7/24/2019 Patofisiologi Ramsey Hunt

1/1

Patofisiologi

Saat terinfeksi varicella, virus varicella zoster melewati lesi masuk ke permukaan kulit

dan mukosa menuju ujung ujung saraf sensoris dan di transportasikan oleh serat serat saraf ke

ganglion sensoris. Di gangglion virus menetap dan mejadi infeksi laten sepanjang hidup. Selama

virus laten di gangglion tidak tampak gejala infeksi. Reaktifasi dari varicella zoster virus (VZV

!ang terdistri"us sepanjang saraf sensoris !ang menginervasi telinga, termasuk didalamn!a

parese nervus V## tim"ul aki"at reaktivasi virus varisela zoster !ang menetap pada ganglion

genikulatum dan proses ini dise"ut dengan ganglionitis. $anglionitis menekan selu"ung jaringan

saraf, sehingga menim"ulkan gejala pada nervus V##. %eradangan dapat meluas sampai ke

foramen stilomastoid.& 'pa"ila gejala disertai kurang pendengaran dan vertigo, maka ini adalah

aki"at penjalaran infeksi virus langsung pada . V### pada posisi sudut sere"elo pontin, atau

melalui vasa vasorum. )ekanisme !ang men!e"a"kan reaktivasi virus varicella zoster ini masih

"elum jelas sering "erhu"ungan dengan orang*orang dengan da!a tahan tu"uh !ang menurun,

stress emosional, suatu keganasan, terapi radiasi, kemoterapi, atau infeksi +#V mempun!ai risiko

!ang tinggi untuk terjadin!a reaktifasi herpes virus zoster. Stres fisik dan stress emosional juga

dapat menjadi faktor pencetus.

. 'ndrianto %, %en!akit telinga +idung dan -enggorokan, %ener"it "uku edokteran /$0,

1akarta, 233.

&. Sjaiful dkk. #nfeksi Virus +erpes. 1akarta4 kelompok studi herpes 5akultas edokteran

6niversitas #ndonesia .2332.p78*9