Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan...

18
Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester : IV (Empat)

Transcript of Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan...

Page 1: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan

Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

Program Studi : Pendidikan Matematika

Semester : IV (Empat)

Page 2: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Oleh : Nego Linuhung, M.Pd

Page 3: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Algoritma Euclidean adalah algoritma untuk mencari FPB dari dua buah

bilangan bulat.

Euclid, penemu algoritma Euclidean, adalah seorang matematikawan

Yunani yang menuliskan algoritmanya tersebut dalam bukunya yang

terkenal, Element

Page 4: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 5: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 6: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 7: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Menurut Teorema:

FPB(m, n) = FPB (r0, r1) = FPB (r1, r2) = … = FPB (rn-2, rn-1) = FPB

(rn-1, rn) = FPB(rn, 0) = rn

Jadi, FPB dari m dan n adalah sisa terakhir yang tidak nol dari

runtunan pembagian tersebut

Berdasarkan Algoritma Euclidean di atas berikut tahapannya:

Jika n = 0 maka m adalah FPB (m, n); stop. tetapi jika n ≠0, lanjutkan

ke langkah 2. Bagilah m dengan n dan misalkan r adalah sisanya.

Ganti nilai m dengan nilai n dan nilai n dengan nilai r, lalu ulang

kembali ke langkah 1

Page 8: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 9: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 10: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 11: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Kombinasi Linear

FPB(a,b) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear (linear

combination) a dan b dengan dengan koefisien-koefisennya.

Contoh: FPB(82, 12) = 2 ,

2 = (-1) ∙ 82 + 7 ∙ 12.

Teorema.

Misalkan a dan b bilangan bulat positif, maka terdapat bilangan

bulat m dan n sedemikian sehingga FPB(a, b) = ma + nb.

Page 12: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Contoh: Nyatakan FPB(312, 70) = 2 sebagai kombinasi linear dari 312 dan 70.

Penyelesaian:

Terapkan algoritma Euclidean untuk memperoleh FPB(312, 70) = 2:

312 = 4 ∙ 70 + 32 (i)

70 = 2 ∙ 32 + 6 (ii)

32 = 5 ∙ 6 + 2 (iii)

6 = 3 ∙ 2 + 0 (iv)

Susun pembagian nomor (iii) menjadi

2 = 32 – 5 ∙ 6 (iv)

Susun pembagian nomor (ii) menjadi

6 = 70 – 2 ∙ 32 (v)

Sulihkan (v) ke dalam (iv) menjadi

2 = 32 – 5 ∙ (70 – 2 ∙ 32) = 1 ∙ 32 – 5 ∙ 70 + 10 ∙ 32 = 11 ∙ 32 – 5 ∙ 70 (vi)

Susun pembagian nomor (i) menjadi

32 = 312 – 4 ∙ 70 (vii)

Sulihkan (vii) ke dalam (vi) menjadi

2 = 11 ∙ 32 – 5 ∙ 70 = 11 ∙ (312 – 4 ∙ 70) – 5 ∙ 70 = 11 . 312 – 49 ∙ 70

Jadi, FPB(312, 70) = 2 = 11 ∙ 312 – 49 ∙ 70

Page 13: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 14: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 15: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 16: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester
Page 17: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Relatif Prima

Dua buah bilangan bulat a dan b dikatakan relatif prima jika

FPB(a, b) = 1.

Contoh 1

20 dan 3 relatif prima sebab FPB(20, 3) = 1.

Begitu juga 7 dan 11 relatif prima karena FPB(7, 11) = 1.

Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima sebab FPB(20, 5) = 5 ≠ 1.

Jika a dan b relatif prima, maka terdapat bilangan bulat m dan n

sedemikian sehingga ma + nb = 1

Page 18: Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS ... · Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS Program Studi : Pendidikan Matematika Semester

Contoh 2

Bilangan 20 dan 3 adalah relatif prima karena FPB(20, 3) =1, atau

dapat ditulis

2 · 20 + (–13) · 3 = 1

dengan m = 2 dan n = –13. Tetapi 20 dan 5 tidak relatif prima karena

FPB(20, 5) = 5 ≠ 1 sehingga 20 dan 5 tidak dapat dinyatakan dalam

m . 20 + n . 5 = 1.