PBL-Blok-28-

12
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Atvionita Sinaga 10 2012 369 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana l! Arjuna Utara "o!6# akarta 11$10 %&"'A(U)UA" Kecelakaan kerja khususnya kecelakaan di industri masih tinggi yaitu rata-rata 17 orang meninggal tiap hari kerja. Faktor manusia memegang peran penting timbulnya kecelakaan kerja. Ser ta kondis i kes elamatan dan kesehatan ker ja (K3 ) per usa haa n di ndonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. !ada tahun "##$ ndonesia menempati posisi yang buruk jauh di  ba%ah Singapura& 'alaysia& Filipina dan hailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan ndonesia di dunia internasional masih sangat rendah. ndonesia akan sulit me nghad api pasar gl obal karena me nga lami keti dake i si enan peman aatan te nag a kerj a (produkti*itas kerja yang rendah). !adahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu te nag a kerj any a. Kare na it u di samping perhat ia n perusahaan& peme ri nt ah jug a perl u memasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan d an Kesehatan Kerja. !elaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman& sehat& bebas dari pencemaran lingkungan& sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhir nya dapat meni ngkatka n eisi ensi dan produk ti*i tas kerja. Semakin terse diany a asi lita s kesel amatan kerja semak in sedik it kemun gkinan terjadiny a kecela kaan kerja . Kecel akaan kerja tidak saja menimbulkan korban ji%a maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha& tetapi  juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh& merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. 1

Transcript of PBL-Blok-28-

Page 1: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 1/12

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Atvionita Sinaga

10 2012 369

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

l! Arjuna Utara "o!6# akarta 11$10

%&"'A(U)UA"

Kecelakaan kerja khususnya kecelakaan di industri masih tinggi yaitu rata-rata 17 orang

meninggal tiap hari kerja. Faktor manusia memegang peran penting timbulnya kecelakaan kerja.

Serta kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di ndonesia secara umum

diperkirakan termasuk rendah. !ada tahun "##$ ndonesia menempati posisi yang buruk jauh di

 ba%ah Singapura& 'alaysia& Filipina dan hailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan

daya saing perusahaan ndonesia di dunia internasional masih sangat rendah. ndonesia akan sulit

menghadapi pasar global karena mengalami ketidakeisienan pemanaatan tenaga kerja

(produkti*itas kerja yang rendah). !adahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu

tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan& pemerintah juga perlu

memasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

!elaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya

untuk menciptakan tempat kerja yang aman& sehat& bebas dari pencemaran lingkungan& sehingga

dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada

akhirnya dapat meningkatkan eisiensi dan produkti*itas kerja. Semakin tersedianya asilitas

keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja

tidak saja menimbulkan korban ji%a maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha& tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh& merusak lingkungan yang pada

akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.

1

Page 2: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 2/12

*+"AUA" %US*AKA

'&F+"+S+ K&,&)AKAA" K&-A

+dapun dari berbagai sumber mengenai deinisi kecelakaan kerja& berikut adalah

 beberapa pendapat baik dari institusi pemerintahan nasional dan internasional maupun dari

 beberapa tokoh internasional.

,alam !ermenaker no. !er #3'en1/ mengenai !rogram 0+'SS2K & pengertian

kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja &

termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang

terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja daan pulang kerumah

melalui jalan biasa atau %ajar dilalui.( ab pasal 1 butir 7 ).

'enurut Foresman kecelakaan kerja adalah kontak antara energi yang berlebihan (agent)

secara akut dengan tubuh yang menyebabkan kerusakan jaringan atau organ ungsi.

Sedangkan deenisi yang dikemukakan oleh Frank 2. ird 0r. Kecelakaan adalah suatu

kejadian yang tidak dikehendaki& dapat mengakibatkan kerugian ji%a serta kerusakan

harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi

yang melebihi ambang batas atau struktur.

Kecelakaan kerja ( accindent ) adalah suatu kejadian atau peristi%a yang tidak di inginkan

yang merugikan terhadap manusia& merusakan harta benda ataukerugian proses.

4orld 5ealth rgani6ation (45) mendeinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian

yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangan sebelumnya& sehingga menghasilkan

cidera yang riil.

,alam pasal 8 99 :o.13 tahun "##3& dinyatakan bah%a setiap pekerja atau buruh

mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja& moral

dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.

2

Page 3: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 3/12

*&.-+ %&"/&A K&,&)AKAA" K&-A

eori entang !enyebab erjadinya Kecelakaan Kerja ;

1) eori kebetulan 'urni ( !ure <hance heory )

'engatakan bah%a kecelakaan terjadi atas kehendak uhan& secara alami dan kebetulan

saja kejadiannya&sehingga tidak ada pola yang jelas dalam rangkaian peristi%anya.

") eori Kecenderungan ( +ccident !rone heory)

eori ini mengatakan pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan& karena siat-siat

 pribadinya yang memang cenderung untuk mengalami kecelakaan.

3) eori tiga aktor 9tama ( hree 'ain Factor heory )

'engatakan bah%a penyebab kecelakaan adalah peralatan& lingkungan kerja& dan pekerja

itu sendiri.

/) eori ,ua Factor ( %o Factor heory )

'engatakan bah%a kecelakaan kerjadisebabkan oleh kondisi berbahaya ( unsae

condition ) dan perbuatan berbahaya ( unsae action ). 9nsae actions adalah suatu tindakan

 berbahaya pada %aktu melakukan suatu pekerjaan dimana situasi atau lingkungan kerjara%an

kecelakan jika seorang operator suatu mesin melakukan kecerobohan. 9nsae conditions

adalah suatu keadaan pada lingkungan kerja yang berbahaya seperti ra%an terjadinya tanah

longsor& kejatuhan batu-batuan&tempat pengecoran logam dan lain-lain.

$) eori Faktor manusia ( human actor theory )

'enekankan bah%a pada akhirnyasemua kecelakaan kerja& langsung dan tidak langsung

disebabkan kesalahanmanusia. 'enurut hasil penelitian yang ada& $= dari kecelakaan yang

terjadidisebabkan aktor manusia ini. 5al itu dikarenakan pekerja (manusia) yangtidak memenuhi

keselamatan& misalnya karena kelengahan& kecerobohan&ngantuk& kelelahan& dan sebagainya.

Kecelakaan tidak terjadi begitu saja& kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau

kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari

teknik keselamatan. ,iantara kondisi yang kurang aman salah satunya adalah pencahayaan&*entilasi yang memasukkan debu dan gas& layout yang berbahaya ditempatkan dekat dengan

 pekerja& pelindung mesin yang tak sebanding& peralatan yang rusak& peralatan pelindung yang

tak mencukupi& seperti helm dan gudang yang kurang baik.

K)AS+F+KAS+ K&,&)AKAA" K&-A

3

Page 4: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 4/12

1) Klasiikasi menurut jenis kecelakaan ;

erjatuh

ertimpa benda

ertumbuk atau terkena benda-benda

erjepit oleh benda

>erakan-gerakan melebihi kemampuan

!engaruh suhu tinggi

erkena arus listrik

Kontak bahan-bahan berbahaya atau radiasi.

") Klasiikasi menurut penyebab ;

'esin& misalnya mesin pembangkit tenaga listrik& mesin penggergajiankayu& dan

sebagainya.

+lat angkut& alat angkut darat& udara dan air.

!eralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas& instalasi pendingin&alat-alat listrik&

dan sebagainya.

ahan-bahan& 6at-6at dan radiasi& misalnya bahan peledak& gas& 6at-6atkimia& dan

sebagainya.

?ingkungan kerja (diluar bangunan& didalam bangunan dan diba%ahtanah).

3) Klasiikasi menurut siat luka atau kelainan ;

!atah tulang

,islokasi (keseleo)

@egang otot

'emar dan luka dalam yang lain

+mputasi

?uka di permukaan

>egar dan remuk

?uka bakar

Keracunan-keracunan mendadak

4

Page 5: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 5/12

!engaruh radiasi

/) Klasiikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh ;

  Kepala

?eher

adan

+nggota atas

+nggota ba%ah

anyak tempat

?etak lain yang tidak termasuk dalam klasiikasi tersebut

FAK*.- %&"/&A K&,&)AKA" K&-A

1. Faktor eknis

a. Faktor +lat

Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi terjadinya

kecelakaan kerja. +lat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu ada. +pabila alat itu sudah

rusak& tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan. <ontohnya adalah ;

!erpipaan yang sudah tua.

+lat-alat saety yang sudah rusak.

2. Faktor :on eknis

a. Faktor 'anusia

?atar elakang !endidikan

?atar belakang pendidikan banyak mempengaruhi tindakan seseorang dalam bekerja.

rang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung berpikir lebih panjang atau

dalam memandang sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi. 'isalnya dari segi

keamanan alat atau dari segi keamanan diri. ?ain halnya dengan orang yang berpendidikan

lebih rendah& cenderung akan berpikir lebih pendek atau bisa dikatakan ceroboh dalam

 bertindak. 'isalnya Ketika kita melakukan pekerjaan yang sangat beresiko terhadap

5

Page 6: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 6/12

kecelakaan kerja tetapi kita tidak memakai peralatan saety dengan benar. 5al ini yang

tentunya dapat menimbulkan kecelakaan.

!sikologis

Faktor !sikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. !sikologis

seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. ila

konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan

dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. <ontoh aktor 

 psikologis yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah ;

- 'asalah-masalah dirumah yang terba%a ke tempat kerja.

- Suasana kerja yang tidak kondusi.

- +danya pertengkaran dengan teman sekerja.

- Faktor Keterampilan

Keterampilan disini bisa diartikan pengalaman seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.

'isalnya melakukan startstop pada sebuah peralatan& memakai alat-alat keselamatan& dsb.

!engalaman sangat dibutuhkan ketika melakukan pekerjaan untuk menghindari kesalahan-

kesalahan yang berakibat timbulnya kecelakaan kerja.

Faktor Fisik ?emahnya kondisi isik seseorang berpengaruh pada menurunnya tingkat konsentrasi dan

moti*asi dalam bekerja. Sedangkan kita tahu bah%a konsentrasi dan moti*asi sangat

dibutuhkan ketika bekerja. ila sudah terganggu& kecelakaan sangat mungkin terjadi. <ontoh

aktor isik ini adalah;

- Kelelahan.

- 'enderita Suatu !enyakit

- 'engambil resiko yang tidak tepat

Karena tidak mau repot dalam bekerja& orang kadang melakukan hal-hal yang tidak 

mencerminkan tindakan yang selamat. Sebagai contoh& pekerja malas mengambil topeng las

di rak keselamatan kerja& langsung mengelas tanpa pelindung mata. anpa di duga& ada

 percikan api las yang mengenai mata. Setelah dilakukan pengobatan& ternyata besarnya biaya

 pengobatan tidak sebanding dengan beberapa detik mengambil peralatan keselamatan

6

Page 7: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 7/12

kerja.,emikian juga dengan mesin& sudah tahu bah%a oli sudah %aktunya diganti& karena

hanya menyisakan pekerjaan sedikit saja& oli mesin tidak diganti. ernyata dengan kualitas

oli yang jelek& justru mesin menjadi panas (o*erheating) dan harus turun mesin&dengan biaya

yang jauh lebih tinggi& ditambah tetap harus mengganti oli.

3. Faktor +lam

9ntuk aktor alam adalah hal yang tidak bisa diprediksi seperti contohnya ;

- Saat mengecat gedung yang tinggi kita mengabaikan ada angin yang kencang berhembus

karena kita mngabaikan keselamatan kerja itu bisa jadi akan berakibat atal bagi kita.

- Saat sedang memperbaiki jembatan padahal debit air masih tinggi kita tetap saja

memperbaikinya hal itu bisa saja kita bisa terseret arus air yang deras saat kita

memperbaiki jembatan yang rusak.

5.4 5einrich dengan teori dominonya menggolongkan penyebab kecelakaan kerja menjadi " ;

a. 9nsae +ction (indakan yang tidak aman)

9nsae action adalah suatu tindakan yang memicu terjadinya suatu kecelakaan kerja.

<ontohnya adalah tidak memakai masker& merokok di tempat yang ra%an terjadi kebakaran&

tidak mematuhi peraturan dan larangan K3& dan lain-lain. indakan ini bisa berbahaya dan

menyebabkan terjadinya kecelakaan.

 b. 9nsae <ondition (Kondisi tidak aman)

9nsae <ondition berkaitan erat dengan kondisi lingkungan kerja yang dapat menyebabkan

terjadinya kecelakaan. anyak ditemui bah%a penyebab terciptanya kondisi yang tidask aman ini

karena kurang ergonomis. 9nsae condition in contohnya adalah lantai yang licin& tangga rusak&

udara yang pengap& pencahayaan yang kurang& terlalu bising& dan lain-lain.

Salanjutnya Frank ird mengembangkan teori 5einrich tersebut. Frank ird menggolongkan

 penyebab terjadinya kecelakaan adalah sebab langsung (immediate cause) dan aktor dasar (basic

cause). !enyebab langsung kecelakaan adalah pemicu langsung yang menyebabkan kecelakaan

tersebut& misalnya terpeleset& kejatuhan suatu benda& dan lain-lain. Sedangkan penyebab tidak 

langsung adalah merupakan aktor yang memicu atau memberikan kontribusi terhadap

kecelakaan tersebut. 'isalnya tumpahan minyak yang menyebabkan lantai yang licin& kondisi

 penerangan yang todak baik& terburu-buru atau kurang penga%asan& dan lain-lain.

7

Page 8: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 8/12

U"'A"U"'A"

,asar 5ukum entang Keselamatan Kerja. +dapun sumber hukum penerapan K3 adalah sebagai

 berikut;

1. 99 :o. 1 tahun 17# tentang Keselamatan Kerja.

". 99 :o. 3 tahun 1" tentang 0aminan Sosial enaga Kerja.

3. !! :o. 1/ tahun 13 tentang !enyelenggaraan !rogram 0aminan Sosialenaga Kerja.

/. Keppres :o. "" tahun 13 tentang !enyakit yang imbul karena 5ubunganKerja.

$. !ermenaker :o. !er-#$'2:13 tentang !etunjuk eknis !endataranKepesertaan&

 pembayaran uran& !embayaran Santunan& dan !elayanan 0aminan Sosial enaga Kerja.

erdasarkan 9ndang-undang& jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerjaitu

diperuntukkan bagi seluruh pekerja yang bekerja di segala tempat kerja& baik didarat& di dalam tanah&

di permukaan air& di dalam air maupun di udara& yang berada di dalam %ilayah kekuasaan hukum

@epublik ndonesia. 0adi padadasarnya& setiap pekerja di ndonesia berhak atas jaminan

keselamatan dan kesehatan kerja.

&"&&&" S+S*& K3

Kerugian Aki4at Kecelakaan Kerja 

Setiap kecelakaan adalah malapetaka& kerugian dan kerusakan pada manusia& harta benda

atau properti dan proses produksi. mplikasi yang berhubungan dengan kecelakaan sekurang-

kurangnya berupa gangguan kinerja perusahaan dan penurunan keuntungan perusahaan. !ada

dasarnya& akibat dari peristi%a kecelakaan dapat dilihat dari besar-kecilnya biaya yang

dikeluarkan bagi terjadinya suatu peristi%a kecelakaan. Secara garis besar kerugian akibat

kecelakaan kerja dapat dikelompokkan menjadi; (ar%aka& "##)1. Kerugian iaya ?angsung ( Direct Costs)

Aaitu suatu kerugian yang dapat dihitung secara langsung dari mulai terjadi peristi%a sampai

dengan tahap rehabilitasi& seperti;

a) !enderitaan tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan keluarganya

 b) iaya pertolongan pertama pada kecelakaan

c) iaya pengobatan dan pera%atand) iaya angkut dan biaya rumah sakit

e) iaya kompensasi pembayaran asuransi kecelakaan

) 9pah selama tidak mampu bekerjag) iaya perbaikan peralatan yang rusak& dan lain-lain

8

Page 9: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 9/12

". Kerugianiaya idak ?angsung ( Indirect Costs)

Aaitu merupakan kerugian berupa biaya yang dikeluarkan dan meliputi sesuatu yang tidak 

terlihat pada %aktu atau beberapa %aktu setelah terjadinya kecelakaan. iaya tidak langsung

ini mencakup antara lain;a) 5ilangnya %aktu kerja dari tenaga kerja yang mendapat kecelakaan

 b) 5ilangnya %aktu kerja dari tenaga kerja lain& seperti rasa ingin tahu dan rasa simpati serta

setia ka%an untuk membantu dan memberikan pertolongan pada korban& mengantar ke

rumah sakit& dan lain-lain

c) erhentinya proses produksi sementara& kegagalan pencapaian target& kehilangan bonus&

dan lain-lain.

d) Kerugian akibat kerusakan mesin& perkakas atau peralatan kerja lainnya.

e) iaya penyelidikan dan sosial lainnya& sepertiB

• 'engunjungi tenaga kerja yang sedang menderita akibat kecelakaan

• 'enyelidiki sebab-sebab terjadinya kecelakaan

• 'engatur dan menunjuk tenaga kerja lain untuk meneruskan pekerjaan dari tenaga

kerja yang menderita kecelakaan

• 'erekrut dan melatih tenaga kerja baru

• imbulnya ketegangan dan stress serta menurunnya moral dan mental tenaga kerja

%-&5&"*+F K&,&)AKAA" K&-A

!encegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan ;

1! %engamatan resiko 4ahaa di tem7at kerja

!engamatan resiko bahaya di tempat kerja merupakan basis inormasi yang berhubungan dengan

 banyaknya dan tingkat jenis kecelakaan yang terjadi ditempat kerja.

+da " ( dua ) tipe data untuk mengamati resiko bahaya di tempat kerja

a.  Pengukuran resiko kecelakaan& yaitu mengkalkulasi rek%ensi kecelakaan dan mencatat

tingkat jenis kecelakaan yang terjadi sehingga dapat mengetahui hari kerja yang hilang atau

kejadian atal pada setiap pekerja.

 b.  Penilaian resiko bahaya& yaitu mengindikasikan sumber pencemaraan& aktor bahaya yang

menyebabkan kecelakaan& tingkat kerusakaan dan kecelakaan yang terjadi. 'isalnya bekerja di

ketinggian dengan resiko terjatuh dan luka yang diderita pekerja atau bekerja di pemotongan

dengan resiko terpotong karena kontak dengan benda tajam dan lain-lain.

2! %elaksanaan S.% secara 4enar di tem7at kerja

9

Page 10: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 10/12

Standar persional !rosedur adalah pedoman kerja yang harus dipatuhi dan dilakukan dengan

 benar dan berurutan sesuai instruksi yang tercantum dalam S!& perlakuan yang tidak benar 

dapat menyebabkan kegagalan proses produksi& kerusakaan peralatan dan kecelakaan.

3! %engendalian 8aktor 4ahaa di tem7at kerja

Sumber pencemaran dan aktor bahaya di tempat kerja sangat ditentukan oleh proses produksi

yang ada& teknikmetode yang di pakai& produk yang dihasilkan dan peralatan yang digunakan.

,engan mengukur tingkat resiko bahaya yang akan terjadi& maka dapat diperkirakan

 pengendalian yang mungkin dapat mengurangi resiko bahaya kecelakaan.

!engendalian tersebut dapat dilakukan dengan ;

a.  Eliminasi dan Substitusi& yaitu mengurangi pencemaran atau resiko bahaya yang terjadi

akibat proses produksi& mengganti bahan berbahaya yang digunakan dalam proses produksi

dengan bahan yang kurang berbahaya.

 b.  Engineering Control & yaitu memisahkan pekerja dengan aktor bahaya yang ada di tempat

kerja& membuat peredam untuk mengisolasi mesin supaya tingkat kebisingannya berkurang&

memasang pagar pengaman mesin agar pekerja tidak kontak langsung dengan mesin&

 pemasangan *entilasi dan lain-lain.

c.  Administrative control & yaitu pengaturan secara administrati*e untuk melindungi pekerja&

misalnya penempatan pekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya& pengaturan shit

kerja& penyediaan alat pelindung diri yang sesuai dan lain-lain.

! %eningkatan 7engetahuan tenaga kerja terhada7 keselamatan kerja

enaga kerja adalah sumber daya utama dalam proses produksi yang harus dilindungi& untuk 

memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan perlu memberikan pengetahuan kepada tenaga

kerja tentang pentingnya pelaksanaan keselamatan kerja saat melakukan akti*itas kerja agar 

mereka dapat melaksanakan budaya keselamatan kerja di tempat kerja. !eningkatan pengetahuan

tenaga kerja dapat dilakukan dengan memberi pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada

a%al bekerja dan secara berkala untuk penyegaran dan peningkatan %a%asan. !elatihan ini dapat

membantu tenaga kerja untuk melindungi dirinya sendiri dari aktor bahaya yang ada ditempat

kerjanya.

$! %emasanngan 7eringatan 4ahaa kecelakaan di tem7at kerja

anyak sekali aktor bahaya yang ditemui di tempat kerja& pada kondisi tertentu tenaga kerja

atau pengunjung tidak menyadari adanya aktor bahaya yang ada ditempat kerja& untuk 

10

Page 11: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 11/12

menghindari terjadinya kecelakaan maka perlu dipasang rambu-rambu peringatan berupa papan

 peringatan& poster& batas area aman dan lain sebagainya.

Selain upaya pencegahan juga perlu disediakan sarana untuk menanggulangi kecelakaan yang

terjadi di tempat kerja yaitu ;

1. Penyediaan P3K 

!eralatan !3K yang ada sesuai dengan jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat kerja

untuk mengantisipasi kondisi korban menjadi lebih parah apabila terjadi kecelakaan& peralatan

tersebut harus tersedia di tempat kerja dan mudah dijangkau& petugas yang bertanggung ja%ab

melaksanakan !3K harus kompeten dan selalu siap apabila terjadi kecelakaan di tempat kerja.

2. Penyediaan peralatan dan perlengkapan tanggap darurat 

Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja terkadang tanpa kita sadari seperti terkena bahan

kimia yang bersiat korosi yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit mata atau terjadinya

kebakaran& untuk menanggulangi keadaan tersebut perencanaan dan penyediaan perlatan

 perlengkapan tanggap darurat di tempat kerja sangat diperlukan seperti pemadam kebakaran&

hidran& peralatan emergency sho%er& eye sho%er dengan penyediaan air yang cukup& semua

 peralatan ini harus mudah dijangkau.

K&S+%U)A"

Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha& kesehatan

dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya pre*enti terhadap timbulnya

kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. !elaksanaan K3

dia%ali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan

 penyakit akibat hubungan kerja& dan tindakan antisipati bila terjadi hal demikian. ujuan dari

dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja.

!eran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi

melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang

meliputi pemeriksaan a%al& pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. 9ntuk mencegah

11

Page 12: PBL-Blok-28-

7/23/2019 PBL-Blok-28-

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-28- 12/12

terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang

kesehatan dan keselamatan kerja.

-&F&-&"S+

1. uku 'odul lok " ccupational 'edicine

". !oer%anto& 5elena dan Syaiullah. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan

 Kerja 0akarta; adan !enerbit Fakultas 5ukum 9ni*ersitas ndonesia& "##$. ndonesia.

!ndang"!ndang #omor $ %ahun $&'( tentang Keselamatan Kerja.

3. Silalahi& ennett :.. CdanD Silalahi&@umondang.11.  )anajemen keselamatan dan

kesehatan kerja;!ustaka inaman !ressindo.

/. SumaEmur .11. Higene *erusahaan dan kesehatan kerja 0akarta ;5aji 'asagung

$. http;anakkesmas.blogspot.com ###kecelakaan-kerja.html8. http;tuloe.%ordpress.com "#1##""#kecelekaan-kerja

7. http;%iryanto.%ordpress.com"##7#8#7keselamatan-kerja-konstuksieed

,itjen:ak. ("###). !anduan pelatihan total uality management dan meningkatkan sistem-

sistem organisasi. 0akarta; ,irektorat 0enderal !eternakan dan Kesehatan 5e%an&

Kementerian !ertanian @epublik ndonesia.

1. udiono S. 'anajemen @isiko dalam 5iperkes dan Keselamatan Kerja. unga @ampai

5iperkes dan Keselamatan. Semarang& "##$.

". 'ansur '. 'anajemen @isiko Kesehatan di empat Kerja. 'aj Kedokt ndon& Golum; $7&

 :omor; & September "##7https;eriskusnadi.%ordpress.com"#111""/ishbone-diagram-dan-langkah-langkah-

 pembuatannya

12