Patomekanisme Jantung Berdebar - Endo

2
Patomekanisme jantung berdebar 1. Graves Disease Penyakit ini disebabkan oleh produksi antibodi terhadap reseptor TSH, yang merangsang pembentukan hormon tiroid berlebih. Sehingga metabolisme tubuh meningkat. Untuk menunjang kebutuhan peningkatan metabolisme tubuh, pemakaian oksigen, glukosa, dan pembuangan zat sisa metabolisme meningkat. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran darah di kulit juga meningkat untuk membuang panas tubuh. Akibatnya curah jantung meningkat diiringi dengan peningkatan frekuensi denyut jantung serta peningkatan pernapasan.

description

patomekanisme

Transcript of Patomekanisme Jantung Berdebar - Endo

Page 1: Patomekanisme Jantung Berdebar - Endo

Patomekanisme jantung berdebar

1. Graves DiseasePenyakit ini disebabkan oleh produksi antibodi terhadap reseptor TSH, yang merangsang pembentukan hormon tiroid berlebih. Sehingga metabolisme tubuh meningkat. Untuk menunjang kebutuhan peningkatan metabolisme tubuh, pemakaian oksigen, glukosa, dan pembuangan zat sisa metabolisme meningkat. Efek ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran darah di kulit juga meningkat untuk membuang panas tubuh. Akibatnya curah jantung meningkat diiringi dengan peningkatan frekuensi denyut jantung serta peningkatan pernapasan.

McPhee SJ, Lingappa V, Ganong WF. Pathophysiology of Disease. An introduction to clinical medicine. 4th ed, New York: Lange Medical Books/McGraw Hill, 2003 p 556-76.

Weetman AP. Grave’s Disease. N Engl J Med 2000; 343: 1236-41.

Page 2: Patomekanisme Jantung Berdebar - Endo

2. Diabetes Mellitus

Faktor utama mengapa hipoglikemi menjadi penting dalam pengelolaan diabetes adalah ketergantungan jaringan saraf terhadap asupan glukosa yang terus-menerus. Pada awalnya ketika glukosa darah berada pada tingkat 40-55 mg/dl, pasien diabetes mengalami gemetaran, keringat dingin, mata kabur, lemah, lapar, pusing, sakit kepala, tegang, mual, jantung berdebar, dan kulit dingin. Pada saat glukosa darah dibawah 40 mg/dl, pasien akan merasa ngantuk, sukar bicara, seperti orang mabuk dan bingung. Dan pada saat kadar glukosa dibawah 20 mg/dl keluhan atau gejala yang terjadi adalah kejang, tidak sadarkan diri (koma hipoglikemia).Pengaruh lainnya yaitu akibat efek samping hormon lain (adrenalin) yang berusaha menaikkan kadar glukosa darah, yaitu pucat, berkeringat, nadi berdenyut cepat, serta berdebar.

Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid 3. Halaman 1902.