Penanganan TIA

3
Penanganan TIA Assesment pasien TIA dan cari kemungkinan terkena stroke dikemudian hari. Kemungkinan pasien TIA untuk terkena stroke dinilai dengan scoring ABCD. Jika nilai scor > 4, termasuk resiko tinggi maka pasien diberi pengobatan preventif meliputi: o Berikan segera aspirin (300 mg daily) o Investigasi dan assesment lengkap oleh ahli (spesialis/tim stroke) paling lambat 24jam setelah muncul gejala dan tanda defisit neurologis (serangan) o Jelaskan panyakitnya pada pasien dan pastikan diberikan pengobatan preventif serta mengidentifikasi dan mengatasi faktor resiko yg ada. Pasien TIA berulang dianggap memiliki resiko tinggi stroke meski scor ABCD’s-glukosa nya kurang dari 3. Jika nilai ABCD’s-glukosa kurang dari 3, penanganan meliputi: o Berikan segera aspirin (300 mg daily) o Investigasi dan assesment lengkap oleh ahli (spesialis/tim stroke) secepatnya (paling lambat 1 minggu pasca serangan) o Jelaskan panyakitnya pada pasien dan pastikan diberikan pengobatan preventif serta mengidentifikasi dan mengatasi faktor resiko yg ada. ABCD scor untuk stroke Faktor Resiko Kategori Scor A Age ≥60 <60 1 0 B Blood Pressure SBP > 140, DBP ≥ 90 Other 1 0 C Clinical Feature Unilateral weakness Speech disturbance (noweakness) 2 1

description

tranc

Transcript of Penanganan TIA

Page 1: Penanganan TIA

Penanganan TIA

Assesment pasien TIA dan cari kemungkinan terkena stroke dikemudian hari. Kemungkinan pasien TIA untuk terkena stroke dinilai dengan scoring ABCD. Jika nilai scor > 4, termasuk resiko tinggi maka pasien diberi pengobatan preventif meliputi:

o Berikan segera aspirin (300 mg daily)

o Investigasi dan assesment lengkap oleh ahli (spesialis/tim stroke) paling lambat 24jam setelah muncul gejala dan tanda defisit neurologis (serangan)

o Jelaskan panyakitnya pada pasien dan pastikan diberikan pengobatan preventif serta mengidentifikasi dan mengatasi faktor resiko yg ada.

Pasien TIA berulang dianggap memiliki resiko tinggi stroke meski scor ABCD’s-glukosa nya kurang dari 3.

Jika nilai ABCD’s-glukosa kurang dari 3, penanganan meliputi:o Berikan segera aspirin (300 mg daily)

o Investigasi dan assesment lengkap oleh ahli (spesialis/tim stroke) secepatnya (paling lambat 1 minggu pasca serangan)

o Jelaskan panyakitnya pada pasien dan pastikan diberikan pengobatan preventif serta mengidentifikasi dan mengatasi faktor resiko yg ada.

ABCD scor untuk strokeFaktor Resiko Kategori Scor

A Age ≥60<60

10

B Blood Pressure SBP > 140, DBP ≥ 90Other

10

C Clinical Feature Unilateral weaknessSpeech disturbance (noweakness)Other

21

0

D Duration ≥60 minutes10-59 minutes<10 minutes

210

Total 6

Page 2: Penanganan TIA

Pada pasien TIA, brain imaging segera tidak terlalu diperlukan kecuali pada kasus TIA dengan resiko stroke tinggi (ABCD>4 atau TIA berulang dalam 1 minggu). Adapun pemeriksaan penunjang lain yg dapat diusulkan bagi pasien TIA adalah carotid imaging untuk melihat adanya penyempitan pembuluh darah carotis. Brain imaging perlu dalam kondisi pasien:àscor ABCD < 4, keputusan imaging dilakukan setelah konsultasi dengan spesialis.àscor ABCD > 4 atau TIA berulang, brain imaging segeraà yg hendak menjalani carotid imaging, tapi belum jelas apakah gangguan ada di sirkulasi anterior atau posterior,à bila DD perdarahan harus diekslusi,à atau ketika ditemukan adanya kemungkinan DD lain (migren dll)

Brain imaging yg dilakukan pada psien TIA adalah diffusion-weighted MRI, atau bila ada kontraindikasi dapat dilakukan CT (computed tomography) scanning.

Pada pasien TIA yang diketahui terdapat stenosis arteri carotis dari hasil carotid imaging dapat dilakukan tindakan bedah atau tidak berdasarkan kriteria: Pasien dengan TIA yang memiliki gejala stenosis arteri karotis 50-90% berdasarkan kriteria NASCET (USA) atau 70-90% berdasarkan kriteria ECST (Eropa) harus melakukan evaluasi dengan carotid endarterectomy minimal dalam 1 minggu pertama dan terapi operasi selambat-lambatnya minggu ke-2. Dibawah kriteria itu tidak diperlukan operasi, tetapi terapi perubahan gaya hidup tetap dilakukan pada keduanya.