Pengantar - Copy

20
Pengantar Buku CatatanMingguan (Weekly Notes), selanjutnya disebut CM, ini dirancang untuk dapat dipergunakan oleh mahasiswa peserta MK Fraud dan Forensic Accounting yang saya asuh sebagai pengganti dari model lama yang memerlukan konsumsi kertas dll lebih banyak. CM dirancang untuk digunakan sebagai sarana untuk membuat ringkasan eksekutif dari tugas individu sebagaimana ditugaskan dalam silabi MK ini. Ringkasan eksekutif harusdilengkapi dengan referensi sumberbacaan, dan lesson learn dari materi tersebut. Kebebasan diberikan kepada setiap mahasiswa untuk menyampaikan ide atau gagasan, yang kreatif dan inovatif terutama terkait materi yang dipelajari secara mandiri dan juga dapat ditambah dengan lesson learn dari diskusi di kelas. Selanjutnya, CM juga dirancang untuk digunakan mahasiswa peserta MK ini untuk menuangkan catatan refleksi dan transformasi diri setelah memahami materi tertentu atau secara keseluruhan dari materi MK ini. Selamat belajar, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan kemudahan, pertolongan, dan keridhlaanNya. Amin YRA. Semoga sukses. Malang, April 2015 Gugus Irianto

description

tugas akuntansi forensik, sifat fraud, elemen-elemen fraud triangle, wistleblowing system

Transcript of Pengantar - Copy

  • Pengantar

    Buku CatatanMingguan (Weekly Notes), selanjutnya disebut CM, ini dirancang

    untuk dapat dipergunakan oleh mahasiswa peserta MK Fraud dan Forensic Accounting

    yang saya asuh sebagai pengganti dari model lama yang memerlukan konsumsi kertas dll

    lebih banyak.

    CM dirancang untuk digunakan sebagai sarana untuk membuat ringkasan eksekutif

    dari tugas individu sebagaimana ditugaskan dalam silabi MK ini. Ringkasan eksekutif

    harusdilengkapi dengan referensi sumberbacaan, dan lesson learn dari materi tersebut.

    Kebebasan diberikan kepada setiap mahasiswa untuk menyampaikan ide atau gagasan,

    yang kreatif dan inovatif terutama terkait materi yang dipelajari secara mandiri dan juga

    dapat ditambah dengan lesson learn dari diskusi di kelas.

    Selanjutnya, CM juga dirancang untuk digunakan mahasiswa peserta MK ini untuk

    menuangkan catatan refleksi dan transformasi diri setelah memahami materi tertentu

    atau secara keseluruhan dari materi MK ini.

    Selamat belajar, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan

    kemudahan, pertolongan, dan keridhlaanNya. Amin YRA. Semoga sukses.

    Malang, April 2015

    Gugus Irianto

  • SIFAT DASAR KECURANGAN

    Apa itu kecurangan?

    Kecurangan adalah suatu istilah umum yang mencakup segala macam cara yang

    dapat digunakan dengan kelihaian tertentu, yang dipilih oleh seorang individu, untuk

    mendapatkan keuntungan dari pihak lain dengan melakukan representasi yang

    salah.

    Jenis-jenis kecurangan

    1. Kecurangan dengan perusahaan atau organisasi sebagai korbannya.

    a. Kecurangan pegawai (employee embezzlement)

    b. Kecurangan pemasok (vendor fraud)

    c. Kecurangan pelanggan (customer fraud)

    2. Kecurangan manajemen (management fraud)korban merupakan pemegang

    saham atau pemegang surat utang perusahaan.

    3. Penipuan investasi dan kecurangan pelanggan lainnya.

    4. Kecurangan-kecurangan lainnya (miscellaneous fraud).

    Fraud examiner: kemampuan apa saja yang dibutuhkan?

    Beberapa kemampuan paling penting yang harus dimiliki oleh para profesional dalam

    pemberantasan kecurangan:

    1. Kemampuan analitis (analytical skills)

    2. Kemampuan komunikasi (communication skills)

    3. Kemampuan dalam bidang teknologi (technology skills)

    Kemampuan-kemampuan lain yang juga akan sangat berguna untuk pemeriksaan

    kecurangan pada masa yang akan datang:

    1. Beberapa pemahaman terkait akuntansi dan bisnis

  • 2. Pengetahuan terkait hukum perdata dan pidana, kriminologi, isu-isu privasi, hak-

    hak pegawai, undang-undang mengenai kecurangan dan berbagai masalah hukum

    lainnya terkait kecurangan

    3. Kemampuan untuk berbicara dan menulis dalam bahasa asing

    4. Pengetahuan terkait perilaku manusia

    Sumber: Albrecht,et al. (2014), Akuntansi Forensik. Penerbit Salemba Empat.

    Jakarta Selatan.

    KOMENTAR

    Fraud merupakan tindak kejahatan yang sangat berbahaya.

    Siapa saja bisa menjadi pelaku fraud, dari manajemen, pemasok,

    hingga pelanggan dari produk suatu perusahaan. Tujuannya hanya

    satu, yaitu mendapatkan keuntungan baik untuk diri sendiri maupun

    untuk organisasi. Akan tetapi, keuntungan yang didapat di sini

    tentunya diperoleh melalui cara yang dapat merugikan orang lain.

    Kerugian yang diderita oleh korban tindak kejahatan fraud juga tidak

    sedikit. Untuk perusahaan, kehilangan laba satu dollar membuat

    perusahaan harus meningkatkan jumlah penjualan berkali-kali lipat

    dari jumlah yang dicuri, tergantung pada margin laba.

    Selain hilangnya aset, perusahaan korban fraud (terutama skala

    besar) harus rela kehilangan reputasi dan kredibilitasnya di depan para

    stakeholder, terutama para pemegang saham. Bisa jadi, para stakeholder

    tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap perusahaan karena perusahaan

    dianggap tidak mampu dalam mencegah tindak kejahatan fraud.

    Selain itu, semakin canggihnya modus fraud yang dilakukan oleh

    suatu pihak (misalnya karyawan), maka semakin susah pula bagi suatu

    organisasi untuk mendeteksi adanya fraud. Fraud akan terdeteksi ketika

    kerugian yang ditimbul sangat besar atau ketika terjadi rotasi pegawai.

    Walaupun fraud sudah terendus pun, perusahaan masih memerlukan

    fraud examiner untuk menelusuri lebih lanjut. Untuk itu, fraud examiner

    merupakan profesi yang sangat penting. Untuk menjadi fraud examiner

    diperlukan kriteria-kriteria tertentu yang tidak hanya sebatas pada

    kemampuan intelektual namun juga soft skill.

  • Siapa Pelaku Kecurangan? Mengapa?

    Siapa yang Melakukan Kecurangan?

    Pelaku fraud biasanya tidak dapat dibedakan dengan orang lain pada umumnya

    berdasarkan karakteristik demografi maupun psikologi. Kebanyakan pelaku fraud

    akan terlihat seperti orang yang berperilaku jujur pada umumnya.

    Jika dibandingkan dengan mahasiswa, hanya berbeda tipis. Pelaku fraud akan

    lebih tidak jujur tetapi lebih independen, lebih dewasa tetapi lebih melakukan

    penyimpangan sosial dan lebih empatik dari mahasiswa. Sehingga pelaku fraud

    kepribadiannya lebih mirip dengan mahasiswa. Sehingga diperlukan pengetahuan

    secara khusus mengenai perilaku dari pelaku fraud karena sejatinya pelaku fraud

    terlihat sama ketika ada di sebuah organisasi seperti merekrut karyawan, mencari

    vendor dan konsumen.

    The Fraud Triangle

    Terdapat tiga elemen kunci yang sama untuk semua kasus fraud. Elemen

    tersebut antara lain tekanan, peluang dan rasionalisasi.

  • Unsur Tekanan (Pressure)

    Unsur-unsur yang memepengaruhi elemen tekanan antara lain:

    a. Masalah keuangan

    b. Kebiasaan buruk

    c. Tekanan Lingkungan kerja

    d. Tekanan lain

    Unsur Kesempatan

    Comittee of Sponsoring Organizations (COSO) memperkenalkan lima elemen dari

    kerangka kerja pengendalian internal suatu organisasi, namun di sini hanya akan

    dibahas tiga di antaranya, yaitu lingkungan pengendalian, fungsi akuntansi, dan

    aktivitas pengendalian.

    a. Lingkungan Pengendalian

    Lingkungan pengendalian merupakan atmosfer kerja yang dibangun oleh

    organisasi untuk para pegawainya. Lingkungan pengendalian ini meliputi:

    Peranan dan Contoh Manajemen

    Komunikasi Manajemen

    Perekrutan yang Sesuai

    Struktur Organisasi yang Jelas

    Departemen Audit Internal yang Efektif

    b. Sistem Akuntansi

    Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat telah

    (1) valid, (2) diotorisasi secara tepat, (3) lengkap, (4) diklasifikasi dengan sesuai,

    (5) dilaporkan dalam periode yang sesuai, (6) dinilai secara tepat, (7) diringkas

    secara benar.

    c. Aktivitas (Prosedur) Pengendalian

    Pemisahan Tugas dan Pengelolaan Ganda

    Sistem Otorisasi

    Pengecekan Independen

    Pengecekan independen dapat dilakukan dengan mengambil liburan

    Pengamanan Fisik

  • Elemen Rasionalisasi

    Rasionalisasi yang umum digunakan oleh pelaku kecurangan antara lain:

    a. Organisasi berutang kepada saya

    b. Saya hanya meminjam uang dan akan mengembalikannya

    c. Tidak ada yang akan dirugikan

    d. Saya berhak mendapatkan lebih banyak

    e. Tujuanya baik

    f. Sesuatu harus dikorbankanintegritas atau reputasi

    Perekrutan dalam Tindakan Kecurangan

    Terdapat lima jenis kekuatan yang biasanya digunakan dalam merekrut seseorang

    untuk melakukan kecurangan.

    1. Kekuatan Penghargaan, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk

    meyakinkan calon korban bahwa ia akan menerima keuntungan tertentu jika

    berpartisipasi dalam skema kecurangan.

    2. Kekuatan Koersif, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk membuat

    individu merasakan hukuman jika ia tidak berpartisipasi dalam kecurangan.

    3. Kekuatan Ahli, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk memengaruhi orang

    laon dikarenakan keahlian atau pengetahuannya.

    4. Kekuatan yang Memiliki Legitimasi, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk

    meyakinkan calon pelau yang akan ia rekrut bahwa ia benar-benar memiliki

    kekuasaan atas mereka.

    5. Kekuatan Referen, adalah kemampuan pelaku untuk berhubungan dengan calon

    konspirator yang akan dilibatkan.

    Sumber: Albrecht,et al. (2014), Akuntansi Forensik. Penerbit Salemba Empat.

    Jakarta Selatan.

  • KOMENTAR......

    Semua orang bisa berbuat tidak jujur!

    Ungkapan di atas sangat sesuai dengan para

    pelaku tindak kejahatan fraud. Kenapa? Sebab

    pelaku fraud terutama dalam sebuah organisasi

    baik perusahaan maupun pemerintahan

    kebanyakan mempunyai tampang baik-baik.

    Kebanyakan dari mereka memiliki penampilan

    yang meyakinkan, dalam artian rapi dan bisa

    membawa diri. Tentunya hal ini dilakukan agar

    bisa menarik simpati berbagai pihak dan ingin

    mereka memandang orang tersebut sebagai

    pribadi yang profesional.

    Memang, tidak semua orang yang sejak awal

    sudah memiliki niat untuk melakukan. Ada

    beberapa hal yang bisa membuat mereka

    akhirnya melakukan tindakan tercela tersebut,

    antara lain kesempatan, rasionalisasi, dan

    tekanan. Akan tetapi, tidak ada satu alasan pun

    yang bisa dijadikan pembenaran bagi seseorang

    untuk merugikan orang lain, sekalipun orang

    tersebut sedang berada dalam tekanan finansial.

  • Wistleblower System: PT Garuda Indonesia Tbk

    Pengelolaan WBS oleh Pihak Independen

    PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk RSM AAJ Associates (RSM AAJ) untuk

    melakukan pengelolaan Whistleblowing System. Sebagai Tim WBS Garuda

    Indonesia, RSM AAJ memiliki tugas dan tanggungjawab dalam mengelola pelaporan

    yang masuk, berkomunikasi dengan pelapor, melakukan wawancara dan perolehan

    informasi pendukung dalam rangka pelaksanaan tindak lanjut atas laporan yang

    masuk. Selain itu, RSM AAJ dan personil yang ditugaskan memiliki tanggungjawab

    untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diterima.

    Mengapa Garuda Indonesia Menugaskan Pihak Independen?

    Sebagai bukti keseriusan Garuda Indonesia dalam mendukung penerapan Good

    Governance, maka perusahaan menugaskan pihak independen untuk mengelola dan

    melakukan pemeriksaan lanjutan.

    Dengan menugaskan pihak independen, pelapor dapat meyakini adanya independensi

    dan kerahasiaan penuh karena adanya independensi dan kerahasiaan atas laporan

    yang disampaikan; serta sistem penerimaan laporan dikelola secara independen dan

    di monitor secara penuh oleh RSM AAJ. RSM AAJ adalah anggota dari RSM,

    sebuah network global yang memberikan jasa konsultasi dan audit, dengan lebih dari

    700 kantor yang tersebar di 100 negara.

    Perbuatan Pelanggaran atau Berindikasi Pelanggaran

    Perilaku/tindakan yang bisa dianggap tidak sesuai dengan etika dan/atau illegal

    adalah termasuk namun tidak terbatas pada:

    Korupsi, kolusi, nepotisme;

    Kecurangan (fraud);

  • Perbuatan melanggar hukum (termasuk penggunaan kekerasan terhadap karyawan

    atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal

    lainnya);

    Pelanggaran etika perusahaan atau pelanggaran norma-norma kesopanan pada

    umumnya;

    Perbuatan yang membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan,

    keamanan dan kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan perusahaan;

    Pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) perusahan, termasuk diantaranya

    namun tidak terbatas pada prosedur pengadaan barang dan jasa.

    Mekanisme WBS

    PENERIMAAN PELAPORAN

    ANALISIS LAPORAN

  • HASIL INVESTIGASI

    Perlindungan

    Pihak yang terlibat dalam proses WBS berkewajiban menjaga kerahasiaan data dan

    informasi yang diperoleh dan dimiliki sehubungan dengan laporan dan/atau hasil

    investigasi WBS, dan tidak menyampaikan kepada pihak yang tidak berkepentingan

    tanpa persetujuan Direktur yang membidangi GCG, kecuali untuk keperluan yang

    dipersyaratkan atau diwajibkan oleh regulator, dan/atau peraturan perundang-

    undangan.

    Perlindungan kepada PELAPOR

    Perlindungan pelapor dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas kerahasian

    identitas pelapor dan perlindungan dari tindakan yang merugikan pelapor. Kebijakan

    perlindungan pelapor dimaksudkan pula untuk mendorong setiap Insan Garuda

    Indonesia dan Pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran.

    Perusahaan berkomitmen untuk melindungi pelapor yang beritikad baik dan

    perusahaan akan patuh terhadap segala peraturan perundangan yang terkait

  • serta mengadopsi praktik baik yang berlaku dalam penyelenggaraan sistem

    penyelenggaraan perlindungan pelapor.

    Semua laporan pelanggaran akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya oleh

    perusahaan dan pelapor dijamin haknya untuk memperoleh informasi mengenai

    tindak lanjut atas laporannya.

    Pelapor dapat mengadukan bila mendapatkan balasan berupa tekanan atau ancaman

    atau tindakan pembalasan lain yang dialaminya. Pengaduan harus disampaikan

    kepada TIM WBS perusahaan melalui mekanisme yang telah ditetapkan perusahaan.

    Perusahaan memberikan perlindungan kepada pelapor sebagai berikut :

    - Pemecatan yang tidak adil;

    - Penurunan jabatan atau pangkat;

    - Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya;

    - Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya (personel file record).

    Perlindungan kepada TERLAPOR

    Perlindungan terlapor dimaksudkan untuk memberikan hak atas prinsip tidak

    bersalah sampai terbukti,

    dan untuk itu:

    - Proses investigasi harus bebas dari bias dan dilakukan tidak tergantung dari siapa

    yang melaporkan ataupun siapa yang terlapor;

    - Terlapor diberi kesempatan penuh untuk memberikan penjelasan atas bukti-bukti

    yang ditemui, termasuk pembelaan bila diperlukan; dan

    - Perusahaan akan memberikan sanksi bagi pelaporan pelanggaran yang tidak

    sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan WBS; misalnya fitnah atau pelaporan

    palsu.

    Sumber: http://www.ga-whistleblower.com

  • KOMENTAR

    Menurut saya, sistem wistleblowing yang diterapkan oleh PT Garuda Indonesia Tbk

    sudah sangat tepat. Pihak perusahaan bahkan menunjuk pihak independen untuk

    mengelola wistleblowing system mereka. Ini menunjukkan bahwa PT Garuda

    Indonesia Tbk memang memiliki itikad baik untuk mencegah tindakan fraud yang

    mungkin dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.

    Dengan menunjuk pihak independen, maka pengelolaan wistleblowing system ini

    bisa terhindar dari konflik kepentingan.

  • MAD MONEY (2008)

    Sinopsis Bridget Cardigan terpaksa harus bekerja menjadi tukang sapu di sebuah bank di

    Kansas City setelah suaminya diberhentikan kerja. Walaupun awalnya agak berat

    lantaran terbiasa hidup mewah, Bridget akhirnya menemukan dua sahabat. Mereka

    bertiga tak sadar bahwa hidup mereka akan segera berubah.

    Bridget yang sebenarnya memiliki pendidikan tinggi berencana untuk

    menyelundupkan uang bank yang seharusnya dimusnahkan lantaran sudah melewati

    batas berlakunya. Ia berusaha meyakinkan dua sahabatnya Nina dan Jackie untuk ikut

    serta dalam rencana gila ini.

    Setelah berhasil dalam 'misi' pertama mereka, keserakahan mulai menguasai

    ketiganya. Mereka berencana untuk melanjutkan perbuatan gila mereka ini.

    Sayangnya rencana mereka tak berjalan semulus yang mereka kira.

    Lesson Learn Bridget punya kekuatan

    Menurut saya Bridget merupakan tokoh pusat dalam film ini. Dia lah yang pertama

    kali memiliki ide untuk mencuri uang di bank federal, dan seperti yang dikatakan

    oleh Bridget sendiri, crime is contagious. Kejahatan itu menular. Ia mampu

    mempengaruhi pegawai di sana (Nina dan Jackie) untuk ikut berpartisipasi dalam

    skema kejahatannya. Berdasarkan teori Max Weber (1947), Bridget memiliki salah

    satu kekuatan yang bisa mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan

    keinginannya, yaitu kekuatan referen, dimana ia memiliki kemampuan untuk

  • berkomunikasi dan meyakinkan calon konspiratornya. Dalam cerita Mad Money, ia

    berhasil meyakinkan Nina dengan menyadarkannya bahwa Nina sangat

    membutuhkan uang tersebut untuk biaya pendidikan kedua anaknya, begitu pun

    dengan Jackie. Bridget dengan kemampuan komunikasinya yang baik (dia seorang

    lulusan universitas) bisa mempengaruhi orang lain untuk mau bekerjasama

    dengannya. Selain Nina dan Jackie, Bridget juga mampu mempengaruhi suaminya,

    Don yang awalnya tidak setuju dengan aksi pencurian istrinya tersebut untuk ikut

    terlibat dalam skema kejahatan yang ia buat.

    Lagi-lagi karena masalah finansial...

    Apabila dilihat dari segitiga fraud, di sini dapat dilihat bahwa sebenarnya motif

    utama mereka melakukan pencurian uang adalah karena adanya tekanan finansial.

    Bridget yang awalnya seseorang dari kalangan atas harus jatuh miskin setelah Don

    mengalami kebangkrutan. Nina yang merupakan single mom harus membiayai kedua

    anaknya, dan Jackie yang hidupnya setengah terlunta-lunta bersama pasangannya,

    Bob. Bridget yang masih tidak rela hidupnya harus berubah seratus delapan puluh

    derajat akhirnya tergiur dengan uang-uang lusuh yang hendak dihancurkan di bank

    tempatnya bekerja sebagai janitor.

    Ada rasionalisasi, tapi mencuri tetap saja mencuri! Selain karena adanya masalah finansial, mereka bertiga merasionalkan tindakan

    kejahatan mereka dengan alasan bahwa toh uang yang mereka curi adalah uang-uang

    yang akan dihancurkan, dan officially sudah tidak lagi dianggap ada karena uang-

    uang tersebut telah diganti dengan yang baru. Jadi mereka beranggapan bahwa tidak

    apa-apa mencuri uang yang memang sudah tidak terpakai, karena tidak ada yang

    dirugikan di sini.

    Akan tetapi, mereka tidak menyadari bahwa ketika mereka membelanjakan uang

    tersebut mereka telah menyebabkan uang yang beredar di masyarakat menjadi terlalu

    banyak (karena uang tersebut sudah diganti dengan yang baru dan sudah beredar di

    masyarakat). Mungkin dampaknya tidak akan terasa karena hanya mereka bertiga

  • yang melakukannya, namun bayangkan jika banyak janitor yang juga melakukan

    tindakan tersebut. Bisa jadi Amerika akan mengalami inflasi. Mungkin inflasi

    merupakan dampak terekstrim, namun tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi.

    Dan juga mencuri tetap saja mencuri, sekalipun apa yang dicuri sebenarnya adalah

    sesuatu yang sudah dianggap tidak ada. Tidak ada pembenaran atas suatu tindakan

    pencurian.

    Mereka bertiga punya peluang Jika dikaitkan dengan segitiga fraud lagi, mereka memiliki peluang di tengah-tengah

    ketatnya penjagaan untuk bisa melakukan tindak pencurian. Bridget berhasil

    menemukan titik dimana kamera pengawas tidak bisa mendeteksi aktivitas ilegal

    mereka, seperti ketika Jackie membuang uang curian mereka ke tempat sampah.

    CCTV tidak bisa menangkap gerakan tangan Jackie karena kotak penyimpanan uang

    menghalanginya. Selain itu, peluang ini berupa kecerdikan yang dimiliki Bridget,

    dalam menyusun rencana rencana yang sederhana namun brilian dalam menjalankan

    aksinya. Sebenarnya ide-ide yang dimiliki Bridget tidak terlepas dari peluang yang ia

    temukan dari sistem keamanan di bank tersebut.

    Muncul gejala-gejala fraud Jika dikaitkan dengan teori symptoms of fraud, maka terdapat beberapa gejala

    yang mengindikasikan bahwa mereka melakukan tindak pencurian, dan hal ini juga

    dirasakan oleh petugas pemeriksa bank federal yang merasa curiga dengan gaya

    hidup mewah Bridget. Petugas itu bahkan menyamar sebagai salah satu tamu di pesta

    Bridget untuk mengintai gerak-geriknya. Tentu saja adalah sesuatu wajar bagi

    petugas pemeriksa itu untuk curiga dengan gaya hidup Bridget yang sangat mewah

    padahal Bridget hanya seorang janitor di bank federal yang gajinya sudah pasti tidak

    akan mampu untuk memenuhi gaya hidupnya.

  • Menjadi serakah itu tidak baik!

    Keserakahan adalah musuh utama seseorang. Keserakahan membuat Bridget, Nina,

    dan Jackie yang awalnya mencuri sebesar yang mereka butuhkan (meskipun mencuri

    sendiri adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan) akhirnya memutuskan untuk

    terus melanjutkan aksinya. Mereka terlena dengan uang yang telah mereka curi dan

    ingin mendapatkan lebih. Jika saja mereka tidak serakah dan mengikuti rencana

    semula, mungkin aksi mereka tidak akan terendus oleh petugas pemeriksa bank

    federal. Di sini saya bukannya setuju dengan tindakan pencurian yang mereka

    lakukan, namun saya hanya berpandangan bahwa mereka tertangkap karena

    keserakahan mereka sendiri.

  • FUN WITH DICK AND JANE (2005)

    SINOPSIS

    Dick adalah seorang businessman yang sedang berada dalam puncak kariernya di

    perusahaan Globodyne.. Jane adalah personal assistant di suatu regency. Suatu hari

    Dick mendapat kabar bahwa ia akan mendapat promosi jabatan dari atasannya.

    Kemudian ia menyuruh Jane untuk keluar dari pekerjaannya agar bisa fokus

    mengurus anaknya. Akan tetapi, ternyata sang CEO, Jack McCallister menjebaknya

    dalam sebuah interview TV. Dick yang tidak tau bahwa Jack telah menjual seluruh

    sahamnya, kelabakan menjawab pertanyaan yang diajukan padanya, sehingga saham

    Globodyne anjlok drastis hingga akhirnya bangkrut.

    Dick dan Jane (yang sama-sama kehilangan pekerjaan) terus mencoba melamar

    pekerjaan namun dihadapkan pada sulitnya mencari kerja atau hambatan bertubi-tubi

    lain saat mereka mulai menemukan kerja, mereka pun menjual barang-barang,makan

    hemat, mandi di pancuran dan lain-lain demi memenuhi biaya hidup mereka.

    Akhirnya, karena diancam rumahnya akan disita oleh kreditur, Dick akhirnya

    memutuskan untuk menjadi perampok.

    Akan tetapi, tidak segampang itu bagi pria baik macam Dick untuk jadi perampok. Ia

    menemui banyak halangan sampai akhirnya suatu kondisi membuat Jane ikut serta

    menjadi partnernya. Mereka menjadi pasangan perampok dengan cara yang kreatif

    dan beragam dan mereka sukses besar. Perlahan kembali mendapatkan harta mereka

    lagi.

  • Suatu hari mereka bertemu Frank (ex-CFO Globodyne) yang saat itu turut menjebak

    Dick. Ternyata Frank pun korban penipuan Jack.Mereka berdua yang memiliki

    dendam yang sama pada Jack, kemudian bekerja sama mengusung misi menjatuhkan

    Jack dan mengembalikan kejayaan Globodyne.

    LESSON LEARN

    Fraud sangat merugikan

    Karena kelicikan dan keserakahan Jack McCallister, seluruh karyawan di perusahaan

    Globodyne harus menanggung akibatnya. Mereka harus kehilangan pekerjaan dan

    hidup dalam keadaan susah. Di sini dapat dilihat bahwa fraud dalam skala besar yang

    terjadi dalam sebuah organisasi bisa mempunyai dampak yang besar orang-orang

    dalam organisasi tersebut. Mereka yang hanya duduk di kurinya untuk menjalankan

    apa yang menjadi tanggung jawabnya harus terkena imbas dari tindak kejahatan yang

    tidak pernah mereka lakukan.

    Karena tekanan finansial, seseorang bisa menjadi jahat

    Dick dan Jane Harper sebenarnya adalah orang baik. Akan tetapi, karena desakan

    ekonomi ia terpaksa menjadi seorang perampok, meskipun ia tidak kompeten dalam

    melakukannya. Apa yang dilakukan kedua tokoh ini semata-mata karena tekanan

    ekonomi. Mereka sebenarnya enggan untuk melakukan tindakan itu. Jane bahkan

    sempat melarang Dick ketika Dick berencana untuk melakukan perampokan. Akan

    tetapi, ketika Dick memberitahu bahwa jika mereka berdua tidak segera membayar

    hutang, mereka akan diusir dari rumah mereka sendiri.

    Jack punya kekuatan

    Pelaku utama kejahatan fraud ini tidak lain adalah Jack McCallister. Akan tetapi, dia

    memiliki salah satu kekuatan yang diperkenalkan oleh Max Weber (1947). Kekuatan

    itu adalah kekuatan penghargaan. Jack bisa meyakinkan Frank Bascombe agar

    bersedia untuk ikut dalam skema kecurangannya. Jack menjanjikan imbalan sebesar

  • 10 juta dollar kepada Frank asalkan Frank bersedia untuk berpura-pura bahwa seolah-

    olah dia lah yang melakukan tindakan fraud tersebut. Keputusan Frank untuk terlibat

    dalam skema kejahfatan Jack ini menunjukkan bahwa memang uang adalah segala-

    galanya. Meskipun terancam hukuman 14 tahun penjara karena kejahatan yang

    seolah-olah dilakukannya, Frank tetap bersedia untuk menjadi bemper Jack.

  • Setelah Mempelajari Fraud...

    Mata kuliah Fraud tidak hanya mengajarkan saya tentang teori. Lebih dari itu, Fraud telah

    memberikan saya pemahaman baru bahwa hal-hal yang saya lakukan selama ini,

    meskipun itu tergolong hal yang kecil, merupakan salah satu bentuk Fraud. Fraud telah

    membuat saya setidaknya mulai memikirkan apakah yang saya lakukan telah melanggar

    etika atau tidak. Selain itu, mata kuliah ini juga memberikan pemahaman bahwa betapa

    kejujuran adalah sesuatu yang sangat berharga. Menjaga kejujuran dalam diri merupakan

    salah satu pencegahan bagi diri sendiri dari tindakan-tindakan yang tercela, termasuk

    fraud.

    Kini saya sadar, bahwa tindakan fraud tidak hanya menimbulkan kerugian berupa materi,

    namun juga menyebabkan degradasi moral. Seseorang yang melakukan fraud di suatu

    organisasi/komunitas bisa jadi menularkan tindakannya tersebut kepada sesama anggota

    organisai/komunitas. Seseorang yang awalnya tidak memiliki niatan untuk melakukan

    kecurangan bisa jadi melakukannya karena melihat orang lain melakukan hal yang sama.

    Untuk itu, perlu bagi kita semua untuk mulai menjaga perbuatan kita dari perbuatan

    fraud, agar kita tidak merugikan orang-orang di sekitar kita.