Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

13
Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN Disampaikan pada FGD “Dampak UU ASN Terhadap Eksistensi Badan Diklat”, di BPPK Kementerian Keuangan Jakarta, 8 Juli 2014 Tri Widodo W. Utomo Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
  • date post

    21-Oct-2014
  • Category

    Documents

  • view

    501
  • download

    10

description

Disampaikan pada FGD “Dampak UU ASN Terhadap Eksistensi Badan Diklat”, BPPK Kementerian Keuangan Jakarta, 8 Juli 2014

Transcript of Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Page 1: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Penataan LembagaDiklat PemerintahPasca UU ASNDisampaikan pada FGD “Dampak UU ASN

Terhadap Eksistensi Badan Diklat”, di BPPK

Kementerian Keuangan

Jakarta, 8 Juli 2014

Tri Widodo W. UtomoDeputi Inovasi Administrasi Negara LAN

Page 2: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Quo Vadis Badan Diklat?

BadanDiklat

Penguatan

Peleburan

Page 3: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Mengapa LDP Perlu Diperkuat?

FungsiTECHNOSTRUCTURE dalam organisasi(Henry Mintzberg)�The control analyst of the techno-structure serves to affect certain forms of standardization in the organization.

By design, karakter & fungsi Badiklatsangat berbeda dibanding Setjen

Page 4: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Mengapa LDP Perlu Diperkuat?

Tugas DELEGATIF yg spesifik dari Menteri PAN untuk: *)

� Melakukan pengelolaan diklat dan pengembangan SDM;� Menetapkan AK Widyaiswara;� Menetapkan susunan keanggotaan Tim Penilai Instansi;� Usul penetapan AK Widyaiswara;� Memberi penugasan tertulis dan menerima pertanggung

jawaban Widyaiswara.

Tugas tsb dapat dilakukan oleh Sekjen, namun apakahaspek beban kerja, departementasi, span of control, dllmendukung?

*) Diatur dalam Permenpan No. 14/2009

Page 5: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Mengapa LDP Perlu Diperkuat?

Memperkuat MANAJEMEN ASN. Jika:

� Setiap pegawai memiliki hak 12 hari kerja / tahun, dan� Jumlah pegawai 4,5 juta, maka� Jumlah hari yg dibutuhkan untuk membangun kompetensi

pegawai sebanyak 54 juta hari kerja / tahun.

� Berapa dibutuhkan program pengembangan kompetensi?� Bagaimana kebutuhan Widyaiswara (kuantitas &

kualitas)?� Berapa anggaran yg harus disediakan?

Badan Diklat akan menjadi CENTER OF EXCELLENCE baru K/L !

Page 6: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Mengapa LDP Perlu Diperkuat?

TUNTUTAN baru sistem diklat aparatur:

� Melahirkan pemimpin transformasi ���� LD sbg “KawahCandradimuka”;

� Pembelajaran secara virtual dan berkelanjutan (online learning dan continuing education);

� Pengembangan kompetensi non diklat klasikal spt: magang (pasal 70 ASN), coaching & mentoring, strategic exchange (pertukaran kompetensi antarinstansi), penugasan khusus (special envoy), self learning, dsb.

� Analogi Widyaiswara = Dokter, peserta/pasien berhakmemilih yg terbaik.

Page 7: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Mengapa LDP Bisa Dilebur?

Interseksi yg erat antara Biro Organisasi, Biro SDM & Badan Diklat

Page 8: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Mengapa LDP Bisa Dilebur?

Demi efisiensi organisasi dan menghindari strukturyg fragmented dengan Biro SDM (bahkan jugadengan Biro Organisasi):

• Perubahan Biro Kepegawaian menjadi Biro SDM, mencerminkan perubahan orientasi dari pengelolaadministrasi personalia yg menempatkan pegawai sbghuman resource menjadi pengembangan kompetensipegawai sebagai human capital.

• Manfaat: perencanaan kebutuhan & pengembanganpegawai lebih terintegrasi, efisiensi sumber dayakhususnya anggaran meningkat, berkurangnya mis-koordinasi antar satuan kerja, meningkatnya fokus danefektifivas kerja, dsb.

Page 9: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Mengapa LDP Bisa Dilebur?

Wujud Inovasi Kelembagaan:

� Birokrasi Weberian yg kaku, hirarkhis (atasan -bawahan), aturan yg prosedural & impersonal(kepatuhan mutlak terhadap aturan & ada sangsi bagiyg melanggar) ���� lamban & menciptakan kelas2, ABS.

� Flat organization ���� the least government, the better.

� Holakrasi / Holarki:

o a hierarchy of self-regulating holons that function both as autonomous wholes and as dependent parts.

o third way antara struktur hirarkhis dengan struktur datar.

Page 10: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

LDP sbg Holakrasi

� Pekerjaan dalam organisasi dilakukan mengelilingitugas, bukan mengelilingi fungsi.

� Tugas2 didelegasikan / didistribusikan kepadalingkaran anggota tim (analog dengan lingkarandalam Holahoop), yg memiliki kebebasan untukmengatur (self-govern).

� Pendekatan yg mendorong setiap individu dalam timuntuk mengambil inisiatif, menjadikan ide merekadapat dieksekusi dengan segera.

� Terbukti ampuh mengurangi keterbatasan pimpinandalam membuat setiap keputusan (Michelle James, Navigating the New Work Paradigm, 2012).

Page 11: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

BPPK sbg Holakrasi

� Dalam LDP cq. BPPK yg berstruktur holakrasi akanterbangun hologram dan multi-tasking staf ����benchmark di LN, pelaksaan training hanya dikelolasedikit orang.

� Kelembagaan BPPK mungkin tidak ada, namun fungsitetap menonjol.

� Peleburan unit-unit pendidikan dan pelatihan dalam1 unit yg terintegrasi (BPPK, Balai, STAN, dll).

Page 12: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Penutup

• Pilihan Penguatan atau Peleburan Badan Diklatsama-sama memiliki rasionalitas yg kuat.

• Untuk menentukan pilihan tsb, tidak bisa hanyamenganalisis LDP an sich, namun juga harusmemperhatikan faktor kontingensi lain, misalnya besaran organisasi induk, distribusibeban kerja, prioritas kebijakan, demografipegawai, economic of scale, dll.

• Mission driven dan continues improvement jauhlbh penting dibanding urusan struktur.

Page 13: Penataan Lembaga Diklat Pemerintah Pasca UU ASN

Terima KasihSemoga Bermanfaat …

Tri Widodo W. UtomoDeputi Inovasi Administrasi Negara LAN