PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
-
Upload
gian-oktavianto -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
1/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 1
Penemuan Mayat Bayi di Tempat Sampah
Gian Oktavianto
102010216
Kelompok A7
E-mail:[email protected]
Pendahuluan
Pembunuhan Anak Sendiri merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap nyawa
manusia yang unik sifatnya. Unik dalam arti si pelaku pembunuhan haruslah ibu
kandungnya sendiri, dan alasan atau motivasi untuk melakukan kejahatan tersebut
adalahkarena si ibu takut ketahuan bahwa ia telah melahirkan anak.
Di Jakarta dilaporkan bahwa 90-95% dari sekitar 30-40 kasus PAS per
tahundilakukan dengan cara asfiksia mekanik. Bentuk kekerasan lainnya adalah
kekerasantumpul di kepala (5-10%) dan kekerasan tajam pada leher atau dada (1 kasus
dalam 6-7tahun).
Cara yang paling sering digunakan dalam kasus PAS adalah membuat
keadaanasfiksia mekanik yaitu pembekapan, pencekikan, penjeratan dan penyumbatan.
Pembunuhan Anak sendiri (PAS) menurut undang-undang di Indonesia
adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada ketika
dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia
melahirkan anak.
Pada Tindak pidana pembunuhan anak, faktor psikologik ibu yang baru
melahirkan diperhitungkan sebagai faktor yang meringankan, keadaan tersebut
menyebabkan si ibu melakukan pembunuhan tidak dalam keadaan sadar yang penuh,
dan belum sempat timbul rasa kasih sayang.
Aspek Hukum dan Medikolegal
Pembunuhan Anak Sendiri dan Penelantaran Anak
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
2/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 2
Pasal 341 KUHP
Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada ketikea
dilahirkan atau tidak berapa lama sesudah dilahirkan, karena takut ketahuan
bahwa ia sudah melahirkan anak, dihukum, karena makar mati terhadap anak,
dengan hukuman penjara selama lamanya 7 tahun.
Pasal 342 KUHP
Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang diambilnya
sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak,
menghilangkan jiwa anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama
kemudian dari pada itu, dihukum karena pembunuhan anak yang direncanakan
dengan hukuman penjara selama lamanya 9 tahun.
Pasal 343 KUHP
Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 341 dan 342 dianggap kejahatan itu sebagai makar mati atau pembunuhan.
Pasal 181 KUHP
Barang siapa mengubur, menyembunyikan, mengangkut, atau menghilangkan
mayat, dengan maksud hendak menyembunyikan kematian dan kelahiran orang
itu, dihukum penjara selama lamanya 9 bulan atau denda sebanyak banyaknya
4500 rupiah.
Pasal 304 KUHP
Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau membiarkan orang dalam
kesengsaraan, sedang ia wajib memberi kehidupan perawatan atau pemeliharaan
pada orang itu karena hokum yang berlaku atasnya atau karena menurut
perjanjian, dihukum penjara selama 2 tahun 8 bulan atau denda sebanyak
banyaknya empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 305 KUHP
Barang siapa menaruh anak yang dibawah umur 7 tahun disuatu tempat supaya
dipungut oleh orang lain, atau dengan maksud akan terbebas dari pada
pemeiharaan ana itu, meninggalkannya, dihukum penjara sebanyak banyaknya 5
tahun 6 bulan.
Pasal 306 KUHP
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
3/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 3
1) Kalau salah satu perbuatan yang diterangkan dalam pasal 304 dan 305 ituenyebabkan luka berat, maka si tersalah dihukum penjara selama lamanya 7
tahun 6 bulan.
2) Kalau salah satu perbuatan ini menyebabkan orang lain mati, si tersalah itudihukum penjara selama lamanya 9 tahun.
Pasal 307 KUHP
Kalau si tersalah karena kejahatan yang diterangkan dalam pasal 305 adalah
bapa atau ibu dari anak itu, maka baginya hukuman yang ditentukan dalam pasal
305 dan 306 ditambah dengan sepertiganya.
Pasal 308 KUHP
Kalau ibu menaruh anaknya disuatu tempat supaya dipungut oleh orang lain
tidak lama sesudah anak itu dilahirkan oleh karena takut akan diketahui orang ia
melahirkan anaka atau dengan maksud akan terbebas dari pemeliharaan anak
itu, meninggalkannya, maka hukuman maksimum yang terebut dalam pasal 305
dan 306 dikurangi seperduanya.1
Pemeriksaan Forensik pada Bayi
Pada pemeriksaan mayat bayi baru lahir, harus dibedakan apakah ia lahir mati
atau lahir hiudp. Bila bayi lahir mati, maka kasus tersebut bukan merupakan kasus
pembunuhan, atau penelantaran anak hingga menimbulkan kematian. Pada kasus
seperti ini, si ibu hanya dapat dikenakan tuntutan menyembunyikan kelahiran dan
kematian orang.2
Lahir Mati
Lahir mati (still birth) adalah kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau
dikeluarkan dari ibunya tanpa mempersoalkan usia kehamilan. Kematian ditandai oleh
janin yang tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda kehidupan lain, seperti denyut
jantung, denyut nadi, tali pusat, atau gerakan otot rangka.2
Tanda-tanda maserasi (aseptic decomposition) merupakan proses pembusukan
intrauterine dari luar ke dalam, berlainan dengan proses pembusukan yang berlangsung
dari dalam ke luar. Tanda maserasi baru terlihat setelah 8-10 hari kematian intrautero.
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
4/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 4
Bila kematian baru terjadi 3 atau 4 hari, hanya terihat perubahan pada kulit saja berupa
vesikel atau bula yang berisi cairan kemerahan, yang bila pecah akan terlihat kulit
berwarna merah kecoklatan. Tanda lain adalah epidermis berwarna putih dan keriput,
bau tengik, tubuh mengalami perlunakan sehingga dada terlihat mendatar, sendi lengan
dan tungkai lunak sehingga dapat hiperekstensi, otot atau tendon terlepas dari tulang.
Jika janin telah lama sekali meninggal dalam kandungan, akan terbentuk litopedion.2
Dada belum mengembang. Iga masih datar dan diafragma masih setinggi iga ke 3-
4. Sering sukar dinilai bila mayat telah membusuk. Paru-paru mungkin masih
tersembunyi dibelakang kandung jantung atau telah mengisi rongga dada. Paru-paru
berwarna kelabu ungu merata seperti hati, konsistensi padat, tidak teraba derik udara,
dan pelura yang longgar (sick pleura). Berat paru kira-kira 1/70 kali berat badan. Uji
apung paru harus dilakukan dengan teknik tanpa sentuh (no touch technique) untuk
meghindari kemungkian timbulnya artefak pada sediaan histopatologik jaringan paru
akibat manipulasi berlebihan. Paru bayi lahir mati masih dapat mengapung oleh karena
kemungkinan adanya gas pembusukan. Bila setelah gas pembusukan dikeluarkan, paru
masih tetap mengapung, berarti paru tersebut berisi udara residu yang tidak akan
keluar. Hasil negative belum berarti pasti lahir mati. Pemeriksaan histopatologik paru
harus dilakukan untuk memastikan. Hasil uji positif berarti pasti lahir hidup.2
Lahir Hidup
Lahir hidup (live birth) adalah keluar atua dikeluarkannya hasil konsepsi yang
lengkap, yang setelah pemisahan, bernafas atau menunjukkan tanda kehidupan lain,
tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan uri
dilahirkan.2
Pada pemeriksaan dada ditemukan dada sudah mengembang dan daifragma
sudah turun sampai sela iga 4-5, terutama pada bayi yang telah lama hidup. Paru sudah
mengisi rongga dada dan menutupi sebagian kandung jantung. Paru berwarna merah
muda tidak merata dengan pleura yang tegang (taut pleura) dan menunjukkan
gambaran mozaik karena aveoli sudah terisi udara. Konsistensi seperti spons, teraba
derik udara. Berat paru kira-kira 1/35 kali berat badan. Uji apung paru memberikan
hasil positif.2
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
5/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 5
Pada bayi yang sudah dirawat dapat ditemukan hal-hal berikut:2
Tali pusatTali pusat telah terikat, diputuskan dengan gunting atau pisau lebih kurang 5cm
dari pusat bayi dan diberi obat antiseptic. Bila tali pusat dimasukkan dalam air
akan terlihat ujungnya terpotong rata. Kadan ibu menyangkal melakukan
pembunuhan dengan mengatakan telah terjadi partus presipitatus. Pada keadaan
ini tali pusat akan terputus dekat perlekatannya pada uri atau pusat bayi dengan
ujung yang tidak rata.
Verniks kaseosa (lemak bayi)Lemak bayi telah dibersihkan, demikian pula bekas-bekas darah. Pada bayi yang
dibuang ke dalam air, verniks tidak hilang seluruhnya dan masih dapat
ditemukan di daerah lipatan kulit.
PakaianPerawatan terhadap bayi antar lain adalah memberi pakaian atau penutup tubuh
pada bayi.
Pemeriksaan Autopsi Forensik
Pemeriksaan mayat bayi pada prinsipnya sama seperti pada orang dewasa, hanya
saja harus lebih memperhatikan hal-hal berikut. Pada pemeriksaan luar perhatikan:2
Bayi cukup bulan, premature, atau nonviable. Kulit sudah dibersihkan atau belum, keadaan verniks kaseosa, warna, berkeriput
atau tidak.
Mulut adakah benda asing yang menyumbat. Tali pusat sudah terputus atau masih melekat pada uri. Bila terputus periksa
apakah terpotong rata atau tidak, apakah sudah terikat dan diberi obat antiseptic,
adakah tanda kekerasan pada tali pusat, hematon atau Whartons Jellyberpindah
tempat. Apakah teputusnya dekat uri atau pusat bayi.
Kepala apakah terdapat kaput suksadenum, molase tulang-tulang tengkorak. Perhatikan tanda pembekapan disekitar mulut dan hidung, serta memar pada
mukosa bibir dan pipi, tanda pencekikan atau jerat pada leher, memar atau lecet
pada tengkuk, dan lain-lain.
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
6/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 6
Pada pembedahan jenasah perhatikan:2
Mulut apakah terdapat benda asing dan perhatikan palatum mole apakahterdapat robekan.
Pengeluaran organ rongga mulut, leher, dan dada dilakukan dengan teknik tanpasentuhan. Perhatikan makroskopik paru dan setelah itu sebaiknya satu paru
difiksasi dalam larutan formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologik dan
pada paru yang lain dilakukan uji apung paru.
Tanda asfiksia berupa Tardieus spots pada permukaan paru, jantung, timus, danepiglottis.
Tuang belakang apakah terdapat kelainan kongenital dan tanda kekerasan. Periksa pusat penulangan pada femur, tibia, kalkaneus, talus, dan kuboid. Pada pemeriksaan kepala, perhatikan apakah terdapat perdarahan subdural dan
subaraknoid. Perhatikan keadaan falks serebri dan tentorium serebeli terutama
pada perbatasannya (sinus rektus dan tranversus) apakah ada robekan.
Selanjutnya lakukan pengukuran otak.
Penyebab kematian tersering pada pembunuhan anak sendiri adalah mati lemas
(asfiksia). Kematian dapat pula diakibatkan oleh proses persalinan (trauma lahir),
kecelakaan (misalnya jatuh, partus prsipitatus), pembunuhan, atau alamiah (penyakit).
Trauma lahir dapat menyebabkan timbulnya tanda-tanda kekerasan seperti:2
Kaput suksadaneumSemakin lama persalinan berlangsung, timbul kaput suksadaneum yang main
hebat.
SefalhematomPerdarahan setempat di antara periosteum dan permukaan luar tulang atap
tengkorak dan tidak melampaui sutura tulang tengkorak akibat molase yang
hebat.
Fraktur tulang tengkorakJarang terjadi pada trauma lahir, biasanya hanya berupa cekungan tulang saja
pada tulang ubun-ubun (celluloid ball fracture). Penggunaan forseps dapat
menyebabkan fraktur tengkorak dengan robekan otak.
Perdarahan intrakranial
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
7/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 7
Perdarahan ini timbul pada molase lepala yang hebat atau kompresi kepala yang
cepat dan mendadak oleh jalan lahit yang belum melemas (pada partus
presipitatus).
Perdarahan subarakhnoid atau interventrikulerUmumnya terjadi pada bayi-bayi prematur akibat belum sempurna
berkembangnya jaringan-jaringan otak.
Perdarahan epiduralSangat jarang karena duramater melekat dengan erat pad tulang tengkorak bayi.
Penentuan Umur Bayi Intra dan Ekstrauterin
Penenruan umur janin atau embrio dalam kandungan dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus De Haas. Untuk 5 bulan pertama, panjang kepala-tumit (cm adalah
kuadrat umur gestasi (bulan), dan selanjutnya umur gestas (bulan) dikali lima.2
Pusat penulangan Umur (bulan)
Klavikulas 1,5
Tulang panjang (diafisis) 2
Iskium 3
Pubis 4
Kalkaneus 5-6
Manubrium sterni 6
Talus Akhir 7
Sternum bawah Akhir 8
Distal femur Akhir 9/ setelah lahir
Proksimal tibia Akhir 9/ setelah lahir
Kuboid Akhir 9/ setelah lahir,
bayi wanita lebih cepat
Tabel 1: Perkiraan Umur Janin dengan Melihat Pusat Penulangan (Ossification Centers)2
Pemeriksaan pusat penulangan dapat dilakukan secara radiologis atau pada saat
autopsy.
Walaupun dalam undang-undang tidak dipersoalkan umur bayi, tetapi kita harus
menentukan apakah bayi tersebut cukup bulan atau belum cukup bulan (premature),
ataukah nonviable. Karena pada keadaan premature dan nonviable, kemungkinan bayi
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
8/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 8
meninggal akibat proses alamiah besar sekali. Sedangkan kemungkinan mati akibat
pembunuhan anak sendiri kecil.2
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan pada Tersangka yang Diduga Ibu Kandung Korban
Pemeriksaan obstetrik pada tersangka yang diduga ibu kandung korban dapat
ditemukan tanda-tanda melahirkan, antar lain:3,5
1. Cardiac outputPenurunan cardiac output menyebabkan bradikardi (50-70x/menit) pada hari
pertama setelah persalinan
2. Volume dan konsentrasi darahPada 72 jam pertama setelah persalinan banyak kehilangan plasma dari pada sel
darah.
3. PayudaraKeadaan payudara pada dua hari pertama post partum sama dengan keadaan
dalam masa kehamilan. Pada hari ketiga dan keempat buah dada membesar,
keras dan nyeri ditandai dengan sekresi air susu sehingga akan terjadi proses
laktasi.
4. UterusProses involusi uterus terjadi secara progressive dan teratur yaitu 1-2 cm setiap
hari dari 24 jam pertama post partum sampai akhir minggu pertama saat tinggi
fundus sejajar dengan tulang pubis. Pada minggu keenam uterus kembali normal
seperti keadaan sebelum hamil kurang lebih 50-60 gram. Pada seksio sesarea
fundus uterus dapat diraba pada pinggir perut.Ukuranuterus padamasa
nifas akan mengecil seperti sebelumhamil.
Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri BeratUterus DiameterUterus
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
7 hari (minggu 1) Pertengahan pusat dansimpisis
500 gram 7,5 cm
http://www.lusa.web.id/tag/uterus/http://www.lusa.web.id/tag/masa-nifas/http://www.lusa.web.id/tag/masa-nifas/http://www.lusa.web.id/tag/hamil/http://www.lusa.web.id/tag/involusi/http://www.lusa.web.id/tag/tinggi-fundus-uteri/http://www.lusa.web.id/tag/tinggi-fundus-uteri/http://www.lusa.web.id/tag/uterus/http://www.lusa.web.id/tag/uterus/http://www.lusa.web.id/tag/uterus/http://www.lusa.web.id/tag/uterus/http://www.lusa.web.id/tag/plasenta/http://www.lusa.web.id/tag/plasenta/http://www.lusa.web.id/tag/uterus/http://www.lusa.web.id/tag/uterus/http://www.lusa.web.id/tag/tinggi-fundus-uteri/http://www.lusa.web.id/tag/involusi/http://www.lusa.web.id/tag/hamil/http://www.lusa.web.id/tag/masa-nifas/http://www.lusa.web.id/tag/masa-nifas/http://www.lusa.web.id/tag/uterus/ -
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
9/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 9
14 hari (minggu
2)
Tidak teraba 350 gram 5 cm
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
Tabel 2: Perubahan pada Uterus Setelah Melahirkan3
5. Cerviks, vagina, vulva, perineumPada persalinan dengan seksio sesarea tidak terdapat peregangan pada serviks
dan vagina kecuali bila sebelumnya dilakukan partus percobaan serviks akan
mengalami peregangan dan kembali normal sama seperti post partum normal.
6. Locheaa.
Lochea rubraKeluar pada hari pertama sampai hari ketiga post partum. Warna merah
terdiri dari darah, sel-sel desidua, vernik caseosa, rambut lanugo, sisa
mekonium dan sisa-sisa selaput ketuban.
b. Lochea serosaMengandung sel darah tua, serum, leukosit dan sisa-sisa jaringan dengan
warna kuning kecoklatan, berlangsung hari keempat dan kesembilan post
partum.c. Lochea alba
Berwarna putih kekuningan, tidak mengandung darah, berisi sel leukosit,
sel-sel epitel dan mukosa serviks. Dimulai pada hari ke-10 sampai minggu
ke 2-6 post partum
7. Sistem musculoskeletalPada dinding abdomen sering tampak lembek dan kendur.
8. Pemeriksaan laboratoriumKadar HCG dalam darah jika positif tinggi, dapat menegakkan diagnosis bahwa
wanita tersebut baru selesai melahirkan.5
Bila diduga ibu tersebut mengalami gangguan kejiwaan, maka perlu dilakukan
penilaian lebih lanjut, salah satunya bisa dilakukan anamnesis mengenai:2,3
1. Umur2. Riwayat kesehatan dahulu dan sekarang3. Riwayat kesehatan psikis keluarga4. Trauma lampau5. Pertumbuhan fisik dan psikis
http://www.lusa.web.id/tag/normal/http://www.lusa.web.id/tag/normal/http://www.lusa.web.id/tag/normal/ -
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
10/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 10
6. Riwayat penggunaan zat narkotika atau alkohol7. Sering merasa bersalah,konsentrasi kurang,penurunan nafsu makan (depresi)8. Mendengar suara yang menyuruh membunuh anaknya9. Riwayat kehamilan, persalinan dan keadaan setelah melahirkan sebelum ini (jika
pernah melahirkan sebelum ini).
Pemeriksaan Untuk Menentukan Hubungan Korban (Bayi) dengan Tersangka Ibu
Kandung
Pemeriksaan DNA (Tes Maternitas)
Tes maternitas adalah tes DNA untuk menentukan apakah seorang wanita adalah ibu
biologis dari seorang anak. Tes ini membandingkan pola DNA anak dengan terduga ibu untuk
menentukan kecocokan DNA anak yang diwariskan dari terduga ibu. Setiap orang memiliki
DNA yang unik. DNA adalah materi genetik yang membawa informasi yang dapat
diturunkan. Di dalam sel manusia DNA dapat ditemukan di dalam inti sel dan di dalam
mitokondria. Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut
kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri dari 22
pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex. Setiap anak akan menerima setengah
pasang kromosom dari ayah dan setengah pasang kromosom lainnya dari ibu sehingga setiap
individu membawa sifat yang diturunkan baik dari ibu maupun ayah. Sedangkan DNA yang
berada pada mitokondria hanya diturunkan dari ibu kepada anak-anaknya. Keunikan pola
pewarisan DNA mitokondria menyebabkan DNA mitokondria dapat digunakan sebagai
marka untuk mengidentifikasi hubungan kekerabatan secara maternal .. Hampir semua sampel
biologis dapat dipakai untuk tes DNA, seperti buccal swab (usapan mulut pada pipi sebelah
dalam), darah, rambut beserta akarnya, walaupun lebih dipilih penggunaan darah dalam
tabung (sebanyak 2ml) sebagai sumber DNA. Cara pengambilan sampel: Sampel darah
diambil sebanyak 2 ml dengan menggunakan tabung EDTA kemudian diberi label yang jelas,
dan tanggal pengambilan sampel. Sampel disimpan pada suhu 4C.4
Pemeriksaan Golongan Darah
Penentuan golongan darah dapat dilakukan dengan meneteskan 1 tetes antiserum ke
atas 1 tetes darah dan dilihat terjadinya aglutinasi. Aglutinasi yang terjadi pada suatu
antiserum merupakan golongan darah bercak yang diperiksa.
4
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
11/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 11
Visum et Repertum
Visum et Repertum (VeR) adalah keterangan yang dibuat dokter atas permintaan
penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia atau bagian
dari tubuh manusia, baik hidup maupun mati, atas permintaan tertulis (resmi) dan penyidik
yang berwenang (atau hakim untuk visum et repertum psikiatrik) yang dibuat atas sumpah
atau dikuatkan dengan sumpah, untuk kepentingan peradilan. Ada beberapa jenis visum et
repertum, yaitu: 2,6
1. Visum et Repertum Perlukaan atau Keracunan2. Visum et Repertum Kejahatan Susila3. Visum et Repertum Psikiatrik4. Visum et Repertum Jenazah
Korban mati akibat tindak pidana atau dugaan tindak pidana. Dari pemeriksaan dapat disimpulkan sebab kematian korban, selain jenis luka atau
kelainan, jenis kekerasan penyebabnya, dan saat kematian.
Dalam Visum et Repertum jenazah, jenazah yang diminta visum et repertumnya harus
diberi label yang memuat identitas mayat, diberikan cap jabatan yang diikat pada ibu jari kaki
atau bagian tubuh lainnya. Dalam surat permintaan visumnya harus jelas tertulis jenis
pemeriksaan yang diminta, apakah hanya pemeriksaan luar jenazah atau pemeriksaan
autopsi.2,6
Autopsi hanya dilakukan dengan keizinan keluarga korban dan penyidik wajib
memberitahu keluarga korban dan terangkan maksud dan tujuan pemeriksaan. Apabila
seluruh pemeriksaan yang diminta penyidik selesai dilakukan, jenazah boleh dibawa keluar
dari institut kesehatan dengan surat keterangan kematian.2,6
Visum et repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sebagaimana tertulis dalam
pasal 184 KUHP. Visum et Repertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkarapidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia, dimana ia menguraikan segala sesuatu tentang
hasil pemeriksaan medik yang tertuang di dalam bagian pemberitaan, yang karenanya dapat
dianggap sebagai pengganti barang bukti. Visum et repertum juga memuat keterangan atau
pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan medik tersebut yang tertuang di dalam bagian
kesimpulan. Dengan demikian visum et repertum secara utuh telah menjembatani ilmu
kedokteran dengan ilmu hukum sehingga dengan membaca visum et repertum, dapat
diketahui dengan jelas apa yang telah terjadi pada seseorang, dan para praktisi hukum dapat
menerapkan norma-norma hukum pada perkara pidana yang menyangkut tubuh dan jiwa
manusia.2,6
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
12/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 12
Apabila visum et repertumbelum dapat menjernihkan duduk persoalan di sidang
pengadilan, maka hakim dapat meminta keterangan ahli atau diajukannya bahan baru, seperti
yang tercantum dalam KUHAP, yang memungkinkan dilakukannya pemeriksaan atau
penelitian ulang atas barang bukti, apabila timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau
penasehat hukumnya terhadap suatu hasil pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan pasal 180
KUHAP.Bagi penyidik (Polisi/Polisi Militer) visum et repertum berguna untuk
mengungkapkan perkara.2,6
Bagi Penuntut Umum (Jaksa) keterangan itu berguna untuk menentukan pasal yang
akan didakwakan, sedangkan bagi Hakim sebagai alat bukti formal untuk menjatuhkan pidana
atau membebaskan seseorang dari tuntutan hukum. Untuk itu perlu dibuat suatu Standar
Prosedur Operasional Prosedur (SPO) pada suatu Rumah Sakit tentang tata laksana
pengadaan visum et repertum.
Ketentuan umum pembuatan visum et repertum adalah:2,6
1. Diketik di atas kertas berkepala surat instansi pemeriksa.2. Bernomor, bertanggal dan bagian kiri atasnya dicantumkan kata Pro Justitia.3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanpa singkatan dan tidak
menggunakan istilah asing.
4. Ditandatangani dan diberi nama jelas pembuatannya serta dibubuhi stempel instansitersebut.
Visum et repertum terdiri dari 5 bagian yang tetap yaitu:2,6
1. Kata Pro Justitia yang dicantumkan pada bahagian atas dan menjelaskan bahawa iadibuat untuk tujuang pengadilan serta tidak perlu dimeterai.
2. Bagian PendahuluanPendahuluan memuatkan identitas pemohon visum et repertum, tanggal dan pukul
diterimanya permohonan visum et repertum, identitas dokter yang melakukanpemeriksaan, identitas objek yang diperiksa : nama, jenis kelamin, umur, bangsa,
alamat, pekerjaan, kapan dilakukan pemeriksaan, dimana dilakukan pemeriksaan,
alasan dimintakannya visum et repertum, rumah sakit tempat korban dirawat
sebelumnya, waktu korban meninggal dunia, keterangan mengenai orang yang
mengantar korban ke rumah sakit.
3. Bagian Hasil PemeriksaanBagian ini memuat semua hasil pemeriksaan terhadap barang bukti yang ditulis
secara sistimatik, jelas dan dapat dimengerti oleh orang yang tidak berlatar belakang
pendidikan kedokteran. Pada pemeriksaan jenazah ia terbagi kepada tiga bagian yaitu
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
13/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 13
pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
pendukung lainnya.
4. Bagian KesimpulanDalam bagian ini ditulis kesimpulan pemeriksa atas seluruh hasil pemeriksaan dengan
berdasarkan keilmuannya atau keahliannya. Pada pemeriksaan jenazah, bagian ini
berisi setidaknya jenis perlukaan atau cedera, kelainan yang ditemukan, penyebabnya,
serta sebab kematiannya. Jika mungkin, dicantumkan juga saat kematian dan petunjuk
penting tentang kekerasan ataupun pelakunya.
5. Bagian PenutupBerisi kalimat Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya
berdasarkan keilmuan saya dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana.
Interpretasi Temuan
Mayat bayi laki-laki dengan berat badan 2700 gram, panjang badan 45cm, perkiraan
usia janin dalam kandungan 36 minggu. Lingkar kepala 33cm, diameter dada 8cm,diameter
perut 7cm, lingkar dada 31cm, lingkar perut 29cm. Pada pemeriksaan luar terdapat sianosis
pada ujung jari. Terdapat lebam mayat yang lebih gelap (merah keunguan) pada dada bagian
atas, leher, dan wajah. Terdapat tanda kekerasan berupa gambaran tangan serta memar pada
bibir bayi. Dada bayi terlihat sudah mengembang. Rambut sudah tumbuh, alis mata sudah
lengkap, testis sudah turun ke skrotum. Pada pemeriksaan dalam terlihat adanya pelebaran
pembuluh darah, Tardieus spot, perbendungan atau kongesti pada hepar (berwarna lebih
gelap dan tepi tumpul). Paru sudah memenuhi rongga dada dan menutupi sebagian kandung
jantung. Paru berwarna merah muda, tidak merata dengan pleura yang tegang dan
menunjukkan gambaran mozaik. Pemeriksaan uji apung paru positif. Pemeriksaanmikroskopik paru manunjukan alveoli paru yang mengembang sempurna tanpa emfisema
serta tidak terdapat projection. Pada pewarnaan Ladewig, serabut retikulin tampak tegang.
Pada pemeriksaan radiologi menunjukan adanya udara di duodenum namun belum
sampai pada usus besar. Pemeriksaan DNA memperlihatkan adanya kecocokan dengan
wanita yang dibawa polisi yang dicurigai sebagai tersangka.
Kesimpulan
-
7/22/2019 PBL 2 blok 30 (Pembunuhan Anak Sendiri)
14/14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Desember 2013 14
Dari pembahasan dan interpretasi temuan diatas, diduga bayi terebut merupakan
bayi yang lahir hidup yang dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri dengan cara
membekap daerah mulut dan hidung bayi tersebut sehingga terjadi asfiksia yang
menyebabkan kematian pada bayi terebut. Setelah bayi mati, pelaku yang adalah ibu
kandung dari korban membuang korban ke tempat sampah.
Daftar Pustaka
1. Staf pengajar bagian kedokteran forensik fakultas kedokteran UI. Peraturanperundang-undangan bidang kedokteran. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994.
2. Budiyanto A. Ilmu kedokteran forensik. Jakarta: Departemen Ilmu KedokteranForensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997.
3. Wiknjosastro H, Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,2009.
4. Wiknjosastro GH. Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Jakarta: PT Bina PustakaSarwono Prawirohardjo, 2008.
5. Wiknjosastro GH. Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Jakarta: PT Bina PustakaSarwono Prawirohardjo, 2008.
6. Safitry O. Mudah membuat visum et repertum kasus luka. Jakarta: Departemen IlmuKedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas, 2013.