patofisiologi
-
Upload
vera-irawanda -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
Transcript of patofisiologi
Pada dasarnya mekanisme terjadinya diare akibat kuman enteropatogen meliputi
penempelan bakteri pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan mukosa, invasi mukosa, dan
produksi enterotoksin atau sitotoksin. Satu bakteri dapat menggunakan satu atau lebih
mekanisme tersebut untuk dapat mengatasi pertahanan mukosa usus.
Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor di antaranya pertama
faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam
saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang
dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang
akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus meneyebabkan sistem transpor aktif dalam usus
sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan
meningkat. Kedua faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang
mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke
rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare. Ketiga faktor
makanan, ini terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik. Sehingga terjadi
peningkatan peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap
makanan yang kemudian menyebabkan diare. Keempat, faktor psikologis dapat mempengaruhi
terjadinya peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan
makanan yang dapat menyebabkan diare (Hidayat, 2006:12).
Diare osmotik
Bahan yang tidak dapat diserap ↑↑↑ osmolaritas dalam rongga usus menarik air &
elektrolit dari plasma ke rongga usus diare
Contoh : Intoleransi makanan, waktu pengosonganlambung yang cepat, defisiensi enzim
laktase,laksan osmotik
Diare sekretorik
Toksin yang dikeluarkan bakteri (toksin kolera), pengaruh garam empedu, hormon intestinal
seperti gastrin vasoactive intestinal polypeptide (VIP) Gangguan transport cairan elektrolit (abs
<< atau sekresi >> )
Toxin menstimulasi cAMP dan cGMP menstimulasi sekresi cairan & elektrolit
Aktif gangguan aliran (absorpsi) dari lumen usus ke dalam plasma atau percepatan cairan air
dari plasma ke lumen
Pasif tekanan hidrostatik dalam jaringan karena terjadi ekspansi air dari jaringan kelumen
usus. Contoh : peninggian tekanan vena mesenterial, obstruksi sistem limfatik,iskemia usus,
proses peradangan.
Diare eksudatif
Kerusakan mukosa usus halus atau usus besar akibat inflamasi•Inflamasi & eksudasi dapat terjadi akibat
infeksi bakteri, non infeksi (
gluten sensitiveenteropathy, IBD
), atau akibat radiasi.•Contoh : kolitif ulserosa, penyakit Crohn,amebiasis,
shigellosis, champylobacter,yersinia
Diare karena gangguan motilitas
Gangguan pada kontrol otonomik
waktutansit usus menjadi lebih cepat.•Misalnya pada diabetik neuropati, postvagotomi, post
reseksi usus, hipertiroid,tirotoksikosis, sindroma usus iritabel
Patofisiologi Diare oleh Virus & Bakteri
•VIRUS
enterosit (sel epitel usus halus)
infeksi & kerusakan villi usus halus
– Enterosit rusak diganti oleh enterosit baru (kuboid/sel epitel gepeng yang belum matang)
fungsi belum baik – Villi usus atropi
tidak dapat mengabsorbsimakanan & cairan dengan baik
Tekanan KoloidOsmotik usus
↑↑↑
motilitas
↑↑↑
DIARE
Patofisiologi Diare oleh Virus & Bakteri
•BAKTERI INVASIF (Salmonella, Shigella , E. coli invasif,Champylobacter)
– Bakteri menginvasi sel mukosa usus halus
reaksi sistemik (demam, kram perut) dan bisa sampai terdapat darah dalam tinja
•BAKTERI NON-INVASIF (Vibrio cholerae, E. coli patogen)
– Masuk
→
lambung
→
duodenum
→
berkembang biak
→
mengeluarkanenzim mucinase
→
bakteri masuk ke membran
→
mengeluarkansubunit A & B
→
mengeluarkan (cAMP)
→
merangsang sekresicairan usus, menghambat absorbsi tanpa menimbulkan kerusakan selepitel
→
volume usus
↑
→
dinding usus teregang
→
DIARE