek dari negara asalnya

  • 4

    jika citra negara tersebut lemah (Onyemah, 1999) dalam Balabanis dan Diamantopoulos

    (2011). Cukup beralasan untuk mengasumsikan bahwa kesalahan klasifikasi country of origin

    merupakan indikator pengetahuan yang terbatas (Shimp dan Sharma, 2005). Namun, ini

    merupakan masalah penting, karena jika konsumen mengasosiasikan merek dengan country

    of origin yang salah, evaluasi merek mereka (dan selanjutnya keputusan pembelian) dapat

    berbeda dari apa yang seandainya mereka ketahui benar mengenai country of origin yang

    telah diidentifikasi (Diamantopoulos, 2008) dalam Balabanis dan Diamantopoulos (2011).

    Seperti yang kita ketahui beberapa tahun belakangan ini sudah banyak sekali beredar

    smartphone dan tablet di pasar Indonesia. Dengan berbagai negara manufaktur dan merek

    yang berbeda-beda. Para perusahaan-perusahaan smartphone bersaing untuk mendapatkan

    konsumen sebanyak mungkin, mereka bersaing untuk menjadi produsen terbaik di Indonesia.

    Fenomena menarik yang terjadi saat ini PT Samsung Electronics sebagai perusahaan

    elektronik terkemuka asal Korea Selatan sukses menjadi vendor smartphone nomor satu di

    dunia pada kuartal keempat yang berakhir Februari 2013 (Gartner, 2013).

    Jika dilihat dari data di Tabel 1 (lampiran), Gartner, Inc. sebagai perusahaan yang

    bergerak di bidang penelitian informasi teknologi dan konsultan bagi perusahaan-perusahaan

    (wikipedia) mencatat data penjualan Samsung berhasil menguasai market share pada kuartal

    ke empat tahun 2012 sebesar 22% pasar smartphone dan tablet global. Dari data tersebut

    terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari market share pada kuartal ke empat pada

    tahun 2011 sebesar 17,7%. Kesuksesan seri Galaxy dan Note menjadikan Samsung sebagai

    salah satu pembuat smartphone dan tablet terbesar di dunia saat ini. Dengan fenomena

    tersebut peneliti tertarik mencoba menguji apakah terdapat pengaruh country of origin

    terhadap keputusan pembelian produk smartphone dan tablet Samsung.

  • 5

    LANDASAN TEORI, KAJIAN EMPIRIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    Bagian ini menjelaskan mengenai Country of Origin, Keputusan Pembelian, serta Hipotesis.

    Country of Origin

    Negara yang menjadi tempat asal sebuah produk disebut dengan istilah country of

    origin atau disingkat dengan coo secara umum dianggap sebagai bagian dari karakteristik

    ekstrinsik produk (Bilkey and Nes, 1982). Pengertian di atas menjelaskan bahwa country of

    origin image merupakan gambaran, reputasi, stereotip yang dikaitkan oleh para pebisnis dan

    konsumen pada suatu negara tertentu. Pencitraan akan negara tempat asal merek dibentuk

    oleh variabel-variabel lain di dalamnya berupa keterwakilan produk, karakteristik negara,

    latar belakang ekonomi dan politik, sejarah, serta tradisi. Beberapa definisi dari country of

    origin image yang dikemukakan oleh Roth and Romeo (1992) dengan mengutip dari

    beberapa ahli dapat dilihat di lampiran.

    Menurut Schweiger et al. (1995) dalam Balabanis dan Diamantopoulos (2011),

    country of origin meliputi 4 faktor: 1) Evaluasi kognitif terhadap country of origin

    produk dan yang merupakan pengetahuan, persepsi, dan kepercayaan konsumen terhadap

    country of origin produk; 2) Evaluasi afektif terhadap country of origin produk

    yang merupakan emosi atau perasaan konsumen terhadap country of origin produk; 3)

    Image made in, Negara asal produk yang merupakan kompetensi country of origin dalam

    memproduksi suatu produk; 4) Evaluasi individual produk country of origin, yaitu evaluasi

    terhadap produk.

    Dari suatu segi pandang konseptual, country of origin membangun pendekatan

    literatur pada dua tingkat yang berbeda, yaitu mewakili gambaran suatu negara dan mewakili

    gambaran suatu produk. Sebagian besar country of origin mewakili image suatu produk dan

    seringkali ukuran image produk dengan suatu negara membingungkan. Seringkali country of

  • 6

    origin mempunyai arti yang mirip dengan pengaruh lingkungan, persepsi negara,

    stereotypical kepercayaan, sikap negara umum, dan negara evaluasi. Kondisi yang sama

    berlaku juga untuk image produk yang mana sering dikenal sebagai produk kepercayaan,

    country of origin kepercayaan, gambaran merek, sikap produk, produk country of origin,

    produk persepsi, evaluasi produk, mutu produk, negara memengaruhi, dan bahkan country

    image. Berdasarkan konsep-konsep di atas country of origin adalah pencitraan yang

    ditimbulkan dari negara tempat asal merek, serta persepsi konsumen akan produk dari sebuah

    negara tempat asal.

    Di negara maju, masyarakat cenderung lebih tertarik untuk membeli produk lokal

    daripada produk import, karena mereka mengetahui kualitas produknya. Sedangkan negara

    berkembang memiliki dampak country of origin lebih besar. Masyarakat negara berkembang

    lebih menyukai merek dari luar negri, karena percaya memiliki kualitas yang tinggi. Citra

    suatu negara dipandang sebagai suatu senyawa kontemporer dan asosiasi sejarah yang

    merupakan faktor dalam keputusan membeli baik dalam pencitraan dan dalam representasi

    proporsional. Negara asal (country of origin) mengacu pada negara di mana suatu merek

    dihubungkan dan biasanya merupakan negara asal merek tersebut. Dalam berbagai kasus

    merek, country of origin ini sulit dipisahkan.

    Dalam literatur tentang kepentingan negara asal produk oleh Okechuku (1994),

    dikatakan bahwa asal negara suatu produk menjadi sangat penting untuk konsumen, sehingga

    dapat melebihi merek produk tersebut. Suatu strategi yang baik untuk sumber yang memiliki

    image rendah adalah berpindah lokasi manufakturnya atau melalui joint venture di negara

    yang memiliki reputasi yang baik.

  • 7

    Keputusan Pembelian

    Dalam usaha mengenal konsumen, perusahaan perlu mempelajari perilaku-perilaku

    konsumen yang merupakan perwujudan dari seluruh jiwa manusia dalam kehidupan sehari-

    harinya. Menurut Handoko (2000), perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan

    konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk

    dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

    Dalam perilaku konsumen tersebut, karakteristik konsumen dan proses pengambilan

    keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa

    yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga

    munculnya keputusan pembelian pembeli, sedangkan tugas manajer adalah memahami apa

    yang terjadi dalam kesadaran pembelian antara datangnya stimulasi luar dan keputusan

    pembelian (Kotler & Keller, 2009).

    Pengertian keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

    pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu

    kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

    barang yang ditawarkan oleh produsen (Kotler & Keller, 2009).

    Menurut Kotler dan Keller (2009) ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian,

    yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,

    dan perilaku setelah pembelian. Gambar model proses pembelian lima tahap tersebut dapat

    dilihat di lampiran. Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima

    tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap di atas tidak selalu terjadi, khususnya

    dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian. Para

    konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai, yaitu:

  • 8

    1. Pengenalan Masalah

    Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli menyadari suatu

    perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu

    dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar.

    2. Pencarian informasi

    Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi sehubungan dengan

    kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi tergantung pada kuat

    lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh

    informasi, tambahan, dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi.

    3. Evaluasi alternatif

    Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh gambaran yang

    lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing

    alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang

    diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untuk

    membeli.

    4. Keputusan pembelian

    Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam menangani

    informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-alternatif yang harus dipilih atau

    dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli.

    5. Perilaku setelah pembelian

  • 9

    Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan

    merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin

    akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang

    yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung

    untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan

    negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang

    membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang

    baru saja membeli produknya.

    Pengaruh Antara Country of Origin Terhadap Keputusan Pembelian

    Negara asal (country of origin) mengacu pada negara di mana suatu merek

    dihubungkan dan biasanya merupakan negara asal merek tersebut. Ditambahkan juga bahwa

    negara asal suatu produk memengaruhi bagaimana konsumen mengevaluasi suatu produk.

    Pada akhirnya, country of origin image dapat menjadi suatu keuntungan atau kerugian bagi

    produk-produk yang berasal dari suatu negara tertentu.

    Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Infantyasningsih (2001),

    dinyatakan bahwa country of origin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

    konsumen (studi empiris pembelian telepon seluler di kota Semarang). Penelitian lain juga

    dilakukan oleh Sutanto dan Winata (2012), hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

    country of origin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap

    keputusan pembelian produk hair extension di Surabaya. Berdasarkan temuan di atas, maka

    dapat diajukan hipotesis:

  • 10

    H1: Country of Origin Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartphone dan

    Tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha.

    METODE PENELITIAN

    Bagian ini menguraikan tentang hal-hal yang terkait langsung dengan pengumpulan data

    yang digunakan dalam pengujian hipotesis.

    Obyek Penelitian, Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel.

    Objek penelitian adalah produk smartphone dan tablet Samsung. Alasan dipilihnya

    produk smartphone Samsung sebagai penelitian, karena berdasarkan pada kesuksesan seri

    Galaxy yang menjadikan Samsung sebagai salah satu pembuat telepon pintar dan tablet

    terbesar di dunia saat ini (Gartner, 2013). Populasi dapat dipahami sebagai sekelompok

    individu atau obyek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik.

    Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i yang merupakan mahasiswa/i Universitas

    Kristen Maranatha. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

    ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

    tersebut. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha yang

    pernah menggunakan atau sedang menggunakan produk smartphone Samsung. Menurut Hair,

    Black, Babin, dan Anderson (2009), ukuran sampel yang paling baik adalah 10 kali dari

    jumlah variabel dalam kuesioner yang digunakan, adapun jumlah variabel yang akan diuji

    yaitu sebesar 15 variabel. Namun dinyatakan bahwa ukuran sampel yang diharapkan tidak

    lebih dari 500 responden. Dengan demikian, ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah 150 responden, akan tetapi untuk memenuhinya ukuran sampel pada pengolahan

  • 11

    data, maka peneliti menambahkan 50 responden, sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah

    200 responden. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

    nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

    tidak Teknik nonprobability sampling yang digunakan adalah purposive sampling, teknik

    penentuan sampel ini merupakan metode penetapan sampel dengan didasarkan pada kriteria-

    kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah mahasiswa/i yang masih aktif mengikuti

    kegiatan-kegiatan di dalam kampus dan pernah atau sedang menggunakan produk

    smartphone dan tablet Samsung. Kriteria-kriteria tersebut bertujuan memberikan informasi

    maksimal (Sugiyono, 2010). Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah: 1) Data primer, data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yakni data yang

    diperoleh dari responden melalui kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung dan 2)

    Data sekunder, data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, akan tetapi data

    hasil olahan dari pengambilan data primer. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain dari

    literatur-literatur dan media elektronik (internet).

    Jenis Penelitian

    Penelitian ini termasuk causal explanatory, karena dalam penelitian ini menjelaskan

    kausal atau pengaruh yang terjadi antara variabel bebas (X) memengaruhi atau bertanggung

    jawab atas variabel terikat (Y) dengan melakukan pengujian hipotesis.

  • 12

    Metode Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data pada metode penelitian ini menggunakan teknik survei

    dengan menggunakan kuesioner serta pengumpulan data diperoleh dari perpustakaan

    dengan membaca, mempelajari, dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan topik yang

    sedang diteliti.

    Metode Analisis Data

    Alat uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan

    Uji Regresi Sederhana. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

    dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel (Nugroho,

    2005). Pengujian construct validity dilakukan dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA)

    menggunakan software SPSS. Nilai rule of thumb yang akan digunakan untuk CFA harus

    0.40 (Hair et al, 2009). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi

    suatu alat ukur (Nugroho, 2005). Rules of Thumb yang dipakai adalah Cronbachs Alpha

    harus lebih besar dari 0,70, meskipun angka 0,60 masih dapat diterima. Untuk menguji

    hipotesis digunakan Uji Regresi Sederhana. Regresi Sederhana adalah suatu analisis yang

    mengukur pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) (Suliyanto, 2005).

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Bagian ini akan menyajikan hasil uji validitas, uji reliabilitas, dan uji regresi sederhana.

    Uji Validitas

    Dari Tabel 3 (lampiran) dinyatakan bahwa semua indikator dinyatakan valid, karena

    KMO-nya 0,5 yaitu 0,658 tingkat signifikan/sig 0,05 yang berarti data yang diambil

  • 13

    mencukupi untuk proses lebih lanjut serta CFA indikator-indikator 0,40. Dimensi country

    of origin (CO1,CO2,CO3) terletak pada komponen 2 dan dimensi keputusan pembelian (KP1,

    KP2, KP3, KP4, KP5) terletak pada komponen 1. Indikator CO4 dibuang, karena data

    kosong, indikator CO5 dibuang, karena datanya tidak reliabel.

    Uji Reliabilitas

    Hasil uji reliabilitas untuk country of origin dan keputusan pembelian dapat dilihat

    pada Tabel 4 dan 5 di lampiran. Dari hasil uji reliabilitas tersebut, seluruh variabel yang telah

    dinyatakan valid, juga dinyatakan reliabel. Karena nilai Cronbachs Aplha .60 dan seluruh

    item dari setiap dimensi memiliki Cronbachs Alpha if item deleted < nilai Cronbachs Aplha

    yang dimiliki setiap dimensi tersebut.

    Uji Regresi Sederhana

    Setelah melakukan uji validitas dan reliabiltas, langkah selanjutnya yang dilakukan

    adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji menggunakan uji analisis regresi

    sederhana. Hasil ujinya dapat dilihat pada Tabel 6 di lampiran. Prosedur pengujian hipotesis

    dilakukan dengan cara berikut

    a. H0: Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan country of origin terhadap keputusan

    pembelian produk smartphone dan tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha.

    b. H1: Terdapat pengaruh yang signifikan country of origin terhadap keputusan pembelian

    produk smartphone dan tablet Samsung di Universitas Kristen Maranatha.

    c. Tingkat signifikansi = 0,05

    d. Kriteria penerimaan: H1 diterima apabila 0,05

  • 14

    e. Nilai yang diperoleh dari analisis regresi adalah 0,000 berarti 0,05.

    f. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak pada tingkat signifikansi = 0,05.

    Sehingga terdapat pengaruh country of origin terhadap keputusan pembelian.

    g. Jadi country of origin produk smartphone dan tablet Samsung memengaruhi keputusan

    pembelian konsumen sebesar 6,8%, sedangkan sisanya sebesar 93,2% dipengaruhi oleh

    faktor lain. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Sutanto dan Winata (2012)

    tentang Pengaruh Merek, Asal Negara, Kepercayaan terhadap Perusahaan, dan Harga

    terhadap Keputusan Pembelian Produk hair extension di Surabaya. Serta mendukung

    pula penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Infantyasningsih (2001), dinyatakan

    bahwa country of origin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen

    (studi empiris pembelian telepon seluler di kota Semarang).

    PENUTUP

    Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan rekomendasi.

    Kesimpulan

    Ada pengaruh variabel country of origin terhadap pengambilan keputusan pembelian

    produk smartphone Samsung di Universitas Kristen Maranatha. Hal ini menandakan country

    of origin Samsung memengaruhi dan dapat meningkatkan keputusan pembelian produk

    Smartphone Samsung.

  • 15

    Saran

    Pada hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh country of origin produk smartphone

    Samsung memengaruhi keputusan pembelian konsumen sebesar 6,8%, sedangkan sisanya

    sebesar 93,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Diharapkan PT. Samsung Electronics Indonesia

    lebih memerhatikan dan menginformasikan country of origin dari produk smartphone

    Samsung tersebut. Terbukti pada item pernyataan yang menganggap bahwa Korea Selatan

    telah memiliki citra sebagai kota maju sebanyak 149 responden (74,5%). Dengan demikian

    PT. Samsung Electronics Indonesia perlu juga menekankan untuk lebih memahami konsep

    country of origin, terutama di negara berkembang, sehingga faktor country of origin dapat

    memengaruhi keputusan pembelian dengan persentase yang signifikan.

  • 16

    DAFTAR PUSTAKA

    Balabanis, G., and Diamantopoulos, A. (2011) Gains and Losses from the Misperception of Brand Origin: The Role of Brand Strength and Country of Origin Image. Journal of International Marketing, American Marketing Association, Vol. 19, No. 2, 2011, pp. 95116.

    Bilkey, N.J., and Nes, E. ( 1982) Country of Origin Effects on Product Evaluation.

    Journal of International Business Studies, Vol. 8, Spring/Summer, pp. 89-99. Cateora, P.R., and Graham, J.L. (1999) International Marketing, 10th. Edition. Irwin

    McGraw-Hill. Cooper, D.R., & Schindler, P.S. (2011) Business Research Method, 11th Edition. New York:

    Mc Graw-Hill Inc.

    Edward, (2010) Preferensi Konsumen Dilihat dari Faktor Country of Origin, Brand, Harga, Desain dalam Industri Sepatu. TS-R-2010-0067, Program Tesis. Universitas Bina Nusantara, Jakarta (publish).

    Handoko, T.H. (2000) Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

    Infantyasning, P. (2001) Pengaruh citra negara asal produk (country image) terhadap keinginan membeli konsumen. Sarjana strata 1. Universitas Diponegoro, Semarang (publish).

    Kotler, P., dan Keller, K.L. (2009) Manajemen pemasaran, Edisi 13 Jilid. 1. Jakarta. Kotler, P., dan Keller, K.L. (2009) Manajemen pemasaran, Edisi 13 Jilid. 2. Jakarta. Lin, C.H., and Kao, D.T. (2004) The Impacts of Country of Origin on Brand Equity. The

    Journal of American Academy of Business, Cambridge. Maheswaran, D. (1994) Country of Origin as a Stereotype: Effects of Consumer Expertise

    and Attribute Strength on Product Evaluations. Journal of Consumer Research, 21 (2). pp. 35465.

    Maheswaran, D. (2006) Nation Equity: Incidental Emotions in Country of Origin Effects.

    Journal of Consumer research, Vol. 33, December 2006.

    Okechuku, C., and Onyemah, V. (1999) Nigerian Consumer Attitudes Toward Foreign and Domestic Products. Journal of International Business Studies, 30 (3), 61132.

    Paswan, A.K., and Sharma, D. (2004) Brand-Country of Origin (COO) Knowledge and COO

    Image : Investigation in an Emerging Franchise Market. Journal of Product & Brand Management, Vol. 13 No. 2/3, pp. 144-155.

  • 17

    Roth, M.S., and Romeo, J. B. (1992) Matching Product Category and Country Image Perceptions: A Framework for Managing Country-of-Origin Effects. Journal of International Business Studies, Third Quarter, pp. 477-497.

    Suliyanto, (2005). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Sutanto, J. E., Dan Winata, R. H. (2012) Impact Of Brand, Country Of Origin, Trust In

    Company, And Price Towards Buying Decision (Case Hair Extension Product In Surabaya). Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 17, No. 1.

    Shimp, T.A., and Sharma, D. (2005) Brand Origin Recognition Accuracy: Its Antecedents

    and Consumers Cognitive Limitations. Journal of International Business Studies, 36 (4), 37997.

    Verlegh, P.W.J., and Steenkamp, E.M. (1999) A Review and Meta-Analysis of Country of

    Origin Research. Journal of Economic Psychology, 20 (5), 52146. http://en.wikipedia.org/wiki/Gartner. Diakses pada tanggal 15 January 2013.

    http://www.gartner.com/newsroom/id/2335616. Worldwide Mobile Device Sales to End Users by Vendor in 2Q12(Samsung). Diakses pada tanggal 1 Maret 2013.

    http://m.android-indonesia.com/forum/berita-terbaru/34426-samsung-smartphone-android-bidik-semua-segmen. Diakses pada tanggal 18 April 2013.

    http://www.tempo.co/read/news/2013/02/26/090463861/Samsung-Minat-Bangun-Pabrik-Gadget-di-Indonesia. Diakses pada tanggal 18 April 2013.

    http://ms.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan. Diakses pada tanggal 18 April 2013.

  • 18

    LAMPIRAN

    Tabel 1 Data Penjualan Samsung Kuartal Ke-4 Tahun 2012

    Worldwide Mobile Phone Sales to End Users by Vendor in 2012 (Thousands of Units)

    Company 2012 Units

    2012 Market Share (%)

    2011 Units

    2011 Market Share (%)

    Samsung 384,631.2 22.0 315,052.2 17.7Nokia 333,938.0 19.1 422,478.3 23.8Apple 130,133.2 7.5 89,263.2 5.0ZTE 67,344.4 3.9 56,881.8 3.2LG Electronics 58,015.9 3.3 86,370.9 4.9Huawei Technologies 47,288.3 2.7 40,663.4 2.3TCL Communication 37,176.6 2.1 34,037.5 1.9Research In Motion 34,210.3 2.0 51,541.9 2.9Motorola 33,916.3 1.9 40,269.1 2.3HTC 32,121.8 1.8 43,266.9 2.4Others 587399.6 33.6 595886.9 33.6Total 1,746,175.6 100.0 1,775,712.0 100.0

    Sumber: Gartner (February, 2013)

    Tabel 2 Definisi Country of Origin

    No Nama Peneliti Definisi Country of Origin

    1 Narayanas (1981). The aggregate image for any particular countrys product refers to the entire connotative field associated with that countrys product offerings, as perceived by consumers. Definisi di atas menjelaskan bahwa country of origin image merupakan sekumpulan citra yang ada pada produk yang dihasilkan oleh suatu negara tertentu menunjukan pada arti yang dihubungkan dengan produk yang ditawarkan suatu negara tersebut, yang dipersepsikan oleh konsumen.

    2 Chao (1982). The information about country of origin is part of the external cues. Country of

  • 19

    origin usually being written as made in (countrys name). Dapat juga diartikan bahwa informasi tentang negara asal produk (country of origin) adalah merupakan bagian dari faktor ekstrinsik suatu produk. Negara asal biasanya dengan kata-kata seperti made in ..... (nama negara).

    3 Samiee (1994). Country of origin denotes the country with wich a firm is associated. typically, this is the home country for a company. Country of origin is inherent in certain brands. IBM and Sony, for example, imply United States and Japanese origins, respectively. Dapat diartikan bahwa negara asal merupakan negara di mana markas besar perusahaan berada atau dengan kata lain negara tempat perusahaan berasal. Contohnya IBM, meskipun perangkat-perangkatnya atau komponen-komponennya banyak tersebar (perakitannya) di seluruh dunia, tetapi IBM tetap berasal dari Amerika maka tetap ditulis made in USA, begitu pula dengan Sony yang berasal dari Jepang (Sony, made in Japan).

    4 Gaedeke (1973) dan Schooler (1965).

    They indicate that products from develop countries generally receive more positive evaluations that products from less developed ones. Produk dari negara-negara yang dicitrakan positif cenderung akan dinilai lebih baik, sementara produk dari negara yang dicitrakan kurang positif cenderung dinilai kurang baik.

    Sumber: Roth and Romeo (1992)

    Gambar 1

    Model Proses Pembelian Lima Tahap Sumber: Kotler dan Keller (2009)

    Pengenalan Masalah

    Pencarian Informasi

    Evaluasi Alternatif

    Keputusan Pembelian

    Perilaku Setelah Pembelian

  • 20

    Tabel 3 Hasil Uji Validitas

    KMO and Bartlett's Test

    Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .658

    Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 310.531

    Df 28

    Sig. .000

    Rotated Component Matrixa

    Component 1 2

    Co1 .761 Co2 .888 Co3 .742 KP1 .593

    KP2 .627

    KP3 .609

    KP4 .647

    KP5 .713

    Tabel 4

    Hasil Uji Reliabilitas Country of Origin

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .732 .732 3

  • 21

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected Item-

    Total Correlation

    Squared Multiple

    Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    Co1 7.72 1.781 .499 .325 .713

    Co2 7.65 1.517 .696 .484 .469

    Co3 7.60 1.868 .485 .307 .726

    Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    Items N of Items

    .648 .648 5

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected Item-

    Total Correlation

    Squared Multiple

    Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    KP1 16.94 2.513 .392 .179 .600

    KP2 16.91 2.464 .416 .237 .588

    KP3 16.90 2.714 .381 .184 .604

    KP4 16.93 2.709 .380 .234 .605

    KP5 16.89 2.514 .437 .274 .577

  • 22

    Tabel 6 Hasil Uji Regresi Sederhana

    Model Summary

    Model R

    R

    Square

    Adjusted

    R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    Change Statistics

    R Square

    Change F Change df1 df2

    Sig. F

    Change

    1 .260a .068 .063 .37283 .068 14.394 1 198 .000

    a. Predictors: (Constant), COO

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 2.001 1 2.001 14.394 .000a

    Residual 27.522 198 .139

    Total 29.523 199

    a. Predictors: (Constant), COO

    b. Dependent Variable: KP

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    1 (Constant) 3.605 .166 21.676 .000

    COO .163 .043 .260 3.794 .000

    a. Dependent Variable: KP