patogeness leptospirosis

Click here to load reader

description

IPD

Transcript of patogeness leptospirosis

Masuk melalui kulit/ mukosa yang tidak intak

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme, yaitu Leptospira. Nama lain dari penyakit ini yaitu mud fever, slime fever, swamp fever.perdarahanFaktor pembekuan Consumptive fibrin Gangguan koagulasiSitokin:IL 1, IL 6, IL 8, TNFaKerusakan endotelKomplemen C3a- C5aVaskuitis IL 1 produksi PG demam, stimulasi nyeri Sekresi leukotrien Menstimulasi migrasi & granulasi PMNKompleks imunEfek toksikDinding sel: lipopolisakaridaMembran sel: lipid AMekanisme patologisJarang: limpa, sumsum tulang, kelenjar imfeMenyebar ke berbagai jaringan & organ tubuhSering: hepar, ginjalleptospiremiaMengikuti aliran darah sistemik

EtiologiManusia bisa terinfeksi jika kontak pada kulit atau selaput lendir yang luka/ erosi dengan air, tanah, lumpur, dan sebagainya yang telah tercemar oleh air kemih binatang yang terinfeksi leptospira. Yang sering menginfeksi manusia adalah: L. Icterohaemorhagiae dengan reservoir tikus L. canicola dengan reservoir anjing L. pomona dengan reservoir sapi dan babi

Fase leptospiremia Demam yang mendadak, sakit kepala frontal, oksipital, atau bitemporal, mialgia, hiperestesia kulit, nyeri tekan otot gastroknemius, paha, dan pinggang, demam tinggi, menggigil, mual, muntah, diare, batuk, sakit dada, penurunan kesadaran, conjungtiva suffusion, rash, hepatosplenomegali. Fase leptospiremia berlangsung selama 4-9 hari. Gejala menjadi asimtomatik selama 1-3 hari. Kemudian berlanjut menjadi fase imun. Fase imunDemam lebih dari 39 C, sakit menyeluruh, pendarahan, iridosiklitis, neuritis optik, mielitis, ensefalitis, neuropati perifer Fase penyembuhanTerjadi pada minggu ke 2 sampai minggu ke 4. Demam, nyeri otot berangsur-angsur hilang.

Menurut berat ringannya, leptospirosis dibagi menjadi ringan dan berat, tetapi untuk pendekatan diagnosis klinis dan penanganannya, para ahli lebih senang membagi penyakit ini menjadi leptospirosis anikterik (non ikterik) dan leptospirosis ikterik. 1) Leptospirosis anikterik Ditandai dengan demam ringan atau tinggi bersifat remiten, nyeri kepala dan menggigil serta mialgia. Nyeri retro-orbital, photopobia, nyeri otot terutama di daerah betis, punggung dan paha. Pemeriksaan fisik yang khas adalah conjunctival suffusion dan nyeri tekan di daerah betis. Limpadenopati, splenomegali, hepatomegali dan rash macupapular bisa ditemukan, meskipun jarang. Kelainan mata berupa uveitis dan iridosiklis dapat dijumpai pada pasien leptospirosis anikterik maupun ikterik.2) Leptospirosis ikterik/ Weils syndromeLeptospirosis berat disertai gagal ginjal akut, ikterus, perdarahan, anemia, azotemia, gangguan kesadaran, dan demam tipe febris kontinua.

Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan darah biasa didapatkan leukositosis, neutrofilia, trombositopenia, LED meningkat. Pada peeriksaan fungsi hati jika tidak ada gejala ikterik, fungsi hati normal. Tetapi bila terdapat gangguan fungsi hati maka SGOT, SGPT dapat meningkat. Pada pemeriksaan ginjal didapatkan kreatinin meningkat. Pemeriksaan laboratorium khusus yaitupemeriksaan bakteriologis dan serologis. Pemeriksaan bakteriologis dilakukan dengan bahan biakan/ kultur leptospira dengan medium kultur Stuart. Diagnosa pasti dapat ditegakkan jika dalam waktu 2-4 minggu terdapat leptospira dalam kultur.