Endo Met Ritis

33
ENDOMETRITIS A. PENGERTIAN- Endometritis adalah suatu peradangan endometrium yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan. (Taber, B., 1994).- Endometritis adalah infeksi pada endometrium (lapisan dalam dari rahim). (Manuaba, I. B. G., 1998).- Endometritis adalah suatu infeksi yag terjad i di endometrium, merupakan komplikasi pascapartum, biasanya terjadi 48 sampai 72 jam setelah melahirkan.B. ETIOLOGIEndometritis sering ditemukan pada wanita setelah seksio sesarea terutama bila sebelumnya ada riwayat koriomnionitis, partus lama, pecah ketuban yang lama. Penyebab lainnya dari endometritis adalah adanya tanda jaringan plasenta yang tertahan setelah abortus dan melahirkan. (Taber, B. 1994).Menurut Varney, H. (2001), hal-hal yang dapat menyebabkan infeksi pada wanita adalah:- Waktu persalinan lama, terutama disertai pecahnya ketuban.- Pecahnya ketuban berlangsung lama.- Adanya pemeriksaan vagina selama persalinan dan disertai pecahnya ketuban.- Teknik aseptik tidak dipatuhi.- Manipulasi intrauterus (pengangkatan plasenta secara manual).- Trauma jaringan yang luas/luka terbuka.- Kelahiran secara bedah.- Retensi fragmen plasenta/membran amnion.C. KLASIFIKASIMenurut Wiknjosastro (2002),- Endometritis akutaTerutama terjadi pada masa post partum / post abortum.Pada endometritis post partum regenerasi endometrium selesai pada hari ke-9, sehingga endometritis post partum pada umumnya terjadi sebelum hari ke-9. Endometritis post abortum terutama terjadi pada abortus provokatus.Pada endometritis akuta, endometrium mengalami edema dan hiperemi,

Transcript of Endo Met Ritis

Page 1: Endo Met Ritis

ENDOMETRITIS

A. PENGERTIAN- Endometritis adalah suatu peradangan endometrium yang biasanya

disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan. (Taber, B., 1994).- Endometritis adalah infeksi

pada endometrium (lapisan dalam dari rahim). (Manuaba, I. B. G., 1998).- Endometritis

adalah suatu infeksi yag terjad

i di endometrium, merupakan komplikasi pascapartum, biasanya terjadi 48 sampai 72 jam

setelah melahirkan.B. ETIOLOGIEndometritis sering ditemukan pada wanita setelah seksio

sesarea terutama bila sebelumnya ada riwayat koriomnionitis, partus lama, pecah ketuban

yang lama. Penyebab lainnya dari endometritis adalah adanya tanda jaringan plasenta yang

tertahan setelah abortus dan melahirkan. (Taber, B. 1994).Menurut Varney, H. (2001), hal-hal

yang dapat menyebabkan infeksi pada wanita adalah:- Waktu persalinan lama, terutama

disertai pecahnya ketuban.- Pecahnya ketuban berlangsung lama.- Adanya pemeriksaan

vagina selama persalinan dan disertai pecahnya ketuban.- Teknik aseptik tidak dipatuhi.-

Manipulasi intrauterus (pengangkatan plasenta secara manual).- Trauma jaringan yang

luas/luka terbuka.- Kelahiran secara bedah.- Retensi fragmen plasenta/membran amnion.C.

KLASIFIKASIMenurut Wiknjosastro (2002),- Endometritis akutaTerutama terjadi pada masa

post partum / post abortum.Pada endometritis post partum regenerasi endometrium selesai

pada hari ke-9, sehingga endometritis post partum pada umumnya terjadi sebelum hari ke-9.

Endometritis post abortum terutama terjadi pada abortus provokatus.Pada endometritis akuta,

endometrium mengalami edema dan hiperemi, dan pada pemeriksaan mikroskopik terdapat

hiperemi, edema dan infiltrasi leukosit berinti polimorf yang banyak, serta perdarahan-

perdarahan interstisial. Sebab yang paling penting ialah infeksi gonorea dan infeksi pada

abortus dan partus.Infeksi gonorea mulai sebagai servisitis akut, dan radang menjalar ke atas

dan menyebabkan endometritis akut. Infeksi gonorea akan dibahas secara khusus.Pada

abortus septik dan sepsis puerperalis infeksi cepat meluas ke miometrium dan melalui

pembuluh-pembuluh darah limfe dapat menjalar ke parametrium, ketuban dan ovarium, dan

ke peritoneum sekitarnya. Gejala-gejala endometritis akut dalam hal ini diselubungi oleh

gejala-gejala penyakit dalam keseluruhannya. Penderita panas tinggi, kelihatan sakit keras,

keluar leukorea yang bernanah, dan uterus serta daerah sekitarnya nyeri pada perabaan.Sebab

lain endometritis akut ialah tindakan yang dilakukan dalam uterus di luar partus atau abortus,

seperti kerokan, memasukan radium ke dalam uterus, memasukan IUD (intra uterine device)

ke dalam uterus, dan sebagainya.Tergantung dari virulensi kuman yang dimasukkan dalam

uterus, apakah endometritis akut tetap berbatas pada endometrium, atau menjalar ke jaringan

Page 2: Endo Met Ritis

di sekitarnya.Endometritis akut yang disebabkan oleh kuman-kuman yang tidak seberapa

patogen pada umumnya dapat diatasi atas kekuatan jaringan sendiri, dibantu dengan

pelepasan lapisan fungsional dari endometrium pada waktu haid. Dalam pengobatan

endometritis akuta yang paling penting adalah berusaha mencegah, agar infeksi tidak

menjalar.Gejalanya :§ Demam§ Lochea berbau : pada endometritis post abortum kadang-

kadang keluar flour yang purulent.§ Lochea lama berdarah malahan terjadi metrorrhagi.§

Kalau radang tidak menjalar ke parametrium atau parametrium tidak nyeri.Terapi :§

Uterotonika.§ Istirahat, letak fowler.§ Antibiotika.§ Endometritis senilis perlu dikuret untuk

menyampingkan corpus carsinoma. Dapat diberi estrogen.- Endometritis kronikaEndometritis

kronika tidak seberapa sering terdapat, oleh karena itu infeksi yang tidak dalam masuknya

pada miometrium, tidak dapat mempertahankan diri, karena pelepasan lapisan fungsional

darn endometrium pada waktu haid. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan banyak sel-

sel plasma dan limfosit. Penemuan limfosit saja tidak besar artinya karena sel itu juga

ditemukan dalam keadaan normal dalam endometrium.Gejala-gejala klinis endometritis

kronika adalah leukorea dan menorargia.Pengobatan tergantung dari

penyebabnya.Endometritis kronis ditemukan:a. Pada tuberkulosis.b. Jika tertinggal sisa-sisa

abortus atau partus.c. Jika terdapat korpus alineum di kavum uteri.d. Pada polip uterus

dengan infeksi.e. Pada tumor ganas uterus.f. Pada salpingo – oofaritis dan selulitis

pelvik.Endometritis tuberkulosa terdapat pada hampir setengah kasus-kasus TB genital. Pada

pemeriksaan mikroskopik ditemukan tuberkel pada tengah-tengah endometrium yang

meradang menahun.Pada abortus inkomplitus dengan sisa-sisa tertinggal dalam uterus

terdapat desidua dan vili korealis di tengah-tengah radang menahun endometrium.Pada partus

dengan sisa plasenta masih tertinggal dalam uterus, terdapat peradangan dan organisasi dari

jaringan tersebut disertai gumpalan darah, dan terbentuklah apa yang dinamakan polip

plasenta.Endometritis kronika yang lain umumnya akibat ineksi terus-menerus karena adanya

benda asing atau polip/tumor dengan infeksi di dalam kavum uteri.Gejalanya :§ Flour albus

yang keluar dari ostium.§ Kelainan haid seperti metrorrhagi dan menorrhagi.Terapi : § Perlu

dilakukan kuretase.D. GAMBARAN KLINISGambaran klinis dari endometritis tergantung

pada jenis dan virulensi kuman, daya tahan penderita dan derajat trauma pada jalan lahir.

Kadang-kadang lokhea tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta dan selaput ketuban. Keadaan

ini dinamakan lokiometra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu yang segera hilang setelah

rintangan dibatasi. Uterus pada endometrium agak membesar, serta nyeri pada perabaan, dan

lembek. Pada endometritis yang tidak meluas penderita pada hari-hari pertama merasa kurang

sehat dan perut nyeri, mulai hari ke 3 suhu meningkat, nadi menjadi cepat, akan tetapi dalam

Page 3: Endo Met Ritis

beberapa hari suhu dan nadi menurun, dan dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah

normal kembali, lokhea pada endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang berbau.

Hal yang terakhir ini tidak boleh menimbulkan anggapan bahwa infeksinya berat. Malahan

infeksi berat kadang-kadang disertai oleh lokhea yang sedikit dan tidak berbau.Gambaran

klinik dari endometritis:Nyeri abdomen bagian bawah.Mengeluarkan keputihan

(leukorea).Kadang terjadi pendarahan.Dapat terjadi penyebaran.- Miometritis (pada otot

rahim).- Parametritis (sekitar rahim).- Salpingitis (saluran otot).- Ooforitis (indung telur).-

Pembentukan penahanan sehingga terjadi abses.(Manuaba, I. B. G., 1998)Menurut Varney, H

(2001), tanda dan gejala endometritis meliputi:- Takikardi 100-140 bpm.- Suhu 30 – 40

derajat celcius.- Menggigil.- Nyeri tekan uterus yang meluas secara lateral.- Peningkatan

nyeri setelah melahirkan.- Sub involusi.- Distensi abdomen.- Lokea sedikit dan tidak

berbau/banyak, berbau busuk, mengandung darah seropurulen.- Awitan 3-5 hari pasca

partum, kecuali jika disertai infeksi streptococcus.- Jumlah sel darah putih meningkat.E.

PATOFISIOLOGIKuman-kuman masuk endometrium, biasanya pada luka bekas insersio

plasenta, dan waktu singkat mengikut sertakan seluruh endometrium. Pada infeksi dengan

kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan desidua

bersama-sama dengan bekuan darah menjadi nekrosis serta cairan. Pada batas antara daerah

yang meradang dan daerah sehat terdapat lapisan terdiri atas lekosit-lekosit. Pada infeksi

yang lebih berat batas endometrium dapat dilampaui dan terjadilah penjalaran.PATHWAY

KEPERAWATANBakteri/kuman(melalui luka bekas insersio plasenta)Masuk ke

endometrium Nyeri Gangguan psikologis Radang endometrium IbuJaringan desidua +

bekuan darah Resiko tinggi terhadap perubahan menjadi orang tua Nekrosis Tidak nafsu

makan Getah berbau Keputihan Intake kurang Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh ( Wiknjosastro, H. 2002 )F. KOMPLIKASI- Wound infection- Peritonitis- Adnexal

infection.- Parametrial phlegmon- Abses pelvis- Septic pelvic thrombophlebitis.G.

PENATALAKSANAAN- Antibiotika ditambah drainase yang memadai merupakan pojok

sasaran terpi. Evaluasi klinis daan organisme yang terlihat pada pewarnaan gram, seperti juga

pengetahuan bakteri yang diisolasi dari infeksi serupa sebelumnya, memberikan petunjuk

untuk terapi antibiotik.- Cairan intravena dan elektrolit merupakan terapi pengganti untuk

dehidrasi ditambah terapi pemeliharaan untuk pasien-pasien yang tidak mampu mentoleransi

makanan lewat mulut. Secepat mungkin pasien diberikan diit per oral untuk memberikan

nutrisi yang memadai.- Pengganti darah dapat diindikasikan untuk anemia berat dengan post

abortus atau post partum.- Tirah baring dan analgesia merupakan terapi pendukung yang

banyak manfaatnya.- Tindakan bedah: endometritis post partum sering disertai dengan

Page 4: Endo Met Ritis

jaringan plasenta yang tertahan atau obstruksi serviks. Drainase lokia yang memadai sangat

penting. Jaringan plasenta yang tertinggal dikeluarkan dengan kuretase perlahan-lahan dan

hati-hati. Histerektomi dan salpingo – oofaringektomi bilateral mungkin ditemukan bila

klostridia teah meluas melampaui endometrium dan ditemukan bukti adanya sepsis sistemik

klostridia (syok, hemolisis, gagal ginjal).ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN ENDOMETRITISPENGKAJIANAktifitas/istirahat- Malaise, letargi.-

Kelelahan/keletihan yang terus menerus.Sirkulasi- Takikardi.Eliminasi- Diare mungkin ada.-

Bising usus mungkin tidak ada jika terjadi paralitik ileus.Integritas ego- Ansietas

Source: PIK Remaja Pakar Bangsa

Suka  · Komentari 

Radang selaput lendir rahim atau endometritis adalah peradangan yang terjadi

pada endometrium, yaitu lapisan sebelah dalam pada dinding rahim, yang terjadi

akibat infeksi.[1][2] Terdapat berbagai tipe endometritis, yaitu endometritis post

partum (radang dinding rahim sesudah melahirkan), endometritis sinsitial (peradangan

dinding rahim akibat tumor jinak disertai sel sintitial dan trofoblas yang banyak),

serta endometritis tuberkulosa (peradangan pada dinding rahim endometrium dan tuba

fallopi, biasanya akibat Mycobacterium tuberculosis. [1].

Anatomi organ reproduksi betina

Page 5: Endo Met Ritis

Gambar skematis plasenta

Daftar isi

1   Penyebab

2   Patogenesis

3   Gejala Klinis

4   Diagnosis

5   Terapi

6   Referensi

[sunting]Penyebab

Mikroorganisme yang menyebabkan endometritis diantaranya Campylobacter

foetus, Brucella sp., Vibrio sp. dan Trichomonas foetus. Endometritis juga dapat diakibatkan

oleh bakteri oportunistik spesifik seperti Corynebacterium pyogenes, Eschericia

coli danFusobacterium necrophorum [2]. Organisme penyebab biasanya

mencapai vagina pada saat perkawinan, kelahiran, sesudah melahirkan atau melalui

sirkulasi darah [3].

Terdapat banyak faktor yang berkaitan dengan endometritis, yaitu retensio sekundinarum,

distokia, faktor penanganan, dan siklus birahi yang tertunda [3]. Selain itu, endometritis biasa

terjadi setelah kejadian aborsi, kelahiran kembar, serta kerusakan jalan kelahiran sesudah

melahirkan [4]. Endometritis dapat terjadi sebagai kelanjutan kasus distokia atau retensi

Page 6: Endo Met Ritis

plasenta yang mengakibatkan involusi uteruspada periode sesudah melahirkan menurun.

Endometritis juga sering berkaitan dengan adanya Korpus Luteum Persisten (CLP) [2].

[sunting]Patogenesis

Rahim merupakan organ yang steril sedangkan di vagina terdapat

banyak mikroorganisme oportunistik. Mikroorganisme dari vagina ini dapat secara asenden

masuk ke rahim terutama pada saat perkawinan atau melahirkan. Bila jumlah

mikroorganisme terlalu banyak dan kondisi rahim mengalami gangguan maka dapat terjadi

endometritis [5]. Kejadian endometritis kemungkinan besar terjadi pada saat kawin suntik atau

penanganan kelahiran yang kurang higienis, sehingga banyak bakteri yang masuk, seperti

bakteri non spesifik (E. coli,Staphilylococcus, Streptococcus dan Salmonella), maupun

bakteri spesifik (Brucella sp, Vibrio foetus dan Trichomonas foetus)[3].

[sunting]Gejala Klinis

Gejala klinis endometritis yaitu lendir vagina yang berwarna keputihan sampai kekuningan

yang berlebihan, dan rahim membesar [6]. Penderita dapat nampak sehat, walaupun dengan

lendirvagina yang kekuningan dan dalam rahimnya tertimbun cairan [3]. Pengaruh

endometritis terhadap kesuburan dalam jangka pendek adalah menurunkan kesuburan

sedangkan dalam jangka panjang endometritis menyebabkan gangguan reproduksi karena

terjadi perubahan saluran reproduksi [6].

[sunting]Diagnosis

Endometritis dapat terjadi secara klinis dan subklinis. Diagnosis endometritis dapat

didasarkan pada riwayat kesehatan, pemeriksaan rektal, pemeriksaan vaginal dan biopsi.

Keluhan kasus endometritis biasanya beberapa kali dikawinkan tetapi tidak bunting,

siklus birahi diperpanjang kecuali pada endometritis yang sangat ringan. Pemeriksaan vaginal

dapat dilakukan dengan menggunakan vaginoskop dengan melihat adanya lendir, lubang

leher rahim (serviks) agak terbuka dan kemerahan di daerah vagina dan leher rahim. Pada

palpasi per rektal akan teraba dinding rahim agak kaku dan di dalam rahim ada cairan tetapi

tidak dirasakan sebagai fluktuasi (tergantung derajat infeksi) [3].

[sunting]Terapi

Terapi endometritis, pada hewan, dapat dilakukan melalui pemberian antibiotik sistemik,

irigasi rahim, pemberian hormon estrogen untuk menginduksi respon rahim, dan

injeksi prostaglandinuntuk menginduksi estrus [2][3]. Pengobatan yang direkomendasikan

Page 7: Endo Met Ritis

untuk endometritis yang agak berat adalah memperbaiki vaskularisasi dengan

mengirigasi uterus mempergunakan antiseptik ringan seperti lugol dengan konsentrasi yang

rendah. Irigasi diulangi beberapa kali dengan interval 2-3 hari. Antibiotik diberikan secara

intra uterin dan intra muskular. Leleran dapat dikeluarkan dengan menyuntikkan

preparat estrogen. Untuk endometritis ringan cukup diberikan antibiotika intra uterina[3].

[sunting]Referensi

1. ^ a b Endometritis 

2. ^ a b c d Ball PJH, Peters AR. 2004. Reproduction in Cattle 3rd Edition. Oxford:

Blackwell Publishing

3. ^ a b c d e f g Noakes DE, Parkinson TJ, England GCW. 2001. Arthur’s Veterinary

Reproduction and Obstetrics 8th Edition. Pennsylvania: Harcourt Publishers Limited

4. ̂  Disease of Beef Cattle Associated with Post-calving and Breeding 

5. ̂  Aiello et al. 2000. The Merck Veterinary Manual. Edisi ke-8. USA : Whitehouse

station.

6. ^ a b Ratnawati D, Pratiwi WC, Affandhy L. 2007. Petunjuk Teknis Penanganan

Gangguan Reproduksi Pada Sapi Potong. Pasuruan: Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan.

PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

                        Pada zaman sekarang ini, banyak jenis penyakit yang menyerang

manusia, khususnya pada wanita selama daur kehidupannya mulai dari pada bayi,

balita,anak-anak,remaja,WUS,klimakterium serta menopause. Khususnya pada wanita

usia subur banyak sekali berbagai jenis penyakit serta gangguan-gangguan pada organ

reproduksi salah satunya adalah Penyakit Radang Panggul atau Pelvic Inflamatory

Diseases (PID). Pelvic Inflamatory Diseases merupakan suatu kumpulan radang pada

saluran genital bagian atas oleh berbagai organisme, yang dapat menyerang

endometrium, tuba fallopi, ovarium maupun miometrium secara kontinuitatum

maupun secara hematogen ataupun sebagai akibat hubungan seksual.

Page 8: Endo Met Ritis

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan endometritis?

2.      Apa saja penyebab terjadinya endometritis?

3.      Apa saja tanda-tanda endometritis?

4.      Apa saja macam-macam endometritis?

C.    TUJUAN

1.    Untuk mengetahui pengertian endometritis.

2.    Untuk mengetahui penyebab terjadinya endometritis.

3.    Untuk mengetahui tanda-tanda endometritis.

4.    Untuk mengetahui macam-macam endometritis.

BAB II

ISI

A.    Pengertian

Endometritis adalah suatu peradangan endometrium yang biasanya disebabkan

oleh infeksi bakteri pada jaringan ( Ben-zion Tuber, 1994 ).

Endometritis adalah infeksi pada endometrium atau yang disebut lapisan dalam

dari rahim. ( Prof.dr.Ida Bagus,  ).

Endometritis adalah infeksi atau desidua endometrium, dengan ekstensi ke

miometrium dan jaringan parametrial.Endometritis dibagi menjadi kebidanan dan

nonobstetric endometritis. Penyakit radang panggul (PID) adalah sebuah Common

nonobstetric pendahulunya dalam populasi.

Endometritis dapat juga terjadi karena kelanjutan dari kelahiran yang tidak

normal, seperti abortus, retensi sekundinarum, kelahiran premature, kelahiran

kembar, keahiran yang sukar (distokia), perlukaan yang disebabkan oleh alat-alat yang

dipergunakan untuk pertolongan pada kelahiran yang sukar.

B.     Penyebab Endometritis

Endometritis paling sering ditemukan setelah seksio sesarea, terutama bila

sebelumnya pasien menderita korioamnionitis, partus lama atau pecah ketuban yang

Page 9: Endo Met Ritis

lama. Penyebab-penyebab lainnya endometritis adalah jaringan plasenta yang tertahan

setelah abortus atau melahirkan. Infeksi endometrium dapat terjadi sebagai kelanjutan

infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda asing dalam rahim.

Infeksi endometrium dapat dalam bentuk akut.

Endometritis bisa juga disebabkan oleh golongan streptococcus, staphylococcus,

adakalanya basil tuberculosis dan gonococcus.

Endometritis adalah penyakit yang melibatkan polymicrobial, rata-rata, 2-3

organisme. Dalam banyak kasus, hal itu timbul dari infeksi menaik dari organisme

yang ditemukan di vagina normal flora asli. Biasanya terisolasi organisme termasuk

Ureaplasma urealyticum, Peptostreptococcus, Gardnerella vaginalis, Bacteroides bivius,

dan kelompok B Streptococcus. Chlamydia telah dikaitkan dengan onset terlambat

endometritis postpartum. Enterococcus diidentifikasi dalam sampai dengan 25% dari

perempuan yang telah menerima profilaksis cephalosporin. Rute pengiriman adalah

faktor yang paling penting dalam pengembangan endometritis postpartum. Penelitian

yang lebih baru mendukung administrasi sebelum operasi profilaksis antibiotik, yang

dikaitkan dengan 53% penurunan endometritis tanpa gangguan pada neonatus yang

dicurigai atau terbukti sepsis atau NICU admission.1 

Mayor faktor risiko termasuk kelahiran sesar, berkepanjangan pecah ketuban, tenaga

kerja yang panjang dengan beberapa pemeriksaan vagina, ekstrem pasien usia, dan

status sosial ekonomi rendah.  Minor faktor termasuk ibu anemia, janin pemantauan

internal yang berkepanjangan, lama operasi, dan anestesi umum. Bacterial vaginosis

telah dikaitkan dengan endometritis setelah kelahiran sesar dan dengan PID setelah

trimester pertama elektif aborsi.

C. Tanda-tanda Endometritis

Tanda dan gejala endometritis antara lain :                            

1.      Peningkatan demam secara persisten hingga 40 derajat celcius. Tergantung pada

keparahan infeksi.

2.      Takikardia

3.      Menggigil dengan infeksi berat

4.      Nyeri tekan uteri menyebar secara lateral

5.      Nyeri panggul dengan pemeriksaan bimanual

6.      Subinvolusi

Page 10: Endo Met Ritis

7.      Lokhia sedikit, tidak berbau atau berbau tidak sedap, lokhia seropurulenta

8.      Hitung sel darah putih mungkin meningkat di luar leukositisis puerperium fisiologis

9.      Perdarahan pervaginam

10.  Shock sepsis maupun hemoragik

11.  Abdomen distensi atau pembengkakan.

12.  Abnormal pendarahan vagina

13.  Discomfort dengan buang air besar (sembelit mungkin terjadi)

14.  Terjadi  ketidaknyamanan, kegelisahan, atau perasaan sakit (malaise)

D. Macam-Macam Endometritis

Ada dua macam endometritis antara lain :

a.       Endometritis Akut

Pada Endometritis akut endometrium mengalami edema dan hiperemi. Endometritis

ini biasanya terjadi sesudah melahirkan atau abortus ( terutama abortus kriminalis ),

yang dapat meluas sampai ke miometrium, dan berakhir sampai sepsis puerperalis.

Abortus yang dilakukan tanpa alasan yang layak dengan cara memasukkan berbagai

macam alat yang jauh dari standar steril, maka akan membawa kuman masuk ke

dalam cavum uteri. Endometritis akut ditandai oleh kehadiran microabscesses

atau neutrofil dalam endometrium kelenjar. Endometritis akut dicirikan dengan

adanya infeksi. Agen penyebab yang paling utama adalah staphylococcus aureus dan

strepthococcuss. Gejala klinis umumnya adalah demam tinggi dan lochea berbau,

lochea lama berdarah kemungkinan menjadi metrorhagia, jika terjadi radang tidak

menjalar ke parametrium atau perimetrium tidak nyeri.

Penatalaksanaan

Dalam pengobatan endometritis akut yang paling penting adalah berusaha mencegah

agar infeksi tidak menjalar. Adapun pengobatannya adalah :

a)      Uterotonik

b)      Istirahat, dengan posisi fowler

c)      Antibiotika

b.      Endometritis Kronik

Page 11: Endo Met Ritis

Radang ini jarang dijumpai , namun biasanya terjadi pada wanita yang masih

menstruasi. Dimana radang dapat terjadi pada lapisan basalis yang tidak terbuang

pada waktu menstruasi. Endometritis kronik primaria dapat terjadi sesudah

menopauase, dimana radang tetap tinggal dan meluas sampai ke bagian endometrium

lain. Endometritis kronik ditandai oleh adanya sel-sel plasma pada stroma. Penyebab

yang paling umum adalah Penyakit Radang Panggul (PID), TBC, dan klamidia. Pasien

yang menderita endometritis kronis sebelumnya mereka telah memiliki riwayat kanker

leher rahim atau kanker  endrometrium. Gejala endometritis kronis berupa noda

darah yang kotor dan keluhan sakit perut bagian bawah, leukorea serta kelainan haid

seperti menorhagia dan metrorhagia.

E. Faktor-Faktor Predisposisi

Meliputi seksio sesarea, ketuban pecah, partus lama dan kelahiran, anemia,

perdarahan, jaringan plasenta yang tertahan, operasi berkepanjangan, pemakaian

AKDR dan penyakit sistemik yang menurunkan resistensi terhadap infeksi. Wanita

dengan status nutrisi yang buruk, misalnya lebih rentan terhadap infeksi bakteri.

F. Penatalaksanaan Endometritis

1.      Antibiotika dan drainase yang memadai

Merupakan pojok sasaran terapi. Evaluasi klinis dan organisme yang terlihat pada

pewarnaan gram, seperti juga pengetahuan bakteri yang diisolasi dari infeksi serupa

sebelumnya, memberikan petunjuk untuk terapi antibiotic.

2.      Carian intravena dan elektrolit

Merupakan terapi pengganti untuk dehidrasi dan terapi pemeliharaan untuk pasien-

pasien yang tidak mampu mentoleransi makanan lewat mulut. Secepat mungkin pasien

diberikan diet peroral untuk memberikan nutrisi yang memadai.

3.      Penggantian darah

Dapat diindikasikan untuk anemia berat post abortus atau postpartum.

4.      Tirah baring dan analgesia

Merupakan terapi pendukung yang banyak manfaatnya.

Page 12: Endo Met Ritis

5.      Tindakan bedah

Endometritis postpartum sering disertai dengan jaringan plasenta yang tertahan atau

obstruksi servik. Drainase lokia yang memadai sangat penting. Jaringan plasenta yang

tertinggal dikeluarkan dengan kuretase perlahan dan hati-hati.

ENDOMETRITIS

Endometriosis adalah satu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi

terdapat di luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma,

terdapat di miometrium ataupun di luar uterus. (Wiknjosastro, 1999: 314).

Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada di dalam rahim, dapat

ditemukan dibagian lain dalam tubuh. (Irwan, 2008: 02).

Klasifikasi Endometriosis

Menurut topografinya endometriosis dapat digolongkan, yaitu sebagai berikut:

Endometriosis Interna, yaitu endometriosis di dalam miometrium, lazim disebut

Adenomiosis.

Endometriosis Eksterna, yaitu endometriosis di luar uterus, lazim disebut ”true

endometriosis” 

Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :

Endometriosis genetalia interna, yaitu endometriosis yang letaknya di dalam uterus.

Endometriosis eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di dinding belakang uterus, di

bagian luar tuba dan di ovarium.

Endometriosis genetalia eksterna, yaitu endometriosis yang letaknya di pelvio peritonium dan

di kavum douglas, rekto sigmoid, kandung kencing.

Tanda dan gejala 

Nyeri perut bagian bawah dan di daerah panggul progresif.

Disminorea (nyeri hebat di perut bagian bawah saat haid yang menganggu aktifitas).

Dispareunea (nyeri ketika melakukan hubungan seksual), disebabkan karena adanya

endometriosis di kavum douglas.

Nyeri ketika buang air besar atau kecil (disuria), khususnya pada saat menstruasi. Disebabkan

karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid.

Poli dan hipermenorea (siklus lebih pendek dari normal < 21 hari, darah lebih banyak atau

lama dari normal lebih dari 7 hari).

Infertilitas (kemandulan), apabila mobilitas tuba terganggu karena fibriosis dan karena

Page 13: Endo Met Ritis

perlekatan jaringan disekitarnya.

Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spoting sebelum menstruasi).

Haid yang banyak (menorragia)

ENDOMETRITIS

A. PENGERTIAN

- Endometritis adalah suatu peradangan endometrium yang biasanya disebabkan oleh infeksi

bakteri pada jaringan. (Taber, B., 1994).

Endometritis adalah infeksi pada endometrium (lapisan dalam dari rahim). (Manuaba, I.B. G.,

1998).- Endometritis adalah suatu infeksi yag terjadi di endometrium, merupakan

komplikasi pascapartum, biasanya terjadi 48 sampai 72 jam setelah melahirkan.

B. ETIOLOGI

Endometritis sering ditemukan pada wanita setelah seksio sesarea terutama bila sebelumnya

adariwayat koriomnionitis, partus lama, pecah ketuban yang lama. Penyebab lainnya

dariendometritis adalah adanya tanda jaringan plasenta yang tertahan setelah abortus dan

melahirkan.(Taber, B. 1994).Menurut Varney, H. (2001), hal-hal yang dapat menyebabkan

infeksi pada wanita adalah:- Waktu persalinan lama, terutama disertai pecahnya ketuban.-

Pecahnya ketuban berlangsung lama.- Adanya pemeriksaan vagina selama persalinan dan

disertai pecahnya ketuban.- Teknik aseptik tidak dipatuhi.- Manipulasi intrauterus

(pengangkatan plasenta secara manual).- Trauma jaringan yang luas/luka terbuka.- Kelahiran

secara bedah.- Retensi fragmen plasenta/membran amnion

C. KLASIFIKASI

Menurut Wiknjosastro (2002),-

a.       Endometritis akuta

 Terutama terjadi pada masa post partum / post abortum.Pada endometritis post partum

regenerasi endometrium selesai pada hari ke-9, sehinggaendometritis post partum pada

umumnya terjadi sebelum hari ke-9. Endometritis post abortumterutama terjadi pada abortus

provokatus.Pada endometritis akuta, endometrium mengalami edema dan hiperemi, dan pada

pemeriksaanmikroskopik terdapat hiperemi, edema dan infiltrasi leukosit berinti polimorf

yang banyak, serta perdarahan-perdarahan interstisial. Sebab yang paling penting ialah

infeksi gonorea dan infeksi pada abortus dan partus.Infeksi gonorea mulai sebagai servisitis

akut, dan radang menjalar ke atas dan menyebabkanendometritis akut. Infeksi gonorea akan

dibahas secara khusus.Pada abortus septik dan sepsis puerperalis infeksi cepat meluas ke

miometrium dan melalui pembuluh-pembuluh darah limfe dapat menjalar ke parametrium,

Page 14: Endo Met Ritis

ketuban dan ovarium, dan ke peritoneum sekitarnya. Gejala-gejala endometritis akut dalam

hal ini diselubungi oleh gejala-gejala penyakit dalam keseluruhannya. Penderita panas tinggi,

kelihatan sakit keras, keluar leukorea yang bernanah, dan uterus serta daerah sekitarnya nyeri

pada perabaan.Sebab lain endometritis akut ialah tindakan yang dilakukan dalam uterus di

luar partus atauabortus, seperti kerokan, memasukan radium ke dalam uterus, memasukan

IUD (intra uterinedevice) ke dalam uterus, dan sebagainya.Tergantung dari virulensi kuman

yang dimasukkan dalam uterus, apakah endometritis akut tetap berbatas pada endometrium,

atau menjalar ke jaringan di sekitarnya.Endometritis akut yang disebabkan oleh kuman-

kuman yang tidak seberapa patogen padaumumnya dapat diatasi atas kekuatan jaringan

sendiri, dibantu dengan pelepasan lapisanfungsional dari endometrium pada waktu haid.

Dalam pengobatan endometritis akuta yang paling penting adalah berusaha mencegah, agar

infeksi tidak menjalar.Gejalanya :

-Demam

-Lochea berbau : pada endometritis post abortum kadang-kadang keluar flour yang purulent

-Lochea lama berdarah malahan terjadi metrorrhagi.

-Kalau radang tidak menjalar ke parametrium atau parametrium tidak nyeri

 

Terapi :

-Uterotonika.

-Istirahat, letak fowler.

-Antibiotika.

-Endometritis senilis perlu dikuret untuk menyampingkan corpus carsinoma. Dapat

diberiestrogen.-

b.      Endometritis kronika

 Endometritis kronika tidak seberapa sering terdapat, oleh karena itu infeksi yang tidak

dalammasuknya pada miometrium, tidak dapat mempertahankan diri, karena pelepasan

lapisanfungsional darn endometrium pada waktu haid. Pada pemeriksaan mikroskopik

ditemukan banyak sel-sel plasma dan limfosit. Penemuan limfosit saja tidak besar artinya

karena sel itu jugaditemukan dalam keadaan normal dalam endometrium.Gejala-gejala klinis

endometritis kronika adalah leukorea dan menorargia.Pengobatan tergantung dari

penyebabnya.Endometritis kronis ditemukan:

1.      Pada tuberkulosis.

2.      Jika tertinggal sisa-sisa abortus atau partus.

3.      Jika terdapat korpus alineum di kavum uteri

Page 15: Endo Met Ritis

4.      Pada polip uterus dengan infeksi.

5.      Pada tumor ganas uterus.

Pada salpingo ± oofaritis dan selulitis pelvik.Endometritis tuberkulosa terdapat pada hampir

setengah kasus-kasus TB genital. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan tuberkel pada

tengah-tengah endometrium yang meradangmenahun.Pada abortus inkomplitus dengan sisa-

sisa tertinggal dalam uterus terdapat desidua dan vilikorealis di tengah-tengah radang

menahun endometrium.Pada partus dengan sisa plasenta masih tertinggal dalam uterus,

terdapat peradangan danorganisasi dari jaringan tersebut disertai gumpalan darah, dan

terbentuklah apa yang dinamakan polip plasenta.Endometritis kronika yang lain umumnya

akibat ineksi terus-menerus karena adanya benda asingatau polip/tumor dengan infeksi di

dalam kavum uteri.

 

Gejalanya :

-Flour albus yang keluar dari ostium.

-Kelainan haid seperti metrorrhagi dan menorrhagi.Terapi :

-Perlu dilakukan kuretase.

D. GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis dari endometritis tergantung pada jenis dan virulensi kuman, daya

tahan penderita dan derajat trauma pada jalan lahir. Kadang-kadang lokhea tertahan oleh

darah, sisa-sisa plasenta dan selaput ketuban. Keadaan ini dinamakan lokiometra dan dapat

menyebabkankenaikan suhu yang segera hilang setelah rintangan dibatasi. Uterus pada

endometrium agak membesar, serta nyeri pada perabaan, dan lembek. Pada endometritis yang

tidak meluas penderita pada hari-hari pertama merasa kurang sehat dan perut nyeri, mulai

hari ke 3 suhumeningkat, nadi menjadi cepat, akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi

menurun, dandalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah normal kembali, lokhea pada

endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang berbau. Hal yang terakhir ini tidak

boleh menimbulkananggapan bahwa infeksinya berat. Malahan infeksi berat kadang-kadang

disertai oleh lokheayang sedikit dan tidak berbau.Gambaran klinik dari endometritis:

 -nyeri abdomen bagian bawah.

 -Mengeluarkan keputihan (leukorea).

 -Kadang terjadi pendarahan.

Dapat terjadi penyebaran.

- Miometritis (pada otot rahim).

- Parametritis (sekitar rahim).

Page 16: Endo Met Ritis

- Salpingitis (saluran otot).

- Ooforitis (indung telur).

- Pembentukan penahanan sehingga terjadi abses.(Manuaba, I. B. G., 1998)

Menurut Varney, H (2001), tanda dan gejala endometritis meliputi:

- Takikardi 100-140 bpm.

- Suhu 30 ± 40 derajat celcius.

- Menggigil.-

- Nyeri tekan uterus yang meluas secara lateral.

- Peningkatan nyeri setelah melahirkan.

- Sub involusi.

- Distensi abdomen.

-Lokea sedikit dan tidak berbau/banyak, berbau busuk, mengandung darah seropurulen.

- Awitan 3-5 hari pasca partum, kecuali jika disertai infeksi streptococcus.

- Jumlah sel darah putih meningkat.

E. PATOFISIOLOGI

Kuman-kuman masuk endometrium, biasanya pada luka bekas insersio plasenta, dan

waktusingkat mengikut sertakan seluruh endometrium. Pada infeksi dengan kuman yang

tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan desidua bersama-sama

dengan bekuandarah menjadi nekrosis serta cairan. Pada batas antara daerah yang meradang

dan daerah sehatterdapat lapisan terdiri atas lekosit-lekosit. Pada infeksi yang lebih berat

batas endometriumdapat dilampaui dan terjadilah penjalaran

F. KOMPLIKASI

- Wound infection- Peritonitis- Adnexal infection.- Parametrial phlegmon- Abses pelvis- Septic

pelvic thrombophlebitis.

G. PENATALAKSANAAN

- Antibiotika ditambah drainase yang memadai merupakan pojok sasaran terpi. Evaluasiklinis

daan organisme yang terlihat pada pewarnaan gram, seperti juga pengetahuan bakteri

yangdiisolasi dari infeksi serupa sebelumnya, memberikan petunjuk untuk terapi antibiotik.-

Cairan intravena dan elektrolit merupakan terapi pengganti untuk dehidrasi ditambahterapi

pemeliharaan untuk pasien-pasien yang tidak mampu mentoleransi makanan lewat

mulut.Secepat mungkin pasien diberikan diit per oral untuk memberikan nutrisi yang

memadai.- Pengganti darah dapat diindikasikan untuk anemia berat dengan post abortus atau

post partum.- Tirah baring dan analgesia merupakan terapi pendukung yang banyak

manfaatnya.- Tindakan bedah: endometritis post partum sering disertai dengan jaringan

Page 17: Endo Met Ritis

plasenta yangtertahan atau obstruksi serviks. Drainase lokia yang memadai sangat penting.

Jaringan plasentayang tertinggal dikeluarkan dengan kuretase perlahan-lahan dan hati-hati.

Histerektomi dansalpingo ± oofaringektomi bilateral mungkin ditemukan bila klostridia teah

meluas melampauiendometrium dan ditemukan bukti adanya sepsis sistemik klostridia (syok,

hemolisis, gagalginjal)

Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUP Bandung. (1981). Obstetric Patologi.Bandung: Elstar

Offset.

Barlzad, A. (1993). Endokrinologi Ginekologi.Jakarta: KSERI. Media Aesculapius.

Doengoes, Marilynn. E. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi: Pedoman Untuk

Perencanaan Dan Dokumentasi Perawatan Klien.Jakarta: EGC.

Duenhoelter, J.H. (1989). Ginekologi greenhill (edisi 10)Jakarta: EGC.

Mansjoer, A. (1999). Kapita Selekta Kedokteran (Jilid 1).Jakarta: Media Aesculapius.

Simmons, Gema T. (2005). Endometritis. Available

at: http://www .emedicine.com/med/topic 676.htm. September 15th, 2005.

Taber, Ben-Zion. (1994). Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri Dan Ginekologi.Jakarta: EGC.

Varney, H. (2002). Buku Saku Bidan.Jakarta: EGC.

Wiknjosastro, H. (2002). Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Wiknjosastro, H. (1991). ILMU KEBIDANAN. Edisi III.Jakarta : Gramedia.

 

 Endometriosis sebagai Penyebab InfertilitasBAB IPENDAHULUANA. Latar

BelakangInfertilitas merupakan suatu permasalahan yang cukup lama dalam dunia

kedokteran.Namun sampaisaat ini ilmu kedokteran baru berhasil menolong ± 50% pasangan

infertil untuk memperoleh anak.Dimasyarakat kadang infertilitas di salah artikan sebagai

ketidakmampuan mutlak untuk memiliki anak

atau ”kemandulan” pada kenyataannya dibidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai

kekurangmampuan pasangan untuk menghasilkan keturunan, jadi bukanlah

ketidakmampuanmutlak untuk memiliki keturunan.Menurut catatan WHO, diketahui

penyebab infertilitas pada perempuan di antaranya, adalah: faktorTuba fallopii (saluran telur)

36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 30%, dan hal lain yang tidakdiketahui sekitar

Page 18: Endo Met Ritis

26%.Hal ini berarti sebagian besar masalah infertilitas pada perempuan disebabkanoleh

gangguan pada organ reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi.Beberapa wanita

terkejut ketika dokter menyebutkan diagnosa endometriosis yang merupakan salahsatu

penyebab infertilitas, namun tidak mengetahui dengan jelas apa sebenarnya

endometriosistersebut. Endometriosis paling sering terjadi pada usia reproduksi. Insidensi

yang pasti belumdiketahui, namun prevalensinya pada kelompok tertentu cukup

tinggi. Misalnya, pada wanita yangdilakukan laparaskopi diagnostik, ditemukan

endometriosis sebanyak 0-53%; pada kelompok wanitadengan infertilitas yang belum

diketahui penyebabnya ditemukan endometriosis sebanyak 70-80%;sedangkan pada wanita

dengan infertilitas sekunder ditemukan endometriosis sebanyak 25%.Diperkirakan prevalensi

endometriosis akan terus meningkat dari tahun ketahun. Meskipunendometriosis dikatakan

penyakit wanita usia reproduksi, namun telah ditemukan pulaendometriosis pada usia remaja

dan pasca menopause. Oleh karena itu, untuk setiap nyeri haid baikpada usia remaja, maupun

pada usia menopause perlu dipikirkan adanya endometriosis.Endometriosis selama kurang

lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian yangmeningkat. Angka kejadian

antara 5-15% dapat ditemukan di semua operasi pelvik. Endometriosis jarang didapatkan

pada orang-orang negro, dan lebih sering didapatkan pada wanita-wanita yangberasal dari

golongan sosio-ekonomi yang kuat. Yang menarik perhatian adalah bahwaendometriosis

lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak kawin pada umur muda, dan yangtidak

mempunyai banyak anak. Ternyata fungsi ovarium secara siklis yang terus menerus

tanpadiselingi kehamilan, memegang peranan penting di dalam terjadinya

endometriosis.Angka kejadian endometriosis yang terjadi pada infertilitas menurut Ali

Badziad, 1992, adalahsebesar antara 20-60 %. Pada infertilitas primer angka kejadian

endometriosis yang terjadi sebesar25%, sedangkan pada infertilitas sekunder angka

kejadiannya sebesar 15%. Sedangkan angkakejadian endometriosis yang dilaporkan oleh

Speroff adalah 3-10% terjadi pada wanita usiaproduktif, dan antara 25-35 terjadi pada wanita

infertil. Sedangkan di Indonesia endometriosisditemukan kurang lebih 30% pada wanita

infertil. Menurut William dan Pratt kejadian Endometriosispada seluruh laparatomi dari

berbagai indikasi ditemukan sebesar 11,87%Berdasarkan penjelasan di atas besar persentase

kasus endometriosis pada wanita mendasari studykasus ini untuk mengkaji lebih

dalam mengenai salah satu penyebab dari infertilitas.

 

o nyeri pada saat buang air besaro darah pada feceso diare, konstipasi dan koliko nyeri

sebelum, pada saat dan sesudah buang air kecilPencegahan dan Pengobatan Endometriosis

Page 19: Endo Met Ritis

• Pencegahan Endomet

riosisMeigs berpendapat bahwa kehamilan adalah cara pencegahan yang paling baik

untukendometriosis. Gejala-gejala endometriosis memang berkurang atau hilang pada

waktu dan sesudahkehamilan karena regresi endometrium dalam sarang-sarang

endometriosis. Oleh sebab ituhendaknya perkawinan jangan ditunda terlalu lama, dan

sesudah perkawinan hendaknya diusahakansupaya mendapat anak-anak yang diinginkan

dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sikap demikianitu tidak hanya merupakan profilaksis

yang baik terhadap endometriosis, melainkan menghindariterjaidnya infertilitas sesudah

endometriosis, melainkan menghindari terjadinya infertilitas sesudahendometriosis timbul.

Selain itu jangan melakukan pemeriksaan yang kasar atau melakukan kerokanpada waktu

haid, karena dapat menyebabkan mengalirnya darah haid dari uterus ke tuba dan kerongga

panggul.

• Pengobatan Endometriosis

 Pengobatan yang diberikan tergantung pada gejala, rencana mempunyai anak, usia dan

luasnyadaerah yang terkena. Pengelolaan endometriosis dengan obat-obatan

tidak menyembuhkan,endeometriosis akan kambuh setelah pengobatan dihentikan. Pada

wanita dengan endometriosisringan sampai berat, terutama dengan kasus infertilitas, maka

diperlukan pembedahan untukmembuang sebanyak mungkin jaringan endometriosis dan

mengembalikan fungsi reproduksi.1) Pengobatan HormonalTabel. Pengobatan hormonal

pada endometriosisNo Cara terapi Efek Efek samping1 Gn RH agonis ooforektomi Asiklik

estrogen rendah Keluhan vasomotor atrofi ciri seks sekunderasteoporosis2 Danazol

metiltestosteron Asiklik estrogen rendah Peningkatan berat badan, break thoughbleeding,

akne, kulit berminyak, perubahan suara hirsutisme,3 Medroksipogesteron asetat gastrinon

noretisteron Asiklik estrogen rendah bleeding Peningkatanberat badan, break, throuh

bleeding, depresi, kloating4 Kontrasepsi oral nonsiklik Asiklik estrogen mual, progestogen

tinggi, progestogen tinggi Mual,breakhrough bleedingSumber : Winkjosastro,1999:

321Macam pengobatan hormonal untuk terapi endometriosis1. Androgen, yaitu preparat yang

dipakai adalah metiltestoteran sublingual dengan dosis 5-10 mgperhari. Biasanya diberikan

10 mg per hari pada bulan pertama dilanjutkan dengan 5 mg perhariselama 2-3 bulan

berikutnya. Kekurangan adalah: a) Timbulnya efek samping maskulinisasi terutamapada

dosis melebihi 300 mg perbulan/ pada terapi jangka panjang. b) Masih mungkin terjadi

ovulasi,terutama pada dosis 5 mg per hari. c) Bila terjadi kehamilan akan menimbulkan cacat

bawaan pada janin. Keuntungan adalah: a) Digunakan untuk mengurangi nyeri/ dispaneuri. b)

Meningkatkanlibido.2. Estrogen-progesteron, terapi standar yang dianjurkan adalah 0,03 mg

Page 20: Endo Met Ritis

etinil estradiol, kekuranganadalah terjadi mual, muntah dan perdarahan. Keuntungan adalah

dilaporkan bahwa dengan terap

 

ini 30 %, penderita menyatakan keluhannya bekurang dan 18 % secara obyektif

mengalamikesembuhan.3. Progestogen, dosis yang dipakai adalah medroksiprogesteron

asetat 30-50 per hari ataunoretiston asetat 30 mg per hari kekurangan adalah menghambatan

ovulasi, sedangkankeuntungannya adalah terjadinya kehamilan lagi setelah terapi yaitu rata-

rata sebesar 26 %.4. Danazol, dosis yang dianjurkan untuk endometriosis ringan atau sedang

adalah 400 mg/ hari.Sedangkan untuk yang berat diberikan sampai dengan 800 mg perhari.

Kekurangan adalah terjadiacne, kulit berminyak, perubahan suara, pertambahan berat

badan dan edema. Sedangkankeuntungannya dapat mengurangi ukuran endometrioma dan

menghilangkan rasa nyeri2) Pembedahan1. Pembedahan konservatif dilakukan pada

pasien dengan intentilitas dan sudah tua, yaitu denganmerusak seluruh endometriosis dan

memperbaiki keadaan pelvis dengan cara neuroktomi presakral.2. Pembedahan definitif

dilakukan pada pasien yang tidak ingin hamil atau beberapa gejala. Jenispemebdahannya

yaitu histerektomi total, salpingi, ooforektomi bilateral, dan eksisi tempatendometriosis.Perlu

diingat terlebih dulu harus ditentukan apakah fungsi ovarium dipertahankan atau

tidak. Fungsiovarium dipertahankan pada endometriosis dini, tidak adanya gejala dan pasien

usia muda yangmasih punya anak. Fungsi ovarium dihentikan bila endometriosis sudah

menyerang pelvis secara luaskhususnya pada wanita usia lanjut.3) Pembedahan

RadikalPembedahan dilakukan dengan mengangkat rahim dan ovarium di samping

membersihkan jaringanendometriosisnya. Hal ini hanya dilakukan pada wanita dengan

endometriosis hebat yang tidakmengalami perbaikan dengan pengobatan lain dan tidak lagi

mengharapkan kehamilan. Setelahdilakukan pembedahan diberikan terapi pengganti

estrogen, karena pengangkatan rahim danovarium menimbulkan akibat yang sama dengan

menopause. Terapi pengganti ini diberikan 4-6bulan setelah pembedahan agar semua jaringan

endometriosis yang tersisa sudah habis dan tidakterbentuk kembali di bawah pengaruh

estrogen.BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Endometriosis adalah suatu keadaan dimana

jaringan yang hanya ada dalam rahim, dapatditemukan di bagian lain dalam tubuh. Keadaan

ini menimbulkan rasa nyeri, terutama pada saat haiddan dapat menyebabkan infertilitas

(mandul).2. Faktor-faktor Endometriosis

• Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke rongga perut

melalui tuba

• Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel

Page 21: Endo Met Ritis

-sel endometrium melekat dan berkembang

• Kelainan genetis• Jaringan endometrium menyebar melalui sistem kelenjar getah bening dan aliran

darah• Faktor lingkungan, misalnya paparan terhadap dioxin

 3. Gejala-gejala Endometriosis

 

1. Nyeri, hebatnya nyeri ditentukan oleh lokasi endometriosiso nyeri pada saat menstruasio

nyeri selama dan sesudah hubungan intimo nyeri ovulasinyeri pada pemeriksaan dalam oleh

dokter2. Perdarahano perdarahan banyak dan lama pada saat menstruasio spotting sebelum

menstruasio menstruasi yang tidak teraturo darah menstruasi yang berwarna gelap yang

keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi3. Keluhan buang air besar dan kecilo

nyeri pada saat buang air besaro darah pada feceso diare, konstipasi dan koliko nyeri

sebelum, pada saat dan sesudah buang air kecil4. Pencegahan dan Pengobatan Endometriosis

• Pencegahan

kehamilan adalah cara pencegahan yang paling baik untuk endometriosis.

• Pengobatan

Ada 3 cara pengobatan Endometriosis yaitu :1. Pengobatan Hormonal2. Pembedahan3.

Pembedahan Radikal

DAFTAR PUSTAKADiyoyen.2009. Endometriosis dan Adenomiosis.

http://www.majalahfarmacia.comJayanti, Y. 2009. Karya Tulis Ilmiah. Asuhan Kebidanan

Gangguan Sistem Reproduksi Pada Ny. Tdengan Endometriosis di RSUD Dr Moewardi

Surakarta.Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

Untuk PendidikanBidan. Jakarta: EGC ______. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin

Obstetri Genikologi dan KB. Jakarta