Pemicu 1

16
LAPORAN HASIL DISKUSI PEMICU 1 MODUL 1 FILSAFAT ILMU BLOK II KETRAMPILAN BELAJAR NAMA PEMICU : BERPIKIR FILSAFAT 1 Disusun Oleh : Kelompok II Dosen Pembimbing: Drs.Edward Ridwan Mhd. Darta Stp, S.Sos, S.pd,Ma

description

pmc

Transcript of Pemicu 1

Page 1: Pemicu 1

LAPORAN HASIL DISKUSI PEMICU 1

MODUL 1 FILSAFAT ILMUBLOK II KETRAMPILAN BELAJAR

NAMA PEMICU :BERPIKIR FILSAFAT 1

Disusun Oleh :

Kelompok II

Dosen Pembimbing:Drs.Edward Ridwan

Mhd. Darta Stp, S.Sos, S.pd,Ma

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN2009

Page 2: Pemicu 1

KELOMPOK II

Ketua : Moh. Khairul Izwan 090600160)

Sekretaris : Tuty Dwi Hastuty 090600029)

Anggota : 1. Sarah Rizky N. (090600024)

2. Selly Rahmadhani Lbs. (090600025)

3. Vivi Zayanthi R. Nst. (090600026)

4. Silvia (090600027)

5. Putri Dwi Maretna (090600028)

6. Miranda P Sari Fauzi (090600030)

7. Rifaidah Fajrina (090600031)

8. Shieny Lokanata (090600032)

9. Yurika (090600033)

10. Sharon (090600034)

11. Fathira Aini (090600035)

12. Edo Nugraha (090600036)

13. William Wijaya (090600037)

14. Cindy Denhara Wijaya (090600038)

15. Qurrata Akyuni (090600039)

16. Ruli Ardia Alfadila (090600040)

17. Andy (090600041)

18. Juliana Pardede (090600042)

19. Calvin (090600043)

20. Melfi Augus Tandian (090600044)

21. Nabilah Khairiyyah (090600045)

22. Tarra Dipa Sonia (090600046)

23. V Kumaran (090600163)

Page 3: Pemicu 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan ridha-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Diskusi Pemicu

1 Blok 2 Ketrampilan Belajar yang berjudul “Berpikir Filsafat 1” tepat pada waktunya.

Laporan ini merupakan hasil diskusi kami, yaitu kelompok 2 (dua) pada Pemicu 1 Modul

1 Filsafat Ilmu yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 September 2009. Dalam

penyusunan laporan ini, kami mendapat bimbingan, bantuan, dan dukungan serta doa dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dengan hati yang tulus kami mengucapkan terima kasih

yang tidak terhingga kepada Bapak Drs.Edward Ridwan dan Bapak Mhd. Darta Stp,

S.Sos, S.pd,Ma selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Filsafat Ilmu, dan teman-teman

yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, namun kami

mengharapkan laporan ini telah memenuhi standar kriteria dari tugas Pemicu 1 Blok 2

Ketrampilan Belajar ini. Dan kami juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan

sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu di Fakultas

Kedokteran Gigi. Selain itu, kami juga mengharapkan kritik dan saran guna untuk

perbaikan dan peningkatan kualitas laporan ini di masa mendatang.

Medan, 30 September 2009

Kelompok 2

Page 4: Pemicu 1

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Filsafat merupakan dasar dari segala ilmu. Filsafat dapat juga disebut sebagai

induk dari semua ilmu yang ada. Tujuan dari pemicu ini adalah agar para mahasiswa

dapat melatih logika berpikir mereka sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir filsafat.

Dalam mengkaji setiap ilmu, mahasiswa diharapkan dapat berfilsafat. Berfilsafat berarti

berpikir secara mendalam, menyeluruh dan sistematis.

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat zaman sekarang kurang mampu

untuk bernalar. Maka dari itu, melalui kasus ini mahasiswa dapat memperoleh

pengetahuan tentang cara-cara berpikir yang baik melalui berfilsafat dan terbiasa untuk

mengembangkan logika berpikir mereka.

1.2 Deskripsi Topik

Seorang laki-laki yang sedang sakit kepala datang kepada seorang dokter di

sebuah rumah sakit terkenal di Sumatera Utara. Laki-laki tersebut kemudian

berkonsultasi dengan seorang dokter dan berkata: “Dok, kepada saya sakit sekali”.

Selanjutnya laki-laki tersebut lalu berdialog dua arah dengan dokter , dan kemudian

dokter mengambil tindakan medis. Kemudian pengobatanpun selesai dan laki-laki

tersebut kembali ke rumah

Page 5: Pemicu 1

Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian Filsafat

Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “Philos” yang artinya cinta atau

ingin dan kata “Sophos” atau “Sophia” yang artinya pengetahuan atau kebijaksanaan.

Filsafat secara etimologis berarti mencintai atau ingin akan pengetahuan atau

kebijaksanaan. Sedangkan orang yang mencintai pengetahuan atau kebijaksanaan itu

sendiri disebut filosof atau filsuf. Dalam sejarah filsafat Barat, kata philosophos mulanya

dimaksudkan untuk menyindir para sophis yaitu orang-orang yang mengaku sebagai

orang bijaksana yang menganggap dirinya mampu menjawab segala permasalahan.

Para kaum sophis ini bekerja sebagai guru yang mengajarkan segala macam

pengetahuan sesuai dengan permintaan para murid-muridnya, khususnya tentang

kehidupan manusia yang dihubungkan dengan masalah kebenaran dan masalah kebaikan

ataupun keburukan; juga mengajarkan anak-anak muda khususnya di Athena. Dengan

melakukan kegiatan mengajar ini, biasanya mereka mendapat upah. Hal tersebut

sebenarnya sangat berbeda dengan para kaum filsuf sejati, mereka hanya menyebutkan

dirinya sebagai pecinta akan kebijaksanaan; bukan orang yang bijaksana melainkan

merupakan orang-orang yang mencari kebijaksanaan itu.

2.2 Bidang Telaah Filsafat

Filsafat menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia.

Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir, dia mempermasalahkan hal-hal yang pokok, dan

apabila suatu masalah dapat terjawab, diapun mulai merambah ke pertanyaan lain.

Adapun fungsi filsafat yang dibagi menjadi dua: fungsi filsafat pada umumnya, dan

fungsi filsafat dalam kehidupan intelektual bangsa Indonesia pada khususnya.

Page 6: Pemicu 1

Fungsi Filsafat

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang mampu

untuk menangani pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang

metodis ilmu-ilmu khusus. Jadi filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-

pertanyaan asasi manusia tentang realitas (filsafat teoritis) dan lingkup tanggung

jawabnya (filsafat praktis). Kemampuan itu dipelajarinya dari luar jalur secara sisitematik

dan secara historis.

Pertama secara sistematis. Artinya filsafat menawarkan metode-metode mutakhir

untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia, tentang hakikat kebenaran dan

pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggung jawab, dan keadilan dan

sebagainya.

Jalur kedua melalui jalur sejarah filsafat. Di situ orang belajar untuk mendalami,

menanggapi, serta belajar dari jawaban-jawaban yang sampai sekarang ditawarkan oleh

para pemikir dan filosof terkemuka terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Kemampuan ini memberikan sekurang-kurangnya  tiga kemampuan yang memang

sangat dibutuhkan oleh segenap orang yang dizaman sekarang harus atau mau

memberikan pengarahan, bimbingan, dan kepemimpinan spiritual dan intelektual dalam

masyarakat:

(1)   suatu penertian lebih mendalam tentang manusia dan dunia. Dengan mempelajari

pendekatan-pendekatan pokok terhadap pertanyaan-pertanyaan manusia paling

hakiki, serta mendalami jawaban-jawaban yang diberikan oleh pemikir-pemikir

besar umat manusia, wawasan dan pengertian kita sendiri diperluas.

(2)   Kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis argumentasi-

argumentasi, pendapat-pendapat, tuntutan-tuntutan, dan legitimasi-legitimasi dari

pelbagai ajaran agama, ideologi dan pandangan dunia. Secara singkat, filsafat

selalu juga merupakan kritik ideologi. Justru kemampuan ini sangat diperlukan

Page 7: Pemicu 1

dewasa ini di mana kebudayaan merupakan pasaran ide-ide dan ideologi-ideologi

relegius dan politis yang mampu membujuk manusia untuk mempercayakan diri

secara buta kepada mereka. Dalam situasi ini sangat diperlukan kemampuan

untuk tidak sekedar menolak ideologi-ideologi secara dogmatisdan dari luar,

melainkan untuk menangggapi secara kritis dan argumentatif.

(3)   Pendasaran metodis dan wawasan  lebih mendalam serta kritis dalam menjalani

studi-studi di ilmu-ilmu khusus, termasuk teologi.

 

Dapat dikatakan bahwa filsafat sangat diperlukan oleh profesi-profesi seperti pendidik,

pengarang, dan penerbit, budayawan, sosiolog, psikolog, ilmuwan politik, agamawan,

termasuk kiayi, pendeta, pastur,dan teolog.

Filsafat di Indonesia

Filsafat tidak hanya berguna pada umumnya, melainkan mempunyai fungsi khusus dalam

lingkungan sosial-budaya Indonesia. Ada beberapa filsafat secara khusus dibangsa ini

antaralain:

(1)   bangsa indonesia terletak di tengah-tengah dinamika proses modernisasi yang

meliputi banyak bidang dan hanya hanya untuk sebagian dapat dikemudikan

melalui kebijakan pembangunan. Menghadapi tantangan modernisasi dengan

perubahan dengan perubahan pandangan hidup, nilai-niali, dan norma-norma.

Filsafat dapat membantu untuk mengambil sikap yang sekaligus terbuka dan

kritis.

(2)   Filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kembali kekayaan-

kebudayaan, tradisi-tradisi, dan filsafat indonesia serta untuk

mengaktualisasikannya bagi Indonesia modern yang sedang kita bangun.

filsafatlah yang paling sanggup untuk mendekati warisan rohani tidak hanya

secara museal dan verbalistik, melainkan evaluatif, kritis, dan refleksif,

sehingga kekayaan rohani rohani bangsa dapat menjadi modal dalam

pembentukan terus-menerus identitas modern bangsa Indonesia.

Page 8: Pemicu 1

(3)   Sebagai kritik ideologi, filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi

dan membuka kedok-kedok ideologis pelbagai bentuk ketidakadilan sosial dan

pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan hak-hak asasi manusia yang

masih terjadi. Jadi filsafat membuat sanggup untuk tidak tertipu oleh slogan-

slogan ideologis, untuk melihat secara terbuka masalah-masalah masalh sosial

secara percaturan kekuasaan yang sedang berlangsung.

(4)   Filsafat merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam

kehidupan intelektual bangsa pada umumnya dan pada khususnya pada

lingkungan universitas-universitas dan lingkungan akademis.

(5)   Salah satu fungsi terpenting filsafat adalah bahwa ia menyediakan dasar dan

sarana sekaligus bagi diadakanya dialog daantara agama-agama yang ada di

Indonesia pada umumnya dan secara khusus dalam rangka kerja sama antar-

agama dalam membangun masyarakat adil-makmur berdasarkan pancasila.

Jadi filsafat adalah dasar bagus bagi dialog antar agama, karena

argumentasinya mengacu pada manusia dan rasionalitas pada umumnya, tidak

terbatas pada pendekatan salah satu agama tertentu itupun tanpa mengurangi

pentingnya sikap beragama. Justru para agamawan memerlukan filsafat

supaya dapat berbicara satu sama laindan bersama-sama memecahkan

masalah-masalah nasional.

2.3 Ciri-Ciri Berpikir Filsafat

Orang yang berpikir filsafat paling tidak harus mengindahkan ciri-ciri sebagai berikut:

Berpikir filsafat harus bersifat radikal, yan gartinya berpikir sampai ke akar-

akarnya sampai kepada sampai kepada hakekat atau substansi; esensi yang

dipikirkan.

Berpikir filsafat harus universal, yang artinya berpikir kefilsafatan sebagaimana

umumnya (kebanyakan) umat manusia di dunia ini. Berpikir secara universal

biasanya dapat dilakukan melalui analisis yang bersifat empiris atau dengan

menggunakan rasio kita.

Berpikir filsafat harus bersifat konseptual yang artinya dapat berpikir melampaui

batas pengalaman sehari-hari manusia.

Page 9: Pemicu 1

Berpikir filsafat harus bersikap koheren dan konsisten yang artinya: berpikir

kefilsafatan harus sesuai dengan kaidah berpikir (logis) pada umumnya dan

adanya saling kait-mengait antara satu konsep dengan konsep yang lain.

Berpikir filsafat harus bersifat sistematis yang artinya dalam berpikir kefilsafatan

antara satu konsep dengan konsep yang lain memiliki keterkaitan berdasarkan

asas keteraturan untuk mengarah suatu tujuan tertentu.

Hasil Diskusi:

Radikal

- Apa penyebab sakit kepala yang diderita pasien?

- Sudah berapa lama sakit kepala tersebut berlangsung?

- Apakah pasien sering mengalami sakit kepala seperti itu?

- Apakah pasien mempunyai alergi terhadap obat-obatan tertentu?

- Apakah pasien merasa stres belakangan ini?

- Apakah sakit kepala yang diderita pasien dapat berimplikasi pada

organ tubuh lainnya?

- Apakah pasien mengonsumsi obat tertentu dalam jangka waktu

tertentu yang mungkin megakibatkan sakit kepala tersebut?

- Apa dasar pasien tersebut pergi berobat ke dokter?

- Apakah dasar pasien pergi berobat ke rumah sakit terkenal?

- Apakah rumah sakit terkenal menjamin dokter-dokter yang

handal?

- Mengapa pasien harus pergi ke rumah sakit di Suamtera Utara?

- Mengapa pasien tidak meminum obat dan beristirahat saja?

- Apakah pasien pergi mencari dokter spesialis atau dokter umum?

Universal

- Masyarakat cenderung memilih berobat ke rumah sakit terkenal

karena biaya pengobatan di rumah sakit terkenal itu mahal dan

masyarakat menganggap bahwa yang mahal itu pasti lebih baik

kualitasnya.

- Rumah sakit terkenal akan memiliki fasilitas yang lebih baik

dengan peralatan-peralatan medis yang lebih canggih.

- Pelayanan di rumah sakit terkenal lebih bagus.

Page 10: Pemicu 1

- Sakit kepala yang diderita pasien mungkin bukan sakit kepala

biasa karena pasien sampai memutuskan untuk berobat ke dokter?

- Rekomendasi dari pasien-pasien yang pernah berobat ke rumah

sakit tersebut memotivasi pasien untuk berobat ke sana.

- Pasien ingin membuktikan kualitas dari dokter-dokter di rumah

sakit internasional.

- Mungkin pasien memiliki kenalan atau kerabat yang bekerja di

sana.

Konseptual

- Laki-laki merupakan suatu konsep, misalnya laki-laki tua, muda,

laki-laki tulen, laki-laki gemuk, kurus, dll.

- Rumah merupakan sebuah konsep, misalnya rumah sakit umum,

rumah sakit swasta, rumah sakit bersalin, rumah sakit jiwa, dsb.

- Terkenal di kasus ini merupakan konsep, contohnya terkenal

karena dokternya, kualitasnya, fasilitasnya atau namanya.

- Sumatera Utara, misalnya Medan, Binjai, Parapat, Stabat, dsb.

- Konsultasi, misalnya konsulatasi langsung, tidak langsung atau

konseling.

- Dokter, misalnya dokter pria, wanita, dokter spesialis, dokter

umum, dll.

- Tindakan medis merupakan konsep, misalnya tindakan medis

berupa berdialog dua arah dengan dokter, memeriksa tubuh pasien,

memeriksa dengan peralatan tertentu atau hanya meresepkan obat

tertentu.

Koheren dan Konsisten

- Pasien yang sakit akan pergi berobat ke dokter

- Obat yang diresepkan sesuai dengan penyakit pasien

- Dokter bekerja di rumah sakit

Sistematis

Page 11: Pemicu 1

Bab III

Kesimpulan

Dari hasil diskusi kelompok kami, kami menyimpulkan bahwa ilmu filsafat

adalah ilmu yang mempelajari tentang aturan-aturan yang sistematis dan terarah.

Ilmu fisafat sudah sepatutnya dijadikan sebagai mata kuliah wajib di setiap

fakultas karena filsafat melatih dasar-dasar berpikir mahasiswa. Kaidah-kaidah

berpikir filsafat tidaklah berdiri sendiri, tetapi saling terkait satu dengan yang lain.