Pengantar
Buku CatatanMingguan (Weekly Notes), selanjutnya disebut CM, ini dirancang
untuk dapat dipergunakan oleh mahasiswa peserta MK Fraud dan Forensic Accounting
yang saya asuh sebagai pengganti dari model lama yang memerlukan konsumsi kertas dll
lebih banyak.
CM dirancang untuk digunakan sebagai sarana untuk membuat ringkasan eksekutif
dari tugas individu sebagaimana ditugaskan dalam silabi MK ini. Ringkasan eksekutif
harusdilengkapi dengan referensi sumberbacaan, dan lesson learn dari materi tersebut.
Kebebasan diberikan kepada setiap mahasiswa untuk menyampaikan ide atau gagasan,
yang kreatif dan inovatif terutama terkait materi yang dipelajari secara mandiri dan juga
dapat ditambah dengan lesson learn dari diskusi di kelas.
Selanjutnya, CM juga dirancang untuk digunakan mahasiswa peserta MK ini untuk
menuangkan catatan refleksi dan transformasi diri setelah memahami materi tertentu
atau secara keseluruhan dari materi MK ini.
Selamat belajar, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan
kemudahan, pertolongan, dan keridhlaanNya. Amin YRA. Semoga sukses.
Malang, April 2015
Gugus Irianto
SIFAT DASAR KECURANGAN
Apa itu kecurangan?
Kecurangan adalah suatu istilah umum yang mencakup segala macam cara yang
dapat digunakan dengan kelihaian tertentu, yang dipilih oleh seorang individu, untuk
mendapatkan keuntungan dari pihak lain dengan melakukan representasi yang
salah.
Jenis-jenis kecurangan
1. Kecurangan dengan perusahaan atau organisasi sebagai korbannya.
a. Kecurangan pegawai (employee embezzlement)
b. Kecurangan pemasok (vendor fraud)
c. Kecurangan pelanggan (customer fraud)
2. Kecurangan manajemen (management fraud)korban merupakan pemegang
saham atau pemegang surat utang perusahaan.
3. Penipuan investasi dan kecurangan pelanggan lainnya.
4. Kecurangan-kecurangan lainnya (miscellaneous fraud).
Fraud examiner: kemampuan apa saja yang dibutuhkan?
Beberapa kemampuan paling penting yang harus dimiliki oleh para profesional dalam
pemberantasan kecurangan:
1. Kemampuan analitis (analytical skills)
2. Kemampuan komunikasi (communication skills)
3. Kemampuan dalam bidang teknologi (technology skills)
Kemampuan-kemampuan lain yang juga akan sangat berguna untuk pemeriksaan
kecurangan pada masa yang akan datang:
1. Beberapa pemahaman terkait akuntansi dan bisnis
2. Pengetahuan terkait hukum perdata dan pidana, kriminologi, isu-isu privasi, hak-
hak pegawai, undang-undang mengenai kecurangan dan berbagai masalah hukum
lainnya terkait kecurangan
3. Kemampuan untuk berbicara dan menulis dalam bahasa asing
4. Pengetahuan terkait perilaku manusia
Sumber: Albrecht,et al. (2014), Akuntansi Forensik. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta Selatan.
KOMENTAR
Fraud merupakan tindak kejahatan yang sangat berbahaya.
Siapa saja bisa menjadi pelaku fraud, dari manajemen, pemasok,
hingga pelanggan dari produk suatu perusahaan. Tujuannya hanya
satu, yaitu mendapatkan keuntungan baik untuk diri sendiri maupun
untuk organisasi. Akan tetapi, keuntungan yang didapat di sini
tentunya diperoleh melalui cara yang dapat merugikan orang lain.
Kerugian yang diderita oleh korban tindak kejahatan fraud juga tidak
sedikit. Untuk perusahaan, kehilangan laba satu dollar membuat
perusahaan harus meningkatkan jumlah penjualan berkali-kali lipat
dari jumlah yang dicuri, tergantung pada margin laba.
Selain hilangnya aset, perusahaan korban fraud (terutama skala
besar) harus rela kehilangan reputasi dan kredibilitasnya di depan para
stakeholder, terutama para pemegang saham. Bisa jadi, para stakeholder
tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap perusahaan karena perusahaan
dianggap tidak mampu dalam mencegah tindak kejahatan fraud.
Selain itu, semakin canggihnya modus fraud yang dilakukan oleh
suatu pihak (misalnya karyawan), maka semakin susah pula bagi suatu
organisasi untuk mendeteksi adanya fraud. Fraud akan terdeteksi ketika
kerugian yang ditimbul sangat besar atau ketika terjadi rotasi pegawai.
Walaupun fraud sudah terendus pun, perusahaan masih memerlukan
fraud examiner untuk menelusuri lebih lanjut. Untuk itu, fraud examiner
merupakan profesi yang sangat penting. Untuk menjadi fraud examiner
diperlukan kriteria-kriteria tertentu yang tidak hanya sebatas pada
kemampuan intelektual namun juga soft skill.
Siapa Pelaku Kecurangan? Mengapa?
Siapa yang Melakukan Kecurangan?
Pelaku fraud biasanya tidak dapat dibedakan dengan orang lain pada umumnya
berdasarkan karakteristik demografi maupun psikologi. Kebanyakan pelaku fraud
akan terlihat seperti orang yang berperilaku jujur pada umumnya.
Jika dibandingkan dengan mahasiswa, hanya berbeda tipis. Pelaku fraud akan
lebih tidak jujur tetapi lebih independen, lebih dewasa tetapi lebih melakukan
penyimpangan sosial dan lebih empatik dari mahasiswa. Sehingga pelaku fraud
kepribadiannya lebih mirip dengan mahasiswa. Sehingga diperlukan pengetahuan
secara khusus mengenai perilaku dari pelaku fraud karena sejatinya pelaku fraud
terlihat sama ketika ada di sebuah organisasi seperti merekrut karyawan, mencari
vendor dan konsumen.
The Fraud Triangle
Terdapat tiga elemen kunci yang sama untuk semua kasus fraud. Elemen
tersebut antara lain tekanan, peluang dan rasionalisasi.
Unsur Tekanan (Pressure)
Unsur-unsur yang memepengaruhi elemen tekanan antara lain:
a. Masalah keuangan
b. Kebiasaan buruk
c. Tekanan Lingkungan kerja
d. Tekanan lain
Unsur Kesempatan
Comittee of Sponsoring Organizations (COSO) memperkenalkan lima elemen dari
kerangka kerja pengendalian internal suatu organisasi, namun di sini hanya akan
dibahas tiga di antaranya, yaitu lingkungan pengendalian, fungsi akuntansi, dan
aktivitas pengendalian.
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan atmosfer kerja yang dibangun oleh
organisasi untuk para pegawainya. Lingkungan pengendalian ini meliputi:
Peranan dan Contoh Manajemen
Komunikasi Manajemen
Perekrutan yang Sesuai
Struktur Organisasi yang Jelas
Departemen Audit Internal yang Efektif
b. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat telah
(1) valid, (2) diotorisasi secara tepat, (3) lengkap, (4) diklasifikasi dengan sesuai,
(5) dilaporkan dalam periode yang sesuai, (6) dinilai secara tepat, (7) diringkas
secara benar.
c. Aktivitas (Prosedur) Pengendalian
Pemisahan Tugas dan Pengelolaan Ganda
Sistem Otorisasi
Pengecekan Independen
Pengecekan independen dapat dilakukan dengan mengambil liburan
Pengamanan Fisik
Elemen Rasionalisasi
Rasionalisasi yang umum digunakan oleh pelaku kecurangan antara lain:
a. Organisasi berutang kepada saya
b. Saya hanya meminjam uang dan akan mengembalikannya
c. Tidak ada yang akan dirugikan
d. Saya berhak mendapatkan lebih banyak
e. Tujuanya baik
f. Sesuatu harus dikorbankanintegritas atau reputasi
Perekrutan dalam Tindakan Kecurangan
Terdapat lima jenis kekuatan yang biasanya digunakan dalam merekrut seseorang
untuk melakukan kecurangan.
1. Kekuatan Penghargaan, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk
meyakinkan calon korban bahwa ia akan menerima keuntungan tertentu jika
berpartisipasi dalam skema kecurangan.
2. Kekuatan Koersif, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk membuat
individu merasakan hukuman jika ia tidak berpartisipasi dalam kecurangan.
3. Kekuatan Ahli, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk memengaruhi orang
laon dikarenakan keahlian atau pengetahuannya.
4. Kekuatan yang Memiliki Legitimasi, adalah kemampuan pelaku kecurangan untuk
meyakinkan calon pelau yang akan ia rekrut bahwa ia benar-benar memiliki
kekuasaan atas mereka.
5. Kekuatan Referen, adalah kemampuan pelaku untuk berhubungan dengan calon
konspirator yang akan dilibatkan.
Sumber: Albrecht,et al. (2014), Akuntansi Forensik. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta Selatan.
KOMENTAR......
Semua orang bisa berbuat tidak jujur!
Ungkapan di atas sangat sesuai dengan para
pelaku tindak kejahatan fraud. Kenapa? Sebab
pelaku fraud terutama dalam sebuah organisasi
baik perusahaan maupun pemerintahan
kebanyakan mempunyai tampang baik-baik.
Kebanyakan dari mereka memiliki penampilan
yang meyakinkan, dalam artian rapi dan bisa
membawa diri. Tentunya hal ini dilakukan agar
bisa menarik simpati berbagai pihak dan ingin
mereka memandang orang tersebut sebagai
pribadi yang profesional.
Memang, tidak semua orang yang sejak awal
sudah memiliki niat untuk melakukan. Ada
beberapa hal yang bisa membuat mereka
akhirnya melakukan tindakan tercela tersebut,
antara lain kesempatan, rasionalisasi, dan
tekanan. Akan tetapi, tidak ada satu alasan pun
yang bisa dijadikan pembenaran bagi seseorang
untuk merugikan orang lain, sekalipun orang
tersebut sedang berada dalam tekanan finansial.
Wistleblower System: PT Garuda Indonesia Tbk
Pengelolaan WBS oleh Pihak Independen
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk RSM AAJ Associates (RSM AAJ) untuk
melakukan pengelolaan Whistleblowing System. Sebagai Tim WBS Garuda
Indonesia, RSM AAJ memiliki tugas dan tanggungjawab dalam mengelola pelaporan
yang masuk, berkomunikasi dengan pelapor, melakukan wawancara dan perolehan
informasi pendukung dalam rangka pelaksanaan tindak lanjut atas laporan yang
masuk. Selain itu, RSM AAJ dan personil yang ditugaskan memiliki tanggungjawab
untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diterima.
Mengapa Garuda Indonesia Menugaskan Pihak Independen?
Sebagai bukti keseriusan Garuda Indonesia dalam mendukung penerapan Good
Governance, maka perusahaan menugaskan pihak independen untuk mengelola dan
melakukan pemeriksaan lanjutan.
Dengan menugaskan pihak independen, pelapor dapat meyakini adanya independensi
dan kerahasiaan penuh karena adanya independensi dan kerahasiaan atas laporan
yang disampaikan; serta sistem penerimaan laporan dikelola secara independen dan
di monitor secara penuh oleh RSM AAJ. RSM AAJ adalah anggota dari RSM,
sebuah network global yang memberikan jasa konsultasi dan audit, dengan lebih dari
700 kantor yang tersebar di 100 negara.
Perbuatan Pelanggaran atau Berindikasi Pelanggaran
Perilaku/tindakan yang bisa dianggap tidak sesuai dengan etika dan/atau illegal
adalah termasuk namun tidak terbatas pada:
Korupsi, kolusi, nepotisme;
Kecurangan (fraud);
Perbuatan melanggar hukum (termasuk penggunaan kekerasan terhadap karyawan
atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal
lainnya);
Pelanggaran etika perusahaan atau pelanggaran norma-norma kesopanan pada
umumnya;
Perbuatan yang membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan,
keamanan dan kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan perusahaan;
Pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) perusahan, termasuk diantaranya
namun tidak terbatas pada prosedur pengadaan barang dan jasa.
Mekanisme WBS
PENERIMAAN PELAPORAN
ANALISIS LAPORAN
HASIL INVESTIGASI
Perlindungan
Pihak yang terlibat dalam proses WBS berkewajiban menjaga kerahasiaan data dan
informasi yang diperoleh dan dimiliki sehubungan dengan laporan dan/atau hasil
investigasi WBS, dan tidak menyampaikan kepada pihak yang tidak berkepentingan
tanpa persetujuan Direktur yang membidangi GCG, kecuali untuk keperluan yang
dipersyaratkan atau diwajibkan oleh regulator, dan/atau peraturan perundang-
undangan.
Perlindungan kepada PELAPOR
Perlindungan pelapor dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas kerahasian
identitas pelapor dan perlindungan dari tindakan yang merugikan pelapor. Kebijakan
perlindungan pelapor dimaksudkan pula untuk mendorong setiap Insan Garuda
Indonesia dan Pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran.
Perusahaan berkomitmen untuk melindungi pelapor yang beritikad baik dan
perusahaan akan patuh terhadap segala peraturan perundangan yang terkait
serta mengadopsi praktik baik yang berlaku dalam penyelenggaraan sistem
penyelenggaraan perlindungan pelapor.
Semua laporan pelanggaran akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya oleh
perusahaan dan pelapor dijamin haknya untuk memperoleh informasi mengenai
tindak lanjut atas laporannya.
Pelapor dapat mengadukan bila mendapatkan balasan berupa tekanan atau ancaman
atau tindakan pembalasan lain yang dialaminya. Pengaduan harus disampaikan
kepada TIM WBS perusahaan melalui mekanisme yang telah ditetapkan perusahaan.
Perusahaan memberikan perlindungan kepada pelapor sebagai berikut :
- Pemecatan yang tidak adil;
- Penurunan jabatan atau pangkat;
- Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya;
- Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya (personel file record).
Perlindungan kepada TERLAPOR
Perlindungan terlapor dimaksudkan untuk memberikan hak atas prinsip tidak
bersalah sampai terbukti,
dan untuk itu:
- Proses investigasi harus bebas dari bias dan dilakukan tidak tergantung dari siapa
yang melaporkan ataupun siapa yang terlapor;
- Terlapor diberi kesempatan penuh untuk memberikan penjelasan atas bukti-bukti
yang ditemui, termasuk pembelaan bila diperlukan; dan
- Perusahaan akan memberikan sanksi bagi pelaporan pelanggaran yang tidak
sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan WBS; misalnya fitnah atau pelaporan
palsu.
Sumber: http://www.ga-whistleblower.com
KOMENTAR
Menurut saya, sistem wistleblowing yang diterapkan oleh PT Garuda Indonesia Tbk
sudah sangat tepat. Pihak perusahaan bahkan menunjuk pihak independen untuk
mengelola wistleblowing system mereka. Ini menunjukkan bahwa PT Garuda
Indonesia Tbk memang memiliki itikad baik untuk mencegah tindakan fraud yang
mungkin dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.
Dengan menunjuk pihak independen, maka pengelolaan wistleblowing system ini
bisa terhindar dari konflik kepentingan.
MAD MONEY (2008)
Sinopsis Bridget Cardigan terpaksa harus bekerja menjadi tukang sapu di sebuah bank di
Kansas City setelah suaminya diberhentikan kerja. Walaupun awalnya agak berat
lantaran terbiasa hidup mewah, Bridget akhirnya menemukan dua sahabat. Mereka
bertiga tak sadar bahwa hidup mereka akan segera berubah.
Bridget yang sebenarnya memiliki pendidikan tinggi berencana untuk
menyelundupkan uang bank yang seharusnya dimusnahkan lantaran sudah melewati
batas berlakunya. Ia berusaha meyakinkan dua sahabatnya Nina dan Jackie untuk ikut
serta dalam rencana gila ini.
Setelah berhasil dalam 'misi' pertama mereka, keserakahan mulai menguasai
ketiganya. Mereka berencana untuk melanjutkan perbuatan gila mereka ini.
Sayangnya rencana mereka tak berjalan semulus yang mereka kira.
Lesson Learn Bridget punya kekuatan
Menurut saya Bridget merupakan tokoh pusat dalam film ini. Dia lah yang pertama
kali memiliki ide untuk mencuri uang di bank federal, dan seperti yang dikatakan
oleh Bridget sendiri, crime is contagious. Kejahatan itu menular. Ia mampu
mempengaruhi pegawai di sana (Nina dan Jackie) untuk ikut berpartisipasi dalam
skema kejahatannya. Berdasarkan teori Max Weber (1947), Bridget memiliki salah
satu kekuatan yang bisa mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan
keinginannya, yaitu kekuatan referen, dimana ia memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dan meyakinkan calon konspiratornya. Dalam cerita Mad Money, ia
berhasil meyakinkan Nina dengan menyadarkannya bahwa Nina sangat
membutuhkan uang tersebut untuk biaya pendidikan kedua anaknya, begitu pun
dengan Jackie. Bridget dengan kemampuan komunikasinya yang baik (dia seorang
lulusan universitas) bisa mempengaruhi orang lain untuk mau bekerjasama
dengannya. Selain Nina dan Jackie, Bridget juga mampu mempengaruhi suaminya,
Don yang awalnya tidak setuju dengan aksi pencurian istrinya tersebut untuk ikut
terlibat dalam skema kejahatan yang ia buat.
Lagi-lagi karena masalah finansial...
Apabila dilihat dari segitiga fraud, di sini dapat dilihat bahwa sebenarnya motif
utama mereka melakukan pencurian uang adalah karena adanya tekanan finansial.
Bridget yang awalnya seseorang dari kalangan atas harus jatuh miskin setelah Don
mengalami kebangkrutan. Nina yang merupakan single mom harus membiayai kedua
anaknya, dan Jackie yang hidupnya setengah terlunta-lunta bersama pasangannya,
Bob. Bridget yang masih tidak rela hidupnya harus berubah seratus delapan puluh
derajat akhirnya tergiur dengan uang-uang lusuh yang hendak dihancurkan di bank
tempatnya bekerja sebagai janitor.
Ada rasionalisasi, tapi mencuri tetap saja mencuri! Selain karena adanya masalah finansial, mereka bertiga merasionalkan tindakan
kejahatan mereka dengan alasan bahwa toh uang yang mereka curi adalah uang-uang
yang akan dihancurkan, dan officially sudah tidak lagi dianggap ada karena uang-
uang tersebut telah diganti dengan yang baru. Jadi mereka beranggapan bahwa tidak
apa-apa mencuri uang yang memang sudah tidak terpakai, karena tidak ada yang
dirugikan di sini.
Akan tetapi, mereka tidak menyadari bahwa ketika mereka membelanjakan uang
tersebut mereka telah menyebabkan uang yang beredar di masyarakat menjadi terlalu
banyak (karena uang tersebut sudah diganti dengan yang baru dan sudah beredar di
masyarakat). Mungkin dampaknya tidak akan terasa karena hanya mereka bertiga
yang melakukannya, namun bayangkan jika banyak janitor yang juga melakukan
tindakan tersebut. Bisa jadi Amerika akan mengalami inflasi. Mungkin inflasi
merupakan dampak terekstrim, namun tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi.
Dan juga mencuri tetap saja mencuri, sekalipun apa yang dicuri sebenarnya adalah
sesuatu yang sudah dianggap tidak ada. Tidak ada pembenaran atas suatu tindakan
pencurian.
Mereka bertiga punya peluang Jika dikaitkan dengan segitiga fraud lagi, mereka memiliki peluang di tengah-tengah
ketatnya penjagaan untuk bisa melakukan tindak pencurian. Bridget berhasil
menemukan titik dimana kamera pengawas tidak bisa mendeteksi aktivitas ilegal
mereka, seperti ketika Jackie membuang uang curian mereka ke tempat sampah.
CCTV tidak bisa menangkap gerakan tangan Jackie karena kotak penyimpanan uang
menghalanginya. Selain itu, peluang ini berupa kecerdikan yang dimiliki Bridget,
dalam menyusun rencana rencana yang sederhana namun brilian dalam menjalankan
aksinya. Sebenarnya ide-ide yang dimiliki Bridget tidak terlepas dari peluang yang ia
temukan dari sistem keamanan di bank tersebut.
Muncul gejala-gejala fraud Jika dikaitkan dengan teori symptoms of fraud, maka terdapat beberapa gejala
yang mengindikasikan bahwa mereka melakukan tindak pencurian, dan hal ini juga
dirasakan oleh petugas pemeriksa bank federal yang merasa curiga dengan gaya
hidup mewah Bridget. Petugas itu bahkan menyamar sebagai salah satu tamu di pesta
Bridget untuk mengintai gerak-geriknya. Tentu saja adalah sesuatu wajar bagi
petugas pemeriksa itu untuk curiga dengan gaya hidup Bridget yang sangat mewah
padahal Bridget hanya seorang janitor di bank federal yang gajinya sudah pasti tidak
akan mampu untuk memenuhi gaya hidupnya.
Menjadi serakah itu tidak baik!
Keserakahan adalah musuh utama seseorang. Keserakahan membuat Bridget, Nina,
dan Jackie yang awalnya mencuri sebesar yang mereka butuhkan (meskipun mencuri
sendiri adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan) akhirnya memutuskan untuk
terus melanjutkan aksinya. Mereka terlena dengan uang yang telah mereka curi dan
ingin mendapatkan lebih. Jika saja mereka tidak serakah dan mengikuti rencana
semula, mungkin aksi mereka tidak akan terendus oleh petugas pemeriksa bank
federal. Di sini saya bukannya setuju dengan tindakan pencurian yang mereka
lakukan, namun saya hanya berpandangan bahwa mereka tertangkap karena
keserakahan mereka sendiri.
FUN WITH DICK AND JANE (2005)
SINOPSIS
Dick adalah seorang businessman yang sedang berada dalam puncak kariernya di
perusahaan Globodyne.. Jane adalah personal assistant di suatu regency. Suatu hari
Dick mendapat kabar bahwa ia akan mendapat promosi jabatan dari atasannya.
Kemudian ia menyuruh Jane untuk keluar dari pekerjaannya agar bisa fokus
mengurus anaknya. Akan tetapi, ternyata sang CEO, Jack McCallister menjebaknya
dalam sebuah interview TV. Dick yang tidak tau bahwa Jack telah menjual seluruh
sahamnya, kelabakan menjawab pertanyaan yang diajukan padanya, sehingga saham
Globodyne anjlok drastis hingga akhirnya bangkrut.
Dick dan Jane (yang sama-sama kehilangan pekerjaan) terus mencoba melamar
pekerjaan namun dihadapkan pada sulitnya mencari kerja atau hambatan bertubi-tubi
lain saat mereka mulai menemukan kerja, mereka pun menjual barang-barang,makan
hemat, mandi di pancuran dan lain-lain demi memenuhi biaya hidup mereka.
Akhirnya, karena diancam rumahnya akan disita oleh kreditur, Dick akhirnya
memutuskan untuk menjadi perampok.
Akan tetapi, tidak segampang itu bagi pria baik macam Dick untuk jadi perampok. Ia
menemui banyak halangan sampai akhirnya suatu kondisi membuat Jane ikut serta
menjadi partnernya. Mereka menjadi pasangan perampok dengan cara yang kreatif
dan beragam dan mereka sukses besar. Perlahan kembali mendapatkan harta mereka
lagi.
Suatu hari mereka bertemu Frank (ex-CFO Globodyne) yang saat itu turut menjebak
Dick. Ternyata Frank pun korban penipuan Jack.Mereka berdua yang memiliki
dendam yang sama pada Jack, kemudian bekerja sama mengusung misi menjatuhkan
Jack dan mengembalikan kejayaan Globodyne.
LESSON LEARN
Fraud sangat merugikan
Karena kelicikan dan keserakahan Jack McCallister, seluruh karyawan di perusahaan
Globodyne harus menanggung akibatnya. Mereka harus kehilangan pekerjaan dan
hidup dalam keadaan susah. Di sini dapat dilihat bahwa fraud dalam skala besar yang
terjadi dalam sebuah organisasi bisa mempunyai dampak yang besar orang-orang
dalam organisasi tersebut. Mereka yang hanya duduk di kurinya untuk menjalankan
apa yang menjadi tanggung jawabnya harus terkena imbas dari tindak kejahatan yang
tidak pernah mereka lakukan.
Karena tekanan finansial, seseorang bisa menjadi jahat
Dick dan Jane Harper sebenarnya adalah orang baik. Akan tetapi, karena desakan
ekonomi ia terpaksa menjadi seorang perampok, meskipun ia tidak kompeten dalam
melakukannya. Apa yang dilakukan kedua tokoh ini semata-mata karena tekanan
ekonomi. Mereka sebenarnya enggan untuk melakukan tindakan itu. Jane bahkan
sempat melarang Dick ketika Dick berencana untuk melakukan perampokan. Akan
tetapi, ketika Dick memberitahu bahwa jika mereka berdua tidak segera membayar
hutang, mereka akan diusir dari rumah mereka sendiri.
Jack punya kekuatan
Pelaku utama kejahatan fraud ini tidak lain adalah Jack McCallister. Akan tetapi, dia
memiliki salah satu kekuatan yang diperkenalkan oleh Max Weber (1947). Kekuatan
itu adalah kekuatan penghargaan. Jack bisa meyakinkan Frank Bascombe agar
bersedia untuk ikut dalam skema kecurangannya. Jack menjanjikan imbalan sebesar
10 juta dollar kepada Frank asalkan Frank bersedia untuk berpura-pura bahwa seolah-
olah dia lah yang melakukan tindakan fraud tersebut. Keputusan Frank untuk terlibat
dalam skema kejahfatan Jack ini menunjukkan bahwa memang uang adalah segala-
galanya. Meskipun terancam hukuman 14 tahun penjara karena kejahatan yang
seolah-olah dilakukannya, Frank tetap bersedia untuk menjadi bemper Jack.
Setelah Mempelajari Fraud...
Mata kuliah Fraud tidak hanya mengajarkan saya tentang teori. Lebih dari itu, Fraud telah
memberikan saya pemahaman baru bahwa hal-hal yang saya lakukan selama ini,
meskipun itu tergolong hal yang kecil, merupakan salah satu bentuk Fraud. Fraud telah
membuat saya setidaknya mulai memikirkan apakah yang saya lakukan telah melanggar
etika atau tidak. Selain itu, mata kuliah ini juga memberikan pemahaman bahwa betapa
kejujuran adalah sesuatu yang sangat berharga. Menjaga kejujuran dalam diri merupakan
salah satu pencegahan bagi diri sendiri dari tindakan-tindakan yang tercela, termasuk
fraud.
Kini saya sadar, bahwa tindakan fraud tidak hanya menimbulkan kerugian berupa materi,
namun juga menyebabkan degradasi moral. Seseorang yang melakukan fraud di suatu
organisasi/komunitas bisa jadi menularkan tindakannya tersebut kepada sesama anggota
organisai/komunitas. Seseorang yang awalnya tidak memiliki niatan untuk melakukan
kecurangan bisa jadi melakukannya karena melihat orang lain melakukan hal yang sama.
Untuk itu, perlu bagi kita semua untuk mulai menjaga perbuatan kita dari perbuatan
fraud, agar kita tidak merugikan orang-orang di sekitar kita.