24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

55
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK DALAM DERMATOLOGI DALAM DERMATOLOGI Rosmelia Rosmelia Fakultas Kedokteran Universitas Islam Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Indonesia Yogyakarta Yogyakarta

description

KULIAH UKK

Transcript of 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Page 1: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK DALAM DERMATOLOGIDALAM DERMATOLOGI

RosmeliaRosmeliaFakultas Kedokteran Universitas Islam IndonesiaFakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

YogyakartaYogyakarta

Page 2: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

STRUKTUR KULITSTRUKTUR KULIT

Page 3: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ALUR PENEGAKAN DIAGNOSIS Kesan Umum

Pemeriksaan singkat

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK

DIAGNOSIS ?

ya tidak

Penatalaksanaan Pemeriksaan penunjang

EVALUASI

DD

DD

DD

Page 4: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ANAMNESISANAMNESISIdentityIdentity

Nama, jenis kelamin, alamat, umur, pekerjaan, suku/ras, agama

Biasanya di bagian registrasi Perlu konfirmasi

Chief complaintsChief complaints

Alasan utama datang ke dokter Dengan bahasa/istilah pasien sendiri

Page 5: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ANAMNESISANAMNESISHistory of present illnessHistory of present illness

Onset (kapan mulai muncul, dimana, berupa apa?)

Simtom (apakah gatal, panas, atau nyeri?) Pola penyebaran (bagaimana menyebarnya) Evolusi (bagaimana lesi berubah?) Faktor provokatif (tambah banyak bila…, tambah

gatal bila…., kumat bila….) Faktor yang memperingan (gatalnya berkurang

bila….) Riwayat pengobatan dan respon

Page 6: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ANAMNESISANAMNESISHistory of previous illness/medical historyHistory of previous illness/medical history

Riwayat kesehatan pada umumnya, penyakit yang pernah diderita, penyakit serupa, riwayat operasi, rawat inap, imunisasi, riwayat alergi, riwayat atopi, penggunaan obat (resep/non-resep/jamu)

..

Page 7: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ANAMNESISANAMNESISHistory of family illnessHistory of family illness

Riwayat penyakit serupaRiwayat penyakit serupaRiwayat atopi Riwayat atopi Riwayat tumorRiwayat tumor

Page 8: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ANAMNESISANAMNESISReview of systemsReview of systems

Sesuai indikasi (demam, malaise, Sesuai indikasi (demam, malaise, menggigil, penurunan berat badan, nyeri menggigil, penurunan berat badan, nyeri kepala dll)kepala dll)

Page 9: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ANAMNESISANAMNESISPersonal and social habits, environmentPersonal and social habits, environment

Personal and social habitsPersonal and social habits Kebiasaan merokok, minum alkohol, narkoba, Kebiasaan merokok, minum alkohol, narkoba,

olahraga, diet,.olahraga, diet,. Kebiasaan dan orientasi seksual, pekerjaan, Kebiasaan dan orientasi seksual, pekerjaan,

hobi, riwayat perjalananhobi, riwayat perjalanan Personal carePersonal care: pemakaian kosmetik dan : pemakaian kosmetik dan

perawatan kulit rambut dan kukuperawatan kulit rambut dan kukuEnvironmentEnvironment

Kondisi tempat tinggal, lingkungan kerja, sumber Kondisi tempat tinggal, lingkungan kerja, sumber air, paparan sinar matahari, hewan peliharaanair, paparan sinar matahari, hewan peliharaan

Page 10: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK Status generalis : keadaan umum, kesadaran, tanda-Status generalis : keadaan umum, kesadaran, tanda-

tanda vital, BB/TBtanda vital, BB/TB Pemeriksaan UKKPemeriksaan UKKTahapan :Tahapan : - Inspeksi - Inspeksi - Palpasi- Palpasi - Inspeksi dengan alat (lup)- Inspeksi dengan alat (lup) - Skalpel - Skalpel skuama skuama - Pengukuran lesi- Pengukuran lesi - Diaskopi- Diaskopi Pencatatan Pencatatan deskripsi UKK deskripsi UKK

Page 11: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

STATUS DERMATOLOGISSTATUS DERMATOLOGIS

Deskripsi UKK Deskripsi UKK diperlukan untuk menjelaskan lesi kulit diperlukan untuk menjelaskan lesi kulit secara akurat, ‘bahasa’ dalam komunikasi konsultasisecara akurat, ‘bahasa’ dalam komunikasi konsultasi

Mempelajari “bahasa UKK” : Mempelajari “bahasa UKK” : - Pelajari definisi berbagai UKK primer, sekunder, dan - Pelajari definisi berbagai UKK primer, sekunder, dan khusus. khusus. www.DermatologyLexicon.org www.DermatologyLexicon.org- Periksa UKK dengan teliti, gunakan lup, lakukan palpasi - Periksa UKK dengan teliti, gunakan lup, lakukan palpasi dan gunakan cahaya dari beberapa sudut jika perlu.dan gunakan cahaya dari beberapa sudut jika perlu.- Ikuti pola: LOKASI – UKK (primer, sekunder, khusus) – - Ikuti pola: LOKASI – UKK (primer, sekunder, khusus) – WARNA/DESKRIPSI TAMBAHAN – UKURAN – WARNA/DESKRIPSI TAMBAHAN – UKURAN – SUSUNANSUSUNAN- - Latihan - Latihan - LatihanLatihan - Latihan - Latihan

Page 12: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

UKK berdasar morfologiMeninggiMeninggi MencekungMencekung MendatarMendatar Berisi Berisi

cairancairanVaskularVaskular

PapulPapul ErosiErosi MakulaMakula VesikelVesikel PurpuraPurpuraPlakPlak UlkusUlkus PatchPatch BulaBula TelangiektTelangiekt

asiaasiaNodulNodul AtrofiAtrofi EritemaEritema PustulaPustula InfarkInfarkKistaKista SinusSinus AbsesAbsesUrtika/Urtika/bidurbidur

BurrowBurrow

SkarSkarKomedoKomedo Morfologi permukaan: dome-shaped,

lancip, datar, umbilicated, verrucous, velvety, papillomatous

Page 13: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

UKK berdasar kejadiannya

UKK primer: makula, papula, urtika/bidur, patch, plak, vesikel, bula, pustula, nodul, kista

UKK sekunder: krusta, skuama, ulkus, erosi, fisura, ekskoriasi, skar, likenifikasi, atrofi

UKK khusus: telangiektasia, purpura, ptekie, komedo, burrow, lesi target.

Page 14: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Bentuk atau konfigurasi UKK

• Anuler : misal granuloma annulare, tinea corporis• Polisiklik: misalnya: tinea corporis• Bulat / numuler / diskoid / coin-shaped : misalnya dermatitis numularis, psoriasis plak• Arkuata : seperti panah, seperti bentuk anuler yang tidak sempurna• Retikuler: menyerupai jala• Linier: seperti garis, misalnya pada dermatitis kontak iritan primer• Serpiginosa: misalnya pada cutaneus larva migrans• Targetoid/iris/lesi target : seperti sasaran panah, dengan paling tidak tiga zone yang berbeda, misalnya eritema multiforme.

Page 15: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Distribusi UKK• Dermatomal/zosteriformis: misalnya herpes zoster• Limfangitik : limfe, misalnya sporotrikosis • Sun-exposed : misal pada dermatitis fotokontak• Akral : misal pustulosis palmoplantar• Intertriginosa • Ekstensor : misalnya psoriasis• Fleksor : misalnya dermatitis atopik• Lokalisata: terbatas pada satu daerah tubuh, misalnya selulitis• Generalisata: menyebar ke daerah luas tubuh, misalnya viral exanthem, erupsi obat makulopapuler• Simetris bilateral: terjadi pada kedua sisi tubuh seperti bayangan pada kaca, misalnya psoriasis• Universal : meliputi seluruh daerah kulit, misalnya : eritroderma, alopesia universal

Page 16: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

UKK PRIMERMakula

Patch

Café au lait pada NF

PVC

Page 17: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Papula

Plak

Veruka vulgaris

Psoriasis

Page 18: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Nodul

Urtika/bidur

Furunkel

Urtikaria

Page 19: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

VESIKELHerpes simplex, varicella, herpes zoster, pomfoliks

PUSTULImpetigo, folikulitis, acne

KISTAAcne, kista epidermal

Papula

BULAKendor: pemfigus, impetigoTegang: pemfigoid bulosa

Page 20: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Vesikel, pada herpes zoster

Bula, pada impetigo bulosa awal

Page 21: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

UKK SEKUNDERUKK SEKUNDERKRUSTAImpetigo, varicella, pemfigus

EROSI

ULKUS

Page 22: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

SKUAMAHalus/pityriasiformis: PVCPsoriasiformis/kasar: Psoriasis, tineaKolaret: P. roseaIchtyosiform: Ichtyosis vulgarisFolikuler Eksfoliatif

Page 23: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

FISURA

EKSKORIASI

SKAR

Page 24: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

ATROFIPenipisan epidermis, dermis, subkutis

LIKENIFIKASIPenebalan kulit karena gesekan atau garukan kronik

Page 25: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

UKK KHUSUSUKK KHUSUSKOMEDOKumpulan sebum dan keratin folikulosentrik

TELANGIEKTASIAPembuluh darah superfisial kecil yang melebar

UKK KHUSUS

Page 26: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

BURROWTerowongan pada epidermis Skabies, CLM

Burrow pada skabies

Page 27: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

AnulerPolisiklik

Numuler

Arcuata

BENTUK ATAU KONFIGURASI / Shape UKK

Page 28: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Linier

Lesi target

Serpiginosa

Page 29: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Susunan/Arrangement UKK multipel

Berkelompok

Tersebar

Page 30: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN RAMBUT DAN KEPALA

• INSPEKSI rambut: seluruh daerah kepala, sistematis. Cari: daerah kebotakan dan penipisan rambut, tanda-tanda trauma pada kepala atau batang rambut, parasit (pada pedikulosis), pola distribusi dan lokasi pertumbuhan rambut berlebih, perubahan pigmentasi, warna dan tekstur rambut

• PEMERIKSAAN KULIT kepala = di bagian tubuh lainnya.

Page 31: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Hair pull test

Page 32: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN KUKUPeriksa adanya:

• Pitting (lekuk kecil pada nail plate)• Onikolisis •Paronikia (udem dan eritem pada lipat kuku dan daerah sekitar kuku)• Diskolorisasi (perubahan warna menjadi putih, kehijauan, kekuningan atau hitam)• Perubahan lain: nevus, clubbing, koilonikia/spoon nail, onikoreksis, onikogrifosis

Page 33: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Pitting nail Onikolisis

Paronikia + diskolorisasi

Clubbing fingers

Onikogrifosis

Page 34: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN SARAF PADA LEPRA• Gangguan sensoris: Sensasi taktil (cottonwool, Semmes Weinstein Monofilament/SWM, atau ujung bolpoint/ballpoint pen test), Sensasi nyeri (jarum pentul), Sensasi suhu, maupun sensasi gerak dan vibrasi.

Lokasi pemeriksaan

Page 35: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

• Gangguan Motoris:

Saraf Pergerakan OtotFacialisFacialis Menutup mataMenutup mata Orbicularis oculiOrbicularis oculiUlnarisUlnaris Abduksi jari kelingkingAbduksi jari kelingking Abductor digiti minimiAbductor digiti minimi

MedianusMedianus Abduksi ibu jariAbduksi ibu jari Abductor pollicis brevisAbductor pollicis brevisRadialisRadialis Ekstensi pergelangan Ekstensi pergelangan

tangantanganWrist extensorsWrist extensors

Poplitea lateralisPoplitea lateralis Dorsofleksi kakiDorsofleksi kaki Foot dorsoflexorsFoot dorsoflexors

Yang diperiksa

Page 36: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Pemeriksaan Pembesaran Saraf

N. auricularis magnus

Page 37: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

N. ulnaris

Page 38: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

N. Peroneus communis

N. Tibialis posterior

Page 39: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Wood’s lamp: menggunakan lampu dengan filter barium silikat + nikel oksida hanya melewatkan 320-400 nm (365 nm). Pemeriksaan di ruang gelap pekat.

Hasil :- PVC : floresensi kekuningan - T. capitis : hijau kebiruan - Eritrasma : coral red- Hipopigmentasi- Hiperpigmentasi : menentukan kedalaman pigmen melanin (epidermal/dermal)

Page 40: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Laboratorium sederhana: Laboratorium sederhana: - KOH 10% -30% - KOH 10% -30% - Pengecatan Gram - Pengecatan Gram - Pengecatan Ziehl – Nielsen- Pengecatan Ziehl – Nielsen- Tes Tzanck - Tes Tzanck - Wet-mount dengan lar. NaCl - Wet-mount dengan lar. NaCl 0,9%/akuades: skabies, trichomonas0,9%/akuades: skabies, trichomonas

Tes tusuk (prick-test) : untuk melihat Tes tusuk (prick-test) : untuk melihat reaksi tipe I terhadap berbagai alergenreaksi tipe I terhadap berbagai alergenDilakukan pada: urtikaria, angioedema, Dilakukan pada: urtikaria, angioedema, rhinitis alergi, asma bronkhialrhinitis alergi, asma bronkhial

Page 41: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Tes tempel (patch test) : melihat reaksi tipe IV (delayed-Tes tempel (patch test) : melihat reaksi tipe IV (delayed-hypersensitivity) terhadap berbagai alergen.hypersensitivity) terhadap berbagai alergen.Dilakukan pada : dermatitis kontak Dilakukan pada : dermatitis kontak

Tes Tes acetowhiteacetowhite: dengan asam asetat 5% . Dilakukan pada : : dengan asam asetat 5% . Dilakukan pada : kondiloma kondiloma

Kultur : bakteri, jamurKultur : bakteri, jamur Biopsi : eksisional, ellips, punch Biopsi : eksisional, ellips, punch

Page 42: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk
Page 43: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN ELEMEN JAMUR DENGAN KOH

Cara Pengambilan Sampel:

1. Bersihkan bagian tubuh yang akan diperiksa (dengan kapas alkohol 70%)

2. Pada kulit, ambil dari lesi yang aktif (eritem, meninggi), rambut dicabut (jika rambut panjang, dipotong sampai 1-2 cm dari akar), kuku dipotong atau dikerok dibagian yang rusak

3. Pada PVC bisa diambil dengan selotip, pemeriksaan dengan KOH-parker.

4. Konsentrasi KOH 10-30% (untuk skuama dibiarkan 2-5 menit, untuk kuku dan rambut 1-2 jam)

Page 44: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk
Page 45: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

HASIL PEMERIKSAAN

Page 46: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk
Page 47: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN GRAM

Pengambilan sampel:

1. Pus : menggunakan kapas lidi, dari erosi atau ulkus langsung.

2. Untuk discar uretra: tahan miksi min 4 jam, ambil dari OUE langsung (kalau perlu milking), kapas lidi masuk 1-2 cm

3. Pada servisitis: sampel diambil bersamaan pemeriksaan ginekologik, dari endoserviks.

4. Dari pustula/abses: dengan aspirasi menggunakan spuit steril. Pustula kecil dapat dipecah menggunakan skalpel

Page 48: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

Hasil Pemeriksaan

Page 49: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI PADA LEPRA

Cara pengambilan sampel (slit-skin smear)1. Bersihkan daerah sampel dengan kapas alkohol. Biarkan

mengering.2. Kulit dijepit diantara ibu jari dan telunjuk sampai terlihat

memucat. 3. Dengan menggunakan skalpel, dibuat insisi sejanjang 5 mm

dengan kedalaman 2-3 mm pada kulit yang terjepit antara jari. Kemudian pisau diputar sampai membentuk sudut 90 terhadap insisi dan dasar luka dikerok hingga didapatkan sedikit cairan dan jaringan dermis di ujungnya. Tidak boleh ada darah pada spesimen karena dapat mengganggu pengecatan dan pembacaan.

4. Lepaskan jepitan pada kulit dan hapus darah dengan kapas alkohol.

5. Cairan ini dengan hati-hati dioleskan pada area lingkaran kurang lebih diameter 8 mm pada gelas obyek. Gelas obyek harus selalu dipegang pada ujung-ujungnya. Satu gelas obyek dapat digunakan untuk 6 apusan kulit.

6. Hapus kotoran di skalpel dengan kapas alkohol . Lewatkan skalpel di atas nyala api bunsen 3-4 detik. Biarkan dingin tapi jangan menyentuh apapun.

Page 50: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

7. Ulangi langkah di atas untuk lokasi sampel lain7. Pada penderita lepra aktif, harus diambil 6 sampel, satu dari

tiap-tiap lobus telinga, dan 4 dari lesi aktif. Lokasi pengambilan sampel harus dicatat (dapat dibantu dengan menggunakan diagram) dan indeks bakteriologik dihitung untuk tiap lokasi.

Page 51: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

HASIL PEMERIKSAAN

Page 52: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN TZANCK

Cara pengambilan dan pemeriksaan sampel• Sampel diambil dari vesikel atau bula yang baru dan masih utuh• Atap vesikel atau bula dibuka menggunakan skalpel, kemudian dilakukan kerokan pada dasar vesikel/bula.• Material yang didapat dioleskan pada gelas obyek hingga membentuk lapisan tipis, dan dibiarkan sampai kering.• Genangi dengan cat Giemsa selama 20 menit• Cuci dengan air mengalir perlahan, biarkan kering.

Page 53: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

HASIL PEMERIKSAAN

Multinucleated giant cell Sel akantolitik

Page 54: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk

PEMERIKSAAN PREPARAT BASAH PADA SKABIES

Cara pengambilan dan pemeriksaan sampel• Lakukan pengambilan sampel dari beberapa tempat, dari burrow, atau papul dan vesikel di dekat burrow. • Lakukan kerokan kulit menggunakan skalpel (no. 15) yang telah dilapisi minyak imersi atau mineral oil.

• Lakukan pemeriksaan dengan pembesaran lemah, carilah skabies dewasa, telur, fragmen telur atau kotoran skabies.

Page 55: 24.Penegakan Diagnosis Klasikal Ukk