PATHWAY CKD et CAPD MINGGU III-FIX.doc

2
GAGAL GINJAL KRONIS/ CKD Membuat lubang pada dinding Retensi Gangguan asam basa Sindrom Uremia Mual Edema Intake Kelebihan Volume Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Gangguan produksi Sekresi eritropoetin Anemia CAPD Aliran ke jaringan Pucat, Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Keletih Ureum bersifat Alkalosis Pola Napas Tidak Efektif Komplikasi: Peritonitis (Staphylococci, Escherichia, Streptococcus, Pseudomonas) Abses pada retroperitoneal dan pelvis Adhesi cairan intraperitoneal Hernia Risiko Penyakit Merasa malu Harga Diri Rendah

Transcript of PATHWAY CKD et CAPD MINGGU III-FIX.doc

Page 1: PATHWAY CKD et CAPD MINGGU III-FIX.doc

GAGAL GINJAL KRONIS/ CKD

Membuat lubang pada dinding abdomen

Retensi Na

Gangguan asam basa tubuh

Sindrom Uremia

Mual

Edema

Intake menurun

Kelebihan Volume Cairan

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan

Gangguan produksi protein

Sekresi eritropoetin menurun

Anemia

CAPD

Aliran ke jaringan perifer menurun

Pucat, letih, lesu

Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer

Keletihan

Ureum bersifat basa

Alkalosis respiratorik

Pola Napas Tidak Efektif

Komplikasi: Peritonitis (Staphylococci, Escherichia,

Streptococcus, Pseudomonas)

Abses pada retroperitoneal dan pelvis

Adhesi cairan intraperitoneal

Hernia

Hematoma

Perforasi bowel

Pankreastitis akut

Risiko infeksi

Penyakit terminal

Merasa malu

Harga Diri Rendah Situasional

Page 2: PATHWAY CKD et CAPD MINGGU III-FIX.doc

PeritonitisHematoma retroperitoneal Hernia

Perforasi

Pankreatitis akut

Diagnosis (Kidney Research UK, 2006) Cairan dialysis menjadi

berkabut Nyeri abdomen dan demam Sample cairan PD

mengandung banyak WBC

Penatalaksanaan (Kidney Research UK, 2006) Pemberian antibiotik yang

bisa diberikan secara langsung pada cairan dialysis, sama baiknya seperti diinjeksikan ataupun diminum

Jika terjadi keparahan atau peritonitis berulang, ini membutuhkan pelepasan kateter dan mengistirahatkan abdomen untuk beberapa minggu.

Diagnosis (Feliciano, 1990) Nyeri abdomen Shock hipovolemik Hematuria Hiperamilasemia

Penatalaksanaan (Feliciano, 1990) Radiologi Peritoneal lavage Laparotomi

Diagnosis (Anonim, 2009) Terdapat benjolan di rongga

perut bawah yang terasa nyeri jika batuk, mengedan dan mengangkat barang

Bila ringan bisa hilang dengan istirahat

Penatalaksanaan (Anonim, 2009) Konservatif

Memberikan penyangga agar isi hernia tidak turun dan mempertahankan isi yang telah direposisi.

Pemberian analgesik dan sedatif.

Operatif Operasi laparoskopi (semi

tertutup) Operasi anterior konvensional

(terbuka)

Penatalaksanaan (Sihombing, 2010) Nyeri epigastrium hebat,

menjalar ke punggung, sakit seperti disayat-sayat

Sakit berkurang bila membungkuk kedepan/duduk

Mual, muntah Perut gembung Demam Hipotensi (30 – 40%) Ileus (10%) Hiperbilinemia (40%) Grey Turner’’s sign: kebiruan

disudut costovertebra Cullen’s sign: kebiruan di

daerah periumb

Diagnosis (Sihombing, 2010) Foto polos abdomen: colon cut -

off sign, menyingkirkan ileus obstruksi, perforasi usus

USG: batu traktus biliaris, edematous pankreas, peri pankreatitis

CT scan: komplikasi lokal, peripancreatic dan retroperitoneal edema

Penatalaksanaan Operasi

Mengetahui masalah anatomi

Mengetahui penyebab peritonitis

Membuang benda asing yang ada pada peritoneum

Pemberian antibiotik Cefoperazone sodium

(Cefobid) Metronidazole (Flagyl)

Gentamicin (Garamycin, Genoptic, Gentacidin)

Cefotetan (Cefotan) Cefoxitin (Mefoxin)