Pemeriksaan Fisik Ogr Seminar 1

download Pemeriksaan Fisik Ogr Seminar 1

of 2

Transcript of Pemeriksaan Fisik Ogr Seminar 1

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Tanda Vital Tekanan darah : 110/80mmHg

Interpretasi Menurut JNC VII TD normal adalah bila sistoliknya < 120 dan diastoliknya < 80. Jadi tekanan darah pada ibu ini adalah normal. Tekanan darah pada ibu hamil biasanya akan mengalami penurunan dari tekanan darah normal si ibu. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan resistensi perifer pada ibu hamil karena terjadinya vasodilatasi pada pembuluh darah,terjadinya hemodilusi dan adanya kebocoran di arteri uterina. Beberapa faktor inilah yang menyebabkan tekanan darah pada ibu hamil mempunyai nilai yang lebih rendah dari tekanan darah normal pasien. Denyut nadi yang normal adalah 60-100 kali/menit dengan irama regular. Jadi denyut nadi pada ibu ini adalah normal. Pada wanita hamil denyut nadi biasanya meningkat sebagai kompensasi untuk memenuhi cardiac output yang juga meningkat. Cardiac output meningkat agar kebutuhan oksigen pada ibu hamil yang juga meningkat dapat terpenuhi. Oleh karena itu frekuensi denyut jantung akan meningkat dan ventrikel jantung juga akan mengalami hipertrofi dan dilatasi sehingga stroke volume juga meningkat. Hal inilah yang menyebabkan cardiac output meningkat dan kebutuhan oksigen yang meningkat dapat terpenuhi. Respiration rate yang normal berkisaar antara 16-20 kali/menit. Pada pasien ini respiration ratenya pada batas atas. Peningkatan respiration rate pada wanita hamil adalah normal. Hal ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat pada wanita hamil. Selain itu pada wanita hamil juga terjadi peningkatan volume tidal untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang bertambah pada wanita hamil. Suhu tubuh yang normal berkisar antara36,50C-37,20C. Pada wanita hamil suhu tubuh akan meningkat karena metabolisme yang meningkat sehingga panas yang terbentuk akan meningkat. Namun tubuh akan berusaha mengeluarkan panas tersebut lewat vasodilatasi pembuluh darah dan radiasi lewat pori-pori. Konjungtiva yang tidak anemis menunjukkan bahwa ibu ini tidak mengalami anemia. Walaupun pada wanita hamil terjadi hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin yang semestinya akan menimbulkan gejala klinis pada konjungtiva (menjadi pucat). Namun terjadinya vasodilatasi pada wanita hamil dan peningkatan volume plasma menyebabkan konjungtiva pada wanita ini tidak menunjukkan anemis. Pemeriksaan kadar Hb dibutuhkan untuk menilai apakah ibu ini mengalami anemia atau tidak. Kadar Hb normal pada wanita adalah 12-15g/dl. Pada wanita hamil ventrikel kiri biasanya akan mengalami hipertrofi dan dilatasi sebagai kompensasi karena preload yang meningkat,dan agar kebutuhan cardiac output yang meningkat dapat teratasi. Pada wanita hamil sirkumferesia thorak akan bertambah sekitar 6cm dan diafragma akan naik sekitar 4cm selama kehamilan.

Nadi : 84 kali/menit

Respiration rate : 20 kali/menit

Suhu : 370 C

Status lokalis Konjungtiva : tidak anemis

Thoraks : jantung dan paru dalam batas normal

Abdomen : fundus uteri 3 jari di atas pusat Denyut jantung janin : (+),140-148 kali/menit

Ekstremitas : edema -/-

Tinggi fundus uteri 3 jari di atas pusat menunjukkan bahwa usia kehamilan sekitar 28 minggu. Tinggi fundus uteri dapat diketahui dengan pemeriksaan leopold I. Denyut jantung janin pada usia kehamilan 28 minggu berkisar 14020 kali/menit. Denyut jantung janin yang lebih banyak frekuensinya dibandingkan pada orang dewasa disebabkan karena kebutuhan oksigen yang banyak pada janin,sehingga jantung akan bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen tersebut. Karena hal ini jugalah Hb pada janin mempunyai struktur yang berbeda dibandingkan Hb pada orang dewasa. HbF (Hb pada janin) mempunyai kemampuan mengikat oksigen yang lebih tinggi dibandingkan dengan HbA,sehingga kebutuhan oksigen pada janin dapat terpenuhi. Tidak adanya edema pada wanita hamil adalah suatu hal yang baik. Pada wanita hamil biasanya terjadi edema pada ekstremitas,hal ini dikarenakan terdapatnya penekanan vena kava inferior dan vena-vena di sekitar uterus sehingga menyebabkan darah akan terakumulasi pada penekanan tersebut. Kemudian aliran darah yang terhambat itu akan mengalami hidrostatik dan terdapatnya perbedaan osmolaritas dalam pembuluh darah dan jaringan interstitial akan menyebabkan cairan keluar ke jaringan interstitial dan menyebabkan edema.