Pbl lani 29
-
Upload
melania-taolin -
Category
Documents
-
view
67 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Pbl lani 29

VENTRIKEL TAKIKARDI
Melania 10.2009.129
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Sejak puluhan tahun lalu, penyakit kardiovaskuler masih tetap merupakan dengan
penyebab kematian yang cukup banyak pada negara-negara berkembang. Gangguan irama
jantung dapat terkena pada siapa saja di dunia tanpa memperhatikan distribusi suku atau ras.
Kematian mendadak yang berasal dari gangguan irama jantung diperkirakan mencapai angka
50 % dari seluruh kematian karena penyakit jantung. Gangguan irama jantung yang terjadi
dapat berupa atrial fibrilasi, atrial flutter, blok jantung, ventrikel fibrilasi, ventrikel takikardi
serta gangguan irama lainnya
Jenis gangguan irama jantung lainnya yang sering menyebabkan kematian mendadak
adalah ventrikel fibrilasi yang sering terjadi bersama ventrikel takikardi. Hal ini
menyebabkan sekitar 300.000 kematian per tahunnya di Amerika Serikat. Kelainan ini juga
ditemukan sebanyak 0,06 – 0,08 % per tahunnya pada populasi dewasa. Ventrikel fibrilasi
dan ventrikel takikardi merupakan kelainan pertama yang paling sering terjadi akibat sindrom
koroner akut dan merupakan penyebab 50 % kematian mendadak, yang biasanya terjadi 1
jam setelah onset infark miokard.
1 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Pembahasan
1. Anamnesis
Anamnesis dapat dilakukan dengan cara auto anamnesis (pasien) atau allo anamnesis
(keluarga pasien). 1
Identitas pasien
Meliputi nama pasien, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama/suku, warga negara, bahasa
yang digunakan, pendidikan, pekerjaan, alamat rumah untuk data rekam medis.
Keluhan Utama
Dalam keadaan pasien tidak sadarkan diri (sopor-koma) kita dapat menanyakan kepada
keluarga pasien untuk memperoleh keterangan tentang keadaan pasien sebagai manifestasi
kelainan yang berkaitan dengan gejala yang dialami.
Apakah pasien tidak sadar?
Selama berapa lama dia tidak sadar?
Adakah gejala lain misalnya mual, berkeringat, palpitasi, nyeri dada, sesak napas dan
sebagainya sebelum pasien tidak sadarkan diri?
Adakah gerakan konvulsif? Menggigit lidah?
Apa warna tubuh pasien sebelum, selama, dan sesudah serangan?
Apakah pasien tampak pucat, kemerahan, kebiruan, berkeringat?
Apakah denyut nadi pasien selama serangan teraba?
Riwayat Penyakit dahulu
Adakah riwayat penyakit kardiovaskuler, penyakit neurologis? Apakah pasien
menggunakan pacu jantung? Adakah riwayat epilepsy?
Riwayat keluarga
Adakah riwayat kematian mendadak di keluarga? (Adanya sindrom QT panjang atau
kardiomiopati turunan)
Riwayat pengobatan
Apakah pasien mengkonsumsi obat (khususnya yang menyebabkan hipotensi)?
Apakah pasien peminum alcohol?
Pasien koma adalah pasien dengan keadaan penurunan kesadaran dan respons dalam
bentuk yang berat, kondisinya seperti tidur yang dalam di mana pasien tidak dapat bengun
dari tidurnya. Sedangkan stupor adalah keadaan lebih rendah dari ketidaksadaran, yang mana
2 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

pasien dapat bangun hanya dengan rangsangan kuat, disertai dengan perilaku motorik yang
menghindarkan diri dari ketidaknyamanan atau rangsangan yang mengganggu.
2. Pemeriksaan
2.1 Pemeriksaan Fisik
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat kita melakukan pemeriksaan fisik pada pasien saat
pasien tidak sadar adalah:
Denyut nadi
Tingkat kesadaran
Normal atau rendah tekanan darah
Auskultasi bunyi jantung (murmur)
2.2 Pemeriksaan Penunjang
Ventrikel Takikardi dapat dilihat pada:
EKG – menujukan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan
tipe/sumber gangguan irama jantung dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat
jantung.
Monitor Holter – gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana gangguan irama jantung timbul. Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pacu jantung/efek obat antidisritmia.
Rontgen dada –dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi ventrikel atau katup.
3 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Scan pencitraan miokard – dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang
dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan
kemampuan pompa.
Tes stress latihan – dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan
gangguan irama jantung.
Elektrolit – adanya peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat
menyebabkan gangguan irama jantung.
Pemeriksaan obat – dapat menyatakan toksisitas jantung, adanya obat jalanan atau dugaan
interaksi obat. Contoh: digitalis, kuinidin dan lain-lain.
Pemeriksaan tiroid – adanya peningkatan atau penurunan kadar tiroid serum dapat
menyebabkan /meningkatnya gangguan irama jantung.
Pemeriksaan darah dan kimia lainnya – tes Gula Darah (pasien Diabetes Melitus).1,2
3. Diagnosis
3.1 Diagnosis Kerja
Ventrikel Takikardi merupakan suatu keadaan disritmia ventrikel yang terjadi ketika
kecepatan denyut ventrikel mencapai 160 sampai 250 kali/menit. Dengan tingkat waktu
pengisian yang terbatas ini, volume sekuncup akan berkurang atau tidak ada. Contoh
disritmia paling ekstrim dan terjadi bila ventrikel mengalami depolarisasi yang sangat kacau
dan cepat sehingga ventrikel tidak berkontraksi sebagai satu unit tetapi bergetar dengan tidak
efektif. Curah jantung nol dan denyut nadi serta tekanan darah tidak terukur. Jika tidak
diintervensi akan terjadi kematian.1-5
Secara penilaian klinis, aritmia dapat dibagi menjadi:
Takiaritmiayaitu aritmia dengan frekuensi ventrikel > 100/menit
Bradiaritmia yaitu aritmia dengan frekuensi ventrikel < 60/menit
Kriteria irama sinus normal:
Irama : interval P-P teratur, interval R-R teratur
Frekuensi : 60 – 100 kali/menit
Gelombang P : normal, setiap P selalu diikuti gelombang QRS, T
Interval PR : normal (0,12 – 0,20 detik)
Kompleks QRS : normal (0,06 – 0,10 detik)
4 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Jantung terdiri dari empat kamar - dua kamar atas (atrium) dan dua ruang bawah
(ventrikel). Irama jantung biasanya dikendalikan oleh sebuah alat pacu jantung alami - sinus
node - yang terletak di atrium kanan. Sinus node menghasilkan impuls listrik yang biasanya
dimulai setiap detak jantung.
Dari sinus node, impuls listrik perjalanan di atrium, menyebabkan otot-otot atrium untuk
berkontraksi dan memompa darah ke dalam ventrikel. Impuls listrik kemudian tiba pada
sekelompok sel yang disebut node atrioventrikular (nodus AV) - biasanya jalur hanya untuk
sinyal untuk perjalanan dari atrium ke ventrikel.AV node memperlambat sinyal listrik
sebelum mengirimnya ke ventrikel.Penundaan ini memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Ketika impuls listrik mencapai otot-otot ventrikel, mereka kontrak,
menyebabkan mereka untuk memompa darah baik untuk paru-paru atau ke seluruh tubuh.
Secara umum aritmia adalah irama yang berasal bukan dari nodus SA, irama yang
tidak teratur sekalipun ia berasal dari nodus SA (misalnya sinus aritmia), frekuensinya kurang
dari 60x/menit (sinus bradikardia) atau lebih dari 100x/menit(sinus takikardia), serta ada
hambatan impuls supra atau intraventrikular. Sehingga jelaslah bahwa untuk membaca irama
jantung, disamping frekuensi dan teratur atau tidaknya, harus dilihat juga tempat asal (fokus)
irama tersebut. Nodus SA merupkan focus irama jantung yang paling dominan, sehingga
pada umumnya irama jantung adalah irama sinus. Bila nodus SA tidak dapat lagi
mendominasi focus lainnya, maka irama jantung akan ditentukan oleh focus lainnya itu.
Focus irama ini menjadi dasar dari klasifikasi aritmia.2,3,4,5
5 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Jenis-Jenis Takikardi, antara lain:1,2,3,5
Atrial fibrillation adalah detak jantung yang cepat disebabkan oleh impuls listrik kacau di
atrium. Sinyal-sinyal ini mengakibatkan cepat, terkoordinasi, kontraksi atrium lemah. Sinyal
listrik kacau membombardir AV node, biasanya menghasilkan irama, tidak teratur cepat dari
ventrikel. Fibrilasi atrium mungkin bersifat sementara, tetapi beberapa episode tidak akan
berakhir jika tidak diobati.
Kebanyakan orang dengan atrial fibrilasi memiliki beberapa kelainan struktural jantung
berhubungan dengan kondisi seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi. Faktor lain
yang dapat berkontribusi untuk fibrilasi atrium termasuk gangguan katup jantung,
hipertiroidisme atau penggunaan alkohol yang berat.
Flutter atrium adalah tingkat yang sangat cepat, tapi reguler dari atrium yang disebabkan
oleh sirkuit yang tidak teratur dalam atrium.Hasil tingkat yang cepat kontraksi atrium
lemah. Sinyal yang cepat memasuki AV node menyebabkan tingkat ventrikel yang cepat dan
kadang-kadang tidak teratur. Episode atrial flutter mungkin mendapatkan yang lebih baik
pada mereka sendiri, atau kondisi dapat bertahan jika tidak diobati.
Orang yang mengalami atrial flutter sering mengalami atrial fibrilasi pada waktu lain.
Takikardia supraventricular (SVTs), yang berasal di suatu tempat di atas ventrikel,
disebabkan oleh sirkuit abnormal pada jantung, biasanya hadir pada saat lahir, yang
menciptakan loop sinyal tumpang tindih.
Dalam salah satu bentuk SVT, kelainan pada AV node dapat "split" sinyal listrik menjadi
dua, mengirim satu sinyal ke ventrikel dan lagi kembali ke atrium. Kelainan lain yang umum
adalah adanya jalur listrik tambahan dari atrium ke ventrikel yang melewati AV node. Hal ini
6 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

dapat mengakibatkan sinyal turun satu jalur dan ujung yang lain.Wolff-Parkinson-White
syndrome merupakan salah satu gangguan yang menampilkan sebuah jalur tambahan.
Ventricular tachycardia adalah tingkat cepat yang berasal dengan sinyal listrik yang
abnormal di ventrikel. Para berdetak cepat tidak memungkinkan untuk mengisi ventrikel dan
kontrak efisien untuk memompa darah yang cukup untuk tubuh. Ventricular tachycardia
seringkali merupakan darurat medis yang mengancam jiwa.
Fibrilasi ventrikel terjadi ketika cepat, impuls listrik kacau menyebabkan ventrikel bergetar
tidak efektif bukan memompa darah yang diperlukan untuk tubuh. Ini masalah serius ini fatal
jika jantung tidak dikembalikan ke irama normal dalam beberapa menit.
Kebanyakan orang yang mengalami fibrilasi ventrikel memiliki penyakit jantung yang
mendasarinya atau telah mengalami trauma yang serius, seperti disambar petir.
Setiap kondisi yang menempatkan ketegangan pada jantung atau kerusakan jaringan
jantung dapat meningkatkan risiko takikardia. Perubahan gaya hidup atau pengobatan medis
dapat menurunkan risiko yang berkaitan dengan faktor-faktor berikut:
Penyakit jantung
Tekanan darah tinggi
Merokok
Berat penggunaan alkohol
Berat kafein digunakan
Penggunaan obat rekreasi
Psikologis stres atau kecemasan
Ketika detak jantung terlalu cepat, jantung menjadi tidak efektif memompa darah ke seluruh
tubuh, sehingga dapat menyebabkan gejala-gejala takikardia:
Pusing
Sesak napas
Denyut nadi yang cepat
Jantung berdebar-debar (detak jantung balap, tidak nyaman/ tidak teratur)
Nyeri dada
Pingsan (sinkop)
7 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Kepastian diagnosis Ventrikel Takikardi dilakukan berdasarkan pemeriksaan EKG
dengan gambaran sebagai berikut:1
Durasi dan morfologi kompleks QRS – pada VT urutan aktivasi tidak mengikuti
arah konduksi normal sehingga bentuk kompleks QRS menjadi panjang (biasanya
lebih dari 0,12 s). pedoman umum yang berlaku adalah semakin lebar kompleks QRS
semakin besar kemungkinannya suatu VT, khususnya bila lebih dari 0,16 s.
pengecualian adalah VT yang berasal dari fasikel posterior berkas cabang kiri
(idiophatic left ventricular tachycardia) yng memiliki kompleks QRS <0,12 s karena
padaVT jenis ini lokasi reentry dekat dengan septum interventrikel seperti konduksi
normal.
Morfologi kompleks QRS bergantung pada asal focus VT. Bila berasal dari ventrikel
kanan akan memberikan gambaran morfologi blok berkas cabang kiri (left bundle
block morphology) dan jika berasal dri ventrikel kiri akan menunjukkan gambaran
blok berkas cabang kanan (Right bundle brnch block morphology). Kalau morfologi
QRS adalah RBBB maka takikardi adalah VT jika morfologi kompleks QRS adalah
monomorfik atau bifasik. Jika morfologi QRS adalah LBBB maka akan menguatkan
diagnosis VT jika adanya takik gelombang S atau nadir S lambat >70 milidetik.
Laju dan irama – berkisar antara 120-300 kali permenit dengan irama yang teratur
atau hampir teratur (variasi antardenyut adalah <0,04 s). Jika takikardia disertai irama
yang tidak teratur maka harus dipikirkan adanya AF dengan konduksi aberan atau
preeksitasi.
Aksis kompleks QRS – aksis kompleks QRS tidak hanya penting untuk diagnosis
tapi juga untuk menentukan asal focus. Adanya perubahan ksis lebih dari 40 derajat
baik ke kiri maupun ke kanan umumnya adalah VT. Kompleks QRS pada sadapan
aVR berada pada posis -210 derajat dengan kompleks QRS negative. Bila kompleks
QRS menjadi positif saat takikardia sangat menyokong adanya VT yang berasal dari
apeks mengarah ke bagian basal ventrikel. Aksis ke superior pada takikardia QRS
lebar dengan morfologi RBBB sangat menyokong ke arah VT. Adanya takikardia
QRS lebar dengan aksis inferior dan morfologi LBBB mendukung adanya VT yang
berasal dari right ventricular outflow track.
Disosiasi antara atrium dan ventrikel – pada VT nodus sinus terus memberikan
impuls secara bebas tanpa ada hubungan dengan aktivitas ventrikel sehingga
gelombang P yang muncul tidak berkaitan dengan kompleks QRS. Adanya disosiasi
AV sangat khas untuk VT walaupun adanya asosiasi AV belum dapat menyingkirkn
8 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

VT. Secara klinis disosiasi AV dapat dikenal dengan adanya variasi bunyi jantung
satu dan variasi TDS.
Capture beat dan fusion beat – kadang saat berlangsungnya VT, impuls dari atrium
dapat mendepolarisasi ventrikel melalui system konduksi normal sehingga
memunculkan kompleks QRSyang lebih awal dengan ukuran normal (sempit).
Keadaan ini disebut capture beat. Fusion beat terjadi bila impuls dari nodus sinus
dihantarkan ke ventrikel melalui nodus atrioventrikular dan bergabung dengan impuls
dari ventrikel.Capture beat dan fusion beat jarang ditemukan dan sangat khas untuk
VT .
Konfigurasi kompleks QRS – adanya kesesuaian dari kompleks QRS pada sadapan
dada sangat menyokong diagnosis VT. Kesesuaian positif kompleks QRS pada
sadapan dada dominan positif menunjukkan asal focus takikardi dari dinding posterior
ventrikel. Kesesuaian negative kompleks QRS pada sadapan dada negative
menunjukkan asal focus dari dinding anterior ventrikel.
Secara umum Ventrikel Takikardi dapat dibagi menjadi:2,5
VT monomorfik
VT monomorfik memiliki kompleks QRS yang sama pada tiap denyutan dan menandakan
adanya depolarisasi yang berulang dari tempat yang sama. Umumya disebabkan oleh
adanya focus atau substrat aritmia yang mudah dieliminasi dengan teknik ablasi kateter.
VT polimorfik
VT polimorfik ditandai dengan adanya kompleks QRS yang bervariasi dan menunjukkan
adanyaurutan depolarisasi yang berubah dari beberapa tempat. Biasanya VT ini berkaitan
dengan jaringan parut (scar tissue) akibat infark miokard (ischemic VT).
Bila VT berlangsung lebih dari 30 detik disebut sustained dan sebaliknya bila kurang dari
30 detik disebut non sustained.
9 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Berdasarkan etiologi VT dikelompokkan menjadi:2,5
1. VT idiopatik
- VT idiopatik alur keluar ventrikel kanan: merupakan 90 % dari VT idiopatik. Pasien
umunya adalah perempuan muda. VT dapat dicetuskan oleh ketegangan , emosi dan
aktivitas fisik. Gambaran EKG menunjukkan suatu takikardia dengan kompleks QRS
lebar, morfologi kompleks QRS LBBB pada sadapan V1, dengan aksis kompleks
QRS kea rah inferior atau normal.
Umumnya VT jenis ini disebabkan oleh proses automatisasi, trigerred activity, dan
takikardi dengan perantaraan siklik AMP yang dirangsang oleh saraf adrenergic dan
sensitive terhadap peningkatan kalsium intrasel. Oleh karena itu dapat diberikan
pengobatan dengan calcium channel blocker seperti verapamil. Sedangkan pda VT
jenis lain, obat ini adalah kontraindikasi. Karena salah satu jenis VT ini dicetuskan
oleh latihan/exercise maka bisa juga diberika B blocker. Dapat diberikan metoprolol
sampai dosis maksimal 2/100mg/hari. Bila pasien masih bergejala maka dapat
diberikan terapi definitive dengan ablasi kateter
- VT idiopatik ventrikel kiri: istilah lain untu kVT jenis ini adalah takikardi fasikular
karena adanya proses reentry pada fasikel anterior dan posterior sebagai penyebab
takikardi. Umunya diderita pada usia muda. Pada rekaman EKG permukaan terlihat
takikardia dengan morfologi kompleks QRS berbentuk blok RBBB, dengan aksis
superior. Kompleks QRS tidak begitu lebar karena focus takikardi dekat dengan
septum (lokasi jaringan konduksi normal). Terapi yang diberikan adalah verapamil,
adenosi, propanolol. Bila gagal dapat dilakukan eliminasi dengan ablasi kateter.
2. VT pada kardiomiopati dilatasi non iskemia
- Bundle branch reentrant VT: VT jenis ini ditemukan sekitar 40% pada pasien
kardiomiopati dilatasi idiopatik (noniskemia) dan 6 % dri seluruh jenis VT yang
dirujuk ke lab elektrofisiologi. Secara klinis, VT jenis ini berbahaya sehingga
10 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

menyebabkan sinkop atau henti jantung. Takikardia dapat dihilangkan dengan
melakukan ablasi kateter
- Arrhytmogenic right ventricular dysplasia ( ARVD): kelainan ini sangat jarang,
biasanya diderita oleh kelompok usia muda, dimana terdapat infiltrasi lemak dan
jaringan paru pada miokard ventrikel kanan. Karakteristiknya adalah kompleks QRS
dengan morfologi blok berkas. Tatalaksan jenis VT ini adalah ICD (implantable
cardioverter defibrilator) yang efektif mencegah kematian jantung mendadak.
- VT ischemia: disebabkan oleh penyakit jantung koroner seprti infark miokard akut.
Secara prognostic VT jenis ini sangat penting karena dapat menyebabkan kemtian
jantung mendadak. VT iskemia terjadi karena adanya reentry akibat adanya jaringan
parut disekitar jaringan sehat. Secara umu, semakin luas jaringan infark semakin besar
peluang terjadi reentry. VT iskemia cenderung bersifat fatal karena dapat
berdegenersi menjadi FV dan kematian mendadak. Terapi VT iskemia umumnya
adalah menggunakan obat-obatan.
3.2 Diagnosis Banding
Takikardia supraventrikel (SVT) dengan konduksi aberan
Pada keadaan SVT biasa maka konduksi dari atrium ke ventrikel melalui jalur
konduksinormal sehingg kompleks QRS akan normal. Namun secara fisiologis dapat terjadi
hambatan/blok pada salah satu berkas cabang(kiri atau kanan)karena adanya perbedaan masa
refrakter diantara keduanya.kedaan in disebut konduksi aberans. Karena adanya hambatan
berkas cabang maka kompleks QRS akan lebar seperti keadaan LBBB atau RBBB biasa.
Takikardia supraventrikel (SVT) dengan konduksi melalui jaras tambahan
Bila terdapat jaras tambahan yang melintas jalur konduksi normal dari atrium ke ventrikel,
maka pada saat takikardi supraventrikel (SVT), vebtrikel diaktivasi tidak melalui jalur
konduksi normal sehingga ventrikel mengalami aktivitas dini(preeksitasi). Akibatnya
kompleks QRS akan terlihat melebar.
Takikardia supraventrikel (SVT) pada keadaan hambatan berkas cabang yang sudah
ada
Bila pada keadaan irama sinus sudah terdapat gambaran hambatan berkas cabang maka saat
timbul SVT kompleks QRS akan terlihat lebar seperti pad keadaan sinus. Oleh karena itu,
sangat penting untuk membandingkan EKG sebelum dengan pada saat takikardia
Fibrilasi Ventrikel (VF)
11 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Fibrilasi ventrikel merupakan keadaan terminal dari aritmia ventrikel yang ditandai oleh
kompleks QRS, gelombang P, dan segmen ST yang tidak beraturan dan sulit dikenali. VF
merupakan penyebab utama kematian mendadak.
Penyebab utama VF adalah infark miokard akut, blok AV total dengan respons ventrikel
sangat lambat, gangguan elektrolit (hipokalemia dan hiperkalemia), asidosis berat, dan
hipoksia. Salah satu penyebab VF primer yang sering pada orang dengan jantung normal
adalah sindrom Brugada. Pada keadaan ini terjadi kelainan genetik pada gen yang mengatur
kanal natrium (SCN5A) sehingga tercetus VF primer. Angka kejadiannya tinggi pada
populasi Asia dan kelompok laki-laki usia muda. Pada EKG permukaan saat irama sinus
ditemukan adanya gambaran RBBB inkomplit dengan elevasi ST di sadapan V1-V3.VF akan
menyebabkan tidak adanya curah jantung sehingga pasien dapat pingsan dan mengalami
henti napas dalam hitungan detik. VF kasar (coarse VF) menunjukkan aritmia ini baru terjadi
dan lebih besar peluangnya untuk determinasi dengan defibrilasi. Sedangkan VF halus (fine
VF) sulit dibedakan dengan asistol dan biasanya sulit dideterminasi. Penanganan VF harus
cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang baku meliputi pemberian
unsynchronized DC shock mulai 200 J sampai 360 J dan obat-obatan seperti adrenalin,
amiodaron, dan magnesium sulfat.
Torsades De Pointes
Istilah TDP (dalam bahasa perancis berarti berputar-putar mengelilingi satu titik) adalah
suatu bentuk takikardi ventrikel yang ditandai oleh beberapa perubahan bentuk dan arah
(aksis) komplek QRS dalam satu beberapa denyutan (beat).
Penyebab tersering TDP adalah adanya pemanjangan interval QT akibat pengaruh obat-
obatan antiaritmia (misalnya amiodaron, sotalol, dan flekainid), dan penyakit sindrom QT
panjang (long QT syndrome), bradikardia berat, dan sindrom Brugada.1,5
12 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Tatalaksana TDP adalah pemberian magnesium sulfat, pemasangan pacu jantung sementara
(pada keadaan bradikardia), dan obat penyerta beta.
4. Patofisiologi
Ada beberapa mekanisme terjadinya aritmia ventrikel, yaitu:
Automaticity terjadi karena adanya percepatan aktivitas fase 4 dari potensial aksi jantung.
Aritmia ventrikel karena gangguan automaticity biasanya tercetus pada keadaan infark
miokrd akut, gangguan elektrolit, gangguan keseimbangan asam basa dan tonus
adrenergic yang tinggi
Reentry merupakan mekanisme ritmia ventrikel tersering dan bisanya disebabkan oleh
kelainan kronis seperti infark miokard lama atau kardiomiopati dilatasi. Jaringan parut
yang terbentuk akibat infark miokard yang berbatasan dengan jaringan sehat menjadi
keadaan yang ideal untuk terbentuknya sirkui reentry. Bila sirkui ini sudah terbentuk
maka eritmia ventrikel reentrant dapat timbul setiap saat dan menyebabkan kematian
mendadak.
Triggered activity memiliki gambaran capuran dari kedua mekanisme diatas.
Mekanismenya adalah adanya kebocoran ion positif ked lam sel sehingga terjadi lonjakan
potensial pada akhir fase 3 atau awal fase 4 dari potensial aksi jantung.
13 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

5. Etiologi
Takikardia disebabkan oleh sesuatu yang mengganggu impuls listrik normal yang
mengontrol irama kerja jantung saat memompa. Banyak hal yang dapat menyebabkan atau
memberikan kontribusi untuk masalah dengan sistem listrik jantung, antara lain:
- Kerusakan jaringan jantung dari penyakit jantung
- Abnormal listrik jalur di jantung pada saat lahir (kongenital)
- Penyakit atau kelainan bawaan jantung
- Tekanan darah tinggi
- Merokok
- Demam
- Minum terlalu banyak alkohol
- Minum terlalu banyak minuman berkafein
- Efek samping dari obat
- Penyalahgunaan narkoba, seperti kokain
- Ketidakseimbangan elektrolit, mineral terkait zat yang diperlukan untuk melakukan
impuls listrik
- Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
Faktor resiko lain yang dapat meningkatkan risiko takikardia adalah:
- Usia yang lebih tua, berhubungan dengan Penuaan.Dimana keadaan jantung beresiko
terjadi takikardia.
- Adanya riwayat keluarga yang takikardia atau gangguan irama jantung lainnya.
Komplikasi tachycardias bervariasi dalam tingkat keparahan tergantung pada faktor-
faktor seperti jenis takikardia, tingkat dan durasi detak jantung yang cepat, dan adanya
kondisi jantung lainnya. Komplikasi yang dapat terjadi:
- Gumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung
- Ketidakmampuan jantung untuk memompa cukup darah (gagal jantung)
- Kematian mendadak, biasanya hanya berhubungan dengan takikardia ventrikular
atau fibrilasi ventrikel
14 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

6. Epidemiologi
Internasional kejadian takikardia ventrikel, terjadinya takikardia ventrikel dan
penyakit arteri koroner adalah umum di seluruh sebagian besar negara maju. Di negara
berkembang, takikardia ventrikel dan penyakit jantung lainnya relatif kurang umum.
Kematian jantung mendadak Kebanyakan disebabkan oleh VT atau VF, pada tingkat
diperkirakan sekitar 300.000 kematian per tahun di Amerika Serikat, atau sekitar setengah
dari kematian jantung diperkirakan di negara ini.
Diamati lebih sering pada pria, karena penyakit jantung iskemik atau penyakit jantung
koroner yang lebih umum di kalangan pria. Di antara pasien dengan penyakit arteri koroner
dalam Framingham Heart Study, kematian laki-laki lebih umum daripada kematian
perempuan (46% vs 34%, masing-masing).
Wanita dengan sindrom bawaan diperoleh atau QT panjang berada pada risiko lebih besar
untuk kematian mendadak.
Morbiditas dan mortalitas pada VT timbul terutama dari degenerasi spontan ke VF lebih
ganas. Pada pasien dengan kardiomiopati iskemik dan VT nonsustained, angka kematian
mendadak pendekatan mortalitas 30% dalam 2 tahun.
7. Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung pada gejala, dan jenis gangguan jantung.Jika takikardia
ventrikel menjadi situasi darurat, yang harus dilakukan:1,5,6
CPR
Defibrilasi atau kardioversi listrik (sengatan listrik)
Obat anti-aritmia (seperti lidokain, prokainamid, sotalol, atau amiodaron) diberikan
melalui pembuluh darah.
Beberapa ventrikel takikardi dapat diobati dengan prosedur ablasi. Ablasi kateter
radiofrekuensi dapat menyembuhkan tachycardias tertentu.
Sebuah pengobatan pilihan bagi banyak tachycardias ventrikel kronis (jangka panjang) terdiri
dari menanamkan sebuah alat yang disebut Defibrilator Cardioverter Implan (ICD). ICD
biasanya ditanamkan di dada, seperti alat pacu jantung. Hal ini terhubung ke jantung dengan
listrik.
15 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Pada prinsipnya, terapi ini bertujuan untuk:
- Mengembalikan irama jantung yang normal (rhythm control)
- Menurunkan frekuensi denyut jantung (rate control)
- Mencegah terbentuknya bekuan darah
Penatalaksanaan Pada Keadaan Akut:
Bila keadaan hemodinamik stabil, terminasi VT dilakukan dengan pemberian obat-
obatan secara intravena seperti amiodaron, lidokain, dan prokaiamid. Dua obat yang pertama
tersedia di Indonesia. Amiodaron dan prokainamid lebih unggul daripada lidokain.
16 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Amiodaron dapat diberikan dengan dosis pembebanan (loading dose) 15 mg/menit diberikan
dalam 10 menit dan diikuti dengan infuse kontinu 1 mg/menit selama 6 jam, dan dosis
pemeliharaan 0,5 mg/menit dalam 18 jam berikutnya.
Bila gagal dengan obat, dilakukan kardioversi elektrik yang dapat dimulai dengan energy
rendah (10 J dan 50 J).
Dalam tatalaksana akut perlu dicari factor penyebab yang dapat dikoreksi seperti iskemia,
gangguan elektrolit, hkpotensi dan asidosis.
Bila keadaan hemodinamik tidak stabil (hipotensi, syok angina, gagal jantung, dn gejala
hipoperfusi otak) maka pilihan pertama dalah kardioversi elektrik.
Penatalaksanaan Jangka Panjang:
Tujuan terapi jangka panjang adalah mencegah kematian mendadak. Pada pasien
dengan VT non sustained dan bergejala dapat diberikan B blocker. Bila tidak efektiv dapt
diberikan sotalol dan amiodaron.
Pada pasien dengan riwayat infark miokard akut dan penurunan fungsi ventrikel kiri (fraksi
ejeksi,35 %), terdapat VT yang dapat dicetuskan dan tidak dapat dihilangkan dengan
menggunkan obat-obatan, maka ICD lebih unggul dalam menurunkan mortalitas.
Untuk penceghan sekunder kematian mendadak (pasien yang berhasil diselamatkan dari
aritmia fatal) pada pasien pasca IMA dengan penurunan fungsi ventrikel kiri, ICD telah
terbukti lebih unggul daripada amiodaron.
17 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

8. Pencegahan
Terapi farmakologi dapat mencegah terjadinya rekurensi. Menurut kardioversi, pasien
harus diberikan profilaksis lidokain intravena, 1-4 mg/menit, namun jika tidak efektif harus
diberikan suplemen dengan kuinidin 0,2-0,6 g peroral 3-5 kali/hari, atau prokainamid 250-
500mg peroral setiap 4 jam. Yang perlu diingat bahwa harus dihindari penggunaan lidokain
dosis besar selama periode yang lama karena dapat menyebabkan penglihatan kabur, pusing,
dan excitement.
9. Prognosis
18 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

Ventrikel takikardi/fibrilasi merupakan penyebab kematian mendadak terbanyak.
Adanya gejala-gejala awal dan fraksi ejeksi ventrikel, mungkin, merupakan penentu
prognosis terpenting. Pingsan akibat ventrikel takikardi biasanya memiliki prognosis yang
buruk.
Kesimpulan
Ventricular Takikardi (VT) adalah kecepatan ventricular sekurangnya 120 detak per
menit yang terjadi di ventrikel. Denyut jantung dikendalikan oleh sinyal-sinyal listrik yang
dikirim di seluruh jaringan jantung. Takikardia terjadi ketika suatu kelainan didalam jantung
menghasilkan sinyal listrik yang cepat.Dalam beberapa kasus, takikardia dapat menyebabkan
tanpa gejala atau komplikasi. Namun, takikardia serius dapat mengganggu fungsi jantung
normal, meningkatkan risiko stroke, atau menyebabkan serangan jantung mendadak atau
kematian.Pengobatan dapat membantu mengontrol detak jantung cepat atau mengelola
penyakit berkontribusi terhadap takikardia.
Daftar Pustaka
19 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1

1. Sudoyo,D Arua, dkk. Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2006
2. Thaler. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 5. Penerbit EGC, Jakarta.
2009
3. Price, Wilson. Buku Patofisiologi volume 1 Edisi 6. Penerbit EGC, Jakarta. 2006
4. Silbernaghl, Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta. 2007
5. Sukandar Elin, dkk. ISO Farmakoterapi. Penerbit PT.ISFI, Jakarta.2008
6. PB PAPDI. Panduan Pelayanan Medik. Penerbit FKUI, Jakarta. 2008
20 | B l o k 2 9 - E m e r g e n c y M e d i c i n e 1