Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

95
1 2013 Nur Putri Lavenia Permata Sari KAPITA SELEKTA —Administrasi Kesehatan Masyarakat—

description

Kapita Selekta AKM ini, membahas tentang Administasi Kesehatan Masyarakat, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Administrasi dan Manajemen, Peningkatan Status Kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Indikator KesehatanPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), serta Millennium Development Goals (MDGs)

Transcript of Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

Page 1: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

12013

KAPITA SELEKTA—Administrasi Kesehatan Masyarakat—

mht—pageprint

Page 2: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

2KAPITA SELEKTA

— Administrasi Kesehatan Masyarakat —

Pembimbing :

IMRAN RAMDANI, SKM, MM, CPHR

Penyusun :

NUR PUTRI LAVENIA PERMATA SARI (172121017)

S1 Kesehatan Masyarakat – Reguler 7

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN

Jalan Raya Pondok Gede (Hek) No. 23-25, Kramat Jati,

Jakarta Timur

mht—pageprint

Page 3: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

3KAPITA SELEKTA

Administasi Kesehatan Masyarakat

Administrasi Kebijakan Kesehatan

Administrasi dan Manajemen

Peningkatan Status Kesehatan

Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

Indikator Kesehatan

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Millennium Development Goals (MDGs)

— Administrasi Kesehatan Masyarakat —

Pembimbing :

IMRAN RAMDANI, SKM, MM, CPHR

Penyusun :

NUR PUTRI LAVENIA PERMATA SARI (172121017)

S1 Kesehatan Masyarakat – Reguler 7

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN

Jalan Raya Pondok Gede (Hek) No. 23-25, Kramat Jati,

Jakarta Timur

TAHUN 2013

Page 4: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

4KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

petunjuk dan rahmat-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

tugas ujian tengah semester (UTS) 3 yang berjudul Kapita Selekta Administrasi

Kesehatan Masyarakat.

Tugas ujian tengah semester (UTS) 3 ini secara khusus bertujuan untuk

menunjang proses pembelajaran matakuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan

(Administrasi Kesehatan Masyarakat). Namun, dalam paparan pada makalah ini

saya berbagi pengetahuan dan wawasan pembaca tentang Administrasi Kesehatan

Masyarakat. Saya berharap paparan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,

khususnya kepada para mahasiswa pemula yang sedang mempelajari Ilmu tentang

Administrasi Kebijakan Kesehatan (Administrasi Kesehatan Masyarakat).

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Imran Ramdani, SKM, MM,

CPHR yang telah memberi dorongan dan membantu mempelajari Ilmu tentang

Administrasi Kebijakan Kesehatan (Administrasi Kesehatan Masyarakat). Serta

tidak lupa saya berterimakasih kepada kepala Prodi Kesehatan Masyarakat, Ibu

Inggit Meliana Anggarini, SKM, M.CommHealth, rekan-rekan Reguler 7 Prodi

Kesehatan Masyarakat Universitas Mohammad Husni Thamrin, para sahabat, dan

keluarga besar, terutama kepada orang tua tercinta, Drs. M. Ardjo D. Daud & Ibu

Rutniwati F. Iyus, S.Pd yang senantiasa memberikan dukungan moril maupun

materil dan doa tulusnya kepada saya, sehingga saya dapat melajutkan studi ke

jenjang yang lebih baik dari sebelumnya.

Saya menyadari bahwa tugas ujian tengah semester (UTS) 3 ini jauh dari

kata sempurna. Dengan demikian, saya sangat menunggu kritik dan saran para

pembaca untuk memperbaiki segala kekurangan saya.

Penyusun,

Nur Putri Lavenia Permata Sari

Page 5: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

5DAFTAR ISI

JUDUL 1

KATA PENGANTAR 4

DAFTAR ISI 5

BAB I : Administrasi Kesehatan Masyarakat (AKM) 7

Pengertian Administrasi Kesehatan Masyarakat 7

Konsep Administrasi Kesehatan Masyarakat 7

BAB II : Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK) 10

Pengertian Administrasi 10

Unsur Pokok Administrasi Kesehatan 13

Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan 17

Manfaat Administrasi Kesehatan 19

BAB III : Administrasi dan Manajemen 21

Administrasi 21

Manajemen 23

Definisi Administrasi dan Manajemen 26

Perbedaan Administrasi dan Manajemen 27

Persamaan Administrasi dan Manajemen 29

BAB IV : Peningkatan Status Kesehatan 30

Pengertian Kesehatan 30

Teori HL. Blum 30

Page 6: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

6Upaya untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan 32

BAB V : Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 34

Pengertian Sistem Kesehatan 34

Pengertian Sistem Kesehatan Nasional 34

Tujuan Sistem Kesehatan Nasional 35

Landasan Sistem Kesehatan Nasional 35

BAB VI : Indikator Kesehatan 39

Pengertian Indikator Kesehatan 39

Indikator Kesehatan secara Garis Besar 39

Indikator Indonesia Sehat 2010 40

Indikator-Indikator Derajat Kesehatan 40

BAB VII : Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 45

Definisi Puskesmas 45

Fungsi, Peran, Cara-Cara yang ditempuh, Program Pokok Puskesmas, serta

Satuan Penunjang 45

Tujuan Puskesmas 47

Tugas Puskesmas 47

BAB VIII : Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 49

Pengertian Posyandu 49

Tujuan Posyandu 49

Kegiatan Pokok Posyandu 49

Pelaksanaan Layanan Posyandu 50

Keberhasilan Posyandu 50

Page 7: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

7Kegiatan Posyandu 51

Manfaat Posyandu 52

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu ke Posyandu 54

Langkah-Langkah ke Posyandu 54

BAB IX : Millennium Development Goals (MDGs) 58

Pengertian Millennium Development Goals (MDGs) 58

Sejarah Millennium Development Goals (MDGs) 59

Sasaran Millennium Development Goals (MDGs) 59

DAFTAR PUSTAKA 61

Page 8: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

8BAB I

Administrasi Kesehatan Masyarakat

Penegertian Administrasi Kesehatan Masyarakat

Administrasi adalah usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya dengan memanfaatkan orang lain (G.R. Terry). Administrasi adalah

suatu proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang di dasarkan atas

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

(Sondang P. Siagian). Administrasi kesehatan masyarakat adalah administrasi

yang diterapkan pada pelayanan kesehatan demi tercapainya suatu keadaan sehat.

(Asrul Azwar, 1986)

Konsep Administrasi Kesehatan Masyarakat

Konsep administrasi kesehatan masyarakat digambarkan sebagai model kubus

sebagai berikut: 

Gambar 1.2.1. Konsep Administrasi Kesehatan Masyarakat

Page 9: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

9Pada bagian pertama kita kenal dengan Teori H.L. Blum mengenai derajat

kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

Pada bagian kedua kita kenal sebagai fungsi manajemen yang merupakan elemen-

elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang

akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan.

Fungsi manajemen yang dikenal dengan POACE meliputi,

1. Planning (perencanaan) yaitu suatu kegiatan membuat tujuan dan diikuti

dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan tersebut.

2. Organizing (pengorganisasian) yaitu suatu kegiatan pengaturan pada sumber

daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki untuk menjalankan

rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan.

3. Actuating (penggerakan) berhubungan dengan bagaimana cara melakukan

atau menggerakan personal untuk menjalankan tugas dan perannya masing-

masing di dalam organisasi.

4. Controlling (pengawasan) yaitu suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan

standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan

jika diperlukan.

5. Evaluating (penilaian) memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan.

Sedangkan di bagian ketiga adalah  Tingkat Pencegahan menurut Level & Clark ,

dikenal dengan istilah Five levels of prevention, yaitu :

1. Health Promotion, Menghindari kemunculan dari/ adanya faktor resiko.

2. Specific Protection, Upaya Proteksi Kesehatan yang bertujuan untuk

mengurangi/menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin untuk

mencegah pada pejamu (Host) dengan menaikkan daya tahan tubuh.

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment, Upaya diagnosis dini & tindakan

segeraditujukan pada penderita/dianggap menderia (suspect)/ terancam akan

menderita, bila pejamu sakit, setidak – tidaknya diduga sakit (penyakitnya

masih ringan) untuk mencegah orang lain tertular.

Page 10: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

104. Disability Limitation, Upaya Pemberantasan akibat buruk (Pengobatan/

Kurative) untuk mencegah meluasnya penyakit/timbulnya wabah & proses

penyakit lebih lanjut.

5. Rehabilitation/rehabilitasi yaitu untuk membantu memulihkan orang yang

memilki penyakit kronis baik dari fisik ataupun psikologisnya.

Page 11: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

11BAB II

Administrasi Kebijakan Kesehatan

Pengertian Administrasi

Jika menyebutkan perkataan Administrasi Kesehatan ada dua pengertian

yang terkandung di dalamnya, yakni pengertian administrasi di satu pihak serta

pengertian kesehatan dipihak lain.

Administrasi berasal dari kata administrare (latin; ad = pada, ministrare =

melayani) dengan demikian jika ditinjau dari asal kata administrasi berarti

memberikan pelayanan kepada masyarakat. (Azwar Azrul,1993)

Pada saat ini adminisrasi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu

tersendiri, untuk itu banayak pengertian administrasi yang telah dikenal salah satu

diantaranya ialah :

“Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan

menciptakan lingkungan kerja yang menguntungkan (Koontz O’Donnel).”

(Azwar Azrul,1993)

Administrasi merupakan wadah dan proses yang menentukan kebijakan

dimana organisasi dan manjemen dipakai sebagai sarana untuk menentukan

kebijakan umum, dengan memanfaatkan organisasi dan proses manjemen dalam

usahanya untuk mencapai tujuan.

Dalam membahas tentang administrasi sering dikaitkan dengan manajemen

yang berasal dari kata managie (latin; manus = tangan, agree = melakukan,

melaksanakan) yang berarti melakukan dengan tangan.

Manajemen dan administrasi sering dipersamakan , namun yang jelas

memang tidak dapat dipisahkan. Perlu dibedakan pengertian Administrasi dalam

arti sempit (Tata usaha, pekerjaan Perkantoran - office work) dan Administrasi

dalam arti luas (manajemen keseluruhan: Asas manajemen, proses manajemen,

fungsi manajemen dan kelembagaan. (Suarli, Yayan ,2009)

Page 12: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

12Manajemen adalah proses untuk mendefenisikan tujuan dan membuatnya

efektif melalui organisasi untuk mencapai satu tujuan.(Tulchinsky, Varavikova,

2000) Berdasarkan pengertian, peranan dan fungsinya administrasi sering di

samakan dengan manjemen, karena manajemen memiliki peranan dan fungsi yang

tidak jauh berbeda dari administrasi.

Administrasi atau manjemen dalam dunia kesehatan sangat diperlukan agar

dalam pelaksanaan program kesehatan dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

Administrasi pada dasarnya merupakan usaha tertentu untuk mencapai suatu

tujuan (Maidin Alimin, 2004). Para penyedia ataupun tenaga kesehatan dalam

mempergunakan administrasi kesehatan memerlukan persiapan baik dalam teori

maupun praktek. (Tulchinsky,Varavikova, 2000)

Mengenai manajemen hendaknya disadari bahwa ilmu ini adalah alat dan

bukan tujuan organisasi; sekaligus dalam alam pikiran kita tertera antara lain

fungsi manajemen, unsur manajemen, asap/prinsip organisasi (manajemen),

teknik manajemen, dan berkaitan dengan kepemimpinan (managerial atau

leadership). Dengan memahami perkembangan konsep manajemen, pengertian

manajemen, organisasi dan kepemimpinan seorang manajer dengan

kepemimpinannya diharapkan dapat mencapai hasil kegiatan secara optimal untuk

mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. (Azwar Azrul,1993).

Beberapa pengertian manajemen menurut beberapa ahli sebagai berikut:

1. Lawrence A.Appley, dan Mary Parker Folett membatasi pengertian

manajemen sebagai berikut: “The art getting thing done trough people”

(seni memperoleh sesuatu/hasil melalui orang lain).

2. Menurut G.R Terry, dalam bukunya principles of management, Manajemen

merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, dan pengendalian yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan

dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya.

Page 13: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

13Dari pengertian tentang manajemen tersebut, ada 4 hal penting yang perlu

diketahui :

1. Manajemen adalah ilmu terapan.

2. Manajemen selalu berkaitan dengan kehidupan organisasi.

3. Keberhasilan organisasi akan tercermin dari kemahiran manajerial dan

keterampilan teknis operasional seorang manajer.

4. Dalam organisasi yang mempunyai jumlah SDM yang besar, ada

sekelompok staf yang mempunyai ruang lingkup kegiatan yang berbeda

dengan kelompok staf yang lain. (Muninjaya Gde,2004).

Untuk itu ada dua pendapat yang ditemukan, yakni :

1. Administrasi berbeda dengan manajemen

Pendapat pertama membedakan administrasi dengan manajemen. Untuk itu

ada dua pendapat pula yang ditemukan, yakni :

a. Administrasi lebih rendah dari manajemen

b. Administrasi lebih tinggi dari manajemen

2. Administrasi dengan manajemen

Pendapat kedua tidak membedakan administrasi dengan manajemen,

menurut pendapat terakhir ini, kedua istilah tersebut sering dipakai secara

bergantian untuk macam kegiatan yang sama. (Azwar Azrul,1993)

Manajemen akan selalu berhubungan dengan administrasi. (Suarli,

Yayan, 2009) Pendapat yang dianut dalam buku AKK adalah pendapat yang

kedua yaitu tidak membedakan antara kedua istilah yang dimaksud. (Azwar

Azrul, 1993) Sama halnya dengan administrasi, maka pengertian kesehatan

banyak pula macamnya diantaranya adalah :

a. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental,dan

sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau

kelemahan saja (WHO1947 dan UU Pokok Kesehatan No. 9 Tahun

1960).

b. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang

berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan

yang dipunyainya (WHO 1957).

Page 14: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

14c. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif scara sosial dan

ekonomis (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). (Azwar Azrul,1993)

Administrasi kebijakan kesehatan adalah administrasi yang diterapkan pada

upaya kesehatan demi terciptanya suatu keadaan yang sehat. (Maidin

Alimin,2004)

Unsur Pokok Administrasi Kesehatan

Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana

dikemukakan diatas, segera terlihat bahwa dalam batasan tersebut dikemukakan

setidak-tidaknya 5 unsur pokok yang peranannya amat penting dalam menentukan

berhasil atau tidaknya pelaksanaan administrasi kesehatan. Kelima unsur pokok

yang dimaksud ialah masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran

(target), serta dampak (impac). (Azwar Azrul, 1993).

1. Masukan

Yang dimaksud dengan masukan (input), dalam administrasi adalah

segala sesuatu yang dibutuhkanuntuk dapat melaksanakan pekerjaan

administrasi. Masukan ini dikenal pula dapat melaksanakan pekerjaan

administrasi (tools of administration). Masukan dan/atau perangkat

administrasi tersebut banyak macamnya.

Beberapa diantaranya yang terpenting adalah :

Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat

Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat memebedakan

masukan dan/atau perangkat administrasi atas tiga macam, yaitu :

a. Sumber

Yang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala sesuatu

untuk menghasilkan barang atau jasa. Sumber ini secara umum dapat

dibedakan atas tiga macam, yakni :

i. Sumber Tenaga

Sumber tenaga (Labour Resources) dibedakan atas dua macam,

yakni tenaga ahli (skilled) seperti Dokter, dokter gigi, Bidan,

Page 15: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

15Perawat serta tenaga tidak ahli (unskilled), seperti pesuruh,

penjaga malam dan pekerjakasar lainnya.

ii. Sumber Modal

Sumber modal (Capital Resources) banyak macamnya. Jika

disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam, yakni modal

bergerak (working capital) seperti uang dan giro serta modal

tidak bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah, dan

sarana kesehatan.

iii. Sumber Alamiah

Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural resources)

adalah segala sesuatu yang terdapat dialam yang tidak termasuk

sumber tenaga dan sumber modal. (Azwar Azrul,1993)

iv. Tata Cara

Yang dimaksud tentang cara (procedures) adalah berbagai

kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang

diterapkan. (Azwar Azrul,1993)

v. Kesanggupan

Yang dimaksud dengan kesanggupan (capity) adalah kaedaan

fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana. Sacara umum

bahwa kesanggupan tenaga pelaksana dari Negara yang telah

maju lebih tinggi dari pada Negara yang lebih maju lebih tinggi

dari pada tenaga pelaksana dari tenaga pelaksana dari Negara

yang masih terbelakang.

Mudah dipahami karena memanglah keadaan kesehatan serta keadaan

gizi masyarakat dinegara yang telah maju, jauh lebih baik dari pada Negara

yang masih terbelakang.( Azwar Azrul,1993)

Koontz dan Donnels membedakan masukan dan/atau perangkat

administrasi atas empat macam, yakni manusia (man), modal (capital),

manajerial (managerial) dan teknologi (technology). (Azwar Azrul,1993)

Pembagian lain yang banyak dikenal dimasyarakat ialah yang disebut

sebagai 4M, yakni manusia,(man), uang(money), sarana (material), dan

Page 16: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

16metode (methodh) untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan serta

6M, yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metode

(metodh), pasar (market) serta mesin (machianery) untuk organisasi yang

mencari keuntungan.

2. Proses

Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah

langkah-langkah yang harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses

ini dikenal dengan nama fungsi administrasi (function of administration).

Pada umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan

tanggung jawab pimpinan.(Azwar Azrul,1993)

Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka

pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian

tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada

dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.(Azwar Azrul,1993)

Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya,

berbagai fungsi administrasi ini sering disederhanakan menjadi 4 macam

saja, yaitu :

a. Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusun

anggaran belanja.

b. Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan

staf.

c. Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan,

pengkoordinasian,bimbingan, penggerakan dan pengawasan.

d. Penilaian (evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan

laporan. (Azwar Azwar,1993)

3. Keluaran

Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu

pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut

dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini

pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya, secara umum dapat

dibedakan atas 2 macam.

Page 17: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

17a. Pelayanan kedokteran (medical sevices)

b. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).

4. Sasaran

Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa

keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk

administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan disini dibedakan atas 4

macam, yakni perseorangan, keluarga , kelompok dan masyarakat. Dapat

bersifat sasaran langsung (direct target group) atau pun bersifat sasaran

tidak langsung (indirect group target). ( Azwar Azrul,1993)

5. Dampak

Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulakn oleh

keluaran, untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah

makin meningkatnya derjat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini

hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan dan tuntutan perseorangan,

keluarga dan kelompok dan/atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan

kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan

tuntutan ini adalh sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan

kesehatan (health consumer).

a. Kebutuhan Kesehatan

Kebutuhan kesehatan pada dasarnya bersifat objektif dan karena itu

untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan ‘perseorangan, keluarga,

kelompok dan ataupun masyarakat upaya untuk memenuhinya bersifat

mutlak. Sebagai sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya

kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan nyata

yang ditemukan dimasyarakat. Jika diketahui bahwa munculnya suatu

penyakit sebagaimana dikemukakan oleh Gordon dan LE Richt 1950

sangat ditentukann oleh faktor utama, yakni: pejamu (host), penyebab

penyakit (agent) serta lingkungan (environment), maka dalam upaya

menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan

kepada ketiga faktor tersebut. (Azwar Azrul,1993)

Page 18: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

18b. Tuntutan Kesehatan

Berbeda halnya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health

demande) pada dasarnya bersifat subjektif oleh karena itu pemenuhan

tuntutan kasehatan tersebut hanya bersifat fakultatif, dengan perkataan

ini terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga,

kelompok, dan ataupun masyarakat tidak terlalu menetukan tercapai

atau tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena

tuntutan kesehatan bersifat subjektif, maka munculnya tuntutan

kesehatan tersebut dipengariuhi oleh faktor-faltor bersifat sujektif

pula. (Azwar Azrul,1993)

Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan

Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan sebagaimana

yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika

Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup administrasi kesehatan

mencakup bidang yang amat luas yang jika disederhanakan dapat dibagi menjadi

dua macam, yakni:

1. Kegiatan Administrasi

Telah disebutkan bahwa melaksanakan semua fungsi administrasi

sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi administrasi dengan

pengertian seperti ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang dilakukan

pada aministrasi itu sendiri mulai dari fungsi perncanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan (Terry).

Karena kegiatan utama administrasi adalah melaksanakan semua

fungsi administrasi maka jelas pula bahwa melaksanakan pekerjaan tata

usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar mengetik, mengagenda dan

ataupun menyimpan arsip surat menyurat (office work) yang merupakan

pekerjaan pokok seorang usaha.(Azwar Azrul,1993)

2. Objek dan Subjek Administrasi

Telah disebutkan bahwa objek dan subjek administrasi kesehatan

adalah sistem kesehatan yang berarti dapat menyelenggarakan administrasi

Page 19: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

19kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang dimaksud dengan sistem

kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan banyak macamnya,

menjabarkan batasan sebagaiman yang dirumuskan oleh WHO (1984), yang

dimaksud dengan sistem kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan dari

berbagai faktor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat pada

suatu Negara dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan

kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, serta masyarakat pada setiap

saat yang dibutuhkan.

Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas sekali. Jika

disederhanankan dapat dibedakan atas dua subsistem, pertama subsistem

pelayanan kesehatan, kedua subsistem pembiayaan kesehatan. Untuk dapat

terselenggaranya upaya kesehatan yang baik, kedua subsistem ini perlu

ditata dengan sebaik-baiknya.(Azwar Azrul,1993)

Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi :

a. Kebijakan Kesehatan (Health Policy)

Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan

pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran

serta masyarakat dalam pengelolaan program – program kesehatan.

b. Hukum Kesehatan (Health Law)

Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di bidang

kesehatan meliputi : undang – undang kesehatan, hospital by law, informed

consent, dan sebagainya.

c. Ekonomi Kesehatan (Health Economic)

Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan kesehatan,

asuransi kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.

d. Manajemen Tenaga Kesehatan (Health Man Power)

Page 20: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

20Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan kebutuhan

tenaga kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga kesehatan , dan

sebagainya.

e. Administrasi Rumah Sakit (Hospital Administration)

Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan manajemen

rumah sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah

sakit, manajemen logistic, dan sebagainya.

Manfaat Administrasi Kesehatan

Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah

dirumuskan oleh Komisi Pendididkan Administrasi Kesehatan 1947 segera

terlihat manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan secara

umum dibedakan atas 3 macam, yaitu:

1. Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan

efisien.

Administrasi kesehatan jelas dapat menyajikan penhelolaan yang

dimaksud karena memang dalam melaksanakan pekerjaan administrasi

kesehatan dikenal dengan adanya antara lain fungsi perencanaan yang dapat

mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif

dan efisien. Sesungguhnya masalah efektif dan efisien ini telah sejak lama

menjadi pusat perhatian para ahli administrasi. Setidaknya pada abad-18

ketika berlangsung revolusi industri di Inggris upaya ini diwujudkan dengan

memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job centered menjadi

human centered serta dari orientasi efektivitas menjadi orientasi efektivitas

dan efisien hal yang sama juga diperoleh Frederick Winslow Taylor

(dikenal sebagai bapak gerakan administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol

(dikenal sebagai bapak teori admnistrasi modern). Setelah Taylor

melakukan penelitian berjudul Time and Motion Study dan kemudian

dipublikasikan dalam bukunya yang terkenal The Principle Of Scientific

Management, berhasil merumuskan pendapatnya bahwa efektivitas dan

efisien erat hubunganannya dengan penggunaan waktu dengan kegiatan

Page 21: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

21yang tidak produktif sedangkan Fayol membahas masalah efektivitas dan

efisien ini melalui pengkajian terhadap kemampuan pemimpin. Kajian

tersebut kemudian dituliskan dalam bukunya yang terkenal General and

Industrial Management.(Azwar Azrul,1993)

2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai mengenal

kebutuhan dan tuntutan.

Dalam melaksanakan administrasi kesehatan. Setiap upaya kesehatan yang

dilaksanakan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tersebut

agar kebutuhan dan tuntutan yang seperti ini dapat dipenuhi, tentu

diperlukan keterampilan unutk menentukan kebutuhan dan tuntutan itu

sendiri. Disini menjadi penting peranana administrasi kesehatan, karena

dengan diterapkannya administrasi kesehatan tersebut akan dapat diketahui

dengan tepat berbagai kebutuhan dan tuntutan yang terdapat dalam

masyarakat.(Azwar Azrul,1993)

3. Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya

karena upaya kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan

kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menetukan kebutuhan

dan tuntutan dengan tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan

terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik-baiknya.

Page 22: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

22BAB III

Administrasi dan Manajemen

ADMINISTRASI

1. Definisi Administrasi

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan

penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.

Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan yang meliputi : catat-

mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan ketik-mengetikm agenda dan

sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.

Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerja sama antara

dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana

prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.

2. Ciri-ciri administrasi

a. Adanya kelompok manusia yang terdiri atas 2 orang atau lebih.

b. Adanya kerjasama

c. Adanya proses/usaha

d. Adanya bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan

e. Adanya tujuan

3. Sejarah Perkembangan Administrasi

A. Fase Prasejarah

Dari segi waktu dan tempat fase prasejarah yang berakhir pada tahun 1 M

dapat dibagi menjadi :

a. Peradaban Mesopotamia

b. Peradaban Babilonia

c. Mesir Kuno

d. Tiongkok Kuno

e. Romawi Kuno

f. Yunani Kuno

Page 23: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

23B. Fase Sejarah

Gereja katholik Roma mempunyai pengaruh besar terhadap

perkembangan teori administrasi dan manajemen. Ada tiga kelompok

sarjana berbeda namun memiliki pandangan yang secara garis besarnya

sama, yaitu :

a. Kelompok Kameralisten di Jerman dan Austria

b. Kelompok Merkantilizen di Inggris

c. Kelompok Fisiokraten di Perancis

C. Fase Modern

Fase modern ditandai dengan oleh lahirnya Gerakan Manajemen

Ilmiah yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1886 di

Amerika Serikat.

Tahap perkembangan ilmu administrasi

a. Tahap Survival (1886 - 1930)

b. Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan (1930 - 1945)

c. Tahap “Human Relation” (1945 - 1959)

d. Tahap Behaviouralisme (1959 – sekarang)

4. Jenis Administrasi

a. Administrasi Publik

b. Administrasi Lingkungan Hidup

c. Administrasi Negara

d. Administrasi Niaga

e. Administrasi Pembangunan

f.Administrasi Kependudukan

g. Administrasi Keuangan

h. Administrasi Pendidikan

Page 24: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

24MANAJEMEN

1. Definisi Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement,

yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." Manajemen belum

memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai

seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa

seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif

berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara

efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,

dan sesuai dengan jadwal.

Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap

orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

Definisi manajemen di atas mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Elemen Sifat

a. Manajemen sebagai suatu seni dalah sebagai suatu keahlian,

kemahiran, kemampuan, dan ketrampilan dalam aplikasi ilmu

pengetahuan untuk mencapai tujuan.

b. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang

telah disistematisiskan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran

umum

2. Elemen Fungsi

a. Perencanaan adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk

menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode

Page 25: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

25tertentu serta tahapan atau langkah-langkah yang harus ditempuh

untuk mencapai tujuan tersebut

b. Pengorganisasian adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam

pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaiakan oleh anggota

kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik

diantara mereka serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan

yang kondusif

c. Pengarahan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan

petunjuk dan intruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada

orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk

pencapaian tujuan bersama.

d. Pemotivasian adalah suatu proses rangkaian kegiatan yang dilakukan

oleh seorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan

kegairahan kerja serta dorongan kepada bawahan untuk dapat

melakukan suatu kegiatan yang semestinya.

e. Pengendalian atau Pengawasan adalah suatu proses dan rangkaian

untuk mengusahakn agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai

dnegan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui.

Dengan demikian apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan

rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan.

3. Elemen Sasaran

a. Orang (manusia) yaitu mereka yang telah memnuhi syarat tertentu dan

telah menjadi unsure integral dari organisasi atau badan tempat ia

bekerja sama untuk mencapai tujuan.

b. Mekanisme kerja adalah tata cara dan tahapan yang harus dilalui

orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.

4. Elemen Tujuan yaitu hasil akhir yang ingin dicapai atas suatu

pelaksanaan kegiatan. Dalam arti lus tujuan mengandung hal seperti

Objektif, purpose, Mission, deadline, standarlard, target, dan quata.

Tujuan merupakan rangkaian dalam proses perencanan, dan juga

merupakan elemen penting dalam proses pengendalian.

Page 26: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

262. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada

dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh

manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi

manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis

bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan

lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah,

mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut

telah diringkas menjadi tiga, yaitu

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan

dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk

menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik

untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana

alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah

rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi

tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari

semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi

lainnya tak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi

suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.

Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan

pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian

dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus

dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas

tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas

tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan

agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran

sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

Page 27: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

27Perbandingan beberapa fungsi manajemen menurut 4 pakar manajemen

ilmiah :

Tokoh Fungsi Manajemen

George Terry Planning, Organizing, Actuating, Controlling

L. GullickPlanning, Organizing, Staffing, Directing,

Coordinating, Reporting, Budgetting

H. FayolPlanning, Organizing, Commanding,

Coordinating, Controlling

Koonzt O’ DonnelPlanning, Organizing, Staffing, Directing,

Controlling

Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan

merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative

kegiatan untuk pencapaiannya.

Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen

untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh

organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan

organisasi.

Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating)

atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff

agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas

pokoknya sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan dukungan

sumber daya yang tersedia.

Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal)

adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi

jika terjadi penyimpangan.

Definisi Administrasi dan Manajemen

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan

penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Sedangkan, Manajemen

Page 28: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

28adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk

mencapai tujuan.

Perbedaan Administrasi dan Manajemen

Administrasi Manajemen

Proses berjalannya secara sistematis

dan kongkrit suatu usaha dalam ruang

lingkup yang sama.

Kegiatan mengatur, mengelola dan

mengembangkan suatu usaha dalam

ruang lingkup tertentu.

Kegiatan dalam hal ini yaitu

serangkaian aktivitas menghimpun,

mencatat, mengolah, menggandakan,

mengirim dan menyimpan keterangan-

keterangan yang diperlukan dalam

setiap kerja sama.

Proses pendayagunaan semua orang

dan fasilitas. Hal ini agar proses

kerjasama (dalam administrasi) dapat

mencapai tujuan secara efektif dan

efisien tentunya dengan melibatkan

semua orang dan fasilitas

Ditinjau dari sudut proses, administrasi

merupakan keseluruhan proses yang

dimulai dari proses pemikiran,

perencanaan, pengaturan,

penggerakan/bimbingan, pengawasan

sampai dengan proses pencapaian

tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan,

orang harus memikirkan dulu,

kemudian mengatur/menentukan

bagaimana caranya untuk mencapai

tujuan itu lalu pencapaiannya sendiri

sampai tujuan yang dikehendaki.

Keseluruhan aktivitas-aktivitas tersebut

manajemen adalah suatu proses atau

kerangka kerja, yang melibatkan

bimbinganatau pengarahan suatu

kelompok orang-orang kearah tujuan-

tujuan organisasional atau maksud-

maksudyang nyata. Manajemen juiga

adalah suatu ilmu pengetahuan

maupun seni. Seni adalah

suatu pengetahuan bagaimana

mencapai hasil yang diinginkan atau

dalm kata lain seni adalah

kecakapanyang diperoleh dari

pengalaman, pengamatan dan

Page 29: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

29dirangkum dalam satu pengertian

administrasi.

pelajaran serta kemampuan untuk

menggunakan pengetahuan

manajemen.

Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas,

administrasi berarti keseluruhan

tindakan (aktivitas) yang mau tidak

mau harus dilakukan dengan sadar oleh

seseorang atau kelompok organisasi

orang yang berkedudukan sebagai

"administrator" atau yang menduduki

manajemen puncak sesuatu organisasi.

manajemen adalah seni (Art) atau

suatu ilmu pnegetahuan.

Mengenaiinipun sesungguhnya belum

ada keseragaman pendapat,

segolongan mengatakan bahwa

manajemenadalah seni dan segolongan

yang lain mengatakan bahwa

manajemen adalah ilmu

Aktivitas-aktivitas untuk mencapai

suatu tujuan atau sebagai proses

penyelenggaraan kerja untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

Manajemen adalah fungsi untuk

mencapai sesuatu melaluikegiatan

orang lain dan mengawasi usaha-usaha

individu untuk mencapai tujuan yang

sama

Administrasi adalah suatu bentuk daya

upaya manusia yang kooperatif, yang

mempunyai tingkat rasionalitas yang

tinggi.

Manajemen berguna untuk mengelola

adalah untuk memprediksi dan

merencanakan, mengatur, perintah,

untuk mengkoordinasikan dan

mengendalikan

Administrasi adalah suatu ilmu yang

mempelajari apa yang dikehendaki

manusia dan cara mereka

memeperolehnya.

Manajemen adalah seni menyelesaikan

pekerjaan melalui dan dengan orang-

orang dalam kelompok formal

terorganisir

Page 30: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

30Administrasi mementingkan aspek-

aspek konkrit dari metode-metode dan

prosedur-prosedur manajemen di mana

kerja sama merupakan unsur utama.

Manajemen adalah suatu seni untuk

melaksanakan suatu pekerjaanmelalui

orang lain. Definisi dari mary ini

mengandung perhatian pada kenyataan

bahwa para manajer mencapai suatu

tujuan organisasi dengan cara

mengatur orang-orang lain untuk

melaksanakan apa sajayang pelu

dalam pekerjaan itu, bukan dengan

cara melaksanakan pekerjaan itu oleh

dirinya sendiri.

Persamaan Administrasi dan Manajemen

Melihat dari definisi administrasi maupun manajemen yang dikemukakan oleh

Luther Gulluck, W.H Newman, Pfiffner, J.A Stoner maupun Prof. Drs Oei terlihat

bahwa pada hakikatnya administrasi adalah sama dengan manajemen. Tujuan

administrasi maupun tujuan manajemen adalah sama, yaitu mewujudkan

tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Page 31: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

31BAB IV

Peningkatan Status Kesehatan

Pengertian Kesehatan

Sehat adalah kondisi normal dimana seseorang bisa melakukan aktivitas

hidupnya dengan lancar dan tanpa gangguan. Definisi sehat masih

diperbincangkan dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun

tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat

definisi universal yang menyatakan bahwa “sehat adalah suatu keadaan yang

sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya tebebas dari

penyakit atau kelemahan” (WHO, 1947)

Menurut WHO, kesehatan mencakup 3 aspek, yakni kesehatan jasmani,

kesehatan rohani, dan kesehatan sosial.

Sehat memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Banyak sekali hal yang mempengaruhi kesehatan kita, yang mungkin

kita tidak sadari bahwa hal-hal yang berada di sekitar kita adalah faktor-faktor

utama yang mempengaruhi kesehatan.

Teori HL. Blum

Konsep hidup sehat H.L. Blum sampai saat ini masih relevan untuk

diterapkan. Kondisi sehat secara holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik

melainkan juga spiritual dan sosial dalam bermasyarakat. Untuk menciptakan

kondisi sehat seperti ini diperlukan suatu keharmonisan dalam menjaga kesehatan

tubuh. HL. Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang mempengaruhi

derajat kesehatan masyarakat. Keempat faktor tersebut merupakan faktor

determinan timbulnya masalah kesehatan.

Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life

style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan

Page 32: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

32kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan).

Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan

perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Diantara faktor tersebut faktor

perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling

sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan. Hal ini disebabkan karena

faktor perilaku yang lebih dominan dibandingkan dengan faktor lingkungan

karena lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku

masyarakat.

Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan, yaitu

1. Perilaku Masyarakat

Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang

peranan penting untuk mewujudkan Indonesia yang sehat.

Beberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan seperti: berolah raga,

tidur, merokok, minum, dll. Apabila kita mengembangkan kebiasaan yang

bagus dari sejak awal, hal tersebut berpengaruh positif terhadap kesehatan

tubuh.Sekali-kali atau dalam batas-batas tertentu untuk waktu yang lebih

lama, kita bebas melakukan kebiasaan-kebiasaan harian.Namun,

bagaimanapun juga sikap yang tidak berlebihan merupakan suatu keharusan

agar benar-benar sehat.Tubuh kita memerlukan tidur, olah raga, dan

rutinitas yang sehat dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan

kesejahteraannya.

2. Lingkungan

Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi

fisik.Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi

sumber berkembangnya penyakit.Hal ini jelas membahayakan kesehatan

masyarakat kita. Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola

dengan baik, polusi udara, air dan tanah juga dapat menjadi penyebab.

Upaya menjaga lingkungan menjadi tanggung jawab semua pihak untuk

itulah perlu kesadaran semua pihak.

Disamping lingkungan fisik juga ada lingkungan sosial yang berperan.

Sebagai mahluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga

Page 33: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

33interaksi individu satu dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik.

Kondisi lingkungan sosial yang buruk dapat menimbulkan masalah

kejiwaan.

3. Pelayanan Kesehatan

Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan

masyarakat.Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah

dibutuhkan.Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit

dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan

pengobatan dan perawatan kesehatan.Terutama untuk pelayanan kesehatan

dasar yang memang banyak dibutuhkan masyarakat.

4. Genetik

Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya.Oleh

sebab itu kita harus terus meningkatkan kualitas generasi muda kita agar

mereka mampu berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi dalam

membangun bangsanya.

Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita sebab pada

masa inilah perkembangan otak anak yang menjadi asset kita dimasa

mendatang.Namun masih banyak saja anak Indonesia yang status gizinya

kurang bahkan buruk.Padahal potensi alam Indonesia cukup

mendukung.oleh sebab itulah program penanggulangan kekurangan gizi dan

peningkatan status gizi masyarakat masih tetap diperlukan. Utamanya

program Posyandu yang biasanya dilaksanakan di tingkat RT/RW. Dengan

berjalannya program ini maka akan terdeteksi secara dini status gizi

masyarakat dan cepat dapat tertangani.

Upaya untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan

1. Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun

kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu

mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan

mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih

baik.

Page 34: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

342. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan

hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada

sumber-sumber sosial dan personal.

3. Melalui teori Blum kita dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang

buruk, dan juga hal-hal yang dapat mempengaruhi status kesehatan.

Seperti dengan cara memperbaiki 4 aspek utama determinan kesehatan,

yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.

4. Memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat terutama bagi warga

miskin agar dapat meningkatkan kesejahteraan maupun derajat

kesehatan masyarakat.

Contohnya, Program KJS (Kartu Jakarta Sehat), Jamkesmas (Jaminan

Kesehatan Masyarakat), dan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).

5. Mengadakan atau memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama

bagi masyarakat di daerah ataupun pedesaan untuk mendorong

pemeliharaan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta

lingkungannya.

6. Pelayanan kesehatan yang bermutu oleh Rumah Sakit dengan

meningkatkan derajat keseshatan masyarakat melalui fasilitasnya yang

memadai dan layak pakai serta administrasinya yang teratur sehingga

terjamin pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.

7. Meningkatan kualitas tenaga ahli kesehatan masyarakat agar mampu

mempengaruhi masyarakat untuk menciptakan pola hidup bersih dan

pola hidup sehat.

8. Melakukan gerakan yang dapat membiasakan masyarakat melakukan dan

membudayakan hidup bersih dan sehat.

Contohnya, Membiasakan mencuci tangan sebelum makan, Melakukan

kerjabakti untuk melaksanakan program 3M, Mengikuti program KB

(bagi yang sudah Menikah).

Page 35: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

35BAB V

Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

Pengertian Sistem Kesehatan

Sistem kesehatan menurut WHO adalah sebuah proses kumpulan berbagai

faktor kompleks yang berhubungan dalam suatu negara, yang diperlukan untuk

memenuhi tuntutan dan kebutuhan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok,

dan masyarakat pada setiap saat diutuhkan.

Dalam sebuah sistem harus terdapat unsur-unsur input, proses, output,

feedback, impact dan lingkungan. Sistem kesehatan yang telah di sahkan sesuai

SK Menkes bahwa tujuan yang pasti adalah meningkatkan derajat yang optimal

dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan yang sesuai dengan Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945.

Pengertian Sistem Kesehatan Nasional

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan

pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia

dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan

kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana

dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.

Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan

Kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial,

seperti: kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga,

distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat, dan

kemampuan tenaga kesehatan mengatasi masalah tersebut.

Page 36: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

36Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan

revitalisasi pelayanan kesehatan dasar yang meliputi :

1. Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,

2. Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat,

3. Kebijakan pembangunan kesehatan, dan

4. Kepemimpinan. SKN juga disusun dengan memperhatikan

inovasi/terobosan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan

secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan.

Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya

apabila terjadi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik

antar pelaku, antar subsistem SKN, maupun dengan sistem serta subsistem lain di

luar SKN. Dengan tatanan ini, maka sistem atau seluruh sektor terkait, seperti

pembangunan prasarana, keuangan dan pendidikan perlu berperan bersama

dengan sektor kesehatan untuk mencapai tujuan nasional.

Tujuan Sistem Kesehatan Nasional

Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah terselenggaranya pembangunan

kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun

pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, hingga terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Landasan Sistem Kesehatan Nasional

Landasan Sistem Kesehatan Nasional meliputi:

1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila.

2. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, 28

H ayat (1) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 28 B

ayat (2), Pasal 28 C ayat (1).

3. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan

perundangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan

pembangunan kesehatan.

Page 37: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

37Mengacu pada substansi perkembangan penyelenggaraan pembangunan

kesehatan dewasa ini serta pendekatan manajemen kesehatan tersebut diatas,

maka subsistem yang mempengaruhi pencapaian dan kinerja Sistem Kesehatan

Nasional di Indonesia meliputi:

1. Upaya Kesehatan : Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Penyelenggaraan

upaya kesehatan yang bersifat peningkatan (promotif), pencegahan

(preventif), dan pemulihan (rehabilitasi) masih dirasakan kurang.

Memang jika kita pikirkan bahwa masalah Indonesia tidak hanya

masalah kesehatan bahkan lebih dari sekedar yang kita bayangkan, tapi

jika tahu bahwa dalam hal ini kita masih dalam proses dimana bagai

sebuah ayunan yang mana pasti akan menemukan titik temu dan kita

dapat menunggu, tapi kapankah hal ini...kita tunggu yang lebih baik.

Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan

menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia.

2. Pembiayaan Kesehatan : Pembiayaan kesehatan di Indonesia masih

rendah, yaitu hanya rata-rata 2,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB)

atau rata-rata antara USD 12-18 per kapita per tahun. Persentase ini

masih jauh dari anjuran Organisasi Kesehatan Sedunia yakni paling

sedikit 5% dari PDB per tahun. Sementara itu anggaran pembangunan

berbagai sektor lain belum sepenuhnya mendukung pembangunan

kesehatan. Pembiayaan kesehatan yang kuat, terintegrasi, stabil, dan

berkesinambungan memegang peran yang amat vital untuk

penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam mencapai tujuan

pembangunan kesehatan.

3. SDM Kesehatan : Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan

sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis

dan kualitasnya, serta terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan

kebutuhan pembangunan kesehatan. Sumber Daya Manusia Kesehatan

dalam pemerataannya masih belum merata, bahkan ada beberapa

Page 38: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

38puskesmas yang belum ada dokter, terutama di daerah terpencil. Bisa

kita lihat, rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih

rendah. Produksi dokter setiap tahun sekitar 2.500 dokter baru,

sedangkan rasio dokter terhadap jumlah penduduk 1:5000. Produksi

perawat setiap tahun sekitar 40.000 perawat baru, dengan rasio terhadap

jumlah penduduk 1:2.850. Sedangkan produksi bidan setiap tahun

sekitar 600 bidan baru, dengan rasio terhadap jumlah penduduk

1:2.600. Namun daya serap tenaga kesehatan oleh jaringan pelayanan

kesehatan masih terbatas. Hal ini bisa menjadi refleksi bagi Pemerintah

dan tenaga medis, agar terciptanya pemerataan tenaga medis yang

memadai.

4. Sumberdaya Obat, Perbekalan Kesehatan, dan Makanan : Meliputi

berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek keamanan, kemanfaatan dan

mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang beredar;

ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat, terutama obat

esensial; perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan

penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang rasional; serta upaya

kemandirian di bidang  kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya

dalam negeri. Industri farmasi di Indonesia saat ini cukup berkembang

seiring waktu. Hanya dalam hal ini pengawasan dalam produk dan obat

yang ada. Perlunya ada tindakan yang tegas, ketat dalam hal ini.

5. Pemberdayaan Masyarakat : Sistem Kesehatan Nasional akan

berfungsi optimal apabila ditunjang oleh pemberdayaan masyarakat. Ini

penting, agar masyarakat termasuk swasta dapat mampu dan mau

berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan. Keberhasilan

pembangunan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif

masyarakat. Dalam hal ini agar tercapainya Indonesia Sehat 2010 juga

dibutuhkan. Sayangnya pemberdayaan masyarakat dalam arti

mengembangkan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat dalam

mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan tentang kesehatan

masih dilaksanakan secara terbatas. Kecuali itu lingkup pemberdayaan

Page 39: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

39masyarakat masih dalam bentuk mobilisasi masyarakat. Sedangkan

pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelayanan, advokasi kesehatan

serta pengawasan sosial dalam program pembangunan kesehatan belum

banyak dilaksanakan.

6. Manajemen Kesehatan : Meliputi: kebijakan kesehatan, administrasi

kesehatan, hukum kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk

menggerakkan pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan

berdaya guna, diperlukan manajemen kesehatan.Manajemen kesehatan

sangatlah berpengaruh juga, karena dalam hal ini yang memanage

proses, tetapi keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan

antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum

kesehatan serta administrasi kesehatan. Jika tidak tersedianya hal ini

maka bisa jadi proses manajemen akan terhambat/ bahkan tidak

berjalan. Sebenarnya, jika kita menengok sebentar bagaimana proses

pemerintah bekerja, selalu berusaha dan berupaya yang terbaik, baik

juga tenaga medis. Hanya saja dalam prosesnya terdapat sebuah kendala

baik dalam SDM pribadi ataupun sebuah pemerintahan itu. Bisa jadikan

renungan bagaimana kita bisa membuat sebuah sistem yang lebih baik

dengan input-proses-dan output yang bisa menghasilkan sebuah

kebanggaan dan sebuah tujuan bersama.

Page 40: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

40BAB VI

Indikator Kesehatan

Pengertian Indikator Kesehatan

Indikator kesehatan adalah ukuran yang mengambarkan atau menunjukkan

status kesehatan sekelompok orang dalam populasi tertentu.

Indikator Kesehatan secara Garis Besar

Status kesehatan penduduk biasanya dinilai dengan menggunakan berbagai

indikator kesehatan yang di bagi secara garis besar dalam dua kelompok, yakni

1. Indikator kesehatan yang menghitung jumlah kematian yang terjadi selama

priode tertentu.

2. Indikator kesehatan yang memperhitungkan jumlah orang yang menderita

kecactan akibat penyakit tertentu.

Untuk dapat menilai seberappa banyak penduduk yang sehat, tidak mungkin

menggunakan angka kematian dan angka kesakitan penduduk. Oleh karna itu,

agar dapat mengukur status kesehatan penduduk yang tepat perlu digunakan

indikator positif yang berarti sehat dan indikator negatif yang berarti sakit atau

mati.

WHO menyarankan agar indikator kesehatan penduduk hatus mengacu pada :

1. Melihat ada tidaknya kelainan pathofisiologis pada seseorang.

2. Mengukur kemampuan fisik seseorang.

3. Penilaian atas kesehatan diri sendiri.

4. Indeks MassaTubuh(BMI )=Berat Badan2(kg)

Tinggi Badan

Saat ini mulai dipertanyakan keterkaitan antara BMI yang rendah dengan

bayi sehat.

Page 41: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

41Indikator Indonesia Sehat 2010

1. Indikator derajat kesehatan merupakan hasil akhir yang terdiri atas

indikator-indikator mortalitas, indikator-indikator morbiditas, dan indikator-

indikator status gizi.

2. Indikator hasil antara, terdiri atas indikator-indikator keadaan lingkungan,

indikator-indikator prilaku hidup masyarakat, serta indikator-indikator akses

dan mutu pelayanan kesehatan.

3. Indikator proses dan masukan, terdiri atas indikator pelayanan kesehatan,

indikator-indikator sumber daya kesehatan, indikator-indikator manajemen

kesehatan, dan indikator-indikator kontribusi sector-sektor terkait.

Indikator-Indikator Derajat Kesehatan

1. AKI (Angka Kematian Ibu)

a. Definisi

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian

perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi

kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang

disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan

karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu  merupakan indikator kesehatan yang

cukup penting.  Angka kematian ibu  diketahui dari jumlah kematian

karena kehamilan, persalinan dan ibu nifas per jumlah kelahiran hidup

di wilayah tertentu dalam waktu tertentu.

Angka   Kematian Ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-

ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh :

keadaan sosial ekonomi dan kesehatan menjelang kehamilan,

kejadian  berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta

tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk

pelayanan prenatal dan obstetric.

Page 42: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

42b. Kegunaan

Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk

pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama

pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko

tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah

kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim

rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga

dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya

bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan

derajat kesehatan reproduksi.

c. Keterbatasan

AKI sulit dihitung, karena untuk menghitung AKI dibutuhkan

sampel yang besar, mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus

yang jarang. Oleh karena itu kita umumnya dignakan  AKI yang telah

tersedia untuk keperluan pengembangan perencanaan program.

2. AKB (Angka Kematian Bayi)

a. Definisi

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi

berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun

tertentu.

Salah satu indikator yang paling menonjol dalam menilai derajat

kesehatan adalah Angka Kematian Bayi  (AKB = IMR). Angka

Kematian Bayi dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang

1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada waktu yang sama. Manfaat dari

IMR ini, adalah untuk mengetahui gambaran tingkat permasalah

kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab

kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil,

tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi  lingkungan

dan sosial ekonomi.

Page 43: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

43Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah

lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.

Angka kematian bayi diklasifikasikan  menjadi empat kelompok, yaitu

Rendah jika AKB kurang dari  20.

Sedang jika AKB antara  20 – 49.

Tinggi jika AKB antara  50 – 99.

Sangat Tinggi AKB lebih dari 100.

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah

bayi  lahir sampai bayi belum berusia  tepat satu tahun. Banyak faktor

yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi

penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan

eksogen.

Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan

kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan

pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-

faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya

pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah

kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang

usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian

dengan pengaruh lingkungan luar.

b. Sumber Data

Data mengenai jumlah anak yang lahir jarang tersedia dari

pencatatan atau registrasi kependudukan, sehingga sering dibuat

perhitungan/estimasi  tidak langsung dengan program "Mortpak 4".

Program ini menghitung AKB berdasarkan data mengenai jumlah

Anak yang Lahirkan Hidup (ALH) atau Children Ever Born (CEB)

dan Jumlah Anak Yang Masih Hidup (AMH) atau Children Still

Living (CSL) (catatan: lihat definisi di modul fertilitas).

3. AKABA (Angka Kematian Balita)

a. Konsep dan Definisi

Page 44: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

44Akaba adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu

dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai

angka per 1000 kelahiran hidup. Nilai normatif Akaba > 140 sangat

tinggi, antara 71 – 140 sedang dan < 20 rendah.

b. Manfaat

Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup

anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan anak-

anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. Akaba

kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. 

Mengingat kegiatan registrasi penduduk di Indonesia belum sempurna

sumber data ini belum dapat dipakai untuk menghitung Akaba.

Sebagai gantinya Akaba dihitung berdasarkan estimasi tidak langsung

dari berbagai survei. Brass.

c. Rumus

Akaba=Banyaknya penduduk yangmeninggal pada balitaBanyaknya balita

X 1000

d. Sumber Data

BPS (SP, SDKI, Kor Susenas) dan Departemen Kesehatan.

4. UHH (Usia Harapan Hidup)

a. Definisi

Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate) merupakan lama

hidup manusia di dunia. Usia harapan hidup perempuan lebih tinggi

dibandingkan laki-laki. Harapan hidup penduduk Indonesia

mengalami peningkatan jumlah dan proporsi sejak 1980. Harapan

hidup perempuan adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7 tahun

pada 1990, dan 70 tahun pada 2000.

Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia

membawa implikasi bertambahnya jumlah lansia. Berdasarkan data,

wanita Indonesia yang memasuki masa menopause saat ini semakim

meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah itu sebagai akibat

Page 45: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

45bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia

harapan hidup diiringi membaiknya derajat kesehatan masyarakat.

b. Penyebab

Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal takdir tentunya,

tergantung dari Penyakit bawaan dari lahir: mereka yang diberi berkah

oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjalani hidup lebih panjang

adalah orang-orang yang terkait dengan rendahnya penyakit

degeneratif. Yaitu penyakit-penyakit yang mengancam kehidupan

manusia, seperti penyakit kanker, jantung koroner, diabetes dan

stroke. Lingkungan tempat tinggal Stress atau tekanan.

Page 46: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

46BAB VII

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Definisi Puskesmas

Menurut Depkes 1991, Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan

pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan

terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Fungsi Pokok, Peran, Cara-Cara yang ditempuh, Program Pokok Puskesmas, serta Satuan Penunjang

1. Fungsi Pokok Puskesmas

a. Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat

pemberdayaan.

b. Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan

c. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama

2. Peran Puskesmas

Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah

terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif

masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri

3. Cara-Cara yang ditempuh oleh Puskesmas

a. Merangsang Masyarakat Termasuk Swasta Untuk Melaksanakan

Kegiatan dalam Rangka Menolong Dirinya Sendiri.

b. Memberikan Petunjuk Kepada Masyarakat tentang Bagaimana

Menggunakan Sumber Daya secara Efisien Dan Efektif.

c. Memberikan Bantuan Teknis.

Page 47: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

47d. Memberikan Pelayanan Kesehatan Langsung Kepada Masyarakat.

e. Kerjasama Lintas Sektor

4. Program Pokok Puskesmas

a. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

b. Kb (Keluarga Berencana)

c. Usaha Kesehatan Gizi

d. Kesehatan Lingkungan

e. Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

f. Pengobatan Termasuk Penaganan Darurat karena Kecelakaan

g. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

h. Kesehatan Sekolah

i. Kesehatan Olah Raga

j. Perawatan Kesehatan

k. Masyarakat

l. Kesehatan Kerja

m. Kesehatan Gigi dan Mulut

n. Kesehatan Jiwa

o. Kesehatan Mata

p. Laboratorium Sederhana

q. Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka Sik

r. Pembinaan Pemgobatan Tradisional

s. Kesehatan Remaja

t. Dana Sehat

5. Satuan Penunjang

a. Puskesmas Pembantu

Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang

sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup

wilayah yang lebih kecil

b. Puskesmas Keliling

Page 48: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

48Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan

keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan

kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal

dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan

kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport

rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.

c. Bidan Desa

Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan

seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan

bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah

kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang.

Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :

1. Membina PSM

2. Memberikan Pelayanan

3. Menerima Rujukan dari Masyarakat

Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang

bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesiam Sehat 2010.

Tugas Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata

pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan

perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).

Page 49: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

49Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat

sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung

memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah

kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan

disesuaikandengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan

wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan

pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta

kemampuan puskesmas.

Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah (Basic Six) :

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya Kesehatan Ibu yan Anak Serta Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular

6. Upaya Pengobatan

Berdasarkan pertimbangan diatas maka pada tahun 1994 dibangunlah

Puskesmas Wangisagara yang beralamat di Jalan Raya Wangisagara dengan

nomor kode Puskesmas yaitu 2904. Status puskesmas Wangisagara saat ini yaitu

TTP. Adapun status puskesmas dalam program TB Paru yaitu PRM. PRM ini

dibentuk dengan harapan bisa menciptakan sebuah kecamatan yang sehat untuk

menuju Indonesia Sehat 2010.

Page 50: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

50BAB VIII

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Pengertian Posyandu

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh

dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (Cessnasari. 2005)

Definisi Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan

dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen

Kesehatan RI. 2006).

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan dan keluarga berencana. (Effendi, Nasrul. 1998: 267)

Tujuan Posyandu

1. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),

melahirkan dan nifas.

2. Membudayakan NKBS

3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya

masyarakat sehat sejahtera.

4. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan

ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. (Bagian

Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)

 

Kegiatan Pokok Posyandu

1. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

2. KB (Keluarga Berencana)

3. Imunisasi

Page 51: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

514. Gizi

5. Penanggulangan Diare (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU,

2007)

Pelaksanaan Layanan Posyandu

Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja

yaitu:

1. Meja I :Pendaftaran  

2. Meja II : Penimbangan 

3. Meja III : Pengisian KMS

4. Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

5. Meja V : Pelayanan kesehatan, seperti

a. Imunisasi

b. Pemberian vitamin A dosis tinggi.

c. Pembagian pil KB atau kondom.

d. Pengobatan ringan.

e. Konsultasi KB.

Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V

merupakan meja pelayanan medis. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM

USU. 2007)

 

Keberhasilan Posyandu

Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.

S  : Semua balita di wilayah kerja posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

N : Balita yang Berat Badannya naik

Page 52: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

52Keberhasilan Posyandu berdasarkan:

1. D Æ Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.

2. N Æ Berhasil tidaknya program posyandu. (Bagian Kependudukan dan

Biostatistik FKM USU. 2007)

Kegiatan Posyandu

1. Jenis Pelayanan Minimal kepada Anak

a. Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus

diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali  tidak

melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai

umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah

KMS.

b. Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A. 

c. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya

(kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada

di bawah garis merah KMS.

d. Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda

lumpuh layu.

e. Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila

perlu.

2. Pelayanan Tambahan yang diberikan 

a. Pelayanan bumil dan menyusui. 

b. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang

diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan

kelompok bermain lainnya.

c. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin,

tabunus dan sebagainya.

d. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.

e. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.

f. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).

Page 53: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

53g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.

h. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan

perbaikan lingkungan pemukiman.

i. pemanfaatan pekarangan.

j. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-

lain.

k. dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain. (Bagian

Kependudukan dan Biostatik FKM USU. 2007)

 

Manfaat Posyandu

Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi,

penanggulangan diare.

1. Kesehatan Ibu dan Anak

a. Ibu :  Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan

kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian

vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.

b. Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan

Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM

USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya

daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI.

2006: 95)

c. Penimbangan Balita : Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di

posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin

di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini

mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang

kemudian dicatat di KMS, dari   data tersebut dapat diketahui status

pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila

penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar

pertumbuhan anak akan baik pula.

Page 54: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

54KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah kartu untuk mencatat dan memantau

pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak

dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan

anaknya. 

Kriteria Berat Badan balita di KMS, yaitu

a. Berat badan naik : Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita

warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.

b. Berat badan tidak naik : Berat badanya berkurang atau turun, berat

badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita

warna di bawahnya.

c. Berat badan dibawah garis merah merupakan awal tanda  balita gizi

buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan

kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen

Kesehatan RI. 2006: 104)

2. Keluarga Berencana

Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil

KB, dan suntik KB.

3. Imunisasi

Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam_macam

imunisasi yang diberikan di posyandu, yaikni

a. BCG untuk mencegah penyakit TBC.

b. DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.

c. Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.

d. Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4. Peningkatan Gizi

Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat

tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205).

Peningkatan gizi balita  di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa   

memberikan penyuluhan tentang  ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi,

Page 55: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

55Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas

Kesehatan RI. 2006: 24).

5. Penanggulangan Diare

Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan

rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas.

(Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan

penggulangan diare oleh  kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI.

2006: 132)

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu

ke Posyandu

1. Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.

2. Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu 

3. Pekerjaan ibu 

4. Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat 

5. Sarana dan prasarana di posyandu 

6. Jarak dari posyandu tersebut (Widiastuti. 2006)

Langkah-Langkah ke Posyandu

Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja,

dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri.

Sistem 5 meja tersebut tidak berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja

untuk pelaksanaanya, tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan,

yakni

Kegiatan di Meja 1

1. Pendaftaran Balita

a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita

b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah

ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas.

Page 56: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

56Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta

membawa anaknya menuju tempat penimbangan.

c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut

penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru,

kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik

kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita

diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.

2. Pendaftaran ibu hamil

a. Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.

b. Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke

meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan

oleh petugas kesehatan di meja 5.

c. Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik

kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas

kesehatan di meja 5.

Kegiatan di Meja 2

a. Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada

secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam

KMS.

b. Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja

pencatatan.

Kegiatan di Meja 3

a. Buka KMS balita yang bersangkutan.

b. Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.

c. Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.

d. Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.

e. Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak

sesuai ingatan ibunya.

f. Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang,

perkirakan bulan lahir anak dan catat.

Page 57: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

57 Kegiatan di Meja 4

a. Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan

umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi

penyuluhan.

b. Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan

kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas

kesehatan atau bidan

c. Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul

iodium/garam iodium dan vitamin A.

Kegiatan di MEJA 5

Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB,

imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh

petugas kesehatan dari Puskesmas.

Page 58: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

58BAB IX

Millennium Development Goals (MDGs)

Pengertian Millennium Development Goals

Sasaran Pembangunan Milenium (bahasa Inggris : Millennium Development

Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah Deklarasi Milenium

hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan

Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa

delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai

kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini

merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai

dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani

oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat

Tinggi (KTT) Milenium di New York ada bulan September 2000 tersebut.

Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York

tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen

negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah

sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang

terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penandatanganan

deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk

mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan,

menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan

kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak

balita hingga 23

, dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak

memiliki akses air bersih pada tahun 2015.

Page 59: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

59Sejarah Millennium Development Goals

Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia

diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah sebuah paradigma

pembangunan global, dideklarasikan Konperensi Tingkat Tinggi Milenium oleh

189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan

September 2000. Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah Resolusi

Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa Nomor 55/2 Tangga 18 September

2000, (A/Ris/55/2 United Nations Millennium Development Goals).

Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitment untuk

mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional

dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat mendasar

tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan.

Sasaran Millennium Development Goals

1. Kemiskinan dan kelaparan.

a. Memberantas sampai setengah jumlah penduduk yang hidup dengan

penghasilan kurang dari satu dollar perhari.

b. Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang kelaparan

2. Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua.

Menjamin agar semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan jenjang

pendidikan dasar.

3. Mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan.

Menghapus ketidaksetaraan jender dalam jenjang pendidikan dasar dan

menengah pada tahun 2005, dan di semua tingkat pendidikan pada tahun

2015.

4. Menurunkan angka kematian balita.

Mengurangi dua pertiga dari anka tingkat kematian anak di bawah usia lima

tahun.

5. Meningkatkan kesehatan ibu.

Page 60: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

60Mengurangi tiga perempat dari angka tingkat kematian ibu.

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya.

a. Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran HIV/AIDS.

b. Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran malaria serta penyakit

menular utama lainnya.

7. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup.

a. Mengintegrasikan prinsip pemb

b. angunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program-program di

tingkat nasional serta mengurangi perusakan sumber daya alam

c. Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang tidak memiliki

akses kepada air bersih yang layak minum

d. Berhasil meningkatkan kehidupan setidaknya 100 juta penghuni

kawasan kumuh pada tahun 2020

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

a. mengembangkan lebih lanjut sistem perdagangan dan keuangan

terbuka yang berdasar aturan, dapat diandalkan dan tidak

diskriminatif. Termasuk komitmen melaksanakan tata pemerintahan

yang baik, pembangunan dan pemberantasan kemiskinan – baik secara

nasional maupun internasional.

b. menangani kebutuhan khusus negara-negara yang kurang

berkembang. Mencakup pemberian bebas tarif dan bebas kuota untuk

ekspor mereka; keringanan pembayaran hutang bagi negara-negara

miskin yang terjerat hutang; pembatalan hutang bilateral; dn

pemberian bantuan pembangunan yang lebih besar untuk negara-

negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan c)

menangani kebutuhan khusus negara-negara yang terkurung daratan

dan negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang.

Page 61: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

61DAFTAR PUSTAKA

Andi Taufik Akib (2010) Administrasi Kesehatan Masyarakat diunduh melalui

http://anditaufik.blogspot.com/2010/05/administrasi-kesehatan-

masyarakat_27.html pada 5 November 2013

Andri Wanananda (-) administrasi Kesehatan Masyarakat diunsuh melalui

http://promosikesehatan2008.files.wordpress.com/2010/04/manajemen-

kesehatan_masyarakat__pengantar_1.pdf pada 5 November 2013

Anonim (2013) Administrasi di unduh melalui

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Administrasi pada 24 September 2013

Anonim (-) – diunduh melalui http://atika46.blogspot.com/2012/12/pengantar-

manajemen.html pada 24 September 2013

Anonim (-) – diunduh melalui

http://kamusbahasaindonesia.org/manajemen/mirip#ixzz2fno4Y8DV pada

24 September 2013

Anonim (-) – diunduh melalui http://ajago.blogspot.com/2007/12/pengantar-

manajemen-kesehatan.html pada 24 September 2013

Anonim (-) – diunduh melalui http://id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen pada 24

September 2013

Anonim (2010) Apa perbedaan dan persamaan antara manajemen pendidikan

dengan administrasi pendidikan? diunduh melalui

Page 62: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

62http://id.answers.yahoo.com/question/index?

qid=20101003060313AASXFcB pada 24 September 2013

Anan Nur (2010) Perbendaan Manajemen dan Administrasi diunduh melalui

http://anan-nur.blogspot.com/2010/09/peredaan-manajemen-dan-

administrasi.html pada 20 September 2013

Anonim (2011) Apakah Perbedaan Administrasi, Manajemen, atau Pengelolaan?

diunduh melalui http://osyipie.blogspot.com/2011/07/apakah-itu-

administrasi-manajemen-atau.html pada 20 September 2013

Anonim (-) Indikator Kesehatan di unduh melalui

http://www.anneahira.com/artikel-kesehatan-indikator-kesehatan.htm pada

14 September 2013

Anonim (-) diunduh melalui http://kebidananfull.blogspot.com/2013/04/5-meja-

posyandu.html pada 4 november 2013

Anonim (-) Indikator Kesehatan di unduh melalui http://sastro12.blogspot.com/

pada 14 September 2013

Anonim (-) Manajemen dan Administrasi di unduh melalui

http://ambhen.wordpress.com/2010/04/20/manajemen-dan-administrasi/

pada 24 September 2013

Anonim (2013) Pengertian Manajemen diunduh melalui

http://www.gaptek.info/pengertian-manajemen.html pada 24 September

2013

Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar diunduh melalui

http://suaramerdeka.com pada 2 Maret 2008

Page 63: Administrasi Kesehatan Masyarakat - Kapita Selekta

63Departemen kesehatan RI. 2006 Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan

Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC.

Hening Tirta Kusuma Wardani (2011) SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)

INDONESIA diunduh melalui

http://heningtirtakusumawardani.blogspot.com/2011/02/sistem-kesehatan-

nasional-skn-indonesia.html pada 14 September 2013

Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta 

Masyarakat dalam UPKM. http://www.library.usu.ac.id. 19.25 wib. 5 April

2008

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat.. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sugiarto (-) Pengertian Manajemen diunduh melalui

http://id.scribd.com/doc/4994224/pengertian-manajemen pada 24 September

2013

Wahyu Brave Administrator (2011) Pengertian Administrasi dan Manajemen

diunduh melalui

http://wahyubraveadministrator.blogspot.com/2011/08/pengertian-

administrasi-dan-manajemen.html pada 24 September 2013

Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan  Balita di Posyandu diunduh melalui

http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id. pada 5 April 2010