Tumbuh Kembang Anak

14
11 Tumbuh Kembang Anak BAGIAN - III S ejak kapan anak mulai tumbuh dan berkembang? Seorang anak mulai tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan. Sebuah janin yang terbentuk telah dilengkapi dengan organ-organ yang terus berkembang dan tumbuh hingga siap untuk dilahirkan. Namun, perkembangan dan pertumbuhan akan terus berlanjut hingga kira-kira anak berusia 18 tahun. Otak bayi pada saat lahir, telah berisi 100 miliar neuron (kira- kira sebanyak bintang dalam galaksi Bima Sakti), dan dilengkapi dengan 1 triliun sel glia (dari kata Yunani yang berarti perekat) yang membentuk semacam sarang pelindung dan pemberi makan neuron. Otak telah berisi hampir semua sel syaraf yang akan dimilikinya, namun pola penyambungan antar sel-sel itu masih belum mantap. Neuron-neuron ini bersambungan satu sama lain dengan sangat kompleks. Jumlah sambungannya bertriliun-triliun. Setiap neuron rata-rata terhubung ke 15.000 neuron lainnya. Jika sistem syaraf yang berkembang diibaratkan kabel telepon, maka kabel-kabel utama jaringan telepon antar wilayah dalam setiap kota telah tertanam secara tepat. Namun belum dipilah- pilah untuk membuat sambungan ke rumah-rumah. Jaringan syaraf otak 1.400 kali lebih rumit daripada seluruh jaringan telepon di dunia. Dibandingkan jaringan syaraf lainnya, otak orang dewasa rata-rata mengandung 10 miliar sel syaraf dengan kondisi lebih rapat. Seluruh sel syaraf mampu merekam 88 juta bit informasi atau setara dengan 12,5 triliun huruf. Jika dituliskan di kertas folio dengan spasi ganda, dibutuhkan sekitar 33 miliar helai kertas. Di dalam otak terjadi ratusan ribu kali reaksi kimia. Setiap reaksi kimia memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dalam kaitannya dengan aktivitas tubuh. Kinerja otak ini didukung oleh 17.000 ujung syaraf yang ada di setiap cm 2 kulit. Daerah sentuhan Daerah gerakan Daerah berpikir Daerah bercakap Daerah mendengar Daerah melihat

description

Materi tentang Tumbuh Kembang Anak

Transcript of Tumbuh Kembang Anak

Page 1: Tumbuh Kembang Anak

11

Tumbuh Kembang Anak

B A G I A N - I I I

Sejak kapan anak mulai tumbuh dan berkembang?Seorang anak mulai tumbuh dan berkembang sejakdalam kandungan. Sebuah janin yang terbentuk telah

dilengkapi dengan organ-organ yang terus berkembang dantumbuh hingga siap untuk dilahirkan. Namun, perkembangandan pertumbuhan akan terus berlanjut hingga kira-kira anakberusia 18 tahun.

Otak bayi pada saat lahir, telah berisi 100 miliar neuron (kira-kira sebanyak bintang dalam galaksi Bima Sakti), dandilengkapi dengan 1 triliun sel glia (dari kata Yunani yangberarti perekat) yang membentuk semacam sarang pelindungdan pemberi makan neuron. Otak telah berisi hampir semuasel syaraf yang akan dimilikinya, namun pola penyambunganantar sel-sel itu masih belum mantap.

Neuron-neuron ini bersambungan satu sama lain dengan sangatkompleks. Jumlah sambungannya bertriliun-triliun. Setiapneuron rata-rata terhubung ke 15.000 neuron lainnya.

Jika sistem syaraf yang berkembang diibaratkan kabel telepon,maka kabel-kabel utama jaringan telepon antar wilayah dalamsetiap kota telah tertanam secara tepat. Namun belum dipilah-pilah untuk membuat sambungan ke rumah-rumah.

Jaringan syaraf otak 1.400 kali lebih rumitdaripada seluruh jaringan telepon di dunia.

Dibandingkan jaringan syaraf lainnya, otak orangdewasa rata-rata mengandung 10 miliar selsyaraf dengan kondisi lebih rapat. Seluruh selsyaraf mampu merekam 88 juta bit informasiatau setara dengan 12,5 triliun huruf. Jikadituliskan di kertas folio dengan spasi ganda,dibutuhkan sekitar 33 miliar helai kertas. Didalam otak terjadi ratusan ribu kali reaksi kimia.Setiap reaksi kimia memiliki tugas dan fungsiyang berbeda dalam kaitannya dengan aktivitastubuh. Kinerja otak ini didukung oleh 17.000ujung syaraf yang ada di setiap cm2 kulit.

Daerah sentuhanDaerah gerakan

Daerahberpikir

Daerah bercakap

Daerah mendengarDaerah melihat

Page 2: Tumbuh Kembang Anak

B A G I A N - I I I

12

Pengalaman adalah arsitek utama otak anak

Penyambungan sistem syaraf pada masa pembentukanotak adalah pekerjaan terberat. Setelah bayi lahir, terjadisemacam ledakan penyambungan antar neuron. Neuronotak yang jumlahnya miliaran itu masing-masingmengadakan hubungan dengan ribuan sel syaraf lainnya.Mula-mula sel tersebut mengeluarkan semacam serabutmirip kabel listrik yang disebut axon (yang mengirimkansinyal) dan dendrit (yang menerima sinyal). Tujuannyaadalah membentuk sinapsis, suatu struktur seperti selapemisah. Melalui sela inilah axon dari salah satu neuronmemancarkan sinyal ke dendrit dari neuron lainnya.Pengiriman sinyal ini hanya dimungkinkan bila axon dandendrit hampir bersentuhan (sangat dekat). Dendritpendek yang berserabut banyak tidak bergerak, tetapiaxon harus melintasi jarak yang cukup jauh (jikadiumpamakan sebagai pejalan kaki, maka pejalan kaki iniharus menempuh jarak yang jauhnya berkilo-kilometer).

2. Neuron yang bertahan, mengeluarkan axon (sambungantransmisi jarak jauh sistem syaraf ). Di ujungnya, axonmengeluarkan cabang-bercabang sebagai penghubungsementara dengan banyak sasaran.

1. Otak embrio menghasilkan neuron (selsyaraf ) jauh lebih banyak daripada yangdibutuhkan, dan memusnahkankelebihannya.

3. Semburan spontan kegiatan listrikmemperkuat beberapa sambungan ini,sementara lainnya (sambungan yang tidakdiperkuat oleh pengalaman) mengalamiatrofi (menyusut sampai lenyap).

4. Setelah kelahiran, otak mengalami lonjakan pertumbuhankedua: axon (yang mengirim sinyal) mengadakan banyak sekalisambungan baru. Kegiatan listrik, yang dipicu oleh banjirpengalaman indera, memperhalus untaian otak (menentukansambungan yang akan dipertahankan, dan yang dipangkas).

Page 3: Tumbuh Kembang Anak

T U M B U H K E M B A N G A N A K

13

Molekul-molekul pada ujung axon mencari-cari kandunganprotein yang sesuai, yang dapat mendekatkannya kepadadendrit. Proses ini dikendalikan oleh gen. Namun, segerasetelah terjadi kontak pertama, saraf mulai menembakkansinyal, dan apa yang dilakukan axon itu mulai berperan.Kegiatan neuron mengambil alih peran pembentukan dengancara menghaluskan peta kasar secara berangsur-angsur.Kegiatan neuron ini tidak lagi spontan, melainkan digerakkanoleh banjir pengalaman indera.

Informasi yang diterima struktur serupa akar serabut yang disebut dendrit, terintegrasi di dalam badan sel otak.Badan sel kemudian mengirimkan sinyal elektrokimia melalui sepanjang serabut neuron (biasanya hanya satu)yang disebut axon hingga ke ujungnya di titik mana sinaps bisa terbentuk.

Sinapsis (bentuk jamak sinaps), mengutip Willlis pada 1998, adalah gang-gang atau jalan raya yangmemungkinkan masing-masing sel syaraf saling terhubung satu sama lain. Laju ‘komunikasi’ antar sel semakincepat pada axon-axon yang ter-myelinasi. Axon ibarat kabel listrik yang bila tak terlindungi myelin akan kianmelemah sinyal yang melaluinya.

Sel-sel otak adalah neuron dan glia. Neuron yang menyalurkan sinyal elektrokimia ini terhubung satu sama lain.Sel glia sering disebut sel pekerja atau pendukung yang perannya membersihkan dan mencerna sebagianneuron yang mati. Ada sel glia (oligodendroglia) yang membantu membentuk lapisan myelin. Tak ada sinaps kimiaantar sel glia, meskipun riset mutakhir tengah menyelidiki gelombang kalsium yang kemungkinan dipakai dalammemproses informasi.

Salah satu sinyal elektrokimia sampai di cabang-cabang axon, sejumlah hal berlangsung:

1. Neurotransmitter membanjiri ruang sinaptik (synaptic cleft),

2. Terjadi penguraian oleh sejumlah enzim,

3. Penyerapan kembali (reuptake) terjadi saat neuron menyerap lagi neurotransmitter untuk aksi selanjutnya,

4. Informasi itu dikomunikasikan ke axon selanjutnya dan terbentuk sinaps baru.

Hanya yang terakhir itu yang menandakan transmisi sinyal elektrokimia sukses.

Semakin banyak sinaps yang terbentuk, anak semakin cerdas. Pembentukan axon, dendrit, dan sinaps sangattergantung pada stimulasi dari lingkungan. Bagian otak yang digunakan dalam belajar menunjukkan adanyapertambahan axon, dendrit, dan sinaps. Sedangkan bagian otak yang tak digunakan menunjukkan kematian sel,berkurangnya axon, dendrit, dan sinaps.

Page 4: Tumbuh Kembang Anak

B A G I A N - I I I

14

Otak manusia harus menyelesaikan sebanyak berkuadriliun-kuadriliun sambungan. Namun dalam DNA manusia hanyaterdapat 100.000 gen. Jika setengah dari jumlah tersebut(kira-kira 50.000 gen) dikhususkan untuk membangun danmemelihara sistem syaraf, gen sebanyak itu hanya mampuuntuk menghasilkan suatu bagian kecil sambungan darikebutuhan sebuah otak yang berfungsi penuh. Gen-gendalam DNA tidak mungkin menyelesaikan sambungansyarafnya sendiri.

Syaraf-syaraf otak seorang anak dapat menyambung karenaadanya pengalaman yang diulang-ulang. Setiap kali seorangbayi mencoba menyentuh suatu benda yang merangsangnya,atau memandang suatu wajah atau mendengarkan lagu, aliranlistrik memancar ke otak, menghubungkan neuron-neuronmenjadi sirkuit yang terancang dengan baik. Hasilnya adalahtonggak-tonggak tanda kemajuan perilaku yangmenggembirakan orang tua atau mencemaskan orang tua.Pada usia 2 bulan, misalnya, pusat pengendalian gerak dalamotak berkembang sampai tingkat tertentu sehingga anaksanggup menggapai atau menangkap suatu benda yang dekat.Pada usia ± 4 bulan, korteks mulai memperhalus sambunganyang diperlukan untuk menangkap kedalaman (jarak benda)dan melihat dengan dua mata. Dan usia ± 12 bulan, pusatbicara dalam otak mencapai kesiapan berkembangnya bahasa(ditandai dengan kata pertama dari bayi).

IMPLIKASINYA DALAM PENGAJARAN ATAU PELATIHAN

Stimulus/rangsangan adalah apapun yang mengakibatkan adanya kontak dengan otak melalui ke-5 indera(peraba, pengecap, penciuman, pendengaran, dan penglihatan). Jika rangsangan/stimulus adalah sesuatuyang berkaitan dengan pengalaman masa lalu, otak menerima input ke dalam melalui neuron. Input inikemudian diperbandingkan dengan konsep-konsep yang diingat dan memperkuat gambaran yang ada diotak. Jika rangsangan/stimulus itu adalah yang pertama kali diterima (belum ada pengalaman sebelumnya),energi listrik dihasilkan untuk mengkonversi input menjadi denyut syaraf. Sinyal ini menjelajah ke berbagaiarea otak, dimana sinyal tersebut dipilah-pilah, diproses, dan/atau disimpan untuk dipanggil kembali suatu saatnanti. Jika otak menerima input beberapa kali, proses pengiriman sinyal menjadi lebih efisien karena adanya‘peta jalan’ pada sistem syaraf yang pernah terbentuk. Semakin sering input diterima, menjadi semakin jelaspeta ‘jalan tersebut’, dan semakin efisien proses pengiriman sinyalnya.

Itulah sebabnya mengapa menjadi sangat penting untuk membiasakan selalu mengkaji ulang konsep-konsepyang baru diperkenalkan selama pertemuan kegiatan. Sedapat mungkin usahakan untuk menyuntikkankegiatan yang menyenangkan untuk pengkajian ulang konsep yang baru diberikan, sekitar setiap 10-15 menit,atau memberikan kesempatan/waktu bagi para peserta belajar untuk memproses informasi dan pengetahuanyang baru diperolehnya.

Otak anak akan membentuk triliunan sambungan antar neurondan sekaligus memangkas sinapsis yang berlebihan, dalam 10tahun pertama kehidupannya. Perkembangan otak yang pesatini mulai berakhir kira-kira pada usia 10 tahun. Selamabeberapa tahun setelah itu, otak akan menghancurkan

Page 5: Tumbuh Kembang Anak

T U M B U H K E M B A N G A N A K

15

sinapsisnya yang paling lemah dan hanya mempertahankanyang telah dibentuk secara ajaib oleh pengalaman. Gebyaran-gebyaran listrik yang mengalir di otak dengan menciptakan apasaja (mulai dari gambar penglihatan dan perasaan senang,sampai mimpi suram dan pikiran liar), akan memperkuatkelestarian sinapsis dengan cara:

merangsang gen yang meningkatkan keluarnya faktorpertumbuhan kuat, dan

menekan gen yang mengatur enzim penghancur sinapsis.

Setelah masa pemangkasan sinapsis ini, sambungan-sambungan yang tidak pernah digunakan atau jarangdigunakan, akan hilang. Yang tertinggal adalah otak denganpola emosi dan pola pikirannya unik (dalam arti baik maupunburuk). Jendela pengetahuan yang dibutuhkan bagiperkembangan otak, telah ditutup.

Kelenturan otak mulai menurun pada akhir masa remaja, kira-kira usia 18 tahun, namun dayanya (kemampuannya)bertambah. Bakat dan kecenderungan laten yang telahdipelihara telah siap untuk berkembang. Pengalaman-pengalaman yang mendorong kegiatan neuron dapat

Beberapa pengecualian terjadi untuk jendela perkembangan bahasa. Penguasaan sintaksis mungkin telahmenutup pada usia 5 - 6 tahun, namun penambahan kata-kata baru mungkin tidak pernah tertutup. Sejaklahir hingga usia 6 tahun, adalah periode di mana kemampuan untuk belajar suatu bahasa asing palingtinggi. Setelah itu, menurun secara tetap dan tak terpulihkan.

Banyak orang dewasa masih belajar bahasa baru, tetapi biasanya dengan sangat bersusah payah. Walaupunsinapsis-sinapsis baru terus terbentuk seumur hidup, dan orang dewasa juga terus menerus membaca danbelajar, namun otak tidak pernah mampu menguasai kemahiran baru atau bangkit kembali dari kekeliruandengan semudah yang terjadi pada masa kanak-kanak.

Page 6: Tumbuh Kembang Anak

B A G I A N - I I I

16

diibaratkan sebagai pisau ukir seniman pematung yangmenciptakan bentuk dari sebongkah batu. Adanya bahanberlebih itu memperluas banyaknya kemungkinan, tetapipemangkasan apa yang berlebih inilah yang melahirkan karyaseni. Kelebihan produksi sambungan sinapsis yang disusuldengan hilangnya kelebihan itulah yang menimbulkan poladalam otak yang unik.

Pertumbuhan anak secara fisik dapat kita bedakan menjadibeberapa periode yaitu:

1. Masa pralahir yang dibagi atas masa mudigah (sejakpembuahan sampai usia kehamilan 8 minggu) dan masajanin (usia kehamilan 8 minggu hingga 42 minggu);

2. Masa bayi, mulai sejak bayi dilahirkan hingga usia 1 tahun;

3. Masa prasekolah yang dibagi atas masa batita (1-3 tahun)dan masa balita (1-5 tahun);

4. Masa sekolah (6-12 tahun);

5. Masa remaja, yang berbeda antara anak laki-laki danperempuan. Untuk anak laki-laki, masa remaja dimulai dariusia 12,5 tahun sampai dengan usia 18 tahun, sedangkanuntuk anak perempuan dimulai dari usia 10,5 tahun sampaidengan 18 tahun.

Pertumbuhan berjalan cepat pada tahun pertama, kemudianberkurang secara berangsur-angsur sampai anak berusia 3-4tahun. Pertumbuhan berjalan lambat dan teratur sampai masaakil balik (12-16 tahun). Pada masa akil balik, pertumbuhanberjalan dengan cepat lagi yang akan melambat mendekatiumur 18 tahun.

Perkembangan Intelektual dan Mental

Pemahaman mengenai perkembangan intelektual dan mentalanak, dapat membantu dalam mengembangkan proses belajaryang cocok dan tidak membosankan. Proses dan alat pem-belajaran yang sesuai dengan perkembangan anak padaakhirnya akan memacu perkembangan dan merupakantantangan yang tidak membosankan anak.

Sebagaimana manusia dewasa, perkembangan anak padadasarnya kompleks. Aspek-aspek fisik, emosi, kehidupansosial, maupun kemampuan mental berkembang secarakompleks dan saling berpengaruh. Bagi kepentinganpembelajaran dan pendidikan di sekolah, secara garis besaraspek perkembangan anak yang perlu diperhatikan pendidikadalah aspek kognitif (pengetahuan) dan aspek afektif (sikap,mental, nilai moral, sosial). Pada usia anak di bawah 6 tahun,perkembangan fisik dan kemampuan motorik anak-anak justrumenjadi perhatian dan pertimbangan utama dalam prosespembelajaran.

Page 7: Tumbuh Kembang Anak

T U M B U H K E M B A N G A N A K

17

Beberapa ahli, seperti Jean Piaget (1961) menyatakan bahwaterdapat beberapa tahapan intelektual anak, yaitu:

Usia 0-2 tahun disebut masa sensomotorik,

Usia 2-7 tahun disebut masa pra-operasional,

Usia 7-11 tahun disebut masa konkrit operasional,

Usia 11-14 tahun disebut masa formal operasional.

Pada dua tahap pertama, intelektual anak dipengaruhi olehperanan pancaindera. Anak memahami suatu pengertian dankonsep melalui pengalaman pancaindera yang konkrit. Padadua tahap berikutnya secara bertahap, anak mulaimengembangkan kemampuan intelektual denganmenggunakan logika sederhana dalam memahami persoalan,mengklasifikasi dan membandingkan, dan seterusnya.

Untuk kelompok usia anak-anak antara 7 - 11 tahun ini,sebagian pihak mengindentifikasi adanya 6 tingkat utamaaspek kognitif, yaitu:

Pengetahuan: berorientasi pada fakta, gagasan, daninformasi;

Pengertian: mampu menyerap makna dari satu informasiatau pengalaman;

Aplikasi: menggunakan aturan, prinsip, gagasan, cara yangtelah dimilikinya dalam situasi atau kegiatan tertentu;

Analisa: memahami komponen dan kaitan setiap bagiandari benda atau peristiwa;

Menyusun: mampu mengkombinasikan peristiwa ataupengalaman untuk diterapkan menjadi sesuatu yang baru;

Evaluasi: membuat penilaian kualitatif dan kuantitatifterhadap suatu benda atau peristiwa untuk tujuan tertentu.

Dalam mengembangkan proses pembelajaran, tingkatan aspekkognitif ini sangat membantu untuk menyusun suatu prosesyang dimulai dengan pencapaian tingkat paling bawah dansecara bertahap berkembang sampai tingkat selanjutnya.

Anak usia 9-10 tahun mulai mengembangkan logika merekauntuk memecahkan masalah sederhana, mengelompokkan danmengklasifikasi berbagai hal, serta mulai menggunakanpemahaman mengenai ukuran dan perbandingan. Anak-anakmulai mengembangkan penilaian berdasarkan alasan-alasansubyektif, meskipun telah memahami adanya aturan-aturan.Mereka juga memahami benda terdiri dari berbagai unsur danmengelompokkannya. Namun pada umumnya, mereka masihberpikir secara “hitam-putih” dan masih tergantung kepadaorang dewasa untuk membantu pemecahan masalah yangdihadapinya. Dalam tahap ini, anak dapat mulai diperkenalkandan mempelajari berbagai informasi mengenai lingkungan disekitarnya. Bahkan mereka sebenarnya mulai belajar untukterlibat dan mengelola sebuah kegiatan sederhana, sesuai dengan

Page 8: Tumbuh Kembang Anak

B A G I A N - I I I

18

perkembangan kemampuan pengamatan, mengorganisir,membandingkan, dan menerangkan.

Tahap ini (9-10 tahun) adalah tahap yang baik untuk memulaiproses pembelajaran sesuatu yang “baru” yang terfokus padapeningkatan pengetahuan dan pembentukan sikap mereka.Proses pembelajaran dapat ditujukan untuk pengembangankemampuan berpikir mereka, misalnya dengan melibatkanmereka dalam sebuah percobaan yang memberikan rangsanganuntuk melakukan pengamatan, perbandingan, danmendiskusikan beberapa pengalaman sehari-hari yangberkaitan dengan satu topik bahasan tertentu.

Pada usia 11 tahun ke atas (tahap formal operasional), anak-anak mulai berpikir pada hal-hal yang lebih abstrak dan mulaimengembangkan analisa berdasarkan perkiraan dan polaberpikir deduktif. Dengan petunjuk yang sederhana, anak-anak dapat melakukan analisa suatu peristiwa denganpemahaman mengenai kombinasi, proporsi, dan kaitannyadengan aspek lainnya. Bahkan tidak jarang sebagian anak-anakpada usia ini sudah mengembangkan abstraksi pemikiran yangsedikit lebih tinggi.

Anak-anak dalam tahap formal operasional ini dapat mulaibelajar untuk mencari alternatif dan gagasan terhadap masalah.Meskipun masih dimungkinkan adanya analisa yang mengacupada pikiran “hitam-putih”, namun anak-anak sebenarnya mulaimampu berpikir mengenai peristiwa yang kompleks.

Mental, Etika dan Moral

Sistem nilai merupakan gabungan dari keyakinan dan sikapyang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan,pendidikan, dan kepribadian. Interaksi dalam keluarga,sekolah, teman sebaya, bahkan menonton televisi, membaca,dan kehidupan bersama masyarakat pada umumnya, telahmemberikan pengaruh pada pengembangan keyakinan, sikap,dan pada akhirnya sistem nilai yang dimiliki setiap orang.

Pengembangan mental, etika, dan moral ini sepertinya tidakpernah selesai. Hampir setiap orang pasti pernah mengalami“konflik” maupun “kebimbangan” dalam bersikap danbertingkah laku. Di satu sisi, kita didorong oleh keinginanuntuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan pribadi. Namundi sisi lainnya kita juga harus berhadapan dengan kepentingandan nilai-nilai umum dari masyarakat. Misalnya secara pribadi,suatu sikap kita nilai sebagai tidak baik, namun dianggap baikoleh masyarakat secara umum. Atau kadang kala kitamenghadapi kondisi sebaliknya, ketika secara pribadi kitamenganggap baik suatu sikap, namun masyarakat padaumumnya menganggap sikap tersebut tidak baik.

Page 9: Tumbuh Kembang Anak

T U M B U H K E M B A N G A N A K

19

Anak-anak usia 7-11 tahun mulai mengembangkan kemampuanmenilai sesuatu yang dianggap benar dan salah berdasarkanpendapat mereka sendiri. Bahkan kadang-kadang merekamencoba berontak terhadap aturan umum (kadang mengertiberbohong). Anak-anak cenderung melihat dunia darikacamata sendiri, bahkan terkesan “melawan” terhadap nilai-nilai umum. Mereka juga mampu menilai sebuah perilaku darikosekuensi yang dihadapinya.

Pada tahap ini (7-11 tahun) sebenarnya proses pembelajarandapat mulai memperkenalkan materi yang cukupkontroversial. Materi yang mendorong anak-anak untukmengungkapkan pendapatnya, dan memahami pendapat anaklain terhadap isu tertentu.

Anak-anak yang berusia lebih tua, sekitar usia 11-15 tahun(tahap formal operasional), mulai mengembangkan kepribadianyang unik dan rasa ego dirinya. Anak-anak mulai memahamitingkatan dan penggolongan dari “kesalahan’ dan “hukuman”.Dalam kehidupan sosial, mereka mulai mengerti perlunyakerjasama dengan orang lain untuk mencapai satu tujuan.Dengan kata lain, mereka mulai menerapkan keseimbanganantara keinginan pribadi dengan tuntutan nilai kelompok ataumasyarakat.

Tahapan ini dianggap sebagai tahap yang tepat untukmendorong anak-anak mengevaluasi perilaku merekasendiri dan dampak dari perilaku tersebut terhadaplingkungan dan orang lain. Beberapa kalangan kemudianmenambahkan, bahwa perkembangan mental, etika, danmoral berkembang secara bertahap dan terkait denganperkembangan intelektual anak-anak.

Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik

Pembelajaran seseorang sejak kanak-kanak, dapat dibedakanmenjadi tiga ranah (wilayah) belajar yaitu:

Kognitif (pengetahuan, informasi, serta keterampilanintelektual lainnya);

Afektif (sikap, nilai-nilai, serta apresiasi-apresiasi); dan

Psikomotor (penggunaan gerak dan koordinasinya).

Setiap anak harus menjalani pembelajaran pada tiga ranahtersebut. Pembedaan ranah belajar ini dimaksudkan untukmempermudah para pendidik dalam membantupembelajaran anak.

Ranah Kognitif melibatkan asimilasi informasi danpengetahuan. Mencakup dari yang paling sederhanaseperti ‘mengingat’ hingga membentuk ‘hubungan’ baru.Bloom dkk. membagi ranah kognitif ini menjadi 6 tingkatanintelektual yaitu:

Page 10: Tumbuh Kembang Anak

B A G I A N - I I I

20

1. Pengetahuan (knowledge): mengingat informasi;

2. Komprehensi (comprehension): menginterpretasikaninformasi;

3. Aplikasi (application): menerapkan informasi;

4. Analisis (analysis): memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil;

5. Sintesis (synthesis): menggabungkan elemen-elemeninformasi untuk membentuk suatu keseluruhan yang baru;

6. Evaluasi (evaluation): membuat penilaian berdasarkankriteria-kriteria yang disepakati.

Ranah Afektif melibatkan sikap, perasaan dan emosi.Mencakup mulai dari kesadar-tahuan mengenai suatunilai hingga internalisasi sekelompok perasaan-perasaandan nilai-nilai untuk membentuk pola perilaku (karakter).Ranah Afektif terdiri dari 5 tingkatan sikap, ketertarikan,dan/atau keterlibatan personal (Krathwohl dkk.), yaitu:

1. Menerima (receiving): menarik perhatian pembelajar;

2. Menanggapi (responding): kemauan/keinginan pembelajaruntuk membalas atau bertindak;

3. Mengenakan nilai (valuing): mengambil sikap;

4. Pengorganisasian (organizing): membuat penyesuaian ataukeputusan dari beberapa alternatif yang ada;

5. Pengembangan karakter (characterization of value complex):mengintegrasikan kepercayaan, gagasan-gagasan, dan sikap-sikap ke dalam suatu filosofi.

Ranah Psikomotor melibatkan gerak atletik, gerak manual,atau keterampilan gerak fisik. Mencakup mulai dari peniruangerakan sederhana hingga keterampilan fisik yangmembutuhkan pengkoordinasian syaraf otot yang kompleks.

Meskipun ranah psikomotor yang mencakup 6 tingkatanperilaku (mulai dari gerak refleks hingga gerakan terlatih) telahdikembangkan oleh Bloom, namun klasifikasi ini sulit untukdiinterpretasikan dalam pembelajaran. Sebagai gantinya, skalaaktivitas fisik lainnya (Kibler) lebih membantu bagi parapendidik, yaitu:

1. Gerakan kasar tubuh (gross body movement): bahu, lengan,kaki dan paha (motorik kasar).

2. Gerakan yang terkoordinasi baik (finely coordinatedmovements): tangan dan jari; tangan dan mata; tangan dantelinga; tangan, mata, dan kaki (motorik halus).

3. Komunikasi nonverbal (nonverbal communication): ekspresimuka, bahasa tubuh, gerakan tubuh.

4. Perilaku bicara (speech behaviors): memproduksi danmemproyeksikan suara, koordinasi suara dan gerak isyarat.

Page 11: Tumbuh Kembang Anak

T U M B U H K E M B A N G A N A K

21

Bagi kepentingan pendidikan anak, berkaitan dengan tumbuhkembang anak, ranah-ranah pembelajaran tersebut kemudiandijabarkan sebagai berikut:

1. Kemampuan Motorik, dibedakan menjadi:

a. Motorik halus, yaitu keterampilan yang berhubungandengan gerakan halus yang biasanya dimungkinkan olehadanya koordinasi tangan dan mata (misalnya memegangbenda kecil). Kemampuan ini adalah rangkaian gerakanyang berawal dari mata. Misalnya mengikuti sasaran titik,menggoyang ibu jari, membuat menara dari kubus,membolak-balik halaman buku satu per satu, meng-gunakan sendok walaupun masih tumpah, memegang alattulis dan menggunakannya dengan benar. Mengambilgelas dan minum tanpa dibantu, memutar peganganuntuk membuka pintu, mencuci dan mengeringkantangan, meronce, mencontoh lingkaran, bujur sangkar,belah ketupat, dan garis silang, menggunting pada garis,mengikat tali, serta mencontoh huruf dan kalimat.

b. Motorik kasar, yaitu keterampilan yang berhubungandengan gerakan yang dilakukan oleh bagian tubuh secarakeseluruhan. Kemampuan ini pada anak meliputi kegiatanmerangkak, berjalan, berlari dengan kaki, melompat duakaki dan tidak jatuh, berdiri dengan satu kaki, menyundulbola, melempar bola memakai tangan dan lengan, lariberjingkat, jalan di atas titian, melompat tali dengan atautanpa pertolongan, menendang bola ke depan, naiktangga, naik sepeda roda tiga dan berjalan mundur.

2. Kemampuan Pengamatan dan Ingatan Visual:Kemampuan ini menitikberatkan pada persepsi ataupendapat anak mengenai sesuatu hal yang dilihat dandiamati, yaitu:

a. Pengamatan Visual dengan mengelompokkan warna,bentuk, ukuran yang sama, mencocokkan lambangbilangan, mencocokkan huruf, mencocokkan arahgambar yang sama. Juga mempersepsi berbagai gambaryang dijadikan satu serta mencocokkan kata.

b. Ingatan Visual anak dimulai dari mampu mengingatgambar binatang, menyebut benda yang diingat,mengingat warna yang berurutan, mengingat danmenempatkan urutan bentuk, mengingat tempatgambar sesuai dengan urutannya, mengingat urutangambar bentuk dan mengingat kata.

3. Pengamatan dan Ingatan Auditori:Keterampilan yang berkaitan dengan kemampuanpendengaran:

a. Pengamatan Auditori anak dimulai dengan mampumengetahui arah asal suara, mengenal suara atau bunyi,mengenal perbedaan suara atau bunyi, mencocokkan asal

Page 12: Tumbuh Kembang Anak

B A G I A N - I I I

22

suara yang sama, mendengarkan perbedaan kata yanghampir sama, mampu mendengar kata bersajak, danmengelompokkan suara dari kata berakhiran sama.

b. Ingatan auditori, meliputi kemampuan mengingat gunamenjalankan beberapa perintah, mengulang satu kalimat,mengulang ketukan sesuai dengan urutannya, mengulangbilangan, mengingat fakta dalam cerita, dan mengulangbunyi huruf.

4. Kemampuan Bahasa:Keterampilan yang berkaitan dengan mengungkapkan ataumenjelaskan sesuatu. Kemampuan ini dimulai darimemberikan informasi tentang diri sendiri, menerangkanbenda-benda sederhana, menghubungkan kata dengangambar, menerangkan kata-kata, serta memahami danmemakai bahasa.

5. Keterampilan Berpikir:Kemampuan ini berkaitan dengan daya pikir anak melaluipengenalan nilai bilangan, mengetahui atas-bawah, posisitengah-samping, menceritakan persamaan dan perbedaandua benda, urutan bilangan serta mengelompokkan duabenda dalam dua cara.

6. Kemampuan Sosial-Emosional:Kemampuan yang berhubungan dengan keterampilanuntuk mengendalikan diri sendiri dan bersosialisasi denganlingkungan. Kemampuan ini dalam diri anak terlihat darikelancaran bicara, menyesuaikan dengan rutinitas sekolah,sanggup mengatasi kebosanan, bangga atas keberhasilan,bisa menahan emosi, berkomunikasi dengan orang dewasa,menerima kondisi dengan teman yang berbeda, menghargaikebutuhan teman, sadar akan perasaan orang, serta bisabermain dan bekerja sama.

Dalam kaitannya dengan tumbuh kembang anak, ranah-ranahpembelajaran ini menjadi perlu untuk dilaksanakan denganbaik hingga anak berusia kira-kira 18 tahun. Meskipun padamasa pra-sekolah adalah masa-masa kritis bagi tumbuhkembang anak, namun masa sekolah dan remaja tidaklah kalahpentingnya. Perkembangan otak anak yang terjadi hingga kira-kira usia 10 tahun, memberikan peluang bagi ranah-ranahpembelajaran. Setelah usia 10 tahun (untuk beberapa tahunberikutnya), sinapsis-sinapsis yang terhubung lemah akandimusnahkan. Hal ini tidak berarti bahwa pembelajaran akanmenjadi sia-sia. Hingga usia anak mencapai kira-kira 18 tahun,pembelajaran ranah-ranah tersebut masih sangat bermanfaat.Setidaknya, sinapsis-sinapsis yang lemah masih dapat‘digoreskan’ agar meninggalkan jejak (jika tidak dapatdipertahankan).

Page 13: Tumbuh Kembang Anak

T U M B U H K E M B A N G A N A K

23

Di sisi lainnya, meskipun kemampuan otak anak untuk belajarsangat tinggi - hingga anak berusia kira-kira 10 tahun - pem-belajaran yang diserapnya tidaklah kemudian siap digunakansecara optimal. Pada masa pemangkasan sinapsis,sesungguhnya juga terjadi pemantapan atas hal-hal yangdipelajari otak. Kadang, untuk beberapa hal, jangka waktupemantapan yang dibutuhkan cukup lama, misalnya untukketerampilan membaca dan mendengar. Antara usia 4-7 tahun,anak mulai belajar membaca. Biasanya, proses belajar membacaini didampingi orang dewasa. Orang dewasa mendengarkananak membaca dan memberi bantuan yang diperlukan.Meskipun keterampilan membaca telah dimulai sejak usia 4tahun, dan mendengar telah dimulai sejak lahir, namunkemampuan membaca dan mendengar baru mulai menyatukira-kira saat anak duduk di kelas 2 SMP. Berarti rata-ratadibutuhkan waktu 6 hingga 8 tahun sekolah agar anak mampumembaca seefisien dan secakap dia mendengar.

Periode sekolah dan remaja adalah periode pemantapan danpengitegrasian agar keterampilan-keterampilan yang dipelajarianak menjadi efisien dan cakap.

Page 14: Tumbuh Kembang Anak

24