PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

27
1 Rasa Nyeri Pada Sistem Uropoetika Feminina Septian Dwi Chandra Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana i. Pendahuluan Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan konsentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hidup sel juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi demi kelangsungan hidupnya. Ginjal penting mempertahankan homestatis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama

description

Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan konsentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hidup sel juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi demi kelangsungan hidupnya. Ginjal penting mempertahankan homestatis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air, dan dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme (kecuali CO2 yang dikeluarkan paru-paru).

Transcript of PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

Page 1: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

1

Rasa Nyeri Pada Sistem Uropoetika

Feminina

Septian Dwi Chandra

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

i. Pendahuluan

Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada

pemeliharaan konsentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal.

Kelangsungan hidup sel juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa

metabolism toksik dan dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi demi

kelangsungan hidupnya. Ginjal penting mempertahankan homestatis dengan mengatur

konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan air, dan dengan mengeliminasi

semua zat sisa metabolisme (kecuali CO2 yang dikeluarkan paru-paru).

Alamat Korespondensi: 102011096, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

2011, Kelompok : E8. Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510,Telp: 021-5694201ext.2061,

[email protected]

Page 2: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

2

ii. Identifikasi Istilah

iii. Rumusan Masalah

Nyeri pada waktu dan setelah BAK dan merasa nyeri pada perut bagian bawah dan

kadang merasa demam.

iv. Analisis Masalah

Makroskopik Organ Yang Terkait

Ginjal

Ginjal di dalam tubuh terdiri dari ginjal kanan dan ginjal kiri. Bentuknya ovoid

dengan ukuran panjang ± 10 cm, lebar ± 5 cm, dan tebal ±2,5 cm, berwarna merah

kecoklatan. Lokasinya retroperitoneal, dengan ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri

karena terdapat lobus kanan hati di atasnya. Biasanya posisi ginjal kiri adalah pada costae 11

hingga vertebra lumbal-2 (T11-L2), sedangkan ginjal kanan adalah pada costae 12 hingga

vertebra lumbar-3 (T12-L3).1

Nyeri pada waktu dan setelah BAK dan merasa nyeri pada perut bagian bawahOrgan yang terkait :

Ginjal, Ureter, Vesika Urinaria, Ureter

Makro

Mikro

Fungsi dan Mekanisme kerja

Absorbsi

Filtrasi

Reabsorbsi

Sekresi

Hormon

Page 3: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

3

Topografi ginjal dan hubungannya terhadap organ-organ lain adalah sebagai berikut :

Superior: diafragma

Inferior: muskulus Quadratus lumborum

Bagian posterior ginjal: secara diagonal melintang

Ginjal kanan berhubungan dengan liver (dipisahkan oleh hepatorenal recess),

duodenum dan ascending colon. Ginjal kiri berhubungan dengan organ gaster,s pleen,

pankreas, jejenum, dan descending colon. Hilus ginjal adalah tempat masuknya arteri renalis,

vena renalis, dan pelvis renalis meninggalkan sinus renalis. Pada hilum ini, vena renalis

adalah anterior terhadap arteri renalis yang juga anterior terhadap pelvis renalis.1

Setiap ginjal memilki 3 regio, yaitu kortex, medula dan pelvis renalis. Setiap ginjal

memiliki permukaan anterior dan posterior, margin medial dan lateral sehingga membuatnya

berbentuk seperti kacang merah, dan memiliki kutub superior dan inferior.

Page 4: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

4

Cortex renalis adalah bagian paling luar dari ginjal terdiri dari area kortikal dan area

juxtamedullari. Mempunyai kapiler-kapiler menembus medula melalui piramid

membentuk renal kolum. Kolum terdiri dari tubulus ginjal yang mengalirkan urin ke

kalliks minor.

Medulla renalis merupakan bagian tengah gunjal, terdiri dari 8-18 piramida. Bagian

apeks dari piramida adalah papilla . Piramida terdiri dari tubulus dan duktus

kolektifus dari nefron. Tubulus pada piramida berperan dalam reabsorpsi zat-zat yang

terfiltrasi. Urin berjalan dari medulla ke kaliks minor, kaliks mayor dan renal pelvis.

Dari renal pelvis urin ke ureter dan masuk kandung kencing. 

Pelvis renalis adalah superior end of the ureter yang berbentuk rata dan seperti

corong yang memanjang. Pelvis renalis menerima 2-3 major calices, yang mana

setiap major calyx menerima 2-3 minor calices. Setiap minor calyx terdapat sebuah

papila renalis,yang mana papila renalis ini merupakan ujung (apex) dari piramida

renalis.1

Pembungkus ginjal

Capsula fibrosa ,hanya menyelubungi ginjal dan mudah dikupas.

Capsula adipose ,mengandung banyak lemak, membungkus ginjal dan glandula supra

renalis.

Fascies renalis ,terletak di luar capsula fibrosa. Terdiri dari dua lembar. Kedua lembar

fasies renalis ke caudal tetap terpisah dan menyatu di cranial sehingga kantung ginjal

terbuka ke bawah.1

Glandula Suprarenalis

Kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal (kelenjar supra renal) terletak di atas ginjal

bagian kiri dan kanan. Glandula suprarenalis dextra berbentuk pyramid dan terletak antara

diaphragma dan lobus dextra hepatis. Glandula suprarenalis sinistra lebih pipih dan berbentuk

bulan sabit (semilunar). Glandula suprarenalis sinistra terletak di tepi medial ginjal, diata a.v

renalis, dengan kutub superior ber-sentuhan dengan lien.

Page 5: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

5

Kelenjar adrenal beratnya kira-kira 4 gram. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian

yang berbeda, yaitu: Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua

bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Medula Adrenal yang berada

di pusat, bagian ini kira-kira 20% dari keseluruhan kelenjar adrenal, berkaitan dengan sistem

saraf simpatis, bertugas untuk mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrin. Korteks

Adrenal,  bagian ini berada di luar dan berfungsi untuk mensekresi hormon kortikosteroid dan

androgen.

Pendarahan ginjal

Arteri renalis ,cabang aorta abdominalis

Arteri interlobaris

Arteri arcuata pada komponene vascular. Glomerulus berupa suatu berkas kapiler

berbentuk bola.

Arteri interlobularis1

Kelenjar suprarenal disuplai oleh:

1. Superior suprarenal arteries (6-8 buah) yang merupakan cabang dari inferior phrenic

artery

2. Middle suprarenal arteries (1 atau lebih) yang merupakan cabang dari abdominal

aorta.

3. Inferior suprarenal arteries (1 atau lebih) yang merupakan cabang dari arteri renalis.

Page 6: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

6

Ureter

Ureter adalah tabung atau saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung

kemih. Ureter merupakan lanjutan pelvis renis, menuju distal & bermuara pada vesica

urinaria. Panjangnya 25 – 30 cm. Persarafan ureter oleh plexus hypogastricus inferior T11-

L2 melalui neuron simpatis.1,2

Page 7: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

7

Terdiri dari dua bagian :

pars abdominalis

pars pelvina, berawal ketika ureter menyilang bifurctio arteri iliaka komunis. Ureter

berjalan posteroinferior dinding lateral pelvis, anterior dari arteri iliaka interna, dan

eksternal dari peritoneum perietal pelvis. Ureter berjalan memasuki vesika urinaria

setelah melingkar anteromedial, superior dari muskulus levator ani. Ureter berjalan secara

oblik di dalam dinding otot vesika urinaria. Pintu masuknya memberi kontur seperti

valvula flap yang akan akan bertindak seperti sfingter bila otot vesika urinaria

berkontraksi untuk mencegah refluks urin.2

Tiga tempat penyempitan pada ureter :

uretero- pelvic junction

tempat penyilangan ureter dengan vassa iliaca sama dengan flexura marginalis

muara ureter ke dalam vesica urinaria1

Kandung kemih atau vesica urinaria

Kandung kencing atau kandung kemih terletak dibelakang simpisis pubis, berfungsi

menampung urin untuk sementara waktu. Terdapat segitiga bayangan yang terdiri atas 3

lubang yaitu 2 lubang ureter dan satu lubang uretra pada dasar kandung kemih yang disebut

dengan trigonum atau trigon. Lapisan dinding kandung kencing (dari dalam keluar): lapisan

mukosa, submukosa, otot polos dan lapisan fibrosa.Lapisan otot disebut dengan otot detrusor.

Otot longitudinal pada bagian dalam dan luar dan lapisan sirkular pada bagian tengah. 

Ukuran kandung kencing berbeda-beda. Pada usia dewasa kandung kencing mampu

menampung sekitar 200-400 ml urin. Pada keadaan tertentu kandung kencing dapat

menampung dua kali lipat lebih jumlah keadaan normal.1

Page 8: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

8

Uretra

Uretra merupakan saluran yang mengeluarkan urin keluar tubuh. Uretra terbentang

dan dasar kandung kencing ke orifisium uretra eksterna. Pada laki-laki panjangnya sekitar 20

cm sedangkan pada wanita panjangnya sekitar 3-5 cm.

Uretra pria panjang 18-20 cm dan bertindak sebagai saluran untuk sistem reproduksi

maupun perkemihan. Pada wanita panjang uretra kira-kira 4 cm dan bertindak hanya sebagai

sistem Perkemihan. Uretra mulai pada orifisium uretra internal dan kandung kemih dan

berjalan turun dibelakang simpisis pubis melekat ke dinding anterior vagina. Terdapat

sfingter internal dan external pada uretra, sfingter internal adalah involunter dan external

dibawah kontrol volunter kecuali pada bayi dan pada cedera atau penyakit saraf.1

Mikroskopik Organ Yang Terkait

Ginjal

Susunan ginjal yang terdiri dari nefron, unit fungsional ginjal yang terdiri dari :3

1. Korpus renalis

Terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman, lamina parietalis kapsula bowman

membungkus kapsula bowman paling luar. Glomerulus merupakan bagian dari ginjal

yang sangat dominan dengan pembulu darah, berupa berkas kapiler yang berbentuk bola

sebagai tempat berlangsungnya filtrasi, arteri ini memiliki jenis fenestrate. Kapsula

bowman merupakan tempat terdapatnya urin primer, ruag tersebut merupakan ruang

bowman.

Page 9: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

9

Gbr. Korpus malpighi: Gbr. Nefron kortikal terdiri atas kapsula Bowman & glomerulus

2. Tubulus Kontortus Proksimal

Merupakan lanjutan dari kapsula bowman, merupakan tempat rearbsorbsi obligat. Inti sel

jarang ,terpisah jauh satu sama lain , dan memiliki batas sel yang tidak jelas. Inti sel

bersifat asidofil.

3. Ansa Henle

Segmen tebal desenden (tubulus rektus proksimal)

Segmen tipis ansa henle

Segmen tebal asenden (tubulus rektus distal)

4. Tubulus Kontortus Distalis

Merupakan saluran menuju duktus koligates, memiliki inti sel yang lebih rapat dan batas

sel jelas. Inti sel bersibat basofilik. Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan

dinding arteriol aferen. Bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung

sel-sel ermodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu

kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium. Dinding arteriol aferen yang

bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang

disebur sel jukstaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk

memproduksi renin. Macula densa, sel jukstaglomerular, dan sel mesangium saling

bekerja sama untuk membentuk apparatus jukstaglomerular yang penting dalam

pengaturan tekanan darah.

5. Duktus Koligen

Merupakan saluran pengumpul dan urin sekunder siap dialirkan ke pelvis renalis. Batas

antar sel terdapat sekat dan jenis epitelnya selapis kubis.

Page 10: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

10

6. Duktus Papilaris

Lanjutan dari duktus koligen, tipenya epitel selapis torak.3

Ureter7

Mukosa pada ureter dilapisi oleh epitel transisional dengan jaringan ikat jarang yang

membentuk lamina propria di bawahnya. Tunika adventisia merupakan jaringan ikat jarang.

Tunika muskularisnya terdiri atas tiga lapisan jaringan otot polos, yaitu :

a. Lapis otot longitudinal (dalam)

b. Lapis otot sirkular (tengah)

c. Lapis otot longitudinal (luar)

Vesika Urinaria7

Mukosa vesika urinaria dilapisi oleh epitel transisional dengan jaringan ikat jarang

yang membentuk lamina propria dibawahnya.

Tunika muskularisnya terdiri atas berkas-berkas otot polos yang tersusun berlapis-

lapis yang arahnya tidak membentuk aturan tertentu, sehingga dalam sajian terlihat berkas

otot polos yang terpotong dalam berbagai arah. Diantara berkas-berkas ini terdapat jaringan

ikat jarang.

Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang yang sebagian diliputi oleh

peritoneum dan disebut tunika serosa.

Fungsi dan Mekanisme Kerja4-6

Ginjal penting mempertahankan homestatis dengan mengatur konsentrasi banyak

konstituen plasma, terutama elektrolit dan air, dan dengan mengeliminasi semua zat sisa

metabolisme. Berikut ini adalah fungsi ginjal spesifik yang dilakukan oleh ginjal, yang

sebagian besar ditunjukkan unutk mempertahankan kestabilan lingkungan cairan internal:

1. Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh.

2. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion cairan ektrasel (CES), termasuk

Na+, Cl-, K+, HCO3-, Ca++, Mg++, SO4

-, PO4-, dan H+.

3. Memelihara volume plasma yang sesuai, sehingga sangat berperan dalam pengaturan

jangka panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini sebagai pengatur keseimbangaan

garam dan H2O.

Page 11: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

11

4. Membantu memelihara keseimbangan asam basa tubuh dengan menyesuaikan

pengeluaran H+ dan HCO3- melalui urin.

5. Memelihara osmolaritas (konsentrasi zat terlarut) berbagai cairan tubuh, terutama

melalui pengaturan keseimbangan H2O.

6. Mengekkresikan (eliminasi) produk-produk sisa dari metabolisme tubuh, misalnya

urea, asam urat dan kreatinin. Jika dibiarkan menumpuk, zat-zat sisa tersebut bersifat

toksik, terutama bagi otak.

7. Mengekskresikan banyak senyawa asing, misalnya obat, zat penambah pada makanan.

Pestisida, dan bahan-bahan eksogen non-nutrisi lainnya yang berhasil masuk dalam

tubuh.

8. Mensekresikan eritropoietin, suatu hormon yang dapat merangsang pembentukan sel

darah merah.

9. Mensekresikan renin, suatu hormon enzimatik yang memicu reaksi berantai yang

penting dalam proses konservasi garam oleh ginjal.

10. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif.

Sistem kemih terdiri dari organ pembentukan yaitu ginjal dan struktur-struktur yang

menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang

yang terletak di belakang rongga abdomen, satu di setiap kolumna vertebralis sedikit di atas

garis pinggang. Setiap ginjal dipendarahi oleh arteri renalis dan vena renalis, yang masing-

masing masuk dan keluar ginjal di lekukan medial yang menyababkan organ ini berbentuk

seperti buncis. Ginjal mengolah plasma yang mengalir masuk ke dalamnya untuk

menghasilkan urin, menahan bahan-bahan tertentu dan mengeliminasi bahan-bahan yang

tidak di perlukan ke dalam urin.

Setelah terbentuk urin, urin mengalir ke sebuah rongga pengumpul sentral, pelvis ginjal,

yang terletak pada bagian dalam sisi medial di pusat kedua ginjal. Dari situ urin di salurkan

ke dalam ureter, yang menyalurkan urin dari setiap ginjal ke sebuha kandung kemih.

Kandung kemih yang menyimpan urin secara temporer; adalah sebuah kantung berongga

yang dapat di regangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status kontraktil

otot polos di dindingnya. Secara berkala, urin dikosongkan dari kandung kemih ke luar tubuh

melalui sebuah saluran, uretra. Uretra pada wanita berbentuk lurus dan pendek, berjalan

secara langsung dari leher kandung kemih ke luar tubuh. Kelenjar prostat terletak di bawah

leher kandung kemih dan mengelilingi uretra. Hipertrofi prostat (pembesaran), yang sering

Page 12: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

12

terjadi pada usia pertengahan sampai lanjut, dapat menyumbat uretra secara parsial atau total,

sehingga sliran urin terganggu.

Tiga proses dasar ginjal

Terdapat tiga proses dasar yang berperan dalam pembentukan urin: filtrasi glomerulus,

reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus.

Pada saat darah mengalir melalui glomerulus, terjadi fitrasi plasma bebas-protein

menembus kapiler glomerulus ke dalam kapsula Bowman. Cairan yang difiltrasi dari

glomerulus ke dalam kapsula Bowman harus melewati tiga lapisan yang membentuk

membran glomerulus:

a. Dinding kapiler glomerulus,

b. Lapisan gelatinosa aseluler yang di kenal sebagai membrane basal (basement

membrane), dan

c. Lapisan dalam kapsula Bowman.

Page 13: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

13

Filtrasi glomerulus disebabkan adanya gaya-gaya fisik pasif yang serupa denagn gaya-

gaya yang terdapat dikapiler bagian tubuhnya. Karena glomerulus merupak suatu kapiler,

prinsip-prinsip dinamika juga berlaku, kecuali dua perbedaan penting:

1. Kapiler glomerulus jauh lenih premeabel dibandingkan kapiler di tempat lain,

sehingga untuk tekanan filtrasi yang sama banyak cairan yang difiltrasi, dan

2. Keseimbangan gaya-gay di kedua sisi membran glomerulus adalah sedemikian rupa,

sehingga filtrasi berlangsung dikeseluruhan panjang kapiler. Sebaliknya,

keseimbangan gaya-gaya di kapiler lain bergeser, sehingga filtrasi berlangsung di

bagian awal pembuluh tetapi menjelang akhir terjadi reabsopsi.

Terdapat tiga gaya fisik yang terlibat dalam filtrasi glomerulus:

1. Tekanan darah kapiler glomerulus,

2. Tekanan osmotik koloid plasma, dan

3. Tekanan hidrostatik kapsula Bowman.

Tekanan darah kapiler glomerulus adalah tekanan cairan yang ditimbulkan oleh darah di

dalam kapiler glomerulus. Tekanan ini akhirnya bergantung pada kontraksi jantung dan

resistensi arteriol aferen dan eferen terhadap aliran darah. Tekanan darah kapiler glomerulus,

yang diperkirakan bernilai rata-rata 55mmHg. 4

Tabel 1

Page 14: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

14

Laju filtrasi sebenarnya, yaitu laju filtrasi glomerulus (glomeeular filtrasion rate,

GFR), bergantung tidak saja pada tekanan filtrasi netto, tetapi juga pada seberapa luas

permukaan glomerulus yang tersedia untuk penetrasi dan beberapa permeabelnya membran

glomerulus. Dalam keadaan normal, sekitar 20% plasma yang masuk ke glomerulus difiltrasi

dengan tekanan filtrasi netto 10mmHg, menghasilkan secara kolektif melalui semua

glomerulus 180 liter filtrate glomerulus setiap hari untuk GFR rata-rata 125 ml/menit pada

pria dan 160 liter filtrate per hari untuk GRF 115 ml/menit pada wanita.

GFR dikontrol oleh dua mekanisme. keduanya ditujukan untuk menyesuaikan aliran

darah glomerulus dengen mengatur kaliber dan, dengan demikian, resistensi arteriol aferen.

Keduanya adalah :

1. Otoregulasi, yang ditujukan untuk mencegah perubahan spontan GFR, dan

2. Kontrol simpatis ekstrinsik, yang ditujukan untuk pengaturan jangka-panjang tekanan

darah arteri.

Otoregulasi GFR Karena tekanan darah arteri adalah gaya yang mendorong darah ke

dalam glomerulus. tekanan darah kapiler glomerulus dan. dengan desnikian, GFR akan

meningkat setara dengan peningkatan tekanan arteri jika hal-hal lain konstan. Demiklan juga,

penurunan tekanan darah arteri akan disertai dengan penurunan GFR. Perubahan GFR

spontan semacam itu sebagian basar dicegah oleh mekansisme pengaturan Intrinsik yang

dicetuskan oleb ginjal itu sendiri. suatu proses yang dikenal sebagai otoregulasi (auto berarti

sendiri). Ginjal dapat, dalam batas-batas tertentu, mernpertahankan aliran darah kapiler

glomerulus yang konstan (sehingga tekanan dari kapiler- glomerulus konstan dan GFR stabil)

walaupun terjadi perubahan tekanan arteri. Ginjal melakukannya dengan mengubah-ubah

kaliber arteriol aferen, sehingga resistensi terhadap aliran darah melalui pembuluh ini dapat

disesuaikan.

Reabsorpsi tubulus

Hampir 99% dari cairan filtrate direabsorpsi kembali bersama zat-zat yang terlarut

didalam cairan filtrate tersebut. Akan tetapi tidak semua zat-zat yang terlarut dapat

direabsorpsi dengan sempurna, antara lain glukosa dan asam amino. 4

Page 15: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

15

Mekanisme terjadinya reabsorpsi pada tubulus melalui dua cara yaitu:

a. Transport aktif

Zat-zat yang mengalami transfort aktif pada tubulus proksimal yaitu ionNa+, K+,

PO4-, NO3-, glukosa dan asam amino. Terjadinya difusi ion-ionkhususnya ion Na+,

melalui sel tubulus kedalam pembuluh kapiler peritubuler disebabkan perbedaan potensial

listrik didalam epitel tubulus(-70mvolt) dan diluar sel (-3m volt). Perbedaan

electrochemical gradientini membantu terjadinya proses difusi. Selain itu perbedaan

konsentrasi Na+ didalam dan diluar sel tubulus membantu meningkatkan proses difusi

tersebut. Meningkatnya difusi natrium diesbabkan permiabilitassel tubuler terhadap ion

natrium relative tinggi. Keadaan ini dimungkinkan karena terdapat banyak mikrovilli

yang memperluas permukaan tubulus. Proses ini memerlukan energi dan dapat

berlangsung terus-menerus.2

b. Transport pasif

Terjadinya transport pasif ditentukan oleh jumlah konsentrasi air yang ada pada

lumen tubulus, permiabilitas membrane tubulus terhadap zat yang terlarut dalam cairan

filtrate dan perbedaan muatan listrik pada dinding sel tubulus. Zat yang mengalami

transpor pasif, misalnya ureum, sedangkan air keluar dari lumen tubulus melalui proses

osmosis. Perbedan potensial listrik didalam lumen tubulus dibandingkan diluar lumen

tubulus menyebabkan terjadinya proses dipusi ion Na+ dari lumen tubulus kedalam sel

epitel tubulus dan selanjutnya menuju kedalam sel peritubulus. Bersamaan dengan

perpindahan ion Na+ diikuti pula terbawanya ionCl-, HCO3- kedalam kapiler peritubuler.

Kecepatan reabsorsi ini ditentukan pula oleh perbedaan potensial listrik yang terdapat

didalam dan diluar lumen tubulus.2

Reabsopsi glikosa, fruktosa, dan asam amino

Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan

melalui kotranspor. Maksimum transport, carrier pada membrane tubulus memiliki kapasitas

reabsopsi maksimum untuk glokusa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa reabsopsi

lainnya. Jumlah ini dinyataka dalam maksimum transport (transport maximum,Tm).

Maksimu transport untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat di transport

(reabsopsi) per menit, yaitu sekitar 200mg glukosa/ 100ml plasma. Jika kadar glukosa darah

melebihi nilai Tm-nya, berarti melewati ambang plasma ginjal sehingga glukosa muncul di

urine (glikosuria).2

Page 16: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

16

Reabsopsi air

Air bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium berpindah area

berkonsentrasi tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal ke area berkonsentrasi air

rendah dalam cairan intersisial dan kapiler peritubular.2

Reabsopsi urea

Seluruh urea yang dibentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus. Sekitar 50% urea

secara pasif direabsopsi akibat gradien difusi yang terbentuk saar air direabsopsi. Dengan

demikian, 50% urea yang difiltrasi akan dieksresi dalam urine.2

Sekresi tubulus

Sekresi tubular aadalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dalam

kapiler peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam

urine. Zat-zat seperti ion hydrogen, kalium, ammonium, produk akhir metabolic kreatinin dan

asam hipurat serta obat-obatan tertantu (penisilin) secara aktif disekresi ke dalam tubulus. Ion

hydrogen dan ammonium digantikan dengan iion natrium dalam tubulus kontortus distal dan

tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hydrogen dan ammonium

membantu pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh. Sekresi tubular

merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak

diinginkan.2

Konsentrasi urine dan mekanisme pengenceran

Volume urin

Volume urine yang dihasilkan setiap hari bervariasi dari 600ml sampai 2500 ml lebih.

Jika volume urine tinggi, zat buangan dieksredi dalam larutan encer, hipotonik (hipoosmotik)

terhadap plasma. Berat jenis urine mendekati berat jenis air (sekitar 1,003). Jika tubuh perlu

menahan air, mak urine yang dihasilkan kental sehinggan harus dikeluarkan. Konsentrasi zat

terlarut lebih besar, urine hipertonik (hiperosmotik) terhadap plasma, dan berat jenis urine

lebih tinggi (dia tas 1,030).2,4

Page 17: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

17

Pengaturan urine

Produksi urine kental yang sedikit atau urine encer yang lebih banyak diatur melalui

mekanisme hormone dan mekanisme pengkonsentrasi urine ginjal.

Mekanisme hormonal

a. Antidiuretic hormon (ADH) meningkatkan permeabilitas tubulus kontortus distal dan

tubulus pengumpul terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya reabsopsi dan volume

urin yang sedikit. Sisi sintesis dan sekresi. ADH disintesis oleh badan sel saraf dalam

nucleus supraoptik hipotalamus dan disimpan dalam serabut saraf hipofisis posterior.

ADH kemudia dilepas sesuai implus yang sampai pada serabut saraf.2

Stimulasi pada sekresi ADH

Osmotik

Neuron hipotalamus adalah osmoreseptor dan sensitif terhadap perubahan

konsetrasi ion natrium, serta zat terlarut lain dalam cairan intraseluler yang

menyelubunginya.

Peningkatan osmolaritas plasma, seperti yang terjadi saat dehidrasi, menstimulasi

osmoreseptor untuk mengirim implus ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas

ADH. Air reabsopsi kembali ke tubulus ginjal sehingga menghasilkan urine kental

dengan volume sedikit.

Penurunan osmolaritas plasma mengakibatkan berkurangnya eksresi ADH,

berkurangnya reabsopsi air dari ginjal, dan produksi urine encer yang banyak.2,5

Volume dan tekanan darah

Baroreseptor dalam pembuluh darah (di vena, atrium kanan dan kiri, pembuluh

pulmonal, sinus carotid, dan lengkung aorta) memantau volume darah dan tekanan

darah. Penurunan volume dan tekanan darah meningkatkan sekresi ADH; peningkatan

volume dan tekanan darah menurunkan sekresi ADH.2,5

Faktor lain

Nyeri, kecemasan, olahraga, analgesik narkotik, dan barbiturate meningkatkan sekresi

ADH. Alcohol menurunkan sekresi ADH.2,5

b. Aldosteron adalah hormon steroid yang disekresi oleh sel-sel korteks kelenjar adrenal.

Hormon ini berkerja pada tubulus distal dan duktus pengumpul untuk meningkatkan

absopsi aktif ion natrium dan sekresi aktif ion kalium. Mekanisme rennin-angiotensin-

aldosteron, yang meningkatkan retensi air dan garam.2,5

Page 18: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

18

v. Hipotesis

Nyeri pada waktu dan setelah BAK serta perut bagian bawah disebabkan karena

gangguan pada fungsi dan mekanisme kerja sistem uropoetika.

vi. Kesimpulan

Gangguan pada sistem kemih dapat menyebabkan rasa nyeri dan gangguan BAK.

Gangguan ini dapat terjadi apabila saluran kemih terganggu (tersumbat, infeksi,dan lain-lain)

oleh karena itu pengetahuan kita tentang sistem kemih dapat membantu kita dalam

menganalisa dan mendiagnosis suatu penyakit yang berhubungan dengan sistem kemih.

Daftar Pustaka

Page 19: PBL Blok 10 Nyeri Pd Femina

19

1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran EGC; 2006.h.256-58, 342-50.

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC;

2004.h. 318-26.

3. Junqueira LC, Carneiro J, Kelley RO. Histologi dasar. Edisi ke-10. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 2007.h.371-4.

4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2001.h.461-85.

5. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2003.h.685-7.

6. Guyton, AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2007.

7. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik

histologi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti ; 2007.