Pengantar Ilmu Administrasi Negara

22
Pengantar Ilmu Administrasi Negara Pengertian Administrasi Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara. Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik. Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling

Transcript of Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Page 1: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Pengertian Administrasi

Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua

bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun

demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan

pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari

definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam

pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu,

administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah

administrasi negara.

Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum

dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara

hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat

cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang

berkaitan dengan publik.

Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan

sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur

yang paling banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.

Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit

perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi

negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah

dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi

modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan

segala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-muran dan melayani kepentingan umum.

Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,

tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public”.

Page 2: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkan

dengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkan

dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti - bukti sejarah dengan jelas membuktikan

upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan

Casiodorus. Selama abad ke-16 - 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan

Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai

teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama

setelah negara ini merdeka.

Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat

ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul

di antara mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatan

demi kepentingan umum dan selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan kata

lain, administrasi negara tidak seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi

kepentingan dirinya sendiri.

Pendekatan Administrasi Negara Modern

Perkembangan evolusioner administrasi negara diuraikan melalui pendekatan

tradisional, pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan

pendekatan ekologis. Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan tentang

pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalam

administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan

administrasi negara.

Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang

lebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan

berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai

kelebihan dan kekurangan.

Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara

pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi

negara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk secara khusus

Page 3: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu.

Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebut

sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati.

Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan

pun masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan

bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif,

dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkan

keberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif,

sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap politik dan tahap

administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan kebijakan, maka tahap

kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dalam tahap

pertama.

PENTINGNYA STUDI ADMINISTRASI NEGARA

Kekhususan Administrasi Negara

Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain, sesuai

dengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jika administrasi negara

dibandingkan dengan organisasi sosial yang lain, maka segera terungkap bahwa

administrasi negara mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki oleh

organisasi-organisasi lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan administrasi

negara, yaitu

1. Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.

2. Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.

3. Administrasi negara mempunyai prioritas.

4. Administrasi negara mempunyai kekecualian.

5. Manajemen puncak administrasi negara adalah politik.

Page 4: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

6. Penampilan administrasi negara sulit diukur.

7. Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi negara.

Identifikasi Administrasi Negara

1. Identifikasi terhadap administrasi negara, menurut pandapat Gerald E.

Caiden,dapat ditempuh melalui lima cara berikut:

a. Identifikasi administrasi pemerintahan.

b. Identifikasi organisasi publik.

c. Identifikasi orientasi sikap administrasi.

d. Identifikasi proses yang bersifat khusus.

e. Identifikasi aspek publik.

2. Administrasi negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah satu dari

ke empat indikator berikut : administrasi pemerintahan, organisasi publik, sikap

administrasi dan proses yang bersifat khusus.

3. Lima identifikasi mengandung unsur yang bersifat umum, yakni : administrasi

negara menunjukkan aktivitas komunal yang diorganisasikan secara publik, dalam

arahan politik, dan beroperasi berdasarkan kaidah-kaidah publik.

Peranan Administrasi Negara

Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupan

menjadi tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public. Segala hal

yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat public telah

dicakup dalam pengertian administrasi Negara, khususnya dalam mengkaji kebijaksanaan

publik.

Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwa administrasi

Negara merupakan motor penggerak pembangunan, maka administrasi Negara membantu

Page 5: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

untuk meningkatkan kemampuan administrasi. Artinya, di samping memberikan

ketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan mekanik, studi administrasi akan

memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana mengorganisasikan segala energi social

dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan. Dengan demikian, determinasi kebijaksanaan

public, baik dalam tahapan formulasi, implementasi, evaluasi, amupun terminasi, selalu

dikaitkan dengan aspek produktifitas, kepraktisan, kearifan, ekonomi dan apresiasi

terhadap system nilai yang berlaku.

Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat

menekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi Negara adalah

memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan

politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negara adalah menjamin adanya

kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global

Krisis Identitas

Krisis identitas yang dialami administrasi negara, menurut Henry (1995:21), berkisar

pada persoalan bagaimana administrasi negara memandang dirinya sendiri dalam waktu-

waktu silam. Secara rinci krisis identitas dimaksud menunjukkan bahwa:

1. Krisis identitas yang dihadapi administrasi negara bertumpu pada tiadanya

kesepakatan tentang administrasi negara sebagai ilmu ataukah bukan.

2. Sesuatu pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua ukuran

berikut:

a. mempunyai paradigma teoritis;

b. mempunyai teori-inti.

3. Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigma administrasi negara, yang

terdiri dari

a. Dikhotomi politik-administrasi (1900-1927);

b. Prinsip-prinsip adiministrasi (1927-1937);

c. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-sampai sekarang);

Page 6: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

d. Administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970);

e. Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970-sampai sekarang)

4. Administrasi negara dapat dipandang sebagas studi multidisipliner yang bersifat

eklektis karena banyak konsep yang dipinjam dari ilmu-ilmu lain.

HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu Lain

1. Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya

berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudan

aktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,

khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasi

niaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.

2. Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan dengan

mempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisis

antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.

3. Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasi

niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiah

kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahami

individu dalam situasi administrasi.

4. Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi dan

kooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi

Negara

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik

1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena

secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.

Page 7: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara

sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandang

sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem

pemerintahan.

3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan

koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.

4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara di

kombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-

manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-

sosio-psikologis

Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara

1. Menurut Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigma berikut:

Paradigma 1 : Dikhotomi politik-administrasi (1900-1926).

Paradigma 2 : Prinsip - prinsip administrasi negara (1927-1937).

Paradigma 3 : Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970)

Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).

Paradigma 5 : Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970 - sampai

sekarang).

2. Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau “overlaping”. Di mana

“locus” (tempat = letak) dan “focus” (yang diperhatikan) administrasi negara

saling berganti .

3. Paradigma 1 lebih mementingkan “locus”, paradigma 2 menonjolkan “focus”,

paradigma 3 kembali lebih mementingkan “locus”, sedang paradigma 4

mementingkan “focus”, dan paradigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara

“focus” dan “locus” dari administrasi negara.

Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara

Page 8: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

1. Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam administrasi

negara adalah pendekatan matematik, sumber daya manusia dan sumber daya

umum. Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,

struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi Thomas J. Davy pendekatan yang

dimaksud terdiri dari manajerial, psikologis, politis, dan sosiologis.

2. Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses kerja

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini juga

seringkali disebut dengan pendekatan operasional.

3. Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang telah

terjadi secara sukses. Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai pendekatan

pengalaman.

4. Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuan

organisasi tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan ini

telah menampilkan aspek manusia sebagai elemen utama administrasi.

5. Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial.

Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan semangat

kerjasama di antara anggota-anggota organisasi.

6. Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan

pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan.

7. Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi

utama administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukan

evaluasi terhadap alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan diambil,

tetapi kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas organisasi.

ORGANISASI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Organisasi

Page 9: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

1. Ada dua pengertian yang seringkali dipergunakan untuk maksud yang sama,

yakni pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya

berbeda, Organisasi lebih menunjukkan ikatan-ikatan struktural, sedang institusi

lebih menampilkan ikatan-ikatan normatif sosial.

2. Bertitik tolak dari kesadaran akan arti pentingnya organisasi dalam kehidupan

sosial, berkembang berbagai macam teori organisasi. Teori-teori organisasi ini

dapat dibagi dalam tiga kelompok teori berikut: model tertutup, model terbuka,

dan model sintesis.

3. Bentuk organisasi yang paling banyak dijumpai adalah organisasi lini dan staf.

Dalam organisasi yang demikian, anggota organisasi terbagi dua: yang berkaitan

dengan implementasi organisasi disebut unit lini, dan mereka yang mempunyai

aktivitas untuk memberikan nasihat kepada pimpinan disebut unit staf.

4. Koordinasi dapat dipandang sebagai konsekuensi dari adanya pembagian tugas

atau spesialisasi. Koordinasi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyatupadukan semua aktivitas organisasi menuju titik yang sama. Sedangkan

fungsi pengawasan dilakukan untuk membuat kegiatan yang dilakukan satuan

kerja atau unit-unit organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Dengan demikian dapat dicegah kegiatan-kegiatan yang menyimpang

dari rencana.

Dasar-dasar Manajemen

Perkembangan teori manajemen, menurut pendapat Leonard J. Kazmier, dapat dibagi

dalam empat periode yakni:

1. Gerakan manajemen ilmiah

2. Prinsip-prinsip umum manajemen

3. Pengaruh dari ilmu perilaku

4. Pendekatan sistem dan kuantitatif.

Page 10: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Fungsi-Fungsi P.O.S.D.Co.R.B. dalam Administrasi Negara

1. Yang mengembangkan tujuh prinsip POSDCoRB adalah Luther H. Gullick.

POSDCoRB adalah akronim dari “planning, organizing, staffing, directing,

coordinating, reporting, budgeting”. Menurut Gullick ketujuh aktivitas inilah yang

pada umumnya dijalankan oleh manajer pada semua organisasi.

2. Perencanaan adalah kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan penyusunan garis-

garis besar yang memuat sesuatu yang harus dikerjakan, dan metode-metode

untuk melaksanakannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Henry Fayol

telah menunjukkan adanya 8 kriteria bagi suatu rencana yang baik. Dalam

pemerintahan, dikenal tiga macam perencanaan, yakni: perencanaan jangka

panjang, menengah, dan pendek.

3. Yang dimaksudkan dengan pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas yang

berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancang untuk membantu

pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian sebenarnya

merupakan proses mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan tugas

pokoknya. Karena itu, dalam administrasi negara masalah organisasi dan

personalia merupakan dua faktor utama.

4. Yang dimaksudkan dengan penyediaan staf adalah.pengarahan dan latihan

sekelompok orang yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja

yang menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staff metode yang dapat

dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi, permainan

peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementara

itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: “presupervisory

programs”, “middle management programs” dan “executive development

programs”.

5. Yang dimaksudkan dengan pengarahan adalah pembuatan keputusan-keputusan

dan menyatukan mereka dalam aturan yang bersifat khusus dan umum. Fungsi

Page 11: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap usaha-usaha

bawahan dalam rangka pencapalan sasaran-sasaran organisasi. Dalam kaitannya

dengan fungal ini, ilmu-ilmu perilaku telah memberikan sumbangan besar dalam

bidang-bidang motivasi dan komunikasi.

6. Yang dimaksudkan dengan pengkoordinasian adalah kegiatan-kegiatan untuk

mempertalikan berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi.

Mengenai koordinasi ada beda pandang antara beberapa sarjana. Di satu pihak ada

yang memandangnya sebagai fungsi manajemen. Sedang pihak yang lain,

menganggapnya sebagai tujuan manajemen. Dalam pandangan yang kedua,

keberhasilan koordinasi sepenuhnya tergantung pada keberhasilan atau efektivitas

dart fungsi-fungsi perercanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

7. Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberian

informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti

perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi

dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannya

dengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam

pembuatan keputusan oleh manajer.

8. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi

melalui perencanaan fiskal dan akutansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun

APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua

sebagai suatu mekanisme. Allen Schick mengungkapkan adanya tiga tujuan

anggaran: pengawasan, manajemen, dan perencanaan. Sedangkan fungsi anggaran

berdasarkan perjalankan historisnya terdiri dari empat macam yaitu: fungsi

kontrol, fungsi manajemen, fungsi perencanaan, dan fungsi evaluasi.

BIROKRASI

Pengertian Birokrasi

Page 12: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

1. Birokrasi harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasi

sebaiknya dipandang sebagai buah dari proses rasionalisasi.

2. Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak

mencerminkan birokrasi dalam sosoknya yang utuh. Birokrasi adalah salah satu

bentuk dari organisasi, yang diangkat atas dasar alasan keunggulan teknis, di

mana organisasi tersebut memerlukan koordinasi yang ketat, karena melibatkan

begitu banyak orang dengan keahlian-keahlian yang sangat bercorak ragam.

3. Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan birokrasi, yakni:

pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pende-katan

pencapaian tujuan.

Tipe Ideal Birokrasi dari Max Weber

1. Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasi

sejarah dan menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranya

yang paling menonjol adalah teorinya mengenai birokrasi.

2. Cacat-cacat yang seringkali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna sebagai

disfungsi birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakan

kebutuhan pokok peradaban modern. Masyarakat modern membutuhkan satu

bentuk organisasi birokratik. Pembahasan mengenai birokrasi mempunyai

kemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik.

3. Dalam membahas mengenai otorita. Weber mengajukan 3 tipe idealnya yang

terdiri dari: otorita tradisional, kharismatik dan legal rasional. Otorita tradisional

mendasarkan diri pada pola pengawasan di mana legimitasi diletakkan pada

loyalitas bawahan kepada atasan. Sedang otorita kharismatik menunjukkan

legimitasi yang didasarkan atas sifat-sifat pribadi yang luar biasa. Adapun otorita

legal rasional kepatuhan bawahan di dasarkan atas legalitas formal dan dalam

yurisdiksi resmi.

4. Kelemahan dari teori Weber terletak pada keengganan untuk mengakui adanya

konflik di antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan

Page 13: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara

sedang berkembang.

5. Tipologi yang diajukan oleh Weber, selanjutnya dikembangkan oleh para sarjana

lain, seperti oleh Fritz Morztein Marx, Eugene Litwak dan Textor dan Banks.

Karakteristik Birokrasi

1. Menurut Dennis H. Wrong ciri struktural utama dari birokrasi adalah: pembagian

tugas, hirarki otorita, peraturan dan ketentuan yang terperinci dan hubungan

impersonal di antara para pekerja.

2. Karakteristik birokrasi menurut Max Weber terdiri dari: terdapat prinsip dan

yurisdiksi yang resmi, terdapat prinsip hirarki dan tingkat otorita, manajemen

berdasarkan dokumen-dokumen tertulis, terdapat spesialisasi, ada tuntutan

terhadap kapasitas kerja yang penuh dan berlakunya aturan-aturan umum

mengenal manajemen.

3. Ada dua pandangan dalam merumuskan birokrasi. Pertama, memandang birokrasi

sebagai alat atau mekanisme. Kedua, memandang birokrasi sebagai instrumen

kekusaan.

4. Ada tujuh hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan organisasi

birokratik.

Pentingnya Birokrasi

1. Teori yang lama memandang birokrasi sebagai instrumen politik. Tetapi dalam

perkembangan selanjutnya, teori tersebut ditolak, dengan menyatakan pentingnya

peranan birokrasi dalam seluruh tahapan atau proses kebijakan publik.

2. Menurut Robert Presthus, pentingnya birokrasi diungkapkan dalam peranan-nya

sebagai “delegated legislation”, “initiating policy” dan”internal drive for power,

security and loyalty”.A

Page 14: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

3. Dalam membahas birokrasi ada tiga pertanyaan pokok yang harus diperhati-kan,

(1) bagaimana para birokrat dipilih, (2) apakah peranan birokrat dalam pembuatan

keputusan, dan (3) bagaimana para birokrat diperintah. Dalam hubungannya

dengan pertanyaan kedua, hal pertama yang perlu disadari adalah ada perbedaan

antara proses pembuatan keputusan yang aktual dengan yang formal. Dalam

kenyataan birokrat merupakan bagian dari para pembuat keputusan.

4. Pentingnya peranan birokrasi amat menonjol dalam negara-negara sedang

berkembang di mana mereka semuanya telah memberikan prioritas kegia-tannya

pada penyelenggaraan pembangunan nasional. Di negara-negara ini

Kelemahan dan Problema dalam Birokrasi

1. Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal:

a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional

b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki

c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi

d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi

2. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti

bahwa birokrasi adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti

dikemukakan oleh K. Merton lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” dengan

ciri utamanya “trained incapacity”.

3. Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori

birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat di

pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal. Pada

gilirannya aktivitas administrasi diorientasikan pada kepen-tingan kelompok

sosialnya. Sementara itu, kontrol internal tidak dapat dijalankan. Sehingga dengan

birokrasi sistem perwakilan diharapkan dapat diterapkan mekanisme kantrol

internal. Teori birokrasi sistem perwakilan secara konseptual amat merangsang,

tetapi tidak mungkin untuk diterapkan. Karena teori ini tidak realistik, tidak jelas

kriteria keperwakilan, emosional dan mengabaikan peranan pendidikan.

Page 15: Pengantar Ilmu Administrasi Negara