Pemanfaata Urine Manusia Sebagai Nutrisi Pertumbuhan Tanaman Jagung
-
Upload
argo-satrio -
Category
Documents
-
view
3.086 -
download
2
description
Transcript of Pemanfaata Urine Manusia Sebagai Nutrisi Pertumbuhan Tanaman Jagung
PEMANFAATAN URINE MANUSIA
SEBAGAI NUTRISI PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG
Di susun oleh :
Argo Satrio
Kelompok Ilmiah Remaja
SMA NEGERI 1 BIAK KOTA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya ilmiah
ini yang berjudul “Pemanfaatan Urine Manusia Sebagai Nutrisi Pertumbuhan Tanaman
Jagung” .
Karya ilmiah ini berisi tentang percobaan yang mengungkap kebenaran bahwa
urine yang kita buang selama ini dapat dimanfaatkan, salah satunya sebagai nutrisi
pertumbuhan tanaman.
Dalam menyelesaikan Karya ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Kepala Sekolah SMA N1Biak Kota yang telah mengadakan kegiatan
ekstrakulikuler Karya Ilmah Remaja di kalangan siswa SMA N 1 Biak Kota.
Guru-guru pembimbing diantaranya :
o Ibu Cesilia
o Ibu Alifia
Teman-teman anggota Karya Ilmiah Remaja SMA N 1 Biak Kota tahun
ajaran 2007-2008.
Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih banyak ditemukan kekurangan
di dalamnya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan karya ilmiah ini.
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat berguna dan dimanfaatkan khususnya
bagi para petani di kabupaten Biak Numfor.
Biak, 24 November 2007
Penulis…
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Kebutuhan manusia terdiri terbagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier. Namun, diantara 3 kebutuhan itu, kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang
mutlak untuk dipenuhi.Kebutuhan primer manusia terdiri atas : kebutuhan sandang,
pangan dan papan. Ketiga kebutuhan ini sangat berarti bagi kehidupan manusia. Tanpa
adanya 3 kebutuhan itu manusia mustahil untuk dapat bertahan hidup. Kebutuhan akan
bahan pangan (dalam hal ini keputuhan primer pangan) terus meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk. Kita sama-sama mengetahui bahwa negara kita adalah
salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar.
Untuk memenuhi kebuthuan ini di perlukan jasa seorang petani sebagai penghasil
makanan pokok. Makanan pokok yang dominan di kabupaten biak numfor salah satunya
adalah jagung. Dengan kemajuan teknologi beberapa produksi pertanian masih dapat
ditingkatkan melalui upaya intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah suatu
usaha peningkatan produksi pangan dengan mempertinggi kualitas dan kuantitas hasil
pada lahan terbatas. Usaha ini dapat dilakukan dengan jalan pemilihan bibit unggul serta
pemberian nutrisi yang tepat. Namun, upaya intensifikasi ini juga akhir-akhir
mengalami hambatan seperti tidak tercapainya daya jangkau petani untuk membeli
pupuk.
Masalah lain dari pupuk buatan yang digunakan selama ini oleh petani adalah
menyebabkan rusaknya struktur tanah akibat pemakaian pupuk buatan yang terus
menerus sehingga perkembangan akar tanaman menjadi tidak sempurna. Hal ini juga
akan memberi dampak terhadap produksi tanaman yang diusahakan pada tanah yang
biasa diberikan pupuk buatan. Begitu juga dari efek sarana produksi terhadap
lingkungan telah banyak dirasakan oleh masyarakat petani, penggunaan pupuk buatan
yang terus menerus menyebabkan ketergantungan dan lahan mereka menjadi lebih sukar
untuk diolah.
Sistem budidaya secara organik kini belum banyak terlihat. Begitu juga
penerapan budidaya secara hidroponik. Dilain pihak produksi yang rendah disebabkan
beberapa hal, yaitu banyak petani yang belum menerapkan cara budidaya yang baik,
seperti penggunaan pupuk yang kurang berimbang, perawatan yang kurang intensif dan
salah perhitungan waktu tanam.
Saat ini urine masih dianggap sebagai bahan buangan dari zat sisa hasil
metabolisme tubuh makhluk hidup. Sebagian orang berpendapat, Bagaimana mungkin
kita memanfaatkan sesuatu yang jelas-jelas telah dibuang oleh tubuh ? Untuk menjawab
hal itu kita sedikit menggunakan logika. Ada ungkapan yang berbunyi “apa yang
diciptakan dari tanah akan kembali ke tanah". Sebagai contoh kongkrit yang berlaku di
alam yaitu daun-daun gugur yang membusuk menyediakan garam mineral yang sangat
bernilai penting bagi tanah, salah satunya adalah kalium. Bahkan abu dari daun gugur
yang dibakar dan kayu yang terbakar (arang) sangat bernilai tinggi. Siklus tersebut tidak
menyebabkan kanker pada tanaman, namun menghasilkan bunga-bunga yang semakin
harum baunya, buah-buahan semakin manis rasanya dan pohon-pohon yang semakin
rimbun daunnya. Demikian juga halnya yang terjadi pada urin, tentunya bila kita
mengetahui kandungan urin. Secara signifikan terlihat bahwa dalam urin yang sehat
mengandung sejumlah garam mineral yang sangat bernilai.
Kita sama- sama mengetahui bahwa dalam bidang pertanian terdapat bermacam-
macam pupuk buatan seperti, urea (mengandung unsur N), diamonium fosfat
(mengandung unsur N dan P), SP 36 (mengandung P), NPK (mengandung unsur N, P
dan K) dan KCl (mengandung unsur K dan Cl). Apakah tidak terpikirkan bahwa unsur-
unsur dalam air seni (urine) kita yang di buang setiap harinya dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk ???? Padahal sebagian garam mineral yang terdapat pada urine kita
merupakan komponen penyusun pupuk-pupuk tanaman.
2.perumusan masalah
Garam mineral yang terdapat pada urine kita merupakan komponen penyusun
pupuk-pupuk tanaman (buatan). Akan tetapi sampai sekarang pemanfaatan urine manusia
sebagai pupuk masih sangat minim. Dengan demikian masalah yang kami angkat adalah:
Apakah urine manusia dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi pertumbuhan
tanaman jagung ?
Bagaimana langkah-langkah yang harus diambil dalam mengolah urine
dengan baik untuk dapat memanfaatkan sebagai pupuk tanaman ?
Apakah dampak positif dan negatif bila kita menggunakan urine manusia
sebagai nutrisi pertumbuhantanaman jagung ?
3. Tujuan penelitian
Urine yang setiap hari kita buang, selama ini masih dianggap sebagai limbah yang
berasal dari tubuh dan tidak dapat dmanfaatkan. Kebanyakan orang masih tidak
mengetahui kandungan-kandungan yang terkandung dalam urine. Mereka hanya
membuangnya tanpa pernah berpikir apakah dapat dimanfaatkan sebagai sesuatu hal
yang bermanfaat. Untuk itulah penelitian ini dilakukaan bertujuan agar semua orang
khususnya para petani dapat mengetahui apakah urine dapat dimanfaatkan dalam bidang
pertanian. Serta apakah dampak yang ditimbulkan pada tumbuhan jagung bila kita
menggunakan urine sebagai nutrisi pertumbuhan.
4. asumsi
Banyak orang menggangap bahwa urine adalah limbah yang tidak bermanfaat.
5. hipotesis
Urine manusia dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, karena sebagian garam
mineral yang terkandung pada urine merupakan komponen penyusun pupuk buatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Urine
Semua makhluk hidup di bumi ini merlukan makanan untuk dapat tetap hidup. Namun,
tidak semua zat-zat makanan tersebut seluruhnya di manfaatkan oleh tubuh. Sisa zat-zat
makanan tersebut merupakan sisa metabolisme. Sisa metabolisme pada manusia
dikeluarkan pada 2 bagian yaitu pada anus dan saluran pengeluaran cairan (kencing).
Sisa metabolisme yang keluar pada anus berupa padatan sedangkan pada saluran
pengeluaran kencing berupa larutan yang biasanya dikenal dengan air seni atau urine.
Pemanfaatannya urine masih dapat di bilang sangat minim, bahkan di negara kita
khususnya propinsi papua (biak) bisa dikatakan sama sekali tidak ada. Mereka masih
mengannggap bahwa: Bagaimana mungkin kita memanfaatakan sesuatu yang jelas-jelas
telah dibuang oleh tubuh ? Padahal menurut penelitian para ahli dalam urin yang sehat
mengandung sejumlah garam mineral yang sangat bernilai.
Menurut penelitian para ahli dalam urin yang sehat mengandung sejumlah
garam mineral yang sangat bernilai.Dengan mengambil lima puluh subyek normal,
ditemukan kandungan rata-rata urea N 682 dengan kandungan paling tinggi 1829 dan
paling sedikit 298. Berikut ini terlihat komposisi garam mineral yang terdapat pada urin :
Urea N (nitrogen) 682
Urea 1459
Kreatinin N 36
Kreatini 97,2
Asam urat N 12,3
Asam urat 36,9
Amino N 9,7
Amonia N 57
Natrium 212
Kalium 137
Kalsium 19,5
Magnesium 11,3
Khlorida 314
Sulfat total 91
Sulfat anorganik 83
Fosfat anorganik 127
PH 6,4
Dari kandungan urine yang sangat beraneka ragam, maka sangat mungkin bahwa urine
dapat dimanfaatakan sebagi sesuatu hal yang berguna. Namun, untuk itu perlu adanya
pengolahan dengan baik agar kandungan urine yang sangat berharga itu, dapat
dimanfaatkan.
2. Jagung (Zea mays L.)
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan
padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga
menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan
ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari
biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai
sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga
sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Struktur morfologi jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif
dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi
tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.
Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya
jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup
dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu
menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun
tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat
sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun
yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung
lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan
helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun
ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang
khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan
bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina
tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik.
Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada
bunga betinanya (protandri).
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah
dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung
ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak
banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai
bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa
lebih manis ketika masih muda.
3. Pupuk sebagai nutrisi pertumbuhan
Pemupukan dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah akibat adanya pengurangan
persediaan zat mineral dari dalam tanah tersebut. Pemupukan tidak dapat langsung
diberikan tanpa adanya penelitian terlebih dahulu. Banyak factor yang mempengaruhi
untuk menentukan banyaknya pupuk diperlukan. Faktoe-faktor itu antara lain :
o Kesuburan tanah itu sendiri
o Keasaman tanah
o Kelembapan tanah
o Tinggi rendahnya bahan organis dalam tanah
Dalam bidang pertanian terdapat bermacam-macam pupuk buatan seperti, urea
(mengandung unsur N), diamonium fosfat (mengandung unsur N dan P), SP 36
(mengandung P), NPK (mengandung unsur N, P dan K) dan KCl (mengandung unsur K
dan Cl). Sebagian garam mineral yang terdapat pada urine kita merupakan komponen
penyusun pupuk-pupuk tanaman. Dengan cara pengolahan yang tepat, mungkin saja
urine yang selama ini masih menjadi limbah tak bermanfaat dapat di manfaatkan sebagai
pupuk untuk tanaman khususnya tanaman pertanian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian
a. Penelitian lapangan : dilakukan di rumah penulis (argo satrio)
b. Penelitian laboratorium : -
Waktu penelitian
a. Penelitian lapangan : 14 – 20 Oktober 2007
b. Penelitian laboratorium : -
B. Populasi dan sampel penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman pertanian.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jagung ( zea mays ).
C. Variable penelitian
1. Variabel bebas : tanah tanpa urine
2. variabel tak bebas : pertumbuhan tinggi
3. Variabel pengganggu / pengendali : pemberian urine
D. Alat dan bahan penelitian
Alat :
o 2 buah pot
o Penggaris
Bahan :
o Urine manusia
o Tanah
o Air
o biji jagung
E. Cara kerja
Cara kerja penelitian :
1. Menyediakan masing-masing 2 buah pot kecil. Pot pertama di beri label A.
Sedangkan pot kedua di beri label B. Dimana pot a akan di beri urine, sedangkan pot
b tidak.
2. mengambil tanah dan memasukannya dalam pot tersebut secukupnya.
3. menabur benih / biji jagung kepada masing-masing pot @ 2 biji.
4. memberikan air pada masing – masing pot, 2 X sehari air secukupnya.
5. memberikan urine pada pot a, 1 X sehari.
6. mengamati dan mengukur pertumbuhan jagung tiap harinya selama 7 hari.
7. agar data yang di peroleh konsisten, maka penulis menyajikan data tinggi rata-
rata.Menghitung tinggi rata-rata tiap pot dengan rumus :
t rata-rata = t jagung 1 + t jagung 2
2
F. Rancangan tabulasi data penelitian
No. Nama pot Tinggi jagung
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6
1. Pot A
2. Pot B
Argo Satrio Wicaksono – SMA Negeri 1 Biak Kota Page 11
BAB IV
DATA dan PEMBAHASAN
Dalam bab pembahasan penulis , mebuat table data-data penelitian.
A. Data
No. Nama pot Tinggi jagung (Cm)
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6
1. Pot A 0 0 2,5 10,25 11,25 17
2. Pot B 0 0 2,25 6 10 15
Untuk dapat melihat perbedaan pertumbuhan antara kedua pot. Maka, penulis
merubah data di atas disajikan dalam bentuk diagram.
Argo Satrio Wicaksono – SMA Negeri 1 Biak Kota Page 12
diagram pertumbuhan jagung
0 0
2,5
10,2511,25
17
0 02,25
6
10
15
0
5
10
15
20
hari penanaman
tingg
i (C
m)
pot a
pot b
pot a 0 0 2,5 10,25 11,25 17
pot b 0 0 2,25 6 10 15
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6
B. PEMBAHASAN
Dari tabel dan digram di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan jagung yang baik
adalah jagung yang di berikan tambahan nutrisi pertumbuhan berupa urine. Hal ini dapat
dilihat dari pertumbuhan jagung (tiap harinya) yang diberi urine lebih tinggi dibanding
pertumbuhan jagung yang hanya di beri air.
Pemberian urine yang benar dapat berpengaruh pada pertumbuhan jagung. Pemberian
urine pada penelitian ini yaitu dengan pengenceran urine dengan air. Hal ini dilakukan agar
urine yang diberikan bersifat tidak terlalu pekat. Namun, agar dapat memastikan bahwa
pemberian urine sangat mempengaruhi pertumbuhan jagung maka pemberian urine
dilakukan dengan jalan memberikan urineterlebih dahulu,setelah itu baru di beriakan air.
Pemberian urine dari hari ke haripun tidak sama, hal ini di sesuaikan dengan hari penanaman
dan tumbuhnya jagung. Pada saat jagung belum tumbuh (bertunas) yaitu pada hari 1-2 urine
yang diberikan sekitar 5 ml tiap jagungnya, selanjutnya pemberian urine semakin bertambah
dengan pertumbuhan jagung yaitu pada hari ke 3,4,5,6,7.
Dari hasil penelitian didapat bahwa urine dapat digunakan sebagai nutrisi tanaman
sebagai alternatif penganti pupuk buatan yang semakin hari semakin tinggi harganya
sehingga petani tidak mampu lagi untuk membelinya. Hal ini dikarenakan kandungan garam-
garam mineral yang terkandung dalam urine manusia terbukti dapat di gunakan sebagai
bahan nutrisi pertumbuhan yang baik untuk jagung. Akan tetapi, masalah bau yang
ditimbulkannya merupakan masalah tersendiri pula dari segi estetika. Untuk itu diperlukan
upaya lain untuk mengatasinya.
Argo Satrio Wicaksono – SMA Negeri 1 Biak Kota Page 13
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapatdiperoleh dari penelitian ini adalah :
Urine manusia dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman
jagung.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mengolah urine dengan baik
untuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yaitu dengan menggunakan
urine yang segar / baru di keluarkan. volume urine yang di berikan pada
tumbuhan jagung di sesuaikan dengan pertumbuahan jagung / semakin besar
tumbuhan jagung makin besar volume urine yang di berikan. Pemberian urine
pada tumbuhan harus di barengi dengan pemberian air, agar tanah tidak terlalu
pekat.
Dampak positif dan negatif bila kita menggunakan urine manusia sebagai
nutrisi pertumbuhan tanaman jagung adalah : bila kita menggunakan urine
sebagai nutrisi pertumbuhan jagung maka jagung tersebut akan semakin cepat
pertumbuhannya (subur). Sedangkan dampak negatifnya sampai sekarang
belum diketahui.
B. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menangani masalah bau dari urine
sendiri. Hal ini perlu dicarikan solusinya agar lebih bermanfaat untuk masa
mendatang.
Dengan adanya penelitian ini maka, urine dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi
pertumbuhan . Oleh sebab itu, perlu adanya sosialisasi tentang pemanfaatan
urine bagi para petani khususnya di kota biak.
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa dan masyarakat umum. Akan
tetapi, penulis menyadari peralatan yang digunakan masih sangat sederhana,
tanpa adanya penelitian di laboratorium ( seperti pengukuran ph tanah yang
Argo Satrio Wicaksono – SMA Negeri 1 Biak Kota Page 14
di beri urine, kandungan urine yang digunakan,dll). Sehingga penelitian ini
belum dapat dikatakan sempurna.
Penelitian ini di buat dengan waktu yang singkat (±7 hari), maka perlu
diadakan penelitian lanjutan seperti ini yang memerlukan waktu lebih banyak
agar hasil penelitian dapat dikatakan sempurna.
Argo Satrio Wicaksono – SMA Negeri 1 Biak Kota Page 15
Daftar Pustaka
Tim penyusun.2002.PR BIOLOGI Kelas 3 SLTP.Intan Pariwara:Klaten.
.2004.PR BIOLOGI Kelas 2 SMP.Intan pariwara:Klaten.
http://www.biak.go.id “potensi pertanian”
http://www.google.com “kandungan urine”
“intensifikasi pertanian”
http://id.wikipedia.org “jagung (zeamays)”
http://www.yahoo.co.id “pemanfaatan urine”
Argo Satrio Wicaksono – SMA Negeri 1 Biak Kota Page 16