makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
-
Upload
gina-amril -
Category
Education
-
view
120 -
download
4
Transcript of makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
Makalah
KELEMBAGAAN, ORGANISASI Dan KEPEMIMPINAN
Tentang
MANAJEMEN SEKOLAH
Di Susun Oleh :
kelompok XI & XII
ADE TRIPUTRA
GINA AMRIL
RESVI LIVIA
RETNO VIVILIWANA .KN
Universitas Islam Sumatera Barat
(UISB)
Solok
2016
KATA PENGANTAR
Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji
bagi Allah yang telah memberikan nikmat yang tidak terhingga kepada segenap umat
manusia. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada utusan-nya, kekasih-
nya, penutup para Nabi dan Rasul yaitu Nabi besar Muhamma. SAW berserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yaitu umat akhir zaman semoga senantiasa
istiqomah pada jalannya.
Alhamdulillah berkah rahmat dan hidayah-nya allah, akhirnya pemakalah
dapat menyelesaikan tugas makalah Kelembagaan Organisasi Kepemimpinan
tentang “Manajemen Sekolah” pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, khususnya kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa atau
mahasiswi.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membatu penyusunan dan
penyelesaian makalah ini, pemakalah mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya. Harapan pemakalah , semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat ber-
manfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Amin Ya Rabbal Alamin
Solok, September 2016
Pemakalah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan Makalah..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................6
A. Manajemen Sekolah...........................................................................................6
1. Pengertian Manajemen Sekolah......................................................................6
2. Tujuan Manajemen Sekolah...........................................................................7
3. Fungsi Manajemen Sekolah............................................................................8
a. Perencanaan (planning)...............................................................................8
b. Pengorganisasian (organizing)....................................................................9
c. Pelaksanaan (actuating)..............................................................................9
d. Pengawasan (controlling)..........................................................................10
B. Hal Yang Terkait Dengan Manajemen Sekolah...............................................11
C. Pendalaman Pemberdayaan Guru.....................................................................12
BAB III PENUTUP....................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah organisasi kecil yang bernaung dibawah
naungan dinas pendidikan. Setiap sekolah memiliki struktur organisasi dimana
ada ketua, sekretaris, bendahara dan anggota dari organisasi tersebut. Cara kerja
dari setiap jabatan yang ada di tentukan oleh peraturan dan tugas setiap jabatan
tersebut. Setiap jabatan diberi tanggung jawab akan tugas yang diembannya.
Organisasi digunakan bukan hanya sebagai visi misi sekolah agar terlaksana dan
mencapai tujuan dari visi misi tersebut. Salah satu jabatan tertinggi dalam
organisasi sekolah adalah kepala sekolah yang bertanggung jawab untuk
menuntaskan visi misi tujuan serta hasil dari visi misi sekolah tersebut akan tetapi
juga menjalan kan manajemen sekolah yang telah diatur dengan sangat baik.
Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya
diukur oleh prestasi yang didapat, oleh karena itu dalam menjalankan
kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem, artinya dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat komponen-komponen terkait
seperti guru-guru, staff tu, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah, anak didik,
dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja
pimpinan.
Tantangan lembaga pendidikan adalah mengejar ketertinggalan artinya
kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global.
Maka makalah kali ini akan membahas tentang bagaimana manajemen disekolah
dan seperti apa pemberdayaan guru agar tertujunya tujuan manajemen sekolah.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen sekolah?
2. Apa saja hal-hal yang terkai dengan menajemene sekolah?
3. Bagaimana pendalaman pemberdayaan guru?
C. Tujuan Makalah
1. Menegetahui apa yang dimaksud dari manajemen sekolah
2. Mengetahui apa saja hal-hal yang terkai dengan menajemene sekolah
3. Mengetahui bagaimana pendalaman pemberdayaan guru
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Sekolah
1. Pengertian Manajemen Sekolah
Menurut stoner manajemen secara umum yang dikutip oleh t. Hani
handoko (1995) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan dalam konteks sekolah yaitu manajemen sekolah menurut
buku manajamen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen
dalam bidang persekolahan. Ketika istilah manajemen diterapkan dalam
bidang pemerintahan akan menjadi manajemen pemerintahan, dalam bidang
pendidikan menjadi manajemen pendidikan, begitu seterusnya.
Sedangkan menurut james jr. Manajemen sekolah adalah proses
pendayagunaan sumber-sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara
efektif. Sedangkan dalam konteks pendidikan ada juga manajemen
pendidikan.1
Selanjutnya, di bawah ini akan disampaikan beberapa pengertian
umum tentang manajemen yang disampaikan oleh beberapa ahli. Dari kathryn
. M. Bartol dan david c. Martin yang dikutip oleh a.m. Kadarman sj dan jusuf
udaya (1995) memberikan rumusan bahwa : “manajemen adalah proses untuk
mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat
fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing),
1Rumah makalah. langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/.../makalah-manajemen-sekolah
6
memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian,
manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”.2
Pada hakekatnya istilah manajemen pendidikan dan manajemen
sekolah mempunyai pengertian dan maksud yang sama. Keduanya susah
untuk dibedakan karena sering dipakai secara bergantian dalam pengertian
yang sama. Apa yang menjadi bidang manajemen pendidikan adalah juga
merupakan bidang manajemen sekolah. Demikian pula proses kerjanya
ditempuh melalui fungsi-fungsi yang sama, yang diturunkan dari teori
administrasi dan manajemen pada umumnya.
2. Tujuan Manajemen Sekolah
Tujuan manajemen berbasis sekolah menurut sagala (2007) adalah
mewujudkan tata kerja yang lebih baik dalam empat hal (1) meningkatnya
efesiensi penggunaan sumber daya dan penugasan staf, (2) meningkatnya
profesionalisme guru dan tenaga kependidikan di sekolah, (3) munculnya
gagasan-gagasan baru dalam implementasi kurikulum, penggunaan teknologi
pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber belajar, (4) meningkatnya
mutu partisipasi masyarakat dan stakeholder.
Tujuan utama penerapan mbs pada intinya adalah untuk
penyeimbangan struktur kewenangan antara sekolah, pemerintah daerah
pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih efisien.
Lebih rincinya mbs bertujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia,
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama,
2 Learning and sharing. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen - sekolah /
7
c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orangtua, masyarakat, dan
pemerintah tentang mutu sekolahnya; dan
d. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu
pendidikan yang akan dicapai.
3. Fungsi Manajemen Sekolah
Menurut g.r. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu : (1)
planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3) actuating
(pelaksanaan); dan (4) controlling (pengawasan).
Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen
pendidikan, di bawah akan dipaparkan tentang fungsi-fungsi manajemen
pendidikan dalam perspektif persekolahan, dengan merujuk kepada pemikiran
g.r. Terry, meliputi : (1) perencanaan (planning); (2) pengorganisasian
(organizing); (3) pelaksanaan (actuating) dan (4) pengawasan (controlling).
a. Perencanaan (planning)
Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan
arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan
dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin. T. Hani handoko
mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:
a) Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan;
b) Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah
utama;
c) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran;
d) Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;
e) Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;
8
f) Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi;
g) Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;
h) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan
i) Menghemat waktu, usaha dan dana.
b. Pengorganisasian (organizing)
Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian
(organizing). George r. Terry (1986) mengemukakan bahwa :
“pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja
sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam
melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu
guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.
c. Pelaksanaan (actuating)
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating)
merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi
perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan
aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru
lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi
Dalam hal ini, george r. Terry (1986) mengemukakan bahwa
actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok
sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan
9
tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
d. Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang
tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu,
tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, louis e.
Boone dan david l. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang
pengawasan sebagai : “… the process by which manager determine
wether actual operation are consistent with plans”.
Sementara itu, robert j. Mocker sebagaimana disampaikan oleh t.
Hani handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di
dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa :
“pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.”3
3 Blog pendidikan. www.informasi-pendidikan.com › Sekolah
10
B. Hal Yang Terkait Dengan Manajemen Sekolah
Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan
dari para ahli tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan
manajemen pendidikan. Ngalim purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam
tiga bidang garapan yaitu :
1. Administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/
benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung
dan alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain.
2. Administrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan
pegawai sekolah, juga administrasi murid. Dalam hal ini masalah
kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan memegang peranan yang
sangat penting.
3. Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan
sylabus atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan dan
sebagainya.
Hal serupa dikemukakan pula oleh m. Rifa’i (1980) bahwa bidang-bidang
administrasi pendidikan terdiri dari :
1. Bidang kependidikan atau bidang edukatif, yang menyangkut kurikulum,
metode dan cara mengajar, evaluasi dan sebagainya.
2. Bidang personil, yang mencakup unsur-unsur manusia yang belajar, yang
mengajar, dan personil lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar.
3. Bidang alat dan keuangan, sebagai alat-alat pembantu untuk melancarkan
siatuasi belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pendidikan sebaik-
baiknya.
11
C. Pendalaman Pemberdayaan Guru
Konsep pemberdayaan berasal dari kata power atau daya empowerment
diartikan sabagai pemberdayaan. Daya berarti kekuatan yang barasal dari dalam,
tetapi juga diperkuat dengan unsur-unsur penguatan yang diserap dari luar
(kartasasmita dalam bukunya sufyama 203:63).
Menurut engkoswara (1999:19) mendefenisikan “pemberdayaan
merupakan pemanfatan secara maksimal sumber daya yang ada “ dalam hal ini
pemberdayaan berarti memanfaatkan segala potensi yang dimiliki agar dapat
memiliki nilai guna yang lebih baik. Pemberdayaan guru merupakan salah satu
langkah yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengoptimalkan guru
sehingga mampu memberikan kinerjanya dengan baik samapai akhirnya dapat
mempersembahkan pelayanan yang lebiig efektif dan efesien. Pemberdayaan guru
dapat dilakukan melalui penggerakan atau ppengaktifan seluruh komponen atau
potensi yang dimiliki oleh guru dengan memberikan kekuasaan dan kewenangan
yang seluas-luasnya sehingga dapat menunjang produktifitas kerja guru.
Tujuan dari pemberdayaan guru adalah untuk memperbaiki keefektifan
kerja organisasi sekolah, dimana melalui proses pemberdayaan ini guru
mempunyai kebebasan dalam pelaksanaan tugas tanggung jawab serta dalam
pengambilan keputusan sehingga guru dapat lebih berkarya dengan inisiatif dan
kreatifitasnya dalam mengembangkan mutu organisasi sekolah. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat cook dan stave (1996) yang dikutip oleh sedarmayati
(2008;80) yang mengemukakakn bahwa “pemberdayaan merupakan sesuatu
perubahan untuk membantu memperbaiki baik terhadap kepuasan pelanggan
maupun karyawan, dan dengan demikian juga dapat membantu memeprbaiki
keefektifan organisasi. 4
4 journal.um.ac.id/index.php/jip/article/download/782/1555
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara
menggerakkan orang lain. Manajemen merupakan suatu proses dimana sumber-
sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan yang lainnya lalu
diintegerasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
Manajemen dan kepemimpinan sebenarnya memiliki kajian yang berbeda.
Tetapi keduanya memiliki hubungan yang dekat. Memimpin terkait dengan
menggerakkan dan mengarahkan kegiatan orang, sedangkan “memanage” terkait
dengan kegiatan mengatur orang. Mengatur bisa dimaknai secara luas, misalnya
menempatkan, memberi tugas, membagi-bagi, mencarikan jalan keluar,
memperlancar dan mengubah-ubah tugas yang diberikan. Mengelola pendidikan
bukanlah hal hal yang mudah untuk dilakukan karena mengelola pendidikan
sangat rumit. Di sekolah, diperlukan adanya manajemen yang efektif agar
pekerjaan dapat berjalan lancar.
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna maka untuk itu agar makalah ini
lebih sempurna lagi dan dapat manfaat bagi orang yang membacanya pemakalah
meminta saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini lebih sumpurna lagi.
Besar harapan pemakalah atas kritik dan saran pembaca agar mekalah iini
sempurna dan dapat bermanfaat untuk orang banyak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rumah makalah.
langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/.../makalah-
manajemen-sekolah.diakses pada tanggal 25 september 2016
Pemberdayaan guru.journal.um.ac.id/index.php/jip/article/download/782/1555.
Diakses pada tanggal 25 sepetember 2016
Artikel pendidikan. Blog pendidikan. www.informasi-pendidikan.com › Sekolah.
Diakses pada tanggal 25 september 2016
Learning and sharing. Konsep manajemen sekolah.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep- manajemen -
sekolah /.diakses pada tanggal 25 september 2016
Academia.Pemberdayaan guru.
www.academia.edu/.../ Pemberdayaan _ Guru _untuk_ . diakses pada
tanggal 25 september 2016
14