Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi
-
Upload
ahmed-haykal-hilman -
Category
Documents
-
view
77 -
download
14
description
Transcript of Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi
Tumbuh Kembang bayi
Ahmed Haykal Hilman
10.2008.160
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510
Email : [email protected]
PENDAHULUAN
Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi
sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khusus pada setiap anak. Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan
dengan perkembangan.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan system
neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut
berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
1
ISI
Anamnesis
Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara
melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam
keadaan tertentu dengan penolong pasien. Berbeda dengan wawancara biasa, anamnesis
dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-
dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah
yang dikeluhkan oleh pasien. Dalam kasus ini digunakan teknik alloanamnesis yaitu
mendapatkan informasi tentang pasien dari orang lain karena pasien tidak dapat
menjelaskan keluhannya.
Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu :
Riwayat kehamilan ibu yaitu kesehatan ibu saat hamil, pernah sakit atau
tidak, komplikasi, ANC atau tetanus toxoid. Apakah bayi pertama dan berapa
anaknya.
Riwayat kelahiran, yaitu :
o Tanggal & tempat lahir,
o Dibantu oleh siapa,
o Cara kelahiran,
o Masa kehamilan, bayi cukup bulan dengan usia gestasi 37-42 minggu.
o Berat badan lahir, BBL normal 2500-4000 gram, 5 bulan (2x BBL), 12
bulan (3x BBL), 24 bulan (4x BBL).
o Panjang badan lahir, panjang badan lahir normal 44-53 cm
o Lingkar kepala lahir, lahir (31-36 cm), 1 tahun (47 cm), 2 tahun (50
cm).
Riwayat tumbuh kembang, yaitu patokan perkembangan pada bidang motor
kasar, motor halus, dan sosial-personal.
2
Riwayat imunisasi, yaitu imunisasi apa saja yang sudah diberikan kepada bayi
dan waktu/tanggal pelaksanaan imunisasinya.
Riwayat makanan, yaitu apakah pemberian ASI lancar, apakah menggunakan
susu formula, apakah sudah mulai diberikan makanan tambahan.
Riwayat penyakit sekarang dan dahulu yang pernah diderita, yaitu penyakit
apa saja yang sedang atau pernah diderita oleh bayi.
Riwayat keluarga, yaitu apakah keluarga memiliki penyakit keturunan
Data perumahan, yaitu apakah daerah rumahnya bersih, apakah rumahnya
tipe RSS (Rumah Sangat Sederhana).
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik anak dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a. Keadaan Umum
Keadaan sakit : berat, sedang atau ringan
Kesadaran : kompos mentis (sadar penuh, respon sangat baik), apatik (sadar tapi
tak acuh, masih ada respon), somnolen (mengantuk, responsif akan stimulus
kuat tapi tidur lagi), sopor (sedikit responsif terhadap stimulus kuat, refleks pupil
+), koma (tidak responsif terhadap stimulus, refleks pupil -), delirium (kesadaran
menurun, halusinasi).
b. Tanda-tanda Vital
Pada pemeriksaan Tanda Vital kita melakukan pengukuran
Suhu tubuh
Umumnya suhu tubuh diukur secara rektal. Pengukuran suhu tubuh secara oral hanya
dilakukan pada anak yang berumur lebih dari 6 tahun dan telah mengerti maksud
pemeriksaan. Suhu normal 36-37 C. Hipertermia (>41 C), hipotermia (<35 C).
3
Tekanan darah
Sebaiknya diukur jika anak sedang tenang dan tidak menangis. Tekanan darah usia 6-12
bulan, untuk tekanan sistolik 90 mmHg, sedangkan tekanan diastolik 60 mmHg.
Pernapasan
Tipe pernapasan yang normal adalah pernapasan abdminal/diafragmatikal dan semakin
besar maka akan menjadi torakal. Laju napas 30-60x/ menit (1 bulan-1 tahun).
c. Antropometri
Pengukuran antropometrik terdiri atas:
Berat badan
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:
Parameter yang baik dan mudah
Memberi gambaran status gizi sekarang dan pertumbuhan
Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum
Cara penimbangan berat badan untuk usia kurang dari 2 tahun adalah:
Timbang bayi dengan menggunakan timbangan khusus bayi atau anak
Timbanglah bayi atau anak tanpa baju atau dengan popoknya saja.
Berat badan dicatat dengan ketelitian 0,1 kg dan penimbangan dilakukan
sebanyak 2 kali.
Panjang badan
Mengukur tinggi badan dilakukan pada anak yang berusia lebih dari 2 tahun atau anak
tersebut dapat berdiri dengan sempurna. Pengukuran panjang badan dilakukan pada bayi
atau anak di bawah umur 2 tahun.
Lingkar kepala
Lingkar kepala harus diperiksa selama 2 tahun pertama kehidupan anak. Yang diukur adalah
lingkaran kepala terbesar. Caranya dengan meletakan pita yang melingkari kepala melalui
4
glabela pada dahi, bagian atas alis mata, dan bagian belakang kepala bayi yang paling
menonjol yang disebut protuberantia ocipitalis.
Lingkar lengan
Laju tumbuh lambat dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur 1 tahun.
Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun.
d. Pemeriksaan Denver
Uji skrining yang paling sering digunakan adalah development denver screening test
(DDST). DDST memberikan penilaian empat domain perkembangan pribadi-sosial,
penyesuaian motorik halus, bahasa dan motorik kasar sejak lahir sampai umur 6 tahun.
DDST mengemukakan empat parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai
perkembangan anak balita yaitu:
Personal social
Aspek ini berhubungan dengan kemandirian, bersosialisasi, dan
berinterraksi dengan lingkungannya.
Fine motor adaptive
Aspek ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan
dilakukan otot-otot kecil saja tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang suatu benda, dan
lain-lain.
Language
Kemampuan untuk memberikan respon pada suara, mengikuti perintah, dan
berbicara spontan
Gross motor
5
Aspek ini berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Tabel 2.1.1. DDST II
Personal sosial Fine motor adaptive Language Grass motor
0 bulan Menatap muka - Suara vokal Bereaksi pada suara
Mengangkat kepala Gerakan merata
1 bulan Membalas senyum (80%)
Mengikuti sampai garis tengah (85%)
Suara vokal (>90%) Mengangkat kepala (>90%)
Memandang muka (90%)
Bereaksi pada bel (>90%)
2 bulan Tersenyum spontan (85%)
Mengikuti dan melewati garis tengah (75%)
Bersuara "Ooo atau Aaa" (80%)
Kepala terangkat 450 (80%)
Membalas senyum (80%)
Memandang muka (90%)
3 bulan Memandang tangan sendiri (75%)
Kedua tangan bersentuhan atau bersatu (80%)
Memekik (80%) Duduk: kepala mantap (75%)
Tersenyum spontan (>90%)
Mengikuti melewati garis tengah (>90%)
Tertawa (90%) Kepala terangkat 90o (80%)
Bersuara "Ooo atau Aaa" (>90%)
4 bulan Memangang tangan sendiri (90%)
Mengikuti 1800 (80%) Memekik (85%) Dada terangkat lengan menumpu (75%)
Kedua tangan bersentuhan atau bersatu (90%)
Tertawa (90%) Menumpu berat badan kaki (80%)
Menggenggam sedikit-sedikit (>90%)
5 bulan Mencoba mengambil mainan (<75%)
Meraih benda (<75%) Menoleh ke bunyi menderik (80%)
Memandang tangan sendiri (>90%)
Memandang manik-manik (85%)
Berbalik (85%)
Mengikuti 180o (>90%)
6 bulan Makan sendiri (75%)
Mencari benang wol (<75%) Menirukan bunyi/bicara (75%)
Duduk tanpa ditumpu (<75%)
Mencoba mengambil mainan (>90%)
Meraih benda (>95%) Suku kata tunggal (>75%)
Ditarik untuk duduk : Kepala tidak tertinggal (>85%)
Menoleh ke bunyi suara (80%)
Berbalik (>90%)
7 bulan Tangan melambai “dag dag” (<75%)
Mengambil 2 kubus (<75%) “Da da mama” non spesifik (<75%)
Duduk tanpa ditumpu (>90%)
6
Makan sendiri (>90%)
Memindahkan kubus (75%) Menirukan bunyi/bicara (80%)
Mengambil manik-manik dengan gerakan menggaruk (80%)
Suku kata tunggal (80%)
Mencari benang wol (85%) Menoleh ke bunyi suara (>90%)
8 bulan Tangan melambai “dag dag” (<75%)
Mengambil 2 kubus (80%) Mengoce (<75%) Berdiri, berpegangan (80%)
Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (<75%)
Memindahkan kubus (>90%)
Da da mama” non spesifik (80%)
Menirukan bunyi/bicara (85%
Suku kata tunggal (>90%)
9 bulan Tangan melambai “dag dag” (<75%)
Membenturkan 2 kubus (<75%)
Mengoce (80%) Duduk sendiri (<75%)
Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (<75%)
Menggenggam pinset (<75%)
“Da da mama” non spesifik (85%)
Bangkit untuk berdiri (<75%)
Mengambil 2 kubus (85%) Menirukan bunyi/bicara (90%)
Bangkit untuk berdiri (<75%)
10 bulan Bermain bola dengan pemeriksa (<75%)
Membenturkan 2 kubus (<75%)
“Da da mama” spesifik (<75%)
Berdiri 2 detik (<75%)
“Dag dag” dengan tangan (80%)
Menggenggam pinset (85%) Mengoce (80%) Duduk sendiri (85%)
Menyatakan keinginan (<75%)
Mengambil 2 kubus (>90%) Mengkombinasi suku kata-suku kata (85%)
Bangkit untuk berdiri (90%)
Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (<75%)
Menirukan bunyi/bicara (>90%)
Berdiri, berpegangan (>90%)
“Da da mama” non spesifik (>90%)
11 bulan Bermain bola dengan pemeriksa (<75%)
Membenturkan 2 kubus (85%)
“Da da mama” spesifik (<75%)
Berdiri 2 detik (75%)
“Dag dag” dengan tangan (80%)
Menggenggam pinset (>90%)
Mengoce (85%) Duduk sendiri (>90%)
Menyatakan keinginan (75%)
Mengkombinasi suku kata-suku kata (>90%)
Bangkit untuk berdiri (>90%)
Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (85%)
2 tahun Mengenakan baju (<75%)
Menara 6 kubus (75%) Menunjuk 4 gambar (<75%)
Melempar bola tangan ke atas (<75%)
Menyuapi boneka Menara 4 kubus (>90%) Berbicara sebagian Menendang bola ke
7
(90%) dimengerti (<75%) depan (>90%)Membuka pakaian (90%)
Bagian badan 6 (80%)Menyebut 1 gambar (75%)
Mengkombinasi kata (85%)
Menunjuk 2 gambar (>90%)
3 tahun Mengenakan T shirt (75%)
Menara 8 kubus (80%) Mengetahui dua nama sifat (75%)
Berdiri pada satu kaki 1 detik (80%)
Menyebut nama teman (85%)
Meniru garis vertikal (85%)
Mengetahui dua kegiatan (85%)
Lompatan lebar (75%)
Mencuci dan mengeringkan tangan (85%)
Menara 4 kubus (>90%) Menyebut 4 gambar (>90%)
Melempar bola tangan ke atas (>90%)
4 tahun Berpakaian tanpa bantuan (80%)
Mencontohkan + (<75%) Mengetahui tiga kata sifat (80%)
Berdiri pada satu kaki 3 detik (80%)
Mengenakan T shirt (>90%)
Memilih garis yang lebih panjang (75%)
Mengetahui empat kata depan (80%)
Melompat dengan satu kaki (85%)
Mencontohkan O (85%) Berbicara seluruhnya dimengerti (85%)
Berdiri di atas satu kaki 2 detik (90%)
Mengetahui empat kegiatan (85%)Kegunaan 3 benda (85%)
Menghitung 1 kubus (>90%)
5 tahun Mengambil makanan (85%)
Menggambar orang 6 bagian (>25%)
Lawan kata 2 (25%) Berjalan tumit ke jari kaki (<25%)
Menggosok gigi tanpa bantuan (90%)
Mencontohkan □ (<25%) Menghitung 5 kubus (25%)
Berdiri pada satu kaki 5 detik (80%)
Bermain ular tangga (>90%)
Memilih garis yang lebih panjang (85%)
Mengetahui 3 kata sifat (85%)
Berdiri pada satu kaki 4 detik (90%)
Mencontohkan + (>90%) Mengartikan 5 kata (85%)
Menyebutkan 4 warna (>90%)
8
Alat yang digunakan dalam test ini adalah:
Alat peraga
Benang wol merah, kismis atau manik-manik, kubus warna merah, kuning,
hijau, biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas, dan
pensil.
Lembar formulir DDST
Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes
dan cara penilaiannya
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap yaitu :
9
Tahap pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia antara 3 bulan
sampai 5 tahun yaitu:
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
Tahap kedua
Tahap ini dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama. Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi
diagnostik yang lengkap.
Interpretasi test denver adalah :
Normal
Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
Untestable
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau
pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area
75% sampai 90%
Beberapa macam keterlambatan pada perkembangan anak yaitu :
10
Delay (“keterlambatan”)
Keterlambatan bermakna di bawah rata-rata dalam suatu sektor
perkembangan (DQ<75 U). Keterlambatan ini dapat terjadi dalam satu atau
lebih sektor perkembangan.
Delay dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Moderate delay
Delay yang usia perkembangan ≤ 2/3 dari usia kronologisnya.
Severe delay
Delay yang usia perkembangan ≤ ½ dari usia kronologisnya.
Global Delayed Development (GDD)
Adanya “keterlambatan” yang bermakna dalam dua atau lebih sektor-sektor
perkembangan.
Dissociation (disosiasi)
Perbedaan bermakna dari derajat maturasi perkembangan di antara 2 atau
lebih sektor perkembangan
Deviancy (deviansi)
Delay yang terjadi dalam satu sektor perkembangan dimana gugus tugas
dalam sektor tersebut diselesaikan tidak sesuai dengan urutan yang
seharusnya.
Penatalaksanaan
a. Farmakoterapi
Vitamin dan mineral
Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. Vitamin B mencakup B1,B2, dan
B12. Vitamin B1 diperlukan tubuh untuk metabolism karbohidrat. Kekurangan vitamin ini
akan mengakibatkan tubuh mudah lelah, kurang nafsu makan. Vitamin B2 penting dalam
metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin B2 akan mengakibatkan tubuh terasa lelah.
11
Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia. Selanjutnya vitamin
C penting bagi tubuh untuk menigkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi
zat besi dalam usus. AKG untuk vitamin C pada usia 0-6 bulan adalah 40mg/hari dan
untuk usia 6-12 bulan 50mg/hari.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K. Vitamin A mempunyai
peranan peranan penting dalam penglihatan.Vitamin D penting untuk penyerapan dan
metabolisme kalium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai
antioksidan. AKG untuk vitamin E untuk usia 0-6 bulan 4 mg/hari dan usia 6-12 bulan 5
mg/hari. Sedangkan vtamin K penting untuk proses pembekuan darah. AKG untuk
vitamin K untuk usia 0-6 bulan 2,0 mg dan usia 6-12 bulan 2,5 mg dan mineral yang di
butuhkan untuk tubuh adalah mineral makro yaitu: Ca AKG untuk usia 0-6 bulan
400mg/hari, Mg AKG untuk usia 0-6 bulan 40mg/hari dan usia 6-12 bulan 5 mg/hari, Na,
dan K. Dan mineral mikro yaitu: Fe.
b. Non Farmakoterapi
Imunisasi dasar
Imunisasi dasar terdiri atas:
a. BCG
Dosis 0.05 ml untuk bayi kurang dari 1 tahun dan 0,1 ml untuk anak lebih dari 1
tahun. Vaksinasi BCG diberikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas
pada insersio Musculus deltoideus sesuai anjuran WHO.
b. Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B harus segera diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi
Hepatitis B merupakan upaya pencegahan yang sangat efektif untuk
memutuskan rantai penularan melalui transmisi maternal dari ibu ke anaknya.
c. DPT
DPT adalah produk polivalen yang mengandung toksoid Korinebakteri difteri,
Bordetela pertusis, dan Clostridium tetani yang dimatikan. Dosis DTwP atau
DTaP adalah 0,5 ml, diberikan secara intramuskular.
d. Polio
12
Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus polio-1, 2, dan 3 yaitu:
Oral Polio Vaccine (OPV)
OPV merupakan vaksin yang berasal dari virus polio yang dilemahkan.
OPV diberikan dengan cara ditetes atau peroral.
Sabin Inactivated Polio Vaccine (S-IPV)
Efek samping dari S-IPV yang dilaporkan hanya berupa reaksi lokal. Oleh
karena itu, banyak yang menganjurkan untuk memberikan vaksinasi IPV-
OPV secara berurutan.
Dosis imunisasi polio yaitu :
OPV diberikan 2 tetes peroral
IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuskular.
e. Campak
Vaksin campak rutin diberikan dalam satu dosis 0,5 ml secara sub-kutan
dalam pada umur 9 bulan. Imunisasi campak dosis kedua diberikan pada
program school based catch-up campaign yaitu secara rutin pada anak sekolah
SD kelas 1 dalam program BIAS.
Jadwal Pemberian Imunisasi
Edukasi
13
Edukatif terhadap orang tua bayi yang bersangkutan. Informasi tersebut dapat
berupa info gizi, peran imunisasi, dan pentingnya kasih sayang orang tua terhadap
tumbuh kembang bayi.
PENUTUP
14
Pertumbuhan dan perkembangan dialami oleh setiap orang dalam suatu siklus kehidupan.
Pertumbuhan dan perkembangan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor
genetik, nutrisi, dan stimulasi. Faktor-faktor tersebut juga tidak terlepas dari faktor sosial
ekonomi keluarga bayi itu berasal. Status gizi yang rendah dapat menghambat
perkembangan otak bayi yang tidak terlepas dari masalah kontak sosial, motor halus-
adaptif, kemampuan bahasa, dan motor kasar. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian
informasi yang bersifat edukatif terhadap orang tua dari bayi yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
15
1. Stephen SA. Ilmu kesehatan anak Nelson. Dalam: Samik W, penyunting.
Pertumbuhan dan perkembangan. Edisi ke-15. Jakarta: EGC; 2000.
2. Rudolph AM, Hoffman JI, Rudolph CD. Pediatri vol I. Edisi ke-20. Jakarta: EGC;
2006.
3. Hassan R, Alatas H, editor. Ilmu kesehatan anak. Edisi ke-4. Jakarta: Infomedika;
2007. h. 1051-165.
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh kembang anak. Edisi I. Moersintowarti
Narendra, editor. Jakarta: Sagung seto; 2002.hl 3-37.
5. Abdoerrachman MH, Affandi M.B, Alatas H, etc. Ilmu kesehatan anak 3. Jakarta:
FK Universitas Indonesia; 2009. h.1149
6. Nugroho HS. Petunjuk praktis denver developmental test. Jakarta: EGC; 2009.
7. Arif M. Kapita selekta kedokteran. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius; 2000.
8. Matondang CS, Wahidayat I, Sastroasmoro S. Diagnosis fisis pada anak. Edisi 2.
Jakarta: CV Sagung Seto; 2003.
16