Penegakan Diagnosis
-
Upload
syarah-mutia-dewi -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of Penegakan Diagnosis
Trigger • KU ( Keadaan Umum ) : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• Vital Sign : - TD ( Tekanan Darah ) :110 / 80 mmHG
• Temperatur : 36,7 C⁰• Nadi : 78x / menit
• RR : 18x / menit
• Hidung : normal, tidak ada massa, tidak ada deformitas, tidak ada kongenital
• Allergic Shiner (+)
• Allergic Crease (+)
• Allergic salute (+)
• Sinus paranasal (-)
•Nyeri ketuk : (-)• Rinoskopi anterior :• Chonca inferior : warna lifide•Ukuran : eutrofi• Edema : -• Chonca media :• Edema : -•Diviasi : tidak ada•Abses : tidak ada
• Perforasi : tidak ada• Spina : tidak ada• Septum nasi : rongga cukup lapang, ada secret serosa•Vestibulum :• Fibrise : - d/s• Radang : - d/s
Anamnesis
•Gejala rinitis alergi yang khas ialah bersin berulang• Bersin ini terutama merupakan gejala pada RAFC dan
kadang - kadang pada RAFL sebagai akibat dilepaskannya histamin.•Gejala lainnya ialah keluar ingus ( rinore ) yang encer dan
banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang – kadang disertai dengan banyak air mata keluar ( lakrimasi )
Pemeriksaan Fisik• Pada rinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah,
berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer yang banyak• Bila gejala persisten, mukosa inferior tampak hipertrofi• Pemeriksaan nasoendoskopi dapat dilakukan bila fasilitas
tersedia.•Gejala spesifik lain pada anak ialah terdapatnya bayangan
gelap didaerah bawah mata yang terjadi karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung.
•Gejala ini disebut allergic shiner• Tampak menggosok – gosok hidung karena gatal, dengan
punggung tangan. •Keadaan ini disebut allergic salute•Keadaan menggosok hidung ini lama – kelamaan akan
menimbulkan garis melintang di dorsum nasi bagian sepertiga bawah, yang disebut allergic crease.
Pemeriksaan Penunjang
• In vitro :•Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal tau
meningkat.• Pemeriksaan IgE total ( Prist – paper radio immunosorbent
test ) seringkali menunjukan nilai normal, kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit, misalnya selain rinitis alergi juga asma bronkial atau urtiaria.• Pemeriksaan ini berguna untuk prediksi kemungkinan alergi
pada bayi atau anak kecil dari suatu keluarga dengan derajat yang tinggi
• Pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST ( Radio Immuno Sorbent Test ) atau ELISA ( Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test ).• Pemeriksaan sitologi hidung dari sekret hidung atau
memastikan diagnosis, tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap• Ditemukan eosinofil dalam jumlah banyak menunjukan
kemungkinan alergi inhalan• Jika basofil ( > 5 sel/lap ) mungkin disebabkan alergi makanan,
sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukan adanya infeksi bakteri.
• In vivo :•Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes
cukit kulit, uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri• ( Skin End – point Titration/SET ), SET dilakukan untuk
alergen inhalan dengan menyuntikan alergen dalam berbagai konstentrasi yang bertingkat kepekatan.•Keuntungan SET, selain alergen penyebab juga derajat alergi
serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui
•Untuk alergi makanan, uji kulit yang akhir – akhir ini banyak dilakukan adalah Intracutaneus Provocative Dilutional Food Test ( IPDFT ), namum sebagai baku emas dapat dilakukan dengan diet eliminasi dan provokasi ( “Challenge Test” )•Alergen ingestan secara tuntas lenyap dalam waktu 2 minggu.
Karena itu pada “Challenge Test”, makanan yang dicurigai diberikan selama 5 hari, selanjutnya diamati reaksinya.• Pada diet eliminasi, jenis makanan setiap kali dihilangkan dari
menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan.