Manajemen Pemasaran...
Transcript of Manajemen Pemasaran...
Manajemen Pemasaran
Internasional
Tujuan: Mahasiswa mendeskripsikan kinerja pemasaran internasional dalam konteks Indonesia
Referensi:Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global (Jilid 1). Jakarta: IndeksKeegan, Warren J, Manajemen Pemasaran Global (Jilid 2). Jakarta: IndeksSimamora, Henry. Ekonomi Intenasional. Jakarta: Erlangga (S)Buku dan Artikel Lain berkaitan Manajemen Pemasaran Internasional
Pokok Bahasan1. Pandangan
Pemasaran Internasional
2. Perkembangan Ekonomi
3. Aspek Sosial & Budaya
4. Aspek Politik & Hukum
5. SIM & Riset Pemasaran
6. Segmentasi dan Pemosisian
7. Strategi Perluasan Pasar
8. Penetapan Harga
9. Distribusi
10. Komunikasi
11. Gerakan Anti Globalisasi
Pemasaran:
Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya memberi kepuasan para stake holder (pelanggan, pegawai, pemilik modal)
Nilai Penting
Bauran Pemasaran:
1. Product (barang)
2. Price (harga)
3. Promotion (promosi)
4. Place (distribusi)
5. Probe (riset)
Prinsip Pemasaran:
1. Nilai Pelanggan & Persamaan Nilai
2. Keunggulan Kompetitif & Diferensiasi
3. Fokus
Pemasaran Global:Serangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan yang menekankan pada:
1. Efisiensi biaya dan upaya yang menembus batas negara dan regional
2. Kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang melampaui negara
3. Memenuhi kebutuhan pelanggan global
4. Mengembangkan koordinasi antara infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global
Orientasi Pemasaran
Global
1. Etnosentris
2. Polisentris
3. Regiosentris dan Geosentris
Kekuatan Mendorong Pemasaran Global
1. Teknologi2. Perjanjian Ekonomi Regional3. Kebutuhan dan Ekonomi Pasar4. Perbaikan Transportasi dan Komunikasi5. Biaya Pengembangan Produk6. Kualitas 7. Kecenderungan Ekonomi Dunia:
- Pertumbuhan ekonomi- Berkurangnya hambatan perdagangan - Deregulasi dan Privatisasi
Penghambat Pemasaran Global:
1. Budaya Organisasi2. Kendali dan Hambatan Nasional
Lingkungan Pemasaran Global:
1. Lingkungan sosial dan budaya2. Lingkungan ekonomi3. Lingkungan politik, hukum dan regulasi
Lingkungan Ekonomi
Perubahan Ekonomi Dunia:1. Perpindahan modal yang menjadi
penggerak ekonomi dunia bukan lagi perdagangan
2. Produksi tidak lagi mengandalkan tenaga kerja
3. Negara semakin kehilangan peran menguasai ekonomi
4. Berakhirnya perang dingin
Sistem Ekonomi
Suatu cara yang dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan:
1. Barang apa yang dihasilkan2. Bagaimana cara menghasilkan barang itu3. Untuk siapa barang tersebut dihasilkan atau
bagaimana barang tersebut didistribusikan kepada masyarakat
Kapitalisme Asumsi Dasar :liberalisme, individualisme,
rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan humanisme
Ciri-ciri:a. Penjaminan atas hak milik peroranganb. Mementingkan diri sendiri (self interest)c. Pemberian kebebasan penuhd. Persaingan bebas (free competition)e. Harga sebagai penentu (price system)f. Peran negara minimal
Keuntungan: Mendorong inovasi ekonomi dan teknologi
Kerugian:1. Pihak yang tidak memiliki posisi tawar
(modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural tidak akan dapat bekerja dalam pasar
2. Kepentingan publik akan terabaikan karena dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi
SosialismeIdeologi Kolektifisme dan Organisme
Ciri-ciri:1. Negara sangat berkuasa dalam pemilikan
bersama (kolektifitas) semua faktor produksi
2. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan
3. Perencanaan ekonomi dilakukan oleh negara
4. Negara Penentu Harga
Kebaikan:Kelompok marjinal yang tidak memiliki
faktor produksi terlindungi
Keburukan:- Menghambat ekspresi dan motivasi
berusaha- Sentralistik tidak menjamin produksi
dan distribusi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Welfare State
Ideologi: Demokrasi ekonomi dengan menghapuskan kemiskinan struktural
Tindakan Negara:1. Pengeluaran pemerintah untuk
operasional negara2. Penarikan pajak progresif3. Subsidi
Ekonomi Kerakyatan
Ideologi : Demokrasi Ekonomi, Keadilan Sosial
Tindakan Negara:1. Mendorong partisipasi ekonomi oleh rakyat
bukan melalui kepemilikan modal tapi partisipasi kerja
2. Mengembangkan Koperasi sebagai Badan Usaha
Lingkungan Ekonomi Pemasaran Internasional
1. Kerjasama Ekonomi Regional dan Internasional (ASEAN, APEC, WTO)
2. Pendapatan dan daya beli
3. Neraca Pembayaran4. Pola Perdagangan
ASEAN
Singapura, 28 January 1992: Kesepakatan untuk Meningkatkan Kerjasama
Ekonomi ASEAN (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina) berdasarkan pada GATT & peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk stabilitas dan kesejahteraan ekonomi
1. Penetapan AFTA (2000-2003)2. Kerjasama Industri, Mineral & Energi3. Kerjasama Keuangan dan Perbankan4. Kerjasama pangan, pertanian dan kehutanan5. Kerjasama transportasi dan komunikasi
ASEANDesember 1998: Hanoi Plan of Action (HPA)Kesepakatan untuk ASEAN Vision 20021. ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEAN
Investment Area (AI)2. AFTA: 6 anggota ASEAN setuju menurunkan
tarif 0-5% pada tahun 20003. Investasi:keringanan pajak, kepemilikan penuh
di luar negeri, bebas cukai, akses pasar domestik, sewa tanah sampai 30 tahun,
4. ASEAN Industrial Cooperation Scheme.
1. Pabean: ASEAN menerapkan WTO Valuation Agreement 2000 & penerapan nomenclature tarif 8-digit Harmonized System pada 2002.
2. Kerjasama Keuangan: kerjasama makro ekonomi dan reformasi keuangan
3. Mutual Recognition Arrangements: standarisasi produk terutama peralatan telekomunikasi, produk farmasi dan kosmetik
4. Fasilitas Perdagangan Barang: minimum pemeriksaan pabean, spesifikasi kendaraan dan peraturan untuk sopir.
1. Kerjasama pengembangan industri kecil dan menengah: ASEAN Investment Fund.
2. Mengurangi hambatan sektor jasa – penerbangan, jasa bisnis, konstruksi, keungan, maritim, komunikasi, pariwisata \
3. Transportasi Terpadu: ASEAN Power Grid
4. Jaringan Telekomunikasi
5. Intensifikasi kerjasama dengan kelompok regional lain: East Asia-Latin America Forum (EALAF), Asia-Europe Meeting (ASEM), and Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
APEC
Dibentuk 1989 di Canbera - Australia Pendiri:Australia, Brunei Darussalam,
Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.
Tujuan: meningkatkan keterbukaan dan praktek kerjasama ekonomi : 2010/2020 (liberalisasi, fasilitasi perdagangan, kerjasama ekonomi dan teknik
APEC
Kesepakatan Awalan:
1. Bogor Goals
2. Osaka Actions Agenda (OAA)
Kesepakatan Implementasi:
1. Manila Action Plans for APEC (MAPA)
2. Rencana Aksi Kolektif (RAK/CAPs)
3. Rencana Aksi Individu (RAI/IAPs)
Prinsip APEC1. Menyeluruh
2. Konsisten WTO
3. Kesebandingan
4. Tidak memihak
5. Transparan
6. Tidak meningkatkan proteksi
7. Simultaneous start, Continuous Process & Differentiated Timetable
8. Fleksibel
9. Kerjasama
Kesepakatan OAA
1. Tarif : penurunan tarif secara progresif dan menjaga transparasi sistem tarif ekonomi APEC.
2. Kebijaksanaan non-tarif : mengurangi hambatan kebijaksanaan non-tarif secara progresif dengan menjaga transparasi sistem non-tarif.
3. Perdagangan jasa : yaitu melakukan pengurangan atas pembatasan akes pasar bagi perdaganan jasa secara progresif.
4. Investasi : yaitu mencapai penanaman modal bebas dan terbuka dengan cara liberalisasi regim penanaman modal dan kemudahan berinvestasi dengan bantuan dan kerjasama tekhnik.
Kesepakatan OAA1. Standard dan kesesuaian
2. Prosedur kepabeanan : yaitu melakukan penyederhanaan dan hormonisasi prosedur kepabeanan.
3. Melindungi secara efektif HKI melalui perundang-undangan, pengadministrasian dan pelaksanaan.
4. Kebijaksanaan Persaingan
5. Deregulasi perdaganan dan investasi Ketentuan Asal Barang
6. Mediasi Perselisihan
7. Mobilitas Pelaku Bisnis :
8. Pelaksanaan Putaran Uruguay :
9. Pengumpulan dan Analisis Informasi
WTO
Putaran Urugay : GATT WTO: Liberalisasi Perdagangan
Internasional melalui penurunan tarif dan penghapusan hambatan perdagangan lain
WTO: membuat laporan ekonomi dunia, mediasi antar negara
Pendapatan Negara
#1 Luxembourg:$79,851.00 per capita 2005 ... #2 Norway:$63,918.15 per capita 2005 ... #3 Iceland:$53,290.28 per capita 2005 ... #4 Qatar:$52,239.72 per capita 2005 ... #5 Switzerland:$49,351.14 per capita 2005 ... #138 Korea, North:$1,328.21 per capita 2003 ... #139 Indonesia:$1,301.07 per capita 2005 ... #140 Bhutan:$1,299.80 per capita 2005 ...
-kNeraca Pembayaran
Catatan semua transaksi ekonomi antara penduduk dari 2 negara
Jenis:1. Transaksi berjalan:catatan perdagangan
barang dan jasa, hibah swasta dan bantuan pemerintah antar negara
2. Transaksi modal: catatan investasi langsung jangka panjang dan arus modal jangka panjang dan jangka pendek
Pola Perdagangan
Perdagangan Barang Perdagangan Jasa
Tugas Bonus Buatlah makalah dengan tema
‘Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Ekspor Indonesia’
Maksimal 5 halaman. 1,5 spasi, huruf: tnr 12 3 makalah terbaik bebas Ujian Mid: Nilai A Deskripsikan:
- penyebab krisis keuangan global- bagaimana krisis tersebut mempengaruhi pasar
saham indonesia dan nilai tukar rupiah- bagaimana krisis keuangan menganggu ekspor
indonesia
Lingkungan Budaya
Definisi Kebudayaan:1. Suatu proses umum perkembangan
intelektual, spritual dan estetik2. Pandangan hidup
masyarakat/kelompok dalam suatu periode tertentu
3. Karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik
Elemen Dasar Kebudayaan
1. Teknologi
2. Bahasa
3. Sistem Kemasyarakatan
4. Kepercayaan/ Agama
5. Sistem Pengetahuan
6. Sistem Ekonomi
7. Kesenian
Kebudayaan & Pemasaran
Budaya Massa:Budaya pop yang diproduksi melalui cara-cara industrial dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dan konsumen
Pemicu: industrialisasi, urbanisasi dan media massa
Sifat: terstandarisasi, repetitif, dangkal
Kebudayaan & Pemasaran
Budaya GlobalBudaya massa yang disebarkan ke seluruh dunia melalui berbagai saluran pemasaran mutakhir. Pemasaran internasional memicu kemunculan budaya massa. Pemicu: Teknologi, Konglomerasi media, liberalisme, kapitalisme
Perbedaan Budaya (Geert Hofstede)
Karakteristik Dasar Kebudayaan:
1. Preskriptif: aturan boleh atau tidak
2. Sosial
3. Dipelajari melalui sosialisasi & enkulturasi
4. Kumulatif
5. Dinamis
6. Menentukan batas kelompok
Dimensi Budaya(Geert Hofstede)
Dimensi Budaya:1. Individualisme/Kolektifisme
(Individualism/LDV)2. Jarak Kekuasaan (Power Distance/PDI)3. Maskulin (material & asertif) atau Feminim
(kualitas hidup & perhatian) (Masculinity/MAS)
4. Kesiapan menghadapi ketidakpastian (Uncertainity Avoidance/UAI)
5. Orientasi jangka panjang/pendek (Long Term Orientation/ LTO)
Budaya Konteks Rendah1. Sebagian besar informasi terkandung
dalam pesan ekplisit dan jelas2. Ikatan lemah dan keterlibatan antar orang
rendah3. Lebih sedikit pembeda antara orang dalam
dan orang luar4. Pola budaya bisa berubah dengan mudah
dan cepat5. Bersifat monochronic-tepat waktu, Linier -
berkonsentrasi pada 1 hal6. Negosiasi cepat7. Tanggungjawab organisasi didorong pada
tingkat paling bawah
Budaya Konteks Tinggi
1. Informasi implisit, fisik dan terinternalisasi2. Ikatan kuat & keterlibatan tinggi3. Perbedaan yang lebih besar antara orang
dalam & luar4. Pola budaya bertahan lama & sukar
berubah5. Polychronic-hubungan lebih penting
daripada waktu. Simultan, bersama-sama6. Negosiasi berlangsung lambat7. Tanggungjawab organisasi diarahkan ke
pada level tertinggi
Indonesia’s Hofstede Score
Indonesia’s Hofstede Score
PDI = 78, Asia = 71 UAI = 48, Asia = 58, Dunia = 64 IDV = 14, Asia = 23, Dunia = 43 MAS = 50, Asia = 59 LTO = tinggi
Indonesia’s Hofstede ScoreKombinasi nilai tinggi UAI dan PDI menunjukan: Masyarakat yang mementingkan hukum, aturan dan
kontrol untuk menekan ketidakpastian. Tapi ketidaksetaraan kuasa dan kekayaan terus dipertahankan sehingga tak memungkinkan mobilitas vertikal.
Pemimpin secara virtual memiliki kuasa dan otoritas, hukum & aturan diciptakan oleh pemilik kuasa untuk menjalankan kepemimpinan dan kontrolnya. Biasanya para pemimpin tidak mendapatkan kekuasaan dari perubahan diplomatik atau demokratis.
Indeks Suap & Korupsi
Tiap tahun Transparancy Internasional mengeluarkan indeks suap dan korupsi (Bribery & Corruption Index) negara diseluruh dunia.
Indeks tersebut didasarkan pada survey pada lebih dari 11,000 pebisnis di 125 negara yang hadir dalam World Economic Forum’s
Nilai 10 menunjukan tidak ada korupsi. Nilai 0 menunjukan korupsi tak terkendali.
Tidak ada satu negara pun yang pernah mencapai indeks 10.
Lingkungan Sosial
1. Demokrasi
2. Gerakan Anti Rasialis
3. Gerakan Perempuan (Kesetaraan Gender)
4. Hak Asasi Manusia
5. Ekologi (Global Warming)
6. Kesadaran Konsumen
Lingkungan Hukum
Hukum:Aturan yang dilaksanakan dalam rangka mengatur tingkah laku individu dalam suatu masyarakat, hubungan diantara mereka dan hubungan dengan masyarakat secara keseluruhan.
Hukum Internasional
Peraturan dan prinsip yang dipandang mengikat oleh berbagai bangsa dan negara
Kategori:
1. Hukum Publik
2. Hukum Perdagangan Hukum Perdagangan:
1. Hukum Adat
2. Hukum Perdata
Strategi Menekan Masalah Hukum
1. Kesadaran dan pemahaman hukum dangan di berbagai negara
2. Pemahaman secara mendasar elemen-elemen kontrak
3. Penetapan Abritasi
4. Pemahaman secara cermat atas konvensi internasional
Hukum Penghambat Tarif Anti Dumping Lisensi ekspor/impor Regulasi investasi asing:
1. pengambilan keputusan investasi asing2. regulasi kepemilikan, pengendalian
manajemen, ketenagakerjaan3. perpajakan dan regulasi transaksi finansial
Insentif legal Pembatasan perdagangan (subsidi, cukai &
prosedur masuk, persyaratan produk, kuota, pengendalian finansial)
Cara Menyelesaikan Konflik
Negosiasi Langsung Konsiliasi Arbitrasi Pengadilan
Kerugian:- Citra buruk- Ketidakadilan pengadilan negara- Kekhawatiran terbukanya rahasia
perusahaan
Lingkungan Politik
Sebab Perubahan Politik:
1. Perubahan kebijakan rezim baru
2. Pemerintah membuat kebijakan berdasarkan pendapat kaum nasional dan self-interest group
3. Perubahan komitmen dagang oleh pemerintah karena perubahan ekonomi
4. Persepsi buruk terhadap investasi asing
Resiko Politik 1. Ketidakstabilan umum2. Ekspropriasi:
- Ekspropriasi - Konfiksasi- Nasionalisasi - Domestikasi
3. Resiko Operasional- pembatasan impor- pengendalian pajak- pengendalian pasar- pembatasan tenaga kerja- aturan kandungan lokal- persyaratan ekspor- pengendalian harga
4. Resiko keuanganan: pengendalian neraca pembayaran
Strategi Menekan Resiko Politik
1. Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal
2. Mempekerjakan tenaga kerja lokal
3. Membagi kepemilikan : joint venture & voluntary (planned) domestication
4. Menerapkan netralitas politik
5. Lisensi
Strategi Menekan Resiko Politik
6. Melakukan perundingan
7. Melakukan tindakan antisipasi (asuransi sistem & jaringan intelejen, rencana kontingensi, data base, intrepretasi data)
8. Menghindari bidang usaha yang sensitif dengan isu politik
Strategi Memasuki Pasar Internasional
1. Ekspor : langsung, tidak langsung, bersama
2. Kontraktual : lisensi, waralaba, usaha patungan/aliansi strategik
3. Kepemilikan dan kontrol penuh (investasi langsung) : akuisisi, greenfield
Ekspor
a. Ekspor tidak langsung : melibatkan agen ekspor
b. Ekspor bersama : melibatkan perusahaan lain yang memproduksi produk komplementer
c. Ekspor langsung : perusahaan memiliki perwakilan di luar negeri
Perbandingan EksporAspek Ekspor tdk langsung Ekspor langsung
Keunggulan
-Komitmen terbatas-Resiko minimal-Fleksibilitas
-Kontak lebih baik-Pengendalian lebih besar-Usaha penjualan lebih baik
Kelemahan -Kehilangan kesempatan lebih besar-Pengendalian relatif terbatas-Kontak dengan pasar terbatas
-Investasi dalam organisasi penjualan-Komitmen pada pasar luar negeri
Kontraktual1. Kontrak Manufaktur : proses produksi
dikerjakan oleh perusahaan produksi lokal
2. Lisensi : penjualan hak pemanfaatan teknologi, merek dagang dengan imbalan royalti
3. Waralaba : lisensi dalam industri jasa4. Usaha Patungan : bermitra (produksi,
pemasaran, keuangan) dengan perusahaan lokal
Keunggulan Kontraktual1. Kontrak Manufaktur Tidak perlu investasi Menghindari hambatan tarif Strategi masuk cepat Fleksibel Biaya manufaktur lebih rendah
2. Waralaba Investasi finansial terbatas Memanfaatkan kemampuan manajerial lokal Motivasi manajerial lebih besar
Keunggulan Kontraktual
3. Lisensi Tidak perlu investasi Resiko minimal Mengeksploitasi pasar kecil Cara cepat masuk pasar
4. Usaha Patungan Mengurangi kebutuhan modal & sumber daya Diversifikasi resiko Akses keahlian dan kontak pasar lokal
Kerugian Kontraktual
1. Kontrak Manufaktur Perlu pengendalian kualitas yang ketat Keterbatasan pasokan
2. Waralaba Kerapkali membutuhkan program pelatihan
para manajer Perlu pengendalian finansial dan kualitas
produk
Kerugian Kontraktual3. Lisensi Hasil terbatas Menciptakan pesaing potensial Membatasi pengembangan produk di masa
depan Perlu pengendalian kualitas dan finansial
4. Usaha Patungan Potensi konflik antar mitra bisnis Masalah komunikasi dan manajemen Pengendalian parsial
Usaha Patungan dalam bentuk Aliansi Strategik
1. Pengembangan teknologi - mengurangi biaya & resiko pengembangan
teknologi- menyatukan pengalihan teknologi dari
pemimpin ke pengikut2. Operasi & Logistik- memperbaiki proses manufaktrur (efisiensi
& pembelajaran)- mengalihkan pengetahuan
manufaktur/memanfaatkan keunggulan komparatif negara
Usaha Patungan dalam bentuk Aliansi Strategik
1. Pemasaran, Penjualan, Pelayanan - kerjasama rantai hilir mengikuti kondisi
negara
2. Negara Tunggal & Banyak Negara- merujuk pada cakupan geografis aliansi
3. X & Y- X : pembagian aktivitas - Y : melakukan aktivitas yang sama untuk
efisiensi
Investasi Lansung
1. Akuisisi : Mengambil alih perusahaan yang telah ada
2. Greenfield Plant : Membangun operasi sendiri dari awal. Syarat:
- jika logistik produksi adalah faktor kunci- Tidak ada perusahaan lokal yang
memenuhi target akuisisi- Target akuisisi yang ada terlalu mahal
Keunggulan Investasi Langsung
1. Akusisi- Strategi masuk yang
cepat- Akses ke saluran
distribusi- Pengalaman
manajemen telah terbentuk
- Nama merek dan reputasi telah terbentuk
- Mengurangi Kompetisi
2. Greenfield- Memanfaatkan
teknologi terbaru- Produksi terintegrasi- Efisiensi terintegrasi
Kelemahan Investasi Langsung
1. Akuisisi- Masalah dengan
integrasi operasi yang telah ada
- Masalah komunikasi & koordinasi
- Masalah kesesuaian bisnis yang sudah ada
2. Greenfield- Biaya investasi
besar- Harus membangun
bisnis- Adanya penundaan
waktu
Strategi Pemasaran
1. Customer Lifetime Value (CLV) dan Costumer Equity (CE) - Blattberg & Deighton
2. Experiential Marketing Brand Equity
3. Blue Ocean Strategy
4. Servqual dan Service Profit Chain
Strategi Pemasaran Internasional
7. Corporate Social Responsibility
8. Co Branding
9. Integrated Marketing Communication
10. Consumer Relationship Management
11. Return of Investment (ROI) Marketing
12. Network Marketing
CLV & CE
- untuk mengukur aspek dinamika kompetisi di pasar dengan memodelkan perpindahan pelanggan dari satu perusahaan ke perusahaan lain) dan daya jangka ke depan (memodelkan pola pembelian pelanggan di masa yang akan datang)
- CLV :nilai profitabilitas (dalam satuan mata uang) dari setiap pelanggan yang dimiliki, dan yang akan dimiliki perusahaan, di masa kini dan masa datang.
- Rata-rata CLV x total populasi dalam target market = CE (%)
CLV & CE- 3 Variabel pengukuran CLV = a. dimensi panjang = menunjukan frekuensi pelanggan
melakukan transaksi dengan perusahaanb. dimensi lebar = menggambarkan frekuensi pelanggan
melakukan pembelian silangc. dimensi tinggi = seberapa tinggi nilai pembelanjaan
pelanggan tiap kali bertransaksi dengan perusahaan
- Asumsi Dasar CLVa. Pelanggan tidak akan pernah lepas hanya saja
keumungkinan untuk kembali ke perusahaan semakin lama semakin kecil (mendekati 0)
b. Jika pelanggan sudah tidak datang lagi selama beberapa periode berturut-turut maka pelanggan itu sudah dianggap hilang selamanya
Experiential Marketing
1. Sense, feel, think, act dan relate
2. Langkah-langkah:
a. mencari pengalaman yang dibutuhkan konsumen
b. Experiential value promise
c. Brand experience atau constumer interface
Blue Ocean Strategy
Red Ocean Blue OceanBersaing dalam ruang pasar yang sudah ada
Bersaing dalam ruang pasar yang baru
Memenangi kompetisi Membuat kompetisi jadi tidak relevan
Mengeksploitasi permintaan yang ada
Menciptakan dan menangkap permintaan baru
Memilih antara value dan cost Mendobrak pertukaran value-cost
Memilih Diferensiasi dan biaya rendah
Memadukan diferensiasi dan biaya rendah
Brand Equity
Sikap Pelanggan
1. Mengganti merek karena harga
2. Tidak ada alasan mengganti harga
3. Merasa rugi jika berganti merek
4. Menggangap merek sebagai teman
5. Terikat pada merek
Keuntungan Merek1. Pertahanan harga2. Kredibilitas tinggi,
mudah melakukan perluasan merek
3. Menetapkan harga lebih tinggi
4. Posisi yang kuat di hadapan distributor & pengecer
5. Biaya pemasaran lebih kecil
Servqual & SPC
Elemen Servqual:1. Fisik (tangible)2. Keandalan (reliability)3. Keyakinan dan Keamanan (assurance)4. Cepat tanggap (responsiveness)5. Pendekatan personal (empathy)
SPC = karyawan puas (lingkungan kerja, kompensasi) akan menciptakan kepuasaran konsumen
CSR
Prinsip Dasar:1. Fokus2. Konsisten 3. Berhubungan dengan merek 4. Branding
Manfaat: akusisi konsumen, ceruk pasar baru, kenaikan
penjualan, identitas merek
Co Branding (1 + 1 = 11)
Manfaat:1. Keuntungan Finansial2. Peningkatan atau transfer ekuitas merek
dari patnerDimensi : Shared value & durasiJeniss Joint Promotions Joint Venture1. Aliansi2. Co Branding
IMC
Pemicu IMC:
1. Ekuitas Merek
2. Perkembangan teknologi
3. Globalisasi
Karakter IMC :1. Mempengaruhi prilaku2. Berawal dari (calon)
pelanggan3. Memanfaatkan
seluruh bentuk dan media komunikasi
4. Menciptakan sinergi5. Menjalin hubungan
CRM
Tingkatan CRM:
1. Finansial bond
2. Social bond
3. Business bond
4. Structural bond
ROI Marketing
Rumusan ROI
Formula Hasil
Jml penjualan x rata-rata harga Vol Penjualan
Vol penjualan x keuntungan Total Keuntungan
Total keuntungan : Biaya pemasaran
ROI
Network Marketing
Prinsip Dasar:
1. Sistem
2. Produk
3. Manusia
Strategi Produk
Produk:Seperangkat atribut fisik, psikologis, servis dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan kepuasan, atau manfaat, bagi pembeli dan pengguna yang memiliki
Sifat:a. Tangible (berwujud:bahan, ukuran, berat,
kinerja, desain, kemasan )b. Intangible (tidak berwujud: citra, gaya,
jaminan, layanan)
Jenis Produk Berdasarkan pengguna:
1. Konsumen 2. Industri
Berdasarkan motif pembelian1. Kesenangan2. Preferensi3. Belanja4. Khusus
Berdasarkan jangka waktu pemakaian1. Tahan lama2. Tidak tahan lama3. Dapat dibuang
Jenis Produk
a. Lokal Karakter bisnis lokal Pengalaman konsumen
yang berbeda Kemahiran
memproduksi tidak dapat dialihkan
Strategi ProdukJenis Produk:b. Internasional
Produk produksi perusahaan multinasional yang hanya ditawarkan di wilayah tertentu
c. Global Prinsip strategi yang sama Nama sama, citra sama Pemosisian sama Bauran pemasaran (mungkin
berbeda)
Pemosisian Produk
1. Atribut dan Manfaat2. Mutu/Harga3. Penggunaan/Pengguna4. Teknologi Canggih5. Sentuhan Teknologi
Canggih
Faktor Pemilihan Strategi Produk
Preferensi : selera pelanggan potensial dan daya beli
Biaya adaptasi dan manufaktur
Hukum dan peraturan Kesesuaian dengan
lingkungan
Kendala Produk Asing1. Bias identitas manufaktur2. Mengubah persepsi konsumen
Strategi Perancangan Produk
Perluasan produkAdaptasi Komunikasi
Adaptasi Ganda
Perluasan Ganda Adaptasi ProdukPerluasan Komunikasi
berbeda
Komunikasi
Sama
Alternatif Strategi
SamaProduk
Berbeda
Produk Baru
Karakter Perusahaan yang Menghasilkan:
a. Perusahaan fokus pada satu atau beberapa bisnis
b. Manajer senior aktif menentukan dan mengembangkan produk
c. Kemauan dan kemampuan merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik
d. Kecepatan membawa produk baru memperkuat mutu produk
Fungsi Departemen Produk Baru
Memastikan sumber ide relevan Menyaring ide-ide baru Menyelidiki dan menganalisis ide
produk baru yang terpilih Memastikan perusahaan
memberikan dukungan sumber daya untuk calon produk baru
Menentukan Harga
Faktor Penentu Harga:1. Biaya Produksi : HPP + laba2. Harga Pesaing3. Harga Optimum: fungsi dari
permintaan dan penawaran produk yang ditentukan oleh keinginan dan kemampuan pelanggan untuk membeli
Pertimbangan Penetapan Harga
1. Hubungan antara harga dan kualitas2. Kompetisi3. Strategi perusahaan (penetrasi, market
skimming, memenangkan persaingan)4. Harga yang ditetapkan karena strategi
promosi penjualan (diskon, rabat dsb)5. Segmen pasar6. Fluktuasi biaya produksi7. Interfensi pemerintah8. Politik perdagangan internasional (dumping,
kuota, bea masuk dsb)
Langkah Menentukan Harga
Dasar
Menentukan elastisitas permintaan terhadap harga
Perkiraan biaya tetap dan variabel (+ biaya adaptasi) dihubungkan dengan proyeksi volume penjualan
Tetapkan biaya program pemasaran Pilih harga yang memberikan
kontribusi marjin paling tinggi
Pendekatan Penetapan Harga
1. Harga pasar tertinggi (market skimming)
2. Penetrasi pasar (market penetration)
3. Mempertahankan pasar (market holding)
4. Menambahkan laba pada biaya produksi (Cost-Plus) : akunting historis dan estimated future cost)
5. Berdasarkan pemasok
Strategi Harga Berdasarkan Pemasok
1. Harga berdasarkan produk domestik yang di ‘internasionalisasi’
2. Harga berdasarkan produk diimpor dari negara lain (perusahaan yang diberi lisensi)
3. Harga ditentukan oleh saluran distribusi
Pengaruh Lingkungan terhadap Penetapan Harga
Dumping Kurs mata uang: Inflasi Devaluasi Revaluasi Kendali dan Subsidi Pemerintah Perilaku Pesaing Permintaan Pasar
Harga TransferPenetapan harga barang dan jasa yang dibeli dan dijual oleh unit atau divisi operasi sebuah perusahaan
Metode:1. Berdasarkan biaya
2. Berdasarkan harga pasar
3. Kombinasi biaya dan harga pasar
Alternatif Penetapan Harga Global
Etnosentris
Polisentris
Geosentris