Pemeriksaan Laboratorium H

download Pemeriksaan Laboratorium H

of 2

description

mmm

Transcript of Pemeriksaan Laboratorium H

Nama:Marchindy P.A.HaningNIM:1108011001Pemeriksaan Laboratorium H.pylori Pemeriksaan darah, yaitu mendeteksi IgG untuk bakteri Helicobacter pylori. Bila hasil tes menunjukkan IgG positif artinya seseorang pernah terinfeksi, namun tidak dapat menerangkan apakah infeksi lama ataukah saat ini masih terinfeksi. UBT (Urea Breath Test) adalah pemeriksaan non invasive gold standard untuk deteksi infeksi Helicobacter pylori. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan sampel nafas dan didasarkan pada kemampuan Helicobacter pylori dalam mengeluarkan enzim urease yang dapat mengubah urea menjadi karbondioksida (CO2) dan amonia. Pemberian tablet urea dengan 13C pada pasien dengan infeksi Helicobacter pylori akan menghasilkan 13CO2 yang tinggi pada nafas yang dapat dideteksi dengan spektrofotometer inframerah UBiT-IR300 dengan cara mengukur rasio 13CO2 tersebut dibandingkan dengan baseline (sebelum diberikan tablet urea). Pemeriksaan feses, yaitu stool antigen test, yaitu mendeteksi adanya antigen dari bakteri Helicobacter pylori di dalam feses. Pemeriksaan endoskopi, yaitu meneropong saluran cerna dengan endoskopi dan juga mengambil sampel jaringan (biopsi). Hasil biopsi kemudian dilihat dengan menggunakan mikroskop.Rasio Albumin/Globulin:Rasio albumin/globulin adalah perbandingan albumin dengan globulin, yang merupakan konstituen utama protein yang ditemukan dalam darah. Rasio yang abnormal terlihat ketika kadar albumin atau globulin meningkat atau menurun. Rasio abnormal terlihat pada berbagai gangguan, termasuk penyakit ginjal dan hati. Ratio yang tepa adalah 2:1, rentang optimal A/G adalah 1,7-2,2Rasio AG Penurunan menunjukkan kelebihan produksi globulin (seperti terlihat dalam multiple myeloma atau penyakit autoimun), atau penurunan produksi albumin (seperti yang terlihat pada sirosis hati), atau rendahnya tingkat albumin dalam darah (kerugian akibat penyakit ginjal). Pada gangguan hati biasanya terjadi ratio terbalik dimana albumin lebih rendah dari globulin biasanya pada pasien sirosis hati.Komplikasi ulkus peptikum:1. Perdarahan. Ulkus peptikum merupakan penyebab yang paling sering dari perdarahan hebat gastrointestinsl bagian atas. Pada perdarahan ringan gejalangya hanya feses berwarna hitam dan terjadi defisiensi zat besi.2. Perforasi adalah suatu erosi dari ulkus peptikum menembus dinding otot, menimbulkan lubang dari saluran gastroinstestinal.3. Obstruksi pylorus dapat disebabkan oleh edem jaringan disekitar ulkus.