SEJARAH molusca
Transcript of SEJARAH molusca
SEJARAH
Molusca dikenal sebagai hewan yang mempunyai tubuh lunak yang telah dikenal dari
waktu yang termuda yang mempunyai bentuk yang beragam. Sistematik mereka
pertama kali dipelajari Aristoteles yang medeskripsikan jenis – jenis yang beragam
dari Cepalophoda dan Gastrophoda, didalam bukunya: History Animalium.
Kemudian Mulosca digunakan oleh Jhonson (1650) untuk memasukan Cepalophoda
Barnacles.
Taxonomis besar Lineaus Filum tertua Vermes dibagi kedalam 4 divisi.
Subdivisi Molusca adalah kelompok yang beragam yang termasuk cumi – cumi,
octopus dan molusca yang mempunyai cangkang lunak. Bentuk cangkang yang keras
di masukan kedalam subdivisi Testacea kemudian dibagi kedalam bivalve, univalve
dan multivalve.
Martin Lister (1697) memberikan bentuk deskripsi cangkang pada beberapa
Gastrophoda dan Lamellibrachiata dalam bukunya: Historia Chocholionum, tetapi
kelompok ini telah lama tidak dimengerti.
Dasar klasifikasi modern Molusca kembali kewaktu Cuvier (1795) yang
membagi Molusca kedalam: Cepalophoda, Gastrophoda, Pterophoda dan Acephala.
Disamping Acephala juga dimasukan Tunicata, Branchiophoda dan Cirripedia.
Antara Cuvier dan Lamark memperkenalkan Scapophoda sebagai Anellida.
Bivalve disebut juga Lamellibrachiata oleh Blainville (1816) dan Pelecyphoda
oleh Godfuss (1821) yang telah dikenal sekarang ini. Cirripedia dipindahkan dari
Molusca setelah J. Vanghan Thompson (1830) dan Burmeister (1834) mempelajari
perkembangan metemorfosis mereka bahwa merak adalah modofikasi Crustaceae.
Tunicata dimasukan kedalam Vertebrata oleh Kowalevsky (1866) pada kelompok
yang sama. Branchiphoda digabung dengan Polyzoa dibawah nama Molucscoidea
oleh Milne Edward.
Kelas Scapophoda telah diperkenalkan oleh Bronn (1862) untuk dentalium,
yang mana sebelumnya ditempatkan dibawah kelas Amphineura oleh Von Ihering
(1877) termasuk Chiton dan Sepengel (1881) kemudian Molusca akhirnya didirikan
sebagai basis oleh Lanskester (1883). Pada edisi ke Sembilan dari Enciclopedi
Britannia, klasifikasi Molusca langsung dibagi kedalam 5 kelas yaitu: Amphinuera,
Gastrophoda, Scapophoda, Lamellibrachiata dan Chepalophoda oleh Palseneer (1892)
yang merupakan standar yang disimpulkan oleh Lamere (1936) dari sejarah Molusca
yang lengkap dari Simroth (1892 – 1894).
PENYEBARAN
Distribusi Molusca sangat luas antara waktu dari ruang yang kaya dengan
fosil sejak waktu Cambrian. Meraka dijumpai di tanah, air tawar dan laut. Molusca
ini terdapat pada garis pantai kecuali pada daerah ekstrim yang dingin. Pada daerah
tropic kelimpahan Molusca sangat banyak dengan bentuk kualitas yang cantik.
HABIT DAN HABITAT
Molusca mempunyai bentuk yang besar, habit dan habitatnya. Merak hidup
dengan daya adaptasi yang baik dan mendiami seluruh garis pantai di dunia dengan
habitat daratan kecuali udara. Kebanyakan dari mereka yang mempunyai cangkang
yang besar pengaruhnya terhadap keberadaannya. Kebanyakan hidup dilaut,
sepanjang garis pantai dan air yang tenang diantara karang, tetapi ada juga yang
hidup dikedalaman 12.000 meter, dimana lainnya bebas beranang.
Masing – masing habitat mempunyai spesies khas yang mana ada yang
mempunyai hiasan yang baik, bertahan, menyerang dan kemudian hilang dan tinggal
dipantai. Pada daerah yang berlumpur dan manggrove di bawah pinggiran batu – batu
keras, tanah yang berpasir, karang – karang yang tidak megalami surut. Kedalam
Abbisial dan permukaan kepulauan, seluruhnya mempunyai spesialisasi habitat.
Keanekaragaman siput dan bivalve pada habitat air tawar, sungai, kolam dan
beberapa hidup pada air payau, dimana siput dan sejenisnya hidup pada daerah
daratan. Satu spesies ditemukan di padang pasir lembah Death California dengan
menjaga cangkangnya dengan kelenjar ludah, kecuali sedang makan pada periode
pendek dari kelembaban untuk 2 atau 3 minggu dalam 1 tahun. Diantara spesies
tertentu yang sering dijumpai bila pada daerah lembah, bebrapa hidup pada kayu –
kayuan dimana yang lainnya pada rumput, beberapa lagi lebih suka hidup pada batu
keras yang berlendir, dipasir atau daerah tanah liat, air yang mengalir dan arus laut.
Meraka kebanyakan hidup bebas yang bergerak lambat, ada yang seperti
Limpet dan Chiton menempel pada batuan yang keras dan kayu, beberapa seperti
siput, ketam, cumi – cumi, pteropos dam sotong dapat berenang aktif. Beberapa
Molusca hidup sebagai parasit pada interior hewan lain.
Molusca makan setiap makanan yang memungkinkan, kebanykan dengan
radula, memakan sayur – sayuran. Polyciphoda yang tidak punya radula memakan
organism larutan dalam air dengan reaksi cilia. Cepalophoda seluruhnya dan sebagian
Gastrophoda merupakan hewan predator dan sedikit parasit. Cepalophoda aktif dan
mempunyai kemampuan menggigit mangsa dan termasuk beberapa hewan
invertebrate yang tingkat perkembanagannya lebih tinggi.
UKURAN DAN BENTUK
Molusca mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam. Monoplacophora oval
pada garis luar, Chiton (Amphineura) elips dan panjangnya 1.5 – 30 cm. Amicula
(Cryptochiton) di pantai pasifik. Gigi cangakang (Scapophoda) memanjang dorso
ventral dan biasanya lebih dari 6 cm panjangnya, tetapi sebagian tumbuh lebih dari 15
cm. Siput (Gastrophoda) Globosa kebanyakan diameternya dibawah 5 cm atau
tingginya tetapi juga mereka mempunyai range dari siput dewasa 0.6 mm panjangnya
dan sampai ke cangkang Florida (Stombus) lebih dari 25 panjangnya. Ketam
(Pelyciphoda) berbagi bilateral dan rangenya 1 – 135 cm. Ketam raksasa (Tridacuna
deresa) di daerah tropical pasifik sekitar 15 meter panjangnya. Ini cukup besar untuk
menutupi anaknya yang lebih kecil secara sempurna dan beratnya sekitar 550 pound.
Cepalophoda memanjang dan cumi – cumi dan gurita hanya 2 – 5 cm panjangnya.
Cumi – cumi raksasa (Archetenthis) merupakan invertebrate yang terbesar yang
diketahui, mempunyai panjang tubuh 6 meter dan 10.5 meter tentakelnya.
Walaupun penyebarannya yang luas dari bentuk eksternal dan ukuran,
Molusca adalah filum yang homogenous dan ukuran yang pasti pemeliharaan tanda
yang seragam dalam bentuk internal dari bentuk tubuh organism dan dalam bentuk
mudanya.
ANGKA PENETASAN
Molusca merupakan kelimpahan yang terbesar dari seluruh hewan. Dalam
jumlah spesies, Molusca merupakan filum kedua setelah Arthropoda. Pengetahuan
total spesies tidaklah akurat, tetapi kira – kira 100.000 yang hidup dengan 10 kali
lebih banyak dari serangga tetapi hanya setengah dari vertebrata. Tiga per empat
(80.000) dari Molusca adalah Gastrophoda dan sekitar 1700 genus. Lamellibranchiate
(10.000) spesies dengan 45 genus. Nomor tiga dalam jumlah tetapi terbesar dalam
ukuran yaitu Cepalophoda dengan 150 genus. Dalam jumlah individu seperti Tiram
merupakan jumlah yang tidak dapat dihitung dalam jutaan, dimana lainnya agak
jarang dan terbatas dalam jumlah. Amphinuera dan Scapophoda terakhir yang penting
dalam jumlah, keragaman dari nilai statigrafikasinya.
PERSENTASE MOLUSCA
Molusca lebih kuat dari apa yang di bayangkan oleh manusia, walaupun
mereka hidup menetap dan sessil dan bergerak lambat. Seekor Ketam atau Remis
tidak dapat dibuka dengan baik tanpa pemotongan karena mempunyai otot aductor
yang kuat. Percobaan dari Jean Cadart peneliti dari Prancis, yakin bahwa seekor siput
dapat mengangkat 5 kali dari berat tubuhnya yang permukaan ventrikal atau dapat
penuh 200 kali beratnya sepanjang permukaan horizontal. Dia menaksir bahwa 25
siput dapat menyentak gerbong kereta dengan mempergunakan kekuatannya dari
pada 150 pounds manusia.
NILAI EKONOMIS
Molusca merupakan tanda fauna, merka merupakan pokok penting bagi
manusia dan beberapa dari 10.000 spesies merupakan bernialai ekonomis. Manusia
tertarik pada mereka dengan banyak alasan. Simetris dalam hal warna yang beragam
dari cangkang yang dapat menakjubkan kolektor muda dan tua. Mereka mempunyai
nilai ekonomis yang dapat lebih ditekankan. Dari point diatas Molusca sangat besar
sekali nilainya sejak manusia pra sejarah. Sejak hari ini Ketam, cumi – cumi, remis
dan lainnya digunakan scara ekstensif sebagai makan manusia. Sebagai makanan
tambahan untuk manusia modern. Molusca dipergunakan untuk berjenis – jenis
keperluan lainnya, cangkang ketam digunakan untuk hiasan. Sedangkan bivalve
dihasilkan pelabuhan alam yang mempunyai nilai tinggi sampai berates rupiah. Tidak
semua Molusca mempunyai hasil, beberapa siput memakan tanaman cultural. Siput
air tawar tertentu berguna sebagai intermediet host untuk cacing Trematoda parasit
bagi manusia dan hewan domestic. Teredos merusak kayu – kayu kapal.
Cangkang Molusca yang lebih tu digunakan Palaentologis sebagai jam
cronologi untuk menduga umur batu – batuan dari stratifikasi yang beragam atau
lapisan bumi. Cangkangnya keras dan berlendir berisi fosil yang terbaik dari bebrapa
hewan diatas dunia. Filumnya sedikit kuno dengan fosil yang kompleks yang kembali
ke 550.000.000 tahun. Karena fosil mereka sangat diperlukan untuk ilmuwan dalam
Geologi umum dan ilmuwan geologi perminyakan pada khususnya. Melalui studi
yang ekstensif dari Molusca laut, ilmuwan perminyakan mampu menentukan lokasi
defosit minyak yang sering terletak bebarapa mil dari permukaan bumi.
KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI
NAMA TURUNAN
Molusca (bahasa latin, Mollis artinya lembut, lunak) artinya mempunyai
tubuh lunak dan pertama sekali diklasifikasikan oleh Aristoteles untuk ikan lembu
dilautan algean. Bahasa latin arti Molusca adalah nama dari kepala lunak dengan
cangkang tipis, menghubungkan ke cangkang bivalve dan tubuh hewan lunak yang
terbuka dalam cangkang.
DEFINISI
Molusca adalah hewan yang bertubuh lunak, triploblastik, bilateral simetris.
Terdiri dari kepala anterior, ventral otot kaki dan kumpulan mass bagian dorsal, yang
dikelilingi oleh perkembangan daging yang tipis, mantel umumnya ditutupi dalam
cangkang calcerous bagian luar dari sekresinya, yang disebut Veliger atau larva
trochopor bebas yang hamper selalu hadir dalam perkembangan embrionya.
KARAKTER UMUM
Filum ini termasuk hewan dengan penyebaran bentuk yang luas. Siput
bergerak lembat, Chiton, cumi – cumi dan ketam tangkas dan cepat seperti anak
panah, gurita merayap, Nautilus berkamar. Molusca mempunyai sekurang –
kurangnya dua karakter radula dan mantel yang tidak dijumpai pada hewan lain:
1. Hewan perairan yang essensial, kebanyakan di laut, sedikit di air tawar dan
beberapa di darat.
2. Tubuh dewasa tertentu dan mewakili jaringan organ dari tubuh organisme.
3. Tubuh lunak, tidak bersegmen (kecuali Monoclapophora) tanpa apendik
runcing dan terbagi 4 bagian, kumpulan visceral, kepala, kaki dan mantel.
4. Dasarnya bilateral simetris, walaupun Cepalophoda dan Gastrophoda menjadi
asimetris kedua.
5. Tubuh ditutupi kulit dengan lapisan epithelium tunggal, kebanyakan punya
cilia untuk menjaga kelembaban dan suplay kelompok mucous kemudian
cocok hidup dalam air atau tempat yang lembab.
6. Bagian anterior tubuh biasanya modifikasi kedalam daerah kepala munculnya
mulut pada bagian terminal, mata, tentakel dan organ sensori lainnya. Ini tidak
dijumpai pada Placophoda dan Scapophoda.
7. Kaki pada bagian ventral, tebal, berotot dan dapat digerakkan dengan beragam
bentuk yang berfungsi untuk menagkap dan berenang. Tidak dijumpai pada
tiram.
8. Kumpulan visceral verisikan kebanyakan organ tubuh utama yang terbuka dan
bersatu. Muncul pada otot dorso ventral atau kibah.
9. Mantel atau palium tebal, otot bergulung pada bagian tubuh, ditutupi
kumpulan visceral dorsol dan ventral yang terdiri dari tabung tunggal atau 2
lubang / tabung.
10. Ruang terbuka antara tubuh hewan dan kumpulan visceral yang dis. Mantel
atau palial cavity kedalam yang terletak pada insang dan terbuka pada
pencernaan, nepridia dan system reproduksi.
11. Permukaan terluar dari mantel mempunyai cangkang calerous yang keras,
dibentuk sebagai pelindung pertahanan dari tubuh mungkin bivalve atau
univalve, spiral internal atau mengalami reduksi atau tidak ada.
12. Tubuh triploblastik , tubuh cavity disebut homoecoel. Coelom berkurang dan
membatasi menuju pericardial dan reproduksi cavity.
13. Alimentary canal sederhana dan lurus, sering berbentuk U atau bergulung,
buccal cavity berisi organ serat kasar yang muncul rahang transversal dari gigi
ctenidium, radula, kecuali bivalve, anus terbuka pada ujung akhir ke dalam
mantel cavity. Kel. Pencernaan lebar dab liver (hepatopancreas) dan sering
ada kel. Salypari.
14. Organ pernafasan terdiri dari satu kebeberapa insang atau ctenidia, pada dasar
yang mana biasanya ada pada organ alfektori yang disebut osphradium.
Jantung berkembang untuk respirasi udara didalam bentuk tersterial. Beberapa
bernafas dengan epidermis.
15. System sirkulasi terbuka dan kebanyakan lakunar kecuali pada Cepalophoda
yang menunjukan beberapa tendensi menuju kedepan pada system yang
tertutup. Hati bagian dorsal, mempunyai 1 – 4 auricula dan 1 ventrikel yang
tertutup dengan pericardium. Darah berwarna merah, biru dan hijau dan
pigmen pernafasan biasanya berisi haemocianin. Jantung mempunyai
haemocianin.
16. System eksresi berbanding 1- 6 pasang seperti kantong ginjal (nephridia) yang
menghubungkan coelom (vericaldial cavity) dengan eksterior (mantel cavity).
Ini merupakan saluran coelom.
17. System syaraf terdiri dari sepasang cerebral, pleural, pedal dan visceral
ganglia, yang bergabung secara longitudinal dan hubungan silang dengan
syaraf.
18. Organ sensori biasanya terdiri dari mata dan tentakel pada kepala, litocyst
pada kaki dan osphredia dekat dasar insang.
19. Organ kelamin biasanya terpisah (dioceus), beberapa hermaprodit (monoceus)
dan sedikit protandric. Gonad dan salurannya biasanya tunggal, satu atau dua
pasang dalam beberapa hal fertilisasi eksternal atau internal. Kebanyakan
ovipositor, sedikit yang viviparous.
20. Pembelahan spiral, tertentu, tidak sama dan total perkembangan langsung atau
dengan metamorfosa, termasuk perubahan type dari Molusca. Reproduksi
aseksual tidak ada.
KLASIFIKASI RINGKAS
Filum Molusca termasuk hewan yang sangat dikenal baik sperti
Chiton, cumi – cumi, siput, remis, dll. Ada sekitar 10.000 spesies yang hidup
yang terbagi kedalam 6 kelas tergantung kepada karakter kaki, mantel,
cangkang, radula, system syaraf dan organ respirasi. Klasifikasi seperti
dibawah yang didasarkan kepada Monton dan Yonge (1964):
Kelas 1. Monoplacophora
1. Tubuh oval dan bilateral simetris dengan internal metametris.
2. Dangakang tunggal.
3. Kaki bagian ventral dengan bergerak lambat secara mendatar.
4. 2 ventrikel, 5 atau 6 pasang insang dan 6 pasang nepridia.
5. Kebanyakan extict, lower Cambrian ke Devonian, 4 spesies yang hidup
misal: Neopillina galatheae
Kelas 2. Amphineura
1. Tidak punya undergo torsi
2. Tubuh oval atau panjang, silendris dan bilateral simetris.
3. Tubuh terbuka atau dengan cangkang terdiri atas rahang dengan 8
lempeng secara transversal dorsal.
4. Mulut dan anus terminal.
5. Satu ventrikel dan satu pasang nepridia.
6. System syaraf perimitif dengan palial longitudinal dan jantung pedal
dengan hubungan transversal.
7. Seluruhnya hidup di laut.
Ordo 1. Aplacophora (solenogaster)
1. Aberasi, spesifik seperti cacing Amphineura.
2. Tidak punya cangkang.
3. Kaki vestigial atau tidak ada.
4. Mantel tebal dengan specula calcerous, hamper seluruhnya tertutup
tubuh.
5. Organ kelamin terpisah atau bergabung, syaraf tunggal atau
berpasangan.
6. Pada perairan yang dalam, dasar develling dari 20 – 2.000 meter.
Misalnya : Neomenia, Chaetoderma.
Ordo 2. Polyplacophora (Loricata)
1. Tubuh elips dan mendatar.
2. Cangakang pada dorsal tengah, tersusun seoerti 8 lempengan.
3. Kaki ventral, lebar, otot lebar.
4. Mantel dikelilingi cangakang sebagai bulu – bulu segar dengan sisik
atau spina.
5. Organ kelamin terpisah, gonad tunggal.
6. Hidup di laut, biasanya pada daerah intertidal.
Misalnya: Chiton, Ishcochiton, Chaetopleura.
Kelas 3. Scapophoda (kaki perahu)
1. Molusca laut yang dikenal sebagai kaki atau cangkang taring.
2. Tubuh bilateral simetris, memnajang dengan tidak ada jarak kepala, tanpa
mata dan insang.
3. Cangkang dan mantel univalvet, silendris atau tebentuk tabung dan
terbuka antara posterior.
4. Kaki kecil, conical biasanya runcing (tajam untuk menggali)
Misalnya: Dentalium, Cadulus.
Kelas 4. Gatrophoda (kaki perut)
1. Tubuh tidak simetris, mempunyai undergo torsi atau detosion dan
melingkar.
2. Kepala punya jarak dengan 1 atau 2 pasang tentakel dan amat berisi
radula.
3. Cangkang univelvet, sering spiral atau melingkar atau tidak ada.
4. Kaki ventral yang lebar dengan jalan lambat pada tanah.
5. Insang satu atau dua yang ditempatkan oleh insang kedua atau paru – paru.
6. Nepridia satu atau dua.
7. Organ kelamin terpisah atau bergabung, gonad satu.
8. Hidup dilaut, air tawar dan darat.
Sub kelas 1. Prosobranchia (steptoneura)
1. Mantel cavity terbuka anterior dan berisi insang anterior ke hati.
2. Kepala dengan sepasang tentakel tunggal.
3. Visceral torsion 180o.
4. System syaraf berbentuk angka 8.
5. Organ kelamin terpisah.
Ordo 1. Archeogastrophoda (Aspidobranchia)
1. Bentik primitive, bilateral simetris dari mantel dengan 2 ctenidia, 2
auricula dan 2 nepridia.
2. Sistem syaraf tidak terpusat.
Misalnya: Patella, Haliotes.
Ordo 2. Megastrophoda (pectinibranchia)
1. Ctinidium tunggal, monopectinate, 1 auricula dan 1 nepridium.
2. System syaraf lebih terpusat.
Misalnya: Pila, Cryptea, Strombus.
Ordo 3. Neogastrophoda (Stenopoda)
1. Ctenidium satu monopectinate, 1 auricula dan 1 nepridium.
2. System syaraf terpusat tinggi.
Misalnya: Burex, Buccinum.
Sub kelas 2. Opistobranchia
1. Mantel cavity terbuka posterior dan berisi 1 insang, 1 aricula dan 1
nepridium.
2. Cangkang berkurang, internal atau tidak ada.
3. Detorsion displayed dengan vicera dan system syaraf kedua unwound.
4. Organ kelamin bergabung.
Ordo 1. Tectibranchia
1. Kepala lebar biasanya dengan mantel, cangkang tipis dan punya
insang.
Misalnya: Aplysia, Covolina.
Ordo 2. Nudibranchia
1. Cangkang, mantel cavity dan insang tidak ada, insang kedua sekitar
anus atau lateral mantel pinggir atau rahang dorsal.
Misalnya: Doris, Eolis.
Sub kelas 3. Pulmonata
1. Mantel cavity anterior sebagai jantung.
2. Tidak ada insang.
3. Cangkang tunggal spiral atau tidak ada.
4. Kepala dengan satu dua tentakel, 1 pasang mata.
5. Satu auricular dan satu ginjal.
6. System syaraf terpusat dan asimetris.
7. Hermaprodit, gonad tunggal.
Ordo 1. Stylommatophora
1. 2 pasang tentakel dengan mata pada ujung.
2. Hidup didaratan dalam kondisi lembab.
3. Cangkang kadang – kadang tidak ada.
Misalnya: Helix, Limax.
Ordo 2. Basommatophora
1. Kepala dengan 1 pasang tentakel dengan mata pada dasar.
2. Kebanyakan hidup di air tawar.
3. Beberapa spesies hidup dengan insang kedua.
Misalnya: Lymnea, Pianorbis.
Kelas 5. Pelecyphoda (kaki tampak)
1. Tidak undergo torsion.
2. Tibih bilateral yang tidak punya jarak dengan kepala, tidak punya pharink,
rahang dan tentakel.
3. Cangkang bivalve, satu kanan dan satu di kiri.
4. Kaki antero ventral biasanya berbentuk baji.
5. Insang seperti piring, satu atau dua pasang.