PEMERIKSAAN KLINIS DOWNER COW SYNDROME (DCS)SOAL DAN JAWABAN1. Posisi sapi tidak mampu berdiri dengan model dog sitting position merupakan gejala dari penyakit a. milk fever.b. Hypomagnesia.c. toxaemia.d. downer cow syndrom. Jawaban : D2. Dibawah ini merupakan tindakan untuk mendukung kesembuhan DCS yaitu:a. Flotation tank.b. Inflatable air bag.c. Hip lifter.d. Jawaban a, b dan c benar .Jawaban : D3. Berikut ini jawaban yang benar tentang pemeriksaan patologi klinis DCS yaitu.a. Kadar Ca, P dan glukosa rendah.b. CPK dan SGOT meningkat dalam 18-24 jam.c. Tidak ditemukan ketonuria.d. Tekanan darah arteri tinggi.Jawaban: B4. Meningkatnya kadar creatinin pospokinase pada DCS merupakan indikasi dari.a. Kerusakan otot.b. Kerusakan sendi. c. Kesembuhan DCS.d. Tingginya badan keton. jawaban: A5. Berikut penyakit metabolik yang dapat memperparah terjadinya DCS yaitu..a. Milk fever.b. Parturient paresisc. Jawaban a dan b salah.d. Jawaban a dan b benar.Jawaban: D1. Jelaskan cara pemeriksaan klinis dari Downer Cow Syndrome!Jawab:Pemeriksaan klinis dilakukan dengan cara diagnosa yaitu dengan:1. Anamnesa Recumbency > 24 jam. Sering terjadi pada masa laktasi. Biasanya hewan mengalami milk fever. Adanya penyakit infeksius? Ada tidaknya trauma? Hewan mengalami distokia?2. Physical Examination Respon masih ada tapi tidak dapat berdiri. Hewan mampu berdiri namun mengalami kebengkakan otot dan kelemahan saraf. Gejala awal DCS dapat dilihat melalui pemeriksaan rectal, vaginal. Pemeriksaan patologi klinik :3. Kadar kalsium, fosfor dan glukosa biasanya dalam keadaan normal. Creatinin phosphokinase (CPK) dan SGOT akan meningkat dalam 18-24 jam setelah ambruk dan melanjut dalam beberapa hari. Meningkatnya CPK merupakan indikasi adanya kerusakan otot. Ketonuria moderat. Tekanan darah arteri sangat rendah dan gambaran elektrokardiogram abnormal