PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

download PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

of 13

Transcript of PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    1/13

    .J um a [ Ilin ia n 1 t1 (re atff' '(/o[ 'f/I J V o . 1J an ua n 2 0M

    PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANAotefi !J{urdi'n Ibrali im*

    Abstrak:Pem belajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam m em anipulasisum ber-sum ber belajar (m edia pem belajaran) agar terjadi proses belajardalam diri siswa. Sementara itu, belajar adalah suatu perubahan dalamdisposisi atau kapabilitas m anusia. P eningkatan hasil belajar dapat diam atidengan m embandingkan penam pilan kapabilitas (kinerja) sebelum m asukke dalam kondisi belaj ar dengan penam pilan sesudah m elakukan belajar.Pem anfaatan m edia yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristiksiswa, dan karakteristik m atapelajaran akan m em ungkinkan belajar danpembelajaran berjalan secara menarik dan efektif. Pem ilihan danpem anfaatan m edia dalam pem belajaran tidak ham s m edia yang berbasisteknologi, nam un dapat pula m edia pem belajaran yang sederhana. M ediasederhana bisa berupa objek -objek atau sum ber-sum ber yang ada di sekitarsekolah maupun media yang sudah ada m isalnya gambar, peta, globe,gam barpahlaw an, gam barrangka m anusia. B isa pula dikem bangkan ataud ibua t se nd iri o le h guru a tau calon guru se pe rti media Overh ead T ransp ara n(ORT), chart, grafis, buletin board, foto diam , tabel. D an lain-lain.

    Kata Kunci: Belajar; Pembelajaran, Sumber Belajar; Media Belajar. DanHasHBelajar

    Pendidikan dan pembelajaran merupakan salah satu program yangstrategis untuk m em bangun sum ber daya m anusia jangka panjang. K arena itupeningkatan bidang pendidikan dan pem belajaran tidak bisa dijalankan secarareaktif, sam bil lalu, dan sekenanya, m elainkan m eski dengan cara proaktif,* Penulis adalah Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

    - 56 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    2/13

    . Juma! Zfmiali lJl(featjf'1/of 1/ .%7.1Januari 2009

    in tens if, dan strategis, t Salah satu komponen terpenting dalam membangunpend id ik an d an pembela jaran ad alah p ro se s p embela jaran d i sekolah .

    Dunia sudah bernbah, paradigma pendidikan dan pembelajaran jugaberubah. Karena itu perlu dilakukan reformasi dalam sistem pembelajaran disekolah . Ki ta perIu menggantikan model belajar dan pembelajaran yang berpusatpada guru yang se lama ini masih cukup banyak diterapkan disebagain besarsekolah, dengan model belajar dan pembelajaran yang aktif dan mandiri ber-dasa rkan p rin sip -p rin sip teori bela j a r kognitif yang moderen. Sebag ian o rangberhas il dengan bela ja r kelompok , dan sebagian lagi akan berhas il b ila bela ja rsend iri dan mandiri. S eb ag ian o rang lain lebih sen ang bela jar mendengark anyang disebut model belajar audiotirial. S ebagian orang lebih mudah belajarmelalu i melihat langsung gambar dan diagram, yang disebutmode1 belajarvisual,Tetapi ada pula akan berhasil b ela ja rnya b ila d ikomb inasikan keduanya (aud iov isua l), a tau kombinas i anta ra membaca, mendengar, dan melihat. Namun yangpaling tinggi hasil belajarnya ( lihatkemcut pengalamanE. Dale) b ila orang (siswa)belajarmelalu i model belajar dan pembelajaranmelalu i bennain peran , s imulas i,dan praktek langsung (berbuat). O leh karena itu sekolah dalam hal ini guruharns m ampu memanfaatkan berbagai m acam sumber belajar (term asuk didalamnya media pembelajaran) baikyang sederhana maupun yang berbasisteknologi.

    S ejalan dengan perkembangan tekno log i komun ik asi d an informasi,maka guru tidak saja hams mampu memanfaatkan berbagai produk teknologi

    . yang sudah ada di pasar, tetapi juga harns m ampu secara bertahap m engem -bangkan sendiri berbagai sumber belajar atau media pembelajaran baik yangberbasis teknologi maupun sederhana. A tas dasar itu para mahasiswa sebagiguru d an atau calo n guru p emu la h ams d ib erik an p ela tihan tentang pembuatandan pemanfaatan media-media pernbelajaran, baik yang berbasis teknologirnaupun sederhana.Konsepsi Belajar dan Pembelajaran1. Konsepsi Belajar

    Belajar rnernpakan suatu term inologi yang menggambarkan suatuproses perubahan melalui pengalaman. P roses tersebut mempersyaratkanI Indrajati Sidi, Menuju Masyarakat Be/ajar; Menggagas Paradigma Baru Pendidikan(Jakarta: Paramadina dan Logos Wacana Ilmu, 2001), th '

    - 57 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    3/13

    Jama! Ifiniali !f1(reatif'1/o 1/IKo. 1Januad 2009

    perubahan yang relatif pennanen berupa sikap, pengetahuan, infonnasi,kemampuan, dan keterampilan melalui pengalaman setelah berinteraksi dengansum ber belajar. M enurut G agne' belajar adalah suatu pem bahan dalam disposisiataukapabilitas m anusia. Pem bahan dalam m enunjukkankinerja (perilaku) itusendiri disebut belajar. Peningkatan (hasil) belajar dapat diamati denganmembandingkan penampilan kapabilitas (kinerj a) sebelum masuk ke dalamkondisi belajar dengan penampilan sesudahmelakukan belajar. Inibera rti b ahwa(hasil) belajar itu m empakan sem ua keteram pilan, pengetahuan, sikap dan nilaiyang diperoleh individu (siswa).

    G agne dan Briggs membagi hasil belajar menjadi lima kategorikapabilitas yaitu (1 ) keterampilan intelektual (intellectual skills), (2) s trateg ikognitif (cognitive strategies), (3) infonnasi verbal (verbal information), (4 )keterampilan motorik (motor skills), dan (5) sikap (attitudes). Keterampilan.intelektual adalah kecakapan yang berkenaan dengan pengetahuan prosedural,m ulai dari kem am puan m em bedakan, konsep konkret, konsep defm isi, kaidahserta kaidah yang lebih tinggi; kaidah yang m engandung banyak langkah disebutprosedur.'

    Bloom dan kawan-kawannya, sebagaimana dikutip oleh Degengm engklasifikasikan hasil pengajaran (belajar) m enjadi riga dom ain atau ranah,yaitu ranah kognitif psikomotor, dan sikap. R anah kognitif m enaruh perhatianpada pengembangankapabilitas dan kete rampilan in te lektua l; ranah psikomotorberkaitan dengankegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilan motorik; danranah sikap berkaitan dengan pengem bangan perasaan, sikap, nilai, dan emosi.'

    Reigeluth m engatakan bahwa hasil pembelajaran secara umum dapatdikategorisasi menjadi tiga kelas atau level, yaitu (1 ) keefektifitas pembelajaran,yang biasanya diukur dari tingkat keberhasilan (prestasi) siswa dari berbagaisudut, (2) efisiensi pem belajaran, yang biasanya diukur dari w aktu belajar dan!atau b iay a p embelajara n, dan (3) daya tarik pembelajaran yang selalu diukurdari tendensi siswa ingin belajar secara kontinu. Secara spesifik, hasil bela jarad alah su atu k in erja (peifonnance) yang d iin dik asik an sebag ai su atu k ap ab ilitas

    2 Roberet M. Gagne and Lislie J. Briggs. Principle a/Instruction Design. (New York:Holt Rinhart and Windstone, 1977),49-50

    3 Ibid., 904 I Nyoman S. Degeng, Ilmu Pengajaran; Taksonomi Variabel, (Jakarta: DepdikbudDitjen Dikti, 1989), 176-177

    - 58 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    4/13

    Junta! liniali tll(reatff'1/o! 1/%0. 1anuan' 2009

    (kemampuan) yang te1ahd ipero leh.'Dari uraian di atas dapat disim pulkan bahwa hasil belajar adalah

    sebe rapa banyak siswa menguasa i a tau mencapai tu juan -tu juan pembela ja ran(kopetensi dasar atau indikator-inclikator)yang telah ditetapkan dalam kurikulumyang berlaku . Dengan kata la in , sebe rapa banyakma te ri-ma te ri pembela ja ranyang te lah d ite tapkan dalam kurikulum te lah d ikua sa i o leh siswa .2. Konsepsi Pembelajaran

    Kata pem belajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata dari katabahasa Inggris "Instruction". Kata instruction le bih lu as maknanya darip adapenga ja ran. Da lamkonteks pendid ikan fo rma l, pembela ja ran a tau instructionmencakup pula k eg ia tan belaja r menga jar yang tid ak d ih ad iri o le h guru secaraf is ikoSadiman" berpendapat pembela ja ran ada lah usaha-usaha yang te rencanadalammemanipu lasi sumber-sumberbela ja r(mediapembela ja ran) agarte rjadip roses belajar dalam diri sisw a. D engan kata lain pembelajaran merupakanupaya mencip takan kondis i (lingkungan ekstemal) yang konduktif aga r te tjadip roses belaja r (kondis i in te rnal) pada d iri s iswa (pebe la ja r). Pembela ja ran jugadapat diartikan sebagai upaya-upaya yang dilakukan oleh atau kelom pokp ro fe ssional untuk memberik an kemungkin an dan atau kemudahan o rang la inaga r bela ja r dengan sengaja , te ra rah, dan te rkenda li.

    P embela ja ran akan berhasilguna dan beija lan seca ra e fektifb ila dalamperan cangan dan pengembangan bertitik to lak pada karakte ristik p ebelajar,m ata pelanjaran, dan berpedom an pada kopetensi dasar, tujuan-tujuanpembela ja ran yang te lah d ite tapkan a tau indikato r keberhas ilan bela ja r. Be la ja rakan berhasiljika pebela jar (siswa) secaraakti fmelakukan sendir i proses bela jarmela lu i ber in te raks i dengan berbagai sumber bela ja r.B asil b elajar b ermacam-macamjenis d an sifatnya, te rg an tung sudu tpan dang p ara ahli pembelajaran. Menurut R eigelu th? hasil belajar meliputi :efektivitas , ef is iensi, dandaya tarik.

    5 Reigelut M. Charles, Instructional Theories In Action, Lessons IIIlustrating SelectedTheories And Models, (New Jessey: Lawrence Erl-baum Associates, 1983),20

    6 Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, danPemarfaatan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), tho7 Charles M. Regeluth, Instructional Theories, ... , 1983

    - 59 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    5/13

    . Juma! Ifrniali lIl(reatff' 'V'o{ 'V'I J V o . 1.Januan 2002

    Pembela jaran meru pak an u sah a y ang b ersifa t p resk rip tif y aitu membua tresep ag ar m asalah belajar dap at d iatasi den gan berdasarkan p ad a teo ri tertentu.

    Pendekatan teori preskriptif dalam pem belajaran sering kali hamsmemperhatikan h al-h al sebag ai berik ut.a. B agaim ana karakteristikp ebelajar (sisw a). K emampuan aw al, latar belakan g

    social ekonom i, dan kebiasaan belajar m erupakan factor- faktor pentingyang berk aita nkarakte ris tik s iswa. B loom , 8mengatakan bahwakemampuanaw al dapat m enjelaskan 50 persen terhadap keberhasilan seseorang untukmenguasa i su atu se t tu ga s b ela ja r. Ande rso n dan Faust 9menyebutk an b ahwakemampuan awal meliputi keterampilan dan pengetahuan yang secaraspesifik berkaitan dengan tujuan-tujuan pem belajaran yang telah dim ilikisisw a seb elum pembelajaran d imulai.

    b. Dari apa dan siapa yang belajar. Pem buatan dan p em ilih an sumber belajar(m edia pem belajaran) ham s berpedom an pada kopetensi dan indikator-indikator dalam kurikulum (SilabiiSA P) dan disesuaikan dengan kondisidan k arak teristik sisw a.

    c. Bagaim ana diperoleh hasil optim um . Dalam pembelajaran akan berhasilbila memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dan ditopang olehpengelolaan sum ber-sum ber lain dan pengelolaan kelas yang kondusif.d . Faktor apa saja (internallekstemal) yang mempengaruhi (mendukungm aupun m engham bat) keberhasilan belajar. Faktor yang paling m endasarm endukung keberhasilan belajar adalah m otivasi belajar (factor internal)dan pem berian ganjaran dan hukum an yang sesuai (factor ekstemal)

    e. Bagaimana peristiwa proses pembelajaran berlangsung. Proses pem -belajaran akan d itentukan o leh tu ju an lindik ato ryang te lah d ite tapkan . Sela initu p roses p embelajaran akan mempertim ban gk an p ula m ed ia p embelajaranyang tersedia dan alokasi waktu. A tas dasar itu, guru atau guru pemulaakan mempertimbangkan pem ilihan media pembelajaran yang sesuai,m en gelompo kan sisw a, dan men etap kan dan mem ilih m etod e p embelajaranyang m erangsang sisw a belajar.

    8 Bejamin S. Bloom, Human Characteristics and School Learning. (New York: Mcfiraw-Hill Company , 1992),47.

    9 Richard C. Anderson and Gerald W . Faust, Educational Psychology the Science ofInstruction &Learing. (New York: Harper &Rovy Publishers, 1973),85

    - 60-

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    6/13

    .Juma! I!miali /7(reatf// 'f/o[ 'f/I %0. 1Januan 2009

    Teori pem belajaran yang lain yang perlu diperhatikan dalam pengem -bangan dan pelaksanaan pembelajaran, di antaranya teori elaboratif dariReigeluth yang rnenyatakan bahwa agar pelajaran lebih rnudah dikuasai olehpebelajar, m aka m ateri pem belajaran sebaliknya disusun dengan m emberikangambaran umum terlebih dahulu dan kemudian dirinci ke dalam rnasing-m asingtopic. Berdasarkan teori ini, guru dalam menyajikan rnateri pernbelajaranhendaknya terlebih dahulurnemberikan gambaran secara umumkemudian dirincilebih khusus dan spesiftk. Dalam operasionalnya teori ini lebih cocok untukrnenyajikan m ateri-m ateri pem belajaran bidang studi Ilm u Pengetahuan Sosial(IPS), PKN , dan Bahasa. Media pernbelajaran berbasis lingkungan sangatcocok untuk m endukung keterlaksanaan teori elaborasi dalarn pem belajaran.

    T eori lain yang perIu dipertim bangkan pu1 a adalah T eori A lgoritm a atauLandamatic dati Lev L anda, yang m enyatakan agar pelajaran dapat lebih cepatdan tepat dikuasai, maka pelajaran itu perlu disusun tahap dem i tahap dalarnlangkah-langkah kecil (seperti halnya tangga) yang dapat menjam in dikuasainyatujuan belajar. T eori ini dapat diterapkan dalam operasi pem ecahan soal-soalm ata pelajaran M atem atika, Fisika, llm u G aya, dan Kim ia. Untuk menerapkanteori inidalam pembelajaran, pem anfatan m edia sederhana yang dibuat sendiriseperti C hart, gam bar, dan buletin board sangat diharapkan.Kon sep si M ed ia Sederhana1.Sumber B elajar dan M edia

    Sum ber b ela jar: segala sesuatu m ernungkinkan terjadinya prosesbela jar pada pebelajar (sisw a). Sum ber belajar dapat dibedakan m enjadi enamjenis, yaitu: a) Pesan dan in form asi, (b) Orang, (c) Bahan, (d ) Ala i, (e)Teknik, dan (j) Lingkungan.

    Pesan d an in form asi dari bahan cetak seperti buku, rnajalah, koran,makalah ,d ll. merupak an sumber b ela jaru tama dalam belajar, Orang seperti ternan,tutor, guru, dosen , w idya iswara takka lah p en tin g d alam bela jar. Beg itu pula bahand an a la t (kom b in asi =media) seperti media VCD, CD, DVD, CAl, internet,dll., Baha n p emb ela ja ra n (C ou rse ma teria ls): merupakan peta infonnasi (fakta,k on sep , p ro sedur, meta kogn itif/ p rin sip ) d ik embangkan /d isu sun se cara sistema tisdengan rnetode tertentu, sebagai sum ber belajaryang disajikan dan dikem asdalam bentuk media cetak atau non-cetak. Teknik sepert i s imulasi, micro teach ing ,p ee r te ach in g, diskusi kelompok, perIu dipertimbangkan dalam pengembangan

    - 61 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    7/13

    .J uma ! I fn zi ali "l (je a tff' '(/o[ 1/I JIfo. 1J an ua ti 2 00 9

    b ah an b elajar. Lingkungan internal dan eksternal lembaga (sekolah) untukm enopang keberhasilan belajar m erupakan faktoryang penting pula.

    M edia belajarm erupakan bagian dari sum ber belajar, Media b ela jarm erupakankom binasi antara alat (hardware) dan bahan (sof tware) pembela-j aran. Guru hanya merupakan salah satu jenis sumber belajar yang berupa"orang".

    Berdasarkan cara memperolehnya, sumber belajar (media pem-belajaran) dapat dikelom pokkan m enjadi dua j enis, yaitu:a. By design learning resources: sum ber belajar yang sengaja dirancang

    khusus untuk tujuan pembelajaran. M isal : buku pelajaran, m odul, programaudio, program video, DV D, M ulti media, transparansi OH P, dll. M ediayang dapat dikembangkan dengan cara mudah, murah, dan cepat adalahm edia transparansi OHP.

    h. Learning resources by utilization: sumber b elajarya ng buk andiran can guntuk tujuan pembelajaran, nam un sudah tersedia dan dapat dim anfaatkanuntuk keperluan pembelajaran. M isal : sawah, perkebunan, pasar, suratkabar, siaran televisi, siaran radio, pabrik, term inal, m esium , lingkungan disek olah , ru an g k elas dan gedung sekolah, perpustakaan, dlL S umber belajaratau media yang paling mudah, murah, dan cepat d ip ero leh ada lah lingkungansekolah seperti perpustakaan, ruang kelas, gedung sekolah, tanaman-tanaman di halam an sekolah, atau binatang-binatan disekitar sekolah ataurum ah siswa atau guru.

    M edia Pembelajaran yang dirancang (by design) mempunya i c iri-cirisebaga i berikut.a. Berisi peta inform asi atau pesan (massage) dalam bentuk rangkaian fakta,konsep, prosedur, metakognitif iprinsip atau teori dalam bidang ilmu

    pengetahuan dan keterampilan.b. D isusun secara sistem atis; urutan fakta, konsep, prosedur, m etakognitif yang

    ditata berdasarkan struktur pengetahuan dan keterampilan tertentu dandengan langkah-langkah (prosedure) tertentu.

    c. D isajikan dan dikem as berdasarkan teori belajar dan pem belajaran, sesuaidengan karakteristik m ateri, karakteristik pe belajar (sisw a), lingkunganbela ja r, dan pembela ja ran.

    d. D isusun sesuai atau relevan untuk m encapai tujuanlindikator pem belajaranyang telah ditetapkan kurikulum atau satuan acuan pembelajaran,

    - 62 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    8/13

    .Juma! Iliniali "l(featif'1/o 1/I J V o . 1Januan 2009

    e. B ersifat khusns dan unik; dirancang khusus untuk tujuan dan pebelajar(siswa )dengan karakteris tik ter tentu

    2. Konsepsi MediaMenuiutAssociation of Education and Communication Technology

    (ABeT: 1977), med ia (p embelajaran ) sebagai segala ben tuk dan salu ran yangdigunakan orang (guru) untuk menyalu rkan pesan a tau in fo rmasi.

    G agne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jeniskomponen dalam lingkungan s iswa (te rmasuk lingkungan seko lah) yang dapatme rangsang s iswa untuk bela ja r, s edangkan Briggs (1970) berpendapat bahwamed ia segala alat fisik y ang d apat menyaj ikan pesan serta merang sang sisw auntuk belajar. C ontohnya, buku, transparansi, program radio, program TV ,film , DVD, v ideo , kase t aud io , in te rnet, CAl, multi med ia, d lL

    Dengan demik ian, dapat d ikatakan bahwa media pembela ja ran : ada lahsegala sesua tu sebagai peranta ra untuk menyampaikan informasi pembela ja rank e si p ebelajar. Med ia p embelajaran biasanya b erisi pesan berupa informasiy ang b iasanya d isebut bahan p embelajaran. Bahan pembelajaran (Coursematerials): merupakan peta informasi (fakta, konsep, prosedur, metakognitif /p rin sip) y ang dik embangkan atau d isusun secara sistematis dengan metodetertentu, sebagai sumber belajar yang disajikan dan dikemas dalam bentukmed ia cetak atau non -cetak .

    B ila d itin jau dari konsep sumber be1aja rd i a ta s, yang te rgolong dalammedia ada lah sumber bela jar berupa bahan dan alat, Kedua komponen sumberbelajar ini seringka li d igunakan secara bersamaan dan saling menunjang dalamp roses pembelajaran. K alau k ita menggun ak an OHP, mesin O lIP itu disebutalat, sedang ORT (Overhead Transparans i) yang beris i ma te ri pembela ja randisebut bahan pembela ja ran. Da lam pembela ja ran dan penata ran kedua-duanyahams digunakan secara bersamaan dan saling menentukan atau salingketergantungan. OverheadTransparansi yang berisi materi pembe1ajaran tidakefek tifbila dig unakan secara parsial tanp a dpasang atau dipro yeksikan olehOHP. Seb alikn ya OHPtidak b ermakna biladigunakan tan pa ORTyang berisirnateripembelajaran. Lainhalnya bila dalam pembela jaran tersebut OlIP sebagaiobjek pem belajaran, seperti pada sekolah-sekolah teknik elektro yangmembahas khu su s komponen-kompenen OHP dan cara merakitn ya.

    - 63 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    9/13

    .Juma! Ifiniali l7(reat!f" 1/0[ 'V'I%0,1Januan' 2009

    a. Jenis-Jenis Media Pembelajaranlenis-jenis m edia pem belajaran dapat dibedakan seperti berikut:

    1 . D itinjau dari setting penggunaannya; m edia pembelajaran mandiri dankonve sio na l (k la sik al). Pembelajaran mandiri: p embelajaran d en ganban tuan te rbata s guru (orang lain). M edianya; berupa m odul cetak ataunoncetak.

    2. Pembelajaran klasikal, m edianya; bisa berupa modul m aupun bahankonve sio na l s ep erti b uku, maka lah, ma ja lah, pap er, d an b ah an e le ktro nikseperti transparanci, kaset audio, dll ..3. Ditinjau dan pengadaannya, dapat dibedakan media yang sengajadirancang (by design) dan dimanfaatkan (by utlization).4. D ilihat fisik pengem asannya, dapat dibedakan; m edia pem belajarancetak d an no n-cetak . Media pembelajaran cetak; contohnya modul,buku, m akalah, modul non self content, lembar kerja sisw a (LKS),transparansi OH P, majalah, koran, brosur, kurikulum , silabus, dll.Media perubelajaran noncetak (elektronik) m isalnya kaset audio,CD , VCD, DVD, CA l, internet, majalah udara, m ajalah elektronik,powerpoint, e-learning, e-book, e-modul, program radio, programTV, e-mail.flipchart, dll.

    b. Peranan Media PembelajaranSecara um um peranan m edia dalam pembelajaran (pendidikan) adalah

    sebagai ber ikut."1. M em perjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis,2 . M engatasi keterbatasan ruang, waktu dan d ay a in dera, m isaln ya:

    a, objek yang terlalu besar dapat digantikan gam bar, film , atau m odel;b. objekyangkecildibantudenganproyektorm ikro, film , ataum odel;c. gerak yang terlalu lambat atau cepat dapat dibantu dengan high-

    speed photography atau slow motion;d. kejadian atau peristiw a yang terjadi dimasa lampau b isa d itampilkan

    lagi lew at rekam an film , video, foto, m aupun secara verbal;e. objek yang terlalu kompleks (rum it) seperti mesin-mesin dapat

    disajikan dengan m odel, diagram , dll;

    10 Arief Sadiman, Media Pendidikan, .... t h o

    - 64 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    10/13

    .:;uma f fm i ali "1 (r ea tft' 'V b [ 1/ J V o . 1Jan uad 2009

    f konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dU).dapat divisualkan dalam bentuk film, foto, gambar, dll,

    3. Denganmenggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasidapat diatasi sikap pasifsiswa. Dalam hal ini mediapembelajaranberguna untuk:a. menimbulkan kegairahan belajar;b. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

    dengan lingkungan dan kenyataan;c. memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

    kemampuan dan minatnya.4. Media pembelajaran dapat juga:

    a. memberikan perangsang sama terhadap semua siswa;b. mempersamakan pengalaman semua siswa;c. menimbulkan persepsi yang sama pada semua siswa.Media pembelajaran dapat menopang peningkatan keberhasilan be1ajar

    siswa. Menumt Dale (lihat kerucut pengalaman Dale di halaman berikutnya),media cetak yang dapat dibaca saja hanya memberikan kontribusi peningkatanpengetahuan siswa sebesar 10%. Iniberarti siswa dapat menangkap, menyim-pan, dan mengingat materi pembelajaran yang dibaca hanya sebesar 10%.Sementara itu media audio visual, seperti video dan film, dapat meningkatkanpengetahuan siswa sebesar 30%, sedang dengan melalui diskusi, siswa dapatmemperoleh pengetahuan sebesar 50%, karena berdiskusi siswa ikut terlibatlangsung. Paling mencengangkan bila siswa ikut langsung terlibat dan berbuat.Seperti bermain peran, simulasi, dan melakukan kegiatan nyata dapatmeningkatkan pengetahuan siswa sebanyak 90%. lni disebabkan siswa ikutberbuat. Berdasarkan pengalaman Dale tersebut maka media atau metodebermain peran, simulasi, melakukan suatukegiatan (seperti praktekdi lab IPA,mengunjungi musiun dan menyusun laporan kunjungan, membuat proposalkegiatan, melakukan penelitian atau pengamatan) merupakan contoh mediaatau metode yang melibatkan langsung siswa ikut berbuat. Media-media ataumetode-metode pembelajaran seperti ini sangat membantu meningkatkanpengetahuan siswa.

    - 65 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    11/13

    .Juma! Illniali "lCreatff' 'V'o{ 'V 'I .Wo .1Januan" 2009

    c. Karakteristik dan Pemilihan Media PembelajaranKarakteristik media sangat erat kaitannya dengan pem ilihan media.

    Karakte ristik yang perlu d ipertimbangkan ada lah: ekonomis , lingkup sasaranyang d iliput, kemudahan kon trol o leh pemakai, kemampuan media merangsanginde ra penglih atan, pendengaran, perabaan , pengecapan, dan penciuman . Ke-sesuaian dengan tingkatan hirarki tu juan atau indikator dan materi pembelajaranjuga sanga t pen ting Karakte ris tik media pembela ja ran in ilah yang merupakandasa r d alam menentukan pemilih an med ia pembelaja ran. Dengan demik ian,k lasifik asi media, k arakte ristik media, d an pemilih an media me rupak an sa tukesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi atau prosespembelajaran.

    Gambar 1.1. Kerucut Pengalaman E. Dale (diadaptasi dariSadiman: 2003 dan Heinich: 1990)

    3. Media SederhanaSangat kurang sekali sumber-sumber pustaka yang menjelaskan tentang

    konsep media pembelaj aran sederhana. Media sederhana adalah media yangdap at d ik embangkan o lehguru maupun mahasiswa dengan menggunakan ala tdan bahan sederhana dan biaya re la tif mu rah. Peman fa atan sumber-sumber d isekitar pebelajar ataupun sekolah, seperti pemanfaatan ruang kelas untukp embela j aran ma tema tik a, ju ga d ik atego rik an med ia sed erh ana . Ruang kelas.dapat d imanfaatkan untuk membela ja rkan peserta d id ik tentang perka lian, luas ,

    - 66 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    12/13

    yum a! Z !m ia li l7 (je atfl' '!/o[ VI No. 1anuan 2009

    keliling, bahkan konsep yang lebih tinggi seperti hukum phytagoras dalampembelajaran Matematika. Pemanfaatan pepohonan di sekitar sekolah ataupunsiswa, bennacam-macam jenis bunga, binatang-binatang yang hidup dikolammasyarakat dapat dimanfaatkan untk membelajarkan mata pelajaran Biologi.Sumber-sumber yang ada di sekitar sekolah dan masyarakat tersebut tergolongmedia pembelajaran by utilization. Sementara ituyang tennasuk dalam mediasederhana yang dapat dikembang (by design) oleh guru atau calon guru diantaranya: poster, pamflet, chart, bulletin board, model, gambar diam, foto,grafik, transparansi OHP, dlLWalaupun media-media tersebut rnasuk kategorimedia sederhana, namun dalam pengembangannya tetap mengikuti prosedurpengembangan media secaraumum atauberpedoman pada desain instruksional.Dengan demikian langkah-langkah meliputi: a) analisis kurikulum dankarakteristik siswa, b) perumusan tujuan atau indikator, c) pengembanganpokok-pokokmateri, d)pengembangan naskah, dan e) evaluasi fonnatif mediamerupakan langkah atauprosedur pengembangan media pembelajaran. Setiaptahap pengembangan dianjurkan dilakukan evaluasi formatif, agar mendapatproduk media pembelajaran yang efektif, menarik, memotivasi danmembelajarkan siswa.Catatan Akhir

    Dariuraian di atasdapat disimpulkan, ditinjaudar i pengadaannya, dapatdibedakan media yang sengaja dirancang (by design) dan dimanfaatkan (byutilization). Dilihat fisik pengemasannya, dapat dibedakan; mediapembelajaran cetak dan non-cetak. Media pembelajaran cetak; contohnyamodul, buku, makalah, modul non self content, lembar kerja siswa (LKS),transparansi OHP, majalah, koran, brosur, kurikulum, silabus, dlL Mediapembelajaran noncetak (elektronik)misalnya kaset audio, CD, VCD, DVD,CAl, internet, majalah udara, majalah elektronik,poweFpoint, e-learning, e-book, e-modul, program radio, program TV , e-mail sertaflipchart. Namundari beberapa sumber Computer Assistance Instruction (CAl) sudahtergolong media sederhana bydesignmaupun by utilization. Begitu pula mediaberbasis komputer seperti power point.

    Tujuan dan indikator pembelajaran merupakan kiblat dalampengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran. Selain itu perlu pulamempertimbangkan karakteristik pebelajar (siswa) dan karakteristik matapelajaran yang diarnpu oleh guru atau calon guru. Dalam pengembangan dan

    - 67 -

  • 5/10/2018 PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA SEDERHANA

    13/13

    Yumaf Ifmiali "l(reatjf' 'f/o[ 'f/I%0.1anuan' 2009

    pemanfaatan media pembelajaran, faktor kemudahanmengembangkan danmendapatkan, biayanya murah, efektifuntuk mencapai tujuaan atau indikatorpembelajaran, serta mudah dioperasikan baik oleh guru rnaupun siswa bilaingin rnenggunakan baik dalarnkelornpok maupun secara individu rnerupakanfaktor -faktor yang perla diperhatikan. Kerucut pengalarnan E. Dale sangatrnernbantu para calon guru rnaupun guru dalam rnengernbangkan danmemanfatkan media pembelajaran baik media elektronik maupun mediasederhana. Media-media yang ada di sekitar kita baik di lingkungan sekolahmaupun di lingkungan tempat tinggal cukupbanyak untuk dimanfaatkan sebagaimedia pembelajaran yang dapat menopang efektivitas pembelajaran

    DAFTAR PUSTAKAAECT 1977. The Definition of Educational Technology. Edisi Indonesia:Definsi Teknologi Pendidikan, (Seri Pus taka Teknologi

    Pendidikan No.7). Jakarta: Cv. Rajawali.Anderson, Richard C. and Gerald W, Faust. 1973. Educational Psychology

    The Science 0/ Insruction & Learning. New York: Harper &Rovy Publishers.Bloom, Bejamin S. 1996. Human Characteristics and School Learning.New York: McGraw-Hill Company.

    Degeng, 1.Nyoman S. 1989.11muPengajaran; Taksonomi Variabel. Jakarta:Depdikbud Di~en Dikti,.

    Gagne, Robert M. and Lislie J. Briggs. 1979.Principle of Instructional Design.New York: Holt Rinehart and Winstone.

    Heinich, Robert, Molenda, Michael dan Russell, James. 1990. InstructionMedia; and theNew Technologies of Instruction. Third Edition.New York:Macmillan Publishing Company.

    Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Theories In Action, LessonsIllustrating Selected Theories and Models,' (ed.) Charles M.Reigeluth. New Jesey: Lawrence Erl-baumAssociates, In.

    Sadiman, AriefS., dkk. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,dan Pernanfaatan. Jakarta: PT RajaGrafmdo Persada.Sidi, Indra Djati, 200 1. Menuju Masyarakat Belajar; Menggagas Para-digma Bam Pendidikan. Jakarta: Kerjasama Paramadina denganLogos Wacana Ilrnu.

    - 68 -