TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak...

123
PENERAPAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA (Studi Kasus Prestasi Belajar Biologi pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Semester VI FKIP UMS Tahun Akademik 2008/2009) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama Pendidikan Biologi Oleh : JOKO WIDIYANTO S 830908018 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak...

Page 1: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

i

PENERAPAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL PADA

PEMBELAJARAN BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA

BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

(Studi Kasus Prestasi Belajar Biologi pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan

Fisiologi Manusia Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Semester VI FKIP UMS

Tahun Akademik 2008/2009)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains

Minat Utama Pendidikan Biologi

Oleh :

JOKO WIDIYANTO

S 830908018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

ii

PENERAPAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL PADA

PEMBELAJARAN BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA

BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

(Studi Kasus Prestasi Belajar Biologi pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan

Fisiologi Manusia Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Semester VI FKIP UMS

Tahun Akademik 2008/2009)

Disusun Oleh :

JOKO WIDIYANTO

S 830908018

Telah Disetujui oleh Pembimbing

Dewan Pembimbing :

Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing I Prof. Dr. Ashadi ………………...

NIP : 195101021975011001

Pembimbing II Dr. Sugiyarto, M.Si …………………

NIP : 196704301992031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd

NIP : 195201161980031001

Page 3: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

iii

PENERAPAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL PADA

PEMBELAJARAN BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA

BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

(Studi Kasus Prestasi Belajar Biologi pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan

Fisiologi Manusia Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Semester VI FKIP UMS

Tahun Akademik 2008/2009)

Disusun Oleh :

JOKO WIDIYANTO

S 830908018

Telah Disetujui dan Disahkan oleh Tim Penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua : Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd

NIP : 195201161980031001 ………………. …………….

Sekretaris : Dra. Suparmi, MA, Ph.D ……………….. ……………..

NIP : 195209151976032001

Anggota : 1. Prof. Dr. Ashadi ………………. ……………

NIP : 195101021975011001

2. Dr. Sugiyarto, M.Si ……………… …………….

NIP : 196704301992031002

Surakarta, April 2010

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Ketua Prodi Pendidikan Sains

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd

NIP : 195708201985031004 NIP : 195201161980031001

Page 4: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : JOKO WIDIYANTO

N I M : S 830908018

Prodi/MU : Pendidikan Sains/Pendidikan Biologi

Program : Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan

Laboratorium Riil dan Virtual pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya

Belajar dan Kemampuan Memori Siswa (Studi Kasus Prestasi Belajar Biologi

pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia Mahasiswa Prodi

Pendidikan Biologi Semester VI FKIP UMS Tahun Akademik 2008/2009 adalah

benar-benar hasil karya sendiri, hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut

diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang

saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Februari 2010

Joko Widiyanto

Page 5: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Tesis ini disusun guna memenuhi sebagian syarat untuk

mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama

Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Bapak Prof. Dr. Ashadi, selaku pembimbing I yang dengan sabar memberikan

masukkan dan bimbingan selama penyusunan proposal penelitian ini.

4. Bapak Dr. Sugiyarto, M.Si, selaku pembimbing II yang dengan sabar

memberikan masukkan dan bimbingan selama penyusunan proposal penelitian

ini.

5. Ibu Dra. Hj. Tuti Rahayu, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi FKIP UMS yang telah memberikan ijin tempat penelitian.

6. Ibu Dra. Triastuti Rahayu, S.Si, M.Si, selaku Kepala Laboratorium Biologi

FKIP UMS yang telah memberikan ijin tempat penelitian.

Page 6: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

vi

7. Bapak Drs. H. Ariyanto, M.Pd, selaku Kepala Laboratorium Komputer FKIP

UMS yang telah memberikan ijin tempat penelitian.

8. Rekan-rekan Pascasarjana Progdi Pendidikan Sains Angkatan September 2008,

yang telah membantu dan memberi masukan dalam penyusunan tesis ini.

9. Istri tercinta (Kadarningsih, S.Pd) dan anakku tersayang (M. Abid Syahla Al

Faruqi), yang telah memberikan dukungan dan semangat.

10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu segala masukkan dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima

dengan lapang dada disertai ucapan terima kasih.

Surakarta, Februari 2010

Penulis

Page 7: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

ABSTRAK ........................................................................................................... xii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ........................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9

BAB II : KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori ..................................................................................... 10

1. Pengertian Belajar .................................................................... 10

2. Teori-Teori Belajar .................................................................. 12

3. Media Pembelajaran ................................................................ 14

4. Laboratorium Riil ..................................................................... 18

5. Laboratorium Virtual ............................................................... 20

6. Model Pembelajaran Langsung (Direct Intruction) ................. 22

7. Gaya Belajar ............................................................................ 24

8. Kemampuan Memori ............................................................... 29

Page 8: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

viii

9. Prestasi Belajar Biologi ............................................................ 33

10. Materi Pembelajaran ................................................................ 34

a. Sistem pencernaan (Digestorium) ........................................ 34

b. Sistem Pernapasan (Respiratorium) ..................................... 38

c. Sistem Peredaran Darah (Cardiovasculare) ........................ 41

d. Sistem Pengeluaran (Ekskresi) ............................................. 49

B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 52

C. Kerangka Berfikir ........................................................................... 53

D. Hipotesis ......................................................................................... 57

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 58

A. Waktu dan tempat Penelitian .......................................................... 58

B. Populasi dan Sampel ....................................................................... 59

C. Rancangan dan Variabel Penelitian ................................................ 60

D. Definisi Operasional ....................................................................... 62

E. Taknik Pengumpulan Data .............................................................. 63

F. Instrumen Penelitian ....................................................................... 63

G. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 64

H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 71

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 76

A. Deskripsi Data ................................................................................ 76

B. Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 80

C. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 84

D. Pembahasan .................................................................................... 89

E. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 99

BAB V : PENUTUP ........................................................................................... 101

A. KESIMPULAN ............................................................................... 101

B. IMPLIKASI .................................................................................... 103

C. SARAN-SARAN ............................................................................ 105

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 110

Page 9: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tahap Model Pembelajaran Langsung (Direct Intructions) ........... 23

Tabel 3.1 : Jadual Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 58

Tabel 3.2 : Rancangan Penelitian Anava 3 jalan ................................................ 60

Tabel 3.3 : Rangkuman Analisis Varian Tiga Jalan .......................................... 75

Tabel 4.1 : Jumlah Responden ditinjau dari Gaya Belajar ................................. 76

Tabel 4.2 : Diskripsi Data Kemampuan Memori Mahasiswa ........................... 77

Tabel 4.3 : Jumlah Responden Ditinjau dari Kemampuan Memori .................. 78

Tabel 4.4 : Deskripsi Data Prestasi Belajar ....................................................... 79

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok Lab Riil .............. 79

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok Virtuil ................. 79

Tabel 4.7 : Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Metode ..................... 81

Tabel 4.8 : Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Gaya Belajar ............ 81

Tabel 4.9 : Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Kemampuan Memori 82

Tabel 4.10 : Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Interaksi ................... 82

Tabel 4.11 : Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Metode ................. 83

Tabel 4.12 : Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Gaya Belajar ........ 83

Tabel 4.13 : Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Kemampuan

Memori ............................................................................................. 84

Tabel 4.14 : Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Interaksi ................ 84

Tabel 4.15 : Analisis Varians Tiga Jalan ............................................................ 85

Page 10: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Skema Kemampuan dalam Ingatan .............................................. 31

Gambar 2.2 : Tahapan Proses Mengingat ............................................................ 32

Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Berfikir Penelitian .............................................. 56

Gambar 4.1 : Grafik Distribusi Frekuensi Gaya Belajar .................................... 77

Gambar 4.2 : Grafik Distribusi Frekuensi Kemampuan Memori ....................... 78

Gambar 4.3 : Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok

Lab Riil ......................................................................................... 80

Gambar 4.4 : Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok

Lab Virtuil .................................................................................... 80

Gambar 4.5 : Grafik Uji lanjut Anova untuk Main Effect .................................. 87

Gambar 4.6 : Grafik Uji lanjut Anova untuk Interaksi ....................................... 88

Page 11: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus Mata Kuliah ...................................................................... 110

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. 112

Lampiran 3 : Soal Tes Kemampuan Memori ...................................................... 128

Lampiran 4 : Kunci Jawaban Tes Kemampuan Memori ..................................... 130

Lampiran 5 : Kisi-Kisi Angket Gaya Belajar ...................................................... 131

Lampiran 6 : Angket Gaya Belajar ..................................................................... 133

Lampiran 7 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ........................................................... 138

Lampiran 8 : Soal Try Out Tes Hasil Belajar ..................................................... 140

Lampiran 9 : Kunci Jawaban Soal Try Out Tes Hasil Belajar ........................... 148

Lampiran 10 : Data Responden Try Out Uji Validitas dan Reliabilitas ............... 149

Lampiran 11 : Uji Validitas Angket Gaya Belajar .............................................. 150

Lampiran 12 : Uji Reliabilitas Angket Gaya Belajar .......................................... 154

Lampiran 13 : Uji Validitas Tes Kemampuan Memori ....................................... 158

Lampiran 14 : Uji Reliabilitas Tes Kemampuan Memori .................................... 160

Lampiran 15 : Uji Validitas Try Out Tes Hasil Belajar ....................................... 162

Lampiran 16 : Uji Reliabilitas Try Out Tes Hasil Belajar .................................... 166

Lampiran 17 : Uji Indeks Kesukaran (P) dan Daya Pembeda (D) Soal Tes ........ 170

Lampiran 18 : Data Skor Tes Hasil Belajar dengan Laboratorium Riil ............... 174

Lampiran 19 : Data Skor Tes Hasil Belajar dengan Laboratorium Virtuil .......... 177

Lampiran 20 : Data Hasil Penelitian .................................................................... 180

Lampiran 21 : Deskripsi Gaya Belajar ................................................................. 182

Lampiran 22 : Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ............................................ 183

Lampiran 23 : Uji Prasyarat Analisis ................................................................... 185

Lampiran 24 : Uji Hipotesis ................................................................................. 191

Lampiran 25 : Uji Lanjut Anava .......................................................................... 195

Lampiran 26 : Foto-Foto Penelitian ..................................................................... 209

Lampiran 27 : Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................. 213

Lampiran 28 : Surat Bukti Penelitian ................................................................... 214

Page 12: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xii

ABSTRAK

Joko Widiyanto, 2010, “Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada

Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori”.

Tesis : Pembimbing I, Prof. Dr. Ashadi, Pembimbing II, Dr. Sugiyarto, M.Si.

Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui; 1) pengaruh penggunaan

metode Laboratorium riil dan laboratorium virtuil terhadap prestasi belajar biologi,

2) pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi, 3) pengaruh kemampuan

memori terhadap prestasi belajar biologi, 4) interaksi antara metode pembelajaran

dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi, 5) interaksi antara metode

pembelajaran dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi,

6) interaksi antara gaya belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar

biologi dan 7) interaksi antara metode pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan

memori secara bersama-sama terhadap prestasi belajar biologi.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah mahasiswa

semester VI Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS tahun akademik

2008/2009. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik classter random

sampling yang terdiri dari 4 kelas, 2 kelas untuk laboratorium riil dan 2 kelas untuk

laboratorium virtuil. Pengumpulan data diperoleh dari 1) angket tentang gaya belajar

2) tes kemampuan memori dan 3) tes prestasi hasil belajar biologi. Pengujian

hipotesis dianalisis dengan menggunakan Anava 3 jalur dengan desain faktorial

2 x 3 x 2.

Hasil dari penelitian ini setelah dilakukan pengujian hipotesis pada tingkat

kepercayaan 95% atau α = 0,05 diperoleh 1) ada pengaruh penggunaan metode

Laboratorium riil dan laboratorium virtuil terhadap prestasi belajar biologi dengan

p-value = 0,004, 2) ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi

dengan p-value = 0,000, 3) ada pengaruh kemampuan memori terhadap prestasi

belajar biologi dengan p-value = 0,000, 4) ada interaksi antara metode pembelajaran

dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi dengan p-value = 0,037, 5) ada

interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan memori terhadap prestasi

belajar biologi dengan p-value = 0,002, 6) ada interaksi antara gaya belajar dan

kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi dengan p-value = 0,025 dan 7)

tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan

memori secara bersama-sama terhadap prestasi belajar biologi karena diperoleh

p-value = 0,925.

Kata Kunci : Laboratorium Riil, Laboratorium Virtuil, Gaya belajar, Kemampuan

memori

Page 13: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xiii

ABSTRACT

Joko Widiyanto, 2010, “The Applications of Real and Virtual Laboratory in

Biology Learning is Over Viewed from Student’s Learning Style and Student’s

Memory”. Thesis : Post Graduate Program, Science Education, Sebelas Maret

University. Advisor I: Prof. Dr. Ashadi, Advisor II : Dr. Sugiyarto, M.Si.

The objectives of the research was to know ; 1) the effect of real and virtual

laboratory to student achievement of biology. 2) the effect of student’s learning style

towards student’s achievement of biology. 3) the effect of student’s memory towards

student’s achievement of biology. 4) interaction between the learning method and

student’s learning style towards student’s achievement of biology. 5) interaction

between the learning method and student’s memory towards student’s achievement

of biology. 6) interaction between the student’s learning style and student’s memory

towards student’s achievement of biology, and 7) interaction among learning

method student’s learning style and student’s memory simultanesly towards

student’s achievement of biology.

This research used experimental method and was conducted in biology

department, Faculty Educations and Teacher Training UMS. The population was all

student’s semester VI, Biology Department, Academic Year 2008–2009. The sample

was taken using random sampling consisted 4 classes, 2 classes were treated using

real laboratory and the other 2 classes treated using virtual laboratory.. The data was

collected using test for student achievement and questionnaire for student’s learning

style and student’s memory. The hypothesis were tested using Anova with 2 x 3 x 2

factorial design.

From data analysis can be concluded that 1) there is an effect of real and

virtual laboratory to student achievement of biology with p-value = 0,004, 2) there is

an effect of student’s learning style towards student’s achievement of biology with

p-value = 0,000, 3) there is an effect of student’s memory towards student’s

achievement of biology with p-value = 0,000, 4) there is an interaction between the

learning method and student’s learning style towards student’s achievement of

biology with p-value) = 0,037, 5) there is an interaction between the learning

method and student’s memory towards student’s achievement of biology with p-

value = 0,002, 6), there is an interaction between the student’s learning style and

student’s memory towards student’s achievement of biology with p-value = 0,025

and 7) there is not any interaction among learning method student’s learning style

and student’s memory simultanesly towards student’s achievement of biology with

p-value = 0,925.

Keyword : Real Laboratory, Virtual Laboratory, Learning Style, Memory Ability

Page 14: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan merupakan upaya sadar manusia yang tidak pernah ada

hentinya. Sebab jika manusia berhenti melakukan pendidikan sulit dibayangkan apa

yang akan terjadi pada sistem peradaban dan budayanya. Sejak zaman batu sampai

zaman modern, seperti saat ini, proses pendidikan manusia tetap berjalan, meskipun

tidak harus terjadi di jenjang persekolahan. Karena proses pendidikan harus berjalan

sampai kapanpun, suatu bangsa akhirnva membangun sebuah sistem pendidikan

bagi bangsa itu sendiri. Sistem pendidikan yang dibangun itu akhirnya perlu

disesuaikan dengan tuntutan jamannya agar pendidikan dapat menghasilkan outcome

yang relevan dengan tuntutan jaman. Oleh karena itu sistem dan praksis pendidikan

kita, juga harus relevan dengan tuntutan kualitas global. Itulah sebenarnya yang

menjadi persoalan besar bagi pendidikan kita menghadapi globalisasi dunia.

Kita sebagai bangsa telah juga memiliki sebuah sistem pendidikan, bahkan

sistem itu telah dikokohkan dengan adanya UU No.2 tahun 1989 tentang sistem

pendidikan nasional. Persoalannya sekarang ialah apakah sistem pendidikan yang

ada saat ini telah efektif untuk mendidik bangsa Indonesia menjadi bangsa yang

modern, memiliki kemampuan daya saing yang tinggi di tengah-tengah bangsa lain?

Jawabnya tentu saja belum. Berbicara kemarnpuan kita sebagai bangsa, nampaknya

kita belum siap benar menghadapi persaingan global di abad 21.

Bidang pendidikan memang menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan

1

Page 15: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xv

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia untuk menghadapi proses

globalisasi di hampir semua aspek kehidupan. Meskipun demikian sistem

pendidikan kita masih melahirkan mismatch yang luar biasa terhadap tuntutan dunia

kerja baik secara nasional, maupun regional. Kondisi seperti ini juga berarti bahwa

daya saing kita secara global amat rendah. Padahal tugas utama pendidikan nasional

kita ialah melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang berstandar

global.

Di era global seperti saat ini dan masa yang akan datang, penguasaan

teknologi informasi menjadi sangat penting bagi eksistensi suatu bangsa. Oleh

karena itu, dilihat dari aspek pendidikan, era global akan berdampak pada cepat

usangnya hardware dan software bidang pendidikan. Dengan demikian sektor

pendidikan harus diberdayakan setiap saat, ini semua menuntut adanya political will

yang kuat dari pemerintah. Konsekuensinya pendidikan harus digunakan sebagai

investasi bagi pencapaian peningkatan kualitas outcome pendidikan nasional.

Pada masa sekarang ini, pembelajaran inovatif yang akan mampu membawa

perubahan belajar bagi siswa telah menjadi barang wajib bagi guru/dosen.

Pembelajaran konvensional telah usang dan dipandang sesuatu yang tidak menarik

lagi. Siswa sudah tidak nyaman dengan model pembelajaran konvensional tersebut.

Sebaliknya siswa akan senang dengan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan

informasi dan teknologi yang terus berkembang. Karena itu, perlu dirancang suatu

kegiatan belajar yang menarik bagi siswa.

Pembelajaran IPA khususnya Biologi menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan

Page 16: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xvi

ketrampilan proses dan sikap ilmiah, maka pembelajaran yang paling sesuai adalah

dengan metode demonstrasi atau eksperimen. Melalui metode demonstrasi atau

eksperimen siswa secara langsung dapat mengalami proses proses IPA, mampu

menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Banyaknya materi

pelajaran biologi yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari dan

lingkungan, namun dalam proses belajar mengajar guru dan siswa tidak mungkin

menyampaikannya dengan obyek yang sebenarnya, dengan alasan pertimbangan

biaya, resiko yang mungkin terjadi dan waktu yang tidak memungkinkan.

Dalam materi anatomi dan fisiologi manusia termasuk salah satu materi

yang sulit dipahami karena pertama yang dipelajari adalah bagian di dalam tubuh

manusia yang tidak dapat kita lihat langsung, sehingga materi ini bersifat abstrak,

yang kedua karena banyak istilah anatomi atau bahasa latin yang sebagian

mahasiswa kesulitan untuk menghafal. Sehingga secara umum mahasiswa sulit

untuk mempelajarinya yang berakibat rendahnya nilai prestasi yang dicapai

mahasiswa.

Tidak semua materi anatomi dan fisiologi manusia dapat kita pelajari hanya

dengan pembelajaran secara konvensional yaitu dengan ceramah, tetapi diperlukan

suatu pembelajaran dengan eksperimen di laboratorium rill maupun laboratorium

virtuil karena materinya tidak dapat dilihat secara langsung dan bersifat abstrak.

Penerapan pembelajaran dengan laboratorium virtuil merupakan inovasi dalam

pembelajaran biologi yaitu dengan menggunakan media komputer dengan software

tertentu untuk membentuk memperjelas konsep yang dipelajari oleh mahasiswa.

Page 17: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xvii

Penyajian dengan animasi komputer sangat efektif untuk menunjukkan hubungan

antara objek, merangsang tindakan, mendisplay urutan langkah dalam suatu

prosedur, memperjelas konsep yang sulit dan membuat konsep abstrak menjadi lebih

konkrit.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS melakukan

praktikum dengan menggunakan laboratorium riil, yaitu dengan menggunakan

media torso atau imitasi dan obyek riil organ-organ anatomi tubuh manusia. Dengan

media torso 3D tersebut diharapkan dapat memberi pemahaman terbaik kepada

mahasiswa, mengenal letak, ukuran dan fisiologi dari organ tubuh yang sebenarnya.

Materi anatomi dan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang urai

tubuh dan proses fisiologinya dari berbagai sistem, diantaranya adalah sistem

kerangka, sistem otot atau gerak, sistem pencernaan sistem pernapasan, sistem

peredaran darah, sistem ekskresi, sistem reproduksi dan sistem indera. Materi ini

sangat penting karena berkaitan erat dengan proses kehidupan sehari-hari yang

terjadi pada diri manusia. Dalam mempelajari materi anatomi menggunakan istilah-

istilah anatomi dan nama-nama latin, sehingga sebagian mahasiswa kesulitan dalam

menghafal.

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam

memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar

maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang

diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar

merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan

belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar.

Page 18: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xviii

Belajar di bidang formal tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika Anda harus

belajar dengan terpaksa. Menghadapi keterpaksaan untuk belajar jelas bukan hal

yang menyenangkan. Tidak akan mudah bagi seseorang untuk berkonsentrasi belajar

jika ia merasa terpaksa. Oleh karena itu, kita perlu mencari jalan bagaimana agar

belajar menjadi hal yang menyenangkan, atau walaupun tetap terpaksa, tapi dapat

menjadi lebih mudah dan efektif.

Mengetahui gaya belajar siswa sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar

menjadi hal yang mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui, belajar

membutuhkan konsentrasi. situasi dan kondisi, untuk berkonsentrasi sangat

berhubungan dengan gaya belajar. Jika kita mengenali gaya belajar siswa, maka kita

dapat mengelola pada kondisi apa, di mana, kapan dan bagaimana kita dapat

memaksimalkan belajarnya. Mengenali gaya belajar belum tentu membuat siswa

menjadi lebih pandai, tetapi dengan mengenali gaya belajar, kita dapat menentukan

cara belajar yang lebih efektif. Gaya belajar didefinisikan sebagai kebiasaan belajar

dimana seseorang merasa paling efisien dan efektif dalam menerima, memproses,

menyimpan dan mengeluarkan sesuatu yang dipelajari. Gaya belajar yang dikenal

dengan kesederhanaannya adalah VAK. Gaya belajar VAK menggunakan tiga

penerima sensori utama, yakni visual, auditory dan kinestetik.

Kemampuan memori sangat berkaitan dengan kemampuan menerima atau

memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali

(remembering). Untuk mengetahui kemampuan lebih lanjut harus memahami

bagaimana daya ingat itu bekerja. Materi biologi terutama pada anatomi dan

fisiologi manusia banyak menggunakan istilah anatomi atau bahasa latin, untuk

Page 19: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xix

mengingat kembali atau menghafal ini dipengaruhi oleh kemampuan memori

mahasiswa. Kenyataan di lapangan ada mahasiswa yang mempunyai kemampuan

memori tinggi dan kemampuan memori rendah. Untuk itu dengan menggunakan

laboratorium virtuil dalam pembelajaran terutama pada materi anatomi dan fisiologi

adalah sangat tepat karena dengan menggunakan laboratorium virtuil mampu

menunjukkan proses fisiologi yang bersifat abstrak karena tidak dapat dilihat secara

nyata menjadi lebih konkrit.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

berbagai masalah sebagai berikut :

1. Ada kendala dalam memahami materi yang diberikan dalam mata kuliah

praktikum anatomi dan fisiologi manusia yang meliputi sistem rangka, sistem

gerak, sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem

ekskresi, sistem reproduksi dan sistem indra.

2. Kurang optimalnya dosen dalam menggunakan inovasi pembelajaran, pada

umumnya masih didominasi dengan metode konvensional, yang kurang menarik

perhatian mahasiswa.

3. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMS banyak laboratorium yang dapat

digunakan antara lain, laboratorium green house, laboratorium kultur jaringan,

laboratorium riil dan laboratorium virtuil, namun sementara ini beberapa

laboratorium belum dimanfaatkan secara optimal terutama laboratorium virtuil.

4. Adanya materi pelajaran biologi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

yang tidak dapat ditunjukkan secara langsung dengan berbagai pertimbangan,

namun dosen belum banyak yang memperhatikannya.

Page 20: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xx

5. Praktikum materi anatomi dan fisiologi manusia yang selama ini dilaksanakan

adalah menggunakan laboratorium riil saja.

6. Aspek yang dinilai dalam praktikum meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor, namun penilaiannya belum optimal.

7. Dalam mempelajari materi anatomi banyak menggunakan istilah-istilah anatomi

dan nama-nama latin, sehingga sebagian mahasiswa kesulitan dalam menghafal.

8. Mahasiswa memiliki kemampuan memori yang berbeda-beda, dan ini masih

kurang diperhatikan.

9. Gaya belajar mahasiswa yang berbeda-beda masih belum diperhatikan.

C. Pembatasan Masalah

Dengan adanya identifikasi masalah dalam penelitian ini, maka perlu adanya

pembatasan masalah agar diperoleh kajian teori yang mendalam sehingga sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi

Fisiologi Manusia Materi Sistem pencernaan, Sistem pernapasan, Sistem

peredaran darah dan Sistem ekskresi.

2. Laboratorium yang digunakan adalah laboratorium riil yaitu

dengan menggunakan media torso/model tiruan dan laboratorium virtuil dengan

menggunakan komputer dengan program animasi, dan video.

3. Prestasi yang diukur adalah aspek kognitif.

4. Gaya belajar yang diteliti adalah gaya belajar yang termasuk ke

dalam ciri gaya belajar auditory, visual dan kinestetik.

Page 21: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxi

5. Kemampuan memori dikreteriakan menjadi 2, yaitu kemampuan

memori tinggi dan kemampuan memori rendah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di

atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh pembelajaran dengan penerapan laboratorium rill dan

virtuil terhadap prestasi belajar biologi?

2. Adakah pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar

biologi?

3. Adakah pengaruh kemampuan memori mahasiswa terhadap prestasi

belajar biologi ?

4. Adakah interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan

gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi?

5. Adakah interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan

kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi?

6. Adakah interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan memori

terhadap prestasi belajar biologi?

7. Adakah interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil, gaya

belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain untuk mengetahui

:

1. Pengaruh pembelajaran dengan penerapan laboratorium rill dan virtuil terhadap

Page 22: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxii

prestasi belajar biologi.

2. Pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar biologi.

3. Kemampuan memori mahasiswa terhadap prestasi belajar biologi.

4. Interaksi antara gaya belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar

biologi.

5. Interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan kemampuan

memori terhadap prestasi belajar biologi.

6. Interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan memori terhadap prestasi

belajar biologi.

7. Interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil, gaya belajar dan

kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat

antara lain :

1. Manfaat teoritis :

a. Menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan

penggunaan laboratorium riil dan virtuil untuk pembelajaran biologi.

b. Sebagai bahan masukkan dan pertimbangan untuk penelitian

selanjutnya yang relevan.

2. Manfaat Praktis :

a. Memberikan gambaran penggunaan laboratorium riil dan

virtuil sebagai alternatif pembelajaran biologi di perguruan tinggi maupun

sekolah.

Page 23: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxiii

b. Mengoptimalkan fungsi komputer sebagai media

pembelajaran.

c. Memberikan masukan kepada dosen/guru biologi untuk selalu

berinovasi dalam menggunakan media pembelajaran terutama laboratorium

virtuil.

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu akan

dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan

mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun

demikian selaku mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang

melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya.

Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Selanjutnya Winkel (1996:53) yang dikutip dari http://ridwan202.

wordpress.com “belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam

interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

Page 24: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxiv

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu

bersifat secara relatif konstant.”

Thorndike, berpendapat bahwa “belajar adalah proses interaksi antara

stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya

kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap

melalui alat indera”. Menurut Watson, “belajar adalah proses interaksi antara

stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk

tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur”. Menurut Edwin Guthrie,

“menjelaskan bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat

sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering

mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih

tetap”. Sedangkan Skiner, berpendapat bahwa “hubungan antara stimulus dan respon

yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan

menimbulkan perubahan tingkah laku” (Asri, 2005:20).

Dari teori-teori tersebut yang terpenting adalah masukan atau input yang

berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. Stimulus adalah apa

saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya model, alat peraga, pedoman kerja,

atau cara-cara tertentu untuk belajar siswa, sedangkan respon adalah reaksi atau

tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Apa saja yang

diberikan guru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan oleh siswa (respon)

semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur. Teori di atas mengutamakan

pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat

terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

10

Page 25: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxv

Sedangkan definisi belajar menurut Gagne (1984) dalam Ratna Willis

(1989:11), “belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah

perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Oleh karena itu dalam proses belajar

mengajar biologi yang terpenting adalah pengalaman yang dapat membuat

perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Masukan atau input

yang berupa stimulus merupakan bentuk pengalaman yang diperoleh siswa,

sedangkan keluaran atau output yang berupa respon merupakan bentuk tingkah laku

hasil belajar siswa, yang dapat dilihat dari prestasi belajar biologi. Semakin menarik

pengalaman yang diberikan guru seperti penggunaan media yang inovatif, dan

kreatif akan memberikan respon yang tinggi pula, sehingga membantu siswa

memperoleh prestasi yang tinggi.

Dari teori tersebut di atas maka kemampuan memori merupakan faktor

kognitif yang dimiliki siswa. Perbedaan faktor kognitif salah satunya ditunjukkan

oleh perbedaan kemampuan memori yang dimiliki siswa. Perbedaan kemampuan

memori dapat menyebabkan perbedaan prestasi yang dicapai siswa. Peranan seorang

guru sangat penting dalam menciptakan stimulus yang dapat ditangkap siswa.

Tingkat perbedaan memori akan berinteraksi dengan stimulus yang akan ditangkap

oleh indera. Kemampuan penerimaan stimulus sesuai dengan kemampuan faktor

kognitif dalam hal ini kemampuan memori masing-masing siswa.

Menurut Ashar (2003:1), “belajar adalah suatu proses yang kompleks yang

terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena

adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya”. Jadi belajar itu dapat

terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah

belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang tua yang mungkin

Page 26: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxvi

disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan atau

sikapnya.

2. Teori-Teori Belajar

a. Teori David Ausubel

Ausubel menyatakan bahwa “Belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua

dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau penyajian materi

pelajaran pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua

menyangkut bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif

yang telah ada. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-

generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa” (Ratna Willis, 1989:12).

Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan pada

siswa dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam bentuk

final maupun dalam bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk

menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang akan diajarkan. Pada tingkat

kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi tersebut pada pengetahuan

(berupa konsep-konsep atau lain-lain) yang telah dimilikinya.

Dalam hal ini terjadi belajar bermakna, yaitu suatu proses mengaitkan

informasi baru pada konsep-konsep yang relevan dengan struktur kognitif seseorang.

Tetapi siswa dapat pula mencoba-coba menghafalkan informasi baru tersebut tanpa

menghubungkannya pada konsep-konsep yang telah ada pada struktur kognitifnya.

Pembelajaran biologi materi anatomi dan fisiologi manusia sangat erat

kaitannya dengan proses yang terjadi dalam tubuh manusia. Meskipun praktikum

dengan menggunakan laboratorium virtuil akan memberikan tambahan bermakna

pada penguasaan konsep anatomi dan fisiologi manusia, yaitu tidak hanya sekedar

Page 27: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxvii

hafalan, mengkaitkan pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru dan dapat

mengaplikasikan

b. Teori Piaget

Jean Piaget menyatakan bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga

tahapan, yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi. Asimilasi adalah proses

penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada

dalam benak siswa, akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi

baru, sedangkan equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi

dan akomodasi (penyeimbangan).

Menurut Piaget, proses belajar harus disesuaikan dengan tahap

perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Dalam hal ini Piaget membaginya

menjadi empat tahap, yaitu : 1) Tahap sensorimotor (0 – 2 tahun), selama periode ini

anak mengatur alam dengan indra-indranya (sensori) dan dengan tindakan-tindakan

(motor). 2) Tahap pra operasional (2 – 7 tahun), pada tahap ini anak belum mampu

melakukan operasi matematika seperti menambah, mengurangi, dan lain sebagainya.

3) Tahap operasional (7 – 11 tahun), tahap ini merupakan tahap permulaan anak

mulai berfikir secara rasional, akan tetapi belum dapat berurusan dengan materi-

materi abstrak. 4) Tahap operasional formal (11 tahun ke atas), anak pada periode

ini tidak perlu berfikir dengan pertolongan benda-benda atau peristiwa-peristiwa

konkret. Anak sudah mempunyai kemampuan untuk berfikir secara abstrak.

Laboratorium virtuil dapat digunakan karena mahasiswa sudah dapat berfikir

abstrak.

Mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Biologi menurut teori ini

termasuk kelompok tahap operasional formal yang telah mempunyai kemampuan

Page 28: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxviii

berfikir abstrak, sehingga dalam pembelajaran praktikum biologi tidak harus

menunjukkan benda asli atau sebenarnya, namun dapat diganti dengan model atau

benda tiruan atau dengan simulasi animasi komputer. Laboratorium virtuil dapat

digunakan karena mahasiswa sudah dapat berfikir abstrak.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berati

“tengah”, “perantara” atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima

pesan. Menurut Heinich dkk.(1982) yang dikutip oleh Arsyad (2003:4), “medium

adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima”. Jadi

televisi, radio, gambar dan bahan-bahan cetakan dan sejenisnnya adalah media.

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut

media pengajaran/pembelajaran. Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) dalam

Arsyad (2004:4), secara implisit mengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi

alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang

terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,

slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer”. Jadi dengan

kata lain bahwa media adalah komponen sumebr belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa

untuk belajar.

Banyaknya pengertian media, yang masing-masing memberi tekanan pada

hal-hal tertentu, maka Anitah (2008:11), mendefinisikan “media adalah setiap orang,

bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan

Page 29: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxix

pebelajar untuk menerima penetahuan, ketrampilan, dan sikap”. Dari pengertian

tersebut berarti bahwa guru atau dosen, buku ajar, dan lingkungan adalah media.

Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Di dalamnya

terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi itu

mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet, film, mikrofilm dan

sebagainya.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Hamalik (1986) dalam Arsyad (2004:15), mengemukakan bahwa

“pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar”. Sementara itu Aristo (2003:15), mengemukakan

“manfaat secara umum media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih

efektif dan efisien”. Jadi penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan isi.

c. Media Komputer

Dalam bidang pendidikan komputer berperan sebagai manager dalam proses

pembelajaran yang di kenal dengan nama (Computer Managed Instruction (CMI).

Komputer berperan pula sebagai pembantu tambahan dalam belajar, bermanfaat

dalam membantu penyampaian informasi isi materi pelajaran dan latihan-latihan.

Model ini dikenal sebagai Computer Assisted Instructions(CAI).

Menurut Hamalik (1994), disebutkan bahawa “komputer merupakan satu

teknologi canggih yang memiliki peran utama untuk memproses informasi secara

cermat, cepat dan dengan hasil yang akurat. Komputer dapat sebagai media

Page 30: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxx

pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan kreativitas serta perhatian siswa

terhadap mata pelajaran”.

Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial

terprogram, tutorial intelijen, drill and practice dan simulasi. Tutorial terprogram

adalah seperangkat tanyangan baik statis, maupun dinamis yang terlebih dahulu

diprogramkan. Secara berturut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang

diikuti dengan pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer dibandingkan

dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah diprogramkan oleh

guru/programer. Manfaat tutorial terprogram akan tampak jika menggunakan

kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif.

Tutorial intelijen, berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer

terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelegensia artifusial, bukan jawaban

yang terprogram yang sebelumnya disiapkan oleh perancang/programer. Dengan

demikian ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa dan komputer. Baik komputer

maupun siswa dapat bertanya atau memberi jawaban.

Drill and practice, digunakan demngan asumsi bahwa suatu konsep, aturan,

kaidah atau prosedur telah diajarkan kepada siswa. Program ini menuntun siswa

dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran ketrampilan. Hal ini

terpenting adalah memberikan penguatan secara konstan terhadap jawaban yang

benar.

Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara

dinamis, interaktif dan perorangan. Dengan simulasi lingkungan pekerjaan yang

kompleks dapat ditata hingga menyerupai dunia nyata. Simulasi yang menyangkut

Page 31: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxi

hidup-mati seperti pada bidang kedokteran atau penerbangan dan pelayaran sangat

bermanfaat jika tidak dikatakan merupakan cara terbaik untuk memperoleh

pengalaman nyata. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu

skenario, model dasar dan lapisan pengajaran. Skenario harus mencerminkan

kehidupan nyata. Ia menentukan apa yang terjadi dan bagaimana siswa berhadapan

dengan simulasi itu. Untuk mensimulasikan suatu situasi, komputer harus

menanggapi tindakan siswa seperti halnya yang terjadi dalam situasi kehidupan

sesungguhnya. Model dasar merupakan faktor yang kedua yang mempengaruhi

keberhasilan simulasi. Model adalah formula matematis atau aturan “jika-maka”

yang mencerminkan hubungan sebab dan akibat dalam pengalaman hidup nyata.

Lapisan pembelajaran adalah taktik dan strategi pembelajaran yang digunakan untuk

mengoptimalkan pembelajaran dan motivasi.

Dari uraian di atas, media pembelajaran menggunakan komputer yang dipilih

oleh peneliti adalah CAI format simulasi, yang nantinya digabungkan dengan

metode mengajar demonstrasi dan eksperimen. Media pembelajaran komputer yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah perangkat laboratorium virtuil atau ICT

(information comunication and Tecnologi).

Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian,

dapat berupa ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka (misalnya kebun). Dalam

pengertian terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup dimana

percobaan dan penelitian dilakukan (Mujiono, 2005:10).

Menurut Udin Winataputra (1997) dalam dalam Mujiono (2005:10),

“Laboratorium IPA adalah suatu tempat dimana guru dan siswa melakukan

Page 32: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxii

percobaan-percobaan dan penelitian”. Jadi Laboratorium adalah tempat khusus yang

dilengkapi dengan alat-alat dan bahan untuk melaksanakan percobaan/ praktikum

baik fisika, kimia atau biologi. Di Laboratorium siswa memperoleh data/informasi

yang berasal dari benda yang asli maupun tiruannya, serta dapat mendudukan cara

mempelajari IPA sebagaimana mestinya.

4. Laboratorium Riil

Menurut Mujiono (2005:11), “laboratorium riil adalah laboratorium tempat

khusus yang dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan riil untuk melakukan

percobaan/praktikum baik fisika, kimia atau biologi". Alat laboratorium untuk

menguatkan atau memberi kepastian informasi, menentukan hubungan sebab akibat,

mempraktekkan sesuatu yang dikehandaki, mengembangkan ketrampilan

mendorong gairah kepada siswa. Dalam kegiatan praktikum siswa akan mengalami

diantaranya:

1) Pengenalan alat

Laboratorium dengan pengenalannya dapat ditunjukkan langsung atau siswa

untuk melihat atau memegang secara langsung. Diberi pengertian bahwa dalam

memegang alat siswa harus hati-hati agar tidak jatuh sehingga rusak atau pecah,

sehingga tidak mengakibatkan kerusakan. Cara merangkai alat siswa banyak

tergantung kepada petunjuk guru, dimungkinkan siswa ada rasa takut menggunakan

alat secara bebas, semaunya sendiri dalam merangkai dapat mengakibatkan

kesalahan dan menyebabkan kerusakan pada alat.

2) Pengukuran

Pengukuran adalah membandingkan sesuatu besaran dengan besaran lain

sejenis yang dipakai sebagai satuan standar. Dengan menggunakan laboratorium riil

Page 33: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxiii

pengukuran dapat dilakukan dengan melihat langsung pada alat. Sehingga perlu

pemahaman ketrampilan dalam membaca alat.

3) Pengamatan

Dengan penerapan laboratorium riil kegiatan siswa memusatkan perhatian

terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan alat indera terhadap alat riil yang

dihadapinya melalui penglihatan.

4) Percobaan

Siswa dalam melakukan percobaan dituntun dengan petunjuk praktikum

yang sudah disiapkan sebelumnya sehingga setelah mendapatkan data, siswa

mencatat data tersebut pada data pengamatan.

5. Laboratorium Virtuil

Laboratorium virtuil atau sering disebut simulasi komputer untuk menyajikan

fenomena alam memegang peranan penting di dalam proses pembelajaran sains.

Apalagi jika dalam proses pembelajaran menggunakan media komputer untuk

membantu mencapai suatu pemahaman lebih dalam pada pokok bahasan yang

sedang disajikan. Tidak bisa dipungkiri bahwa simulasi komputer belum banyak

digunakan oleh kebanyakan dari para dosen dan instruktur di Indonesia. Hal ini

terkait dengan fakta bahwa para dosen masih enggan untuk menggunakan suatu

teknologi yang mereka tidak secara penuh memahaminya. Untuk itu diperlukan

software yang dapat membantu para guru sains dalam mengembangkan simulasi

komputer sebagai media pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang mereka

sampaikan. Software ini adalah suatu solusi yang baik dalam membantu para dosen

untuk menciptakan simulasi komputer. Beberapa kajian sudah menemukan bahwa

dengan menciptakan suatu simulasi, banyak para dosen dan mahasiswa

Page 34: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxiv

mendapatkan suatu perspektif yang baru menyangkut peristiwa alam yang mereka

berusaha untuk menjelaskan/ memahaminya, yang mana hampir selalu

meningkatkan gairah mereka tentang penggunaan teknologi ini bersama-sama

dengan para mahasiswa mereka http://www.madlazim.tripod.com.

Laboratorium virtuil adalah alat-alat laboratorium yang dapat dilihat secara

maya berupa program (software) komputer, dioprasikan dengan komputer. Media

komputer adalah suatu mesin yang dirancang secara khusus guna memproses suatu

informasi. Mesin elektronik ini dapat melakukan pekerjaan perhitungan dan

operasional mulai dari yang sederhana hingga yang paling kompleks, dapat

dikerjakan lebih cepat dan lebih teliti. Dalam perkembangannya komputer dewasa

ini memiliki kemampuan mengga-bungkan berbagai peralatan, seperti CD player,

video tape juga audio tape.

Dalam menggunakan media komputer sebagai media pembelajaran untuk

direncanakan secara sistematik, agar pembelajaran berjalan efektif dan penggunaan

komputer sebagai pembelajaran berjalan secara efektif pula. Pembelajaran

menggunakan komputer perlu direncanakan dengan baik agar : (1) menumbuhkan

minat peserta didik, (2) menyampaikan materi baru, (3) melibatkan peserta didik

secara aktif, (4) mengevaluasi tingkat pemahaman siswa (5) menetapkan tindak

lanjut.

Siswa yang menggunakan laboratorium virtuil dengan cara melihat gambar,

animasi, suara, video maupun kejadian-kejadian lain seperti timbulnaya bunyi,

perbedaan warna dan sebagainya. Dengan siswa berbekal ketrampilan komputer

sebelumnya, diharapkan siswa dapat melakukan percobaan dengan lancar, cukup

Page 35: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxv

dengan tekan tombol pada komputer siswa berlatih melakukan percobaan dengan

leluasa.

Menurut Robeck dalam Arba’at (2008:122), pembelajaran virtuil memberikan

banyak faedah : (a) mengaplikasikan kemahiran dalam proses sains (the use of

science process skills), (b) inquiri sains (science inquiry), (c) pemikiran kritikal

(critical thinking), (d) pemahaman konseptual (conceptual understanding) dan (e)

pemahaman kepada sains alam (understanding the nature of science).

Dan Carnivale (2003:30), menyatakan “Learning on the computer simulations

can also be fun, in the virtuil lab you can try anything you want, and it's OK."

Belajar pada simulasi komputer juga dapat menyenangkan, dan di laboratorium

virtuil anda dapat mencoba apa pun yang anda inginkan, dan tidak apa-apa.

Menurut Habraken dalam Mickell (2004:98), menyatakan “The virtuil lab

experience combines visual and auditory modalities and requires students to be

actively involved. It is essential that we study these experiences to determine if

evidence exists to support the use of virtuil labs to increase levels of active, engaged

learning and overall achievement in science”. Laboratorium virtuil menggabungkan

pengalaman modalitas visual dan auditory dan memerlukan siswa untuk secara aktif

terlibat. Penelitiannya untuk membuktikan bahwa pengalaman laboratorium biologi

virtuil deapat meningkatkan aktivitas belajar dan pencapaian belajar secara

keseluruhan.

6. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Page 36: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxvi

Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) adalah suatu model

pembelajaran yang lebih berpusat pada guru. Model pembelajaran langsung

bertumpu pada prinsip psikologi perilaku dan teori belajar sosial, khususnya tentang

permodelan (modelling). Menurut Bandura yang dikutip Nurhadi (2004;56), belajar

yang dialami manusia sebagian besar diperoleh dari suatu permodelan, yaitu meniru

perilaku dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain.

Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk

mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan

deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi

selangkah. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam IPA merupakan contoh

pengetahuan deklaratif sederhana (informasi faktual), sedang bagaimana cara

mengoperasikan alat-alat ukur merupakan contoh pengetahuan prosedural.

Dalam pembelajaran langsung (Direct Instruction ), terdapat 5 (lima) fase

yang sangat penting. Dimulai dari menyampaikan tujuan pembelajaran dan latar

belakang pembelajaran serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran

dengan baik. Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi

materi ajar atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Fase ini termasuk

memberi kesempatan siswa untuk melakukan pelatihan atau memberi umpan balik

terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan umpan balik tersebut, guru

perlu selalu mencoba memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan

pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari ke dalam situasi kehidupan nyata.

Rangkuman kelima fase tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 : Tahapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Page 37: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxvii

Tahapan Tingkah Laku Guru

Tahap (fase) 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya

pelajaran dan memotivasi belajar siswa.

Tahap (fase) 2

Mendemonstrasikan

pengetahuan atau keterampilan

Guru mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan

informasi tahap demi tahap.

Tahap (fase) 3

Membimbing pelatihan

Guru membimbing pelatihan atau membimbing

kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan

tugas.

Tahap (fase) 4

Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik

Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan

tugas dengan baik dan memberi umpan balik.

Tahap (fase) 5

Memberikan pelatihan lanjutan

dan pemberian penghargaan

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang

telah dipelajari atau menghargai baik upaya maupun

hasil belajar individu dan kelompok, sekaligus memberi

pelatihan lanjutan pada penerapan yang lebih kompleks

dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran langsung (Direct Instruction) ini merupakan suatu model

pembelajaran yang lebih bersifat teacher center. Tuntutan model pembelajaran ini

menjadikan peran guru cukup dominan, maka guru diharapkan dapat

mengembangkannya sehingga dapat menjadi seorang model yang menarik bagi

siswanya atau dapat pula guru melibatkan siswa menjadi model. Jika ini terjadi

berarti guru memberi harapan yang tinggi agar siswa mencapai hasil balajar yang

baik dengan memaksimalkan pengelolaan pembelajaran dan memanfaatkan

lingkungan belajar yang efektif.

7. Gaya Belajar

Menurut James dan Blank (1993:47), “learning style is habit learns where

somebody felts efficientest and effective in get, processed, keep and take outside

something that is studied”. Gaya belajar didefinisikan sebagai kebiasaan belajar

Page 38: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxviii

dimana seseorang merasa paling efisien dan efektif dalam menerima, memproses,

menyimpan dan mengeluarkan sesuatu yang dipelajari.

Mc Loughlin (1999:222), menyimpulkan bahwa istilah gaya belajar merujuk

pada kebiasaan dalam memperoleh pengetahuan. Honey dan Mumford dalam

Surjono (2007:258) mendefinisikan gaya belajar sebagai sikap dan tingkah laku

yang menunjukkan cara belajar seseorang yang paling disukai.

Ringkasan dari beberapa penelitian mengenai gaya belajar menunjukkan

bahwa (1) beberapa pelajar mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda dengan yang

lainnya, (2) beberapa pelajar belajar lebih efektif bila diajar dengan metode yang

paling disukai, dan (3) prestasi pelajar berkaitan dengan bagaimana caranya belajar.

Gaya belajar sering diukur dengan menggunakan kuesioner atau tes psikometrik.

McLoughlin (1999:224), terdapat berbagai macam alat untuk mengukur gaya

belajar, diantaranya adalah: (a) Honey and Mumford’s Learning Styles

Questionnaire (Honey & Mumford, 1992), (b) Grasha-Riechmann Student Learning

Style Scales (Hruska-Riechmann & Grasha, 1982), (c) Felder’s Index of Learning

Styles (Felder & Silverman, 1988)

Salah satu gaya belajar yang dikenal dengan kesederhanaannya adalah VAK.

Gaya belajar VAK menggunakan tiga penerima sensori utama, yakni visual,

auditory dan kinestetik dalam menentukan gaya belajar seorang peserta didik yang

dominan (Rose, 1987). Gaya belajar VAK ini didasarkan atas teori modaliti, yakni

meskipun dalam setiap proses pembelajaran peserta didik menerima informasi dari

ketiga sesnsori tersebut, akan tetapi ada salah satu atau dua sensori yang dominan.

Menurut Bobbi (2001:85), dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3

modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik

Page 39: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xxxix

(V-A-K). Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga

modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah

satu di antara ketiganya”.

a. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang

bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan

(visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih

banyak/dititikberatkan pada peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek yang

berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya

langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai

gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk

mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat

melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka

dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti

diagram, buku pelajaran bergambar, dan video, dan di dalam kelas, anak visual lebih

suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Ciri-ciri gaya belajar visual antara lain : bicara agak cepat, mementingkan

penampilan dalam berpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu oleh keributan,

mengingat yang dilihat dari pada yang didengar, lebih suka membaca dari pada

dibacakan, pembaca cepat dan tekun, seringkali mengetahui apa yang harus

dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata, lebih suka melakukan demonstrasi

dari pada pidato, lebih suka musik dari pada seni, mempunyai masalah untuk

Page 40: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xl

mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang

untuk mengulanginya

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual antara lain : gunakan

materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta, gunakan warna untuk

menghilite hal-hal penting, ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi,

gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video) dan ajak anak untuk

mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

b. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang-sedang

saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui

telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan

siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar

auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan

mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang

disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan

hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim

bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat

menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori antara lain : saat bekerja suka bicaa kepada diri

sendiri, penampilan rapi, mudah terganggu oleh keributan, belajar dengan

mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat, senang

membaca dengan keras dan mendengarkan, menggerakkan bibir mereka dan

mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, biasanya ia pembicara yang fasih,

Page 41: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xli

lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, lebih suka gurauan

lisan daripada membaca komik, mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan

yang melibatkan visual, berbicara dalam irama yang terpola dan dapat mengulangi

kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori antara lain: ajak

anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam

keluarga, dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras, gunakan

musik untuk mengajarkan anak, diskusikan ide dengan anak secara verbal dan

biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk

mendengarkannya sebelum tidur.

c. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang

mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan

melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan

mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar

ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik antara lain: berbicara perlahan, penampilan

rapi, tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan, belajar melalui

memanipulasi dan praktek, menghafal dengan cara berjalan dan melihat,

menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, merasa kesulitan untuk

menulis tetapi hebat dalam bercerita, menyukai buku-buku dan mereka

mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, menyukai permainan yang

Page 42: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xlii

menyibukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah

berada di tempat itu dan menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik adalah : jangan

paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam, ajak anak untuk belajar sambil

mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan

obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru), izinkan anak untuk mengunyah

permen karet pada saat belajar dan gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal

penting dalam bacaan, izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi

yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik.

Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang

mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

Menurut Guild and Garger dalam Joseph Pitts (2009:255), mengatakan

“understanding learning styles can help educators facilitate, structure, and validate

successful learning for all students”. Artinya bahwa dengan memahami gaya belajar

dapat membantu para pendidik untuk memudahkan belajar siswa belajar dengan

sukses.

Sims and Sims dalam Joseph Pitts (2009:255), yang menyatakan “identifying

and teaching through learning styles can improve students’ test scores and increase

content knowledge”. Mengidentifikasi dan mengajar melalui gaya belajar siswa

dapat menambah skor tes dan meningkatkan pengetahuan.

Page 43: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xliii

Dan Dunn and Dunn dalam Joseph Pitts (2009:255), menyatakan

“demonstrate that when students aretaught using their preferred learning styles,

they showincreased academic achievement, improved attitudestoward instruction,

and better discipline than whenthey are taught using their nonpreferred styles”.

Ketika siswa diajarkan menggunakan gaya belajar yang mereka sukai, mereka

menunjukkan meningkatkan prestasi akademik.

8. Kemampuan Memori

Memori adalah menyimpan dan mengingat. Memori terdiri atas kumpulan

informasi di dalam otak dan tentang kemampuan otak untuk menyaring semua fakta

yang telah disimpan di dalamnya, dan dapat muncul dengan fakta tertentu atau

sepotong informasi yang diperlukan pada saat tertentu.

Pada saat Anda tidak dapat mengingat sesuatu, bukan berarti fakta atau

informasi yang diperlukan tersebut belum tersimpan di dalam otak. Itu artinya

bahwa hubungan sel otak yang mengatur sepotong informasi tersebut tidak disimpan

dengan cara yang mudah untuk memenuhi proses mengingat yang cepat. Atau

mungkin juga karena suatu hubungan terputus sehingga sulit atau tidak mung kin

mengingat kembali pada suatu saat tertentu.

Pada pembicaraan normal, otak merespons indra pendengar, penglihatan, dan

mungkin juga indra pembau dan perasa. Semua ini bekerja dengan seketika secara

bergantian antara menyimpan dan mengingat kembali potongan-potongan informasi,

mengecek data tersimpan untuk setiap kata yang diucapkan, membuat perbandingan

dengan input sebelumnya, kemudian menghasilkan serangkaian mata rantai otak-

Page 44: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xliv

yang semuanya untuk memastikan bahwa bukan saja jalannya percakapan menjadi

lancar, tetapi juga pertukaran pengertian yang terjadi. Kepelikan dan kecepatan

proses tersebut adalah di atas kesadaran tingkat normal manusia umumnya. Anda

bercakap-cakap dengan orang lain sepanjang hari dan setiap Anda melakukannya,

otak terus bekerja meskipun Anda tidak menyadarinya. Otak juga menyimpan

semua yang sedang didiskusikan dan d)pertukarkan. Tidak ada satu pun yang

kehilangan perhatian otak.

Otak bekerja tidak hanya saat anda sadar (tidak tidur), tetapi juga pada saat

Anda sedang tidur. Sebagian besar dari kita tidak dapat mengingat lagi mimpi-

mimpi ini, tetapi otak dapat mengingatnya. Dia merekam semua hal-hal sepele dari

setiap mimpi, kebanyakan secara tepat dan sangat mendetail. Percobaan yang

dilakukan dengan cara hipnotis telah mengungkapkan fakta ini. Ketika diminta

untuk menggambarkan mimpi di bawah pengaruh hipnotis, biasanya orang dapat

menceritakannya kembali tanpa menemui kesulitan. Hipnotis juga telah berhasil

membuka blok ingatan, yang dengan alasan tertentu telah membandel terkunci di

dalam otak manusia. Pengingatan kembali dengan cara ini sering memberikan hasil

yang mendetail dan sangat jelas. Satu bukti lagi tentang kapasitas daya simpan otak

yang sangat besar: masalah memori yang buruk pasti ada hubungannya dengan porsi

kekuatan untuk mengingat kembali yang lupa diajarkan sekolah.

Menurut Wood Worth dan Marquis yang diterjemahkan oleh Walgito

(2003:145), menyatakan bahawa “ingatan atau memori merupakan kemampuan yang

berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning),

menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah

Page 45: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xlv

lampau”. Jadi memori adalah kemampuan daya ingat seseorang melalui proses

mengenal, menyimpan dan mengingat kembali yang yang telah dilakukan.

Secara skematis dapat dikemukakan bahwa ingatan mencakup kemampuan-

kemampuan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Skema kemampuan dalam ingatan Wood Worth dan Marquis

(1957)

Menurut Agus Sujanto (1979) dalam Walgito (2003:146), mengungkapkan

bahwa “ingatan atau memori merupakan suatu daya jiwa yang dapat menerima,

menyimpan dan mereproduksi kembali pengertian-pengertian atau tanggapan-

tanggapan kita”.

Dengan demikian pengertian memori atau daya ingat adalah suatu proses

biologi yang melibatkan keseluruhan system koordinasi yang dinamis untuk dapat

menerima atau memesukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan

kembali (remembering) informasi yang sudah pernah didapat, karena kelebihan

tersebut maka manusia berbeda dengan makhluk lainnya.

Istilah lain yang sering digunakan dalam materi pelajaran biologi adalah

memasukkan (encoding), menyimpan (storage) dan menimbulkan kembali

Masukan

(learning)

Menyimpan

(retention)

Mengeluarkan kembali

(remembering)

Page 46: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xlvi

(retrieval). Tahapan proses mengingat menurut Atkinson dan Shiffrin (1968),

Morgan dkk (1984) dalam Walgito (2003:147) ditunjukkan pada skema sebagai

berikut:

Menurut Herngenhahn dan Olson (1997) dalam Walgito (2005:148),

membedakan memori menjadi tiga : (1) Short term memory, (2) Long term memory,

dan (3) sensory memory. Menurut Morgan dkk (1984) dalam Purwanti (2006:47),

Perbedaan ketiga macam memori itu terletak pada waktu masuknya stimulus untuk

dipersepsi ditimbulkannya kembali sebagai output. Apabila jarak waktu antara

pemasukan stimulus dan penimbulan kembali sebagai memory output berkisar 20 –

30 detik, ini merupakan short term memory, sedang selebihnya disebut sebagai long

term memory.

9. Prestasi Belajar Biologi

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan

Sensory

input

Sensory

register

attention

attention

Rehearsal

buffer

retrieval

storage

A, A’, A” etc

B, B’, B” etc

etc

etc

etc

Gambar 2.2 Tahapan proses mengingat Atkinson dan Shiffrin (1968), Morgan (1984)

Short term store

(hold only a few items)

long term store

(hold a tremendous

amount of information in

organized categories)

Page 47: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xlvii

hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar

harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli

mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang

mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik

persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986) memberikan

pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha

belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”Selanjutnya Winkel (1996)

mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan

bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut Nasution (1996) prestasi belajar

adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif,

affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika

seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”

(http://ridwan202. wordpress.com).

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar

merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan

menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi

belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari

materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi

setelah mengalami proses belajar mengajar.

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam

memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar

Page 48: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xlviii

maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang

diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

10. Bahan Pembelajaran

a. Sistem Pencernaan (Digestorium)

Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran dan kelenjar pencernaan.

Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui bahan makanan, sedangkan kelenjar

pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna

makanan. Saluran pencernaan meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung,

usus halus, dan usus besar. Kelenjar pencernaan antara lain terdapat di dinding

lambung, dinding usus, pankreas dan hati.

1) Organ Sistem Pencernaan dan Prosesnya

(a) Mulut

Langkah awal proses pencernaan makanan adalah memasukkan makanan ke

dalam mulut, kemudian dikunyah sampai halus oleh gigi yang bekerja sama dengan

lidah. Di dalam rongga mulut makanan dicampur dengan air liur. Saat mengunyah

makanan, lidah memindah mindahkan posisi makanan untuk diletakkan di antara

gigi. Proses mengunyah makanan adalah bagian dari pencernaan mekanik.

Pencernaan mekanik adalah proses memecah makanan secara fisik menjadi bagian-

bagian yang lebih kecil. Hasil proses mencerna secara mekanik akan dilanjutkan

dengan pencernaan kimiawi. Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan susunan

molekul makanan dengan bantuan kerja enzim. Di dalam mulut, pencernaan secara

Page 49: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xlix

mekanik terjadi dengan bantuan gigi. Pencernaan secara kimiawi dibantu oleh air

liur yang mengandung enzim. Di dalam mulut, makanan dihancurkan menjadi

partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil. Partikel tersebut akan dipecah menjadi

molekul-molekul yang lebih kecil oleh enzim yang dihasilkan oleh kelenjar yang

terdapatdi bagian bawah telinga, bagian bawah lidah dan di dekat geraham. Zat

makanan yang mengalami pencernaan kimiawi di mulut adalah zat tepung (amilum).

Enzim yang bekerja memecah molekul zat tepung disebut enzim amilase. Enzim

amilase mengubah amilum menjadi zat gula yang disebut maltosa.

(b) Faring dan Esofagus

Setelah melalui rongga mulut, makanan akan masuk ke dalam tekak (faring).

Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai

ke permukaan kerongkongan (esofagus). Setelah melalui faring, makanan menuju

esofagus. Esofagus adalah suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot dan

berdinding tebal yang memanjang menuju lambung. Otot-otot polos dinding

esofagus mendorong makanan menuju lambung. dengan gerakan meremas yang

disebut sebagai gerak peristaltik. Antara faring dan esofagus terdapat daerah

pertemuan antara saluran pernapasan dan saluran makanan. Untuk mencegah supaya

makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, pada pangkal faring terdapat lapisan

penutup yang disebut epiglotis. Setelah melalui esofagus, makanan masuk ke dalam

lambung.

(c) Lambung

Lambung merupakan sebuah kantong besar yang terletak di bagian atas

rongga perut. Pada lambung terdapat enzim dan asam lambung. Enzim-enzim.

Page 50: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

l

lambung antara lain pepsin dan rennin. Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang

telah diubah oleh asam lambung. Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi

pepton. Rennin berfungsi menggumpalkan protein yang terdapat pada susu.

Sedangkan asam lambung berfungsi membunuh bibit penyakit yang masuk bersama-

sama makanan. Pada dinding lambung terdapat lendir yang berfungsi

melindungilambung. Apabila jumlah lendir terlalu sedikit, atau asam lambung

terlalu banyak, bisa terjadi luka pada dinding lambung.

(d) Usus halus

Usus halus merupakan saluran pencernaan makanan yang paling panjang.

Usus halus terdiri dari usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum) dan

usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum berhubungan

dengan dua kelenjar pencernaan yang besar, yaitu pankreas dan hati. Pankreas

menghasilkan enzim tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino.

Selain tripsin, pankreas juga menghasilkan amilase yang mengubah amilum menjadi

zat gula yang disebut maltosa dan lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak

dan gliserol. Empedu merupakan cairan yang berfungsi untuk menghancurkan

partikel-partikel lemak. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan disalurkan menuju

doudenum (usus dua belas jari) Di dalam duodenum makanan dicerna secara

kimiawi lebih lanjut. Pencernaan makanan tersebut dilanjutkan di usus kosong

(jejenum) yang panjangnya sekitar 7 meter. Setelah melalui usus kosong, zat-zat

makanan sudah dalam bentuk siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di

usus penyerapan (ileum). Pada permukaan dalam usus halus terdapat banyak sekali

jonjot usus (vilus, jamak = vili). Pada setiap jonjot usus terdapat tonjolan lagi yang

Page 51: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

li

lebih kecil, disebut mikrovilus. Adanya vilus dan mikrovilus menyebabkan

permukaan usus menjadi sangat luas. Molekul-molekul kecil hasil pencernaan

makanan akhirnya diserap oleh sistem peredaran darah untuk disebarkan ke seluruh

tubuh.

(e) Usus besar

Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam

usus besar. Tepat pada bagian pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat

bagian yang disebut usus buntu. Pada usus buntu melekat umbai cacing (appendiks).

Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa.

Sisa tersebut terdiri dari sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dapat

tercerna, misalnya selulosa. Fungsi utama usus besar adalah mengatur penyerapan

air. Sejumlah besar air telah dikeluarkan ke dalam lambung dan usus halus oleh

berbagai kelenjar pencernaan. Supaya tidak kehilangan banyak air maka air harus

diserap kembali ke dalam tubuh. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali

mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisamakanan tersebut. Sisa

makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja

(feses) dikeluarkan melalui anus.

b. Sistem Pernapasan (Respiratorium)

Kita mengetahui bahwa makanan dan udara adalah kebutuhan penting untuk

menunjang kehidupan. Respirasi adalah proses yang menghasilkan energi dari

glukosa yang terjadi di dalam sel. Sering terjadi kerancuan antara istilah pernapasan

dan respirasi. Bernapas adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari

paru-paru. Respirasi adalah proses penggunaan oksigen di dalam sel untuk

Page 52: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lii

menghasilkan energi. Pada akhir proses ini, dihasilkan limbah berupa gas

karbondioksida. Gas tersebut akan dibawa darah ke paru-paru.

1) Organ-organ Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan terdiri dari bagian-bagian tubuh yang disebut organ-organ

pernapasan. Organ-organ ini membantu terjadinya proses pernapasan yaitu

memasukkan udara ke paru paru dan mengeluarkannya dari paru-paru. Organ-organ

meliputi rongga hidung, faring, laring, trakhea, bronkus dan paru-paru. Udara

memasuki tubuh melalui dua lubang hidung yang terbuka. Rambut-rambut di dalam

rongga hidung menangkap debu yang terdapat di udara.

(a) Lubang hidung

Lubang hidung berhubungan dengan rongga hidung. Rongga hidung

merupakan tempat di mana udara dilembabkan dan dihangatkan. Kelenjar mukus

menghasilkan lapisan lendir. Lapisan tersebut menangkap debu dan serbuk halus

yang lain. Proses ini membantu menyaring udara yang kamu hirup. Pada dinding

rongga hidung juga terdapat struktur seperti rambut kecil yang disebut silia yang

menggerakkan mukus dan menangkap benda-benda yang menuju ke belakang

kerongkongan. Dari rongga hidung udara yang hangat dan lembab selanjutnya

masuk ke faring.

(b) Faring

Faring adalah suatu saluran yang menyerupai tabung sebagai persimpangan

tempat lewatnya makanan dan udara. Faring terletak di antara rongga hidung dan

kerongkongan. Pada bagian ujung bawah faring terdapat katup yang disebut

epiglotis. Epiglotis merupakan katup yang mengatur agar makanan dari mulut

Page 53: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

liii

masuk ke kerongkongan, tidak ke tenggorokan. Pada saat menelan, epiglotis

menutup laring. Dengan cara ini, makanan atau cairan tidak bisa masuk ke

tenggorokan. Panjang tenggorokan mempunyai panjang sekitar 12 cm.

(c) Tenggorokan

Tenggorokan tersusun dari cincin tulang rawan berbentuk C. Susunan tulang

tersebut menjaga supaya dinding tenggorokan tetap terbuka dan tidak saling

berlekatan. Pada dinding dalam tenggorokan terdapat lapisan lendir dan silia untuk

menangkap debu. Pada ujung bawah tenggorokan terdapat dua percabangan yang

disebut bronkus yang membawa udara menuju ke paru-paru.

(d) Paru-paru

Paru-paru menempati sebagian besar ruangan rongga dada. Di dalam paru-

paru bronkus bercabang-cabang membentuk saluran yang semakin kecil ukurannya.

Saluran yang terkecil disebut bronkiolus. Pada setiap bronkiolus terdapat

segerombol kantung kecil seperti anggur, berdinding tipis yang disebut alveolus.

Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida terjadi di antara alveolus dengan kapiler

darah. Oksigen diikat oleh hemoglobin dan diedarkan ke seluruh tubuh. Seiring

dengan kejadian tersebut, gas karbondioksida dikembalikan oleh sel-sel tubuh

melalui kapiler darah. Karbondioksida akan meninggalkan tubuh pada saat

mengeluarkan napas.

2) Proses Bernapas

Bernapas merupakan proses pengambilan dan pengeluaran udara pernapasan.

Peristiwa ini melibatkan tekanan, volume, dan aliran udara Udara masuk dan keluar

dari paru-paru melalui proses yang disebut bernapas. Pada manusia proses ini

Page 54: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

liv

melibatkan kontraksi otot pada dua bagian, yaitu tulang-tulang rusuk dan diafragma.

Diafragma merupakan lembaran otot yang memisahkan rongga dada dengan rongga

perut. Menghirup udara pernapasan atau inspirasi, terjadi otot-otot antar tulang rusuk

berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan tulang-tulang rusuk terangkat dan volume

rongga dada bertambah. Bertambahnya volume rongga dada menyebabkan turunnya

tekanan udara di dalamnya, sehingga tekanan udara dalam rongga dada lebih rendah

dibanding tekanan udara di luar tubuh.

Perbedaan tekanan ini menyebabkan udara dari luar tubuh masuk ke dalam

rongga dada. Bertambahnya volume rongga dada diikuti oleh bertambahnya volume

paru-paru. Dalam hal ini udara dari luar masuk ke paru-paru (inspirasi). Pada saat

mengeluarkan napas (ekspirasi), otot-otot tulang rusuk relaksasi, sehingga tulang-

tulang rusuk turun dan menekan rongga dada. Penekanan ini menyebabkan volume

rongga dada berkurang dan tekanan udara di dalamnya naik. Tekanan udara di dalam

rongga dada lebih tinggi dari pada tekanan di luar tubuh. Perbedaan tekanan ini

mengakibatkan udara mengalir dari rongga dada (paru-paru) ke luar tubuh.

Menghirup dan mengeluarkan napas (bernapas) sebagai akibat dari berkontraksi dan

relaksasi otot-otot tulang rusuk disebut pernapasan dada. Peningkatan dan

penurunan volume rongga dada juga disebabkan oleh kontraksi otot diafragma.

Pernapasan akibat kontraksi dan relaksasinya otot diafragma disebut

pernapasan perut. Bentuk diafragma saat otot relaksasi adalah cembung ke atas. Saat

otot diafragma berkontrasi, bentuk diafragma berubah menjadi datar. Perubahan

bentuk ini menyebabkan volume rongga dada bertambah. Dengan bertambahnya

volume rongga dada, tekanan udara di dalamnya turun, sehingga tekanan udara di

Page 55: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lv

dalam rongga dada lebih rendah daripada tekanan udara di luar tubuh. Perbedaan

tekanan ini menyebabkan udara di luar tubuh mengalir ke dalam rongga dada,

disebut pengambilan napas atau inspirasi. Saat otot diafragma kembali relaksasi,

bentuknya kembali cembung ke atas dan mendorong rongga dada, sehingga rongga

dada menjadi lebih sempit dan volume rongga dada berkurang. Berkurangnya

volume rongga dada menyebabkan tekanan udara di dalam rongga dada naik, lebih

tinggi daripada tekanan udara di luar tubuh. Perbedaan tekanan ini menyebabkan

udara di dalam rongga dada mengalir ke luar tubuh. Proses pengeluaran napas ini

disebut ekspirasi.

c. Sistem Peredaran Darah (Cardiovasculare)

1) Darah

Banyaknya darah seseorang tergantung dari berat tubuh atau ukuran

badannya. Kita semua membutuhkan darah untuk mempertahankan kesehatan. Pada

kenyataannya, susunan atau komposisi darah dapat mencerminkan tingkat kesehatan

seseorang. Darah merupakan suatu jaringan yang terdiri dari bermacam-macam sel

dan cairan, darah mempunyai banyak fungsi penting dalam setiap kegiatan tubuh.

Darah memasok bahan-bahan yang diperlukan sel-sel tubuh. Tubuh tersusun dari

berjuta-juta sel. Masing-masing sel seperti pabrik kecil yang harus dipasok dengan

zat kimia tertentu dan mengeluarkan zat sisa yang harus dibuang. Sistem pemasokan

dan pengantaran di dalam tubuh disebut sistem peredaran darah (transportasi).

Sistem peredaran darah terdiri atas sistem cardiovasculare atau sistem sirkulasi dan

sistem getah bening atau sistem limfa.

Page 56: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lvi

2) Bagian-bagian Darah

a) Sel Darah Merah

Walaupun bagian cair darah mengangkut sari-sari makanan dan menyalurkan

tekanan darah ke seluruh pembuluh, kita tidak dapat hidup tanpa adanya sel-sel

darah dalam cairan tersebut. Jenis sel yang paling banyak dalam darah adalah sel

darah merah. Satu millimeter kubik darah, kurang lebih sekitar satu tetes, terdiri dari

lima juta lebih sel darah merah. Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut

oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh. Sel-sel darah merah dibentuk di

dalam sumsum tulang. Pertama kali dibentuk, sel darah merah mempunyai inti sel

seperti sel-sel lain, namun dalam perkembangannya pada sumsum tulang, sel terisi

oleh hemoglobin dan inti sel menyusut dan kemudian lenyap. Akibatnya, sel darah

merah dewasa, tidak mempunyai inti sel. Sel-sel darah merah dapat hidup sampai

120 hari.

b) Hemoglobin

Sel darah merah mengandung hemoglobin, suatu pigmen merah yang

mengandung zat besi. Ketika darah melewati paru-paru, oksigen terikat pada zat besi

pada hemoglobin sel darah merah. Kemudian sel darah merah bergerak ke tempat

lain dimana hemoglobin akan melepaskan oksigen dan selanjutnya berdifusi ke

dalam sel. Sel-sel tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dari sari-

sari makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein. Karbondioksida sebagai hasil

samping dari proses di atas akan berdifusi ke dalam darah. Sel-sel darah merah dan

plasma membawa karbon dioksida, pertama menuju jantung kemudian dipompa ke

Page 57: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lvii

paru-paru. Di sanalah karbondioksida berdifusi ke alveolus dan kemudian

dihembuskan ke luar melalui pernapasan.

c) Sel-sel Darah Putih

Berbeda dengan sel darah merah, pada satu millimeter kubik darah hanya

terdapat lima sampai sepuluh ribu sel-sel darah putih. Artinya, setiap lima ratus sel

darah merahmu hanya ditemukan sebuah sel darah putih. Jumlahnya amat berbeda.

Sel-sel darah putih bertugas memerangi bakteri, virus dan bahan-bahan asing yang

masuk ke dalam tubuh.

d) Keping-Keping Darah

Keping-keping darah hanya mampu hidup antara 5 sampai 9 hari saja.

Walaupun masa hidup amat pendek, keping-keping darah berperan penting dalam

proses penutupan luka dan pemulihannya, sehingga tubuh kita bebas dari penyakit.

Pendarahan bisa berhenti karena ada kegiatan keping-keping darah dalam darahmu.

Keping-keping darah adalah bagian-bagian sel atau fragmen-fragmen sel yang dapat

menghentikan aliran darah dari pembuluh darah yang pecah.

3) Alat-alat peredaran darah

Sistem sirkulasi tersusun dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Darah

mengirim materi-materi yang dibutuhkan tubuh, seperti oksigen, air, dan zat

makanan. Darah juga mengangkut zat-zat buangan sel, seperti gas karbondioksida

untuk dikeluarkan dari tubuh. Cardiovasculare berasal dari kata cardio berarti

jantung dan vasculare berarti pembuluh darah. Sistem ini terdiri dari jantung, darah,

dan pembuluh darah yang panjangnya berkilo-kilometer untuk membawa darah ke

setiap bagian tubuh. Sistem ini merupakan sistem tertutup.

Page 58: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lviii

a) Jantung

Jantung merupakan organ berotot kurang lebih sebesar kepalan tangan.

Jantung terletak di belakang tulang dada dan di antara paru-paru. Jantung manusia

mempunyai empat ruang. Dua ruang di bagian atas disebut serambi (atrium) kanan

dan kiri. Masing-masing serambi berhubungan dengan pembuluh balik. Dua ruang

besar di bawahnya disebut bilik (ventrikel) kanan dan kiri. Masing-masing bilik

berhubungan dengan pembuluh nadi. Antara serambi dan bilik di bawahnya

dipisahkan oleh sebuah klep, sehingga darah mengalir hanya dari satu atrium ke satu

ventrikel. Di antara serambi kanan dan kiri, dan antara bilik kanan dan kiri

dipisahkan oleh sekat. Karena jantung mempunyai dua belahan, dapat diumpamakan

bahwa jantung merupakan dua pompa yang terpisah, satu di sebelah kanan dan satu

di sebelah kiri. Klep adalah lembaran yang mempertahankan agar darah mengalir

dalam satu arah. Klep antara serambi kiri dan bilik kiri disebut valvula bikuspidalis

(klep dua daun). Klep antara serambi kanan dan bilik kanan disebut valvula

trikuspidalis (klep tiga daun). Klep lain terdapat di antara ventrikel dan arterinya

yang disebut valvula semilunaris. Aliran darah di dalam jantung diuraikan sebagai

berikut :

Darah dari pembuluh balik memasuki atrium kanan dan kiri. Atrium mulai

memompa atau menekan darah keluar menuju ventrikel. Saat itu serambi

berkontraksi. Ketika atrium berkontraksi, ventrikel kanan dan kiri relaksasi (tidak

memompa). Saat itu ventrikel menerima darah dari atrium.Ventrikel kanan dan kiri

kemudian berkontraksi menekan darah ke dalam dua arteri besar menuju tubuh dan

paru-paru. Saat ventrikel memompa darah ke pembuluh nadi, atrium relaksasi. Saat

Page 59: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lix

itu darah dari pembuluh vena (dari tubuh) kembali memasuki atrium, seperti proses

nomor 1 dan siklus jantung terulang lagi.

b) Pembuluh nadi (Arteri)

Seperti halnya tetes zat warna yang terlarut di dalam minyak, sel darah

merah, darah putih dan keping-keping darah terlarut di dalam plasma dan bergerak

sepanjang sistem sirkulasi. Bahan-bahan yang terlarut seperti: sari-sari makanan,

mineral, dan oksigen juga berada dalam plasma untuk diangkut ke seluruh sel tubuh

manusia.

Saat darah ditekan keluar dari jantung merupakan awal perjalanan darah

melalui pembuluh arteri, kapiler, dan pembuluh vena. Pembuluh arteri adalah

pembuluh darah yang membawa darah keluar dan menjauhi jantung, membawa

darah dengan tekanan tinggi, berdinding tebal dan berotot.

Masing-masing ventrikel jantung dihubungkan dengan pembuluh ventrikel,

sehingga apabila ventrikel berkontraksi, darah dialirkan dari jantung ke pembuluh

arteri. Aorta merupakan pembuluh nadi berdiameter paling besar. Pembuluh nadi

bercabang menjadi pembuluh-pembuluh darah yang lebih sempit.

c) Pembuluh balik (Vena)

Pembuluh balik (vena) adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah ke

jantung, mempunyai lebih sedikit otot dari pada arteri, bentuknya agak lebih pipih

dari pada arteri, berdinding lebih tipis dari pada arteri, membawa darah dengan

tekanan rendah, mempunyai klep satu arah untuk mempertahankan gerakan darah

ke arah jantung. Jika ada gerakan darah membalik, tekanan darah akan menutup

klep, sehingga darah tidak bisa melanjutkan untuk mengalir balik.

d) Kapiler

Page 60: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lx

Pembuluh-pembuluh darah dalam tubuh menjadi sangat sempit sampai tidak

bisa lagi disebut sebagai pembuluh arteri atau pembuluh vena. Bagian ini disebut

kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil, hanya bisa dilihat dengan bantuan

mikroskop. Kapiler menghubungkan pembuluh arteri dengan pembuluh vena.

Dinding kapiler hanya setebal satu sel. Tubuhmu lebih banyak mempunyai kapiler

daripada pembuluh nadi dan pembuluh balik. Makanan dan oksigen meresap ke sel

tubuh melalui dinding kapiler yang tipis. Zat-zat sisa, misalnya karbondioksida

bergerak dari sel-sel tubuh meresap ke dalam kapiler untuk dibawa kembali ke

jantung.

4) Aliran dan Tekanan Darah

Pasokan darah secara tetap penting bagi seluruh bagian tubuh. Pemompaan

darah oleh jantung menghasilkan tekanan darah yang diperlukan untuk mendorong

darah dalam pembuluh darah. Agar tekanan darah terjaga tetap, maka pembuluh

harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau

penyakit, tekanan dapat hilang. Darah tidak dapat bergerak ke tempat yang

diinginkan. Sebagai akibatnya sel-sel tubuh akan mati. Karena itulah, mengapa para

tenaga medis menginjeksikan plasma pada orang yang mengalami pendarahan hebat.

Plasma juga mengangkut senyawa kimia penting lain yang disebut hormon, untuk

dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Hormon mengatur

bermacam-macam fungsi tubuh seperti pertumbuhan dan cara tubuh menggunakan

makanan. Ketika jantung memompa darah melalui sistem cardiovasculare, darah

juga memiliki tekanan yang disebut tekanan darah di dinding pembuluh darah.

Tekanan darah tertinggi berada di pembuluh nadi. Timbulnya tekanan ini seperti

Page 61: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxi

keadaan air yang keluar dari botol plastik bersaluran yang ditekan dengan tangan.

Tepat setelah air masuk ke dalam saluran, darah didorong ke dalam pembuluh nadi.

Dorongan darah ke dinding pembuluh darah disebut tekanan darah. Tekanan ini

memungkinkan darah mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah. Tekanan darah

diukur di dalam pembuluh nadi besar dan diwujudkan dalam dua angka, biasanya

120 sampai 80. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan

darah ditekan keluar jantung disebut angka sistol. Tekanan darah turun saat bilik

relaksasi. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan

saat bilik relaksasi dan mengisi darah, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi,

disebut angka diastol.

5) Macam Peredaran Darah

a) Sirkulasi pulmonalis (peredaran darah kecil)

Sirkulasi pulmonalis adalah aliran darah melalui jantung, paru-paru, dan

kembali ke jantung. Darah dari sel-sel tubuh yang mengandung banyak

karbondioksida masuk ke atrium kanan jantung melalui pembuluh vena besar yang

disebut vena cava. Ketika atrium kanan berkontraksi, darah ini didorong ke bilik

kanan. Bilik kanan kemudian berkontraksi, dan darah meninggalkan jantung melalui

pembuluh nadi yang disebut arteri pulmonalis ke paru-paru.

Saat darah melalui pembuluh darah di dalam paru-paru, karbondioksida

ditukar dengan oksigen. Darah kaya oksigen kembali ke jantung melalui pembuluh

vena, yang disebut vena pulmonalis, masuk ke atrium kiri. Vena pulmonalis adalah

satu-satunya pembuluh balik di dalam tubuh yang membawa darah kaya oksigen.

Saat atrium kiri penuh darah kaya oksigen, atrium kiri berkontraksi dan mendorong

Page 62: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxii

darah ke dalam ventrikel kiri. Tahap akhir dari jalur ini adalah saat bilik kiri

berkontraksi dan mendorong darah naik dan keluar jantung ke dalam pembuluh

arteri terbesar tubuh, yaitu aorta. Aorta membawa darah keluar dari jantung ke

banyak percabangan pembuluh nadi yang menyebarkannya ke seluruh bagian-bagian

tubuh.

b) Sirkulasi Sistemik (peredaran darah besar)

Sirkulasi sistemik mengalirkan darah ke seluruh jaringan tubuh kecuali

jantung dan paru-paru. Jalur ini merupakan jalur terpanjang di antara jalur lain.

Sirkulasi sistemik membawa darah kaya oksigen dari ventrikel kiri melalui aorta ke

pembuluh nadi dan kapiler di seluruh organ dan jaringan tubuh. Nutrien (zat

makanan) dan oksigen ditukar dengan karbondioksida dan zat-zat sampah di dalam

kapiler. Darah kembali ke jantung di dalam pembuluh vena dari kepala dan leher

melalui pembuluh balik besar, disebut vena cava superior. Darah kembali ke jantung

dari daerah perut dan bagian yang lebih rendah tubuh melalui pembuluh nadi besar,

disebut vena cava inferior ke atrium kanan. Kemudian, darah miskin oksigen dikirim

ke paru-paru melalui jalur sirkulasi pulmonalis.

c) Sirkulasi koronaria

Sirkulasi koronaria adalah aliran darah ke jaringan jantung. Jantung

mempunyai pembuluh darahnya sendiri untuk memasok nutrien dan oksigen dan

mengeluarkan zat-zat sampah. Pembuluh-pembuluh darah ini adalah pembuluh arteri

dan pembuluh vena koronaria.

d. Sistem Pengeluaran (Ekskresi)

Page 63: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxiii

Pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak digunakan lagi oleh tubuh

disebut Ekskresi. Reaksi metabolisme menhasilkan zat yang diperlukan dan juga zat

sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Zat sisa metabolisme yang tidak

diperlukan oleh tubuh dan harus dikeluarkan dari tubuh antara lain karbondioksida

(CO2), air (H2O), garam-garam mineral dan amonia (NH3), sedangkan zat warna

empedu dirombak terlebih dahulu menjadi urobilinogen dan asam urat yang

selanjutnya dirombak menjadi NH3 sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Karbondioksida dan air berasal dari pemecahan senyawa karbohidrat, lemak

dan protein. Pada dasarnya kedua zat tersebut tidak bernahaya apabila kadarnya

tidak berlebihan di dalam tubuh. Hal ini karena zat tersebut masih dapat digunakan

lagi di dalam tubuh. Amonia (NH3) berasal dari pembongkaran protein dan

berbahaya bagi sel. Oleh karena itu amonia harus dikeluarkan dari tubuh. Akan

tetapi sebelum dikeluarkan amonia dirombak dahulu menjadi urea. Zat warna

empedu merupakan sisa hasil perombakan sel darah merah di hati dan kemudian

disimpan dalam kantung empedu. Zat warna tersebut akan mengalami oksidasi

menjadi urobilinogen yang mengakibatkan warna kekuningan pada urin dan feses.

Sistem ekskresi manusia melibatkan organ-organ ekskresi yang terdiri atas

ginjal, hati, dan paru-paru. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat

sisa metabolisme yang berbeda, kecuali air yang dapat diekskresikan melalui semua

alat ekskresi.

1) Ginjal

Page 64: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxiv

Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia, bentuknya seperti

kacang merah dengan panjang sekitar 10 cm, berwarna merah, jumlahnya sepasang,

terletak di dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang, berat sekitar

1% berat badan dan setiap menit sekitar 20 – 25% darah yang dipompa jantung

mengalir menuju ginjal. Bagian kortek dan medula mengandung sekitar 1 juta

nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional terkecil pada ginjal. Setiap

nefron terdiri atas badan Malphigi dan saluran nefron. Pada badan malphigi terdapat

kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk yang membungkus glomerulus

yang merupakan jalinan pembuluh kapiler. Saluran nefron terdiri dari tiga segmen,

yaitu pembuluh (tubulus) proksimal, lengkung Henle dan pembuluh distal. Bagian

sumsum ginjal (medula) terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut

piramida. Rongga ginjal (pelvis) meripakan tempat menampung urin yang menetes

terus menerus sebagai hasil penyaringan dari glomerulus. Tetesan tadi akhirnya

meninggalkan rongga ginjal menuju kandung kemih melalui saluran ginjal (ureter).

Dari kandung kemih urin keluar dan dibuang melalui saluran uretra.

2) Kulit

Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Pada

permukaan kulit terdapat rambut dan pori-pori. Kulit memiliki tiga bagian utama,

yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis) dan lapisan bawah

kulit. Kulit berfungsi antara lain; 1) untuk mengeluarkan keringat beserta zat yang

terlarut di dalanya, 2) sebagai pengatur suhu tubuh, 3) sebagai pelindung tubuh dari

pengaruh luar, 4) sebagai indra peraba dan tempat menyimpan kelebihan lemak serta

pembentukan vitamin D.

Page 65: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxv

3) Paru-paru

Paru-paru merupakan juga organ ekskresi yang membuang uap air (H2O) dan

karbondioksida (CO2) sebagai zat sisa pembakaran yang dilakukan oleh sel-sel

tubuh. Uap air dan karbondioksida akan diangkut oleh sel darah merah dari sel-sel

tubuh ke paru-paru.

4) Hati

Hati merupakan organ terbesar yang letaknya di dalam rongga perut sebelah

kanan, tepatnya di bawah diafragma, berwarna merah kecoklatan, pada orang

dewasa beratnya mencapai 2 kg. Sebagai alat pengeluaran, hari mengeluarkan zat

sisa (ekskresi) dan zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh (sekresi). Fungsi hati

antara lain ; 1) mengeluarkan getah empedu yang berasal dari perombakan sel-sel

darah merah yang telah tua, 2) membuang zat sisa metabolisme protein berupa

ureum 3) menawarkan racun yang masuk melalui makanan, 4) mengubah provitamin

A menjadi vitamin A, 5) menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam

karbonat dan air.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan Wiwoho (2003),

menyimpulkan bahwa selain menggunakan media, motivasi belajar merupakan

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Perbedaan dengan

Page 66: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxvi

penelitian yang kami lakukan adalah kalau penelitian yang telah dilakukan oleh

Wiwoho adalah pengaruh penggunaan media animasi komputer ditinjau dari

motivasi siswa, penelitian yang kami lakukan adalah pengaruh laboratorium riil

dan virtuil ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan memori.

2. Penelitian yang dilakukan Sri Hartini (2005),

menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan berarti antara kreativitas

siswa, daya ingat dan kemampuan berfikir praktis dengan prestasi belajar biologi.

Perbedaan dengan penelitian yang kami lakukan adalah kalau penelitian yang

telah dilakukan oleh Sri Hartini adalah hubungan daya ingat dan kemampuan

berfikir terhadap kreativitas siswa, penelitian yang kami lakukan adalah pengaruh

penggunaan laboratorium riil dan virtuil ditinjau dari gaya belajar dan

kemampuan memori.

3. Penelitian yang dilakukan Mujiono (2005),

menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara pembelajaran riil dan

virtuil terhadap prestasi belajar fisika ditinjau dari kreativitas siswa. Perbedaan

dengan penelitian yang kami lakukan adalah kalau penelitian yang telah

dilakukan oleh Mujiono prestasi yang diteliti adalah materi pelajaran fisika dan

ditinjau dari kreativitas siswa, penelitian yang kami lakukan adalah materi

pelajaran biologi ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan memori.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin Sulistiyowati

(2006), menyimpulkan bahwa selain penggunaan media pembelajaran,

kemampuan memori merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi prestasi

Page 67: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxvii

belajar siswa. Perbedaan dengan penelitian yang kami lakukan adalah kalau

penelitian yang telah dilakukan oleh Erwin meneliti variasi media ditinjau dari

kemampuan memori, penelitian yang kami lakukan adalah penggunaan

laboratorium riil dan virtuil ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan memori.

C. Kerangka Berfikir

Dari kajian teori dapat disusun suatu kerangka pemikiran yang dapat

digunakan untuk memperoleh jawaban sementara atas permasalahan yang muncul.

Pengaruh penerapan laboratorium rill dan virtuil pada pembelajaran terhadap

prestasi belajar

Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian,

dapat berupa ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Di Laboratorium

mahasiswa memperoleh data/informasi atau konsep yang berasal dari benda yang

asli maupun tiruannya. Laboratorium Riil adalah laboratorium tempat khusus yang

dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan riil untuk melakukan

percobaan/praktikum. Laboratorium virtuil adalah laboratorium yang alat-alatnya

dapat dilihat secara maya berupa simulasi animasi komputer berfungsi membantu

menyampaikan informasi guna mencapai suatu pemahaman lebih dalam pada suatu

konsep yang sedang disajikan. Penggunaan laboratorium virtuil diharapkan lebih

dapat membantu mahasiswa untuk memahami konsep anatomi dan fisiologi

manusia, terutama konsep yang bersifat abstrak, sehingga akan meningkatkan

prestasi belajar mahasiswa.

Page 68: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxviii

Pengaruh gaya belajar visual, auditori dan kinestetika mahasiswa terhadap prestasi

belajar

Gaya belajar merupakan cara bagaimana mahasiswa belajar. Mahasiswa

dalam belajar ada yang menyukai gaya belajar dengan visual, auditori dan

kinestetika. Jika mahasiswa diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya,

mahasiswa dapat berkembang lebih baik dan lebih mudah menerima informasi yang

diberikan. Sehingga dengan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap mahasiswa akan

berpengaruh terhadap prestasi belajar biologi pada konsep anatomi dan fisiologi

manusia.

Pengaruh memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar

Memori atau daya ingat adalah suatu proses biologi yang melibatkan

keseluruhan system koordinasi yang dinamis untuk dapat menerima atau

memesukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali

(remembering) informasi yang sudah pernah didapat. Semakin tinggi kemampuan

memori mahasiswa maka akan semakin mudah menerima informasi dan

mengingatnya kembali. Pada materi anatomi dan fisiologi manusia membutuhkan

memori yang lebih tinggi, karena banyak istilah latin dan fisiologinya yang bersifat

abstrak. Sehingga diduga bahwa ada pengaruh memori tinggi dan memori rendah

terhadap prestasi belajar.

Interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan gaya belajar

terhadap prestasi belajar

Page 69: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxix

Penerapan laboratorium riil diduga akan lebih berpengaruh pada mahasiswa

yang mempunyai gaya belajar auditory dan kinestetika sedangkan penerapan

laboratorium virtuil akan lebih berpengaruh terhadap mahasiswa yang mempunyai

gaya belajar visual. Sehingga penerapan laboratorium riil dan virtuil diduga

mempunyai interaksi yang signifikan dengan gaya belajar mahasiswa.

Interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan kemampuan

memori terhadap prestasi belajar

Diduga bahawa penerapan laboratorium rill dan virtuil terdapat interaksi

yang signifikan dengan kemampuan memori tinggi dan rendah. Dengan kata lain

mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori rendah diterapkan dengan

menggunakan laboratorium riil akan berbeda prestasinya jika diterapkan dengan

menggunakan laboratorium virtuil, begitu pula dengan mahasiswa yang mempunyai

kemampuan memorinya tinggi.

Interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar

Diduga bahwa ada interaksi antara gaya belajar mahasiswa dengan

kemampuan memori mahasiswa, artinya tinggi rendahnya prestasi belajar karena

interaksi antara gaya belajar (visual, auditori dan kinestetika) dengan kemampuan

memori (tinggi dan rendah). Misalnya mahasiswa dengan kemampuan memori

tinggi dan gaya belajarnya visual berbeda dengan mahasiswa dengan kemampuan

memori tinggi dengan gaya belajarnya kinestetik.

Interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil, gaya belajar dan

kemampuan memori terhadap prestasi belajar

Page 70: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxx

Pembelajaran dengan laboratorium rill dan virtuil, gaya belajar dan

kemampuan memori, merupakan suatu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya

prestasi belajar. Kemampuan memori mahasiswa (tinggi dan rendah) dengan gaya

belajar (visual, auditory dan kinestetika) jika pembelajarannya diterapkan dengan

laboratorium virtuil dan virtuil akan berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi

belajar.

Kerangka berfikir penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai

berikut:

Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Berfikir Penelitian

Keterangan :

A1 = Laboratorium Riil

A2 = Laboratorium Virtuil

A1

A1

A2

B1

B3

B1

B3

B2

B2

A1B1C

1

A1B1C

2

A1B2C

1

A1B2C

2

A1B3C

1

A1B3C

2

A2B1C

1

A2B1C

2

A2B2C

1

A2B2C

2

A2B3C

1

A2B3C

2

C1

C2

C1

C2

C1

C2

C1

C2

C1

C2

C1

C2

Page 71: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxi

B1 = Gaya belajar Auditory

B2 = Gaya belajar Visual

B3 = Gaya belajar Kinestetik

C1 = Kemampuan memori tinggi

C2 = Kemampuan memori rendah

D. Hipotesis

Dari rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan kerangka berpikir

maka diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh penerapan laboratorium rill dan virtuil pada pembelajaran

terhadap prestasi belajar biologi.

2. Terdapat pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar.

3. Terdapat pengaruh kemampuan memori mahasiswa terhadap prestasi belajar.

4. Terdapat interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan gaya

belajar terhadap prestasi belajar.

5. Terdapat interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan

kemampuan memori terhadap prestasi belajar.

6. Terdapat interaksi antara gaya belajar dengan kemampuan memori terhadap

prestasi belajar.

7. Terdapat interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil, gaya belajar

dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Page 72: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxii

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Jl.

A.Yani Pabelan Kartasura. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjawab

permasalahan untuk mencapai tujuan penelitian, dengan pertimbangan sebagai

berikut :

a. Kemampuan memori dan gaya belajar belum pernah menjadi bahan

penelitian, khususnya untuk praktikum pembelajaran biologi khususnya di UMS.

b. Efisiensi waktu penelitian karena terbatasnya waktu perkuliahan

c. Memotivasi pada penelitian-penelitian yang sejenis.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun akademik 2008/2009 bulan

Maret – Nopember 2009. Adapun rencana penelitian dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut :

Tebel 3.1 : Jadual Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Tahun 2009 Bulan ke-

3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Penyusunan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Pembimbingan Bab I dan II

4 Penyusunan Instrumen

5 Uji Coba Instrumen

7 Pelaksanaan Penelitian

8 Pengolahan data Penelitian

9 Penulisan Laporan (Bab IV & V)

10 Ujian Tesis

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

58

Page 73: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxiii

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester VI Progdi Pendidikan

Biologi FKIP UMS tahun akademik 2008/2009 sebanyak 100 orang. Pemilihan

mahasiswa ini sebagai populasi dengan pertimbangan :

a. Mata Kuliah Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia dipraktikumkan pada

semester VI.

b. Kemampuan memori dan gaya belajar belum pernah menjadi pertimbangan

penelitian dalam pembelajaran biologi.

2. Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Sudjana (1996), “semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas

yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan populasi. Sedangkan sebagian yang

diambil dari populasi disebut sampel.

Sampel itu harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi

hendaknya tercermin pula dalam sampel yang diambil. Ciri dasar penarikan sampel

adalah semua anggota populasi mempunyai sifat yang sama sehingga memiliki

peluang yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. Dengan alasan tersebut maka

peneliti mengambil siswa empat kelas (satu kelas 20 orang) dari enam kelas yang

ada sebagai sampel.

Adapun langkah-langkah pengambilan sampel dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a. Penentuan kelas

Page 74: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxiv

Memilih kelas secara acak dari lima kelas mahasiswa semester VI Progdi

Pendidikan Biologi FKIP UMS dengan claster random sampling.

b. Penentuan penerapan metode laboratorium

Memilih mahasiswa secara acak yang terpilih untuk mendapatkan perlakuan

eksperimen dengan laboratorium riil dan laboratprium virtuil dengan classter

random sampling.

C. Rancangan dan Variabel Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental karena hasil penelitian ini akan

menegaskan bagaimana perbedaan pengaruh variabel-variabel yang akan diteliti,

tujuannya adalah untuk memperoleh bukti-bukti yang meyakinkan tentang pengaruh

pembelajaran dengan laboratorium riil dan laboratorium virtuil pada pada mata

kuliah anatomi dan Fisiologi Manusia ditinjau dari gaya belajar dan kemempuan

memori mahasiswa. Dalam penelitian ini gaya belajar dibedakan atas visual, auditori

dan kenestetika, sedangkan kemampuan memori dibedakan atas tinggi dan rendah.

Selanjutnya melihat faktor-faktor yang berinteraksi terhadap variabel terikat.

Adapun rancangan penelitian dapat disajikan dalam desain faktorial 2 X 3 X 2

sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Rancangan Penelitian Anava 3 jalan

A1 A2

B1 B2 B3 B1 B2 B3

C1 A1B1C1 A1B2C1 A1B3C1 A2B1C1 A2B2C1 A2B3C1

C2 A1B1C2 A1B2C2 A1B3C2 A2B1C2 A2B2C2 A2B3C2

2. Variabel Penelitian

Page 75: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxv

Variabel dalam peneltian ini adalah :

a. Variabel bebas adalah metode laboratorium Riil dan Virtuil

b. Variabel moderator pertama adalah gaya belajar, yang dibedakan menjadi Visual,

Auditori dan Kinestetik

c. Variabel moderator kedua adalah kemampuan memori, yang dibedakan menjadi

tinggi dan rendah.

d. Variabel terikat adalah prestasi belajar

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Tahap Persiapan Penelitian

Perencanaan kegiatan praktikum biologi pada mata kuliah Anatomi dan

Fisiologi Manusia meliputi:

1) Penyusunan Silabus berdasarkan Kurikulum PT 2007

2) Penyusunan rencana pembelajaran (RPP)

3) Pembuatan dan menyiapakan alat dan bahan untuk praktikum Riil dan Virtuil.

Untuk laboratorium menggunakan alat media realita berupa model (torso),

sedangkan untuk laboratorium virtuil berupa progran (software) animasi dengan

Macromedia flash dan video.

b. Tahap Pelaksanaan

Agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan,

maka disusun skenario pelaksanaan sebagai berikut :

Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan informasi berupa materi dan mempersiapkan

mahasiswa untuk belajar.

Page 76: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxvi

Fase 2 : Mendemontrasikan pengetahuan dan ketrampilan tentang sistem

digestorium, sistem respirasi, sistem cardiovascular dan sistem ekskresi.

Fase 3 : Membimbing eksperimen (praktikum)

Fase 4 : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Fase 5 : Mengadakan evaluasi

c. Tahap Pasca Penelitian

Langkah terakhir setelah diberi perlakuan, dua kelompok diberi tes akhir.

Tes kognitif bertujuan untuk membendingkan pengaruh perlakuan pada kelompok

eksperimen (laboratorium virtuil) dengan kelompok kontrol (laboratorium riil).

Dalam penelitian ini diupayakan memiliki kesamaan dalam hal materi pelajaran

yang disampaikan dan materi tes-nya.

D. Definisi Operasional

1. Prestasi Belajar : Hasil usaha seseorang setelah melakukan usaha belajar dalam

bentuk nilai atau angka, prestasi belajar merupakan hasil tes kognitif pada materi

pokok bahasan sistem peredaran darah pada manusia.

2. Laboratorium Riil : laboratorium tempat khusus yang dilengkapi dengan alat-alat

dan bahan-bahan riil untuk melakukan percobaan/praktikum baik fisika, kimia

atau biologi

3. Laboratorium Virtuil : segala alat-alat laboratorium yang dapat dilihat secara

maya berupa program (software) komputer, dioprasikan dengan komputer.

4. Gaya Belajar : kebiasaan belajar dimana seseorang merasa paling efisien dan

efektif dalam menerima, memproses, menyimpan dan mengeluarkan sesuatu yang

dipelajari.

Page 77: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxvii

5. Kemampuan Memori : kemampuan mengingat yang berkaitan dengan

kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning), menyimpan

(retention) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dari variabel-variabel yang diteliti digunakan metode

pengumpulan data antara lain sebagai berikut :

1. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mahasiswa dan IPK yang menjadi

sampel penelitian.

2. Metode Tes

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar mahasiswa

dalam mengerjakan soal materi sistem digestorium, sistem respirasi, sistem

cardiovasculare dan eksresi pada manusia.

3. Metode Angket

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang :

a. Gaya belajar mahasiswa, untuk mengetahui jenis modalitas atau cara

mahasiswa dalam belajar, yaitu dengan angket (kuesioner).

b. Kemampuan memori mahasiswa, untuk mengetahui sampai sejauh mana

kemampuan seseorang mengingat apa yang telah dipelajari.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen pelaksanaan penelitian

Instrumen ini digunakan untuk pembelajaran yang berupa silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Page 78: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxviii

2. Instrumen pengambilan data

Instrumen ini adalah perangkat yang digunakan untuk mendapatkan data, antara

lain:

a. Instrumen tes prestasi belajar untuk aspek kognitif, materi sistem digestorium,

sistem respirasi, sistem cardiovasculare dan eksresi pada manusia bentuk

tesnya adalah pilihan ganda.

b. Instrumen tes gaya belajar, yang berupa angket (kuesioner) yang digunakan

untuk mengetahui tentang sikap, cara dan gaya mahasiswa dalam belajar yaitu

Visual, Auditory, atau Kinestetika.

c. Instrumen tes kemampuan memori, materi yang digunakan adalah materi

bidang biologi. Bentuk tesnya adalah pilihan ganda menggunakan metode

berpasangan dan metode mengenal dan mengingat kembali.

G. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen Angket Gaya Belajar

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang kita ukur. Instrument penelitian yang akan diukur validitasnya

adalah angket gaya belajar.

Rumus yang dipakai adalah rumus korelasi product moment dan dirumuskan

sebagai berikut :

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

Page 79: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxix

2

t

2

b11

σ

Σσ1

1k

kr

Keterangan :

rXY : Koefisien korelasi

X : Skor item

Y : Skor total

n : Banyaknya subyek (Suharsimi, 2002)

Dasar mengambil keputusan :

Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau

item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak

valid).

Setelah dilakukan uji validitas butir soal untuk angket gaya belajar diperoleh

32 butir soal valid yaitu butir ; 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35 dan 36. Sedangkan butir yang

tidak valid ada 4 butir soal yaitu butir ; 3, 12, 16 dan 34.

2. Uji Reliabilitas Instrumen Angket Gaya Belajar

Uji reliabilitas digunakan untuk menilai keajegan atau ketetapan instrumen

ketika digunakan. Uji reliabilitas digunakan pada instrument penelitian angket gaya

belajar.

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas instrument adalah

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach’s sebagai berikut :

Page 80: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxx

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya item pertanyaan

∑2

b : Jumlah varian butir

2

t : Varian total

Dasar mengambil keputusan :

Jika r11 > r tabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Jika r11 < r tabel, maka instrumen

dinyatakan tidak reliabel).

Hasil analisis uji reliabilitas angket gaya belajar diperoleh r11 = 0,9138 > rtabel

= 0,312, maka instrumen dinyatakan reliabel dan mempunyai kriteria reliabilitas

yang tinggi.

3. Uji Validitas Item Tes Kemampuan Memori dan Tes Hasil Belajar

Rumus yang dipakai adalah rumus korelasi product moment dan

dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

rXY : Koefisien korelasi

X : Skor item

Y : Skor total

n : Banyaknya subyek (Suharsimi, 2002)

Dasar mengambil keputusan :

Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

Page 81: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxi

2

2

111 S

pqS

n

nr

item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak

valid).

Untuk uji validitas tes kemampuan memori diperoleh 22 butir soal yang

valid yaitu butir 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,

24 dan 25. Sedangkan butir yang tidak valid ada 3 butir yaitu butir 2, 3 dan 23.

Hasil analisis validitas butir tes hasil belajar yang diujicobakan, dari 45 soal

diperoleh 40 soal yang valid, yaitu butir ; 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 18,

19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41,

42, 43, 44 dan 45. Sedangkan butir soal yang tidak valid ada 5 butir soal, yaitu butir

; 4, 7, 14, 17 dan 25.

4. Uji Reliabilitas Item Tes Kemampuan Memori dan Tes Hasil Belajar

Untuk menguji reliabilitas tes, dalam penelitian ini digunakan rumus Kuder

dan Richardson (K – R 20) sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

St = standar deviasi dari tes

Page 82: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxii

Dasar mengambil keputusan :

Jika r11 > r tabel, maka instrumen tes dinyatakan reliabel. Jika r11 < r tabel, maka

instrumen tes dinyatakan tidak reliabel).

Dari analisis uji uji reliabilitas tes kemampuan memori diperoleh r11 = 0,7045

> rtabel = 0,312, maka instrumen dinyatakan reliabel dan mempunyai kriteria

reliabilitas yang tinggi

Sedangkan hasil analisis reliabilitas item tes hasil belajar diperoleh r11 =

0,890 > r tabel = 0,361, maka instrumen dinyatakan reliabel dan mempunyai kriteria

reliabilitas yang tinggi.

5. Uji Taraf Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar

Taraf kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu

menunjukkan sukar mudahnya suatu soal. Di dalam istilah evaluasi, indeks

kesukaran ini diberi simbol P singkatan dari “Proporsi”. Rumus mencari P adalah :

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut :

Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P = 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P = 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

JS

BP

dimana :

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan

benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 83: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxiii

Dari analisis uji taraf kesukaran diperoleh 25 butir soal dengan kriteria

sedang, yaitu butir soal ; 1, 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 19, 22, 23, 25, 28, 31,

32, 35, 36, 38, 40, 43, 45 dan 20 butir soal mudah yaitu soal ; 3, 7, 8, 14, 16, 18, 20,

21, 24, 26, 27, 29, 30, 33, 34, 37, 39, 41, 42, 44.

6. Uji Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai (kemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (kemampuan rendah).

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

disingkat D. Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Bedanya dengan

indeks kesukaran adalah kalai indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-),

tapi pada indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif digunakan jika

sesuatu soal “terbalik” menunjukkan kualitas teste. Yaitu anak pandai disebut bodoh

dan anak bodoh disebut pandai. Dengan demikian ada tiga titik pada daya pembeda,

yaitu :

-1,00 0,00 1,00

D = negatif D = Rendah D = Tinggi

Untuk suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa

bodoh, maka soal itu tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian

pula jika semua siswa baik yang pandai maupun yang bodoh tidak dapat menjawab

dengan benar, maka soal tersebut tidak baik juga, karena tidak mempunyai daya

pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa

yang pandai saja.

Page 84: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxiv

Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

pandai atau kelompok atas (upper group) dan kelompok bodoh atau kelompok

bawah (lower group).

Jika seluruh kelompok atas dapat menjawab soal tersebut dengan benar,

sedang seluruh kelompok bawah menjawab salah, maka soal tersebut mempunyai D

paling besar, yaitu 1,00 Sebaliknya jika semua kelompok atas menjawab salah,

tetapi semua kelompok bawah menjawab benar, maka nilai D = -1,00. Tetapi jika

siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah sama-sama menjawab benar atau

sama-sama menjawab salah, maka soal tersebut mempunyai nilai D = 0,00, karena

tidak mempunyai pembeda sama sekali.

Rumus mencari D atau rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

Dimana :

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD

A

A

J

B

B

B

J

B

Page 85: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxv

Klasifikasi daya pembeda :

D = 0,00 – 0,20 = jelek (poor)

D = 0,21 – 0,40 = cukup (satisfactory)

D = 0,41 – 0,70 = baik (good)

D = 0,71 – 1,00 = baik sekali (exellent)

D = negatif (-) semua tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai

D negatif sebaiknya didrop atau dibuang saja.

Dari hasil analisis uji daya pembeda soal diperoleh 7 butir soal dengan kriteria

baik, yaitu butir ; 6, 9, 10, 11, 15, 19, 38, dan 20 soal dengan kriteria cukup, yaitu

butir ; 1, 2, 3, 4, 8, 12, 16, 17, 24, 26, 27, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 40, 41, 45 serta 18

butir soal dengan kriteria jelek, yaitu butrir ; 5, 7, 13, 14, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 29,

30, 36, 37, 39, 42, 43, 44.

H. Teknik Analisa Data

1. Uji Prasyarat

Sebelum melakukan uji inferensi untuk menguji hipotesis, maka perlu

dilakukan uji prasyarat antara lain :

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menyelidiki normal tidaknya suatu distribusi data

sampel penelitian. Untuk uji kenormalan dari sampel dapat dilakukan dengan

bantuan uji Shipiro-Wilk, Kolmogorov-Smirnov dan Liliefors serta gambar Normal

Probability Plots.

Page 86: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxvi

Penentuan Hipotesis

H0 : data terdistribusi normal

H1 : data terdistribusi tidak normal

Dasar pengambilan keputusan :

Jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05, maka data berdistribusi

tidak normal.

Jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05, maka data berdistribusi

normal.

Perhitungan dengan rumus tersebut dilakukan dengan menggunakn program SPSS

17.0

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan salah satu uji persyaratan guna mengetahui

apakah data penelitian bersifat homogen atau tidak. Untuk mengetahui homogenitas

varians digunakan Uji Levene’s Test dengan rumus sebagai berikut :

dengan

Perhitungan dengan rumus tersebut dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 17.0

2

1

2 S 1)(B10x logntln

)1(

)1(

1

2

112

n

SnS

)1()(log 1

2 nSB

Page 87: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxvii

Penentuan Hipotesis

H0 : data homogen

H1: data tidak homogen

Dasar mengambil keputusan :

Jika nilai F test Levene’s < F tabel atau Probabilitas > 0,05, maka H0 diterima yang

berarti bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

Jika nilai F test Levene’s > F tabel atau Probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak yang

berarti bahwa sampel berasal dari populasi yang tidak homogen.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Anova

Setelah dilakukan uji prasyarat, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis,

adapun hipotesis yang akan diuji antara lain :

1) HoA = Tidak ada pengaruh laboratorium rill dan virtuil pada pembelajaran

terhadap prestasi belajar biologi.

H1A = Ada pengaruh laboratorium rill dan virtuil pada pembelajaran terhadap

prestasi belajar biologi.

2) HoB = Tidak ada pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar

biologi.

H1B = Ada pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar biologi

3) HoC = Tidak ada pengaruh kemampuan memori mahasiswa terhadap prestasi

belajar biologi.

H1C = Ada pengaruh kemampuan memori mahasiswa terhadap prestasi belajar

biologi.

Page 88: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxviii

4) HoAB = Tidak ada interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil.

dengan gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar biologi.

H1AB = Ada interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan

gaya belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar biologi.

5) HoAC = Tidak ada interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil

dengan kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi.

H1AC = Ada interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil dengan

kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi.

6) HoBC = Tidak ada interaksi antara gaya belajar mahasiswa dengan kemam-puan

memori terhadap prestasi belajar biologi.

H1BC = Ada interaksi antara gaya belajar mahasiswa dengan kemampuan

memori terhadap prestasi belajar biologi.

7) HoABC = Tidak ada interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil,

gaya belajar mahasiswa dan kemampuan memori terhadap prestasi

belajar biologi.

H1ABC = Tidak ada interaksi antara pembelajaran laboratorium rill dan virtuil,

gaya belajar mahasiswa dan kemampuan memori terhadap prestasi

belajar biologi.

Jika uji prasyarat dipenuhi maka uji hipotesis dilakukan dengan Analisis

Anava 3 jalan, jika uji prasyarat tidak terpenuhi maka dilakukan dengan analisis

non-parametrik. Jika menggunakan anava 3 jalan perhitungan rataan kuadrat adalah

jumlah kuadrat dibagi dengan derajat kebebasan yang bersesuaian dan nilai F hitung

diperolah dari membagi rataan kuadrat yang bersesuaian dengan rataan kuadrat galat

(RKG). Selanjutnya rangkuman analisis variansi tiga jalan adalah sebagai berikut :

Page 89: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

lxxxix

Tabel 3.3 : Rangkuman Analisis Varian Tiga Jalan

Sumber JK DK RK Fhitung Fα p

A JKA p-1 RKA Fa Ftabel < α atau > α

B JKB q-1 RKB Fb Ftabel < α atau > α

C JKC r-1 RKC Fc Ftabel < α atau > α

AB JKAB (p-1)(q-1) RKAB Fab Ftabel < α atau > α

AC JKAC (p-1)(r-1) RKAC Fac Ftabel < α atau > α

BC JKBC (q-1)(r-1) RKBC Fbc Ftabel < α atau > α

ABC JKABC (p-1)(q-1)(r-1) RKABC Fabc Ftabel < α atau > α

Galat JKG N-pqr RKG

Total JKT N-1

Budiyono (2004:239)

Dasar mengambil keputusan :

Jika nilai F hitung < Ftabel tabel atau probabilitas > 0,05, maka H0 diterima

Jika nilai F hitung > Ftabel tabel atau probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

Perhitungan dengan rumus tersebut dilakukan dengan menggunakn program

SPSS 17.0

b. Uji Lanjut

Uji lanjut menggunakan uji komparasi ganda yaitu merupakan tindak lanjut

dari analisis variansi apabila analisis variansi yang telah dilakukan menghasilkan H0

ada yang ditolak. Tujuan uji komparasi ganda ini adalah melakukan pelacakan

terhadap perbedaan rerata setiap pasangan kolom, baris, dan setiap pasangan sel.

Dalam penelitian ini uji komparasi ganda dilakukan dengan metode LSD dan

Duncan’s dengan sofware SPSS 17.0. dilanjutkan dengan Grafik interaksi antar

perlakuan dengan sofware Minitab 17.0. Hasil perhitungan uji lanjut hipotesis hasil

penelitian selengkapnya dapat dilihat pada bab IV.

Page 90: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xc

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Adapun

hasil penelitian yang akan disajikan adalah deskripsi data, pengujian hipotesis,

pembahasan hasil penelitian, kelemahan dan keterbatasan penelitian.

A. Deskripsi Data

Salah satu prosedur dalam penelitian adalah pendeskripsian data. Deskripsi

data dilakukan sebelum proses penarikan kesimpulan dilakukan untuk memudahkan

dalam menyampaikan informasi hasil penelitian. Data yang terkumpul dalam

penelitian ini terdiri atas data gaya belajar, data kemampuan memori, dan data

prestasi belajar mahasiswa pada praktikum anatomi dan fisiologi manusia. Data

diperoleh dari kelas eksperimen I dengan mengunakan Laboratorium Riil dan kelas

eksperimen II dengan mengunakan Laboratorium Virtuil.

1. Data Gaya Belajar Mahasiswa

Data ini diperoleh melalui angket tentang gaya belajar, adapun hasil modalitas

gaya belajar mahasiswa dapat disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jumlah Responden ditinjau dari Gaya Belajar

Gaya Belajar Lab Riil Lab Virtuil

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Auditory 12 30,0 12 30,0

Visual 19 47,5 15 37,5

Kinestetik 9 22,5 13 32,5

Jumlah 40 100 40 100

76

Page 91: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xci

9

19

1213

15

12

0

24

6

8

10

12

14

16

18

20

Auditory Visual Kinestetik

Gaya Belajar

Jum

lah

Mah

asis

wa

Lab Riil

Lab Virtual

Untuk memperjelas kedua distribusi frekuensi Gaya Belajar tersebut disajikan

histogram dari masing-masing distribusi pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Gaya Belajar

2. Data Kemampuan Memori Mahasiswa

Data ini diperoleh melalui tes, tes ini untuk mengukur kemampuan memori

mahasiswa, tes ini menggunakan teknik menginggat jangka pendek (sort memori),

kemudian hasil skor tes ini kemudian dikelompokkan ke dalam dua kriteria yaitu

kemampuan memori tinggi dan kemampuan memori rendah. Adapun hasil tes

kemampuan memori dapat disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Diskripsi Data Kemampuan Memori Mahasiswa

Kelompok Jumlah

Data

Skor

Tertinggi

Skor

Terendah Mean

Lab Riil

Lab Virtuil

40

40

91

95

32

55

75,05

79,57

Distribusi frekuensi kemampuan memori pada kelompok Lab Riil dan

kelompok Lab Virtuil disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Page 92: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xcii

1921 21

19

0

5

10

15

20

25

Rendah Tinggi

Kemampuan Memori

Jum

lah

Mah

asis

wa

Lab Riil

Lab Virtual

Tabel 4.3 Jumlah Responden Ditinjau dari Kemampuan Memori

Kemampuan Memori

Lab Riil Lab Virtuil

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi

Persentase

(%)

Rendah 21 52,5 19 47,5

Tinggi 19 47,5 21 52,5

Jumlah 40 100 40 100

Untuk memperjelas kedua distribusi frekuensi Gaya Belajar tersebut disajikan

histogram dari masing-masing distribusi pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Kemampuan Memori

3. Data Prestasi Belajar Mahasiswa

Dalam penelitian ini data Prestasi Belajar mahasiswa kami ambil ketika

pembelajaran telah selesai. Data prestasi belajar yang kami deskripsikan dalam tabel

maupun histogram adalah data Prestasi Belajar ranah kognitif. Ringkasan deskripsi

data Prestasi Belajar dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Page 93: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xciii

Tabel 4.4 Deskripsi Data Prestasi Belajar

Kelompok Jumlah Data Mean SD Minimum Maksimum

Lab Rill

Lab Virtuil

40

40

60,25

67,44

13,031

12,602

32,5

30,0

82,5

87,5

Distribusi frekuensi Prestasi Belajar pada kelompok Lab Riil dan kelompok Lab

Virtuil disajikan pada tabel 4.5 dan 4.6.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok Lab Riil

Interval Kelas Frekuensi

Mutlak Relatif (%)

32,5 – 39,5 2 5,0

39,6 – 46,5 4 10,0

46,6 – 53,5 7 17,5

53,6 – 60,5 9 22,5

60,6 – 67,5 6 15,0

68,6 – 75,5 6 15,0

75,6 – 82,5 6 15,0

Jumlah 40 100

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok Virtuil

Interval Kelas Frekuensi

Mutlak Relatif

30,0 – 38,2 1 2,5

38,3 – 46,4 1 2,5

46,5 – 54,6 3 7,5

54,7 – 62,8 10 25,0

62,9 – 71,0 8 20,0

71,1 – 79,2 9 22,5

79,3 – 87,5 8 20,0

Jumlah 40 100

Untuk memperjelas kedua distribusi frekuensi prestasi belajar tersebut

disajikan histogram dari masing-masing distribusi pada gambar 4.3 dan 4.4 sebagai

berikut :

Page 94: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xciv

4

2

7

9

6 6 6

0

4

8

12

32,5-39,5 39,6-46,5 46,6-53,5 53,6-60,5 60,6-67,5 68,6-75,5 75,6-82,5

Interval Kelas

Fre

ku

en

si

8

9

8

10

3

1 1

0

4

8

12

30,0-38,2 38,3-46,4 46,5-54,6 54,7-62,8 62,9-71,0 71,1-79,2 79,3-87,5

Interval Kelas

Fre

ku

en

si

Gambar 4.3 Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok Lab Riil

Gambar 4.4 Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kelompok Lab Virtuil

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas prestasi belajar

Page 95: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xcv

mahasiswa pada signifikasi 0,05 dengan menggunakan software SPSS 17 adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.7 Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Metode

Laboratorium Statistik hitung db p-value Keputusan

Lab. Riil 0,092 40 0,200 Normal

Lab. Virtuil 0,81 40 0,200 Normal

Dari tabel 4.7 di atas tampak bahwa pada uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh

nilai sig. (p-value) masing-masing 0,200 > 0,05. Dengan demikian diperoleh

keputusan bahwa prestasi belajar berdasarkan metode berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.8 Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Gaya Belajar

Gaya Belajar Statistik hitung db p-value Keputusan

Auditory 0,140 24 0,200 Normal

Visual 0,115 34 0,200 Normal

Kinestetik 0,189 22 0,438 Normal

Dari tabel 4.8 di atas tampak bahwa pada gaya gaya belajar Auditory dan

Visual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai sig. (p-value)

masing-masing 0,200 > 0,05. Meskipun pada gaya belajar kinestetik dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai sig. (p-value) 0,039 < 0,05,

tetapi masih ditoleransi dengan uji Shapiro-Wilk dengan nilai sig. (p-value) = 0,438

> 0,05. Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa prestasi belajar berdasarkan

gaya belajar berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Data selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran.

Page 96: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xcvi

Tabel 4.9 Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Kemampuan Memori

Kemampuan Memori Statistik hitung db p-value Keputusan

Tinggi 0,109 41 0,200 Normal

Rendah 0,118 39 0,189 Normal

Dari tabel 4.9 di atas tampak bahwa pada kemampuan memori tinggi dan

rendah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai sig. (p-value)

masing-masing 0,200 dan 0,189 > 0,05. Dengan demikian diperoleh keputusan

bahwa prestasi belajar berdasarkan kemampuan memori berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.10 Uji Normalitas Prestasi Belajar Berdasarkan Interaksi

Sel Statistik hitung db p-value Keputusan

A1B1C1 0,300 5 0,161 Normal

A1B1C2 0,256 7 0,185 Normal

A1B2C1 0,191 10 0,200 Normal

A1B2C2 0,168 9 0,200 Normal

A1B3C1 0,323 5 0,096 Normal

A1B3C2 0,260 4 0,169 Normal

A2B1C1 0,214 7 0,200 Normal

A2B1C2 0,279 5 0,200 Normal

A2B2C1 0,132 7 0,200 Normal

A2B2C2 0,188 8 0,200 Normal

A2B3C1 0,235 7 0,200 Normal

A2B3C2 0,307 6 0,079 Normal

Keterangan :

A1 = Metode Lab. Riil

B3 = Gaya Belajar Kinestetik

A2 = Metode Lab. Virtuil

C1 = Kemampuan Memori Tinggi

B1 = Gaya Belajar Auditory

C2 = Kemampuan Memori Rendah

B2 = Gaya Belajar Visual

Page 97: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xcvii

Dari tabel 4.10 di atas tampak bahwa dari semua sel dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai sig. (p-value) masing-masing sel A1B1C1 =

0,161, A1B1C2 = 0,185, A1B2C1 = 0,200, A1B2C2 = 0,200, A1B3C1 = 0,096,

A1B3C2 = 0,169, A2B1C1 = 0,200, A2B1C2 = 0,200, A2B2C1 = 0,200, A2B2C2 =

0,200, A2B3C1 = 0,200, dan A2B3C2 = 0,079, semuanya > 0,05. Dengan demikian

diperoleh keputusan bahwa prestasi belajar berdasarkan interaksi antara metode,

gaya belajar dan kemampuan memori berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Analisis uji homogenitas dilakukan dengan

software SPSS 17 pada tingkat signifikan α = 0,05 dan diperoleh data sebagai

berikut :

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Metode

F hitung db1 db2 p-value Keputusan

0,124 1 78 0,726 Homogen

Dari tabel 4.11 di atas dengan menggunakan Levene Test (Uji F) diperoleh

statistik hitung = 0,124 dan Sig. (p-value) = 0,726 > 0,05, maka disimpulkan bahwa

sampel dalam penelitian berdasarkan metode mempunyai varians yang sama.

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Gaya Belajar

F hitung db1 db2 p-value Keputusan

0,017 2 77 0,983 Homogen

Page 98: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xcviii

Dari tabel 4.12 di atas dengan menggunakan Levene Test (Uji F) diperoleh

statistik hitung = 0,017 dan Sig. (p-value) = 0,983 > 0,05, maka disimpulkan bahwa

sampel dalam penelitian berdasarkan Gaya Belajar mempunyai varians yang sama.

Tabel 4.13 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Kemampuan Memori

F hitung db1 db2 p-value Keputusan

3,564 1 78 0,056 Homogen

Dari tabel 4.13 di atas dengan menggunakan Levene Test (Uji F) diperoleh

statistik hitung = 3,564 dan Sig. (p-value) = 0,056 > 0,05, maka disimpulkan bahwa

sampel dalam penelitian berdasarkan kemampuan memori mempunyai varians yang

sama.

Tabel 4.14 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Interaksi

F hitung db1 db2 p-value Keputusan

1,700 11 68 0,092 Homogen

Dari tabel 4.14 di atas dengan menggunakan Levene Test (Uji F) diperoleh

statistik hitung = 1,700 dan Sig. (p-value) = 0,092 > 0,05, maka disimpulkan bahwa

sampel dalam penelitian berdasarkan interaksi mempunyai varians yang sama.

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Varians

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang berupa gaya belajar,

kemampuan memori dan nilai prestasi belajar dianalisis dengan analisis variansi tiga

jalan dengan isi sel sama menggunakan batuan software SPSS 17, peneliti

menggunakan General Linier Model (GLM) dilanjutkan dengan uji lanjut anova

Page 99: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

xcix

yaitu uji main effects plot dengan software Minitab 15, untuk mengetahui perbedaan

nyata antar perlakuan. Adapun hasil uji hipotesisnya adalah seperti yang tertera pada

output sebagai berikut :

Tabel 4.15 Analisis Varians Tiga Jalan

Berdasarkan tabel output analisis variansi tiga jalan di atas didapatkan hasil-hasil

sebagai berikut:

a. Hipotesis pertama Ho (1)

Tidak ada pengaruh penggunaan metode Laboratorium Riil dan Laboratorium

Virtuil terhadap prestasi belajar biologi ditolak, karena Sig. = 0,004 < 0,05, sehingga

H 1 (1) diterima, yaitu ada pengaruh penggunaan metode Laboratorium Riil dan

Laboratorium Virtuil terhadap prestasi belajar Biologi.

b. Hipotesis kedua Ho (2)

Tidak ada pengaruh gaya belajar (Auditory, visual dan kinestetik) terhadap

prestasi belajar biologi ditolak, karena Sig. = 0,000 < 0,05, sehingga H 1 (2) diterima,

yaitu ada pengaruh gaya belajar (Auditory, visual dan kinestetik) terhadap prestasi

belajar Biologi.

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Prestasi Belajar

7232,915a 11 657,538 6,758 ,000

299776,952 1 299776,952 3080,964 ,000

859,921 1 859,921 8,838 ,004

2100,510 2 1050,255 10,794 ,000

2176,784 1 2176,784 22,372 ,000

674,089 2 337,044 3,464 ,037

981,734 1 981,734 10,090 ,002

757,929 2 378,964 3,895 ,025

15,141 2 7,570 ,078 ,925

6616,381 68 97,300

339931,250 80

13849,297 79

Source

Corrected Model

Intercept

METODE

GAYA

MEMORI

METODE * GAYA

METODE * MEMORI

GAYA * MEMORI

METODE * GAYA * MEMORI

Error

Total

Corrected Total

Type I II Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = ,522 (Adjusted R Squared = ,445)a.

Page 100: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

c

c. Hipotesis ketiga Ho (3)

Tidak ada pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar biologi ditolak, karena Sig. = 000 < 0,05, sehingga H 1 (3) diterima, yaitu ada

pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar biologi.

d. Hipotesis keempat Ho (4)

Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. virtuil)

dengan gaya belajar (Auditory, visual dan kinestetik) terhadap prestasi belajar

biologi ditolak, karena Sig. = 0,037 < 0,05 sehingga H 1 (4) diterima, yaitu ada

interaksi antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. Virtuil) dengan gaya belajar

(Auditory, visual dan kinestetik) terhadap prestasi belajar biologi.

e. Hipotesis kelima Ho (5)

Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. virtuil)

dengan kemampuan memori (tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar biologi

ditolak, karena Sig. = 0,002 < 0,05 sehingga H 1 (5) diterima, yaitu ada interaksi

antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. virtuil) dengan kemampuan memori

(tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar biologi.

f. Hipotesis keenam Ho (6)

Tidak ada interaksi antara gaya belajar dan kemampuan memori terhadap

prestasi belajar biologi ditolak, karena Sig. = 0,025 < 0,05, sehingga H 1 (6) diterima,

yaitu ada interaksi antara gaya belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi

belajar Biologi.

Page 101: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

ci

21

70

65

60

55321

21

70

65

60

55

Metode

Me

an

Gaya Belajar

Kemampuan Memori

Main Effects Plot for PrestasiData Means

g. Hipotesis ketujuh Ho (7)

Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan

memori terhadap prestasi belajar biologi diterima, karena Sig. = 0,925 > 0,05.

2. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anova dilakukan ketika ada hipotesis Ho yang ditolak. Hipotesis

Ho (1), Ho (2), Ho (3), Ho (4), Ho (5) dan Ho (6) ditolak, maka peneliti melakukan

uji lanjut. Dengan bantuan software Minitab 15, dengan menggunakan main effect

plot diperoleh hasil seperti pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Grafik Uji lanjut Anova untuk Main Effect

Dari gambar 4.5, dapat disimpulkan bahwa metode laboratorium virtuil lebih

baik dari metode laboratorium riil karena dengan laboratorium virtuil menghasikaan

rerata prestasi yang lebih tinggi daripada metode laboratorium riil kemudian gaya

belajar visual memberikan efek lebih tinggi dibandingkan dengan gaya belajar

Page 102: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cii

321 21

70

60

50

70

60

50

Metode

Gaya Belajar

Kemampuan Memori

1

2

Metode

1

2

3

Belajar

Gaya

Interaction Plot for PrestasiData Means

auditory maupun kinestetik, dan kemampuan memori tinggi juga memberikan efek

yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan memori yang rendah.

Gambar 4.6 Grafik Uji lanjut Anova untuk Interaksi

Gambar 4.6 memberikan informasi bahwa pada gambar yang pertama (kiri-

atas) menjelaskan bahwa ada interaksi antara metode pembelajaran dengan

laboratorium riil dan virtuil dengan gaya belajar. Dari gambar tersebut terlihat

bahwa metode 2 (lab. Virtuil) dapat memberi efek prestasi yang lebih tinggi

dibanding dengan menggunakan metode 1 (lab.riil). Metode dengan laboratorium

virtuil dapat memberi efek yang kelihatan untuk mahasiswa yang mempunyai gaya

belajar Auditory (1) dan Visual (2), sedangkan untuk mahasiswa yang mempunyai

gaya belajar Kinestetik tidak menunjukkan perbedaan.

Pada gambar kedua (kanan-atas) dapat menjelaskan bahwa ada interaksi antara

metode pembelajaran dengan laboratorium riil dan virtuil dengan kemampuan

Page 103: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

ciii

memori mahasiswa, dari gambar tersebut dapat menjelaskan bahwa dengan

penggunaan dua metode pembelajaran (lab. riil dan lab. virtuil) tidak memberikan

efek yang berbeda terhadap prestasi untuk mahasiswa yang mempunyai kemampuan

memori tinggi (2), tetapi akan memberikan efek yang berbeda untuk mahasiswa

yang mempunyai kemampuan memori yang rendah (1).

Pada gambar ketiga (bawah) menggambarkan interaksi antara gaya belajar

dengan kemampuan memori. Dari gambar tersebut dapat memberi penjelasan bahwa

mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditory dengan kemampuan memori

tinggi dapat menghasilkan prestasi yang paling tinggi. Sedangkan mahasiswa yang

gaya belajarnya kinestetik dengan kemmapuan memori rendah menghasilkan

prestasi yang paling rendah.

D. Pembahasan

1. Hipotesis pertama Ho (1)

Tidak ada pengaruh penggunaan metode Laboratorium Riil dan Laboratorium

Virtuil terhadap prestasi belajar biologi ditolak, karena Sig. = 0,004 < 0,05, sehingga

H 1 (1) diterima, yaitu ada pengaruh penggunaan metode Laboratorium Riil dan

Laboratorium Virtuil terhadap prestasi biologi.

Pembelajaran dengan laboratorium riil adalah pembelajaran dengan

menggunakan laboratorium yang dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan riil

(nyata) untuk melakukan percobaan/praktikum. Dengan laboratorium ini mahasiswa

praktek dengan menggunakan alat-alat atau bahan-bahan nyata yang berupa model

atau torso, dengan menggunakan model mahasiswa dikenalkan dengan organ-organ

Page 104: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

civ

yang menyusun sistem organ, fungsi dan mekanisme suatu sistem organ. Dengan

menggunakan media riil diharapkan akan meningkatkan pemahaman konsep yang

sifatnya abstrak menjadi lebih konkrit.

Kelemahan pembelajaran dengan laboratorium riil mempunyai beberapa

kelemahan, antara lain : (a) membutuhkan biaya yang tinggi, (b) tidak dapat

menjelaskan suatu proses atau mekanisme yang sifatnya abstrak, misalnya

mekanisme pencernaan, mekanisme peredaran darah, mekanisme pembentukan urin,

mekanisme pernapasan, (c) kurang menarik perhatian siswa, (d) tidak dapat

memendekkan suatu proses yang panjang menjadi pendek dan sebaliknya, (e) tidak

dapat menunjukkan suatu proses yang cepat menjadi lambat dan sebaliknya, (f)

kurang bisa meningkatkan pemahaman konsep.

Pembelajaran dengan laboratorium virtuil adalah pembelajaran dengan

laboratorium virtuil, yaitu laboratorium yang dapat dilihat secara maya berupa

program (software) komputer, dioprasikan dengan komputer.

Menurut Robeck dalam Arba’at (2008), pembelajaran virtuil adalah

pembelajaran yang mengintegrasikan penggunaan komputer. Menerusi

penginegrasian komputer ke dalam pembelajaran ini sebagian benda-benda atau

proses-proses yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar karena halus atau

panjangnya masa yang perlu diambil bagi melengkapkan suatu eksperimen, harus

dapat dilihat dengan mata dan dialami mereka (mahasiswa) secara konkrit karena

melibatkan kriteria-kriteria tertentu ketika melakukannya. Diantara kriteria yang

terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah pengintegrasian gambar/foto, video,

animasi, simulasi dan banyak lagi. Dengan menggunakan laboratororium virtuil

Page 105: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cv

diharapkan akan lebih meningkatkan pemahaman konsep yang sifatnya abstrak

menjadi lebih konkrit.

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar biologi untuk kelas

laboratorium riil = 60,250 dan untuk kelas laboratorium virtuil = 67, 438 dengan

perbedaan rata-rata = 7,188. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

laboratorium virtuil menghasilkan rata-rata prestasi belajar lebih tinggi

dibandingkan dengan menggunakan laboratorium riil. Ini dikarenakan karena

pembelajaran dengan laboratorium virtuil mempunyai banyak kelebihan antara lain :

(a) dapat menarik perhatian mahasiswa, (b) dapat menunjukkan hal-hal yang

abstrak, (c) dapat menjelaskan suatu proses atau mekanisme yang sifatnya abstrak

dengan animasi, (d) dapat memendekkan suatu proses yang panjang menjadi

pendek dan sebaliknya, (e) dapat menunjukkan suatu proses yang cepat menjadi

lambat dan sebaliknya, (f) mengurangi salah konsep (misconception).

Menjadikan proses belajar menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan

adalah sangat penting. Karena belajar yang menyenangkan merupakan kunci utama

bagi individu untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dalam proses belajar.

Dalam bukunya Quantum Learning, Bobbi De Porter dan Mike Hernacki

mengangkat hal tersebut sebagai falsafah dasar yang harus dikembangkan dalam

kurikulum. Agar bisa efektif, belajar dapat dan harus menyenangkan. Dari

penelitian, praktikum dengan laboratorium virtuil lebih menyenangkan

dibandingkan dengan laboratorium riil, karena disertai dengan animasi-animasi yang

menarik. Hal ini juga sesuai apa yang diungkapkan oleh Dan Carnivale dalam

Journal The Chronicle of Higher Education yang menyatakan “Learning on the

Page 106: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cvi

computer simulations can also be fun, in the virtuil lab you can try anything you

want, and it's OK." Belajar pada simulasi komputer juga dapat menyenangkan, dan

di laboratorium virtuil anda dapat mencoba apa pun yang anda inginkan, dan tidak

beresiko apa-apa.

Menurut teori perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget, bahwa anak

pada usia di atas 11 tahun adalah masa tahap operasional formal yaitu masa

perkembangan penalaran abstrak, artinya pada masa ini anak (mahasiswa) sudah

dapat berfikir abstrak.

2. Hipotesis kedua Ho (2)

Tidak ada pengaruh gaya belajar (Auditory, visual dan kinestetik) terhadap

prestasi belajar biologi ditolak, karena Sig. = 0,000 < 0,05, sehingga H 1 (2) diterima,

yaitu ada pengaruh gaya belajar (Auditory, visual dan kinestetik) terhadap prestasi

belajar Biologi.

Menurut James dan Blank (1993), gaya belajar didefinisikan sebagai

kebiasaan belajar dimana seseorang merasa paling efisien dan efektif dalam

menerima, memproses, menyimpan dan mengeluarkan sesuatu yang dipelajari.

Bobbi (2001;85), walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan

ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada

salah satu di antara ketiganya.

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar pada mahasiswa yang

mempunyai gaya belajar auditory = 64,583, gaya belajar visual = 67,941 dan gaya

belajar kinestetik = 56,705, dari data tersebut secara statistik terdapat perbedaan

yang signifikan diantara kelompok mahasiswa berdasarkan gaya belajarnya. Ini

Page 107: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cvii

berarti menunjukkan bahwa salah satu faktor perbedaan prestasi belajar adalah gaya

belajar, karena masing-masing gaya belajar mempunyai ciri-ciri dan cara belajar

yang berbeda. Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan

strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, maka anak dapat berkembang dan

prestasinya akan meningkat lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang

yang belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sims and Sims dalam Joseph

Pitts (2009), yang menyatakan “identifying and teaching through learning styles can

improve students’ test scores and increase content knowledge”. Mengidentifikasi

dan mengajar melalui gaya belajar siswa dapat menambah skor tes dan

meningkatkan pengetahuan.

Dan Dunn and Dunn dalam Joseph Pitts (2009), menyatakan “demonstrate

that when students aretaught using their preferred learning styles, they

showincreased academic achievement, improved attitudestoward instruction, and

better discipline than whenthey are taught using their nonpreferred styles”. Ketika

siswa diajarkan menggunakan gaya belajar yang mereka sukai, mereka

menunjukkan meningkatkan prestasi akademik.

Walaupun masing-masing peneliti menggunakan istilah yang berbeda dan

menemukan berbagai cara untuk mengatasi gaya belajar seseorang, telah disepakati

secara umum adanya dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar. Pertama,

bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah dan kedua, cara kita mengatur

dan mengolah informasi tersebut. Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari

bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

Page 108: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cviii

Jika seseorang akrab dengan gaya belajarnya sendiri, maka dapat mengambil

langkah-langkah penting untuk membantu agar belajar lebih cepat dan lebih mudah.

Pada awal pengalaman belajar, salah satu di antara langkah-langkah pertama adalah

mengenali modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial, atau kinestetik.

Seperti yang telah diusulkan istilah-istilah ini, orang visual belajar dari apa yang

mereka lihat, pelajar auditorial belajar melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar

kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Walaupun masing-masing dari kita

belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan

orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya.

Mengidentifikasi dan memahami belajar sendiri dan gaya-gaya belajar orang

lain, akan membuka pintu untuk meningkatkan kinerja dan prestasi serta

memperkaya pengalaman dalam setiap aspek kehidupan. Seseorang akan mampu

menyerap informasi lebih cepat dan mudah, dapat mengidentifikasi dan

mengapresiasi cara yang paling disukai untuk menerima informasi, dapat

berkomunikasi jauh lebih efektif dengan orang lain dan memperkuat pergaulan

dengan orang lain.

3. Hipotesis ketiga Ho (3)

Tidak ada pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar biologi ditolak, karena Sig. = 000 < 0,05, sehingga H 1 (3) diterima, yaitu ada

pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar biologi.

Memori merupakan faktor psikologis internal siswa yang mempunyai peranan

penting dalam mendukung keberhasilan belajar siswa. Memori seseorang akan

Page 109: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cix

mempengaruhi pada keberhasilan dari siswa apa yang mereka lihat, apa yang

mereka dengar dan apa yang mereka alami sebagai pengetahuan awal.

Menurut Wood Worth dan Marquis yang diterjemahkan oleh Walgito

(2003:145), menyatakan bahawa “ingatan atau memori merupakan kemampuan yang

berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning),

menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah

lampau”. Jadi memori adalah kemampuan daya ingat seseorang melalui proses

mengenal, menyimpan dan mengingat kembali yang yang telah dilakukan.

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar untuk kelompok

mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi = 68,293 dan untuk

kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori rendah = 59,167. Ini

menunjukkan bahwa kemampuan memori mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi belajar, yang berarti bahwa kemampuan memori yang tinggi akan

cenderung menghasilkan prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kemampuan memori rendah. Kemampuan memori ini bukanlah satu-satunya faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Memori menjadi bersifat menetap atau semestara, sangat tergantung pada

bagaimana kekuatan informasi “didaftarkan” untuk pertama kalinya pada otak.

Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk belajar dengan cara melibatkan indra

pendengaran, penglihatan, berbicara dan bekerja, serta yang melibatkan emosi-

emosi positif. Semua faktor tersebut membuat memori menjadi kuat.

Page 110: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cx

Di samping setiap orang memiliki berbagai tipe kecerdasan yang berbeda,

mereka juga memiliki daya ingat (kemampuan mengingat) yang berbeda pula.

Sebagian orang sangat baik dalam mengingat nama, wajah, atau angka, namun tidak

ketiga-tiganya sekaligus. Akan tetapi sebenarnya setiap jenis memori dapat

ditingkatkan dengan menggunakan metode pelatihan yang benar.

4. Hipotesis keempat Ho (4)

Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. virtuil)

dengan gaya belajar (Auditory, visual dan kinestetik) terhadap prestasi belajar

biologi ditolak, karena Sig. = 0,037 < 0,05 sehingga H 1 (4) diterima, yaitu ada

interaksi antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. Virtuil) dengan gaya belajar

(Auditory, visual dan kinestetik) terhadap prestasi belajar biologi.

Dalam belajar seseorang perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-

fakta dasar subyek palajaran yang dipelajari melalui cara yang paling sesuai dengan

pembelajaran inderawi yang disukai. Walaupun ada sejumlah strategi belajar yang

harus diimplementasikan oleh setiap orang. Tetapi juga ada perbedaan pokok sejauh

mana seseorang perlu melihat, mendengar, atau melibatkan diri secara fisik dalam

proses belajar. Dengan mengidentifikasi kekuatan visual, auditory dan kinestetik,

maka seseorang akan dapat memainkan berbagai strategi yang menjadikan

pemerolehan informasi lebih mudah daripada sebelumnya.

Dari hasil penelitian diperoleh data rata-rata prestasi belajar untuk kelompok

laboratorium riil pada mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditory = 60,833,

mahasiswa yang mempunyai gaya belajar visual = 61, 579 dan mahasiswa yang

mempunyai gaya belajar kinestetik = 56,667. Dan untuk kelompok laboratorium

Page 111: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxi

virtuil pada mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditory = 68,331, mahasiswa

yang mempunyai gaya belajar visual = 76,000 dan mahasiswa yang mempunyai

gaya belajar kinestetik = 56,731. Dari data tersebut di atas menunjukkan adanya

interaksi antara metode laboratorium dengan gaya belajar. Untuk mahasiswa yang

mempunyai gaya belajar auditory dan visual diperoleh rata-rata prestasi yang lebih

baik jika metode pembelajarannya menggunakan laboratorium virtuil. Sedangkan

untuk mahasiswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik tidak memberikan

pengaruh yang signifikan jika metode pembelajarannya menggunakan laboratorium

virtuil.

5. Hipotesis kelima Ho (5)

Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. virtuil)

dengan kemampuan memori (tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar biologi

ditolak, karena Sig. = 0,002 < 0,05 sehingga H 1 (5) diterima, yaitu ada interaksi

antara metode pembelajaran (lab.riil dan lab. virtuil) dengan kemampuan memori

(tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar biologi.

Dari hasil penelitian diperoleh data rata-rata prestasi belajar untuk kelompok

laboratorium riil pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori rendah

= 52,375, mahasiswa yang mempunyai kemampuan tinggi = 68,125. Dan untuk

kelompok laboratorium virtuil pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan

memori rendah = 66,316, mahasiswa yang mempunyai kemampuan tinggi = 68,452.

Dari data tersebut di atas menunjukkan adanya interaksi antara metode laboratorium

dengan kemampuan memori. Untuk mahasiswa yang mempunyai kemampuan

memori rendah diperoleh rata-rata prestasi yang lebih baik jika metode

Page 112: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxii

pembelajarannya menggunakan laboratorium virtuil. Sedangkan untuk mahasiswa

yang mempunyai kemampuan memori tinggi tidak memberikan perbedaan yang

signifikan jika metode pembelajarannya menggunakan laboratorium riil maupun

virtuil. Namun berdasarkan hasil penelitian, ternyata laboratorium riil dan virtuil

dengan kemampuan memori berinteraksi secara bersama-sama terhadap prestasi

belajar.

6. Hipotesis keenam Ho (6)

Tidak ada interaksi antara gaya belajar dan kemampuan memori terhadap

prestasi belajar biologi ditolak, karena Sig. = 0,025 < 0,05, sehingga H 1 (6) diterima,

yaitu ada interaksi antara gaya belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi

belajar Biologi.

Menurut Colin Rose dan Nicholl (2002), bahwa pengetahuan harus

disampaikan dengan pendekatan multi-sensori dan multi-model dengan

menggunakan berbagai bentuk kecerdasan. Dalam proses belajar mengajar di kelas,

guru berhadapan dengan siswa yang berbeda-beda jenis kecerdasannya. Ada

sebagian siswa yang membutuhkan penggambaran visual dan fisik dari konsep-

konsep yang diajarkan. Sebagian lagi lebih suka kerja otak yang abstrak, sebagian

lainnya memerlukan gagasan-gagasan yang diungkapkan secara verbal. Selain itu,

ada pula yang lebih suka jika diberi jawaban-jawaban secara langsung. Dengan

demikian, guru harus siap melibatkan berbagai berbagai jenis kecerdasan yang

dibawa oleh siswa ke dalam kelas. Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl membagi

gaya belajar menjadi tiga, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Cara yang efektif

dalam belajar yaitu menggunakan sebanyak mungkin kecerdasan secara praktis.

Page 113: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxiii

Dengan cara inilah seseorang akan mengalami dan menghayati apa yang tengah

dipelajari secara utuh. maka guru telah membantu siswa secara otomatis

mendapatkan lebih banyak makna dan rangsangan otak dalam proses belajarnya,

sekaligus memberinya lebih banyak variasi dan kesenangan, serta mengembangkan

dan memperkuat kecerdasan mereka.

7. Hipotesis pertama Ho (7)

Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan

memori terhadap prestasi belajar biologi diterima, karena Sig. = 0,925 > 0,05.

Metode pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan memori secara simultan

tidak mempengaruhi prestasi belajar. Namun metode pembelajaran, gaya belajar dan

kemampuan memori mempengaruhi prestasi belajar secara partial.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah berusaha semaksimal

mungkin, akan tetapi peneliti menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang diperoleh

mungkin tidak sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa

keterbatasan dan kelemahannya yang tidak dapat dihindari antara lain:

1. Dalam penelitian ini, terdapat kesulitan untuk mencari kelas try out, pada

perguruan tinggi lain dengan berbagai pertimbangan, sehingga kelas try out juga

diambilkan dari sebagian mahasiswa dari satu universitas.

2. Untuk instrumen angket gaya belajar dan kemampuan memori tidak diuji

cobakan, tetapi dihitung dari hasil penelitian.

Page 114: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxiv

3. Ada mahasiswa yang tidak mau dijadikan responden, dengan alasan waktu

penelitian bersamaan dengan waktu kuliah mata kuliah yang lain.

4. Dalam penelitian ini hanya mengukur kemampuan kognitif saja, tidak mengukur

kemampuan afektif dan psikomotornya.

5. Sampel penelitian ini hanya sebagian mahasiswa Program Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai kelas eksperimen. Peneliti

berasumsi bahwa jika eksperimen sejenis dilakukan di luar Program Pendidikan

Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, mempunyai hasil yang berbeda,

karena karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Page 115: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxv

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari analiasis data dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

antara lain :

1. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar biologi untuk kelas

laboratorium riil = 60,250 dan untuk kelas laboratorium virtuil = 67, 438. Ini

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan laboratorium virtuil menghasilkan

rata-rata prestasi belajar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan

laboratorium riil. Dari analisis data diperoleh p-value = 0,004 yang berarti bahwa

ada pengaruh penggunaan metode Laboratorium Riil dan Laboratorium Virtuil

terhadap prestasi belajar biologi.

2. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar pada mahasiswa yang

mempunyai gaya belajar auditory = 64,583, gaya belajar visual = 67,941 dan

gaya belajar kinestetik = 56,705. Dari analisis data diperoleh p-value = 0,000

yang berarti bahwa ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi,

3. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar untuk kelompok

mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi = 68,293 dan untuk

Page 116: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxvi

kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori rendah = 59,167.

Dari analisis data diperoleh p-value = 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh

kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi.

4. Dari hasil penelitian diperoleh data rata-rata prestasi belajar untuk kelompok

laboratorium riil pada mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditory

= 60,833, mahasiswa yang mempunyai gaya belajar visual = 61,579 dan

mahasiswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik = 56,667. Dan untuk

kelompok laboratorium virtuil pada mahasiswa yang mempunyai gaya belajar

auditory = 68,331, mahasiswa yang mempunyai gaya belajar visual = 76,000 dan

mahasiswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik = 56,731. Dari analisis data

diperoleh p-value = 0,037 yang berarti bahwa ada interaksi antara metode

pembelajaran dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar biologi.

5. Dari hasil penelitian diperoleh data rata-rata prestasi belajar untuk kelompok

laboratorium riil pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori rendah

= 52,375, mahasiswa yang mempunyai kemampuan tinggi = 68,125. Dan untuk

kelompok laboratorium virtuil pada mahasiswa yang mempunyai kemampuan

memori rendah = 66,316, mahasiswa yang mempunyai kemampuan memori

tinggi = 68,452. Dari analisis data diperoleh p-value = 0,002 yang berarti bahwa

ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan memori terhadap

prestasi belajar biologi.

6. Dari hasil penelitian diperoleh data rata-rata prestasi belajar untuk kelompok

mahasiswa yang bergaya belajar auditory dengan memori tinggi = 73,214, dan

dengan memori rendah = 57,357. Untuk kelompok mahasiswa dengan gaya

Page 117: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxvii

belajar visual dengan memori tinggi = 69,839 dan dengan memori rendah

= 67,379. Dan untuk kelompok mahasiswa yang bergaya belajar kinestetik

dengan memori tinggi = 63,000 dan dengan memori rendah = 48,958. Dari

analisis data diperoleh p-value = 0,025 yang berarti bahwa ada interaksi antara

gaya belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar biologi.

7. Dari analisis data diperoleh p-value = 0,925 yang berarti bahwa tidak ada

interaksi antara metode pembelajaran, gaya belajar dan kemampuan memori

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar biologi.

B. Implikasi

Dari kesimpulan penelitian tersebut di atas, dapat dikemukakan implikasi

secara teoritis dan praktis sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

a. Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang dipilih sebagai bentuk

komunikasi guru dengan siswa atau dosen dengan mahasiswa. Bentuk

komunikasi yang dipilih berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan tujuan

pembelajaran yaitu meningkatkan prestasi belajar. Setiap metode pembelajaran

memiliki karakteristik yang khusus dan pengaruh yang tidak sama terhadap

prestasi belajar. Salah satu metode yang alternatif yang dapat dipakai untuk

pembelajaran biologi adalah dengan laboratorium virtuil, dengan laboratorium ini

dapat menarik perhatian mahasiswa, dapat menunjukkan hal-hal yang abstrak,

dapat menjelaskan suatu proses atau mekanisme yang sifatnya abstrak dengan

Page 118: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxviii

animasi, dapat memendekkan suatu proses yang panjang menjadi pendek dan

sebaliknya, dapat menunjukkan suatu proses yang cepat menjadi lambat dan

sebaliknya, mengurangi salah konsep (misconception). Sehingga untuk

pembelajaran biologi materi anatomi dan fisiologi manusia lebih baik

menggunakan laboratorium virtuil.

b. Gaya belajar bervariasi antara lain Auditory, visual dan kinestetik. Gaya belajar

didefinisikan sebagai kebiasaan belajar dimana seseorang merasa paling efisien

dan efektif dalam menerima, memproses, menyimpan dan mengeluarkan sesuatu

yang dipelajari. walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan

ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung

pada salah satu di antara ketiganya. Gaya belajar dapat menentukan prestasi

belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, maka

anak dapat berkembang dan prestasinya akan meningkat lebih baik. Gaya belajar

otomatis tergantung dari orang yang belajar.

c. Memori merupakan faktor psikologis internal siswa yang mempunyai peranan

penting dalam mendukung keberhasilan belajar siswa. Memori seseorang akan

mempengaruhi pada keberhasilan dari siswa apa yang mereka lihat, apa yang

mereka dengar dan apa yang mereka alami sebagai pengetahuan awal.

Kemampuan memori mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

belajar, yang berarti bahwa kemampuan memori yang tinggi akan cenderung

menghasilkan prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan

memori rendah. Kemampuan memori ini bukanlah satu-satunya faktor yang

Page 119: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxix

mempengaruhi prestasi belajar tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik

faktor internal maupun faktor eksternal.

2. Implikasi Praktis

Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan

laboratorium riil dan laboratorium virtuil merupakan alternatif dalam pembelajaran

biologi disamping masih ada beberapa variasi yang lain. Seorang pengajar biologi

juga harus memperhatikan gaya belajar dan kemampuan memori, dengan demikian

siswa akan lebih mudah menerima materi/konsep tersebut.

C. Sara-Saran

Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya pembelajaran

biologi, berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, menyarankan sebagai

berikut :

1. Bagi pengajar biologi dalam pembelajaran hendaknya memperhatikan gaya

belajar dan kemampuan memori sebelum menerapkan laboratorium riil dan

laboratorium virtuil siswanya. Sehingga ada kelas yang sebaiknya menggunakan

lab riil dan ada kelas yang sebaiknya menggunakan lab virtuil sesuai gaya belajar

dan kemampuan memorinya.

2. Gaya belajar dan kemampuan memori siswa perlu diperhatikan, karena dengan

memperhatikan gaya belajar dan kemampuan memori mereka, guru dapat

Page 120: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxx

menentukan strategi, metode dan media yang sesuai, sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar.

3. Bila menggunakan media baik riil dan virtuil hendaknya jangan sampai

menimbulkan salah konsep (misconception).

4. Untuk memperhatikan kemampuan memori siswa perlu dilakukan pengukuran

atau tes tingkat kemampuan memori siswa dan ada usaha-usaha untuk

meningkatkan kemampuan memori memori.

5. Kepada pemegang otoritas pendidikan di sekolah/perguruan tinggi, untuk

mensosialisasikan dan membuat kebijakan bahwa komputer dapat dimanfaatkan

sebagai pembelajaran laboratorium virtuil, jika sekolah belum memiliki

laboratorium riil.

Page 121: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxxi

DAFTAR PUSTAKA

Arba’at Hassan, 2008, Pembelajaran Virtuil, Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Asri Budiningsih. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta

___________. 2005. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Azhar Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Bimo Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset. Yogyakarta

Bobbi De Porter, Mark Reardon dan Sarah Singer Nourie. 2003. Quantum Teaching.

Kaifa. Bandung

Budiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Carnivale, Dan. 2003. The Virtuil Lab Experiment: Some Colleges Use Computer

Simulations to Expand Science Offerings Online Virtuil Lab Experiment

Journal The Chronicle of Higher Education, 49 Iss.21. Washington.

Dwi Prayitno. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Media Kom. Yogyakarta.

Eko Purwanti. 2003. Pengertian, Jenis, Fungsi dan Manfaat Sumber Belajar dalam

Pendidikan. Makalah Workshop Subdin PTKNK Depdikbud. Jawa

Tengah.

Erwin Sulistianti. 2006. Thesis: Prestasi Belajar Biologi pada Materi Pokok Sistem

Koordinasi Menggunakan Variasi Media Pembelajaran ditinjau dari

Kemampuan Memori Siswa. PPs UNS. Surakarta.

Hartono. 2008. SPSS 16.0 Analisis Data Statistik dan Penelitian. Pustaka Pelajar

Yogyakarta.

Herman Dwi Surjono. 2007. The Development of an Adaptive E-Learning Toward

The Learning Style Diversity of Visual-Auditory-Kinestetik. College of

Engineering. Yogyakarta State University.

http://ridwan202.wordpress.com

http://www.madlazim.tripod.com

James, W.B., & Blank, W.E. 1993. Review and Critique of available Learning Style

Instruments for Adults. In D. Flannery (Ed.), Applaying Cognitive

Learning Styles,(pp.47-58). San Francisco: Jossey-Bass.

107

Page 122: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxxii

Jesen Eric, Markowitz, Karen. 2003. Otak Sejuta Gigabyte (Buku Pintar

Membangun Ingatan Super). Kiafa. Bandung.

McLouglin, C. 1999. The Implications of Research Literature on Learning Styles for

The Design of Intructional material, 15(3), 222-241. Australian Journal of

Educational Technology.

Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Hanbook. Kaifa. Bandung.

Mickell, Tracey A. Stuckey. 2007. Virtuil Labs di Biologi Online Kursus:

Student Perceptions of Effectiveness and Usability Marlot Journal of

Online Learning and Teaching Vol. 3 : 98 No. 2, Juni 2007. Northerm

Illinois University. DeKalb, USA.

Muhammad Pribadi. 2008. Minitab 15. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas

Maret. Surakarta.

Mujiono. 2005. Thesis: Pengaruh Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Fisika ditinjau dari Kreativitas

Siswa. PPs UNS. Surakarta

Nurhadi, dkk. 2004 Pendekatan Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,

Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Nana Sudjana. 1995. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja. Bandung.

___________ 1996. Metodologi Penelitian. Tarsito. Bandung

Oemar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Citra Aditya Bakti. Bandung

Pitts, Joseph. 2009. Identifying and Using a Teacher-Friendly Learning-Styles

Instrument. Journal Identifying and Using a Teacher Friendly Learning-

Styles Instrument, 225(5),255-231. Middle Level Programs at Converse

College, Spartanburg.

Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga. Jakarta

Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2002, Accelerated Learning For The 21st

Century Cara Belajar Cepat Abad XXI. Nuansa. Bandung.

S. Nasution. 1987. Teknologi Pendidikan. Jemmars. Bandung

Saifudin Azhar. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Page 123: TESIS - digilib.uns.ac.id...pada Mata Kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia ... Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per ... Silabus Mata Kuliah

cxxiii

Singgih Santoso. 2001. SPSS Versi 10.0. Elex Media Komputindo. Jakarta

Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Surakarta

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka

Cipta. Jakarta.

________________ 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.

Jakarta.

Syaifuddin. 1995. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Jakarta.

Winkel, W.S, 1996. Psikologi Pengajaran. Rasindo. Yogyakarta.