Referat HNP Cervical

27
1 Bagian Ilmu Saraf Referat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman HERNIA NUCLEUS PULPOSUS CERVICAL oleh: AULIYAA RAHMAH 1310019007 Pembimbing: dr. Yetty Hutahaean, Sp. S Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada Bagian Ilmu Saraf Fakultas Kedokteran

description

HNP Cervical

Transcript of Referat HNP Cervical

Page 1: Referat HNP Cervical

1

Bagian Ilmu Saraf Referat

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

HERNIA NUCLEUS PULPOSUS CERVICAL

oleh:

AULIYAA RAHMAH

1310019007

Pembimbing:

dr. Yetty Hutahaean, Sp. S

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

Pada Bagian Ilmu Saraf

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

2013

Page 2: Referat HNP Cervical

2

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................2

1.1. Latar Belakang....................................................................................................2

1.2 Tujuan Penulisan.................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................6

2.1 Definisi................................................................................................................6

2.2 Epidemiologi.......................................................................................................6

2.3 Anatomi Vertebra Servikalis...............................................................................6

2.4 Etiologi dan Faktor Predisposisi..........................................................................8

1.1.1 2.4.1 Etiologi................................................................................................8

2.5 Patogenesis..........................................................................................................8

2.6 Derajat dan Tipe..................................................................................................9

2.7 Manifestasi Klinik.............................................................................................11

2.8 Diagnosis...........................................................................................................11

2.9 Pemeriksaan Penunjang.....................................................................................14

2.10 Diagnosis Banding.............................................................................................14

2.11 Penatalaksanaan.................................................................................................15

2.12 Komplikasi........................................................................................................16

2.13 Prognosis...........................................................................................................16

2.14 Pencegahan........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18

Page 3: Referat HNP Cervical

3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banyak orang pernah menderita akibat mengalami nyeri pada leher, bahu, dan

lengan. Nyeri tumpul maupun tajam yang bersifat menjalar dari leher hingga ke lengan

dan jari, dan kadang juga disertai dengan rasa tebal dan kesemutan. Bahkan pada

beberapa kasus dapat terjadi gangguan motorik ekstremitas bawah. Gejala-gejala

tersebut sering disebut dengan nyeri radiks servikal (Radicular Cervical Pain) yang

paling sering disebabkan oleh herniasi diskus intervertebralis servikalis sehingga

menekan radix (akar saraf) pada servikal dan menyebabkan nyeri pada daerah yang

dipersarafi radix tersebut. Keadaan ini disebut sebagai HNP Servikalis (Hernia Nukleus

Pulposus Servikalis) (Back Pain & Spine Physicians, 2012)

HNP servikalis dapat terjadi akibat proses degeneratif maupun trauma yang

mencederai vertebra servikalis. Proses degeneratif dan trauma ini menyebabkan

perubahan pada struktur diskus intervertebralis yang terletak diantara masing-masing

badan (corpus) vertebra servikalis, sehingga fungsinya sebagai penahan tekanan (shock

absorbers) terganggu dan menyebabkan substansi diskus keluar (herniasi) hingga

menekan radix saraf bahkan medula spinalis dan menyebabkan gejala-gejala tersebut

(Nav, 2008).

HNP secara umum dapat terjadi pada semua columna vertebralis, dari servikal

hingga lumbal. HNP servikalis merupakan HNP tersering kedua setelah kasus HNP

lumbalis. Sekitar 51% dari orang dewasa pernah mengalami periode nyeri pada leher

dan lengan sepanjang hidupnya. 25% diantaranya terdapat gambaran herniasi diskus

pada hasil MRI ( Magnetic Resonance Imaging) yang terjadi pada kelompok usia

kurang dari 40 tahun, dan 60% diantaranya terjadi pada kelompok usia lebih dari 60%.

Di Indonesia angka kejadian HNP servikalis sekitar 5-10% dari seluruh populasi

penderita HNP. Sekitar 60% diantaranya terjadi pada kelompok usia lebih dari 30-40

tahun

Page 4: Referat HNP Cervical

4

1.2 Tujuan Penulisan

Mengetahui tentang anatomi vertebra servikalis, definisi, epidemiologi, etiologi,

faktor predisposisi, patogenesis, manifestasi klinik, diagnosis, penatalaksanaan,

prognosis, komplikasi, diagnosis banding, dan pencegahan dari HNP servikalis

Page 5: Referat HNP Cervical

5

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Hernia Nucleus Pulposus Cervicalis (HNP Cervicalis) atau Cervical Disc

Herniation adalah rupturnya atau penonjolan (bulge) annulus fibrosus pada diskus

intervertebralis servikalis sehingga isi diskus atau nukleus pulposus keluar (herniasi) dan

menekan radix saraf pada foramina intervertebralis atau medula spinalis pada kanalis

vertebralis sehingga menyebabkan nyeri radikuler sepanjang daerah yang dipersarafi

oleh saraf yang terjepit tersebut (Jacob & Hoh, 2012).

2.2 Epidemiologi

Kejadian HNP servikalis merupakan kejadian HNP terbanyak kedua setelah HNP

lumbalis, yaitu sekitar 5-10% dari populasi penderita HNP di Indonesia. Secara umum

kejadian HNP bertambah seiring dengan pertambahan usia, namun pada HNP servikalis

sekitar 60% penderita berada pada kelompok usia 30-40 tahun. Lebih sering terjadi

pada laki-laki dari pada perempuan yaitu sekitar 2:1.

2.3 Anatomi Vertebra Servikalis

Tulang belakang manusia (vertebra) merupakan salah satu struktur penopang

tubuh yang tersusun dari 33 ruas vertebra, yaitu: 7 ruas vertebra servikalis, 12 ruas

vertebra thorakalis, 5 ruas vertebra lumbalis, 5 ruas vertebra sakralis, dan 4 ruas

coccigeus yang saling menyatu

Gambar 2.1 Vertebra

Page 6: Referat HNP Cervical

6

Vertebra servikalis merupakan penyusun vertebra yang berada tepat di bawah

tulang tengkorak (Skull), yang terdiri dari 7 ruas, yaitu servikalis-1 (C1) hingga

servikalis-7 (C7), yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.

Gambar 2.2 Letak dan Posisi Vertebra Servikalis

Secara umum seperti struktur vertebra yang lain, vertebra servikalis juga

tersusun dari struktur yang berupa tulang (bone) dan jaringan lunak (soft tissues).

Struktur yang berupa tulang termasuk diantaranya adalah bagian corpus dan processus-

processus. Sedangkan jaringan lunak berupa diskus intervertebralis, ligamen-ligamen,

dan persendian

Gambar 2.3 Vertebra Cervicalis

Page 7: Referat HNP Cervical

7

Tulang vertebra ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang

rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebra yang

dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut diskus invertebralis dan

diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan ligamentum longitudinalis posterior.

Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis. Diskus ini

paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan

columna vertebralis, dan berfungsi sebagai bantalan sendi dan shock absorber agar columna

vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.

Diskus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage Plate),

nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus pulposus,

memungkinkannya berubah bentuk dan vertebra dapat mengjungkit ke depan dan ke

belakang di atas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columna vertebralis. Diskus

intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus pulposusnya adalah bangunan yang

tidak peka nyeri. Stabilitas vertebra tergantung pada integritas korpus vertebra dan

diskus intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan

otot (aktif).

Gambar 2.4 Diskus Intervertebralis (terdiri dari Anulus Fibrosus dan Nucleus

Pulposus

2.4 Etiologi dan Faktor Predisposisi

1.1.1 2.4.1 Etiologi

a. Trauma

Biasanya terjadi pada kelompok usia yang lebih muda. Trauma pada vertebra

servikal dapat terjadi akibat adanya gerakan tiba-tiba pada daerah leher,

misalnya whiplash injury .(Nav, 2008).

Page 8: Referat HNP Cervical

8

b. Proses Degeneratif

Terjadi pada kelompok usia yang lebih tua. Proses degeneratif menyebabkan

perubahan komponen penyusun diskus intervertebralis menjadi lebih tidak elastis atau

kaku sehingga apabila mendapatkan beban yang berlebihan atau tiba-tiba

menyebabkan isi diskus keluar atau secara langsung menyebabkan trauma pada

vertebra servikalis ( Nav, 2008).

2.4.2 Faktor Resiko (Jacob & Hoh, 2012)

Faktor risiko yang dapat menyebabkan HNP servikalis diantaranya adalah

1) Genetik, individu dengan riwayat genetik kelainan vertebra (skoliosis,

spondilolistesis, dan ankylosing spondilitis) lebih mudah terjadi HNP.

2) Kebiasaan beraktivitas dengan posisi tubuh yang tidak tepat, misalnya

mengangkat beban berat dengan menopangkan pada kepala, dan lain-lain.

3) Pola hidup tidak sehat, misalnya merokok, alkohol, kurang gizi, kurang

olahraga, yang akan berakibat penurunan kualitas tubuh sehingga lebih

mudah terjadi kerusakan pada vertebra.

4) Vibrational Stress

5) Aging, kejadian HNP servikalis meningkat seiring dengan peningkatan usia.

2.5 Patogenesis

HNP servikalis terjadi akibat keluarnya komponen nukleus pulposus dari diskus

intervertebralis servikalis yang menekan radix saraf atau medula spinalis sehingga

menimbulkan iritasi pada saraf yang tertekan tersebut.(Dennis, 2012).

Herniasi dari nukleus pulposus dapat terjadi akibat perubahan penyusun komponen-

komponen diskus intervertebralis, atau trauma. Diskus intervertebralis terdiri dari nukleus

pulposus yang tersusun dari komonel gel dan anulus fibrosus dengan kolagen sebagai

penyusunnya. Pada proses degeneratif komponen gel nukleus pulposus dan kolagen dari

anulus fibrosus lambat laun akan berkurang sehingga diskus intervertebralis yang

seharusnya elastis dan befungsi sebagai bantalan atau shock absorber menjadi kaku (Dennis,

2012).

Pada keadaan normal, apabila tubuh menerima beban, oleh gel nukleus pulposus

diskus intervertebralis beban tersebut akan disebarkan ke segala arah sehingga vertebra dan

tubuh tetap pada posisi seimbang dan tidak terjadi prolaps atau keluarnya nukleus pulposus

dari diskus. Namun pada keadaan degeneratif, kondisi nukleus pulposus yang tidak lagi

berupa gel tidak dapat menyebarkan beban ke segala arah, namun hanya arah tertentu saja,

Page 9: Referat HNP Cervical

9

sehingga nukleus pulposus akan menonjol ke arah tertentu saja, dan pada kondisi yang berat

dapat sampai menembus anulus fibrosus dan menimbulkan penekanan pada radix maupun

medula spinalis (Jacob & Hoh, 2012).

Pada kasus trauma, beban atau gerakan yang tiba-tiba akan menimbulkan efek kejut

bagi diskus intervertebralis, sehingga beban tidak dapat diterima secara imbang dan tidak

dapat disebarkan ke segala arah, atau trauma tersebut secara langsung merusak anulus

fibrosus sehingga dapat menyebabkan keluarnya nukleus pulposus (Jacob & Hoh, 2012).

Gambar 2.11 Mekanisme Terjadinya HNP

2.6 Derajat dan Tipe

Sesuai dengan anatominya, radix saraf servikalis akan keluar melalui foramina

intervertebralis yang terletak lateral dari kolumna vertebra, dan medula spinalis terletak

pada kanalis vertebralis yang terletak di sebelah posterior dari kolumna vertebralis. Karena

pada sebelah posterior terdapat ligamen longitudinal posterior yang tebal, herniasi dari

diskus intervertebralis paling sering terjadi ke arah postero-lateral dan menekan radix saraf,

sehingga gejala yang ditimbulkan bersifat radikuler unilateral (Dennis, 2012).

Page 10: Referat HNP Cervical

10

Gambar 2.13 HNP menekan Radiks Saraf

Gambar 2.14 HNP Servikalis Menekan Medula Spinalis

Derajat HNP: (Rubinstein, et al., 2007)

a) Disc Degeneration, terjadi perubahan komposisi anulus pulposus sehingga

apabila ada beban nukleus pulposus menonjol ke salah satu sisi dengan anulus

fibrosus masih intak, dan belum terjadi herniasi.

b) Prolapse atau Bulging Disc atau Protrution Disc, terjadi penonjolan nukleus

pulposus dan anulus fibrosus, anulus fibrosus dan ligamen longitudinal

posterior masih utuh, sudah terjadi herniasi dan mulai terjadi penekanan pada

radix atau medula spinalis.

c) Extrusion, terjadi ruptur anulus fibrosus, sehingga gel nukleus pulposus

keluar dari diskus intervertebralis, tetapi ligamen longitudinal posterior masih

intak.

d) Sequestration atau Sequestered Disc, telah terjadi ruptur ligamen

longitudinal posterior, sehingga gel nukleus pulposus keluar melewati celah

ligamen menuju ke kanalis spinalis

2.7 Manifestasi Klinik

Page 11: Referat HNP Cervical

11

HNP servikalis paling sering terjadi pada segmen vertebra C5-C6, C6-C7, dan

C4-C5. Hal ini terjadi karena pada vertebra tersebut (C5-C6 dan C6-C7) merupakan

daerah yang paling banyak menerima beban diantara vertebra servikal yang lain dan yang

paling banyak mengalami pergerakan. Apabila terjadi herniasi pada C5-C6 maka radix yang

tertekan adalah radix C6, sedangkan apabila terjadi herniasi pada C6-C7, efek yang

terjadi adalah gangguan pada radix C7, dan seterusnya (Rubinstein, et al., 2007)

Pada umumnya herniasi terjadi pada salah satu sisi (unilateral). Gejala-gejala yang

dapat timbul pada HNP servikalis diantaranya adalah nyeri yang dapat bersifat tajam

maupun tumpul pada leher atau daerah bahu, yang dapat memberat dengan suatu gerakan

atau perpindahan posisi leher. Terjadi cervical radiculopathy, yaitu nyeri yang

menjalar dari lengan hingga jari-jari tangan. Jika penekanan sudah menimbulkan

pembengkakan radiks posterior bahkan kerusakan structural yang lebih hebat, maka gejala

yang timbul adalah hipestesia atau anesthesia radikular. Nyeri radikular yang bangkit akibat

dari lesi iritatif di radiks posterior tingkat cervical dinamakan brakhialgia karena nyeri

dirasakan sepanjang tangan (Rubinstein, et al., 2007).

Rasa tebal, kesemutan, hingga kelemahan dari bahu hingga jari-jari tangan.

Namun dapat juga herniasi terjadi dan menekan medula spinalis sehingga terjadi

gangguan bilateral, gangguan dapat berupa nyeri dan kelemahan pada kedua tangan dan kaki

(tetraplegi) (Rich & Vincent, 2012).

Beberapa gejala yang dapat muncul pada HNP servikalis adalah sesuai dengan

radix yang terkena, yaitu: (Rubinstein, et al., 2007)

a) C4-C5 (gangguan pada radix C5), terjadi kelemahan pada muskulus

deltoideus dan nyeri pada bahu

b) C5-C6 (gangguan pada radix C6), terjadi kelemahan pada muskulus biseps dan

wrist ekstensor, nyeri yang disertai rasa tebal dan kesemutan pada ibu jari tangan

c) C6-C7 (gangguan pada radix C7), terjadi kelemahan pada muskulus triceps dan

ekstensor jari-jari tangan, nyeri menjalar yang disertai rasa tebal dan kesemutan

dari muskulus triseps hingga jari tengah

2.8 Diagnosis

1. Anamnesis

Menanyakan kepada pasien tentang gejala yang muncul dan mencari faktor

risiko maupun penyebab yang mungkin. Seperti bagaimana sifat gejala yang muncul,

hal-hal yang memperberat dan memperingan gejala, hingga pengobatan yang telah

Page 12: Referat HNP Cervical

12

dilakukan. Ditanyakan juga tentang riwayat penyakit atau trauma sebelumnya dan

riwayat penyakit keluarga serta riwayat sosial dan kebiasaan- kebiasaan penderita

( Rrich & Vicent, 2012).

2. Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan klinis yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan neurologis

secara obyektif dan untuk menentukan letak herniasi yang terjadi.

Pemeriksaannya seperti memeriksa sistem motorik, sensorik, dan refleks-refleks yang

ada pada regio yang dipersarafi oleh radix servikalis maupun medula spinalis

segmen vertebra servikalis, sehingga dapat diketahui gejala tersebut kemungkinan

merupakan akibat dari adanya herniasi atau kelainan yang lain (Rich & Vincent,

2012).

a. Inspeksi

Yang perlu diperhatikan pada penderita yakni keterbatasan gerak pada salah satu

sisi arah. Normalnya, posisi kepala adalah terangkat dan tegak lurus. Jika posisi kepala

kaku ke sala satu sisi, mungkin terdapat kondisi patologis yang menyebabkan posisi

tersebut. Inspeksi juga dilakukan untuk mencari abnormalitas, seperti scar, diskolorasi,

ataupun surgical scar di aspek anterior leher, biasanya menunjukkan operasi vertebra

atau thyroid. Jika dasar dari tulang tengkorak menonjol ke depan dapat menunjukkan

kifosis servikal atau servikothorakal (Rubinstein, et al., 2007).

b. Palpasi (Rubinstein, et al., 2007).

Palpasi tulang : os. Hyoid, kartilago tiroid, prosesus spinosus, facet joint.

Palpasi soft tissue : otot sternocleidomastoid, kelenjar getah bening, kelenjar tiroid,

kelenjar paratiroid, fossa supraclavicular.

c. Pemeriksaan Sensorik

Pemeriksaan sensorik akan sangat subjektif karena membutuhkan perhatian dari

penderita, dan penting dalam membantu menemukan lesi HNP sesuai dermatom yang

terkena. Gangguan sensorik lebihbermakna dalam menunjukkan informasi lokalisasi

dibanding motorik (Nav, 2008).

Page 13: Referat HNP Cervical

13

d. Pemeriksaan Motorik

Pemeriksaan ini harus dilakukan dengan seksama dan membandingkan kedua sisi

untuk menemukan abnormalitas motoris yang seringan mungkin dengan

memperhatikan miotom yang mempersarafinya (Rich & Vincent, 2012).

e. Tes Provokatif (Rich & Vincent, 2012)

Tes ini dilakukan dengan mengubah-ubah posisi leher dan lengan untuk

memperburuk atau mengurangi gejala, yang umumnya dilakukan pada pasien suspek

radikulopati servikal untuk membantu menegakkan diagnosis

a. Neck Distraction

Tes ini juga dikenal dengan nama Axial Manual Traction Test. Pemeriksa

menempatkan tangan di bawah dagu dan tangan lainnya di occipital di kepala

pasien, kemudian kepala pasien diberikan gaya traksi aksial sekitar 30

pound.sebagai gaya traksi aksial. Tes ini positif jika saat kepala diangkat atau di

distraksikan, nyeri berkurang, dan hal ini menandakan tekanan pada radiks saraf

telah berkurang.

b. Manuver Valsava

Tes valsava umumnya digunakan untuk menunjukkan adanya hernia diskus

intervertebralis. Tes valsava akan meningkatkan tekanan intrathecal. Untuk

melakukan tes ini, pasien diminta untuk menahan napasnya, dan

mnegeluarkannya dengan mengejan seperti saat buang air. Jika terdapat space-

occupying lesion (SOL) pada kanalis servikalis, seperti herniasi diskus

Page 14: Referat HNP Cervical

14

intervertebralis atau tumor, pasien akan merasakan nyeri yang menjalar sesuai

dermatomnya.

c. Upper Limb Tension Test (ULTT)

Pasien berbaring, dan pemeriksa menggerakan ekstremitas atas: 1) Scapular

Depression; 2) Abduksi bahu; 3) supinasi lengan bawah; 4) Rotasi eksternal bahu;

5) Ekstensi sendi siku; 6) Fleksi lateral servikal kontralateral; dan 7) Ekstensi

lateral servikal ipsilateral.

d. Sperling’s Manuver

Tes tekanan foramina spurling bisa mendiagnosa adanya radikulopati

servikal. Te ini dilakukan dengan melenturkan kepala ke depan dan pada satu

sisi, sedangkan tekanan diarahkan ke bawah dri arah puncak kepala. Jika

ditemukankeadaan mati rasa atau nyeri yang meningkat, maka ada

kemungkinan mengalami radikulopati servikal.

2.9 Pemeriksaan Penunjang (Rubinstein, et al., 2007)

1. X-Ray, posisi AP (anteroposterior), Lateral, dan Obliq. Pemeriksaan

penunjang awal yang dapat dilakukan untuk melihat adanya penyempitan diskus

intervertebralis dan foramina intervertebralis pada HNP.

2. Computed Tomography Scan (CT Scan), dapat menunjukkan struktur tulang

dan soft tissue vertebra, namun masih belum dapat menunjukkan dengan jelas

proses herniasi.

3. Magnetic Resonance Imaging (MRI), merupakan gold standart pemeriksaan

untuk HNP. Karena dapat menunjukkan lebih jelas keadaan soft tissue

daripada CT Scan, sehingga gambaran herniasi diskus dapat terlihat jelas.

4. Myelography, merupakan suatu pemeriksaan X-ray dengan kontras yang

dapat menunjukkan adanya stuktur yang menekan radix dan medula spinalis

seperti HNP, tumor, ataupun spur.

5. Electromyografi dan tes konduksi saraf, dapat digunakan untuk mendeteksi radiks

saraf yang terlibat dengan lebih jelas.

2.10 Diagnosis Banding

Diagnosis banding HNP servikalis diantaranya adalah: (Back Pain & Spine Physician,

2012)

a) Spondilosis Servikalis, yaitu penyakit yang menyerang usia pertengahan dan usia

lanjut, dimana diskus dan tulang belakang di leher mengalami kemunduran

Page 15: Referat HNP Cervical

15

(degenerasi)

b) Spondilolistesis, merupakan salah satu bentuk kelainan tulang belakang

(vertebra) dimana salah satu atau beberapa segmen vertebra berada lebig

anterior daripada segmen vertebra di bawahnya.

c) Canal Stenosis, merupakan penyempitan kanalis spinalis (vertebra) yang

biasanya terjadi akibat proses degeneratif.

d) Abses atau Tumor, adanya massa yang berupa abses atau tumor pada daerah sekitar

vertebra servikalis yang menekan saraf servikal sehingga menimbulkan gejala

mirip HNP servikalis

e) Discitis, adalah keradangan yang terjadi pada diskus intervertebralis yang

disebabkan oleh inokulasi hematogen atau post operasi spinal.

f) Osteomyelitis, adalah proses inflamasi akut atau kronik pada tulang dan

struktur sekundernya karena infeksi oleh bakteri piogenik.

2.11 Penatalaksanaan

Prinsip terapi pada kasus HNP adalah meredakan nyeri, mengembalikan fungsi

sarafnya, dan mencegah kekambuhan. Terapi berupa konservatif dan pembedahan

atau kombinasi keduanya. Pemilihan terapi dilakukan berdasarkan gejala dan stadium

HNP yang terjadi (Rich & Vincent, 2012).

1. Non-Surgical Treatment (Konservatif)

Tatalaksana non bedah terbagi menjadi 2, yakni:

a. Non-Farmakologis, antara lain:

- Cervical collar/bracing

- Rehabilitasi fisik (traksi dan exercise)

- Bed Rest

- Ice and Heat Therapy

b. Farmakologis, antara lain:

- Antiinflamasi (NSID, steroid injeksi)

- Analgesik

- Muscle Relaxan

2. Surgical Treatment (Dennis, 2012)

a. Discectomy (Anterior Cervical Discectomy and Fusion)/ACDF

Yaitu membuka dan membuang diskus intervertebralis yang terjadi herniasi

dari arah anterior servikal, kemudian tempat yang kosong tersebut dapat

Page 16: Referat HNP Cervical

16

dilakukan bone grafting dan selanjutnya dilakukan platting untuk

menyatukan kedua segmen vertebra.

Gambar 2.19 Anterior Cervical Discectomy and Fusion (ACDF)

b. Posterior Cervical Laminoforaminotomy

Yaitu dengan cara melakukan insisi pada bagian posterior servikalis

(laminotomy) yang kemudian menuju ke foramina intervertebralis untuk

mengevkuasi diskus intervertebralis yang terjadi herniasi.

Gambar 2.20 Posterior Cervical Laminoforaminotomy

2.12 Komplikasi

Komplikasi pada kasus HNP servikalis dapat terjadi apabila tidak diterapi dengan

baik dan tuntas. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain adalah gangguang saraf

permanen, nyeri kronik, paralisis, dan gangguan postur tubuh yang permanen (Rich &

Vincent, 2012).

2.13 Prognosis

Page 17: Referat HNP Cervical

17

Prognosis dari HNP servikalis bergantung pada keadaan masing-masing penderita,

stadium yang terjadi, terapi yang dilakukan, serta faktor penyebab. Semakin ringan stadium,

dan dini serta tepat terapinya, prognosis semakin bagus dan angka kekambuhan menurun.

Begitu juga sebaliknya (Rubisnstein, et al. 2007)

2.14 Pencegahan

Terjadinya HNP servikalis dapat dicegah dengan cara merubah faktor risiko yang

dapat dirubah, seperti pola hidup yang sehat, kebiasaan yang baik untuk kesehatan tulang

belakang, seperti tidak membebani kepala dengan beban berat, dan menghindari trauma

leher (Rubisnstein, et al. 2007).

Page 18: Referat HNP Cervical

18

DAFTAR PUSTAKA

Back Pain & Spine Physicians. 2012. Explaining Spinal Disorders: Cervical Disc

Herniation. Colorado Comprehensive Spine Institute. Colorado. www.spine-

institute.com

Gill Nav B.Sc, DC. 2008. The Causes of Severe Neck Pain Resulting from Cervical

Radiculopathy. www.neckpainsupport.com

Jacob, patrick & Hoh, Daniel. 2012. Cervical Herniated Disc. Departemen of neurosugery

university of florida.

http://neurosurgery.ufl.edu/patient-care/diseases-conditions/cervical-herniated-disc/

Ogiela Dennis. 2012. A service of the US National Library of Medicine From the national

Institutes of Health. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000442.htm

Rubisnstein, et al. 2007. a systematic review of the diagnostic accuracy of proocative tests of

the neck for diagnosing cervical radiculopathy. European Spine Journal.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2200707/

Sasso Rich C, MD; Traynelis Vincent, MD. 2012. Cervical Herniated Disc or Rupture

Disc: From Diagnosis to Treatments. www.spine-universe.com