PEMBAHASAN efusi perkard

13
PEMBAHASAN 1.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. 2.2 FUNGSI JANTUNG Secara ringkas fungsi sistem kardiovaskuler adalah 1. Transfortasi oksigen,nutrisi, hormon dan sisamotabolisme. Fungsi utama sistem kardiovaskuler adalah memenuhi kebutuhan sistem kapiler dan mikrosirkulasi. Komponen darah akan membawa oksigen, glukosa, asam amino, asam lemak, hormon dan elektrolit kesel dan kemudian mengangkut karbondioksida, urea, asam laktat dan sifat sisa metabolisme lainnya dari sel tersebut. 2. Tranfortasi dan distribusi panas tubuh Sistem kardiovaskuler membantu meregulasi panas tubuh melalui serangkaian pengiriman panas oleh komponen darah dari jaringan yang aktif seperti pengiriman panas dari jaringan otot menuju kekulit dan di sebarkan kelingkungan luar. Aliran darah yang aktifdi regulasi oleh pengatur suhu tubuh di medulla spinalis setelah menerima pesan di dari pusat pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Sistem kardiovaskuler menerima pesan dari hipotalamus kemudian meregulasi aliran darah ke jaringan perifer sehingga menyebabkan vasodilatasi dan vasokontriksi pembuluh darah dikulit. Dengan demikian panas tubuh akan keluar dari tubuh.

description

tgs

Transcript of PEMBAHASAN efusi perkard

Page 1: PEMBAHASAN efusi perkard

PEMBAHASAN1.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.2.2 FUNGSI JANTUNG

Secara ringkas fungsi sistem kardiovaskuler adalah1. Transfortasi oksigen,nutrisi, hormon dan sisamotabolisme.

Fungsi utama sistem kardiovaskuler adalah memenuhi kebutuhan sistem kapiler dan mikrosirkulasi. Komponen darah akan membawa oksigen, glukosa, asam amino, asam lemak, hormon dan elektrolit kesel dan kemudian mengangkut karbondioksida, urea, asam laktat dan sifat sisa metabolisme lainnya dari sel tersebut.

2. Tranfortasi dan distribusi panas tubuhSistem kardiovaskuler membantu meregulasi panas tubuh

melalui serangkaian pengiriman panas oleh komponen darah dari jaringan yang aktif seperti pengiriman panas dari jaringan otot menuju kekulit dan di sebarkan kelingkungan luar. Aliran darah yang aktifdi regulasi oleh pengatur suhu tubuh di medulla spinalis setelah menerima pesan di dari pusat pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Sistem kardiovaskuler menerima pesan dari hipotalamus kemudian meregulasi aliran darah ke jaringan perifer sehingga menyebabkan vasodilatasi dan vasokontriksi pembuluh darah dikulit. Dengan demikian panas tubuh akan keluar dari tubuh.

3. Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolitSistem kardiovaskuler berfungsi sebagai media penyimpanan

serta transport cairan tubuh dan elektrolit.kedua substansi ini dikirim kesel-sel tubuh melalui cairan intestinal dengan proses

Page 2: PEMBAHASAN efusi perkard

filtrasi, difusi, dan reabsosbsi. Sistem kardiovaskuler memompa 1700 liter darah menuju ginjal setiap harinya agar sel-sel tubuh memiliki cairan dan elektrolit yang seimbang.2.3 LAPISAN JANTUNG

Jantung  terdiri atas 3 bagian diantaranya :1. Lapisan luar di sebut Epikardium

Perikardium adalah suatu kantong fibrosa yang sangat kuat yang terdiri dari jaringan elastik dan kolagen. Lapisan dalam melipat kedalam dan menutup jantung secara erat sebahgai perikardium veserale. Jaringan serosa yang dihasilkan mengandung 30ml cairan dan memberikan lingkunganpada hakekatnya tanpa gesekan untuk kontraksi dan relaksasi jantung. Di rateral kapitas di perikardialis berbatasan dengan pleura, di inferior dengan  diafragma, di anterior dengan sternum, di superior dengan timus, serta di posterior karina danesofagus. 

2. Lapisan tengah disebut miokardiumMiokardium terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. Ketebalan miokardium berfariasi dari satu ruang jantung keruang lainnya. Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung. Kontraksi miokardium menekan darah keluar dari ruang menuju pembuluh darah aorta.

3. Lapisan dalam disebut endokardiumTersusun dari lapisan endotelial yang terletakdi atas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.2.4 PEMBULUH DARAHKeseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.

1. Ateri : Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil.

2. Arteriola : Arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.

3. Kapiler : Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

Page 3: PEMBAHASAN efusi perkard

4. Venula : Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.

5. Vena : Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.2.5 DEFINISI EFUSI PERIKARDIAL

Efusi Perikardial adalah salah satu penyakit jantung yaitu kelebihan cairan yang terdapat diantara perikardium. Perikardium biasanya berisi cairan yang sangat kecil jumlahnya. Bila volume cairan melebihi "penuh" di tingkat perikardium itu, e f u s i p e r i k a r d i a l m e n g a k i b a t k a n t e k a n a n p a d a j a n t u n g d a n t e r j a d i   Cardiac Tamponade (tamponade jantung) yaitu terjadinya kompresi jantung akibat darah atau cairan menumpuk di ruang antara miokardium (otot jantung) dan pericardium (kantung jantung). Kompresi tersebut menyebabkan fungsi jantung menurun. Efusi perikardium merupakan hasil perjalanan klinis dari suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi, keganasan maupun trauma.2.6 PENYEBAB EFUSI PERIKARDIAL

1. kanker paruDari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus

menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra.

Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstruksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. Gejala – gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan dingin. Wheezing unilateral dapat terdengar pada auskultasi. Pada stadium lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya metastase, khususnya pada hati. Kanker paru dapat bermetastase ke struktur – struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang rangka.

2. kanker payudaraKanker payudara menyerang secara lokal dan menyebar awalnya

melalui kelenjar getah bening regional, aliran darah atau keduanya. Kanker payudara metastatik dapat mempengaruhi hampir

Page 4: PEMBAHASAN efusi perkard

setiap organ dalam, paru- paru tubuh yang paling sering, hati, tulang, kulit otak. Kanker payudara metastatik sering muncul tahun atau dekade setelah diagnosis awal dan pengobatan. Kanker payudara menyebabkan efusi pericardial karena letak fisiologis dengan jantung berdekatan sehingga kanker payudara yang bermetastasis menyerang jantung terutama dibagian selaput atau pericardium.2.7. PATOFISIOLOGI

Ruang perikardial biasanya hanya berisi 15-50 ml cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk lapisan visceral dan parietal perikardium. Cairan ini diduga berasal dari perikardium visceral dan pada dasarnya merupakan ultrafiltrat plasma.

Adanya penyebap seperti peradangan pada perikardium, gagal jantung, bedah jantung, trauma jantung, dan kanker dapat mengakibatkan cairan perikardium terakumulasi secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan absorpsi yang adekuat, yang terakumulasi secara lambat tanpa menyebapkan gejala yang nyata. Namun demikian, perkembangan efusi yang cepat, dapat meregangkan perikardium sampai ukuran maksimal dan menyebabkan penurunan curah jantung serta peningkatan aliran balik vena ke jantung.

Penurunan curah jantung dapat mengakibatkan aliran darah koroner menurun, sehingga dapat menyebapkan terjadinya iskemia pada miokard. Selain itu, penurunan curah jantung juga dapat menyebapkan perfusi jaringan menurun yang berakibat pada tiga hal yaitu kongesti pada pulmonal yang kemudian menyebapkan terjadinya sesak napas. Kemudian perfusi jaringan yang menurun, mengakibatkan aliran darah sistemik yang tidak adekuat dan membuat terjadinya kelemahan fisik. Terakhir perfusi jaringan yang menurun berakibat pada kondisi dan prognosis penyakit yang dapat membuat pasien merasa cemas.

Page 5: PEMBAHASAN efusi perkard

2.9 TANDA DAN GEJALATanda dan gejala Efusi Perikardium yang mungkin timbul:

         Batuk         Demam         Kecemasan         Kelelahan         Kulit yang dingin dan berkeringat

Page 6: PEMBAHASAN efusi perkard

         Memiliki perasaan subyektif dari denyut jantung tidak normal yang tidak teratur atau cepat (jantung berdebar)

         Menderita Takikardia         Mual         Pusing         Rasa sakit di dada         Rasa sakit saat bernapas, terutama ketika menghirup atau

berbaring         Sesak nafas

2.10 EVALUASI DIAGNOSTIK1. Foto thoraks : akan menunjukan jantung membesar berbentuk

globuler (water bottle heart). Gambaran jantung seperti ini baru tampak jika cairan lebih dari 250ml serta sering juga dijumpai efusi pleura.

2. Ekokardiografi : merupakan pemeriksaan nonivasif yang paling akurat. Disini akan tampak akumulasi cairan didalam kavum perikardium, kadang-kadang tampak juga adanya metastasis pada dinding perikardium.

3. Perikardiosimtesis diagnostik : sebaiknya memakai tuntunan ekokardiografi sehingga lebih aman. Sekitar 50% cairan aspirat bersifat hemoragik dan 10% serosanguinus. Pada cairan ini dilakukan pemeriksaan kultur, hitung sel dan sitologi. Pemeriksaan sitologi cukup sensitif dengan kemampuan diagnostik sekitar 80%, tetapi hasil negatif palsu sering terjadi pada limfoma maligna dan mesotelioma. Dalam keadaan demikian dilakukan biopsi perikardium.

4. Pemeriksaan lain : katerisasi jarang di perlukan. Disini dijumpai tekanan diastolik dalam atrium kanan, ventrikel kanan dan arteri pulmonalis hampir sama.

5. CT-Scan : dilakukan untuk menentukan komposisi cairan dan dapat mendeteksi sedikitnya 50 ml cairan dan dapat mendeteksi adanya kalsifikasi.

6. MRI : dilakukan untuk mendeteksi sedikitnya 30 ml cairan perikardial, dapat mendeteksi adanya hemoragik atau tindak. Nodularity/penyimpangan dari perikardium yang dilihat pada MRI mungkin merupakan indikasi dari efusi gas.2.11 PENATALAKSANAAN MEDIS

Apabila fungsi jantung sangat terganggu, maka perlu dilakukan aspirasi perikardial (tusukan pada kantung perikardium) untuk mengambil cairan dari kantung perikardium. Tujuan utamanya adalah mencegah Tamponade jantung yang dapat menghambat kerja jantung normal.

Page 7: PEMBAHASAN efusi perkard

Selama prosedur, pasien harus dipantau dengan EKG dan pengukuran tekanan hemodinamika. Peralatan resusitasi darurat juga harus tersedia. Kepala tempat tidur dinaikkan 45-60 derajat, agar jantung lebih dekat dengan dinding dada sehingga jarum dapat dimasukkan dengan mudah.

Jarum aspirasi perikardium dipasang pada spuit 50 ml, melalui three-way stop cock. Lead V (kawat lead perkordial) EKG dihubungkan ke ujung jarum menghisap dengan perekat aligator, karena EKG dapat membantu menentukan apakah jarum telah menyentuh perikardium. Bila terjadi tusukan, maka akan terjadi elevasi segmen ST atau stimulasi kontraksi ventrikel prematur.

Ada berbagi tempat yang mungkin digunakan untuk aspirasi perikardium. Jarum bisa dimasukkan pada sudut antara batas costa kiri dan sifoid, dekat apeks jantung, antara rongga kelima dan keenam batas sternum, atau pada batas kanan sternum pada rongga interkostal keempat. Jarum dimasukkan perlahan hingga memperoleh cairan.

Bila terjaid penurunan tekanan vena sentral dengan disertai peningkata tekanan darah ini menunjukkan tamponade jantungnya sudah hilang. Pasien biasanya kemungkinan merasa lebih nyaman. Bila cairan dalam perikardium cukup banyak, maka perlu dipasang kateter untuk mengalirkan perdarahan ataupun efusi yang kambuh.

Selama prosedur ini dilakukan, perhatikan adanya darah dalam cairan yang keluar. Darah perikardium tidak akan membeku dengan cepat, sementara darah yang tidak sengaja terhisap dari bilik jantung akan segera membeku. Cairan perikardium kemudaian akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan tumor, kultru bakteri, analisa kimia dan serologis serta hitungan jenis sel.

2.12 KOMPLIKASI1. Perikardial tamponade  Dapat mengakibatkan kompromi hemodinamik berat dan kematian.  Digembar-gemborkan oleh pemerataan tekanan pengisian diastolik.  Perlakukan dengan ekspansi volume intravaskuler (sejumlah kecil

kristaloid atau koloid dapat menyebabkan peningkatan, terutama pada pasien hipovolemik) dan drainase perikardial mendesak. Hindari ventilasi tekanan positif jika mungkin, karena ini menurun kembali vena dan curah jantung.agen vasopresor adalah dari manfaat klinis kecil.

2. Kronis perikardial efusi  Efusi berlangsung lebih lama dari 6 bulan.   Biasanya ditoleransi dengan baik.

Page 8: PEMBAHASAN efusi perkard

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN GANGGUAN EFUSI PERIKARDIAL3.1 PENGKAJIAN

A. Aktifitas dan istirahat  Gejala : kelelahan, kelemahan.  Tanda :takikardia, penurunan TD, dispnea dengan aktifitas.B. Sirkulasi  Gejala : riwayat demmam rematik, penyakit jantung kongenial, CA

paru, kanker payudara.  Tanda : takikardi, disritmia, edema, murmur aortik, mitral,

stenosis/insufisiensi trikupid; perubahan dalam murmur yang mendahului. Disfungsi otot papilar.

C. Eliminasi  Gejala : riwayat penyakit ginjal, penurunan frekuensi jumlah

urine.  Tanda : urine  pekat gelap.D. Nyeri/ketidaknyamanan.  Gejala : nyeri pada dada (sedang sampai berat), diperberat oleh

inspirasi, gerakan menelan, berbaring : hilang dengan duduk, bersandar kedepan (perikarditis). Nyeri dada/punggung/sendi (endokarditis).

  Tanda : gelisah.E. Pernapasan  Gejala : nafas pendek: nafas pendek kronis memburuk pada malam

hari (miokarditis)  Tanda : dispnea,  dispnea noktural, batuk, inspirasi mengi,

takipnea, krekels, ronki, pernapasan dangkal.

F. Keamanan  Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis:

trauma dada: penyakit keganasan/iradiasi torakal.  Tanda : demam

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi,

ditandai dengan takipnea, pernapasan dangkal.2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2 berkurang

ditandai dengan nadi lemah, penurunan kesadaran, pucat, sianosis dan akral dingin.

3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan sekuncup jantung ditandai denga distensi vena jugularis, sianosis.

Page 9: PEMBAHASAN efusi perkard

4. Nyeri dada berhubungan dengan penurunan aliran darah koroner.5. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubunga dengan

kelemahan fisik.6. Kecemasan berhubungan dengan kondisi dan prognosis penyakit.7.      Koping individu inefektif berhubungan dengan kecemasan dan

kurang informasi. 3.3 PERENCANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa I1. Pola Napas tidak efektif  berhubungan dengan hiperventilasi

ditandai dengan takipnea dan pernapasan dangkal.Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama ---x24 Jam diharapkan pola napas kembali normal dengan kriteria hasil pola napas pasien reguler, tidak tampak adanya retraksi dinding dada, pasien tampak relaks.Tindakan:

1. Monitor jumlah pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi paru, tanda vital, warna kulit dan AGDRasional  : mengetahui status awal pernapasan pasien

2. Posisikan semifowler jika tidak ada kontraindikasiRasional  : meningkatkan ekspansi paru

3. Ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalamRasional  : membantu meningkatkan pemenuhan oksigen

4. Berikan oksigen sesuai programRasional  : mempertahankan oksigen arteri

5. Berikan pendidikan kesehatan mengenai perubahan gaya hidup, teknik bernapas, teknik relaksasi.Rasional  : membantu beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Diagnosa  : II2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai oksigen

berkurang, ditandai dengan nadi teraba lemah, penurunan kesadaran, pucat, sianosis dan akral dingin.Tujuan : setelah dilakuan tindakan selama ---x24 jam diharapkan suplai oksigen kembali adekuat, dengan kriteria hasil nadi normal, kesadaran compos mentis, tidak sianosis dan pucat, akral hangat, TTV dalam batas normal.Tindakan  

1. Monitor tanda vital, bunyi jantung, edema, dan tingkat kesadaranRasional  : data dasar untuk mengetahui perkembangan pasien dan mengetahui status awal kesehatan pasien.

2. Hindari terjadinya valsava manuver seperti mengedan, menahan napas, dan batuk.Rasional  : mempertahankan pasokan oksigen

3. Monitor denyut jantung dan irama

Page 10: PEMBAHASAN efusi perkard

Rasional  : mengetahui kelainan jantung4. Berikan oksigen sesuai kebutuhan

Rasional  : meningkatkan perfusi5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemeriksaan AGD, elektrolit, dan

darah lengkapRasional  : mengetahui keadaan umum pasien

6. Berikan pendidikan kesehatan seperti proses terapi, perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, napas dalam, diet, dan efek obatRasional  : meningkatkan pengetahuan dan mencegah terjadinya kambuh dan komplikasi

Diagnosa  : III3. penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan sekuncup

jantung ditandai dengan distensi vena jugularis, perubahan EKG, Tekanan Darah menurun, kulit dingin, pucat, jari tangan dan kaki sianosis,Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama ---x24 jam diharapkan tidak terjadi penurunan curah jantung, dengan kriteria hasil tidak terjadi peningkatan tekanan vena jugularis, EKG normal, Tekanan darah normal, akral hangat, tidak sianosis, TTV dalam batas normalTindakan   :

1. Monitor Tanda-tanda vitalRasional  : indikator keadaan umum pasien

2. Auskultasi bunyi jantung, kaji frekuensi dan irama jantungRasional  : perubahan suara, frekuensi dan irama jantung mengindikasikan penurunan curah jantung

3. Palpasi nadi periferRasional  : Penurunan curah jantung mempengaruhi kuat dan lemahnya nadi perifer

4. Kaji adanya distensi vena jugularisRasional  : efusi perikardial menghambat aliran balik vena sehingga terjadi distensi vena jugularis

5. Kaji akral dan adanya sianosis atau pucatRasional  : penurunan curah jantung menyebapkan aliran darah ke perifer menurun

6. Berikan oksigen sesuai indikasiRasional  : menvegah hipoksia

7. Berikan cairan Intra Vena sesuai indikasiRasional  : mencegah terjadinya kekuarangan cairan

8. Perikasa EKG, foto thorax, Echocardiography, dan dopplerRasional  : pada Efusi Perikardial terjadi abnormalitas irama jantung dan terdapat siluet pembesaran jantung.

Diagnosa  : IV

Page 11: PEMBAHASAN efusi perkard

4. Nyeri dada berhubungan dengan penurunan aliran darah koroner ditandai dengan paisen tampak gelisah dan tampak meringis serta mengeluh nyeri.Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama ---x24 jam diharapkan nyeri berkurang samapi hilang dengan kriteria hasil pasien tampak relaks, TTV dalam batas normal.Tindakan   :

1. Kaji tingkat nyeri yang dialamiRasional  : mengetahui tingkat nyeri untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya

2. Observasi tanda-tanda vital Rasional  : mengtahui keadaan umum pasien

3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksiRasional  : mengurangi nyeri yang dirasakan

4. Beri kesempatan pasien untuk beristirahat, ciptakan lingkungan yang tenang dan nyamanRasional  : mengalihakan dan mengurangi rasa nyeri

5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetikRasional  : analgetik dapat membantun mengurangi nyeri dengan cepat

6. Anjuran pasien bedrestRasional  : bedrest membantu mengurangi kerja jantung sehingga menurangi rasa nyeri.

BAB IVPENUTUP

4.1 PENUTUPEfusi Perikardial adalah salah satu penyakit jantung

yaitu kelebihan cairan yang terdapat diantara perikardium. Perikardium biasanya berisi cairan yang sangat kecil jumlahnya. Bila volume cairan melebihi "penuh" di tingkat perikardium itu, e f u s i p e r i k a r d i a l m e n g a k i b a t k a n t e k a n a n p a d a j a n t u n g d a n t e r j a d i   Cardiac Tamponade (tamponade jantung). Yang di mana disebabkan oleh peradangan, kanker paru, kanker payudara, serta trauma pembedahan.4.2 SARAN

Efusi perikardial merupakan suatu kasus yang jarang terjadi, namun akan sangat fatal akibatnya jika tidak diberikan tindakan segera dan tepat, karena komplikasi yang terjadi berupa tamponade jantung dapat mengakibatkan jantung tidak berfungsi dengan normal. Sehingga sebagai perawat, maupun calon perawat diharapkan

Page 12: PEMBAHASAN efusi perkard

mengetahui tindakan yang sesuai dan tepat dalam melakukan perawatan agar tidak terjadi komplikasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

dr.Nugroho, Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, dan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.

http://ayikrik2.blogspot.com/2010/04/askep-tamponade-jantung.html(diunduh pada tanggal 21 Mei 2013, pukul 20.23 wita)

Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika

Nanda Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. & Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Brunner & Suddarth : editor). Jakarta : EGC

Tarwanto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4.Jakarta : Salemba Medika