Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi...

25

Transcript of Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi...

Page 1: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 2: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 3: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 4: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 5: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 6: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 7: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 8: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 9: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 10: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 11: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 12: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 13: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 14: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 15: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 16: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 17: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 18: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 19: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 20: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 21: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 22: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 23: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 24: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.
Page 25: Pekanbaru(2) Direktur dapat membentuk unit kerja fungsional Iainnya untuk melengkapi organisasi pelayanan berupa komite, unit kerja, satuan kerja, instalasi/bentuk lainnya sesuai kebutuhan.