pendahuluan dan penutup skenario 2 blok geriatri.doc

download pendahuluan dan penutup skenario 2 blok geriatri.doc

of 4

Transcript of pendahuluan dan penutup skenario 2 blok geriatri.doc

  • 5/26/2018 pendahuluan dan penutup skenario 2 blok geriatri.doc

    1/4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Menua (aging) adalah suatu proses menghilangnya secara

    perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti

    diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak

    dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki

    kerusakan yang diderita. Sebagai akibat proses menua terdapat

    perubahan anatomik/fisiologik akibat proses menua, berbagai penyakit

    atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan, pengaruh psiko-sosialpada fungsi organ (Darmojo et.al., !"") .

    #ntuk memahami lebih lanjut tentang masalah dan penyakit pada

    lansia, kami mendapat tugas untuk menganalisis skenario blok geriatri

    berikut.

    Eyang, Yoso, kini berusia 78 tahun, dibawa ke poliklinik geriatri

    oleh cucunya karena mengeluh berulang kali kencing di malam hari.

    Akhir-akhir ini sering marah-marah, gaduh gelisah dan tidak bisa tidur.

    Sejak istrinya meninggal bulan yang lalu, sering minum obat tidur

    dari dokter umum.

    !ada pemeriksaan tanda "ital tekanan darah #$%&$ mm'g.

    'asil pemeriksaan urin rutin leukosit 7#% (!), eritrosit #-*%(!). 'asil

    +S #$ mg%dl, creatinin .$ mg%dl, proteinuri /01. Setelah diperiksa

    prostat dengan rectal touche didapatkan sulkus medianus datar. 2uga

    dilakukan pemeriksaan +eriatric epression Scale, 3ini 3ental Scale

    E4amination, konsultasi bagian psikiatri. 5leh dokter disarankan

    dirawat di rumah sakit.

    B. Rumusan Masalah

    ". $agaimana fisiologi berkemih pada geriatri%

  • 5/26/2018 pendahuluan dan penutup skenario 2 blok geriatri.doc

    2/4

    . &pa penyebab dari keluhan pasien pada skenario (nokturia,

    sering marah-marah, gaduh gelisah, gangguan tidur)%

    '. &pa saja jenis, mekanisme kerja, dan efek samping dari obat

    tidur%

    . $agaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan

    penunjang dan rectal touche%

    . $agaimana indikasi penggunaan dan cara pemeriksaan

    +eriatric epression Scale dan 3ini 3ental Scale

    E4amination%

    *. &pa diagnosis banding dari kasus pada skenario (inkontinensia

    urin, depresi, hipertensi, infeksi saluran kemih, diabetesmelitus, $+, nefropati diabetik)%

    . $agaimana penatalaksanaan komprehensif untuk kasus dalam

    skenario%

    B. Tujuan

    ". #ntuk mengetahui fisiologi berkemih pada geriatri.

    . #ntuk mengetahui dari keluhan pasien pada skenario (nokturia,

    sering marah-marah, gaduh gelisah, gangguan tidur).

    '. #ntuk mengetahui jenis, mekanisme kerja, dan efek samping

    dari obat tidur.

    . #ntuk mengetahui interpretasi hasil pemeriksaan fisik,

    pemeriksaan penunjang dan rectal touche.

    . #ntuk mengetahui indikasi penggunaan dan cara pemeriksaan

    +eriatric epression Scale dan 3ini 3ental Scale

    E4amination.

    *. #ntuk mengetahui diagnosis banding dari kasus pada skenario

    (inkontinensia urin, depresi, hipertensi, infeksi saluran kemih,

    diabetes melitus, $+, nefropati diabetik).

  • 5/26/2018 pendahuluan dan penutup skenario 2 blok geriatri.doc

    3/4

    . #ntuk mengetahui penatalaksanaan komprehensif untuk kasus

    dalam skenario.

    C. Hiptesis

    Dari anamnesis, tanda dan gejala, pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang pada pasien dapat dibuat hipotesis baha

    diagnosis banding penyakit pasien adalah inkontinensia urin, depresi,

    hipertensi, infeksi saluran kemih, diabetes melitus, $+, nefropati

    diabetik.

    Sumber

    Darmojo, $. !"".)uku Ajar )oedhi-armojo +eriatri /6lmu esehatan sia

    (anjut1 Edisi eempat. 0akarta $alai +enerbit 12#3.

  • 5/26/2018 pendahuluan dan penutup skenario 2 blok geriatri.doc

    4/4

    +45#6#+

    &. 2esimpulan

    +ada lansia terjadi berbagai penurunan fisiologik dan anatomik sehingga

    penyakit atau proses patologik lebih mudah terjadi.

    +enyakit pada lansia bersifat multipatologik atau mengenai multiorgan/

    sistem, bersifat degeneratif dan saling terkait, biasanya juga

    mengandung komponen psikologik dan sosial.

    +enatalaksanaan penyakit pada lansia dilakukan secara holistik

    (pre7entif, promotif, kuratif, rehabilitatif) dan memerlukan kerjasamamultidisipliner.

    $. Saran

    ". Sebaiknya ditingkatkan lagi pelayanan sosial kesejahteraan pada lansia

    yang meliputi bidang kesehatan, sosial, agama, olahraga, dll untuk

    mencapai tingkat kesehatan yang baik pada lansia baik fisik maupun

    psikis..