Penerapan DS

13
PENERAPAN SAKLAR PEMISAH PADA GARDU INDUK OLEH: 1. I WAYAN ALIT WIGUNAWAN (1004405048) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

description

tugas PPTL

Transcript of Penerapan DS

Page 1: Penerapan DS

PENERAPAN SAKLAR

PEMISAH PADA GARDU INDUK

OLEH:

1. I WAYAN ALIT WIGUNAWAN (1004405048)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2012

Page 2: Penerapan DS

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat tenaga Listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya, Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi. Saluran listrik dari sumber pembangkit tenaga listrik sampai ke transformator terakhir disebut sebagai saluran transmisi, sedangkan dari transformator terakhir sampai ke konsumen disebut saluran distribusi.

Maka peralatan harus dirawat secara teratur. Saat perawatan tersebut dilaksanakan, maka seksi atau bagian yang dirawat harus dipisahkan dari sistem, sehingga bebas dari tegangan tinggi. Dengan demikian petugas dapat melaksanakan perawatan dengan aman. Untuk mencegah terjadinya bahaya tegangan tinggi, maka peralatan yang dirawat harus benar-benar terlihat oleh petugas bahwa peralatan sudah terpisah dari rangkaian sistem. Saklar pemisah adalah peralatan yang harus memutuskan dan menutup rangkaian yang arusnya (± 5 ampere) atau pada rangkaian dimana pada saat saklar terbuka tidak terjadi perbedaan tegangan yang besar pada kutub saklarnya.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan diungkapkan pada makalah ini diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan saklar pemisah ?2. Bagaimana penerapan saklar pemisah pada Gardu Induk ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui penerapan saklar pemisah pada Gardu Induk.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan muncul setelah penyusunan makalah ini diantaranya :1. Mahasiswa dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan saklar pemisah.2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penerapan saklar pemisah pada

gardu induk.

1.5 Batasan MasalahDalam makalah ini hanya dibahas penerapan saklar pemisah ( disconnecting switch ) pada gardu induk.

Page 3: Penerapan DS

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Sakalar Pemisah ( Disconnecting Switch )

Disconnecting Switch, merupakan alat pemutus rangkaian yang dioperasikan secara manual, karena waktu pemutusan terjadi sangat subyektif, tergantung pada subyek operatornya. Hal ini merupakan alasan utama, mengapa Disconnecting Switch tidak boleh dioperasikan pada saat rangkaian dalam keadaan dilalui arus beban.

Disconnencting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih ada. Biasanya disconnencting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan – perlatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnencting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.

Disconnencting switch harus benar - benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal – hal tesebut akan membahayakan operator. Tugas utama alat ini umumnya digunakan untuk memutus rangkaian dalam rangka perbaikan atau pemeliharaan. Saklar pemisah merupakan suatu peralatan yang merupakan pasangan circuit breaker. Fungsi saklar pemisah yaitu memisahkan suatu bagian beban dari sumbernya pada keadaan tidak berarus, sehingga dapat dilihat atau dipisahkan dengan pasti bagian yang hidup dengan bagian yang tidak. Hubungan rangkaian pemutus daya dan saklar pemisah adalah menempatkan pemutus daya diantara dua buah saklar pemisah.

Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal ( buses ) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok kelompok feeder dengan tujuan maintenance atau pengetesan. Untuk perbaikan disconnecting switch dilakukan pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak - kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan ( pisau ) pengubungnya. Pada maintenance peralatan – peralatan pada gardu induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari para pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan. Karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang bertegangan dan tidak maka disconnecting switch ini pada sisi yang

Page 4: Penerapan DS

tidak bertegangan dipasang grounding yang berguna untuk membuang sisa energi ( kapasitansi ) yang tersimpan pada konduktor, sistem grounding dan close dari disconnecting switch ini saling interlocking. Hal ini untuk menghindari short circuit.

Selain itu disconnecting switch tidak didiesain sebagai pemutus tegangan seperti CB-CB yang terdapat pada panel atau gardu induk, oleh karena itu diconnecting switch harus dilengkapi dengan pemutus beban, dan bekerjanya dengan urutan tertentu yaitu pembukaan saklar pemisah selalu didahului oleh pembukaan pemutus daya dan menutupnya pemutus daya sesudah saklar pemisah ditutup. Kerja dari disconnecting switch pun harus setelah CB benar –benar open atau tidak ada daya yang mengalir ke disconnecting switch, atau dapat dikatakan kerja dari disconnecting switch dan circuit breaker adalah interlocking juga. Pemisah atau disconnecting switch digunakan untuk menjamin keamanan para pekerja pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan listrik, dan juga memberikan efisiensi karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga circuit breaker.

Beberapa fungsi dari saklar pemisah atau disconnecting switch adalah :1. Untuk mengisolir pemutus daya pada saat dilakukan pemeliharaan

pemutus daya.2. Sebagai komponen simpangan (bypassing) dari pemutus data guna

menjamin kontinuitas penyaluran daya pada saat dilakukan pemeliharaan pemutus daya.

3. Untuk memutuskan dan menghubungkan rel daya dan transformator daya dalam keadaan tanpa beban.

Sistem Kerja Disconnection switch

Gambar 2.1 Lokasi penempatan saklar pemisah

Page 5: Penerapan DS

Dari gambar diatas , dapat ditunjukkan peranan saklar pemisah dalam perawatan peralatan sistem tenaga listrik. Jika pemutus daya circuit breaker (CB1) hendak dirawat , maka kedua saklar pemisah DS1 dan DS2 harus dibuka agar CB1 benar benaar bebas dari tegangan tinggi , baik yang berasal dari sumber maupun yang berasal dari induksi muatan pada kawat transmisi. Sebenarnya tegangan pada CB1 dapat ditiadakan dengan membuka CB2 dan DS2 , tetapi kawaat transmisi dapat bertegangan karena adanya induksi muatan yang diakibatkan awan bermuatan disekitarnya atau karena sambaran petir . oleh karena itu, agar CB1 benar – benar bebas dari tegangan , maka CB1 harus dipisahkan dari jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka DS1 dan DS2 serta membumikan terminal jaringan dengan saklar pembumian.

2.2 Interlock Saklar Pemisah

Kesalahan operasi saklar pemisah (disconnect switch) dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan sistem lainnya, sehingga biaya pemeliharaan bertambah. Untuk mencegah kesalahan operasi , dibuat interlock antara saklar pemisah dengan pemutus daya dan antara saklar pemisah dengan saklar pembumian. Skema pemasangan saklar pemisah

Gambar 2.2 Skema pemasangan saklar pemisah

Gambar 2.3 Interlock saklar pemisah

Page 6: Penerapan DS

Keterangan : SP = Saklar Pemutus PD = Pemutus DayaSB = Saklar Bumi

Untuk sistem seperti pada gambar diatas , interlock harus memenuhi syarat – syarat di bawah ini :

Saklar pemisah (SP) tidak dapat ditutup sebelum pemutus daya (PD) terkunci pada posisi terbuka.

Saklar Pembumian (SB) dapat ditutup hanya saat saklar pemisah terkunci pada posisi terbuka dan tidak ada busur api

Saklar Pemisah (SP) dapat ditutup hanya saat pemutus daya dan saklar pembumian dalam keadaan terbuka.

Pemutus daya hanya dapat ditutup setelah semua saklar pemisah terkunci dalam posisi tertutup atau dalam posisi terbuka.

2.3 Konstruksi Saklar Pemisah

Dilihat dari jumlah kutubnya , saklar pemisah dibagi atas dua jenis , yaitu saklar pemisah kutub tunggal dan saklar pemisah tiga kutub. Berdasakan pemasangannya dibagi atas dua jenis :Tiga isolator pendukung , pendukung tengah berputar ,pemisah gandaDua isolator pendukung, pemisah tunggal.

Gambar dari kedua saklar pemisah di atas ditunjukkan pada gambar dibawah ini

PMS dua isolator pemisah tunggal

Gambar 2.4 Saklar Pemisah, Dua Isolator, Pemisah Tunggal

PMS tiga isolator pemisah ganda Saklar

Page 7: Penerapan DS

 Gambar 2.5 Saklar Pemisah, Tiga Isolator, Pemisah Ganda

Saklar pemisah di atas mempunyai dua saklar, yaitu saklar utama dan saklar pembumian. Dalam prakteknya , setelah saklar utama dibuka ,saklar pembumian ditutup. Kedua saklar ini mempunyai hubungan interlock, sehingga saklar pembumian dapat ditutup setelah saklar utama terbuka dan saklar utama tidak dapat ditutup sebelum saklar pembumian dibuka.

Pengoperasian saklar dapat dilakukan dengan manual atau dengan peralatan elektro – mekanik. Jika dioperasikan dengan elektro – mekanik maka pengoperasian dapat dilakukan di lokasi pemasangannya atau dari ruang control. Saklar pemisah juga dilengkapi dengan kontak bantu untuk keperluan indikasi posisi dari kontak. Jika kekuatan dielektrik antara fasa dengan fasa dan antara terminal dengan terminal pada kutub yang sama lebih tinggi daripada kekuatan dielektrik ketanah , maka saklar pemisah dilengkapi dengan sela pelindung.

2.4 Penerapan Disconnecting switch(DS) atau Pemisah (PMS)adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang

berfungsi sebagai saklar pemisah yang dapat memutus dan menyambung rangkaian dengan arus yang rendah (± 5A), biasa dipakai ketika dilakukan perawatan atau perbaikan. PMS terletak di antara sumber tenaga listrik dan PMT serta di antara PMT dan beban.

Berdasarkan posisinya, PMS dibagi menjadi 3 macamyaitu PMS jaringan, PMS bus, dan PMS transformator. Padadasarnya PMS dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang tersambung kepada PMT tersebut. Agar dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS harus dibuka agar pada PMT tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi teknisi. Pada

Page 8: Penerapan DS

PMS terdapat mekanisme Interlocking yang befungsi untuk mengamankan pembukaan dan penutupan PMS.Mekanisme interlocking tersebut adalah :

PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup. Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika PMS

dalam keadaan terbuka. PMS dapat ditutup hanya ketika PMT dan ES terbuka. PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau

telah tertutup.

2.5 Cara Pemasangan Disconnecting SwitchSukar atau mudahnya pemeliharaan ditentukan oleh metode penempatannya.

Sebaiknya saklar pemisah diletakkan pada tempat yang aman dan mudah dicapai guna pemeliharaan. Untuk mengamankan operator sewaktu dilakukan pemeliharaan peralatan, maka saklar pemisah dilengkapi dengan saklar pentanahan (earthing switch). Saklar pentanahan dipasang antara bagian yang bertegangan dari saklar pemisah dengan konduktor yang ditanahkan. Saklar pentanahan dapat ditutup hanya jika saklar pemisah telah dibuka. Untuk menjamin hal tersebut maka saklar pemisah dengan saklar pentanahan dipasang saling mengunci (interlock). Meskipun Disconnecting Switch tidak dimaksudkan untuk memutuskan arus beban nominal maupun arus hubung singkat akan tetapi memenuhi persyaratan tertentu.Syarat-syarat yang harus dipenuhi :

Mempunyai kapasitas arus nominal 15% diatas arus beban penuh. Harus sanggup menahan tegangan nominal hingga tegangan 10% diatas

gangguan nominal. Dalam keadaan tertutup harus mampu menahan momentary current pada

waktu terjadi hubung singkat. Dapat menahan timbulnya beban termis dan gaya elektrodinamis yang

timbul pada saat terjadinya gangguan hubung singkat.

BAB III

Page 9: Penerapan DS

PENUTUP3.1 Simpulan

1. Disconnecting switch digunakan untuk mengamankan sistem pada saat tidak berbeban.

2. Disconnecting switch bukan merupakan pengaman sistem.3. Disconnecting switch hanya akan membuka pada saat CB benar – benar

terbuka. 4. Disconnecting switch dilengkapi dengan Grounding untuk membuang sisa

energi listrik pada penghantar.5. Disconnecting switch mempunyai sistem interlock dengan grounding.6. Penerapan disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi

peralatan seperti terminal ( buses ) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok kelompok feeder dengan tujuan maintenance atau pengetesan.

7. Penerapan (DS) atau Pemisah (PMS) pada Gardu Induk biasa dipakai ketika melakukan perawatan atau perbaikan. PMS terletak di antara sumber tenaga listrik dan PMT serta di antara PMT dan beban.

Daftar Pustaka

Page 10: Penerapan DS

Sihombing, JM. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik, PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI BARU TERBARUKAN, 2006.Tobing, Bonggas L. Peralatan Tegangan Tinggi, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2003.Artono arismunandar, Teknik Tegangan Tinggi, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.