Pbl 29 - levina

21
Penulisan Daftar Pustaka Menurut Sistem Vancouver Levina Septembera 102010044

Transcript of Pbl 29 - levina

Page 1: Pbl 29 - levina

Penulisan Daftar Pustaka Menurut Sistem Vancouver

Levina Septembera102010044

Page 2: Pbl 29 - levina

ANAMNESIS

IDENTITAS PASIEN

WAKTU, MEKANISME TERJADINYA LEDAKAN

(Lama setelah terapar ledakan, terkena ledakan apa,

seberapa besar ledakan, penanganan apa yang sudah

dilakukan.)

KELUHAN UTAMA

RPD

RPS, RPK

Page 3: Pbl 29 - levina

PEMERIKSAAN FISIK PRIMARY SURVEY

1. KEADAAN UMUM, TTV

2. ABC (AIRWAY, BREATHING, CIRCULATION

3. Disability/Drugs : apakah ada gangguanekstremitas atau gerakan lainExposure : bagaimana tampak keseluruhandari unjung rambut sampai ujung kaki

Page 4: Pbl 29 - levina

PEMERIKSAAN FISIK SECONDARY SURVEY1. Kepala, Wajah, Rambut, Mata, THT, Paru,

Jantung, Abdomen, Ekstremitas

2. Status Lokalis

Page 5: Pbl 29 - levina

PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Hitung darah lengkap : peningkatan Ht

awal menunjukkan hemokonsentrasi

sehubungan dengan perpindahan/kehilangan

cairan.2. Elektrolit serum : kalium meningkat karena cedera jaringan /kerusakan SDM dan penurunan fungsi ginjal.

Page 6: Pbl 29 - levina

PEMERIKSAAN PENUNJANG3. URINE : ADANYA ALBUMIN, Hb,

MIOGLOBULIN MEUNJUKKAN KERUSAKAN

JARINGAN DALAM DAN KEHILANGAN PROTEIN.

4. ALBUMIN SERUM : KEHILANGAN PROTEIN

KARENA EDEMA CAIRAN

5. FOTO RONTGEN DADA : CENDERA INHALASI

Page 7: Pbl 29 - levina

WORKING DIAGNOSIS

Page 8: Pbl 29 - levina

LUAS LUKA BAKAR

KEPALA DAN LEHER 9 %

LENGAN 18%

BADAN DEPAN 18%

BADAN BELAKANG 18%

TUNGKAI 36%

GENITALIA/PERINEUM 1%

TOTAL 100%

Rule of Nine atau Rule of Wallace.

Page 9: Pbl 29 - levina

LUAS LUKA BAKAR

KRITERIA BERAT RINGANNYA

(American Burn Association)

1. Luka Bakar Ringan. Luka bakar derajat II <15 % Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak Luka bakar derajat III < 2 %

Page 10: Pbl 29 - levina

LUAS LUKA BAKAR

2. Luka bakar sedang Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa Luka bakar II 10 – 20 5 pada anak – anak Luka bakar derajat III < 10 %

Page 11: Pbl 29 - levina

LUAS LUKA BAKAR

3. Luka bakar berat Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak. Luka bakar derajat III 10 % atau lebih Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum. Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain.

Page 12: Pbl 29 - levina

EPIDEMIOLOGI

Pada umur 3-14 tahun penyebab paling sering adalah nyala api yang membakar baju. Dari umur ini sampai 60 tahun, luka bakar paling sering disebabkan oleh kecelakaan industry. Setelah umur ini biasanya terjadi karena kebakaran dirumah akibat rokok yang membakar tempat tidur atau berhubungan dengan lupa mental.

Page 13: Pbl 29 - levina

ETIOLOGI

Luka bakar pada kulit bisa disebabkan karena panas, dingin ataupun zat kimia. Ketika kulit terkena panas, maka kedalaman luka akan dipengaruhi oleh derajat panas, durasi kontak panas pada kulit dan ketebalan kulit.A. Luka bakar thermalB. Luka bakar kimiaC. Luka bakar listrikD. Luka bakar radiasi

Page 14: Pbl 29 - levina

PATOFISIOLOGI

Derajat 1 : luka terbatas pada epidermis

(eritema)

Derajat 2 superfisial : luka pada epidermis hingga dermis

superfisial atau papila dermis (bullae).

Derajat 2 dalam : luka pada epidermis hingga dermis

dalam atau reticular dermis (bullae).

Derajat 3 : luka mencapai seluruh dermis

dan

Jaringan subkutan di bawahnya. (warna

kulit putih hingga coklat kehitaman,

tanpa bullae).

Page 15: Pbl 29 - levina

PATOFISIOLOGI

Berdasarkan gambaran histologis, pada luka bakar terdapat tiga zona yaitu zona koagulasi, zona stasis, dan zona hiperemia.

Inti dari permasalahan luka bakar adalah kerusakan endotel dan epitel akibat cedera termis yang melepaskan mediator-mediator proinflamasi dan berkembang menjadi Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), kondisi ini hampir selalu berlanjut dengan Multi-system Organ Dysfunction Syndrome (MODS). MODS terjadi karena gangguan perfusi jaringan yang berkepanjangan akibat gangguan sirkulasi mikro. Berdasarkan konsep SIRS, paradigma penatalaksanaan luka bakar fase akut berubah, semula berorientasi pada gangguan sirkulasi makro menjadi berubah orientasi pada proses perbaikan perfusi (srkulasi mikro) sebagai end-point dari prosedur resusitasi.

Page 16: Pbl 29 - levina

PENATALAKSANAAN

1. PRE-HOSPITAL

2. RESUSITASI JALAN NAFAS

3. RESUSITASI CAIRAN

4. PERAWATAN LUKA

5. PEMBERIAN ANTIBIOTIK

6. TATALAKSANAAN NUTRISI

7. EKSISI DAN GRAFTING

Page 17: Pbl 29 - levina

KOMPLIKASI

Komplikasi pada luka bakar dibagi menjadi dua, yaitu

komplikasi saat perawatan kritis atau akut dan

komplikasi yang berhubungan dengan eksisi dan

grafting.1 Komplikasi yang dapat terjadi pada masa akut

adalah SIRS, sepsis dan MODS.

Page 18: Pbl 29 - levina

KOMPLIKASISelain itu komplikasi pada gastrointestinal juga dapat

terjadi, yaitu atrofi mukosa, ulserasi dan perdarahan

mukosa , motilitas usus menurun dan ileus. Pada ginjal

dapat terjadi acute tubular necrosis karena perfusi ke renal

yang menurun. Skin graft loss merupakan komplikasi yang

sering terjadi, hal ini disebabkan oleh hematoma, infeksi

dan robeknya graft. Pada fase lanjut suatu luka bakar,

dapat terjadi jaringan parut berupa jaringan parut

hipertrofik, keloid dan kontraktur.

Page 19: Pbl 29 - levina

PENCEGAHAN DAN PROGNOSIS1. PENCEGAHAN : HINDARI SUMBER LEDEKAN

2. PROGNOSIS : TERGANTUNG DERAJAT LUKA

BAKAR DAN PENANGANAN

Page 20: Pbl 29 - levina

KESIMPULAN

Luka bakar atau combusio adalah luka

yang disebabkan oleh kontak dengan suhu

tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan

kimia, dan radiasi. Luka bakar ini dapat

mengakibatkan kematian, atau akibat lain

yang berkaitan dengan problem fungsi

maupun estetik.

Page 21: Pbl 29 - levina

~ THANKYOU ~

GOD BLESS YOU !