PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model...

134
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS XI IPA MA. AISYIYAH SUNGGUMINASA SKRIPSI ABDUL MUHAJIR SYARIF 10539 1088 13 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JANUARI 2019

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM

PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS XI IPA

MA. AISYIYAH SUNGGUMINASA

SKRIPSI

ABDUL MUHAJIR SYARIF

10539 1088 13

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JANUARI 2019

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM

PEMBELAJARAN FISIKA KELAS XI IPA

MA. AISYIYAH SUNGGUMINASA

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyaratgunaMemperolehGelar

SarjanaPendidikanpadaJurusanPendidikanFisika

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

UniversitasMuhammadiyah Makassar

ABDUL MUHAJIR SYARIF

10539 1088 13

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JANUARI 2019

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Memulailah dengan penuh keyakinan

Menjalankan dengan penuh keikhlasan

Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan

Kemenangan yang seindah-indahnya dan

Sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri.

Persembahan

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

atas keikhlasan dan doanya serta senantiasa menjadi pemotivasi

Penulis sehingga hal yang dicita-citakan bisa terwujud.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

ABSTRAK

Abdul Muhajir Syarif. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi

Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika Peserta Didik

Kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing: Ahmad Yani dan Rahmawati.

Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain one-group

pretest-posttest design yang dilakukan di MA Aisyiyah Sungguminasa tahun

ajaran 2017/2018 kelas XI yang bertujuan untuk (1) menganalisis tingkat

keterampilan proses sains sebelum diajar menggunakan model pembelajaran

berbasis literasi. (2) menganalisis tingkat keterampilan proses sains setelah diajar

menggunakan model pembelajaran berbasis literasi. (3) menganalisis ada tidaknya

peningkatan keterampilan proses sains sebelum dan setelah diajar menggunakan

model pembelajaran berbasis literasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI

IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes keterampilan proses

sains yang terdiri dari 30 item dalam bentuk pilihan ganda yang telah divalidasi

oleh dua orang validator. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis deskriptif dan inferensial. Dari hasil analisis deskriptif

keterampilan proses sains peserta didik sebelum diajar dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis literasi dengan skor rata-rata 9,24. Adapun hasil

analisis deskriptif setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis literasidiperoleh skor rata-rata 16,48. Hasil analisis N-Gain yang

diperoleh skor rata-rata 0,35 dan persentase 64% dengan kategori sedang.

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Literasi, Keterampilan Proses Sains.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan berbagai nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Peserta Didik Kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa” yang merupakan salah

satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana di Prodi Pendidikan

Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Muhammadiyah Makassar. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم., keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti

di dalam kebaikan.

Penulis menyadari baik dari perencanaan hingga proses pelaksanaan

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan-

kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

sifatnya konstruktif demi perbaikan dan penyempurnaan dimasa akan datang

yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan di

Indonesia, khususnya di kota Makassar.

Banyak pihak dengan caranya masing-masing telah memberikan berbagai

dukungan dan bantuan baik moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini

dari awal sampai akhir. Untuk itu, dengan setulus hati penulis mengucapkan

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

terima kasih dan penghargaan yang teristimewa kepada Ayahanda Syarifuddin

dan Ibunda Rosmala atas segala pengorbanan, didikan, kasih sayang dan doa

yang tak henti-hentinya dipanjatkan demi kesuksesan penulis dalam menuntut

ilmu.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis juga haturkan kepada

Bapak Dr. Ahmad Yani, M.Si dan Ibu Rahmawati S.Pd, M.Pd Selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam proses penulisan skripsi

mulai dari awal hingga akhir.

Ucapan terima kasih tak lupa pula penulis haturkan kepada:

1. Bapak Dr. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, S.Pd.,M.Pd., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibunda Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Maruf, S.Pd., M.Pd, selaku ketua

dan sekretaris Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dra. Hj. Raodah, M.A selaku Kepala Sekolah MA Aisyiyah Sungguminasa

yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian di sekolah tersebut.

5. Ibu Sastrawati, S.Pd selaku guru Fisika MA Aisyiyah Sungguminasa yang

telah banyak memberikan bantuan, ide, saran dan dukungan yang sangat

berharga kepada penulis mulai dari awal hingga selesai penelitian.

6. Teman-teman angkatan 2013 yang telah meluangkan waktunya untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Akhir kata hanya kepada Allah SWT. Penulis memohon Berkah dan Rahmat-Nya,

semoga segala keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dapat

memperoleh Ridho dan bernilai ibadah disisi-Nya. Semoga karya ini dapat bermanfaat

kepada mereka yang membutuhkannya. Amin

Makassar, Januari 2019

Penulis

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

........................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. HakikatSains .................................................................................. 6

B. PembelajaranBerbasisLiterasiSains ............................................... 8

C. PembelajaranLiterasidalamFisika .................................................. 15

D. Keterampilan Proses Sains ............................................................. 16

E. HasilBelajarFisika .......................................................................... 24

F. Kerangka Pikir .............................................................................. 29

G. Hipotesis ......................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. JenisdanLokasiPenelitian ............................................................... 32

B. VariabeldanDesainPenelitian ......................................................... 32

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

C. DefenisiOperasionalVariabel ......................................................... 33

D. PopulasidanSampel ........................................................................ 34

E. TeknikPengumpulan Data .............................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPenelitian ............................................................................... 38

B. Pembahasan .................................................................................... 42

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 45

B. Saran ............................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 47

LAMPIRAN ..................................................................................................... 49

RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1 Enam Kategori pada Dimensi Proses Kognitif………………………... 27

3.1 Pengkategorian Uji N-Gain………………………..…………………... 37

4.1 Statistik Skor Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Sebelum

dan Setelah Diajar dengan Pembelajaran Berbasis Literasi pada

Peserta Didik Kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa……………….. . 38

4.2 Persentase Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Peserta Didik

Kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa………………………............ .. 39

4.3 Presentase Distribusi Frekuensi Skor Post-test Peserta Didik

Kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa………………………............ .. 40

4.4 Kriteria Indeks Gain………………………..……………………….. ... 41

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

DAFTAR LAMPIRAN

LampiranHalaman

RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP)............................................ 50

LembarKerjaPesertaDidik (LKPD) ................................................... 63

Pretest .................................................................................................. 66

Posttest ................................................................................................ 80

Literasi ................................................................................................. 93

Data Hasil Pretest-Posttest .................................................................. 99

AnalisisDeskriptif ................................................................................ 103

UjiNormalitas Gain (N-Gain) ............................................................. 107

DaftarHadirPesertaDidik ...................................................................... 109

Dokumentasi ........................................................................................ 110

Persuratan ............................................................................................. 111

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang tidak menempatkan peserta didik

dalam posisi pasif sebagai penerima bahan ajaran yang diberikan guru, tetapi

sebagai subyek yang aktif melakukan proses berfikir, mencari, mengolah,

mengurai, menggabung, menyimpulkan dan menyelesaikan masalah.

Kenyataannya, Kurikulum 2013 belum sepenuhnya diterapkan secara nasional,

masih banyak sekolah yang menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan), dalam proses pembelajaran, namun kurikulum bukanlah penghambat

mutu pembelajaran dalam mencerdaskan bangsa, yang menjadi permasalahan

adalah metode, model, ataupun desain yang digunakan apakah sesuai atau tidak

dengan materi ajar, kondisi sekolah ataupun peserta didik. Sehingga dalam proses

pembelajaran yang diberikan guru mudah dipahami dan dicerna oleh peserta

didik.

Pembelajaran menurut Triato (2010) merupakan aspek kegiatan manusia

yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Dalam makna yang lebih

kompleks, hakikat pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan interaksi peserta didik dengan

sumberbelajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang

gurudan peserta didik, dimana dalam interaksi tersebut terdapat proses yang

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

nantinya diharapkan mampu mencapai suatu target yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peserta didik yang dilakukan

penulis mulai dari kegiatan Magang I, Magang II dan Magang III masih banyak

peserta didik mengatakan bahwa pembelajaran fisikaitu sulit dan membosankan.

Hal itu terjadi bisa saja dikarenakan metode yang digunakan tidak sesuai,

sehingga peserta didik menganggap fisika itu sulit dan membosankan.

Berdasarkan hal itu, fisika dan perkembangannya perlu menekankan

pembelajaran dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang sesuai,

sehingga diharapkan akan memberikan manfaat bagi peserta didik. Hambatan

dalam pembelajaran fisika perlu dicari pemecahan masalahnya karena hal tersebut

berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, guru fisika perlu

menguasai materi pelajaran serta memilih model, metode, dan media

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik serta secara teori dan

nalar diperkirakan tepat untuk menyampaikan suatu topik yang akan dibahas.

Model ataupun metode pembelajaran sangatlah banyak jenisnya, salah

satunya adalah pembelajaran berbasis literasi. Pembelajaran berbasis literasi

adalah salahsatu model pembelajaran yang digunakan peneliti untuk proses

pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian.

Literasi sains menurut Paul de Hart Hurt adalah tindakan memahami sains

dan mengaplikasikannya bagi kebutuhan masyarakat. Dengan membiasakan

peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah diharapkan akan meningkatkan

kemampuan atau keterampilan proses sains peserta didik dalam mengerjakan

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

persoalan fisika, karena peserta didik dilibatkan dalam berfikir, bereksperimen,

menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulan.

Model pembelajaran berbasis literasi ini berusaha untuk mengoptimalakan

pengetahuan peserta didik dalam memahami sampai dengan menyimpulkan

sehingga dapat menerapkannya, hal ini memiliki kecocokan dengan tujuan utama

pendidikan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian yang

berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap

Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas XI

MA Aisyiyah Sungguminasa”.

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Seberapa besar keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika peserta

didik kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa tahun ajaran 2017/2018

sebelum diterapkan pembelajaran berbasis literasi?

2. Seberapa besar keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika peserta

didik kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa tahun ajaran 2017/2018 setelah

diterapkan pembelajaran berbasis literasi?

3. Bagaimana peningkatan keterampilan proses sains dalam pembelajaran

fisika antara sebelum dan setelah diajar menggunakan pembelajaran

berbasis literasi pada peserta didik kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa

tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang

akurat tentang susunan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, yakni:

1. Untuk menganalisis tingkat keterampilan proses sains sebelum diajar

menggunakan model pembelajaran berbasis literasi peserta didik kelas XI

MA Aisyiyah Sungguminasa tahun ajaran 2017/2018.

2. Untuk menganalisis tingkat keterampilan proses sains setelah diajar

menggunakan model pembelajaran berbasis literasi peserta didik kelas XI

MA Aisyiyah Sungguminasa tahun ajaran 2017/2018.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

3. Untuk menganalisis ada tidaknya peningkatan keterampilan proses sains

sebelum dan setelah diajar menggunakan model pembelajaran berbasis

literasi peserta didik kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa tahun ajaran

2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peserta didik, melatih dan mengembangkan kemampuan (skill),

kreatifitas dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik dalam

memecahkan suatu masalah.

2. Memberikan pengalaman langsung pada peserta didik dalam menemukan

konsep-konsep sains fisika, merangsang mereka aktif, kreatif serta

menumbuhkan sikap positif mereka terhadap bidang studi sains fisika yang

terkesan sulit.

3. Bagi guru fisika dapat memberikan gambaran proses pembelajaran sains

sehingga dapat merangsang dan mengembangkan pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran berbasis literasi.

4. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan tentang penerapan pendekatan

pembelajaran berbasis literasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Hakikat Sains

Berdasarkan sifatnya, ilmu penetahuan (science) dibedakan menjadi Social

Science (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan Natural Science (Ilmu Pengetahuan

Alam). Ilmu Pengetahuan Sosial membahas hubungan antar manusia sebagai

makhluk sosial, sedang Ilmu Pengetahuan Alam membahas tentang alam dan

segala isinya. Ilmu juga bisa dikategorikan menjadi Pure Science (ilmu murni)

dan Applied Science (ilmu terapan). Diagram dibawah ini menggambarkan bentuk

pembagian ilmu.

Gambar 2.1 Diagram Pembagian Ilmu

BIOLOGI

MATEMATIKA

FISIKA

KIMIA

MEMPELAJARI

MASYARAKAT

EKONOMI

SENI

MEMPELAJARI

GEJALA ALAM

BIOLOGI

FISIKA

KIMIA

PERTANIAN

STATISTIKA

ASTRONOMI

BIOKIMIA

ILMU MURNI

(PURE SCIENCE)

ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL

(SOCIAL SCIENCE)

ILMU PENGETAHUAN

ALAM

(NATURAL SCIENCE)

ILMU TERAPAN

(APPLIED SCIENCE)

I

L

M

U

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Ilmu Pengetahuan Alam sering pula disebut sains. Sebagai sebuah ilmu,

sains memiliki sifat dan karasteristik yangunik yang membedakannya dengan

ilmu lainnya. Keunikan sains itu sering disebutsebagai hakikat sains. Hakikat

sains, sebenarnya, digunakanuntuk menjawab secara benar pertanyaan apakah

sebenarnya sains itu. Sains adalah pengetahuan yang sebenarnya sudah

diujicobakan secara empiris melalui metode ilmiah.

Sains merupakan upaya yang dilakukan manusia secara sistematis,

terorganisasi, dan terstruktur sebagai proses kreatif yang didorong oleh rasa ingin

tahu (sence of knowledge), keteguhan hati, dan ketekunan (konsistensi) yang dapat

diulang kembali oleh orang lain secara berulang-ulang. Hasil dari proses yang

berulang-ulang itu adalah penjelasan tentang rahasia alam yang diungkap dalam

bentuk kumpulan fakta-fakta, defenisi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori

ilmiah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hakikat sains meliputi tiga unsur utama,

sebagai berikut.

Sikap, yang dimaksudkan mengenai sikap yaitu: rasa ingin tahu tentang

benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab-akibat (kausalitas)

yang menimbulkan masalah baru, dan dapat dipecahkan melalui prosedur yang

benar. Jadi siswa diharapkan untuk selalu mempertanyakan apa penyebab dari

fenomena atau peristiwa yang terjadi disekitarnya.

Proses, maksudnya adalah prosedur pemecahan masalah melalui metode

ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen

atau percobaan, evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Produk, patokan utamanya berupa fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum.

Produk atau hasil adalah suatu bukti nyata bahwa kita telah memperoleh

pengetahuan, dengan pengetahuan tersebut diharapkan untuk menemukan

terobosan-terobosan terbaru dari hasil proses dengan penggunaan metode ilmiah.

(Toharuddin; Hendrawati; Rustaman, 2011:28)

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa ilmu

pengetahuan berdasarkan sifatnya terbagi menjadi dua yaitu Ilmu Pengetahuan

Alam Dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial membahas

hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial, sedang Ilmu Pengetahuan Alam

membahas tentang alam dan segala isinya. Dalam Hakikat Sains terdapat tiga

unsur utama yaitu Sikap,Proses dan Produk.

B. Pembelajaran Berbasis Literasi Sains

1. Pengertian Literasi Sains

Literasi sains (science literacy) berasal dari gabungan dua kata Latin, yaitu

literatus, artinya ditandai dengan huruf, melek huruf, atau berpendidikan), dan

scientia, yang artinya memiliki pengetahuan. Menurut Holbroolk (dalam Usmeldi,

2016: 3) menyatkan bahwa literasi sains adalah suatu penghargaan pada ilmu

pengetahuan dengan cara meningkatkan komponen komponen belajar dalam diri

dengan tujuan agar berkesempatan berkonstribusi dalam lingkungan sosial.

Sementara itu, National Science Teacher Assosiation (1971)

mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki literasi sains adalah orang yang

menggunakan konsep sains, mempunyai keterampilan proses sains untuk dapat

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

menilai dalam membuat keputusan sehari-hari kalau ia berhubungan dengan orang

lain, lingkungannya, serta memahami interaksi antara sains, teknologi dan

masyarakat, termasuk perkembangan social dan ekonomi. Literasi sains

didefinisikan pula sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah,

mengindetifikasi kta pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta dan

data untuk memahami alam semesta dan membuat keputusan dari perubahan yang

terjadi karena aktivitas manusia (PISA-OECD, 2004:26)

Menurut Miller (dalam Toharudin; Hendrawati; Rustaman, 2011:3) literasi

sains dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis tentang

sains dan teknologi. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa definisi itu bersifat sangat

umum, dan karena itu, maknanya termasuk bahan bacaan apapun yang dapat

dibaca; dari bacaan sederhana hingga karya tulis ilmiah.

Konsep literasi sains terdiri dari dua dimensi :

1) Dimensi kosakata; dimensi ini menunjukkan istilah sains sebagai fondasi

dasar dalam membaca dan memahami bahan bacaan sains; dan

2) Dimensi proses inkuiri; dimensi ini menunjukkan pemahaman dan

kompetensi untuk memahami dan mengikuti argument tentang sains dan

hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan teknologi media.

Literasi sains adalah kemampuan seseorang atau peserta didik untuk

memahami sains, mengkomunikasikan, serta menerapkan pengetahuan sains

untuk memecahkan masalah sehingga memiliki sikap dan kepekaan dalam diri

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

dan lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan sains

(Toharuddin; Hendrawati; Rustaman, 2011:8).

Literasi sains menjadi sangat penting untuk dimiliki peserta didik sebagai

bekal untuk menghadapi tantangan perkembangan abad 21. Hal tersebut sejalan

dengan kutipan Treacy; Collins, (2010: 29) “Scientific literacy is directly

correlated with building a new generation of stronger scientific minds than can

effectively communicate research science to general public”.

Merujuk kutipan diatas, literasi sains secara langsung berkorelasi dengan

membangun generasi baru yang memiliki pemikiran serta sikap ilmiah yang kuat

dapat secara efektif mengkomunikasikan ilmu dan hasil penelitian kepada

masyarakat umum. Seseorang yang memiliki literasi sains adalah orang yang

menggunakan konsep sains, mempunyai keterampilan proses sains untuk menilai

dalam membuat keputusan sehari-hari saat berhubungan dengan orang lain,

masyarakat dan lingkungannya.

2. Ruang Lingkup Literasi Sains

Dalam pengukuran literasi sains, PISA menetapkan tiga dimensi besar

literasi sains, yakni konten sains, proses sains, dan konteks aplikasi sains. Secara

rinci PISA 2003, memaparkan dimensi literasi sains sebagai berikut.

1) Kandungan Literasi Sains

Dalam dimensi konsep ilmiah, peserta didik perlu menangkap sejumlah

konsep kunci atau esensial untuk memahami fenomena alam tertentu dan

perubahan-perubahan yang terjadi akibat kegiatan manusia.Hal ini merupakan

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

gagasan besar pemersatu yang berupaya menjelaskan aspek-aspek lingkungan

fisik. PISA mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mempersatukan konsep-

konsep fisika, kimia, biologi, serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa.

2) Proses Literasi Sains

Proses literasi sains dalam PISA mengkaji kemampuan peserta didik untuk

menggunakan pengetahuan dan pemahaman ilmiah, seperti kemampuan peserta

didik untuk mencari, menafsirkan dan memperlakukan bukti-bukti. PISA memuji

lima proses semacam itu, yakni (i) Mengenali pertanyaan ilmiah, (ii)

Mengidentifikasi bukti, (iii) Menarik kesimpulan, (iv) Mengkomunikasikan

kesimpulan, (v) Menunjukkan pemahaman konsep ilmiah.

3) Konteks Literasi Sains

Konteks literasi sains dalam PISA, lebih pada kehidupan sehari-hari

daripada kelas atau laboratorium. Sebagaimana bentuk-bentuk literasi lainnya,

konteks sains melibatkan isu-isu yang sangat penting dalam kehidupan secara

umum, seperti juga terhadap kepedulian pribadi, pertanyaan-pertanyaan PISA

2000 dikelompokkan menjadi tiga area tempat sains diterapkan, yaitu kehidupan

dan kesehatan (i), bumi dan lingkungan (ii), serta teknologi (iii).

Proses sains merujuk pada mental yang terlibat ketika peserta didik

menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalah, seperti mengidentifikasi

dan menginterpretasikan bukti, serta menerangkan kesimpulan. Sedangkan,

konteks sains merujuk pada konsep-konsep kunci yang diperlukan untuk dapat

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

memahami fenomena alam dan berbagai perubahan yang dilakukan terhadap alam

melalui aktivitas manusia (Toharuddin; Hendrawati; Rustaman, 2011: 9).

3. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Literasi Sains

Langkah-Langkah literasi sains diadopsi dan diadaptasi dari proyek

Chemie imContext atau ChiK yang disesuaikan dengan criteria pembelajaran

literasi sains Holbrook (1998) dengan urutan sebagai berikut:

1) Tahap Kontak (Contact Phase)

Pada tahap awal ini gurumengemukakan isu-isu atau masalah-masalah

yang ada dimasyarakat atau menggali peristiwa yang terjadi di sekitar peserta

didik yang dapat bersumber dari berita, artikel, atau pengalaman peserta didik

sendiri. Topik tersebut kemudian dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Dengan begitu peserta didik diharapkan menyadari pentingnya memahami materi

tersebut.

2) Tahap Kuriositi (Curosity Phase)

Pada tahap ini dikemukakan permasalahan berupa pertanyaan-pertanyaan

yang dapat mengundang rasa penasaran dan keingintahuan peserta didik.

Pertanyaan ini berkaitan dengan isu atau masalah yang telah dibicarakan dan

untuk mampu menjawabnya, peserta didik memerlukan pengetahuan dari materi

yang akan dipelajari.

3) Tahap Elaborasi (Elaboration Phase)

Pada tahap ini dilakukan eksplorasi, pembentukan dan pemantapan konsep

sampai pertanyaan pada tahap kuriositi dapat terjawab.Eksplorasi, pembentukan

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

dan pemantapan konsep tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode,

misalnya ceramah bermakna, diskusi dan kegiatan praktikum, atau gabungan dari

ketiganya. Melalui kegiatan inilah berbagai kemampuan peserta didik akan tergali

lebih dalam, baik aspek pengetahuan, keterampilan proses, maupun nilai dan

sikap.

4) Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Making Phase)

Pada tahap ini dilakukan pengambilan keputusan bersama dari

permasalahan yang dimunculkan pada tahap kuriositi.Dengan begini,

penyelesaian dan permasalahan yang muncul tersebut jelas dan benar-benar dapat

dipahami oleh peserta didik tanpa ada keraguan.

5) Tahap Nexus (Nexus Phase)

Pada tahap ini dilakukan proses pengambilan intisari (konsep dasar) dan

materi yang akan dipelajari, kemudian mengaplikasikannya pada konteks yang

lain, artinya masalah yang sama diberikan konteks yang berbeda dimana

memerlukan konsep yang sama untuk pemecahannya. Tahap ini dilakukan agar

pengetahuan yang diperoleh lebih aplikatif dan bermakna, tidak hanya dalam

konteks pembelajaran tetapi juga diluar konteks pembelajaran.

6) Tahap Penilaian (Assesment Phase)

Pada tahap ini dilakukan penilaian pembelajaran secara keseluruhan untuk

menilai keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian dilakukan bukan hanya aspek

pengetahuan atau konten saja, tetapi juga aspek proses, aspek konteks aplikasi,

dan aspek sikap sains. (sainsedutainment.blogspot.com)

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

4. Penilaian Literasi Sains

Literasi sains dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan.Pertama fungsional

literacy yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk menggunakan konsep

dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berhubungan dengan kebutuhan dasar

manusia seperti pangan, kesehatan, dan perlindungan. Kedua, civic literacy yang

merujuk pada kemampuan seseorang untuk berpartisipasi secara bijak dalam

bidang sosial mengenai isu sains dan teknologi. Ketiga, cultural literacy yang

mencakup usaha ilmiah dan persepsi bahwa sains merupakan aktivitas intelektual

yang utama.

Penilaian dalam literasi sains harus memperhatikan beberapa hal yaitu:

penilaian literasi sains peserta didik tidak ditunjukkan untuk membedakan

seseorang literat atau tidak, dan pencapaian literasi sains harus kontinu dan terus

menerus. Adapun penilaian literasi sains dalam bentuk soal-soal berbeda dengan

soal-soal lainnya, karena memiliki karakteristik soal yaitu (1) soal-soal yang

mengandung konsep yang lebih luas karena hanya tidak terkait dengan konsep-

konsep dalam kurikulum; (2) soal-soal harus memuat informasi atau data dalam

berbagai bentuk penyajian atau diolah oleh peserta didik yang akan menjawabnya;

(3) soal-soal literasi sains harus membuat siswa dapat mengolah informasi dalam

soal; (4) soal-soal dapat dibuat beberapa variasi bentuk soal (pilihan ganda, essay,

isian); (5) soal harus mencakup konteks aplikasi (Yani, 2016: 69).

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

C. Pembelajaran Literasi dalam Fisika

Menurut standar kompetensi kelulusan yang terdapat pada kurikulum 2006,

terdapat dua tujuan pelajaran fisika di sekolah yang sejalan dengan literasi sains,

dua kemampuan yaitu:

1) Kemampuan untuk dapat mengembangkan pengalaman agar dapat

merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan,

merancang dan merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan

menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan atau

tertulis.

2) Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analis induktif dan

deduktif dengan menggunakan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai

peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun

kuantatif.

Literasi sains dalam pembelajaran fisika perlu dimaknai secara lebih luas.

Literasi sains bukan hanya melakukan aktivitas menulis maupun membaca saja.

Aktivitas peserta didik mampu merangsang kemampuan berfikir kritis termasuk

didalamnya adalah kegiatan peserta didik merancang percobaan, melakukan

pengamatan, menyimpulkan hasil, melakukan kolaborasi dengan teman

dikelasnya juga termasuk literasi sains dalam pembelajaran fisika sebagai ilmu

sains. Aktivitas literasi sains peserta didik sangat dibutuhkan untuk

mengembangkan aspek sains sebagai konten (memahami fenomena alam akibat

kegiatan yang dilakukan manusia), sains sebagai proses (memecahkan masalah

dengan melakukan penyelidikan secara ilmiah berdasarkan bukti yang ada, dan

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

sains sebagai konteks (menerapkan pengetahuan dan keterampilan sains dalam

kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh aplikasi sains dalam pembelajaran fisika dalam adalah

konsep kerja pegas pada setir mobil yang digunakan untuk melindungi pengemudi

ketika terjadi benturan, setidaknya dapat menjelaskan konsep pegas untuk

meminimalkan cedera pada pengendara mobil. Selain itu penerapan pegas juga

ditinjau dari sifat elastisitas bahan, misalnya penggunaan bantalan rel kereta api

dengan menggunakan bahan kayu yang relatif tinggi, selain itu ketika dilewati

kereta api dengan beban yang berat tidak mengakibatkan getaran yang tinggi.

Fenomena sains pada pembelajaran fisika tersebut dapat dipahami dengan

meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik dan juga diharapkan mampu

meningkatkan hasil belajar peserta didik. (nurmaulita.gurusiana.id/article)

D. Keterampilan Proses Sains

1. Definisi Keterampilan Proses

Definisi keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah

yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) dan dapat digunakan untuk

menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep

yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap

suatu penemuan/flasifikasi. Keterampilan ini dapat digunakan sebagai wahana

penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau

dikembangkan ini akan memantapkan tentang keterampilan proses tersebut.

Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan

kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

kemampuan-kemampuan lebih tinggi. Kemampuan mendasar yang telah

dikembangkan terlatih lama – kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.

Funk membagi keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu

keterampilan proses tingkat dasar (basic science process skill) dan keterampilan

proses terpadu (integrated science process skill). Keterampilan proses tingkat

dasar meliputi : observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi, dam

inferensi. Keterampilan proses terpadu meliputi menentukan variabel, menyusun

tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses data,

menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan variabel secara

operasional, merencanakan penyelidikan, dan melakukan eksperimen. (Trianto,

2015 : 144).

2. Definisi Pembelajaran Berbasis Sains

Pembelajaran berbasis sains adalah proses transfer ilmu dua arah antara

guru (sebagai pemberi informasi) dan peserta didik (sebagai penerima informasi)

dengan metode tertentu (proses sains). Jadi, pembelajaran berbasis sains adalah

pembelajaran yang menjadikan sains sebagai metode atau pendekatan dalam

proses belajar mengajar. Dengan demikian, pembelajaran akan menjadi lebih

bermakna dan peserta didik pun lebih aktif dalam proses belajar (Putra: 2012:53).

Mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan,

anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep

serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.

Keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan

nilai. Seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses belajar mengajar seperti ini

akan menciptakan kondisi cara belajar aktif.

3. Keterampilan Proses Sains

Istilah “sains” berasal dari bahasa Latin “scientia” yang berarti

pengetahuan. Pendidikaan sains sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan sains menekankan

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta

didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Keterampilan Proses Sains merupakan pendekatan dalam pembelajaran

Sains yang sangat penting karena berkaitan dengan pengalaman langsung.

Pengalaman langsung dapat dilihat melalui pengamatan dan kontak langsung

dengan alam sekitar yang menjadi objek belajar. Menurut Carin (dalam Sukarno:

2013), menuliskan bahwa:

“...observations can stimulate the formation of new concepts; theories and

accumulated knowledge can motivate the quest for new facts. Observations are

empirical experiences in search of understanding; theories are tentative

understandings in search of further empirical confirmation...”

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa pengamatan dapat menstimulus

adanya penemuan konsep baru dan ditambah lagi dengan pengetahuan yang dapat

memotivasi penemuan fakta-fakta. Artinya apabila peserta didik mendapatkan

pengalaman belajar langsung maka akan mudah memahami konsep dan fakta-

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

fakta, sehingga peserta didik memahami alam sekitar secara mendalam dan

diperoleh sebuah pembelajaran yang bermakna.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

keterampilan proses sains adalah sebuah keterampilan yang dibutuhkan oleh

peserta didik, bukan hanya dalam pembelajaran sains, tetapi juga dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Keterampilan tersebut yang dapat memberi

kesempatan peserta didik agar dapat menemukan fakta dan membangun konsep

melalui kegiatan dan pengalaman langsung dalam kehidupannya.

4. Indikator Keterampilan Proses Sains

Indikator keterampilan sains dan karakteristiknya terdiri atas sejumlah

keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada

penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan proses sains tersebut.

Keterampilan proses sains terdiri dari sebelas keterampilan yaitu observing

(observasi), classifying (klasifikasi), inferring (menafsirkan), predicting

(prediksi), communicating (komunikasi), interpreting data (interpretasi data),

making operationaldefinitions (menerapkan konsep), posing questions

(mengajukan pertanyaan), hypothesizing (hipotesis), experimenting

(bereksperimen), dan formulating models (membuat eksperimen).Keterampilan-

keterampilan proses sains, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pertama, Observasi atau pengamatan adalah suatu keterampilan ilmiah

yang mendasar. Dalam mengobservasi atau mengamati, kita memilah mana hal

yang penting dari hal tidak penting. Di dalam mengobservasi tercakup

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

berbagaikegiatan seperti menghitung, mengukur, klasifikasi, maupun mencari

hubungan antara ruang dan waktu (Conny, 1992).

Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan

proporsional seluruh alat indra untuk menggambarkan objek dan hubungan ruang

waktu atau mengukur karakteristik benda-banda yang diamati. Untuk dapat

menguasai keterampilan mengamati, peserta didik harus menggunakan sebanyak

mungkin indranya, yakni melihat, mendengar, merasakan, mencium, dan

mengecap. Keterampilan observasi meliputi menggunakan indera penglihat,

pembau, pendengar, pengecap dan peraba dalam mengamati ciri-ciri suatu objek

serta menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan

dilakukan penggunakan indera-indera Anda. Anda mengamati dengan

penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Beberapa

perilaku yang dikerjakan peserta didik pada saat pengamatan antara lain: (1)

penggunaan indera-indera tidak hanya penglihatan; (2) pengorganisasian objek-

objek menurut satu sifat tertentu; (3) pengidentifikasian banyak sifat; (4)

melakukan pengamatan kuantitatif; (5) melakukan pengamatan kualitatif (Trianto,

2015 : 144-145).

Pada saat merencanakan eksperimen, peserta didik menentukan

alat/bahan/sumber untuk digunakan, menentukan variabel atau faktor penentu,

menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat, dan menentukan langkah

kerja (Nuryani, 2005:87).

Pada saat Anda melakukan pengamatan dalam sains, pengamatan itu

seharusnya Anda lakukan dengan teliti dan obyektif. Pengamatan yang teliti

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

merupakan laporan tepat dan teliti tentang apa yang dikenali oleh indera-indera

Anda (Nur,2011:1).

Kedua, Kemampuan membuat hipotesis adalah salah satu keterampilan

yang sangat mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang

beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu (Conny,

1992).

Perumusan hipotesis merupakan perumusan dugaan yang masuk akal yang

akan dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi. Beberapa

perilaku yang dikerjakan peserta didik pada saat merumuskan hipotesis antara

lain: (1) perumusan hipotesis berdasarkan pengamatan dan inferensi; (2)

merancang cara-cara untuk menguji hipotesis; (3) merevisi hipotesis apabila data

tidak mendukung hipotesis tersebut (Trianto, 2015 : 147).

Ketiga, Perencanaan Penelitian / Eksperimen. Para ilmuwan biasanya

terbiasa dengan pekerjaan eksperimentasi. Namun kegiatan eksperimen tidak

hanya merupakan hal yang mutlak bagi para ilmuwan. Eksperimen adalah

merupakan menguji atau mengetes melalui penyelidikan yang praktis (Conny,

1992).

Melakukan eksperimen adalah pengujian hipotesis atau prediksi. Dalam

suatu eksperimen, seluruh variabel harus dijaga tetap sama kecuali satu, yaitu

variabel manipulasi. Beberapa perilaku yang dikerjakan peserta didik pada saat

melakukan eksperimen antara lain: (1) merumuskan dan menguji prediksi tentang

kejadian-kejadian; (2) mengajukan dan menguji hipotesis; (3) mengidentifikasi

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

dan mengontrol variabel; (4) mengevaluasi prediksi dan hipotesis berdasarkan

pada hasil-hasil percobaan (Trianto, 2015 : 146-147).

Keempat,Pengontrolan Variabel. Setiap eksperimen melibatkan beberapa

variabel, atau faktor yang dapat berubah. Suatu rencana eksperimen tidak lengkap

kecuali perencana eksperimen itu mengontrol seluruh variabel lain. Pengontrolan

variabel berarti menjaga seluruh kondisi tetap sama kecuali untuk variabel

manipulasi (Nur,2011 : 61).

Variabel adalah faktot-faktor yang berpengaruh. Para guru dapat melatih

anak-anak dalam mengendalikan variabel (Conny, 1992).

Kelima, Menafsirkan Pengamatan /Interpretasi. Melakukan inferensi atau

penginferensian adalah menjelaskan atau menginterpretasikan suatu pengamatan

atau pernyataan. Inferensi dapat masuk akal (logis) atau tidak masuk akal.

Inferensi masuk akal adalah inferensi yang dapat diterima atau dimengerti, oleh

orang yang mengetahui topik permasalahannya. Salah satu cara untuk melakukan

inferensi yang tidak masuk akal adalah membuat kesimpulan yang terlalu jauh

dari bukti yang ada (Nur,2011 : 5).

Kemampuan menginterpretasi data adalah salah satu keterampilan penting

yang umumnya dikuasai oleh para ilmuwan. Data yang dikumpulkan melalui

observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana dapat

dicatat atau disajikan dalam berbagai bentuk misalnya tabel, grafik, histogram,

atau diagram. Data yang disajikan tersebut dapat diinterpretasi atau ditafsirkan.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Beberapa perilaku peserta didik yang dikerjakan pada saat penginferensian

anatara lain: (1) mengkaitkan pengamatan dengan pengalaman atau pengetahuan

terdahulu; (2) mengajukan penjelasan-penjelasan untuk pengamatan-pengamatan.

Para guru dapat melatih peserta didik dalam menyusun suatu kesimpulan

sementara dalam proses penelitian sederhana yang dilakukan. Pertama-tama data

dikumpulkan, kadang-kadang melalui eksperimen terlebih dahulu, kemudian

dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki sampai suatu

waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan merupakan kesimpulan akhir tetapi

hanya merupakan kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada saat itu.

Keenam, Peramalan atau Prediksi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita

sering membuat pelamalan berdasarkan pengalaman kita sebelumnya. Jika cuaca

mendung, kita meramalkan bahwa hujan mungkin akan turun. Jika angin bertiup

kencang selama satu minggu, kita meramalkan bahwa musim kemarau akan

segera tiba (Conny, 1992).

Prediksi adalah membuat inferensi tentang suatu kejadian di waktu yang

akan datang berdasarkan pada bukti yang ada pada saat ini atau pengalaman masa

lalu. Salah satu cara melakukan prediksi adalah mencari atau menemukan suatu

pola. Pada saat Anda membuat prediksi dalam sains usahakan prediksi itu

sespesifik mungkin. Jangan hanya sekedar menduga. Pertimbangkan seluruh

pengalaman dan pengetahuan yang Anda miliki tentang topik itu. Juga pelajari

setiap informasi baru yang dapat Anda peroleh (Nur, 2011 : 10-11).

Ketujuh, Penerapan atau Aplikasi.Keterampilan menerapkan atau

mengaplikasikan konsep adalah kemampuan yang pada umumnya dimiliki oleh

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

para ilmuwan. Para guru dapat melatih peserta didik untuk menerapkan konsep

yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu

peristiwa yang baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki (Conny,

1992).

Kedelapan, Pengkomunikasian yaitu mengatakan apa yang anda ketahui

dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik. Beberapa

perilaku yang dikerjakan peserta didik pada saat melakukan komunikasi antara

lain: (1) pemaparan pengamatan atau dengan menggunakan perbendaharaan kata

yang sesuai; (2) pengembangan grafik atau gambar untuk menyajikan pengamatan

dan peragaan data; (3) perancangan poster atau diagram untuk menyajikan data

untuk meyakinkan orang lain (Trianto, 2015 : 145-146).

E. Hasil Belajar Fisika

1. Definisi Hasil Belajar

Aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat

terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas

sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak

dipahami, sesungguhnya sebagian aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita

merupakan kegiatan belajar (Aunurrahman, 2012 : 33).

Belajar adalah suatu proses. Artinya kegiatan belajar terjadi secara dinamis

dan berkelanjutan, yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri anak.

Perubahan yang dimaksud adalah berupa pengetahuan (knowledge) atau perilaku

(behavior). Berbagai teori tentang belajar telah dikemukakan para ahli. Menurut

Gagne, belajar adalah suatu proses yang mana organisme mengalami perubahan

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

perilaku sebagai akibat dari pengalaman. Untuk mengukur perubahan ini tentunya

harus dibandingkan cara berprilaku organisme sebelum dan setelah organisme

tersebut mengalami proses belajar.

Menurut Vernon, “belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku

itu adalah tindakan yang dapat diamati”. Dengan kata lain, perilaku adalah suatu

tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau

beberapa tindakan yang dapat diamati (Arsyad, 2014:28).

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product)

menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau

proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi

adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw

materials) menjadi barang jadi (finished goods). Hal yang sama berlaku untuk

memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan,

termasuk hasil belajar. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas

dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegatan

belajar mengajar, setelah mengalami belajar peserta didik berubah perilakunya

dibanding sebelumnya. Soedijarto mendefinisikan hasil belajar sebagai

pencapaian tingkat oleh peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar

sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat

belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas

sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa

perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik (Purwanto,

2011:107).

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan yang terjadi dalam individu karena usaha belajar. Perubahan

tingkah laku itu meliputi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

2. Domain Kognitif Hasil Belajar

Kognitif berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. Pengetahuan

adalah perolehan, penataan, dan penggunaan segala sesuatu yang diketahui ada

dalam diri seseorang. Pengetahuan seseorang dapat diperoleh melalui proses

pembelajaran sehingga pengetahuan semacam ini dinamakan hasil belajar.

(Susetyo, 2015: 18- 19).

Purwanto (2011:51) mengatakan bahwa dalam usaha memudahkan dalam

memahami dan mengukur perubahan perilaku maka perilaku kejiwaan manusia

dibagi menjadi tiga domain antar ranah: kognitif, afektif dan psikomotorik. Kalau

belajar menimbulkan perubahan perilaku, maka hasil belajar merupakan hasil

perubahan perilakunya.

Kemampuan yang menimbulkan perubahan perilaku dalam domain

kognitif meliputi beberapa tingkat atau jenjang. Banyak klasifikasi dibuat oleh

para ahli psikologi dan pendidikan, namun klasifikasi yang paling banyak

digunakan adalah yang dibuat oleh Benjamin S Bloom. Bloom membagi dan

menyusun secara hierarkis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari yang paling

rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

evaluasi. Makin tinggi tingkat maka makin kompleks dan penguasaan suatu

tingkat mempersyaratkan penguasaan tingkat sebelumnya (Purwanto, 2011: 51).

Domain kognitif yang dikemukakan olah Bloom mengalami perbaikan

oleh Anderson 1990. Revisi yang dilakukan terletak pada bagian sintesis

dihilangkan dan diganti dengan evaluasi. Bagian evaluasi diganti dengan mencipta

atau kreasi yang terdiri atas; menurunkan tau berhipotesis, merencanakan, dan

mengahsilkan atau membangun. Dengan demikian, susunan domain kognitif dari

Bloom berubah menjadi; pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi,

dan kreasi (Susetyo, 2015: 19).

Berikut ini kategori pada dimensi proses kognitif dan proses – proses

kognitif yang terkait dijelaskan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Enam Kategori pada Dimensi Proses Kognitif

Kategori Proses Proses Kognitif dan Contohnya

1. MENGINGAT – Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.

1.1 Mengenali

1.2 Mengingat kembali

(Mengenali peristiwa-peristiwa yang berkaitan

dengan fisika, seperti perubahan suhu)

(Mengingat kembali rumus-rumus yang telah

dipelajari, seperti rumus Azas Black QLepas =

QTerima)

2. MEMAHAMI – Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa

yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.

2.1 Menafsirkan

2.2 Mencontohkan

2.3 Mengklasifikasikan

2.4 Merangkum

2.5 Menyimpulkan

2.6 Membandingkan

(Memparafrasekan rumus atau persamaan)

(Memberikan contoh tentang bentuk-bentuk

perubahan suhu)

(Mengklasifikasikan tiap satuan dari setiap

persamaan)

(Menulis ringkasan pendek tentang peristiwa

peristiwa perubahan suhu atau kalor)

(Dalam belajar tentang suhu, dapat meyimpulkan

berdasarkan contoh-contohnya)

(Membandingkan peristiwa perubahan suhu, yang

mana membeku, menguap)

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Kategori Proses Proses Kognitif dan Contohnya

2.7 Menjelaskan (Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan

suhu).

3. MENGAPLIKASIKAN – Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur

dalam keadaan tertentu

3.1 Mengeksekusi

3.2 Mengeimplementasikan

(menggunakan persamaan azas black dengan tepat,

agar dapat menyelesaikan pertanyaan dengan cepat)

(Menggunakan hukum Newton kedua pada konteks

yang tepat)

4. MENGANALISIS – Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya

dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan antara

bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.

4.1 Membedakan

4.2 Mengorganisasi

4.3 Mengatribusikan

(Membedakan antara suhu dan kalor)

(Menyusun semua data perubahan suhu untuk jadi

bukti-bukti yang mendukung dan menentang suatu

penjelasan historis)

(Menunjukkan sudut pandang lain tentang suatu

peristiwa perubahan suhu agar lebih mudah

dipahami)

5. MENGEVALUASI – Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan/ atau

standar.

5.1 Memeriksa

5.2 Mengkritik

(Memeriksa apakah kesimpulan-kesimpulan yang

diambil sesuai dengan data-data yang diperoleh

atau tidak)

(Menentukan satu metode terbaik dari dua metode

untuk menyelesaikan suatu masalah seperti

perubahan suhu)

6. MENCIPTA – Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru

dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil.

6.1 Merumuskan

6.2 Merencanakan

6.3 Memproduksi

(Merumuskan hipotesis tentang sebab-sebab terjadi

suatu fenomenaperubahansuhu yang terjadi)

(Merencanakan setiaptindakan penelitian tentang

topik tertentu, missal suhu)

(Membuat penemuan baru beradaskan pengetahuan

tentang suhu demi suatu tujuan)

Sumber : Anderson dan Krathwohl, 2015 : 44-45.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

F. Kerangka Pikir

Proses belajar mengajar merupakan proses yang sangat kompleks dengan

banyak faktor yang mempengaruhinya. Peserta didik tak sekedar menyerap

informasi dari guru tetapi melibatkan tindakan yang harus dilaksanakan terutama

bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik.

Kesuksesan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh strategi

pembelajaran dan pemilihan media yang digunakan. Untuk itu pendidik sebagai

salah satu pelaku pendidikan harus memiliki kompetensi dalam melaksanakan

kegiatan belajar serta memilih strategi dan media yang tepat untuk

digunakan.Oleh sebab itu, untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal

digunakan pembelajaran berbasis literasi.

Model pembelajaran berbasis literasi berusaha mengoptimalkan

pengetahuan siswa dalam memahami sampai dengan menyimpulkan sehingga

dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan siswa

dalam kegiatan pemecahan masalah diharapkan akan meningkatkan ketrampilan

proses sains siswa.

Literasi sains dalam pembelajaran fisika bukan hanya melakukan aktivitas

menulis maupun membaca saja akan tetapi literasi sains mampu merancang

kemampuan berpikir kritis termasuk didalamnya adalah kegiatan peserta didik

merancang percobaan, melakukan pengamatan, menyimpulkan hasil, melakukan

kolaborasi dengan teman kelasnya.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Dengan penggunaan model pembelajaran berbasis literasi ini dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran, dimana kemampuan

siswa tersebut merupakan ketrampilan proses sains yang dimiliki oleh siswa.

Dari uraian di atas secara skematis dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2. 3 Kerangka Pikir

Tujuan Pembelajaran

Model Pemebelajaran

Pembelajaran Berbasis Literasi

Guru:

1. Mengemukakan isu-isu yang

ada dimasyarakat

2. Membuat pertanyaan yang

membuat penasaran peserta

didik

3. Pembentukan dan pemantapan

konsep (diskusi, ceramah, dan

praktikum)

4. Mengambil keputusan

bersama dengan peserta didik

5. Memberikan masalah yang

sama dengan konteks yang

berbeda.

Peserta Didik:

1. Menyadari pentingnya

memahami materi

2. Memerlukan pengetahuan dari

materi yang akan dipelajari

3. Kemampuan peserta didik akan

tergali baik dari segi nilai,

aspek pengetahuan,

keterampilan proses maupun

sikap

4. Penyelesaian dan permasalahan

jelas dan dapat dipahami

5. Pengetahuan yang diperoleh

lebih efektif dan bermakna.

Keterampilan Proses Sains

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

G. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori terhadap permasalahan penelitian diatas maka dapat

disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

“Terdapat peningkatan keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas XI IPA

MA. Aisyiyah Sungguminasa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis

literasi”

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penalitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pra eksperimen. Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan

proses sains fisika peserta didik kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa setelah

melalui proses pembelajaran berbasis literasi.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di MA Aisyiyah Sungguminasa, Kecamatan

Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu:

a) Variabel bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis

literasi.

b) Variabel terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains

peserta didik.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest

Design. yang digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

X = Pengaruh perlakuan terhadap keterampilan proses sains peserta didik

(O2 - O1)

(Sugiono, 2017: 111)

C. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahan persepsi, maka variabel penelitian ini secara

operasional didefinisikan sebagai berikut:

2) Model Pembelajaran berbasis literasi dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran yang diajar dengan cara guru mengemukakan masalah-masalah

yang berupa pertanyaan untuk mengundang rasa ingin tahu peserta didik,

kemudian peserta didik menggali informasi, lalu guru dan peserta didik

pengambil keputusan bersama untuk menyelesaikan dari permasalahan yang

dimunculkan, setelah itu pengambilan konsep dasar tentang materi yang akan

dipelajari, dan yang terakhir dimana guru menilai secara pembelajaran

keseluruhan untuk menilai keberhasilan belajar peserta didik.

3) Keterampilan proses sains dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil dari

kegiatan peserta didik dalam pembelajaran mulai dari tahap observasi,

kemampuan membuat hipotesis, perencanaan penelitian/eksperimen,

O1 X O2

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

pengontrolan variabel, menafsirkan pengamatan/interpretasi, peramalan atau

prediksi, penerapan atau aplikasi, dan tahap pengkomunikasian. Apakah ada

perubahan atau peningkatan keterampilan proses sains sebelum dan setelah

diberikan pendekatan pembelajaran berbasis literasi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Kelompok populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas

XI IPA MA Aisyiyah Sungguminasa tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dari dua

kelas.

2. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling.

Random sampling diartikan sebagai suatu cara pengambilan sampel secara acak

dengan asumsi bahwa seluruh populasi adalah homogen, artinya penempatan

peserta didik pada setiap kelas tidak berdasarkan peringkat. Adapun yang di ambil

secara random sampling adalah kelasnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang berupa lembar format kesesuaian pembuatan

desain pembelajaran berbasis literasi bermuatan keterampilan proses sains dan

validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi ajar, dan lembar kerja

peserta didik (LKS) yang diuji secara hati-hati dan kritis oleh ahli

(expertjudgement). Adapun tahapannya yaitu:

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Tahap persiapan dilakukan untuk mempersiapkan berbagai sumber dan

acuan guna mempermudah proses pembuatan desain pembelajaranberbasislierasi.

Kegiatan dalam tahap persiapan meliputi; Pertama, Menganalisis Kurikulum

untuk mengetahui bagaimana Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar

Proses dan Standar Penialian yang ditetapkan serta memperkaya pustaka

penunjang.Kedua, Membuat format kesesuaian dalam pembuatan tujuan

pembelajaran, materi ajar, strategi pembelajaran, dan alat ukur

pembelajaran.Ketiga, Membuat lembar validasi untuk materi ajar berbasisliterasi,

RPPserta LKPD.

Tahap pelaksanaan. Kegiatan dalam tahap pelaksanaan meliputi:Pembuatan

materi ajar, Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

LembarKerjaPeserta didik (LKS).

Tahap penyusunan laporan. Dalam tahap akhir ini kegiatan yang dilakukan

adalah mengolah data hasil penelitian, menganalisis dan membahas data

penelitian, menarik kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisis data.

2. Teknik Analisis Data

Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji N-Gain.

2.1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar fisika

yang diperoleh Peserta didik setelah mengikuti materi pelajaran. Analisis ini akan

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

memberikan gambaran tentang skor hasil belajar fisika Peserta didik yang

diperoleh berupa skor tertinggi, skor terendah, skor ideal yang akan dicapai.

Adapun langkah-langkahnya yaitu:

Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah penilaian skor rata-rata,

standar deviasi, skor terendah, skor ideal, dan skor tertinggi. Hasil data yang

diperoleh dikelompokkan dalam kategori berdasarkan 5 skala yaitu sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

a. Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2012: 157)

dengan :

= Mean yang dicari

∑ = Jumlah skorpesertadidik

N = Jumlah responden

b. Untuk menghitung rentang nilai digunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2007: 48)

dengan:

R = Rentang

Xt = Nilai terbesar

Xr = Nilai terkecil

c. Untuk menghitung nilai standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut:

S = √∑ ( )

(Riduwan, 2012: 157)

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

dengan:

s = Standar Deviasi yang dicari

n = Banyaknya data

= skorpesertadidik

= skor rata-rata

2.2 Uji n-gain

Uji n-gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil keterampilan

proses sains peserta didik sebelum dan sesudah diterapkan pembelajaran berbasis

literasi dalam pembelajaran fisika, dengan menggunakan rumus:

g =

Dengan:

g = Gain

Smaks = Skor maksimal ideal ( SMI)

SPost – test = Skor post-test

SPre – test = Skor pre-test

Tabel 3.1 pengkategorian uji n-gain

G Keterangan

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

0,3 < g Rendah

(Meltzer, 2003: 153)

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Adapun gambaran keterampilan proses sains peserta didik sebelum dan

setelah diajar dengan menerapkan model pembelajaran berbasis literasi yaitu:

Tabel 4.1 Statistik Skor Keterampilan Proses Sains Peserta didik Sebelum

dan Setelah Diajar dengan Menerapkan Model Pembelajaran

Berbasis Literasi pada Peserta didik Kelas XI MA Aisyiyah

Sungguminasa.

Statistik Nilai Statistik

Pretest Posttest

Ukuran sampel 25 25

Skor tertinggi 16 23

Skor terendah 5 12

Skor ideal 30 30

Rentang skor 11 11

Skor rata-rata 9,24 16,48

Standar deviasi 3,33 3,23

Sumber : Data Primer Terolah, 2018

a. Hasil Data Pre-test

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor rata-rata keterampilan

proses sains peserta didik kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa pada tes awal

(pre-test) sebesar 9,24. Jika data dianalisis dengan menggunakan distribusi

frekuensi kita dapat melihat perbandingannya pada tabel 4.2 berikut:

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelas Sampel Sebelum Diajar dengan

Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Literasi pada

Peserta didik Kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa.

Skor fi xi (xi- )2

fi . (xi- )2

5 - 6 6 5,5 13, 99 83,94

7 - 8 8 7,5 3,03 24,24

9 - 10 3 9,5 0,07 0,21

11 - 12 3 11,5 5,11 15,33

13 - 14 2 13,5 18,15 36,30

15 - 16 3 15,5 39,19 117,57

Jumlah 25

79,54 277,59

Sumber : Data Primer Terolah, 2018

Jadi, berdasarkan data di atas lebih banyak peserta didik berada pada

interval skor 7 – 8 dengan jumlah 8 orang.

b. Hasil Data Post-test

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata skor keterampilan

proses sains peserta didik kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa pada tesa khir

(post-test) sebesar 16,48. Jika data dianalisis dengan menggunakan distribusi

frekuensi kita dapat melihat perbandingannya pada tabel 4.3 berikut:

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Sampel Setelah Diajar

dengan Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Literasi

pada Peserta didik Kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa.

Skor fi xi (xi- )2

fi . (xi- )2

12 - 13 5 12,5 15,84 79,2

14 -15 7 14,5 3,92 27,44

16 -17 3 16,5 0,0004 0,0012

18 -19 4 18,5 4,08 16,32

20 -21 4 20,5 16,16 64,64

22 -23 2 22,5 36,24 72,48

Jumlah 25

76,24 260,08

Sumber : Data Primer Terolah, 2018

Jadi, berdasarkan data di atas lebih banyak peserta didik berada pada

interval skor 14 – 15 dengan jumlah 7 orang.

2. AnalisisUji N-Gain

Untuk menentukan ada tidaknya kontribusi penerapan model

pembelajaran berbasis literasi pada pembelajaran fisika terhadap

keterampilan menyelesaikan masalah fisika untuk setiap peserta didik

digunakan persamaan N-Gain.

Berdasarkan hasil analisis N-Gain yaitu tidak ada peserta didik

memenuhi kriteris tinggi, 16 peserta didik memenuhi kriteria sedang, dan 9

peserta didik memenuhi kriteria rendah. Terlihat juga bahwa peserta didik

kelas XI MA Aisyiyah Sungguminasa memiliki skor rata-rata gain

ternormalisasi sebesar 0,35 yang termasuk dalam kategori sedang dengan

persentase 64%, seperti pada tabel 4.4 berikut:

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Tabel 4.4 Kriteria Indeks Gain

Rentang Kategori Frekuensi Persentase

(%)

Rata-Rata

N-Gain

g ≥ 0,7 Tinggi 0 0

0,35 0,7 > g ≥ 0,30 Sedang 16 64

g < 0,3 Rendah 9 36

Jumlah 25 100

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Skor rata-rata keterampilan proses sains peserta didik sebelum diajar

menggunakan model pembelajaran berbasis literasi pada kelas XI MA

Aisyiyah Sungguminasa sebesar 9,24.

2. Skor rata-rata keterampilan proses sains peserta didik setelah diajar

menggunakan model pembelajaran berbasis literasi pada kelas XI MA

Aisyiyah Sungguminasa sebesar 16,48.

3. Keterampilan proses sains peserta didik yang diajar menggunakan model

pembelajaran berbasis literasi mengalami peningkatan, ini ditunjukkan

pada skor rata-rata posttest yang peroleh lebih besar dari pada skor rata-

rata yang diperoleh pada pretest dan dengan perhitungan N-Gain

diperoleh skor 0,35 yang berada pada kategori sedang dengan persentase

sebesar 64% .

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

B. Saran

Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

peneliti mengajukan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pendidik khususnya mata pelajaran fisika agar dapat

menerapkan model pembelajaran berbasis literasi untuk meningkatkan

keterampilan proses sains peserta didik.

2. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan untuk mengembangkan penelitian

ini dengan mengkaji model pembelajaran berbasis literasi secara lebih

mendalam lagi.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W dan Krathwohl, D. R. 2015. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran Cet. XVII. Jakarta: Rajawali Pers.

Astuti, Y. K. 2006. Literasi Sains Dalam Pembelajaran IPA. Vol. VIINo. 3B.

STKIP NU Indramayu. Diakses http://ejournal.unwir.ac.id/2017/07/11

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Conny, S. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

http://nurmaulita.gurusiana.id/article/kemampuan-literasi-sains-pada-pembelajaran-fisika-4855510=diakses pada tanggal 27 Agustus 2017.

Hal.20

http://sainsedutainment.blogspot.com/2013/01/pembelajaran-literasi sains. html?m%3D1&ei=diakses pada tanggal 05 Mei 2017. Hal.16-17.

Meltzer, E. 2003. The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains: A Possible “Hidden Variable” in

Diagnostic Pretes Scores. Jurnal Departement of Physics and

Astronomy, Lowa State University, Ames, Lowa 50011.

Nur, M. 2011. Modul Keterampilan-keterampilan Proses Sains. Surabaya :

Universitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan Matematika Sekolah.

Nuryani, R. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : UM Press.

OECD-PISA. 2004. Learning for Tomorrow’s World. USA: OECD-PISA. Hal. 12

Purwanto. 2011. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, S.R. 2012. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogyakarta:

Diva Press.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Sukarno. 2013. Science Teacher Understanding to Science Process Skills and

Implications for Science Learning at Junior High School (Case Study in

Jambi). International Journal of Science and Research (IJSR). India

Online 2319-7064.

Susetyo, B. 2015. Prosedur Penyusunan & Analisis tes untuk Penilaian Hasil

Belajar Bidang Kognitif. Bandung : Refika Aditama.

Toharudin, Uus, Sri Hendrawati, H. Andrian Rustaman. 2011. Membangun

Literasi Sains Siswa. Bandung: Humaniora.

Treacy, D.J & Collins, M.S.K. 2011. Using the Writing and Revising of Journal

Articles to Increase Science Literacy and Understanding in a Large

Introductory Biology Laboratory Course. Atlas Journal of Science

Education.1(2):29-37. Hal. 14

Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Usmeldi. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Riset

dengan Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Literasi Sains Peserta

Didik.(Online), Vol. 2, No. 1.(http://ejournal.usmeldi.ac.id, diakses 15

Juli 2017). Hal. 12

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

LAMPIRAN

1. RPP

2. LKPD

3. PRETEST

4. POSTTEST

5. LITERASI

6. DATA HASIL PRETEST-POSTTEST

7. ANALISIS DESKRIPTIF

8. UJI NORMALITAS GAIN

9. DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK

10. DOKUMENTASI

11. PERSURATAN

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : MA. Aisyiyah Sungguminasa

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pokok : Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Alokasi Waktu : 18 x 45 Menit (9 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2:Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prose-

dural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya

untuk memecahkan masalah.

KI 4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,

fluida, kalor dan optik

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujudimplementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan.

3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-

hari

Indikator :

Mendeskripsikan pengertian suhu

Mengidentifikasi jenis skala temometer

Mendeskripsikan tentang konversi skala suhu

Menjelaskan pengertian tentang pemuaian

Menghitung besarnya muai panjang, muai luas dan muai volume

Mendeskripsikan konsep kalor

Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda

Mendeskripsikan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya serta

memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari

Melakukan analisis kuantitatif tentang perubahan wujud

Menerapkan asas Black dalam peristiwa perubahan kalor

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Mendeskripsikan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi

dan radiasi

4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik

termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas

kalor, beserta presentasi hasil dan makna fisisnya

Indikator :

Melakukan percobaan tentang suhu dan thermometer

Melakukan pengambilan data dengan disiplin dan jujur

Membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan santun

Mempresentasikan hasil percobaan suhu dan thermometer dengan jujur

dan santun

Melakukan percobaan tentang pemuaian

Melakukan pengambilan data dengan disiplin dan jujur

Membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan santun

Mempresentasikan hasil percobaan pemuaian dengan jujur dan santun

Melakukan percobaan tentang hukum kekekalan energi (Azas Black)

Melakukan pengambilan data dengan disiplin dan jujur

Membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan santun

Mempresentasikan hasil percobaan Azas Black dengan jujur dan santun

Melakukan percobaan tentang perpindahan kalor

Melakukan pengambilan data dengan disiplin dan jujur

Membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan santun

Mempresentasikan hasil percobaan perpindahan kalor dengan jujur dan

santun

C. Materi Pembelajaran

Suhu

Pemuaian

Pemuaian Panjang

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Pemuaian Luas

Pemuaian Volume

Pemuaian Gas

Hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya

Kalor

Hubungan Kalor dengan Suhu Benda

Kapasitas Kalor

Kalor Lebur dan Kalor Didih

Azas Black (Hukum Kekekalan Energi Kalor)

Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

D. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pembelajaran berbasis literasi dengan pendekatan saintific

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

Pengenalan dan pemberian Pree test kepada peserta didik

Pertemuan II

Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah

Pembelajaran

Berbasis Literasi

Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan

1. Membangun kondisi kondusif

kesiapan belajar siswa dengan

tegur sapa dan canda ringan

10 Menit

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

(membiasakan karakter ramah)

2. Menyebutkan topik pembelajaran

“Suhu dan thermometer ” dan

tujuan umum pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

1. Guru memberikan literasi awal

yang mengandung permasalahan

mengenai suhu dan thermometer

2. Guru membimbing peserta didik

merumuskan masalah

pembelajaran

3. Guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan

4. Guru membagi peserta didik

kedalam beberapa kelompok

yang terdiri 4-5 orang serta

membagikan LKPD

5. Peserta didik duduk berdasarkan

kelompok yang telah ditentukan

6. Guru membimbing peserta didik

melakukan praktikum yaitu

melakukan pengukuran suhu

pada air dingin, air hangat, dan

air panas.

7. Peserta didik melakukan

eksperimen berdasarkan LKPD

dan melakukan pengambilan data

secara disiplin dan jujur

8. Guru memberikan literasi inti

Memberikan literasi

awal

Merumuskan

masalah

Merancang dan

melaksanakan

kegiatan

65 Menit

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

materi suhu dan thermometer

(bacaan yang detail mengenai

materi yang dipelajari)

9. Peserta didik membaca dan

memahami literasi inti mengenai

materi yang dipelajari

10. Guru memfasilitasi peserta didik

dalam menganalisis data yang

diperoleh dari hasil kegiatan

praktikum

11. Peserta didik membuat laporan

kesimpulam berdasarkan teman

kelompoknya dengan jujur dan

santun

12. Guru meminta perwakilan dari

setiap kelompok

mempresentasikan hasil kegiatan

praktikum yang dilakukan

13. Peserta didik melakukan

presentasi kelas dengan cara

menjelaskan data yang

diperolehdengan jujur dan

santun

14. Guru memfasilitasi peserta didik

melaksanakan diskusi kelas

untuk membuat kesimpulan kelas

dari hasil kegiatan praktikum

15. Peserta didik menyimak

penjelasan guru dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan untuk dapat

Memberikan literasi

inti

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

mendapatkan kesimpulan

16. Guru melakukan umpan balik

dan memperbaiki kesalahan-

kesalahan yang dilakukan peserta

didik (peserta didik diharapkan

memperhatikan penjelasan guru)

17. Guru mengadakan kegiatan

pengayaan kepada peserta didik,

seperti kompentensi antar peserta

didik

18. Peserta didik melakukan

kegiatan pengayaan dengan

pengetahuan yang telah

dipelajari

19. Guru memberikan literasi akhir

berupa bacaan yang mengandung

permasalahan untuk soal latihan

pada materi suhu dan

thermometer

20. Peserta didik mengerjakan

lembar literasi secara individu

Memberikan

pengayaan

Memberikan literasi

akhir

C. Kegiatan Penutup

1. Guru melakukan evaluasi hasil

pembelajaran

2. Guru menyampaikan pesan

moral sesuai materi yang

dipelajari (peserta didik

diharapkan menyimak

penyampaian moral dari guru)

3. Guru mengingatkan materi yang

15 Menit

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya

F. Penilaian

Penilaian Hasil Belajar

NO. SOAL JAWABAN SKOR

1. Jelaskan pengertian suhu,

pemuaian, dan kalor!

Suhu merupakan Besaran yang

menyatakan derajat panas atau

dinginnya suatu benda

Pemuaian adalah bertambah

besarnya ukuran suatu benda

karena kenaikan suhu yang

terjadi pada benda tersebut.

Kalor merupakan bentuk energi

yang berpindah dari benda yang

suhunya lebih tinggi ke benda

yang suhunya lebih rendah

ketika benda bersentuhan.

3

3

3

Jumlah Skor 9

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

2. Jika dalam skala Fahrenheit

suhu benda adalah 68 , maka

berapakah suhu benda dalam

skala Kelvin!

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

10

Jumlah skor 10

3. Sebuah kuningan memiliki

panjang 1 m. Tentukanlah

pertambahan panjang kuningan

tersebut jika temperaturnya

naik dari 10°C sampai 40°C!

Diketahui:

Lo = 1 m,

ΔT = 40°C – 10°C = 30°C =

303,15K, dan

kuningan α = 19 × 10–6/K.

Ditanyakan :

ΔL = …?

Penyelesaian :

ΔL = α Lo ΔT

= (19 × 10–6/K)(1 m)(303,15

K)

= 5,76 × 10–3 = 5,76 mm

2

2

3

5

Jumlah Skor 12

4. Sebatang besi pada suhu 20 Diketahui: 2

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

memiliki panjang 4 m dan lebar

20 cm. Jika besi tersebut

dipanaskan hingga mencapai

40 dan koefisien muai

panjang besi sebesar 12 10-

6/ , hitunglah luas besi setelah

dipanaskan!

P = 4 m

l = 20 cm = 0,2 m

l

T1 = 20°C

T2 = 40°C

( )

10-6

/

Ditanyakan: …?

Jawab:

( )

( )

0,8003840 m2

Jawaban : B

3

2

8

Jumlah skor 15

5. Air sebanyak 100 gram yang

memiliki temperatur 25oC

dipanaskan dengan energi

sebesar 1.000 kalori. Jika kalor

jenis air 1 kal/g oC, tentukanlah

Diketahui:

m = 100 gram,

T0 = 25 °C,

3

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

temperatur air setelah

pemanasan tersebut!

cair = 1 kal/g°C, dan

Q = 1.000 kal.

Ditanyakan :

T 2 = …?

Penyelesaian:

°C

Perubahan temperatur memiliki

arti selisih antara temperatur

akhir air setelah

pemanasan terhadap temperatur

awal, atau secara matematis

dituliskan sebagai

berikut.

ΔT = T2 – T1

10°C = T – 25°C

T2 = 35°C

Jadi, temperatur akhir air

setelah pemanasan adalah 35°C.

1

2

8

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Jumlah skor 14

6. Sebuah cincin perak massanya

5 gram dan suhunya 30 .

Cincin tersebut dipanaskan

dengan diberikn kalor sejumlah

5 kal sehingga suhu cincin

menjadi 47,5 hitunglah kalor

jenis perak tersebut!

Diketahui:

m = 5 gram

T1 = 30°C

T2 = 47,5°C

T = 47,5 – 30 = 17,5°C

Q = 5 kal

Ditanyakan: c =?

Jawab:

kal/g°C

3

2

5

Jumlah skor 10

7. Sebanyak 0,2 kg air yang

suhunya 80°C dan kalor

jenisnya 4,2 J/g °C, dituangkan

ke dalam bejana tembaga

seberat 50 gram yang suhunya

20°C dan kapasitas kalornya

adalah 168 Joule/°C. Hitunglah

suhu campuran pada keadaan

setimbang!

Diketahui:

mt = 50 gram

Ct = 168 J/°C

Tt = 20°C

m air = 0,2 Kg = 200 gram

T air = 80°C

C air = 4,2 J/g °C

Ditanyakan:

3

2

3

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Tcampuran = Tc

Jawab:

J/g°C

Qlepas = Qterima

mair.Cair. T1= mt.Ct. T2

(200)(4,2)(80-

Tc)=(50)(3,36)(Tc-20)

(840) (80-Tc) = (168) (Tc-20)

67200 840Tc = 168Tc – 3360

1008Tc = 70560

Tc = 70 °C

7

Jumlah skor 15

8. Sebutkan contoh perpindahan

kalor secara konduksi!

Air akan mendidih ketika

dipanaskan menggunakan panci

logam dan sejenisnya

Ujung logam akan terasa panas

jika ujung yang lainnya

dipanaskan dan lain sebagainya.

5

Jumlah skor 5

9. Sebuah ruangan memiliki kaca

jendela yang luasnya 2 m × 1,5

m dan tebalnya 3,2 mm. Jika

Diketahui:

A= (2×1,5) m = 3 m2

3

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

suhu permukaan dalam kaca

25°C dan suhu pada permukaan

luar kaca 30°C, berapakah laju

konduksi kalor yang masuk ke

ruang itu? (k= 0,8 W/mK)

d= 3,2 mm = 3,2 x 10-3

k= 0,8 W/mK

T=30 °C-25°C= 5°C= 10K

Ditanyakan: H= … ?

Jawab:

= 3750 W atau 3750 J/s

2

5

Jumlah skor 10

Total skor 100

9xnkeseluruhaskorJumlah

diperolehyangskorJumlahAkhirNilai

Makassar, Agustus 2018

Guru Pamong MahasiswaPeneliti

Sastrawati, S.Pd Abdul Muhajir Syarif

NIM. 10539 1088 13

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

LKPD

(Lembar Kerja Peserta Didik 1)

Sekolah : MA Aisyiyah Sungguminasa

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Pokok Bahasan : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor

Nama Kelompok :

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kompetesi Dasar :

4.5 Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu

bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta

presentasi hasil dan makna fisisnya

Indikator :

Melakukan percobaan tentang pengukuran suhu air, menggunakan

thermometer

Melakukan pegambilan data dengan disiplin dan jujur

Membuat laporan kesimpulan dengan jujur dan santun

Mempresentasikan hasil percobaan pengukuran suhu air, menggunakan

thermometerdengan jujur dan santun

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

A. Tujuan :

1. Peserta didik dapat membedakan suhu benda

2. Peserta didik dapat menentukan konversi skala thermometer

Peserta didik mengamati wadah air yang masing-masing berisi air panas,

dingin, dan hangat

Peserta didik membuat rumusan masalah

Rumusan masalah

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

...........

B. Alat dan bahan

1. Gelas kimia : 1 buah

2. Air : 150 ml

3. Thermometer : 1 buah

4. Tripod dan kasa : 1 buah

5. Pembakar Bunsen : 1 buah

6. Korek : 1 buah

7. Stopwatch : 1 buah

C. Prosedur

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

2. Tuangkan ketiga air tersebut ke dalam wadah yang berbeda-beda!

3. Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan thermometer!

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

4. Masukkan hasilnya dalam tabel dibawah tersebut!

D. Data Hasil Pengamatan

Suhu air (oC)

oF

oR

oK

Dingin Hangat Panas

Catatan :

* thermometer tidak boleh menyentuh gelas kimia

* pegang tali yang ada pada thermometer

E. Analisis Data

1. Apa yang menyebabkan sehingga ketiga air dalam wadah memiliki skala

thermometer yang berbeda?

2. Konversikan skala tersebut kedalam skala Fahrenheit, reamur, dan

Kelvin!

Kesimpulan

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

SOAL PREE TEST

Satuan Pendidikan :MA Aisyiyah Sungguminasa

Kelas :XI

Mata Pelajaran :Fisika

Pokok Bahasan :Suhu, Kalor, dan Perpindahan Kalor

Waktu :90 Menit

A. Pilihan Ganda

PETUNJUK :

1. Beri tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling besar

2. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin memperbaiki

coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian

beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar

Contoh : Pilihan semua : A B C D E

Dibetulkan menjadi : A B C D E

1. Suhu adalah …

A. Besaran yang menyatakan sifat dari suatu benda yang memiliki kalor

B. Besaran yang mempunyai kalor dan mengalir dari benda panas ke benda

dingin

C. Besaran yang memiliki kalor dan mengalir dari benda dingin ke benda

panas

D. Besaran yang menyatakan banyaknya kalor yang keluar dari suatu benda

E. Besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda.

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

2. Suatu suhu zat bila diukur dengan thermometer Celcius menunjukkan angka

25 . Jika suhu benda tersebut diukur dengan thermometer Fahrenheit

menunjukkan angka …

A. 14

B. 2

C. 45

D. 77

E. 318

3. Suatu ruangan memilikii suhu 40 . Jika diukur menggunakan skala Reamur

maka suhu ruangan menjadi …

A. 32

B. 36

C. 40

D. 50

E. 72

4. Jika dalam skala Fahrenheit suhu benda adalah 68 , maka suhu benda dalam

skala Kelvin adalah …

A. 286 K

B. 290 K

C. 293 K

D. 296 K

E. 298 K

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

5. Besi yang diberikan kalor akan mengalami pertambahan panjang luas

ataupun volumenya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa setiap benda bila diberi kalor akan mengalami …

A. Pemuaian

B. Penyusutan

C. Pertambahan luas

D. Perubahan wujud

E. Perubahan bentuk

6. Gelas yang diisi air panas dapat pecah atau retak. Fenomena tersebut terjadi

akibat …

A. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga retak

dan akhirnya pecah

B. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara tidak merata ke seluruh

permukaannya dan menjadikan gelas memuai memuai perlahan-lahan

hingga retak dan akhirnya pecah

C. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai memuai perlahan-

lahan hingga retak dan akhirnya pecah

D. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata kesebagian

permukaannya dan menjadikan gelas memuai cepat hingga retak

E. Air yang dituangkan tidak mengalirkan panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga retak

dan akhirnya pecah

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

7. Suatu zat dikatakan mengalami pemuaian luas jika…..

A. Ukuran luas awal suatu zat lebih kecil dari ukuran luas akhir zat

B. Ukuran panjang awal zat lebih kecil dari ukuRan lebar akhir zat

C. Suhu awalnya lebih besar dari suhu akhirnya

D. Kalornya meningkat

E. Adanya perbedaan suhu

8. Persamaan yang tepat untuk pertambahan panjang benda adalah …

A.

B.

C.

D.

E.

9. Sebatang besi yang panjangnya 80 cm dipanaskan hingga suhu 50 oC,

ternyata mengalami pertambahan panjang sebesar 5 mm. Berapa

pertambahan panjang besi tersebut jika panjangnya 50 cm dipanasi sampai 60

oC …

A. 3,50 mm

B. 3,60 mm

C. 3,75 mm

D. 3,85 mm

E. 4,00 mm

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

10. Sebuah baja memiliki panjang 100 m. jika diketahui baja koefisien muai

panjang baja sebesar 12 10-6

/ , berapakah pertambahan panjang baja jika

baja mengalami kenaikan suhu dari 20 menjadi 42 …

A. 2,54 cm

B. 2,64 cm

C. 2,65 cm

D. 3,01 cm

E. 3,64 cm

11. Perhatikan tabel panjang (L) dan koefisien muai panjan pada tabel ( ) dari

berbagai jenis logam berikut:

Jenis Logam L (cm) A ( -1) T ( )

(I) 100 0,00016 50

(II) 100 0,00025 50

(III) 100 0,00018 50

(IV) 100 0,00020 50

(V) 100 0,00028 50

Dari data pada tabel, berdasarkan analisa kamu, logam yang terpanjang

setelah dipanaskan adalah jenis logam …

A. (I)

B. (II)

C. (III)

D. (IV)

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

E. (V)

12. Sebatang besi pada suhu 20 memiliki panjang 4 m dan lebar 20 cm. Jika

besi tersebut dipanaskan hingga mencapai 40 dan koefisien muai panjang

besi sebesar 12 10-6

/ , luas besi setelah dipanaskan adalah …

A. 0,0800384 m2

B. 0,8003840 m2

C. 8,0038400 m2

D. 80,038400 m2

E. 800,38400 m2

13. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 cmHg. Jika kemudian gas

tersebut ditekan pada suhu tetap sehingga volum gas menjadi 1⁄4 volum

mula-mula, berapa tekanan gas yang terjadi …

A. ¼ atm

B. 4 atm

C. ½ atm

D. 2 atm

E. 3 atm

14. Bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu disebut …

A. Kalor

B. Kalori

C. Radiasi

D. Konduksi

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

E. Konveksi

15. Sebongkah es dimasukkan ke dalam wadah berisi air panas sehingga seluruh

es mencair. Hal ini terjadi karena …

A. Es menerima kalor dan air melepaskan kalor

B. Air menerima kalor dan es melepaskan kalor

C. Es dan air sama-sama melepaskan kalor

D. Es dan air sama-sama menerima kalor

E. Semua pernyataan benar

16. (I) Besarnya suhu

(II) Besarnya kalor jenis suatu zat

(III) Besarnya massa zat

(IV) Besarnya kalor yang diberikan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu suatu zat cepat meningkat

adalah …

A. (I), (II), dan (III)

B. (II), (III), dan (IV)

C. (I), (III), dan (IV)

D. (I), (II), dan (IV)

E. (I), (II), (III), dan (IV)

17. Berikut ini yang merupakan contoh dari pengaruh kalor terhadap perubahan

suhu adalah …

A. Ban sepeda yang meletus karena panas

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

B. Air yang meluap saat direbus

C. Air raksa pada thermometer naik bila didekatkan dengan kalor

D. Air direbus menjadi panas

E. Terbentuknya embun dipagi hari

18. Hitunglah kalor yang dilepaskan apabila 15 gram air bersuhu 100

didinginkan hingga suhu 20 , bila diketahui kalor uap = 540 kal/gr dan kalor

jenis air sebesar 1 kal/gr …

A. 9300 kal

B. 8100 kal

C. 3900 kal

D. 2100 kal

E. 1200 kal

19. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu 500 gr air

dari 20 menjadi 50 , bila diketahui kalor jenis air sebesar 4.200 J/kg …

A. 24000 J

B. 42000 J

C. 36000 J

D. 63000 J

E. 104000 J

20. Perhatikan tabel berikut ini!

Jenis

Logam

Kalor (J) Kalor Jenis

(kal/g )

( )

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

(1) 2.200 0,11 40

(2) 4.400 0,11 40

(3) 6.600 0,11 40

(4) 8.800 0,11 40

(5) 11.000 0,11 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis logam yang memiliki massa terbesar

adalah …

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

21. Sebuah tembaga bermassa 4 kg dengan suhu 20 menerima kalor sebanyak

15400 J. Jika kalor jenis tembaga tersebut 385 J/kg suhu tembaga tersebut

akan menjadi …

A. 10

B. 20

C. 30

D. 40

E. 50

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

22. Sebuah cincin perak massanya 5 gram dan suhunya 30 . Cincin tersebut

dipanaskan dengan diberikn kalor sejumlah 5 kal sehingga suhu cincin

menjadi 47,5 hitunglah kalor jenis perak tersebut …

A. 571 kal/gr

B. 0,571 kal/gr

C. 0,0571 kal/gr

D. 0,00571 kal/gr

E. 0,000571 kal/gr

23. Besar biaya listrik yang harus dibayarkan unuk memanaskan 10 liter air dari

suhu 20 menjadi 100 bila 1 KWh seharga Rp.300,- adalah …

A. Rp.280,-

B. Rp.560,-

C. Rp.600,-

D. Rp.720,-

E. Rp.820,-

24. Berikut ini disajikan beberapa perubahan wujud benda:

(1) Mencair

(2) Membeku

(3) Mengembun

(4) Menguap

Manakah diantara perubahan wujud di atas ini yang melepaskan kalor…

A. (1) dan (2)

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (4) dan (1)

25. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu benda

bergantung dari …

A. Massa benda dan kalor jenis benda

B. Massa benda dan perubahan suhu benda

C. Perubahan suhu benda dan kalor jenis benda

D. Kalor jenis benda dan kalor laten

E. Massa bena dan kalor laten

26. Proses menyebarnya bau harum dari minyak wangi yang diletakkan di kamar

merupakan contoh pemanfaatan perubahan wujud benda dari …

A. Padat menjadi cair

B. Padat menjadi gas

C. Cair menjadi gas

D. Cair menjadi padat

E. Gas menjadi padat

27. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg air pada suhu

100 . Jika diketahui kalor uap=540 kal/g adalah …

A. 540 kal

B. 5400 kal

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

C. 54000 kal

D. 540000 kal

E. 5400000 kal

28. Perhatikan grafik berikut!

Besar kalor yang diperlukan untuk mengubah 500 gram es pada proses A ke

D, jika kalor jenis es = 2.100 J/kg0C, kalor jenis air = 4.200 J/kg

0, dan

kalorlebur es = 336.000 J/kg adalah …

A. 100.500 J

B. 168.000 J

C. 178.500 J

D. 189.000 J

E. 199.500 J

29. Perhatikan grafik berikut!

Grafik di atas menunjukkan pemanasan 1 kg es. Jika kalor jenis es 2.100

J/kg C, kalor lebur es 336.000 J/kg dan kalor jenis air adalah 4.200 J/kg C,

maka kalor yang dibutuhkan dalam proses dari P-Q-R sebesar…

A. 10.500 J

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

B. 21.000 J

C. 42.000 J

D. 336.000 J

E. 346.500 J

30. Joseph Black mengungkapkan bahwa apabila benda panas dan benda dingin

digabungkan (dicampur), maka jumlah kalor yang dilepaskan pada benda

panas sama dengan jumlah kalor yang diterima benda dingin. Pernyataan

tersebut sesuai dengan prinsip kekekalan…

A. Suhu

B. Energi

C. Kalor jenis

D. Momentum

E. Kapasitas kalor

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

KUNCI JAWABAN PRETEST

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

E D A C A B A A C B

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

E B B A A B D E D E

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

C C A C E C D A E B

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

SOAL POST TEST

Satuan Pendidikan : MA Aisyiyah Sungguminasa

Kelas : XI

Mata Pelajaran : FISIKA

Pokok Bahasan : SUHU, KALOR, DAN PERPINDAHAN KALOR

Waktu : 90 MENIT

B. Pilihan Ganda

PETUNJUK :

3. Beri tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling besar

4. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin memperbaiki coretlah

dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian beri tanda

silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar

Contoh : Pilihan semua : A B C D E

Dibetulkan menjadi : A B C D E

31. Suatu suhu zat bila diukur dengan thermometer Celcius menunjukkan angka

25 . Jika suhu benda tersebut diukur dengan thermometer Fahrenheit

menunjukkan angka …

F. 14

G. 2

H. 45

I. 77

J. 318

32. Suatu ruangan memilikii suhu 40 . Jika diukur menggunakan skala Reamur

maka suhu ruangan menjadi …

F. 32

G. 36

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

H. 40

I. 50

J. 72

33. Jika dalam skala Fahrenheit suhu benda adalah 68 , maka suhu benda dalam

skala Kelvin adalah …

F. 286 K

G. 290 K

H. 293 K

I. 296 K

J. 298 K

34. Gelas yang diisi air panas dapat pecah atau retak. Fenomena tersebut terjadi

akibat …

F. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga retak

dan akhirnya pecah

G. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara tidak merata ke seluruh

permukaannya dan menjadikan gelas memuai memuai perlahan-lahan

hingga retak dan akhirnya pecah

H. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas tidak memuai memuai perlahan-

lahan hingga retak dan akhirnya pecah

I. Air yang dituangkan mengalirkan panas secara merata kesebagian

permukaannya dan menjadikan gelas memuai cepat hingga retak

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

J. Air yang dituangkan tidak mengalirkan panas secara merata keseluruh

permukaannya dan menjadikan gelas memuai perlahan-lahan hingga retak

dan akhirnya pecah

35. Suatu zat dikatakan mengalami pemuaian luas jika…..

F. Ukuran luas awal suatu zat lebih kecil dari ukuran luas akhir zat

G. Ukuran panjang awal zat lebih kecil dari ukuRan lebar akhir zat

H. Suhu awalnya lebih besar dari suhu akhirnya

I. Kalornya meningkat

J. Adanya perbedaan suhu

36. Persamaan yang tepat untuk pertambahan panjang benda adalah …

F.

G.

H.

I.

J.

37. Sebuah baja memiliki panjang 100 m. jika diketahui baja koefisien muai

panjang baja sebesar 12 10-6

/ , berapakah pertambahan panjang baja jika

baja mengalami kenaikan suhu dari 20 menjadi 42 …

F. 2,54 cm

G. 2,64 cm

H. 2,65 cm

I. 3,01 cm

J. 3,64 cm

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

38. Perhatikan tabel panjang (L) dan koefisien muai panjan pada tabel ( ) dari

berbagai jenis logam berikut:

Jenis Logam L (cm) A ( -1) T ( )

(I) 100 0,00016 50

(II) 100 0,00025 50

(III) 100 0,00018 50

(IV) 100 0,00020 50

(V) 100 0,00028 50

Dari data pada tabel, berdasarkan analisa kamu, logam yang terpanjang

setelah dipanaskan adalah jenis logam …

F. (I)

G. (II)

H. (III)

I. (IV)

J. (V)

39. Sebatang besi pada suhu 20 memiliki panjang 4 m dan lebar 20 cm. Jika

besi tersebut dipanaskan hingga mencapai 40 dan koefisien muai panjang

besi sebesar 12 10-6

/ , luas besi setelah dipanaskan adalah …

F. 0,0800384 m2

G. 0,8003840 m2

H. 8,0038400 m2

I. 80,038400 m2

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

J. 800,38400 m2

40. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 cmHg. Jika kemudian gas

tersebut ditekan pada suhu tetap sehingga volum gas menjadi 1⁄4 volum

mula-mula, berapa tekanan gas yang terjadi …

F. ¼ atm

G. 4 atm

H. ½ atm

I. 2 atm

J. 3 atm

41. Bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu disebut …

F. Kalor

G. Kalori

H. Radiasi

I. Konduksi

J. Konveksi

42. (I) Besarnya suhu

(II) Besarnya kalor jenis suatu zat

(III) Besarnya massa zat

(IV) Besarnya kalor yang diberikan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu suatu zat cepat meningkat

adalah …

F. (I), (II), dan (III)

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

G. (II), (III), dan (IV)

H. (I), (III), dan (IV)

I. (I), (II), dan (IV)

J. (I), (II), (III), dan (IV)

43. Hitunglah kalor yang dilepaskan apabila 15 gram air bersuhu 100

didinginkan hingga suhu 20 , bila diketahui kalor uap = 540 kal/gr dan kalor

jenis air sebesar 1 kal/gr …

F. 9300 kal

G. 8100 kal

H. 3900 kal

I. 2100 kal

J. 1200 kal

44. Perhatikan tabel berikut ini!

Jenis

Logam

Kalor (J) Kalor Jenis

(kal/g )

( )

(1) 2.200 0,11 40

(2) 4.400 0,11 40

(3) 6.600 0,11 40

(4) 8.800 0,11 40

(5) 11.000 0,11 40

Berdasarkan data pada tabel, jenis logam yang memiliki massa terbesar

adalah …

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

F. (1)

G. (2)

H. (3)

I. (4)

J. (5)

45. Sebuah tembaga bermassa 4 kg dengan suhu 20 menerima kalor sebanyak

15400 J. Jika kalor jenis tembaga tersebut 385 J/kg suhu tembaga tersebut

akan menjadi …

F. 10

G. 20

H. 30

I. 40

J. 50

46. Sebuah cincin perak massanya 5 gram dan suhunya 30 . Cincin tersebut

dipanaskan dengan diberikn kalor sejumlah 5 kal sehingga suhu cincin

menjadi 47,5 hitunglah kalor jenis perak tersebut …

F. 571 kal/gr

G. 0,571 kal/gr

H. 0,0571 kal/gr

I. 0,00571 kal/gr

J. 0,000571 kal/gr

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

47. Besar biaya listrik yang harus dibayarkan unuk memanaskan 10 liter air dari

suhu 20 menjadi 100 bila 1 KWh seharga Rp.300,- adalah …

F. Rp.280,-

G. Rp.560,-

H. Rp.600,-

I. Rp.720,-

J. Rp.820,-

48. Berikut ini disajikan beberapa perubahan wujud benda:

(1) Mencair

(2) Membeku

(3) Mengembun

(4) Menguap

Manakah diantara perubahan wujud di atas ini yang melepaskan kalor…

F. (1) dan (2)

G. (1) dan (3)

H. (2) dan (3)

I. (2) dan (4)

J. (4) dan (1)

49. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu benda

bergantung dari …

F. Massa benda dan kalor jenis benda

G. Massa benda dan perubahan suhu benda

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

H. Perubahan suhu benda dan kalor jenis benda

I. Kalor jenis benda dan kalor laten

J. Massa bena dan kalor laten

50. Proses menyebarnya bau harum dari minyak wangi yang diletakkan di kamar

merupakan contoh pemanfaatan perubahan wujud benda dari …

F. Padat menjadi cair

G. Padat menjadi gas

H. Cair menjadi gas

I. Cair menjadi padat

J. Gas menjadi padat

51. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg air pada suhu

100 . Jika diketahui kalor uap=540 kal/g adalah …

F. 540 kal

G. 5400 kal

H. 54000 kal

I. 540000 kal

J. 5400000 kal

52. Joseph Black mengungkapkan bahwa apabila benda panas dan benda dingin

digabungkan (dicampur), maka jumlah kalor yang dilepaskan pada benda

panas sama dengan jumlah kalor yang diterima benda dingin. Pernyataan

tersebut sesuai dengan prinsip kekekalan…

F. Suhu

G. Energi

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

H. Kalor jenis

I. Momentum

J. Kapasitas kalor

53. Sebanyak 0,2 kg air yang suhunya 80°C dan kalor jenisnya 4,2 J/g °C,

dituangkan ke dalam bejana tembaga seberat 50 gram yang suhunya 20°C

dan kapasitas kalornya adalah 168 Joule/°C. Suhu campuran pada keadaan

setimbang adalah …

A. 60 °C

B. 65 °C

C. 70 °C

D. 75 °C

E. 95 °C

54. Sebatang besi yang massanya 50 gram dan bersuhu 26,3°C dimasukkan ke

bejana aluminium bermassa 75 gram dan bersuhu 33,7°C. Jika kalor jenis

besi = 0,11 kal/gr°C dan kalor jenis aluminium = 0,09 kal/gr°C, maka

berapakah suhu akhir dari campuran tersebut …

A. 0,6229 °C

B. 6,2290 °C

C. 6,2920 °C

D. 62,2900 °C

E. 62,2920 °C

55. Dibawah ini adalah contoh perpindahan kalor secara konveksi…

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

A.

B.

C.

D.

E.

56. Pernyataan berikut yang sesuai dengan perpindahan kalor secara konduksi

adalah…

A. Proses perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel zat

B. Proses perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan

partikel

C. Proses perpindahan kalor dari permukaan semua benda dalam bentuk

gelombang elektromagnetik

D. Zat yang mudah dilalui kalor

E. Zat yang sulit dilalui kalor

57. Perhatikan gambar gambar berikut!

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

I. III.

II. IV.

Perpindahan kalor secara radiasi ditunjukkan oleh gambar ….

A. I dan II

B. I dan III

C. II dan III

D. II dan IV

E. III dan IV

58. Pernyataan-pernyataan berikut ini terkait dengan laju perpindahan kalor tiap

satuan waktu pada batang yang terbuat dari bahan logam.

1) sama untuk semua jenis logam

2) Sebanding dengan luas penampang logam

3) berbanding lurus dengan panjang konduktor logam

4) Kalor berpindah dari ujung dengan suhu yang lebih tinggi ke suhu lebih

rendah

Pernyataan yang benar adalah...

A. 1, 2, 3 dan 4

B. 1, 2, dan 3

C. 1 dan 3

D. 2 dan 4

E. 4

59. Dinding sebuah rumah yang berukuran 8 m × 4 m memiliki suhu permukaan

dalam sebesar 20°C dan suhu permukaan luar sebesar 10°C. Berapa banyak

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

kalor yang hilang karena konveksi alami pada dinding selama sehari, jika

diketahui koefisien konveksi rata-rata sebesar 3,5 J.s-1

.mK-1

A. 9,68 x 104 J

B. 9,68 x 105 J

C. 9,68 x 106 J

D. 9,68 x 107 J

E. 9,68 x 108 J

60. Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2 dipanaskan hingga berpijar pada suhu

127 . Jika emisivitasnya e adalah 0,4 dan tetapan Stefan adalah 5,67 -

8W/m

2.K

4, energi radiasi yang dipancarkan oleh bola tersebut tiap sekonnya

adalah …

A. 580,608 W

B. 5806,08 W

C. 508,608 W

D. 5086,08 W

E. 508,688 W

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

KUNCI JAWABAN POSTTEST

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

D A C B A A B E B B

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A B E E C C A C E C

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

D B C B D B C D D A

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Suhu dan thermometer

Literasi Awal

Mendaki gunung adalah kegiatan yang

paling banyak diminati anak muda. Selain

bisa merasakan keindahan langka di

puncak gunung, mendaki gunung juga bisa

melatih fisik dan mental. Pada saat kamu

mendaki gunung atau berkemah didaerah

pegunungan pada malam hari, apa yang kalian rasakan dan berilah

penjelasannya!

Begitu pula Pada siang hari yang

cerah saat kalian liburan di pantai dan

bermain bola pantai, apa yang Anda

rasakan dan berilah penjelasannya!

Diskusikanlah dengan teman kelompok

kalian!

Literasi Inti

Coba anda sentuh es batu! Terasa dingin bukan? Coba pegang lampu

bolam yang sedang menyala ! terasa panas, bukan? Derajat panas dingin yang

dialami kedua benda tersebut dinamakan suhu. Suhu dapat dirasakan oleh tangan

anda melalui syaraf yang ada pada kulit dan diteruskan keotak, sehingga anda

menyatakan panas atau dingin. Namun, kulit kita tidak dapat dijadikan sebagai

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

alat ukur suhu suatu benda. Alat yang dapat mengukur suhu suatu benda disebut

thermometer. Thermometer berupa tabung kaca yang didalamnya berisi zat cair

yaitu raksa atau alcohol. Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran

suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit, Reamuur dan Kelvin.

Jika tangan kita tidak mampu membedakan suhu benda dengan tepat maka

untuk mengukur suhu suatu benda digunakan alat bantu yang disebut

Termometer. Semua termometer dilengkapi dengan ukuran derajat suhu dalam

suatu skala standar. Satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI) adalah Kelvin

(K), tetapi secara umum menggunakan satuan Celcius (oC) dalam pengukuran

suhu sehari-hari.

1. Macam-Macam Termometer

a. Berdasarkan sifat termometrik benda: termometer zat cair, termometer

bimetal, temometer hambatan, termokopel, termometer gas, pyrometer.

b. Berdasarkan hasil tampilan: termometer analog, termometer digital.

c. Berdasarkan manfaatnya: termometer badan, termometer dinding,

termometer maksimum-minimum, termometer batang.

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

2. Penerapan Skala Suhu

Pada thermometer terdapat titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik tetap

atas adalah skala yang ditunjukkan oleh thermometer saat digunakan untuk

mengukur suhu air mendidih (titik didih air) pada tekanan normal. Titik tetap

bawah adalah skala yang ditunjukkan thermometer saat digunakan untuk

mengukur suhu air membeku (titik beku air) pada tekanan normal.Terdapat empat

skala yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit,

Reamur, dan Kelvin.

a. Skala Celcius

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Diagram Kaliberasi skala thermometer

Dimana skala adalah suhu titik didih air dikurangi suhu titik lebur es.

Perbandingan skala = C : F : R : K

= 100 : 180 : 80 : 100

= 5 : 9 : 4 : 5

Perbandingan beberapa skala thermometer adalah sebagai berikut:

TC : (TF 32) : TR : K 273 = 5 : 9 : 4 : 5

Konversi antara skala Celsius dan skala Fahrenheit:

TC =

(TF 32) atau TF =

Tc + 32

Konversi antara skala Celsius ke Reamur:

TC =

TR atau TR =

TC

Konversi antara skala Fahrenheit ke Reamur:

TR =

(TF 32) atau TF =

TR + 32

Literasi Akhir

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Kita menyadari bahwa setiap benda pada umumnya dapat mengalami perubahan,

baik itusifatnya maupun wujudnya. Misalnya

perubahan wujud yang terjadi pada air, dimana

air dapat berubah wujud menjadi es (membeku)

atau berubah wujud menjadi uap (menguap).

Tentu saja perubahan itu tidak serta merta

terjadi, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan wujudnya.

Penyebab perubahan wujud pada air umumnya disebabkan oleh panas atau dingin

(meskipun panas atau dingin bukanlah satu-satunya penyebab air berubah wujud).

Berbicara mengenai panas atau dingin, maka sesungguhnya kita berbicara

keberadaan sebuah besaran yang dapat mengkuantitaskan keadaan panas dan

dingin suatu benda, yaitu suhu. Timbul sebuah pertanyaan: mengapa ilmuwan

menggunakan istilah suhu (atau temperatur) untuk menjelaskan keadaan suatu

benda ditinjau dari sifat panas dan dinginnya?

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

DATA-DATA PENELITIAN

Daftar skor keterampilan proses sains dalam fisika peserta didik kelas XI IPA MA Aisyiyah Sungguminasa sebelum diajar dengan

menerapkan model pembelajaran Berbasis Literasi.

Subjek ITEM SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah

1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 7

2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 6

3 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

4 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 12

6 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6

7 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7

8 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10

9 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 16

10 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 12

11 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6

12 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 7

13 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 9

14 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8

15 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 10

16 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

17 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 14

18 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7

19 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6

20 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5

21 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11

22 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 14

23 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 15

24 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 15

25 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 8

Jumlah 16 11 6 10 9 6 10 7 7 9 5 15 8 6 5 10 5 8 7 10 4 7 5 3 5 7 7 16 4 7 231

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Daftar skor keterampilan proses sains fisika peserta didik kelas XI IPA MA Aisyiyah Sungguminasa setelah diajar dengan

menerapkan model pembelajaran Berbasis Literasi.

Subjek ITEM SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 21

2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 16

3 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 14

4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 14

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 18

6 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12

7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 13

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 22

10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 18

11 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 15

12 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 13

13 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 16

14 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 21

15 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 15

16 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12

17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 21

18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 15

19 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 14

20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 12

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

21 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 18

22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 20

24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 23

25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 16

Jumlah 20 22 24 23 22 21 18 16 8 18 13 20 7 7 14 17 18 17 17 10 6 5 14 8 9 10 7 18 11 10 412

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Analisis Deskriptif (pretest)

Skor tertinggi = 16 dari skor maksimal 30

Skor terendah = 5

Jumlah sampel (n) = 25

Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 25

= 1 + 3,3 (1,39)

= 1 + 4,58

= 5,586

Rentang data (R) = Skor tertinggi - Skor terendah

= 16 – 5

= 11

Panjang kelas = ( )

( )

=

= 1,8 2 (dibulatkan)

Tabel Distribusi frekuensi kelas sampel

Skor fi xi (xi- )2

fi . (xi- )2

5 - 6 6 5,5 13, 99 83,94

7 - 8 8 7,5 3,03 24,24

9 - 10 3 9,5 0,07 0,21

11 - 12 3 11,5 5,11 15,33

13 - 14 2 13,5 18,15 36,30

15 - 16 3 15,5 39,19 117,57

Jumlah 25

79,54 277,59

Sumber : Data Primer Terolah, 2018

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Skor rata-rata X =∑

=

= 9,24

Standar deviasi (S) = √ ( )

= √

= √

= 3,33

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Analisis Deskriptif (posttest)

Skor tertinggi = 23 dari skor maksimal 30

Skor terendah = 12

Jumlah sampel (n) = 25

Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 25

= 1 + 3,3 (1,39)

= 1 + 4,58

= 5,586

Rentang data (R) = Skor tertinggi - Skor terendah

= 23 –12

= 11

Panjang kelas = ( )

( )

= 6

11 = 1,832 (dibulatkan)

Tabel Distribusi frekuensi kelas sampel

Skor fi xi (xi- )2

fi . (xi- )2

12 - 13 5 12,5 15,84 79,2

14 -15 7 14,5 3,92 27,44

16 -17 3 16,5 0,0004 0,0012

18 -19 4 18,5 4,08 16,32

20 -21 4 20,5 16,16 64,64

22 -23 2 22,5 36,24 72,48

Jumlah 25

76,24 260,08

Sumber : Data Primer Terolah, 2018

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Skor rata-rata X = ∑

=

= 16,48

Standar deviasi (S) =√ ( )

= √

= √

= 3,23

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Uji Normalitas Gain (N–Gain)

Tabel Perolehan Skor Peserta Didik Kelas XI SMA Muhammadiyah 7 Makassar

No Nama Peserta Didik Pretest Posttest Skor Posttest-

Skor Pretest

Skor Maks-

Skor Pretest N-Gain Kategori

1 1 7 21 14 23 0,61 Sedang

2 2 6 16 10 24 0,42 Sedang

3 3 7 14 7 23 0,30 Sedang

4 4 7 14 7 23 0,30 Sedang

5 5 12 18 6 18 0.33 Sedang

6 6 6 12 6 24 0,25 Rendah

7 7 7 13 6 23 0,26 Rendah

8 8 10 15 5 20 0,25 Rendah

9 9 16 22 6 14 0,43 Sedang

10 10 12 18 6 24 0,21 Rendah

11 11 6 15 9 24 0,38 Sedang

12 12 7 13 6 23 0,26 Rendah

13 13 9 16 7 21 0,33 Sedang

14 14 8 21 13 22 0,59 Sedang

15 15 10 15 5 20 0,25 Rendah

16 16 6 12 6 24 0,25 Rendah

17 17 14 21 7 16 0,44 Sedang

18 18 7 15 8 23 0,35 Sedang

19 19 6 14 8 24 0,33 Sedang

20 20 5 12 7 25 0,28 Rendah

21 21 11 18 7 19 0,37 Sedang

22 22 14 18 4 16 0,25 Rendah

23 23 15 20 5 15 0,33 Sedang

24 24 15 23 8 15 0,53 Sedang

25 25 8 16 8 22 0,36 Sedang

Jumlah 231 412 181 525 8,66

Skor Tertinggi 16 23

Skor Terendah 5 12

Rentang Skor 11 11

Skor Rata-Rata 9,24 16,48

0,35 Sedang

Standar Deviasi 3,33 3,23

Skor Ideal 30 30

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

Keterangan :

Skor Ideal : 30

Jumlah Peserta Didik : 25

Skor Maksimum : 750

Jumlah Skor Pretest : 231

Jumlah Skor Posttest : 412

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai gain ternormalisasi sebesar 0,35 yang

berarti peningkatan keterampilan proses sains peserta didik dengan menerapkan

model pembelajaran berbasis literasi berada pada kategori sedang yaitu pada

rentang 0,3 ≤ g ≤ 0,7.

Tabel Kriteria Indeks Gain

Rentang Kategori Frekuensi Persentase

(%)

Rata-Rata

N-Gain

g ≥ 0,7 Tinggi 0 0

0,35 0,7 > g ≥0,30 Sedang 16 64

g < 0,3 Rendah 9 36

Jumlah 25 100

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIKKELAS XI IPA

SEMESTER GANJIL TAHUN 2017/2018

No

Kehadiran Peserta Didik pada Kegiatan Tatap Muka

Nama Peserta Didik

21/0

8/2

018

25/0

8/2

018

28/0

8/2

018

01/0

9/2

018

04/0

9/2

018

08/0

9/2

018

15/0

9/2

018

18/0

9/2

018

22/0

9/2

018

25/0

9/2

018

29/0

9/2

018

02/1

0/2

018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. AHMAD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. ALYA APRILIA NUR √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. DAHLIA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. FIRA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. HAERANA HERMAN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. HANIA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. HARDIYANTO √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8. INAYAH AFIAH ABIDIN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9. IRA MAGFIRA NUR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. MARDIANA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11. MUHAMMAD ALDI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

12. MUH. HANIF RAMADHAN ALWI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

13. MUHAMMAD IKRAN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

14. NUR LAELA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

15. NURHIKMA AMIN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

16. NURSITA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

17. NURUL ANNISA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

18. NURUL FATMAINNA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

19. RAMADHAN √ √ √ √ √ √ √

20. REYNALDI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

21. RISNAWATI RAHIM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

22. SAEFUL RAMADANG √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

23. SRI WULANDARI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

24. WAHIDA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

25. YONARTI SULU‟PADANG

IPANG √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

DOKUMENTASI

1. Pada saat Pre-test dan post-test sedang berlangsung

a. Pretest b. Posttest

2. Proses Belajar Mengajar

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika
Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS ...ABSTRAK Abdul Muhajir Syarif. 2018.Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Literasi Terhadap Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Fisika

BIODATA

abdul muhajir syarif , lahir di Bone pada tanggal 20

Oktober 1995. Penulis adalah anak pertama dari dua

bersaudara, buah cinta kasih pasangan Ayahanda

Syarifuddin dan Ibunda Rosmala.

Penulis mengawali pendidikan di SD Inpres Karave pada

tahun 2001 dan tamat pada tahun 2007. Kemudian pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri 1 Bulutaba-Mamuju Utarapada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010.

Kemudian pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri

1Bulutaba-Mamuju Utaradan tamat pada tahun 2013. Selanjutnya, pada tahun

2013 penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta, tepatnya di

Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan menjadi mahasiswa pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Fisika melalui jalur

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).