Pembelajaran Berbasis Web Tugas

24
0 TUGAS KELOMPOK PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PEMBELAJARAN BERBASIS WEB MATA KULIAH : Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. Rusman, M.Pd Disusun Oleh : 1. ARIPIN NIM : 0910110 2. WAHYU MULYADI NIM : 0910 3. YUDI SYAHPUTRA NIM : 0910 PROGRAM DUAL COMPETENCY KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK

Transcript of Pembelajaran Berbasis Web Tugas

Page 1: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

0

TUGAS KELOMPOK

PEMBELAJARAN BERBASIS WEBPEMBELAJARAN BERBASIS WEB

MATA KULIAH :

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Rusman, M.Pd

Disusun Oleh :

1. ARIPIN NIM : 0910110

2. WAHYU MULYADI NIM : 0910

3. YUDI SYAHPUTRA NIM : 0910

PROGRAM DUAL COMPETENCY

KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSIOTAS PENDIDIKAN INDONESIA

Page 2: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

1

2010

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

A. PENDAHULUAN

Salah satu revolusi terbesar dalam pendidikan adalah munculnya e-

learning dalam pembelajaran Sedangkan karakteristik e-learning, antara

lain: Pertama, Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan

siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat

berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal

yang protokoler; Kedua, Memanfaatkan keunggulan komputer (digital

media dan computer networks). Ketiga, Menggunakan bahan ajar bersifat

mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat

diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang

bersangkutan memerlukannya. Keempat, Memanfaatkan jadwal

pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan

dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer

Pembelajaran jarak jauh sejak lama sudah dikenal masyarakat dunia.

Pada mulanya pembelajaran jarak jauh dilakukan melalui korespondensi

dengan menggunakan media kertas dan jasa pos. Kemudian pada tahun

1960-an dengan munculnya konsep “pendekatan sistem”, belajar jarak jauh

dilakukan lebih sistematis yaitu melalui modul dan pengajaran berprogram.

Pada dasawarsa tahun kemudian muncullah pembelajaran berbasis web.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat

pesat, menurut catatan www.internetworldstats.com/ saat ini ada satu

milyard pengguna internet di dunia. Penetrasi internet di Asia adalah 10%,

sedangkan di Amerika mencapai 67%. Indonesia menduduki urutan ke 13

pengguna internet dunia dengan jumlah pengguna internet tahun 2006,

sebanyak 18 juta orang. Angka itu mencapai 10 kali lebih besar dibanding

lima tahun lalu. Tidak berlebihan apabila ada yang mengatakan bahwa TIK

membawa gelombang baru menuju perubahan besar dalam sejarah

kebudayaan manusia.

Page 3: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

2

Tinsiri memberi perumpamaan yang sangat baik dalam menghadapi

perkembangan TIK. Ia mengatakan, apabila TIK tersebut diibaratkan arus

badai, maka setidak-tidaknya ada tiga kemungkinan sikap kita

menghadapinya, yaitu mencoba bertahan melawan arus, hanyut terbawa

arus, atau memanfaatkan arus. Dalam perumpamaan ini, sikap yang paling

tepat adalah yang terakhir, memanfaatkan arus sebagai sumber energi.

Demikian pula dalam dunia pendidikan. Arus TIK telah masuk ke dunia

pendidikan. Hadirnya TIK di sekolah, di ruang kelas, di rumah, bahkan di

kamar tidur siswa, tidak lagi dapat dibendung. Hadirnya TIK bukan lagi

sebuah pilihan, kita memilih ataupun tidak, era TIK telah hadir.

TIK mempunyai potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam

dunia pendidikan. Pada blue print TIK Depdiknas, stidak-tidaknya

disebutkan ada tujuh fungsi TIK dalam pendidikan, yakni sebagai sumber

belajar, alat bantu belajar, fasilitas pembelajaran, standard kompetensi,

sistem administrasi, pendukung keputusan, sebagai infrastruktur.

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan

pembelajaran yang memanfaatkan media situs web (website) yang bisa

diakses melalui jaringan Internet. Pembelajaran berbasis web atau yang

dikenal juga dengan istilah “web-based learning” merupakan salah satu

jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning)1.

Pembelajaran berbasis web (E-learning) pada hakikatnya adalah

perkembangan dari konsep sistem belajar jarak jauh (Distance learning).

Sistem pembelajaran berbasis web ini bisa tejadi karena perkembangan

yang peasat dari tiga bidang, yaitu; bidang pembelajaran jarak jauh,

pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer, dan

perkembangan bidang teknologi internet.

1 Riche Chintia Johan, Pembelajaran Berbasis Web, dalam Dr. Rusman, M.Pd (Ed), Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, 2009

Page 4: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

3

2. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis WEB

Kevin Kruse (2004) dalam salah satu tulisannya yang berjudul

“Using the Web for Learning” yang dimuat dalam situs web e-

learningguru.com mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web

seringkali memiliki manfaat yang banyak bagi para peserta didiknya.

Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web

bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur

interaktifitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih

banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang

biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran

(contohnya uang jajan/biaya transportasi ke sekolah).

Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual, pembelajaran berbasis

web dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan

pengaksesan materi pembelajaran. Penghantaran materi pembelajaran

kini tidak lagi tergantung kepada medium fisik seperti buku pelajaran

cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini berbentuk data digital

yang bisa didecode (diuraikan) melalui perangkat elektronik seperti

komputer, smartphone, telepon seluler atau piranti elektronik lainnya.

Di samping beberapa keunggulan tersebut, pembelajaran berbasis

web juga memiliki kelemahan, yaitu kurangnya interaksi langsung

antara siswa dan guru yang disebabkan oleh banyak faktor teknis.

Menyikapi hal tersebut, Kruse berpandangan, dengan semakin majunya

teknologi Internet dan jaringan, dengan semakin lebarnya bandwidth

dan semakin cepatnya koneksi Internet beberapa tahun belakangan ini,

maka kelemahan terbesar dari pembelajaran berbasis web ini bisa

diminimalisir dalam beberapa tahun ke depan.

Berikut akan dijelaskan secara langsung fungsi dan manfaat dari

pembelajaran berbasis web antara lain :

a. Access is available anytime, anywhere, around the globe 1. (Akses tersedia kapanpun, di manapun, di seluruh dunia)

Internet telah menjadi sebuah sarana komunikasi 2 arah yang

sangat banyak digunakan. Kini seorang peserta didik memiliki

Page 5: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

4

akses yang sangat besar terhadap informasi apapun, termasuk

informasi pembelajaran. Melalui koneksi Internet pada laptopnya,

komputernya, telepon genggamnya, atau koneksi Internet di sarana-

sarana umum, siswa bisa mengakses program pembelajaran yang

sedang diikutinya. Ia bisa mengikuti kegiatan pembelajaran,

mengerjakan tugas, mengikuti informasi perkembangan materi

pembelajaran, berkomunikasi dan berdiskusi dengan guru/peserta

didik lainnya, memeriksa nilai, memeriksa absensi dan melakukan

hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran

berbasis web, semuanya dilakukan secara online.

b. Per-student equipment costs are affordable (Biaya operasional setiap siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi lebih terjangkau)

c. Student tracking is made easy 3. (Pengawasan terhadap perkembangan siswa jadi lebih mudah)

Melalui pembelajaran berbasis web, segala aktifitas

pembelajaran siswa akan dicatat dalam sebuah database yang

tersimpan di server. Administrator, guru, orang tua murid dan

murid itu sendiri dapat melihat data-data akademik seperti program

pembelajaran yang telah diikuti murid, tugas-tugas yang harus

dikerjakannya, nilainya pada mata pelajaran tertentu, nilainya

secara akumulatif, catatan kegiatan diskusinya serta data-data

lainnya. Hak akses terhadap informasi akademik ini tentunya bisa

diatur sesuai kebutuhan. Misalnya, pihak yang berhak untuk

melihat nilai akumulatif siswa hanyalah guru/orang tua murid saja,

sedangkan murid hanya bisa mengakses nilainya yang terakhir saja.

d. Possible “learning object” architecture supports on demand, personalized learning (Rancangan pembelajaran berbasis web memungkinkan dilakukannya kegiatan pembelajaran yang sudah terpersonalisasi)

Dengan pembelajaran berbasis web, secara virtual tidak ada

batasan untuk materi pembelajaran. Hal ini memungkinkan materi

pembelajaran bisa dipersonalisasi sesuai kebutuhan kegiatan

pembelajaran. Misalnya, untuk menerangkan materi tentang orbit

Page 6: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

5

planet-planet di tata surya, guru tidak hanya memberikan materi

lewat tulisan saja, tapi ia juga bisa menyisipkan media-media

pembelajaran seperti animasi atau peta interaktif. Hal ini membuat

pembelajaran menjadi lebih variatif dan menarik, sehingga

pengalaman belajar siswapun menjadi lebih bermacam-macam.

Untuk menunjang penyediaan media pembelajaran dalam

pembelajaran berbasis web ini, guru dituntut untuk memiliki skill

lain dalam bidang pengembangan media, misalnya kemampuan

olah gambar untuk menyediakan media grafis, atau kemampuan

mengembangkan animasi berbasis flash untuk menyediakan media

animasi.

e. Content is easily updated (Materi pembelajaran bisa diperbaharui secara lebih mudah)

Poin ini mungkin merupakan poin keuntungan terbesar yang

bisa didapat dari sebuah pembelajaran berbasis web. Di zaman

seperti sekarang ini, di mana ilmu pengetahuan senantiasa

berkembang, materi-materi pembelajaran bisa berubah setiap saat.

Dalam pembelajaran konvensional yang menggunakan media buku

tercetak atau CD-ROM, materi pembelajaran tentunya tidak bisa

diperbaharui dengan mudah, melainkan harus melalui proses revisi,

cetak ulang, atau pembuatan ulang2

3. Bentuk Pembelajaran Berbasis Web

Toto Fatoni (2010) menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi

internet dalam dunia pendidikan yaitu dengan merancang model-model

pembelajaran berbasis web. Ada beberapa model pemanfaatan internet

untuk pembelajaran, dari yang paling sederhana sampai yang paling

kompleks. Model-model itu antara lain:

a. Belajar secara mandiri melalui situs web.

Model penggunaan internet seperti ini adalah model yang

paling umum. Siswa mengakses informasi yang diperlukan melalui

2 Ibid, hlm 118-121

Page 7: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

6

sumber-sumber innformasi yang sengaja dibuka secara online

untuk siapa saja dan kapan saja. Sumber informasi ini tersedia

banyak dalam jaringan internet, baik yang disampaikai oleh

institusi seperti perguruan tinggi, perpustakaan dan lembaga

swasta, maupun oleh perorangan yaitu para pakar dari berbagai

bidang keahlian. Siswa dapat mengakses informasi-informasi

tersebut melalui jaringan internet yang terpasang baik di sekolah

atau di warnet-warnet. Kegiatan ini tidak terkait dengan tugas-

tugas pelajaran secara khusus dari sekolah melainkan untuk

memperkaya diri secara individual.

b. Menyajikan materi pelajaran secara online

Model pembelajaran berbasis web seperti ini adalah yang

paling sederhana. Pihak sekolah atau guru menyajikan materi

pelajaran secara online, lalu menugaskan peserta didik untuk

mendapatkan (downloading) materi belajar itu sebagai tugas

membaca. Kemudian mereka diminta untuk mengerjakan tugas dan

mengumpulkan laporan tugas itu kepada guru juga melalui internet.

Materi yang disajikan ini bisa secara terbuka dapat diakses oleh

siapa saja, dapat pula secara tertutup yang hanya dapat diakses oleh

siswa tertentu yang sudah memeiliki kode user name-nya. Model

pembelajaran seperti ini kurang dinamis, komunikasi cenderung

bersipat dua jalur saja antara guru dengan siswa. Jadi kurang

interaktif.

c. Interaksi secara tatap muka dan virtual

Model pembelajaran ini merupakan kombinasi antara cara

konvensional melalui tatap muka dengan pembelajaran yang

berbasis web. Meskipun pembelajaran bisa dilakukan secara virtual

penuh, namun kegiatan tatap muka masih diperlukan. Interaksi

siswa satu sama lain untuk dapat berkomunikasi langsung secara

tatap muka masih dibutuhkan. Tatap muka ini terutama diperlukan

dalam hal :

Page 8: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

7

a. Sebagai forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme

belajar yang akan dilakukan bersama dengan semua peserta

didik.

b. Perlunya memberikan pemahaman sekaligus pengalaman

belajar dengan mengerjakan tugas-tugas secara kelompok dan

kolaboratif pada setiap peserta didik.. Mengenal pribadi satu

dengan yang lain diantara peserta didik perlu dilakukan secara

langsung guna membangun suatu kelompok yang kokoh untuk

kerja secara virtual selanjutnya.

c. Perlunya memberikan pelatihan secukupnya dalam pemanfaatan

komputer yang akan digunakan sebagai media komunikasi

berbasis web kepada setiap peserta didik. Kekurang pahaman

dalam mengoprasikan komputer sangat berdampak pada

kemungkinan rendahnya partisipasi mereka dalam berbagai

diskusi secara virtual.

Interaksi secara virtual dilakukan untuk mendiskusikan

topik-topik penting untuk dipahami bersama-sama. Mereka

diharapkan untuk saling menyampaikan pikiran maupun

mengkritisi pendapat lain atas sebuah topik yang telah ditentukan

oleh guru maupun dipilih oleh peserta didik sendiri.

d. Belajar dalam kelompok

Pembelajaran berbasis web model ini merupakan model

yang paling interaktif. Pembelajaran dapat dilakukan secara

berkelompok dan juga secara perorangan. Apabila peralatannya

dilengakapi dengan kamera video interaksi langsung secara tatap

muka dapat dilakukan melalui tele conference atau video

conference.

Pembelajaran melalui kerja kelompok secara virtul ini dapat

meningkatkan interaksi dan partisipasi antar peserta didik. Namun

demikian untuk memulai model kerja ini memerlukan usaha yang

sangat keras. Membangun motivasi untuk saling belajar dari

Page 9: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

8

sesama dan iklim kolaboratif perlu dipupuk sepanjang proses

belajar. Guru memegang peran yang sangat besar untuk

membangun iklim yang kondusif seperti ini. Kerja dalam kelompok

juga dapat meningkatkan percaya diri dan tanggung jawab peserta

didik.

Belajar secara kelompok dapat dilakukan untuk keperluan

diskusi, pemecahan masalah atau penugasan proyek. Namun

demikian perlu disadari bahwa mendesain model kerja seperti ini

tidak mudah3.

Sementara itu Pendapat Haughey (Rusman, 2007) tentang

pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam

pengembangan sistem pembelajaran berbasis Internet, yaitu web course,

web centric course, dan web enhanced course.

Web course adalah penggunaan Internet untuk keperluan

pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan

tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi,

konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya

sepenuhnya disampaikan melalui Internet. Dengan kata lain model ini

menggunakan sistem jarak jauh.

Web centric course adalah penggunaan Internet yang

memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional).

Sebagian materi disampaikan melalui Internet, dan sebagian lagi

melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini

dosen bisa memberikan petunjuk pada mahasiswa untuk mempelajari

materi perkuliahan melalui web yang telah dibuatnya. Mahasiswa juga

diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang

relevan. Dalam tatap muka, mahasiswa dan dosen lebih banyak diskusi

tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui Internet tersebut.

Web enhanced course adalah pemanfaatan Internet untuk

menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas.

3 Toto Fathoni, E-Learning, hlm 4-5

Page 10: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

9

Fungsi Internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi

antara mahasiswa dengan dosen, sesama mahasiswa, anggota kelompok,

atau mahasiswa dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran dosen

dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di

Internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs

yang relevan dengan bahan perkuliahan, menyajikan materi melalui web

yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi

melalui Internet, dan kecakapan lain yang diperlukan4.

4. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web

Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dengan

ditemukannya alat elektronik sebagai media komunikasi, seperti

telephone, radio dan televisi, sistem belajar jarak jauh lebih berkembang

lagi seperti munculnya konsep “sekolah terbuka” dan “Universitas

Terbuka. Berkembangnya teknologi komputer memberi dampak

terhadap berbagai sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan.

Kemajuan teknologi komputer memberi pengaruh luar biasa terhadap

dunia pendidikan. Berbagai istilah pembelajaran dengan memanfaatkan

komputer seperti; Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer

Based Training (CBT). Model pembelajaran tersebut memungkinkan

peserta didik mempelajari bahan pelajaran sendiri langsung melalui

komputer sebagai sumber belajar. Dengan memahami cara

menggunakan komputer, melalui disket atau CD siswa dapat

mempelajarai bahan pelajaran secara interaktif dan menarik, tanpa harus

didampingi oleh seorang guru.

Perkembangan teknologi internet memberikan nuansa sistem

belajar jarak jauh yang lebih terbuka lagi. Sistem pembelajaran berbasis

web yang populer dengan sebutan elektronik leraning (E-leraning),

web-based training (WBT) atau kadang disebut web-based education

4 Dr. Rusman, M.Pd., Pemanfaatan Internet Untuk Pembelajaran, dalam Dr. Rusman, M.Pd (Ed), Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, 2009, hlm 201-202

Page 11: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

10

(WBC), kampus maya (Virtual Campus), dan lain-lain. Keunggualan

belajar jarak jauh yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah akses ke

sumber belajar semakin terbuka dan luas, cepat dan tidak terbatas pada

ruang dan waktu. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh

peserta didik, kapan saja dan dimana saja dengan rasa nyaman dan

menyenangkan. Batasan ruang, waktu dan jarak tidak lagi menjadi

masalah rumit untuk dipecahkan. Melalui teknologi ini orang bisa

melakukan konprensi atau diskusi secara elektronik (electonick

conference) tanpa harus bertemu disuatu tempat (tele conference)5.

Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran

guru/dosen dalam arti sebenarnya, Internet akan menjadi suplemen dan

komplemen dalam menjadikan wakil dosen/guru yang mewakili sumber

belajar yang penting di dunia.

Cisco (2001) menjelaskan filosofi e-learning dalam pembelajaran

berbasis web sebagai berikut.

Pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi,

komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online.

Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat

memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar

konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan

berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan

globalisasi.

Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar

konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut

melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.

Keempat, kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk,

isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan

alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas

siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik6.

5 Ibid, hlm 66 Dr. Rusman, M.Pd., Op cit, hlm 202-203

Page 12: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

11

Kelebihan pemanfaatan web dalam pembelajaran (e-learning

sebagaimana dijelaskan Dr. Rusman, M.Pd antara lain:

Pertama, Tersedianya fasilitas e-moderating di mana dosen dan

mahasiswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas Internet

secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan

dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

Kedua, Dosen dan mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar

atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui Internet,

sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar

dipelajari.

Ketiga, Mahasiswa dapat belajar atau mereview bahan

perkuliahan setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat

bahan ajar tersimpan di komputer.

Keempat, Bila mahasiswa memerlukan tambahan informasi yang

berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di

internet secara lebih mudah.

Kelima, Baik dosen maupun mahasiswa dapat melakukan diskusi

melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak,

sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

Keenam, Berubahnya peran mahasiswa dari yang biasanya pasif

menjadi aktif dan lebih mandiri.

Ketujuh, Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal

jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran

atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai

kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain. Pertama, Kurangnya

interaksi antara dosen dan mahasiswa atau bahkan antar siswa itu

sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values

dalam proses pembelajaran. Kedua, Kecenderungan mengabaikan aspek

akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek

bisnis/komersial. Ketiga, Proses pembelajarannya cenderung ke arah

Page 13: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

12

pelatihan daripada pendidikan. Keempat, Berubahnya peran dosen dari

yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga

dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

Kelima, Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi

cenderung gagal. Keenam, Tidak semua tempat tersedia fasilitas

internet. Ketujuh, Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki

keterampilan mengoperasikan internet. Kedelapan, Kurangnya personil

dalam hal penguasaan bahasa pemrograman komputer.

satu kelemahan terbesar dari pembelajaran berbasis web adalah

amat kurangnya interaksi langsung antara guru dengan siswa maupun

antara siswa dengan siswa. Hal ini berdampak besar kepada siswa,

karena walaupun mereka bisa berkomunikasi secara synchronous

melalui live chat atau asynchronous melalui e-mail/forum diskusi, tetap

saja interaksi antar manusia secara langsung tidak dapat tergantikan.

Satu jalan komunikasi synchronous yang dipercaya nantinya akan

bisa meminimalisir kelemahan pembelajaran berbasis web adalah

teknologi videoconferencing. Melalui videoconferencing, siswa dan guru

serta siswa dan siswa bisa bertatap muka secara langsung dan

berkomunikasi melalui gambar dan suara. Hanya saja dikarenakan

kurangnya sarana dan infrastruktur Internet yang memadai (terutama di

Indonesia), menyebabkan fitur videoconferencing ini tidak dapat

terlaksana secara optimal. Audiovisual yang dikirimkan seringkali tidak

berkualitas baik. Selain itu terkadang terjadi delay/penundaan yang

menyebabkan komunikasi tidak berjalan mulus. Hal-hal seperti inilah

yang menyebabkan videoconferencing sama sekali belum bisa

menggantikan proses komunikasi langsung antar manusia.

Untuk menanggulangi hal tersebut, sudah ada beberapa pihak

yang berusaha untuk membuat teknologi videoconferencing menjadi

senyata mungkin, di antaranya dengan memperlebar bandwidth untuk

pertukaran data videoconferencing, atau meningkatkan kualitas

hardware pendukung videoconferencing. Cisco System sudah

Page 14: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

13

menghadirkan solusi untuk hal ini. Perusahaan komunikasi Internet

Skype-pun sudah mencoba untuk menerapkannya secara luas. Hanya

tinggal masalah waktu saja (3-5 tahun) agar teknologi ini bisa menjadi

lebih sempurna dan diadopsi oleh masyarakat seluruh dunia.

C. SIMPULAN

Mengimplementasikan pembelajaran melalui e-learning bukan berarti

sekedar meletakan bahan ajar pada web. Selain bahan ajar, skenario

pembelajaran perlu dipersiapkan dengan matang untuk merangsang

keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar

mereka.

Memanfaatkan teknologi internet dalam pembelajaran menuntut

potensi ACKS dari para guru dan peserta didik, yaitu sikap yang positif

terhadap e-learning, kreatif dalam mengembangkan diri, memperkaya

khasanah pengetahuan tentang teknologi informasi dan meningkatkan mutu

keterampilan diri yang terus-menerus kerena teknologi dibidang internet ini

berkembang sangat cepat.

Masih banyak hambatan yang harus kita hadapi untuk memenfaatkan

teknologi internet ini. Hambatan ini tidak saja terjadi di Indonesia, namun

terjadi juga di luarnegeri di negara yang sudah maju sekalipun. Untuk itu

kita tidak perlu berkecil hati dengan adanya hambatan tersebut.

Mari kita memberikan komitmen untuk berupaya memanfaatkan

teknologi ini dalam upaya meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan

agar sumber daya manusia Indonesia mampu berkompetisi di arena

persaingan global.

Page 15: Pembelajaran Berbasis Web Tugas

14

DAFTAR PUSTAKA

Koesnandar, Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web, http : //www.teknologipendidikan.net /? p=44

Riche Chintia Johan, Pembelajaran Berbasis Web, dalam Dr. Rusman, M.Pd (Ed), Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, 2009

Rusman, Dr, M.Pd., Pemanfaatan Internet Untuk Pembelajaran, dalam Dr. Rusman, M.Pd (Ed), Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, 2009

S u h a r i y a n t o , Pembelajaran Berbasis Ict (Information And Communication Technology) Megister Teknologi Pendidikan, FKIP UNILA 2009

Toto Fathoni, E-Learning,

Widyo Nugroho, dkk, Perancangan Media Video Pembelajaran Berbasis Web (Studi Kasus Mata Kuliah Pengantar Teori Graph), [email protected], Gunadarma University, Margonda Raya 100, Depok 16424