Pembahasan
-
Upload
puspa-damayanti -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Pembahasan
Pasien dalam skenario hanya tidur-tiduran saja selama 2 minggu. Berbagai
faktor fisik, psikologis, dan lingkungan dapat menyebabkan imobilisasi
pada usia lanjut. Rasa nyeri, lemah, kekakuan otot, ketidakseimbangan, dan masalah
psikologis yang terjadi akibat proses menua dapat menyebabkan imobilisasi pada
pasien tersebut. Sejak 5 hari yang lalu, pasien mengalami kesulitan BAB dan
makan hanya sedikit. Kesulitan BAB pada usia lajutdapat disebabkan oleh
lamanya transit feses di kolon. Hal ini dipengaruhi oleh adanya
disfungsi pleksus mienterikus yang menginervasi kolon dalam gerak peristaltik.
Selain itu, pada beberapa lansia yang mengalami konstipasi juga ditemukan
adanya peningkatan kadar endorphin yang dapat berikatan dengan reseptor opioid
di mukosa kolon dan menghambat gerak peristaltik. Pada pasien dalam
skenario ini, kesulitan BAB dipengaruhi juga oleh imobilisasi yang
akan semakin meningkatkan lama transit feses di kolon.
Akibatnya, penyerapan air akan meningkat dan feses menjadi keras sehingga
semakin sulit dikeluarkan. Sementara itu, kesulitan makan pada pasien lansia dipengaruhi
beberapa faktor seperti:
1.Kondisi traktus digestifus yang mulai menurun baik secara anatomis
maupun fisiologis,m i sa lnya : be rkuangnya j umlah g ig i s eh ingga
kemampuan mengunyah makanan berkurang, menurunnya peristaltik
usus sehingga lama transit makanan meningkat dan mengurangi rasa lapar.
2.Depresi yang mengurangi motivasi untuk makanPenurunan nafsu makan
pada pasien juga dapat disebabkan oleh imobilisasi. Hal tersebut disebabkan
adanya penurunan kecepatan metabolik sehingga terjadi penurunan
rangsang lapar. Rangsang lapar yang menurun menyebabkan pasien makan hanya
sedikit. Saat dirawat dirumah anaknya keadaan pasien yang tampak semakin
lemas dan tidak ma umakan sama sekali. Keadaan tidak mau makan ini
kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor psikis pasien terhadap perubahan
lingkungan tempat tinggalnya. Kurangnya perhatian dan kasih sayang juga dapat
mengakibatkan keadaan tersebut. Selain itu, keadaan penyakit yang dideritanya
juga berperan terhadap kondisi pasien. Dengan penyakit yang
diderita pasien ditambah dengan keadaan tidak mau makan, asupan gizi pasien
menjadi tidak adekuat, menyebabkan pasien tampak semakin lemas.
Sejak 3 minggu yang lalu, pasien juga mengalami batuk berdahak, tidak
berdarah,tidak demam, dan tidak didapatkan nyeri dada dan pasien gelisah dan
tampak bingung. Batuk adalah keluhan paling sering didapatkan pada hampir
semua penyakit yang mengenai saluran napas. Batuk merupakan mekanisme
pertahanan untuk membersihkan dan melindungi saluran napas dari bahan yang tidak
diinginkan yang terdapatdi saluran napas. Etiologi batuk dapat dibagi menjadi 4
kategori yaitu infeksi akut maupunkronik, inflamasi parenkim ataupun
saluran napas, tumor, benda asing, dan gangguan kardiovaskular.
Sementara itu, dahak adalah materi yang dikeluarkan dari saluran napas bawah
oleh batuk. Batuk dengan dahak menunjukkan adanya eksudat bebas dalam
saluran pernapasan, seperti pada bronkitis kronik, bronkiektasis, dan kavitas.
Gelisah dan bingung yang terjadi pada pasien dapat merupakan tanda
depresi. Pada usia lanjut gejala depresi s e r i n g k a l i t i d a k k h a s .
B e b e r a p a k a r a k t e r i s t i k d e p r e s i p a d a u s i a l a n j u t a n t a r a
l a i n sedih / murung biasanya kurang tampak, keluhan hipokondriasis yang
dominan, gangguanmemori, apatis dan kehilangan motivasi, ansietas dan agitasi.