Patofisiologi Cervical Cancer

2
Patofisiologi Cervical Cancer Keterangan Tambahan Patofisiologi - Cervicitis kronis ditandai dengan meluasnya zona transformasi. - Risk factor: o Intercourse pertama pada usia muda o Multiple sexual partners o Multiparitas o Partner pria dengan multiple partner sebelumnya o Persistent detecion of a high-risk HPV in high concentration. o Human Leukocyte Antigen dan subtipe viral. o Terekspose obat kontrasepsi dan nikotin. o Infeksi genital (chlamydia) - CIN tumbuh di area metaplasia di transformation zone yakni squamocolumnar junction (SCJ. CIN sering terjadi saat menarche atau setelah kehamilan, ketika metaplasia sangatlah aktif terjadi. Akan tetapi, saat menopause, metaplasia kurang aktif sehingga perkembangan CIN sangat rendah. Saat menarche, produksi estrogen menyebabkan epitelium vagina terisi dengan glikogen. Laktobasilus menggunakan glikogen tersebut untuk fermentasi dan merendahkan kadar pH. Ini menstimulasi subcolumnar reserve cells untuk ber-metaplasia. - CIN terjadi di bagian bibir atas (anterior lip) dari portio sebanyak dua kali lebih banyak dibanding posterior lip. Selain itu, CIN langka terjadi di bagian lateral. Galuh Alviana 130110090056 Kelompok B1 Page 1

description

patofisiologi cervical cancer

Transcript of Patofisiologi Cervical Cancer

Page 1: Patofisiologi Cervical Cancer

Patofisiologi Cervical Cancer

Keterangan Tambahan Patofisiologi

- Cervicitis kronis ditandai dengan meluasnya zona transformasi.

- Risk factor:

o Intercourse pertama pada usia muda

o Multiple sexual partners

o Multiparitas

o Partner pria dengan multiple partner sebelumnya

o Persistent detecion of a high-risk HPV in high concentration.

o Human Leukocyte Antigen dan subtipe viral.

o Terekspose obat kontrasepsi dan nikotin.

o Infeksi genital (chlamydia)

- CIN tumbuh di area metaplasia di transformation zone yakni squamocolumnar

junction (SCJ. CIN sering terjadi saat menarche atau setelah kehamilan, ketika

metaplasia sangatlah aktif terjadi. Akan tetapi, saat menopause, metaplasia kurang

aktif sehingga perkembangan CIN sangat rendah. Saat menarche, produksi estrogen

menyebabkan epitelium vagina terisi dengan glikogen. Laktobasilus menggunakan

glikogen tersebut untuk fermentasi dan merendahkan kadar pH. Ini menstimulasi

subcolumnar reserve cells untuk ber-metaplasia.

- CIN terjadi di bagian bibir atas (anterior lip) dari portio sebanyak dua kali lebih

banyak dibanding posterior lip. Selain itu, CIN langka terjadi di bagian lateral.

- Keseluruhan SCJ yang sedang metaplasia sangat rentan terhadapn oncogenic factor,

yang bisa menyebabkan sel tersebut berubah menjadi CIN. Oleh sebab itu, CIN biasa

terjadi di saat metaplasia sedang aktif-aktifnya terjadi, yakni saat menarche atau

setelah kehamilan.

- Perkembangan menjadi invasive carcinoma membutuhkan waktu berbulan-bulan

sampai lebih dari 20 tahun.

Galuh Alviana 130110090056 Kelompok B1 Page 1

Page 2: Patofisiologi Cervical Cancer

Patofisiologi Cervical Cancer

CASE

- Tumor stage 1-B-1 karena ukurannya ≤ 4 cm. apabila ukurannya ≥ 4 cm, stage 1-B-2.

- Keratinized squamous cell carcinoma malignant dalam stadium awal tidak

seberbahaya non-keratinized belum invasive keluar cervix.

- Karena belum terlalu invasive, perdarahan terjadi apabila ada goncangan yang keras

pada jaringan neoplastik seperti saat intercourse, tidak keluar seperti darah

menstruasi.

Galuh Alviana 130110090056 Kelompok B1 Page 2