PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))

Click here to load reader

download PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))

of 19

description

Gina Nur Hidayani Nim: 0903655

Transcript of PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))

  • 1. ASSALAAMU ALAIKUMWR WB

2. PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH Oleh: Gina Nur Hidayani0903655 3. Masalah?Masalah adalah suatu situasi dimanaseseorang atau sekelompok orang tidakdapat secara langsung menyelesaikanmasalah tersebut akantetapimembutuhkan pemikiran lebih mendalamuntuk memperoleh solusi terhadapmasalah yang dihadapi. 4. Pengertian Pembelajaran BerbasisMasalah Pembelajaran berbasis masalah adalah suatupembelajaran yang dimulai dengan disajikannyasuatu masalah yang relevan dan penting bagi siswa, dimana masalah tersebut merupakan pengalamansehari-hari siswa. Selanjutnya siswa menyelesaikandengan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah sehingga memperoleh pengetahuan baru dan pengalaman belajar yang lebih nyata. 5. Landasan Teori PBL/PBM Menurut Wardhani (Supinah dan Susanti, 2010:19) ada 3 landassan teori PBL :1. Pemikiran John Dewey2. Pemikiran Jean Piaget3. Pemikiran Lev Vygotsky serta Jerome Bruner 6. Mengapa Harus Menggunakan PBL? Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Dalam situasi PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuandan keterampilan serta mengaplikasikannya dalamkonteks yang relevan. PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivasiinternal untuk belajar, dan dapat mengembangkanhubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. 7. Ciri-ciri PBLArends ( Jauhar, 2011:87) mengemukakan ciri-ciri PBL, sebagai berikut:1. Pengajuan pertanyaan atau masalah.2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.3. Penyelidikan autentik.4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.5. Kerjasama. 8. Keunggulan PBLMenurut Sudrajat (2011), keunggulan PBL sebagaiberikut: Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan Melibatkan secara aktif keterampilan memecahkanmasalah dan menuntut keterampilan berpikir siswayang lebih tinggi. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yangdimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampumemberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain,menanamkan sikap sosial yang positif diantara siswa. Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yangsaling berinteraksi sehingga pencapaian ketuntasanbelajar siswa dapat diharapkan. 9. Kelemahan PBL Waktu yang dibutuhkan relatif lama. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode initidak dapat tercapai. PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materipelajaran Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidakmempunyai kepercayaan bahwa masalah yangdipelajari sulit untuk dipecahkan, maka merekaakan merasa enggan untuk mencoba. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusahauntuk memecahkan masalah yang sedangdipelajari, maka mereka tidak akan belajar apayang mereka ingin pelajari. 10. Tahap-Tahap PBL Jauhar (2011:89) mengemukakan tahapan pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut:1. Orientasi siswa kepada masalah.2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar.3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 11. Tugas Manajemen dalam PBL1. Menangani situasi multi tugas2. Penyesuaian terhadap kecepatan penyelesaian masalah yang berbeda3. Memantau dan mengelola kerja siswa.4. Mengelola bahan dan peralatan5. Mengendalikan perpindahan dan tingkah laku di luar kelas 12. Teknik PenilaianBertolak dari pandangan konstruktivistik danmencermati tahapan yang harus dilalui siswa dalambelajar dengan model PBL, maka penilaian PBLdilaksanakan secara terintegrasi dengan prosespembelajaran.Bentuk penilaian PBL terdiri dari penilaian kinerja danportofolio. 13. Pelaksanaan PBL Menurut Wardhani (Supinah dan Susanti, 2010:24-29), pelaksanaan PBL adalah sebagai berikut:Tugas-tugas perencanaan:a. Menetapkan tujuan pembelajaranb. Merancang situasi masalah yang sesuaic. Mengorganisasi sumberdaya dan rencana logistik.Tugas Interaktif:a. Mengorientasikan siswa pada situasi masalahb. Mengorganisasi siswa untuk belajarc. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok serta mengembangkan dan menyajikan hasil karyaMenganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 14. Contoh Pembelajaran MatematikaBerbasis MasalahMateri : Penjumlahan Pecahan Berbeda PenyebutLangkah-langkah PembelajaranPendahuluan:Tahap 1: Orientasi siswa pada situasi masalah. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokokmateri yang akan dipelajari. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembalitentang: pecahan dan lambangnya, istilah pembilang danpenyebut, pecahan senilai, dan penjumlahan dua pecahan samapenyebut. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahanpada siswa contoh: Ibu punya 2 potong kue yang telahdipotong menjadi 3 dan 4 bagian. Kue-kue ini akan ibu bagikankepada 3 orang anak dan masing-masing anak akanmendapatkan 2 potongan kue yang berbeda. Berapa bagian kueyang diterima masing-masing anak?. Anak diberi kesempatanberpikir sejenak, kemudian guru menyampaikan pada siswa:ikutilah pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapatmenjawab permasalahan tersebut. 15. Kegiatan Inti:Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar. Siswa bekerja dalam kelompok kecil beranggotakan 4sampai 5 siswa. Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikanpermasalahan yang diajukan guru. Ada 3 permasalahansetara yang akan dibahas siswa dalam kelas. Masing-masing kelompok membahas satu permasalahan dandimungkinkan satu permasalahan dibahas oleh duakelompok.Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupunkelompok. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untukberpikir dan bertindak menurut cara masing-masing danguru berperan sebagai fasilitator. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi danmemfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan. 16. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasilkarya. Siswa mempresentasikan hasilpekerjaan/penyelesaian masalah dan alasan atasjawaban permasalahan di depan kelas. Kelompokyang lain menanggapi atau mengkomunikasikanhasil kerja kelompok yang mendapat tugas. Guru memberi penguatan terhadap jawabansiswa, yaitu dengan mengacu pada jawabansiswa dan melalui tanya jawab membahaspenyelesaian masalah yang seharusnya. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa,guru dan siswa membuat penegasan ataukesimpulan cara menjumlahkan dua pecahan 17. Penutup:Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi prosespemecahan masalah. Guru dan siswa membuat penegasan ataukesimpulan cara menentukan hasil penjumlahandua bilangan berbeda penyebut. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakankepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakansiswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikutipembelajaran. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikanguru. 18. Penilaian Hasil Belajar: Penilaian proses dilakukan pada saat siswamelakukan diskusi dan presentasi, yaituketerlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok,partisipasi siswa selama proses pembelajaran.Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaianunjuk kerja, afektif, atau sikap. Penilaian hasil didasarkan pada hasil kerja siswaseperti penyelesaian permasalahan lembar kerjadan lembar tugas atau latihan. 19. Kesimpulan Salah satu pembelajaran yang dapat membelajarkansiswa sehingga memiliki keterampilan untuk menyelesaikansuatu masalah adalah melalui pembelajaran berbasis masalahatau problem based learning. Dimana pembelajaran ini dimulaidengan menghadikan suatu masalah yang relevan dengankehidupan siswa, selanjutnya melalui peran guru sebagaifasilitator siswa dibimbing untuk menyelesaikan permasalahantersebut. Suatu masalah dapat digunakan untuk mengenalkansuatu konsep atau melatih keterampilan, untuk itu penting bagiguru untuk dapat menggunakan model PBL dalammengenalkan konsep ataupun melatih keterampilan suatukonsep.