Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

8
TUGAS PENGANTAR BISNIS “RESIKO PERUSAHAAN” DISUSUN OLEH : ANDRYAN 0802113160 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2008/2009

Transcript of Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

Page 1: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

TUGAS PENGANTAR BISNIS “RESIKO PERUSAHAAN”

DISUSUN OLEH : ANDRYAN

0802113160

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU 2008/2009

Page 2: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

1. Jenis-Jenis Resiko

Pengertian risiko mempunyai ragam arti antara lain : bahaya, keraguan atau adanya

dua kemungkinan mengalami kerugian atau keuntungan. Selanjutnya ada yang berpendapat

bahwa ragam pengertian risiko adalah sebagai berikut :

- kesempatan timbulnya kerugian

- probabilitas timbulnya kerugian

- ketidakpastian

- penyimpangan aktual dari rencana

- adanya deviasi dari yang diharapkan

Suatu perusahaan selalu berhadapan dengan kemungkinan timbulnya resiko atau

bahaya kerugian atau malapetaka karena berbagai sebab yang tidak dapat diketahui

sebelumnya. Misalnya aktiva lancar dan atau aktiva tetap mungkin terbakar atau dicuri orang,

diterbangkan oleh angin putting beliung, diterjang air bah, diserobot oleh orang yang tidak

bertanggung jawab, ditipu oleh penipu dan sebagainya.

Dilihat dari sudut bisnis, pengertian resiko dimaksudkan sebagai uncertainty

(ketidaktentuan) terjadinya suatu keadaan yang tidak diinginkan yang melahirkan kerugian

bagi perusahaan. Uncertainty dapat dibedakan atas : economic uncertainty, uncertainty of

nature, dan human uncertainty atau ketidaktentuan ekonomi, ketidaktentuan oleh alam dan

ketidaktentuan oleh perilaku manusia.

Ada berbagai jenis resiko, namun secara garis besarnya dapat dibedakan atas dua jenis

utama yaitu : Pure Risk (risiko murni) dan Speculative Risk (resiko spekulasi). Resiko murni

merupakan suatu resiko yang tidak pasti bahwa kerugian itu akan terjadi atau timbul,

sedangkan resiko spekulasi merupakan keadaan kemungkinan timbulnya kerugian atau

keuntungan.

Suatu perusahaan yang menginvestasikan dana besar untuk mengembangkan produk-

roduk baru berarti perusahaan menghadapi resiko spekulasi, karena hasil penjualan produk

baru belum tentu dapat menutup biaya-biaya pengembangan yang mengakibatkan timbulnya

kerugian besar. Sebaliknya ada kemungkinan produk baru membawa sukses yakni

menghasilkan keuntungan besar.

Page 3: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

Pada umumnya manajer perusahaan yang mau berhasil harus berani mengambil

langkah-langkah atau operasi yang mengandung kemungkinan resiko, sebab semakin tinggi

resiko, semakin besar kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Resiko murni pada umumnya tidak begitu menarik, karena risiko tersebut selalu

berupa kerugian, contohnya bila terjadi kebakaran terhadap harta maka akan timbul kerugian.

Demikian juga bila terjadi gempa bumi atau tiupan angin kencang seperti typhon di Amerika

dan di Jepang menimbulkan kerugian, juga resiko karena banjir.

Berdasar pada pihak yang menghadapi kerugian, maka resiko dibedakan atas :

1. Personal Risk (Resiko Perorangan)

2. Property Risk (Resiko Terhadap Harta)

3. Reliability Risk (Resiko Tanggung Jawab Hukum).

Resiko perorangan adalah resiko yang akan mempengaruhi kemampuan seseorang

dalam memberikan pendapatnya.

Resiko terhadap harta adalah resiko yang terjadi pada suatu perusahaan karena

kerugian pada harta pemilik perusahaan, misalnya resiko kebakaran, gempa bumi, atau

kerugian karena dicuri orang atau rusak karena suatu sebab.

Resiko tanggung jawab hukum adalah resiko kemungkinan akan diderita karena harus

bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami oleh orang lain, contohnya kerugian

yang terjadi disebabkan kelalaian seseorang dalam mengemudi mobil.

Dari ketiga jenis resiko diatas, dari sudut bisnis maka yang lebih banyak menarik

perhatian manajer adalah resiko terhadap harta.

2. Cara-Cara Menghadapi Resiko

Kemungkinan resiko itu ada, selama perusahaan melakukan aktivitas-aktivitasnya.

Oleh karena itu para manajer harus selalu berusaha agar kerugian yang mungkin timbul tidak

terlalu besar sehingga tidak terlalu mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

Page 4: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

Secara teknis, proses menangani resiko dimulai dari tindakan identifikasi kejadian

resiko yang bersangkutan, mengadakan penelitian terhadap resiko dan akhirnya pemilihan

serta metode (cara) untuk menangani resiko tersebut.

Pada umumnya ada tujuh cara bagi perusahaan dalam menangani resiko, yaitu :

1. Risk Avoidance (Penghindaran Resiko)

2. Risk Reduction (Penurunan Resiko)

3. Risk Retention (Menahan Resiko)

4. Risk Sharing (Membagi Resiko)

5. Risk Transfer (Mengalihkan Resiko)

6. Risk Hedging (Membendung Resiko)

7. Risk Insurance (Menyelenggarakan Asuransi Sendiri).

Pada kemungkinan tertentu, kemungkinan salah satu cara penanganan resiko tersebut

di atas sudah tepat menangani suatu resiko, namun ada kemungkinan terpaksa beberapa cara

tersebut harus digabung untuk menangani suatu resiko. Demi dapat mengambil suatu

keputusan yang baik tentang cara mana yang sebaiknya, maka harus dipahami sepenuhnya

berbagai cara yang tersedia.

a. Risk Avoidance

Penghindaran resiko atau Risk Avoidance sesuai namanya tidak bermaksud

melakukan sesuatu kegiatan yang dapat melibatkan terjadinya suatu pengalaman

resiko. Contohnya buruh-buruh diberi penjelasan-penjelasan supaya terhindar dari

kecelakaan, misalnya cara memakai topi pengaman dan memakai sepatu anti

tergelincir dan sebagainya.

b. Risk Reduction

Risk Reduction atau penurunan resiko dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

pertama dengan cara meniadakan kemungkinan bahwa kerugian itu tidak akan timbul

sama sekali, cara kedua ialah mengurangi besarnya kerugian yang mungkin timbul.

Page 5: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

c. Risk Retention

Risk Retention atau menahan resiko berarti tidak melakukan sesuatu

pencegahan terhadap resiko kerugian yang mungkin terjadi. Misalnya perusahaan

yang memiliki 500 taxi, telah menerima 5 buah taxi akan tabrakan setiap tahun

dengan kerugian Rp 200 juta.

d. Risk Sharing

Risk Sharing atau membagi resiko adalah salah satu cara menangani resiko

dengan membagi atau memikul kerugian itu selain kepada perusahaan sendiri juga

memikulkannya kepada pihak lain.

e. Risk Transfer

Metode atau cara risk transfer atau mengalihkan resiko kepada pihak lain,

misalnya suatu proyek yang akan dibagi menjadi beberapa sub-proyek dan masing-

masing sub-proyek tersebut diserahkan untuk dikerjakan oleh pihak lain.

f. Risk Hedging

Risk Hedging atau membendung resiko adalah suatu cara menangani resiko

dengan mengadakan persetujuan antara dua pihak dalam suatu transaksi dimana

resiko diganti oleh kedua pihak.

g. Risk Insurance

Risk Insurance atau menyelenggarakan asuransi sendiri, sebenarnya berarti

bersedia menerima resiko tersebut atas biaya sendiri.

Page 6: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

3. Penyebab Resiko

Resiko berupa kerugian terjadi karena beberapa sebab. Sebab-sebab itu dapat terjadi

karena bencana alam, moral manusia, technical skill dari SDM atau karena polusi. Secara

terperinci penyebab resiko itu dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Gempa bumi

2. Banjir

3. Kebakaran

4. Kejahatan

5. Kecurangan

6. Polusi

7. Kualitas Barang

8. Pemasaran

9. Investasi

10. Valas

11. Peralatan

12. SDM

Manajer keuangan yang kurang tepat menginvestasikan dananya pada proyek ataupun

dalam pembelian berbagai jenis aktiva tetap, seperti tanah, mesin-mesin, bangunan, atau

mobil, akan membawa akibat timbulnya kerugian bagi perusahaan. Dalam Manajemen

Keuangan, resiko proyek dibedakan atas tiga macam resiko, yaitu :

- Stand Alone Risk (Resiko Berdikari)

- Within Form Risk (Resiko di dalam Perusahaan)

- Market or Beta Risk (Resiko Pasar atau Beta).

4. Asuransi

a. Pengertian Asuransi

Sering dikatakan bahwa asuransi adalah sebuah peralatan masyarakat untuk

membebani sekelompok masyarakat dari suatu jenis resiko tertentu. Encyclopedia

International menyebutkan asuransi sebagai a social device for the pooling of risk.

Jadi, dengan asuransi risiko yang dihadapi individu, ditransfer kepada suatu kelompok

di masyarakat.

Page 7: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

b. Faedah Asuransi

Resiko yang diasuransikan, jelas dapat mengurangi resiko atau bahkan dapat

meniadakan resiko tersebut. Pada hakekatnya, secara umum asuransi dapat memberi

faedah dalam hal-hal sebagai berikut :

1. Perusahaan berada dalam keadaan aman karena dapat terhindar dari kerugian

besar walau mwmbayar biaya (premi) kecil.

2. Efisiensi perusahaan dapat ditingkatkan karena resiko dapat dikurangi atau

ditiadakan.

3. Penarikan biaya berupa premi oleh perusahaan asuransi dilakukan sekecil

mungkin.

4. Sertifikat asuransi dapat digunakan perusahaan sebagai dasar permintaan

kredit kepada pihak ketiga.

5. Asuransi merupakan suatu alat mengadakan tabungan (saving).

6. Asuransi dapat dianggap sebagai suatu sumber pendapatan (earning power)

c. Persyaratan-Persyaratan Asuransi

Tidak semua resiko dapat diasuransikan. Resiko yang diasuransikan

perusahaan kepada peerusahaan asuransi harus memenuhi persyaratan-persyaratan

sebagai berikut :

1. Kerugian potensial harus diprediksi

2. Resiko dapat secara cermat diukur

3. Premi yang pantas dilihat dari pemegang polis, maupun menurut perusahaan

asuransi.

4. resiko harus dapat menimbulkan kerugian kataspropal yang tidak dapat di

kontrol esperti peperangan, penjarahan massa, atau serangan nuklir.

5. resiko harus tidak bertentangan dengan kepentingan umum. Misalnya kerugian

karena ditilang tidak boleh diasuransikan sebab kerugian yang timbul akibat

adanya peraturan yang dilanggar misalnya tidak membawa SIM atau STNK

Page 8: Pengantar Bisnis `Resiko perusahaanan

d. Jenis-Jenis Asuransi

Jenis asuransi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam usaha

memindahkan suatu jenis resiko adalah sebagai berikut :

1. Fire Insurance

2. Burglary, Theft and Robbery Insurance

3. Automobile Insurance

4. Health Insurance

5. Marine Insurance

6. Credit Insurance

7. Aviation Insurance

8. Export Insurance