Pembahasan Tafonomi Molusca

download Pembahasan Tafonomi Molusca

of 7

description

TAFONOMI MOLUSCA

Transcript of Pembahasan Tafonomi Molusca

PEMBAHASAN TAFONOMI MOLUSCA

TafonomiTafonomi adalah studi yang mempelajari proses-proses geologi yang terjadi setelah organisme mati sampai menjadi fosil. Kenapa yang digunakan fosil molusca, hal ini dikarenakan molusca adalah suatu organisme dengan tingkat adaptasi yang tinggi sehingg dapat hidup dengan persebaran hidup yang luas, meliputi zona continental, zona transisi, maupun zona marine.

Sistem TrackSystem tract adalah interval bagian dari sekuen yang merepresentasikan kondisi relative sea level tertentu. Kondisi sea level itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :1. Supply sedimen 2. Accomodation space3. Eustasi4. Tektonik (subsidence/uplift)Sistem track menghasilkan beberapa pola, yaitu :

1. HSTTerendapkan ketika muka air laut telah melewati maximum flooding atau perlahan mulai turun . Hal ini dikarenakan supply sedimen = accomodation space.

2. TSTMerupakan periode dalam sekuen dimana relative sea level mengalami kenaikan, dan tingkat sedimentasi lebih kecil dibandingkan kenaikan relative sea level tersebut. Supply sedimen < accomodation space.

3. LSTTerendapkan ketika muka air laut turun. Supply sedimen > accomodatin space.

Relative Sea LevelKedudukan sea level pada kondisi tertentu :

1. Transgresi, naiknya muka air laut yang dikarenakan accomodation space > supply sedimen. Menghasilkan produk sedimen retrogradasi.

2. Regresi, turunnya muka iar laut yang dikarenakan accomodatin space < supply sedimen. Menghasilkan produk sedimen progradasi.

3. Sea level normal, sedimen supply = accomodatin space. Menghasilkan produk agradasi.

Pada praktikum makropaleontologi acara Tafonomi Molusca, terdapat data yang kemudian kita analisis, dengan hasil sebagai berikut :1. Lapisan pertama merupakan lapisan batupasir halus setebal 50 cm, pada lapisan tersebut terlihat adanya cangkang bivalve berupa pelecypoda dan gastropoda dengan keragaman jenis yang tinggi, fragmentasi yang tinggi dimana sebagian besar cangkang sudah tidak terartikulasi dengan baik, pada lapisan tersebut juga dijumpai struktur sedimen nodule/konkresi yang searah dengan strike perlapisan. Pembahasan :Berdasarkan data diatas, dengan ciri khusus: Terdapat struksed berupa nodule/konkresi Tingkat fragmentasi molusca yang tinggiDapat ditarik kesimpulan pada lapisan pertama, sistem track tergolong TST Early. TST Early : pengendapan awal Transgresive Sistem Track

Keterdapatan fosil molusca pada sistem TST Early yang dipengaruhi oleh awal mula kenaikan muka air laut, maka fosil molusca yang terdapat pada sistem ini beragam jenisnya, hal ini dikarenakan organisme molusca yang beraneka ragam dengan kecenderungan hidup di continental shelf terangkat, tersingkap, mati secara bersamaan sehingga terendapkan dan terfosilkan bersama, selain itu keterdapatannya sebagai fragmen sangat tinggi dengan orientasi. 2. Lapisan kedua terdapat batulanau setebal 2m dengan komposisi cangkang bivalve yang masih utuh dan pada beberapa bagian, terdapat cangkang yang tersedimenkan pada posisi dia hidup. pada lapisan batuan ini keragaman jenis mulai berkurang dan cangkang tidang sebanyak pada lapisan pertama. Pembahasan :Berdasarkan data di atas, dengan ciri khusus : cangkang tersedimentasikan pada kondisi dia hidup keragaman jenis mulai berkurangDapat ditarik kesimpulan, bahwa lapisan kedua sistem tracknya tergolong TST Late.

Keterdapatan fosil molusca pada sistem TST late yang dipengaruhi oleh awal akhir kenaikan muka air laut, maka fosil molusca yang terdapat pada sistem ini cenderung fosil yang seragam kisaran umurnya, organisme tersebut terfosilkan pada kondisi dia hidup, karena didominasi oleh organisme dengan kisaran hidup yang seragam maka keragaman jenis keterdapatan fosil mulai berkurang, selain itu tingkat fragmentasi mulai menurun. 3. Lapisan ketiga merupakan lapisan batulanau setebal 1 m dengan komposisi cangkang dengan ukuran relatif kecil, terlihat dari growthline cangkang yang masih sedikit, sebagian besar cangkang masih terawetkan pada posisi hidupnya.Pembahasan ;Berdasarkan data di atas, terdapat ciri khusus : cangkang ukuran relatif kecil molusca yang terfosilkan didominasi molusca muda dilihat dari growthline. sebagian fosil terawetak pada posisi hidupnya.Didapat kesimpulan, lapisan ketiga sistem tracknya tergolong HST Early

Keterdapatan fosil molusca pada sistem HST early yang dipengaruhi oleh awal mula rata-rata kondisi sea level, maka fosil molusca yang terdapat pada sistem ini cenderung didominasi pecahan fosil molusca, khususnya organisme dengan umur yang relative muda, selain terdapat fosil takson dewasa ditemukan setempat-setempat sesuai posisi hidupnya. 4. Lapisan 4 sampai ke 6 merupakan perselingan lapisan batulanau berfragmen cangkang dengan batulempung masif tanpa fragmen cangkang setebal 7 m.Pembahasan :Berdasarkan data diatas, terdapat ciri khusus : perselingan litologi mengandung fosil dengan litologi masifDapat ditarik kesimpulan, sistem tracknya tergolong HST Late.

Keterdapatan fosil molusca pada sistem HST late yang dipengaruhi oleh akhir dari rata-rata kondisi sea level, maka keterdapatan fosil pada litologi polanya tersususn berdasarkan produk sedimentasi agradasi dimana terdapat perselingan antara batulanau berfosil dengan batulempung masif.

DAFTAR PUSTAKA

Tafonomi Molusca.ppt Praktikum Makropaleontologi Geologi Undip 2014 Pola Sedimentasi.pdf Praktikum Sedimentologi & Stratigrafi Geologi Undip 2014.