Capita Selekta Ilmu Administrasi

21
CAPITA SELEKTA ILMU ADMINISTRASI DOSEN : Dr. H. Deddy Pandji Santosa, M.Si UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU ADMINISTRASI CAPITA SELEKTA ilmu ADMINISTRASI Oleh: DR. H. Deddy Pandji Santosa, S.Sos,.M.Si Program Pascasarjana UPMI Medan Pengantar Kegagalan Indonesia untuk segera memakmurkan rakyatnya membuat heran banyak pihak. Padahal Indonesia dengan berbagai sumber alamnya (hayati dan nonhayati sangat menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya Sebagian besar rakyat indonesia masih mengalami keterpurukan dan kesenjangan sosial yg cukup tinggi Belum adanya keadilan dan kesejahteraan Salahsatu penyebab utamanya adalah dalam hal buruknya tata kelola /administrasi/manajemen di sektor publik maupun privat

description

fb

Transcript of Capita Selekta Ilmu Administrasi

Page 1: Capita Selekta Ilmu Administrasi

CAPITA SELEKTA ILMU ADMINISTRASI

DOSEN :  Dr. H. Deddy Pandji Santosa, M.Si

UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER ILMU ADMINISTRASI

                                                                                                                           

                                                            

CAPITA SELEKTA ilmu ADMINISTRASI 

Oleh:

DR. H. Deddy Pandji Santosa, S.Sos,.M.Si

Program Pascasarjana UPMI Medan

Pengantar

  Kegagalan Indonesia untuk segera memakmurkan rakyatnya

membuat heran banyak pihak.

  Padahal Indonesia dengan berbagai sumber alamnya (hayati dan

nonhayati sangat menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya

  Sebagian besar rakyat indonesia masih mengalami keterpurukan

dan kesenjangan sosial yg cukup tinggi

  Belum adanya keadilan dan kesejahteraan

  Salahsatu penyebab utamanya adalah dalam hal  buruknya tata

kelola /administrasi/manajemen di sektor publik maupun privat

  Mismanajemen atau salah urus menjadi faktor utama kegagalan

disemua lini kehidupan bangsa, baik dalam pengelolaan kekayaan

negara, pendapatan negara, anggaran, jasa, perdagangan,

teknologi serta MSDM.

Page 2: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  Mata kuliah ini merupakan sebuah Kapita selekta yaitu kumpulan

dari berbagai tulisan berupa teori/definisi dan pemahaman dalam

ruang lingkup Administrasi Publik sebagai referensi kepentingan

ilmiah dan kepentingan sosial kemasyarakatan.

  Karena berupa Kapita selekta, terdapat uraian yg kadang-kadang

duplikasi, akan tetapi tetap berkaitan dengan konteks

Administrasi Publik

BAB   I 

PENDAHULUAN

A. BEBERAPA KONSEP

B. TEORI ADMINISTRASI NEGARA (PUBLIK)

C. PERAN ADMINISTRASI PUBLIK

D. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PUBLIK

A.    BEBERAPA KONSEP

B.     PEMBAHASAN MENEKANKAN PADA TEORI ADMINISTRASI PUBLIK

C.     ADA EMPAT ALASAN PENTING:

  Pertama: Pergeseran orientasi administrasi negara yg

menekankan aktivitas negara menjadi oleh, dan untuk publik,

dalam arti bahwa pendekatan  tidak lagi kepada negara tetapi

lebih kepada publik

 Kedua: Pertimbangan sejarah administrasi publik dalam berbagai

literatur selalu digunakan Administrasi Publik ( Public

Administration) bukan Administrasi Negara ( State

Administration)

 Ketiga: Pertimbangan akademis itu sendiri yaitu jangan sampai

berkembang bahwa interpretasi akademik yg hanya didasarkan

oleh makna gabungan kata “Administrasi” dan “Publik”, tetapi

Page 3: Capita Selekta Ilmu Administrasi

pengertian yg lebih mendalam tentang administrasi publik itu

sendiri.

 Keempat: Pertimbangan bahwa pembahasannya lebih

menekankan kepada kepentingan publik.

MAKSUD DAN TUJUAN ADMINISTRASI PUBLIK

  Administrasi publik dimaksudkan untuk lebih memahami hubungan

pemerintah dengan publik serta meningkatkan responsibilitas

kebijakan terhadap berbagai kebutuhan publik, dan juga

melembagakan praktik-praktik manajerial agar terbiasa

melaksanakan suatu kegiatan dengan efektif, efisien dan

rasional.

  Untuk menyamakan persepsi dan interpretasi tentang administrasi

publik perlu diberi definisi sbb:

  Secara Etimologi, administrasi berasal dari bahasa Latin (Yunani)

terdiri dari dua kata, yaitu “Ad” dan “Ministrate” yg berarti “to

serve” yg dalam bahasa Indonesia artinya “melayani dan atau

memenuhi”.

  Menurut Dimock&Dimock (1978:15) administrasi berasal dari kata

“ad” dan “minister” yg berarti juga “to serve”, jadi yg dimaksud

dengan administrasi adalah suatu proses pelayanan atau

pengaturan.

Permasalahan pokok: siapa yg harus melayani  dan dilayani? Dan

siapa yg harus mengatur dan diatur?

  Yang pasti, tidak lain ialah “manusia” itu sendiri. Dalam hal ini,

ialah manusia sebagai subyek untuk melayani dan manusia

Page 4: Capita Selekta Ilmu Administrasi

pulalah yg menjadi obyek untuk dilayani. Manusialah yg harus

menjaga keteraturan kehidupan sosialnya dan manusia itu sendiri

yg harus memecahkan seluruh permasalahan kehidupan

sosialnya. Jelasnya manusia berperilaku melayani dan mengatur

dirinya sendiri untuk eksistensi dan tujuan hidupnya, mulai

tingkat individual sampai pada tingkat sosial umumnya.

  Dapat dipahami yg menjadi bahan baku administrasi ialah

“manusia”. Karena manusia merupakan sumber adanya

administrasi. Jadi tujuan administrasi ialah: Semata-mata untuk

kepentingan manusia, khususnya keberadaannya sebagai

makhluk sosial yg bermasyarakat. Konsekuensinya ialah

administrasi bertanggungjawab terhadap kelangsungan

organisasi dengan segala kegiatan mulai merencanakan sampai

evaluasi demi tujuan yg telah ditetapkan sebelumnya secara

efisien dan efektif.

Jadi, administrasi ialah suatu fenomena sosial, dan hidup subur di

dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Di dalam tingkat

kehidupan demikian individu mempunyai peranan penting dalam

suatu sistem, untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, setiap

individu berfungsi sebagai sumber daya publik, sekaligus sumber

daya administrasi

  Herbert A. Simon (1999:3), mendefinisikan administrasi sebagai

kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-

tujuan bersama.

  Leonard D. White (1999), mendefinisikan administrasi adalah

sebagai suatu proses yg umum ada pada usaha kelompok-

kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun

militer, baik dalam ukuran besar maupun kecil.

Page 5: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  Dwight Waldo (1971) mendefinisikan administrasi adalah suatu

daya upaya yg kooperatif, yg mempunyai tingkat rasionalitas yg

tinggi.

  Dimock & Dimock (1992:20), mengatakan bahwa administrasi

adalah suatu  ilmu yg mempelajari apa yg dikehendaki rakyat

melalui pemerintah, dan cara mereka memperolehnya.

Administrasi juga mementingkan aspek-aspek konkrit dari

metode-metode dan prosedur-prosedur manajemen.

  S.P Siagian (2004:2), mendefinisikan administrasi sebagai

keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau

lebih yg didasarkan atas rasionalitas tertentu mencapai tujuan yg

telah ditentukan sebelumnya.

  The Liang Gie (1993:9), mendefinisikan administrasi adalah

rangkaian kegiatan terhadap pekerjaan yg dilakukan oleh

sekelompok orang di dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.

Definisi Publik

  Publik pada dasarnya berasal dari bahasa inggris “Public”, yg

berarti Umum, rakyat umum, orang banyak dan rakyat. Kata

“publik” diterjemahkan oleh beberapa kalangan berbeda-beda

sebagaimana kepentingan mereka.

  Misalnya kata “Public Administration” diterjemahkan menjadi

“Administrasi Negara”. Pertanyaan yg timbul ialah: apakah

“public itu sama dengan “negara”?. Kalau “public” sama dengan

“negara” maka “public administration” sama dengan “state

administration”. Padahal secara konseptual cakupan “state”

lebih luas daripada “public”.

  Frederickson (1997:46), menjelaskan konsep “public” dalam lima

perspektif, yaitu: 1).Publik sebagai kelompok kepentingan, yaitu

Page 6: Capita Selekta Ilmu Administrasi

publik dilihat sebagai manifestasi dari interaksi kelompok yg

melahirkan kepentingan masyarakat.

  2).publik sebagai pemilih yg rasional, yaitu masyarakat terdiri atas

individu-individu yg berusaha memenuhi kebutuhan dan

kepentingan sendiri,

  3).Publik sebagai perwakilan kepentingan masyarakat, yaitu

kepentingan publik diwakili melalui “suara”.

  4).Publik sebagai konsumen, yaitu konsumen sebenarnya tidak

terdiri dari individu-individu yg tidak berhubungan satu sama

lain, namun dalam jumlah yg cukup besar mereka menimbulkan

tuntutan pelayanan birokrasi. Karena itu posisinya juga dianggap

sebagai publik

  5).Publik sebagai warga negara, yaitu warga negara dianggap

sebagai publik karena partisipasi masyarakat sebagai

keikutsertaan warga negara dalam seluruh proses

penyelenggaraan pemerintahan dipandang sebagai sesuatu yg

paling penting.

Definisi Administrasi Negara (Publik

  Konsep administrasi publik di Indonesia pada dasarnya bukanlah

konsep yg baru, karena administrasi publik tsb sudah ada sejak

dari dulu, hanya para pakar mengganti istilah administrasi publik

menjadi administrasi negara. Begitupula buku-buku asing,

misalnya yg berjudul “Public Administration” diganti menjadi

“”Administrasi Negara”.

  Chandler & Plano dalam Keban (2004:3), mengatakan bahwa

Administrasi Publik adalah:”Proses dimana sumberdaya dan

personel publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk

Page 7: Capita Selekta Ilmu Administrasi

memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengelola

(manage) keputusan-keputusan dalam kebijakan publik.

  Selanjutnya Chandler&Plano menjelaskan Administrasi publik

merupakan seni dan ilmu ( art and science) yg ditujukan untuk

mengatur  “public affairs”dan melaksanakan berbagai tugas yg

ditentukan.

Administrasi publik sebagai disiplin ilmu bertujuan untuk

memecahkan masalah publik melalui perbaikan-perbaikan

terutama dibidang organisasi, sumber daya manusia dan

keuangan.

  Marshall E. Dimock, Gladys O. Dimock dan Louis W. Koenig (1960),

menjelaskan bahwa administrasi publik adalah kegiatan

pemerintah di dalam melaksanakan kekuasaan politiknya.

  Jhon M. Pfiffner dan Robert V. Presthus (1960:4), mendefinisikan

administrasi publik, adalah:

 1). Meliputi implementasi kebijakan pemerintah yg telah

ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik,

2). Koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk

melaksanakan kebijakan pemerintah.

 3). Suatu proses yg bersangkutan dengan pelaksanaan

kebijakan-kebijakan pemerintah, pengarahan kecakapan dan

teknik-teknik yg tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah

dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.

Felix A. Nigro dan L.Loyd G. Nigro ( 1970:21), mendefinisikan

Administrasi publik adalah:

  1). Suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan

Page 8: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  2). Meliputi tiga cabang pemerintahan : Eksekutif; Legislatif;

Yudikatif, serta hubungan diantara mereka

  3). Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan

pemerintah, dan karenanya merupakan sebagian dari proses

politik

  4). Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok

swasta dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada

masyarakat

  5). Dalam beberapa hal berbeda pada penempatan pengertian

dengan administrasi perseorangan

  Dwight Waldo (1970) Mendefinisikan Administrasi publik adalah :

Manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan

peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.

  Nicholas Henry (1988), mendefinisikan administrasi publik adalah

suatu kombinasi yg kompleks antara teori dan praktik,dengan

tujuan mempromosi pemahaman terhadap pemerintah dalam

hubungannya dengan masyarakat yg diperintah, dan juga

mendorong kebijakan publik agar lebih responsif terhadap

kebutuhan sosial. Administrasi publik berusaha melembagakan

praktik-praktik manajemen agar sesuai dengan nilai efektivitas,

efisiensi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara lebih

baik.

  David H. Rosenbloom (2005), menunjukkan bahwa: Administrasi

publik merupakan pemanfaatan teori-teori dan proses-proses

manajemen, politik dan hukum untuk memenuhi keinginan

pemerintah dibidang legislatif, eksekutif, dalam rangka fungsi-

fungsi pengaturan dan pelayanan terhadap masyarakat secara

keseluruhan atau sebagian.

Page 9: Capita Selekta Ilmu Administrasi

Dari beberapa definisi administrasi publik diatas, dapat dipahami

bahwa: Administrasi publik adalah kerjasama yg dilakukan oleh

sekelompok orang atau lembaga dalam melaksanakan tugas-

tugas pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan publik secara

efisien dan efektif.

  Dengan mengemukakan beberapa pendapat para ahli, jelaslah

bahwa betapa sulitnya merumuskan definisi yg singkat tentang

administrasi publik. Memang di negara-negara maju, dimana

administrasi publik telah berkembang dan sangat maju, sehingga

administrasi publik meliputi banyak kegiatan-kegiatan

pemerintah atau negara. Misalnya administrasi kepegawaian

negara, administrasi keuangan negara, administrasi perkantoran

pemerintah, administrasi perbekalan, administrasi perpajakan dll.

Definisi Teori

  Pada dasarnya pengetahuan diperoleh melalui pendekatan ilmiah,

yaitu melalui penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dan

dibangun atas teori tertentu. Sedangkan yg dimaksud teori

menurut para pakar dapat dilihat sbb:

  Kerlinger (1973:14), mendefinisikan Teori adalah serangkaian

Konstruk (konsep), batasan dan proposisi, yg menyajikan suatu

pandangan sistematis tentang fenomena dengan fokus hubungan

dengan merinci hubungan-hubungan  antar variabel, dengan

tujuan menjelaskan dan memprediksikan gejala itu.

  Masri Singarimbun & Sofyan Effendi ( 1995:37), Teori adalah

serangkaian asumsi, proposisi, konstuk, definisi dan proposisi

untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis

dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.

  Tjokroamidjojo & Mustopadidjaja (1990:12), Teori adalah sebagai

ungkapan mengenai hubungan kausal yg logis di antara berbagai

Page 10: Capita Selekta Ilmu Administrasi

gejala atau di antara perubahan ( variabel) dalam bidang

tertentu, sehingga dapat dipergunakan sebagai kerangka berpikir

( frame of thinking) dalam memahami serta menanggapi

permasalahan yg timbul di dalam bidang tsb.

  Prajudi Atmosudirdjo (2003:28), Teori adalah merupakan suatu

pendapat ( opinion, view) yg diperoleh melalui pemikiran rasional

menurut suatu prosedur atau proses tertentu yg disebut orang

“prosedur akademik” atau prosedur “ilmiah” ( scientific method)

oleh karena melalui langkah-langkah tertentu yg logis rasional.

  Babbie dalam Sudjana (1992:8), Teori adalah penjelasan sistematis

tentang suatu fakta dan atau hukum yg berhubungan dengan

aspek kehidupan.

  Wahyuni (1994:20), mendefinisikan Teori sebagai suatu himpunan

konsep, definisi, dan proposisi yg berhubungan secara sistematis,

yg dibangun untuk menjelaskan dan meramalkan suatu

fenomena.

Untuk  mengenal Teori, menurut Moh. Nazir (1985) ada tiga hal :

  1. Teori adalah seperangkat proposisi yg terdiri dari konstruk yg

sudah didefinisikan secara luas dan dengan hubungan unsur-

unsur dalam seperangkat proposisi tersebut secara jelas

  2. Teori menjelaskan hubungan antara variabel atau antar

konstruk sehingga pandangan yg sistematik dari fenomena-

fenomena yg diterangkan oleh variabel dengan jelas kelihatan.

  3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan

variabel mana berhubungan dengan variabel yg lainnya.

  Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yg

dimaksud teori adalah “Pernyataan atau konsep yg telah diuji

kebenarannya melalui riset”.

Page 11: Capita Selekta Ilmu Administrasi

Kandungan Teori

  Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa teori dapat

digunakan untuk menganalisis, menjelaskan dan menerangkan

suatu fenomena tertentu. Analisis dan penjelasan yg dilakukan

bukanlah sekedar penjelasan yg berdasarkan perasaan,

prasangka atau akal sehat, melainkan penjelasan yg rasional atau

bersifat ilmiah. Dalam hal teori administrasi, yg diterangkan,

dijelaskan dan dianalisis adalah fenomena administasi.

  Teori dapat dikatakan baik apabila mampu menjelaskan fenomena

dengan tegas. Penjelasan yg diberikan harus sederhana atau

tidak berbelit-belit. Kemudian teori harus mempunyai daya ramal

yg tajam.

  Kandungan teori menurut Singarimbun & Effendi ( 1995:37)

adalah: 1). Teori adalah serangkaian proposisi antar konsep-

konsep yg saling berhubungan. 2). Teori menerangkan secara

sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan

hubungan antar konsep. 3). Teori menerangkan fenomena

tertentu dengan cara menentukan konsep mana yg berhubungan

dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.

Bentuk Teori

  Bentuk Teori menurut Prajudi Atmosudirdjo (2003:29), terdapat 6

(enam) yaitu sbb:

  1. Bentuk Definisi: yaitu merupakan suatu rumusan singkat dan

lengkap tentang sesuatu yg bersifat sederhana atau dapat

disederhanakan menampilkan pokoknya atau intinya saja. Pada

umumnya yg dapat didefinisikan adalah benda atau suatu yg

Page 12: Capita Selekta Ilmu Administrasi

kongkrit, yg secara langsung dapat dijangkau oleh pancaindra.

Abstrak bukan tidak mungkin didefinisikan, hanya tidak lengkap

atau tidak tuntas.

  2. Bentuk Tesis: yaitu suatu teori khusus, suatu pendapat tentang

suatu problem atau suatu hal yg khas atau baru yg telah

diperoleh mulai kajian (studi) ilmiah. Tesis tidak berlaku secara

umum.

  3. Bentuk Deskriptif: yaitu suatu teori yg merupakan pendapat

seorang sarjana setelah mengadakan studi riset ilmiah yg

dirumuskan dengan kata-kata, sedangkan definisi digambarkan

atau dilukis. Deskripsi mengenai suatu benda, keadaan, kondisi

atau situasi disusun dengan menggunakan terminologi yg berlaku

sehingga dapat dipahami oleh rekan-rekan se ilmuwan.

  4. Bentuk Eksplisit: yaitu suatu teori yg menjelaskan hal-ihwal

atau duduk perkara suatu fenomena atau seperangkat fenomena(

tatanan, tata kaitan, perilaku) setelah dikaji atau diteliti secara

ilmiah.

  5. Bentuk Normasi: adalah suatu teori yg menetapkan syarat-

syarat, kriteria atau standar yg harus dipenuhi oleh sesuatu

untuk dapat disebut (diberi nama atau identitas) sebagaimana yg

dikehendaki

  6. Bentuk Prinsip: adalah suatu teori yg menjelaskan, terkadang

menentukan, duduk perkara atau suatu tata hubungan antara

orang dan orang, orang dan benda, orang-benda-orang, orang-

benda-hak – orang- kewajiban- dan sebagainya.

Fungsi Teori : Menurut Walter L. Wallace (1994:77), ada

dua:                         

Page 13: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  1. Menjelaskan generalisasi empiris yg telah diketahui, yakni

meringkaskan masa lalu suatu ilmu.

 2. Meramalkan generalisasi empiris yg masih belum diketahui,

yakni mengarahkan masa depan suatu ilmu

  Fungsi Teori menurut Prajudi Atmosudirdjo (2003:28), ada tiga,

taitu: (1). Teori merupakan rumusan dari pada ilmu pengetahuan

lengkap (understanding and knowledge) kita tentang

sesuatu   ( thing).

  (2). Teori merupakan semacam pedoman atau pegangan

(guidence) di dalam menghadapi praktik-praktik dalam

lingkungan sehari-hari.

  (3). Teori merupakan bahan pendidikan (learning material) untuk

mentransfer knowledge, mendidik membuat sadar ( awareness),

memahami (understand) dan melatih untuk mendapatkan (skill)

kepada orang lain. Tanpa Teori kita tidak bisa mendidik

seseorang untuk memahami dan mengerjakan sesuatu secara

logis dan rasional.

  Berdasarkan berbagai penjelasan yg telah dikemukakan, perlu

menampilkan bagan proses membangun teori sampai kepada

lahirnya ilmu yg dipayungi oleh paradigma sebagai kerangka

pemikiran

B. Teori Administrasi Publik

  Teori Administrasi menjelaskan upaya-upaya untuk mendefinisikan

fungsi universal yg dilakukan para pemimpin dan asas-asas yg

menyusun praktik kepemimpinan yg baik. Penyumbang utama

Teori Administrasi ialah seorang Industrialis Perancis bernama

Henry Fayol. Karena itu, setiap pemikiran tentang Administrasi

Page 14: Capita Selekta Ilmu Administrasi

dan Manajemen selalu diawali dari pemikiran Henry Fayol ( 1841-

1925), dan Frederick Winslow Taylor ( 1856-1916).

  Henry Fayol disebut sebagai bapak administrasi ( father of modern

operational management theory), sedangkan Taylor disebut

sebagai bapak Manajemen ilmiah ( Father of Scientific

management).

  Fayol memberikan sumbangan besar bagi pemikiran administrasi

dan manajemen yaitu: (1) Aktivitas organisasi, (2). Fungsi atau

tugas pimpinan, (3). Prinsip-prinsip administrasi atau manajemen

Prinsip-prinsip Administrasi

  Selanjutnya Fayol dalam Robbins (2001:380) mengemukakan

prinsip-prinsip administrasi sbb:

  1. Pembagian pekerjaan, prinsip ini sama dengan pembagian

tenaga kerja menurut Adam Smith, spesialisasi meningkatkan

hasil yg membuat tenaga kerja lebih efisien.

  2. Wewenang; Manajer harus memberi perintah, wewenang akan

membuat mereka melakukan dengan baik.

  3. Disiplin; Tenaga kerja harus membantu dan melaksanakan

aturan yg ditentukan organisasi.

  4. Kesatuan komando; Setiap tenaga kerja menerima perintah

hanya dari yg berkuasa

  5. Kesatuan arah; Beberapa kelompok aktivitas organisasi yg

mempunyai tujuan yg sama dapat diperintah oleh seorang

manajer menggunakan satu rencana.

  6. Mengalahkan kepentingan individu untuk kepentingan umum.

Kepentingan setiap orang, pekerja atau kelompok pekerja tidak

dapat diutamakan dari kepentingan organisasi secara

keseluruhan.

Page 15: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  7. Pemberian upah; Pekerja harus dibayar dengan upah yg jelas

untuk pelayanan mereka

  8. Pemusatan; Berhubungan pada perbandingan yg mana

mengurangi keterlibatan dalam pengambilan keputusan

  9. Rantang kendali; Garis wewenang dari manajemen puncak pada

tingkatan di bawahnya merepresentasikan rantai skalar

  10. Tata tertib; Orang dan bahan-bahan dapat ditempatkan dalam

hal yg tepat dan dalam waktu yg tepat.

  11. Keadilan; Manajer dapat berbuat baik dan terbuka pada

bawahannya

  12. Stabilitas pada jabatan personal, perputaran yg tinggi

merupakan ketidakefisienan.

  13. Inisiatif; Tenaga kerja yg menyertai untuk memulai dan

membawa rencana yg akan menggunakan upaya pada tingkat

tinggi.

  14. Rasa persatuan; Kekuatan promosi tim akan tercipta dari

keharmonisan dan kesatuan dalam organisasi.

Herbert Simon (2004:68), membagi empat prinsip administrasi:

  1. Efisiensi administrasi dapat ditingkatkan melalui spesialisasi

tugas di kalangan kelompok.

  2. Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan anggota kelompok di

dalam suatu hirarkhi yg pasti.

  3. Efisiensi administrasi dapat ditingkatkan dengan membatasi

jarak pengawasan pada setiap sektor di dalam organisasi

sehingga jumlahnya menjadi kecil

  4. Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan mengelompokkan

pekerjaan, untuk maksud-maksud pengawasan berdasarkan :

tujuan, proses, langganan, tempat

Page 16: Capita Selekta Ilmu Administrasi

Fokus utama teori Administrasi menurut Fayol dalam Adam Kuper

& Jessica Kuper (2000:605),

 adalah penentuan tipe spesialisasi dan hirarki yg paling

mengoptimalkan efisiensi organisasi. Teori administrasi dibangun

atas empat pilar utama yaitu: 

1. Pembagian tenaga kerja,

2. Proses skala dan fungsional,

3. Struktur organisasional,

4. Rentang kendali ( span of control).

Teori administrasi menurut William L. Morrow (2004)

  1. Teori Deskriptif: adalah teori yg menggambarkan apa yg nyata

terjadi dalam suatu organisasi dan memberikan postulat

mengenai faktor-faktor yg mendorong orang berperilaku.

  2. Teori Perspektif: adalah teori yg menggambarkan di dalam arah

kebijakan publik, dengan mengeksploitasi keahlian birokrasi

  3. Teori Normatif: Pada dasarnya teori mempersoalkan peranan

birokrasi, apakah peranan birokrasi dipandang di dalam

pengembangan kebijakan dan pembangunan politik ataukah

peranan birokrasi seharusnya dimantapkan, diperluas atau

dibatasi.

  4. Teori Asumtif: Adalah teori yg memusatkan perhatiannya pada

usaha-usaha untuk memperbaiki praktik administrasi

  5. Teori Instrumental: adalah teori yg bermaksud untuk melakukan

konseptualisasi mengenai cara-cara untuk memperbaiki teknik

manajemen, sehingga dapat dibuat sasaran kebijakan secara

lebih realistis.

Page 17: Capita Selekta Ilmu Administrasi

Teori administrasi menurut Stephen P. Robbins (2004)

  1. Teori Hubungan Manusia: Teori ini semula dirintis oleh Elton

Mayo, pengembangan teori Mayo bermaksud untuk menguji

hubungan antara produktivitas dengan lingkungan fisik, namun

yg dihasilkan ternyata bertentangan dengan apa yg Mayo

ramalkan.

  2. Teori Pengambilan Keputusan: Dalam proses pengambilan

keputusan  para pemikir menyarankan dipergunakannya statistik,

model optimasi, model informasi dan simulasi

  3. Teori Perilaku: Teori perilaku sebenarnya bermaksud untuk

mengintegrasikan semua pengetahuan mengenai anggota

organisasi, struktur dan prosesnya.

  4. Teori Sistem: Dalam teori ini organisasi dipandang sebagai

suatu sistem yg menampilkan karakteristiknya sebagai penerima

masukan, pengolah, dan penghasil.

  5. Teori Kontingensi: Teori ini dipergunakan pada pengembangan

struktur organisasi yg dirancang agar secara optimal dapat

mengadaptasi teknologi dan lingkungan.

Teori Administrasi menurut K.Bailey dalam Nicholas Henry

(1988:31-34)

  Mengemukakan empat kategori teori administrasi publik, setiap

kategori teori mempunyai pusat perhatian yg berbeda satu sama

lain.

  1. Teori Deskriptif

  2. Teori Normatif

  3. Teori Asumtif

  4. Teori Instrumen

Page 18: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  Ke empat teori Bailey tsb secara bersama-sama membentuk tiga

pilar administrasi publik:

  1. Perilaku organisasi dan perilaku orang dalam organisasi

kemasyarakatan

  2. Teknologi manajemen, kepentingan umum dalam hubungannya

dengan pilihan etika seorang individu dan berbagai masalah

kemasyarakatan

Selanjutnya Herbert A. Simon (2004:26), mengatakan:

  Teori administrasi pada hakekatnya menyangkut batas-batas

aspek perilaku manusia yg rasional dan yg tidak rasional. Teori

administrasi menurut Simon adalah secara khas juga merupakan

teori rasionalitas yg diharapkan dan terbatas teori mengenai

perilaku manusia yg mementingkan kepuasan karena ia tak

memiliki kecerdasan untuk berusaha mencapai titik maksimum.

  Jadi dapat dikatakan bahwa: Teori Administrasi Publik adalah

serangkaian konsep yg berhubungan dengan kepublikan yg telah

diuji kebenarannya melalui riset, dalam hal pencapaian tujuan

secara efisien dan efektif.

C.    Peran Administrasi Publik

  Peran Administrasi Publik dalam suatu negara sangat vital.

  Menurut pendapat Karl Polangi dalam Keban (2004:15) bahwa:

Kondisi ekonomi suatu negara sangat tergantung kepada

dinamika Administrasi publik.

  Frederick A. Cleveland menjelaskan: Peran administrasi publik

sangat vital dalam membantu memberdayakan masyarakat dan

menciptakan demokrasi

Page 19: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  Gray (1989:15-16) menjelaskan peran administrasi publik dalam

masyarakat sbb:

1)      Administrasi publik berperan menjamin pemerataan distribusi

pendapatan nasional kepada masyarakat miskin secara

berkeadilan

2)      Administrasi publik melindungi hak-hak masyarakat atas

pemilikan kekayaan, serta menjamin kebebasan bagi masyarakat

untuk melaksanakan tanggungjawabnya atas mereka sendiri

dalam bidang kesehatan, pendidikan dll.

3)      Administrasi publik berperan melestarikan nilai-nilai tradisi

masyarakat yg sangat bervariasi itu dari generasi ke generasi

berikutnya

D.    Ruang Lingkup Administrasi Publik

Nicholas Henry (1995), memberikan rujukan tentang ruang

lingkup administrasi publik yg dapat dilihat dari topik-topik yg

dibahas selain perkembangan ilmu administrasi publik itu sendiri,

antara lain:

1). Organisasi publik, pada prinsipnya berkenaan dengan model-

model organisasi dan perilaku birokrasi.

2). Manajemen Publik, yaitu berkenaan dengan sistem dan ilmu

manajemen, evaluasi program dan produktivitas, anggaran publik

dan manajemen sumber daya manusia, dan

3). Implementasi yaitu menyangkut pendekatan terhadap

kebijakan publik dan implementasinya, privatisasi, administrasi

antar pemerintahan dan etika birokrasi

Dimock & Dimock (1992:26) membagi empat komponen

administrasi publik yaitu:

Page 20: Capita Selekta Ilmu Administrasi

  1. Apa yg dilakukan pemerintah : pengaruh kebijakan dan

tindakan-tindakan politis, dasar-dasar, wewenang, lingkungan

kerja pemerintah, penentuan tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan

administratif yg bersifat ke dalam.

  2. Bagaimana pemerintah mengatur organisasi, personalia, dan

pembiayaan usaha-usahanya: struktur administrasi dari segi

formalnya.

  3. Bagaimana para administrator mewujudkan kerja sama

(teamwork), Aliran dan proses administrasi dalam pelaksanaan,

dengan titik berat pada pimpinan, tuntutan, koordinasi,

pelimpahan wewenang, hubungan pusat dengan baian-bagian,

pengawasan, moril, hubungan masyarakat dsb.

  4. Bagaimana pemerintah tetap bertanggungjawab baik mengenai

pengawasan dalam badan-badan eksekutif sendiri, dan yg lebih

penting lagi mengenai pengawasan oleh badan-badan perwakilan

rakyat, badan-badan yudikatif dan berbagai badan lainnya.