PBL ETIKA

5
SOAL 1. KASUS 1 Tuan dan Nyonya TN mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Tuan TN meninggal dunia, sedangkan Nyonya TN tidak sadarkan diri karena trauma kepala. Setelah 2 hari dirawat Nyonya TN mulai sadar dan bertanya kepada Perawat yang bertugas tentang keberadaan suaminya. Perawat tidak berkata jujur terhadap keberadaan Tuan TN yang telah meninggal. 1. Pendekatan etik apa yang membenarkan keputusan Perawat untuk tidak berkata jujur ? 2. Jelaskan tentang pendekatan tersebut ? 3. Jelaskan akibat yang dapat diterima Perawat bila terbukti melakukan kelalaian dalam memberikan jawaban kepada Nyonya TN sehingga meninggal dunia ! KASUS 2 Perawat P, Sarjana Keperawatan adalah lulusan Program Studi S 1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang bertugas di Puskesmas. Dalam menjalankan tugasnya, Perawat P sangat berdisiplin dan teliti terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pasien. Oleh karena itulah Perawat P sangat dipercaya oleh dokter jaga di Puskesmas tersebut untuk memeriksa pasien sekaligus memberikan terapi obat. 1. Sebutkan persyaratan yang harus ada agar Perawat dalam memberikan terapi obat dapat dibenarkan ! 2. Sebutkan peraturan yang menerangkan diperbolehkannya perawat melakukan tindakan pemberian obat ! 1

description

Soal Etika Keperawatan

Transcript of PBL ETIKA

Page 1: PBL ETIKA

SOAL

1.

KASUS 1

Tuan dan Nyonya TN mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Tuan

TN meninggal dunia, sedangkan Nyonya TN tidak sadarkan diri karena

trauma kepala. Setelah 2 hari dirawat Nyonya TN mulai sadar dan

bertanya kepada Perawat yang bertugas tentang keberadaan suaminya.

Perawat tidak berkata jujur terhadap keberadaan Tuan TN yang telah

meninggal.

1. Pendekatan etik apa yang membenarkan keputusan Perawat untuk

tidak berkata jujur ?

2. Jelaskan tentang pendekatan tersebut ?

3. Jelaskan akibat yang dapat diterima Perawat bila terbukti

melakukan kelalaian dalam memberikan jawaban kepada Nyonya TN

sehingga meninggal dunia !

KASUS 2

Perawat P, Sarjana Keperawatan adalah lulusan Program Studi S 1

Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang bertugas di

Puskesmas. Dalam menjalankan tugasnya, Perawat P sangat berdisiplin

dan teliti terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pasien. Oleh karena

itulah Perawat P sangat dipercaya oleh dokter jaga di Puskesmas tersebut

untuk memeriksa pasien sekaligus memberikan terapi obat.

1. Sebutkan persyaratan yang harus ada agar Perawat dalam

memberikan terapi obat dapat dibenarkan !

2. Sebutkan peraturan yang menerangkan diperbolehkannya perawat

melakukan tindakan pemberian obat !

3. Siapa yang bertanggung jawab bila dalam pemberian obat tersebut

terjadi kesalahan ?

4. Jelaskan area kesalahan yang mungkin terjadi pada masing-masing

profesi tersebut yaitu dokter dan perawat ?

KASUS 3

Tn. X (55 th) pasien dr. BA dirawat di ICU dengan PPOM. Pasien sudah

berulangkali dirawat dengan penyakit yang sama. Selama 3 hari

1

Page 2: PBL ETIKA

perawatan di ICU, kondisi pasien sakit berat, nafas sangat sesak, sangat

gelisah dan sulit tidur.

Pasien hanya dapat tidur sekitar 1-2 jam/hari dengan posisi duduk dengan

kedua tangan menyangga pada bantal, terpasang infus D 5% + 1 ampul

aminophyllin 10-12 tetes/menit. Untuk mengurangi sesak nafas, pasien

diberi terapi uap (nebulizer) dan obat untuk mengurangi sesak nafas 3 kali

sehari dan jika perlu dengan extra nebulizer.

Pada Shift sore hari ke-4 Perawat Senior yang merawat Tn. X menemukan

pasien Tn. X sangat gelisah dan mengeluh capek dengan kondisinya dan

kadang tampak marah-marah pada keluarga yang menunggunya. Melihat

kondisi itu, Perawat Senior memindahkan Tn. X ke kamar isolasi dengan

persetujuan keluarga pasien agar tidak mengganggu pasien disebelahnya.

Lalu Perawat Senior menghubungi dr. BA menaikkan tetesan infus dan

diberikan suntikan 1 ampul Aminophyllin intravena perlahan-lahan, serta

terapi uap dilanjutkan 1 jam kemudian.

Kondisi pasien tidak berubah, sehingga Perawat Senior kembali

menghubungi dr. BA dan dr. BA mengatakan akan datang. Dr. BA datang,

dengan didampingi Perawat Senior menjelaskan kepada istri dan anak Tn.

X bahwa penyakit Tn. X tidak akan sembuh dan pemberian obat-obatan

dan terapi uap tidak akan menolong. Istri dan anak Tn. X menyatakan

sudah pasrah pada Tuhan dengan keadaan Tn. X. Kemudian dr BA juga

memberitahukan bahwa Tn. X akan diberi obat tidur agar dapat tidur.

Dr. BA menginstruksikan Perawat Senior untuk memberikan suntikan 1

ampul valium 10 mg (2 ml) intravena pelan-pelan. Perawat Senior

menyadari bahwa efek samping pemberian valium adalah depresi pusat

pernafasan, mengakibatkan henti nafas dan dapat meninggal.

Akan tetapi, sesuai instruksi dokter, Perawat Senior melaksanakannya dan

15 menit kemudian pasien tampak tidak berdaya dan pasien dibaringkan

dalam posisi terlentang. Kurang lebih 30 menit berikutnya pernafasan

pasien lambat, denyut jantung menurun, pasien mengalami penurunan

kesadaran. Pasien dibaringkan dalam posisi terelentang, kemudian dalam

kondisi seperti itu, Perawat Senior beserta perawat lain melakukan

tindakan bantuan hidup dasar sebagai formalitas dan akhirnya pasien

meninggal dunia. Keluarga tidak menerima kematian Tn. X

1. Bila keluarga Tn. X menuntut, siapakah yang dituntut dan

bertanggung jawab pada kasus tersebut !

2

Page 3: PBL ETIKA

2. Jelaskan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh Perawat Senior

setelah menerima instruksi dr BA untuk memberikan suntikan 1 ampul

valium 10 mg !

3. Apakah kasus tersebut termasuk kelalaian atau malpraktek ?

Jelaskan !

KASUS 4

Tega adalah perawat diklinik umum sebuah rumah sakit, pada suatu pagi

jam 07.00 WIB menerima pasien dengan batuk darah. Melihat penyakit

tersebut, tentunya ia harus segera menolong dan menganjurkannya untuk

dirawat dirumah sakit. Sedangkan kebijakan rumah sakit, setiap pasien

baru harus membayar uang muka terlebih dahulu. Sewaktu dilakukan

pengkajian, ternyata pasien tersebut adalah seorang pengangguran yang

sering meminta-minta dipinggir jalan dan jelas ia tidak mampu membayar

biaya pengobatan.

1. Sebutkan dilema etis pada kasus tersebut !

2. Saudara sebagai perawat, jelaskan

KASUS 5

Ibu B melahirkan kembar dengan dukun bayi terlatih didesanya pada jam

10.00 wib, bayi yang satunya meninggal dunia. Sampai jam 14.00 wib Ibu

B terjadi perdarahan yang tidak henti-hentinya dan akibatnya Ibu B lemas.

Kemudian salah satu saudara Ibu B memanggil Perawat T tetangga Ibu B

untuk dimintai bantuan. Perawat T memeriksa Ibu B, tekanan darah 80/60

mmHg dan tampak pucat serta sclera anemis. Perdarahan masih belum

berhenti. Kemudian perawat T menjelaskan kepada suami dan

keluarganya bahwa keadaan Ibu B gawat dan harus dibawa ke rumah

sakit secepatnya. Karena keputusan suami Ibu B agak lama, dan Perawat

T masih tetangga Ibu B serta teman sekolah Ibu B, maka Perawat T sedikit

memaksa “pokoknya mau tidak mau harus dibawa ke rumah sakit”,

akhirnya dibawa ke rumah sakit. Dan dilakukan tindakan serta mendapat

transfusi darah. Pasien sehat kembali dan keluarga mempermasalahkan

Perawat T “gara-gara dibawa ke rumah sakit, menghabiskan banyak

biaya”.

3

Page 4: PBL ETIKA

1. Jelaskan aspek etik dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia yang membenarkan Perawat T memberikan

bantuan dan merujuk Ibu B ke rumah sakit !

2. Sebutkan tindakan Perawat T yang tidak benar pada kasus tersebut

dan jelaskan tindakan seharusnya berdasarkan aspek etik dan

peraturan perundang-undangan yang ada !

KASUS 6

Seorang pasien koma selama 3 bulan diruang perawatan khusus dan

dipertahankan hidup dengan bantuan peralatan. Bedasarkan analisa

medis batang otak pasien tersebut telah mati. Keluarga pasien telah

pasrah dengan keadaan tersebut dan hasil keputusannya yaitu agar

bantuan peralatan tersebut dilepas.

1.

4