Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

22
Tumbuh Kembang bayi Ahmed Haykal Hilman 10.2008.160 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 Email : [email protected] PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khusus pada setiap anak. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa 1

description

makalah 13

Transcript of Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Page 1: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Tumbuh Kembang bayi

Ahmed Haykal Hilman

10.2008.160

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510

Email : [email protected]

PENDAHULUAN

Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi

sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khusus pada setiap anak. Pertumbuhan

adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti

bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat

diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur

dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara

dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan

dengan perkembangan.

Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan

susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan system

neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut

berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

1

Page 2: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

ISI

Anamnesis

Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara

melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam

keadaan tertentu dengan penolong pasien. Berbeda dengan wawancara biasa, anamnesis

dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-

dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah

yang dikeluhkan oleh pasien. Dalam kasus ini digunakan teknik alloanamnesis yaitu

mendapatkan informasi tentang pasien dari orang lain karena pasien tidak dapat

menjelaskan keluhannya.

Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu :

Riwayat kehamilan ibu yaitu kesehatan ibu saat hamil, pernah sakit atau

tidak, komplikasi, ANC atau tetanus toxoid. Apakah bayi pertama dan berapa

anaknya.

Riwayat kelahiran, yaitu :

o Tanggal & tempat lahir,

o Dibantu oleh siapa,

o Cara kelahiran,

o Masa kehamilan, bayi cukup bulan dengan usia gestasi 37-42 minggu.

o Berat badan lahir, BBL normal 2500-4000 gram, 5 bulan (2x BBL), 12

bulan (3x BBL), 24 bulan (4x BBL).

o Panjang badan lahir, panjang badan lahir normal 44-53 cm

o Lingkar kepala lahir, lahir (31-36 cm), 1 tahun (47 cm), 2 tahun (50

cm).

Riwayat tumbuh kembang, yaitu patokan perkembangan pada bidang motor

kasar, motor halus, dan sosial-personal.

2

Page 3: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Riwayat imunisasi, yaitu imunisasi apa saja yang sudah diberikan kepada bayi

dan waktu/tanggal pelaksanaan imunisasinya.

Riwayat makanan, yaitu apakah pemberian ASI lancar, apakah menggunakan

susu formula, apakah sudah mulai diberikan makanan tambahan.

Riwayat penyakit sekarang dan dahulu yang pernah diderita, yaitu penyakit

apa saja yang sedang atau pernah diderita oleh bayi.

Riwayat keluarga, yaitu apakah keluarga memiliki penyakit keturunan

Data perumahan, yaitu apakah daerah rumahnya bersih, apakah rumahnya

tipe RSS (Rumah Sangat Sederhana).

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik anak dibagi menjadi 3 macam yaitu:

a. Keadaan Umum

Keadaan sakit : berat, sedang atau ringan

Kesadaran : kompos mentis (sadar penuh, respon sangat baik), apatik (sadar tapi

tak acuh, masih ada respon), somnolen (mengantuk, responsif akan stimulus

kuat tapi tidur lagi), sopor (sedikit responsif terhadap stimulus kuat, refleks pupil

+), koma (tidak responsif terhadap stimulus, refleks pupil -), delirium (kesadaran

menurun, halusinasi).

b. Tanda-tanda Vital

Pada pemeriksaan Tanda Vital kita melakukan pengukuran

Suhu tubuh

Umumnya suhu tubuh diukur secara rektal. Pengukuran suhu tubuh secara oral hanya

dilakukan pada anak yang berumur lebih dari 6 tahun dan telah mengerti maksud

pemeriksaan. Suhu normal 36-37 C. Hipertermia (>41 C), hipotermia (<35 C).

3

Page 4: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Tekanan darah

Sebaiknya diukur jika anak sedang tenang dan tidak menangis. Tekanan darah usia 6-12

bulan, untuk tekanan sistolik 90 mmHg, sedangkan tekanan diastolik 60 mmHg.

Pernapasan

Tipe pernapasan yang normal adalah pernapasan abdminal/diafragmatikal dan semakin

besar maka akan menjadi torakal. Laju napas 30-60x/ menit (1 bulan-1 tahun).

c. Antropometri

Pengukuran antropometrik terdiri atas:

Berat badan

Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:

Parameter yang baik dan mudah

Memberi gambaran status gizi sekarang dan pertumbuhan

Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum

Cara penimbangan berat badan untuk usia kurang dari 2 tahun adalah:

Timbang bayi dengan menggunakan timbangan khusus bayi atau anak

Timbanglah bayi atau anak tanpa baju atau dengan popoknya saja.

Berat badan dicatat dengan ketelitian 0,1 kg dan penimbangan dilakukan

sebanyak 2 kali.

Panjang badan

Mengukur tinggi badan dilakukan pada anak yang berusia lebih dari 2 tahun atau anak

tersebut dapat berdiri dengan sempurna. Pengukuran panjang badan dilakukan pada bayi

atau anak di bawah umur 2 tahun.

Lingkar kepala

Lingkar kepala harus diperiksa selama 2 tahun pertama kehidupan anak. Yang diukur adalah

lingkaran kepala terbesar. Caranya dengan meletakan pita yang melingkari kepala melalui

4

Page 5: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

glabela pada dahi, bagian atas alis mata, dan bagian belakang kepala bayi yang paling

menonjol yang disebut protuberantia ocipitalis.

Lingkar lengan

Laju tumbuh lambat dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur 1 tahun.

Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun.

d. Pemeriksaan Denver

Uji skrining yang paling sering digunakan adalah development denver screening test

(DDST). DDST memberikan penilaian empat domain perkembangan pribadi-sosial,

penyesuaian motorik halus, bahasa dan motorik kasar sejak lahir sampai umur 6 tahun.

DDST mengemukakan empat parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai

perkembangan anak balita yaitu:

Personal social

Aspek ini berhubungan dengan kemandirian, bersosialisasi, dan

berinterraksi dengan lingkungannya.

Fine motor adaptive

Aspek ini berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,

melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan

dilakukan otot-otot kecil saja tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang suatu benda, dan

lain-lain.

Language

Kemampuan untuk memberikan respon pada suara, mengikuti perintah, dan

berbicara spontan

Gross motor

5

Page 6: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Aspek ini berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Tabel 2.1.1. DDST II

  Personal sosial Fine motor adaptive Language Grass motor

0 bulan Menatap muka - Suara vokal Bereaksi pada suara

Mengangkat kepala Gerakan merata

1 bulan Membalas senyum (80%)

Mengikuti sampai garis tengah (85%)

Suara vokal (>90%) Mengangkat kepala (>90%)

Memandang muka (90%)

Bereaksi pada bel (>90%)

2 bulan Tersenyum spontan (85%)

Mengikuti dan melewati garis tengah (75%)

Bersuara "Ooo atau Aaa" (80%)

Kepala terangkat 450 (80%)

Membalas senyum (80%)

Memandang muka (90%)

3 bulan Memandang tangan sendiri (75%)

Kedua tangan bersentuhan atau bersatu (80%)

Memekik (80%) Duduk: kepala mantap (75%)

Tersenyum spontan (>90%)

Mengikuti melewati garis tengah (>90%)

Tertawa (90%) Kepala terangkat 90o (80%)

    Bersuara "Ooo atau Aaa" (>90%)

 

4 bulan Memangang tangan sendiri (90%)

Mengikuti 1800 (80%) Memekik (85%) Dada terangkat lengan menumpu (75%)

Kedua tangan bersentuhan atau bersatu (90%)

Tertawa (90%) Menumpu berat badan kaki (80%)

  Menggenggam sedikit-sedikit (>90%)

 

5 bulan Mencoba mengambil mainan (<75%)

Meraih benda (<75%) Menoleh ke bunyi menderik (80%)

Memandang tangan sendiri (>90%)

Memandang manik-manik (85%)

Berbalik (85%)

  Mengikuti 180o (>90%)  

6 bulan Makan sendiri (75%)

Mencari benang wol (<75%) Menirukan bunyi/bicara (75%)

Duduk tanpa ditumpu (<75%)

Mencoba mengambil mainan (>90%)

Meraih benda (>95%) Suku kata tunggal (>75%)

Ditarik untuk duduk : Kepala tidak tertinggal (>85%)

    Menoleh ke bunyi suara (80%)

Berbalik (>90%)

7 bulan Tangan melambai “dag dag” (<75%)

Mengambil 2 kubus (<75%) “Da da mama” non spesifik (<75%)

Duduk tanpa ditumpu (>90%)

6

Page 7: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Makan sendiri (>90%)

Memindahkan kubus (75%) Menirukan bunyi/bicara (80%)

Mengambil manik-manik dengan gerakan menggaruk (80%)

Suku kata tunggal (80%)

    Mencari benang wol (85%) Menoleh ke bunyi suara (>90%)

 

8 bulan Tangan melambai “dag dag” (<75%)

Mengambil 2 kubus (80%) Mengoce (<75%) Berdiri, berpegangan (80%)

Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (<75%)

Memindahkan kubus (>90%)

Da da mama” non spesifik (80%)

Menirukan bunyi/bicara (85%

Suku kata tunggal (>90%)

9 bulan Tangan melambai “dag dag” (<75%)

Membenturkan 2 kubus (<75%)

Mengoce (80%) Duduk sendiri (<75%)

Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (<75%)

Menggenggam pinset (<75%)

“Da da mama” non spesifik (85%)

Bangkit untuk berdiri (<75%)

  Mengambil 2 kubus (85%) Menirukan bunyi/bicara (90%)

Bangkit untuk berdiri (<75%)

10 bulan Bermain bola dengan pemeriksa (<75%)

Membenturkan 2 kubus (<75%)

“Da da mama” spesifik (<75%)

Berdiri 2 detik (<75%)

“Dag dag” dengan tangan (80%)

Menggenggam pinset (85%) Mengoce (80%) Duduk sendiri (85%)

Menyatakan keinginan (<75%)

Mengambil 2 kubus (>90%) Mengkombinasi suku kata-suku kata (85%)

Bangkit untuk berdiri (90%)

Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (<75%)

Menirukan bunyi/bicara (>90%)

Berdiri, berpegangan (>90%)

    “Da da mama” non spesifik (>90%)

 

11 bulan Bermain bola dengan pemeriksa (<75%)

Membenturkan 2 kubus (85%)

“Da da mama” spesifik (<75%)

Berdiri 2 detik (75%)

“Dag dag” dengan tangan (80%)

Menggenggam pinset (>90%)

Mengoce (85%) Duduk sendiri (>90%)

Menyatakan keinginan (75%)

Mengkombinasi suku kata-suku kata (>90%)

Bangkit untuk berdiri (>90%)

  Tepuk tangan / “pok ame ame“ / “ciluk ba” (85%)

     

2 tahun Mengenakan baju (<75%)

Menara 6 kubus (75%) Menunjuk 4 gambar (<75%)

Melempar bola tangan ke atas (<75%)

Menyuapi boneka Menara 4 kubus (>90%) Berbicara sebagian Menendang bola ke

7

Page 8: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

(90%) dimengerti (<75%) depan (>90%)Membuka pakaian (90%)

Bagian badan 6 (80%)Menyebut 1 gambar (75%)

Mengkombinasi kata (85%)

    Menunjuk 2 gambar (>90%)

 

3 tahun Mengenakan T shirt (75%)

Menara 8 kubus (80%) Mengetahui dua nama sifat (75%)

Berdiri pada satu kaki 1 detik (80%)

Menyebut nama teman (85%)

Meniru garis vertikal (85%)

Mengetahui dua kegiatan (85%)

Lompatan lebar (75%)

  Mencuci dan mengeringkan tangan (85%)

Menara 4 kubus (>90%) Menyebut 4 gambar (>90%)

Melempar bola tangan ke atas (>90%)

4 tahun Berpakaian tanpa bantuan (80%)

Mencontohkan + (<75%) Mengetahui tiga kata sifat (80%)

Berdiri pada satu kaki 3 detik (80%)

Mengenakan T shirt (>90%)

Memilih garis yang lebih panjang (75%)

Mengetahui empat kata depan (80%)

Melompat dengan satu kaki (85%)

Mencontohkan O (85%) Berbicara seluruhnya dimengerti (85%)

Berdiri di atas satu kaki 2 detik (90%)

Mengetahui empat kegiatan (85%)Kegunaan 3 benda (85%)

    Menghitung 1 kubus (>90%)

 

5 tahun Mengambil makanan (85%)

Menggambar orang 6 bagian (>25%)

Lawan kata 2 (25%) Berjalan tumit ke jari kaki (<25%)

Menggosok gigi tanpa bantuan (90%)

Mencontohkan □ (<25%) Menghitung 5 kubus (25%)

Berdiri pada satu kaki 5 detik (80%)

Bermain ular tangga (>90%)

Memilih garis yang lebih panjang (85%)

Mengetahui 3 kata sifat (85%)

Berdiri pada satu kaki 4 detik (90%)

Mencontohkan + (>90%) Mengartikan 5 kata (85%)

      Menyebutkan 4 warna (>90%)

 

8

Page 9: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Alat yang digunakan dalam test ini adalah:

Alat peraga

Benang wol merah, kismis atau manik-manik, kubus warna merah, kuning,

hijau, biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas, dan

pensil.

Lembar formulir DDST

Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes

dan cara penilaiannya

Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap yaitu :

9

Page 10: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Tahap pertama

Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia antara 3 bulan

sampai 5 tahun yaitu:

3-6 bulan

9-12 bulan

18-24 bulan

3 tahun

4 tahun

5 tahun

Tahap kedua

Tahap ini dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan

perkembangan pada tahap pertama. Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi

diagnostik yang lengkap.

Interpretasi test denver adalah :

Normal

Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan

Suspect

Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan

Untestable

Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau

pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area

75% sampai 90%

Beberapa macam keterlambatan pada perkembangan anak yaitu :

10

Page 11: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Delay (“keterlambatan”)

Keterlambatan bermakna di bawah rata-rata dalam suatu sektor

perkembangan (DQ<75 U). Keterlambatan ini dapat terjadi dalam satu atau

lebih sektor perkembangan.

Delay dibagi menjadi 2 macam yaitu:

Moderate delay

Delay yang usia perkembangan ≤ 2/3 dari usia kronologisnya.

Severe delay

Delay yang usia perkembangan ≤ ½ dari usia kronologisnya.

Global Delayed Development (GDD)

Adanya “keterlambatan” yang bermakna dalam dua atau lebih sektor-sektor

perkembangan.

Dissociation (disosiasi)

Perbedaan bermakna dari derajat maturasi perkembangan di antara 2 atau

lebih sektor perkembangan

Deviancy (deviansi)

Delay yang terjadi dalam satu sektor perkembangan dimana gugus tugas

dalam sektor tersebut diselesaikan tidak sesuai dengan urutan yang

seharusnya.

Penatalaksanaan

a. Farmakoterapi

Vitamin dan mineral

Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin

yang larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. Vitamin B mencakup B1,B2, dan

B12. Vitamin B1 diperlukan tubuh untuk metabolism karbohidrat. Kekurangan vitamin ini

akan mengakibatkan tubuh mudah lelah, kurang nafsu makan. Vitamin B2 penting dalam

metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin B2 akan mengakibatkan tubuh terasa lelah.

11

Page 12: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia. Selanjutnya vitamin

C penting bagi tubuh untuk menigkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi

zat besi dalam usus. AKG untuk vitamin C pada usia 0-6 bulan adalah 40mg/hari dan

untuk usia 6-12 bulan 50mg/hari.

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E, dan K. Vitamin A mempunyai

peranan peranan penting dalam penglihatan.Vitamin D penting untuk penyerapan dan

metabolisme kalium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai

antioksidan. AKG untuk vitamin E untuk usia 0-6 bulan 4 mg/hari dan usia 6-12 bulan 5

mg/hari. Sedangkan vtamin K penting untuk proses pembekuan darah. AKG untuk

vitamin K untuk usia 0-6 bulan 2,0 mg dan usia 6-12 bulan 2,5 mg dan mineral yang di

butuhkan untuk tubuh adalah mineral makro yaitu: Ca AKG untuk usia 0-6 bulan

400mg/hari, Mg AKG untuk usia 0-6 bulan 40mg/hari dan usia 6-12 bulan 5 mg/hari, Na,

dan K. Dan mineral mikro yaitu: Fe.

b. Non Farmakoterapi

Imunisasi dasar

Imunisasi dasar terdiri atas:

a. BCG

Dosis 0.05 ml untuk bayi kurang dari 1 tahun dan 0,1 ml untuk anak lebih dari 1

tahun. Vaksinasi BCG diberikan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas

pada insersio Musculus deltoideus sesuai anjuran WHO.

b. Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B harus segera diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi

Hepatitis B merupakan upaya pencegahan yang sangat efektif untuk

memutuskan rantai penularan melalui transmisi maternal dari ibu ke anaknya.

c. DPT

DPT adalah produk polivalen yang mengandung toksoid Korinebakteri difteri,

Bordetela pertusis, dan Clostridium tetani yang dimatikan. Dosis DTwP atau

DTaP adalah 0,5 ml, diberikan secara intramuskular.

d. Polio

12

Page 13: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Terdapat 2 kemasan vaksin polio yang berisi virus polio-1, 2, dan 3 yaitu:

Oral Polio Vaccine (OPV)

OPV merupakan vaksin yang berasal dari virus polio yang dilemahkan.

OPV diberikan dengan cara ditetes atau peroral.

Sabin Inactivated Polio Vaccine (S-IPV)

Efek samping dari S-IPV yang dilaporkan hanya berupa reaksi lokal. Oleh

karena itu, banyak yang menganjurkan untuk memberikan vaksinasi IPV-

OPV secara berurutan.

Dosis imunisasi polio yaitu :

OPV diberikan 2 tetes peroral

IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuskular.

e. Campak

Vaksin campak rutin diberikan dalam satu dosis 0,5 ml secara sub-kutan

dalam pada umur 9 bulan. Imunisasi campak dosis kedua diberikan pada

program school based catch-up campaign yaitu secara rutin pada anak sekolah

SD kelas 1 dalam program BIAS.

Jadwal Pemberian Imunisasi

Edukasi

13

Page 14: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Edukatif terhadap orang tua bayi yang bersangkutan. Informasi tersebut dapat

berupa info gizi, peran imunisasi, dan pentingnya kasih sayang orang tua terhadap

tumbuh kembang bayi.

PENUTUP

14

Page 15: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

Pertumbuhan dan perkembangan dialami oleh setiap orang dalam suatu siklus kehidupan.

Pertumbuhan dan perkembangan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor

genetik, nutrisi, dan stimulasi. Faktor-faktor tersebut juga tidak terlepas dari faktor sosial

ekonomi keluarga bayi itu berasal. Status gizi yang rendah dapat menghambat

perkembangan otak bayi yang tidak terlepas dari masalah kontak sosial, motor halus-

adaptif, kemampuan bahasa, dan motor kasar. Oleh karena itu, perlu adanya pemberian

informasi yang bersifat edukatif terhadap orang tua dari bayi yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

15

Page 16: Pbl 13 Tumbuh Kembang Bayi

1. Stephen SA. Ilmu kesehatan anak Nelson. Dalam: Samik W, penyunting.

Pertumbuhan dan perkembangan. Edisi ke-15. Jakarta: EGC; 2000.

2. Rudolph AM, Hoffman JI, Rudolph CD. Pediatri vol I. Edisi ke-20. Jakarta: EGC;

2006.

3. Hassan R, Alatas H, editor. Ilmu kesehatan anak. Edisi ke-4. Jakarta: Infomedika;

2007. h. 1051-165.

4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh kembang anak. Edisi I. Moersintowarti

Narendra, editor. Jakarta: Sagung seto; 2002.hl 3-37.

5. Abdoerrachman MH, Affandi M.B, Alatas H, etc. Ilmu kesehatan anak 3. Jakarta:

FK Universitas Indonesia; 2009. h.1149

6. Nugroho HS. Petunjuk praktis denver developmental test. Jakarta: EGC; 2009.

7. Arif M. Kapita selekta kedokteran. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius; 2000.

8. Matondang CS, Wahidayat I, Sastroasmoro S. Diagnosis fisis pada anak. Edisi 2.

Jakarta: CV Sagung Seto; 2003.

16